Anda di halaman 1dari 29

Perspektif ekologi

Konvensional adalah berupaya memecahkan masalah-masalah spesifik dengan solusi-solusi yang


diskrit. Misal, pemanasan global di atasi dengan mengurangi gas rumah kaca.
Green (Radical) adalah pendekatan tersebut melihat masalah lingkungan hidup sebagai sekadar
gejala dari masalah mendasar yang lebih penting. Itu adalah konsekuensi dari suatu orde sosial,
ekonomi, dan politik yang secara mencolok tidak berkelanjutan dank arena itu adalah orde sosial,
ekonomi dan politik inilah yang harus diubah.
Stream of Green Perception of Major Problem Proposed Solution
Thought
Eco socialism
Eco anarchism

Kapitalisme
Hirarki,

Eco feminism

bureaucracy
Patriarki

Revolusi femenisme, nilai kelengkapan

Eco Luddism

Teknologi

perempuan, akhir dari gender


Rendahnya skala teknologi manusia, akhir

Anti Growth

Pertumbuhan

Green economics

populasi, konsumsi, dll)


Teori ekonomi konvensional

Work

and

Sosialis
pemerintahan, Desentralsiasi, kontrol lokal,

dari perkembangan teknologi menengah


(ekonomi, No growth society

Dominasi

dan

development

Selatan

oleh

ekonomi berkelanjutan, termasuk

eksternalisasi
2. ekonomi desentralisasi
Definisi baru dari bekerja dan waktu luang,

the Definisi dari bekerja

labor market
Global

1.

berdasarkan pendapatan dasar


eksploitasi Global equity, appropriate development
Utara,

pertumbuhan
Eco philosophy
Pemikiran linear
Ecocentric world view
New paradigm Newtonian, Cartesian world Holistik, paradigma sistematis
thiking

view, linear thiking

Ecological Principle
1. Holism

Consequences
Ecocentered philosophy
Respect for life and nature
Rejection of linear solutions
Organic change

2. Sustainability

3. Diversity

4. Equilibrium

Keadilan Sosial
Disadvantages approach
Perspektif
Sumber
mempersalahkan
Individual
Menyalahkan
korban
Institutionl
reformist

Menyalahkan
penyelamat

Structural

Menyalahkan
sistem

Poststructural

Menyalahkan
diskursus

Conservation
Reduced consumption
No-growth economics
Constraints on technological development
Anti-capitalist
Valuing difference
No single answer
Decentralisation
Networking and lateral communication
Lower-level technology
Global/Local
Yin/Yang
Gender
Rights/Responsibilities
Peace and cooperation

Sumber permasalahan

Solusi

Pathologi individual, psikologis,


biologis, moral atau karakter
cacat
Institusi yang didirikan untuk
mengatasi masalah: pengadilan,
sekolah, departemen
kesejahteraan
Kerugian structural atau
penindasan: kelas, ras, gender,
ditribusi pendapatan, kekuasaan

Terapi, perawatan medis,


perubahan perilaku, nasihat
moral, control
Reorganisasi institusi,
sumber daya, pelayanan, dan
pelatihan yang lebih baik

Modernitas, bahasa, formasi dan


akumulasi pengetahuan,
pemahaman bersama

Pergantian structural,
mengganti basis
penindasan , gerakan liberal,
revolusi
Analisis dan pemahaman
diskursus, akses terhadap
pemahaman, menantang
aturan

Empowerment Approach
Gagasan mengenai empowerment merupakan inti dari strategi keadilan sosial, empowerment
bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan dari pihak yang kurang beruntung. Pernyataan ini
mengandung dua konsep penting. Kekuasaan dan disadvantage.

Power
Empowerment pasti terkait dengan kekuasaan: memberikan kekuasaan terhadap individu dan
kelompok, mengijinkan mereka untuk mengambil kekuasaan ketangan mereka, redistribusi
kekuasaan dari yang memiliki ke yang tidak memiliki dan sebagainya.
Perspektif
Pandangan
Pandangan
Empowerment
masyarakat
kekuasaan
Pluralis
Persaingan
Kapasitas untuk
Mengajarkan individu dan
kepentingan;
bersaing dengan
kelompok bagaimana
kelompok dan
sukses. pemenang
bersaing dengan aturan
individu
dan pecundang
Elite
Sebagian besar
Dilakukan terutama
Bergabung dan
dikendalikan oleh
oleh elit melalui
membengaruhi elit,
elit mengabadikan
kepemilikan dan
membentuk aliansi dengan
diri
control terhadap
elit, menghadapi dan
institusi dominan
memcari untuk pergantian
elit
Structural
Dikelompokkan
Dilakukan oleh
Pembebasan, perubahan
berdasarkan bentuk
kelompok dominan
fundamental struktur,
dominan dari
melalui struktur
menantang struktur
penindasan
penindasan
penindasan
structural: kelas, ras,
gender
Poststructural
Didefinisikan
Dilakukan melalui
Penggantian diskursus,
melalui makna
kontrol diskursus,
mengembangkan subjektif
dibangun,
konstruksi
pemahaman baru,
pemahaman, bahasa,
pengetahuan
memvalidasi suara-suara
akumulasi dan
lain, membebaskan
kontrol pengetahuan
pendidikan
Terdapat tujuh jenis kekuasaan yang terlibat dalam strategi empowerment berbasis komunitas
yaitu:
1. Power untuk membuat pilihan pribadi dan menentukan perubahan hidup
2. Power untuk mendefinisikan kebutuhan
3. Power untuk berpikir
4. Power untuk menyampaikan pesan institusi
5. Power untuk mengakses dam memanfaatkan sumber daya
6. Power untuk terlibat dalam ekonomi
7. Power untuk mengontrol reproduksi

Disadvantaged
Empowerment itu berarti meningkatkan kekuasaan dari disadvantaged, ini perlu untuk melihat
tidak hanya pada kekuatan konstitusi tetapi juga sifat disadvantage. Kelas, gender, dan
ras/etnisitas merupakan dimensi yang sering dibahas mengenai disadvantaged.
Untuk meningkatkan
Structural
utama
kelompok Kelas
kekuasaan dari
disadvantaged
Kaum miskin
Pengangguran
Pekerja dengan upah rendah
Penerima kesejahteraan
Gender
Perempuan

kelompok disadvantaged lain

Personal disadvantaged

Untuk

Melalui

Membuat pilihan dan menentukan


perubahan hidup
Mendefinisikan kebutuhan
Berpikir
Ikut serta dengan institusi
Akses dan memanfaatkan sumber
daya
Ikut serta dengan aktivitas ekonomi
Reproduksi kontrol
Kebijakan dan perencanaan
Pendidikan sosial dan aksi politik

Ras/etnisitas
Masyarakat Pribumi
Etnik dan kultural
Minoritas
Masyarakat lanjut usia
Anak dan pemuda
Penyandang disabilitas
Gay, lesbian, trans, dan bisexual
Masyarakat
yang
terisolasi
(geografi dan sosisal)
Mereka
yang
memiliki
pengalaman
kesedihan,
kehilangan, masalah personal
maupun keluarga, dll

Need (kebutuhan) approach


Prinsip keadilan sosial sering digunakan untuk menyatakan istilah kebutuhan. Gagasan mengenai
kebutuhan sangat fundamental dalam kebijakan sosial, perencanaan sosial, dan community
development. Terdapat dua cara dimana kebutuhan dilihat sebagai dasar dari keadilan sosial dan
community development: pertama, percaya bahwa orang atau komunitas harus bertemu
kebutuhan mereka. Dan kedua orang atau komunitas harus dapat menetapkan kebutuhan mereka
sendiri daripada ditetapkan oleh pihak lain.
Dalam tipologi Bradshaw kebutuhan harus disebutkan seperti menjadi kebijaksanaan
konvensional pada subjek kebutuhan sosial yang dibagi menjadi empat yaitu
1. Normative need, dimana kebutuhan ditetapkan oleh otoritas sesuai dengan standar yang
ditetapkan (garis kemiskinan)
2. Felt need, dimana kebutuhan dialami oleh orang yang bersangkutan (dinilai melalui
survey sosial)
3. Expressed need, dimana kebutuhan dinyatakan oleh orang orang yang mencari berbagai
bentuk layanan (dinilai melalui melihat daftar tunggu, tuntutan untuk layanan)
4. Comparative need, dimana kebutuhan disimpulkan dari perbandingan ketentuan layanan
dengan norma nasional atau regional (perbandingan dari tempat tidur rumah sakit
regional per kapita dengan rata-rata nasional)
Need
statement
Populationdefined

Nilai dan kepentingan dari


pendefinisi kebutuhan
Kepentingan dirasakan oleh
komunitas

Keahlian pendefinisi
kebutuhan
terbatas pada pengetahuan
yang tersedia melalui
media dan kontak personal
Pengalaman personal dari
masalah dan dampaknya

Consumerdefined

kepentingan diri sendiri dalam


definisi kebutuhan

Caretakerdefined

Kepentingan sebagai penyedia


layanan, komitmen terhadap
seluruh komunitas, kepentingan
diri sendiri (keamanan kerja)

Keahlian berdasar pada


pelatihan dan pengalaman
sebelumnya

Inferred

Bervariasi berdasar pada politik

Keahlian spesifik dalam


analisis dan interpretasi
data

Dasar informasi
Persepsi dari komunitas,
pengalaman teman,
jaringan sosial
Pengalaman sendiri,
pengetahuan lain dalam
keadaan yang sama
Pengetahuan pribadi dari
komunitas, juga
kemampan untuk
mengambil perspektif yang
lebih luas
Database luas tetapi tidak
mungkin untuk memiliki
pengetahuan personal dari
komunitas

Rights (hak) approach


Keadilan sosial menyiratkan pandangan mengenai keadilan dan prinsip dimana gagasan keadilan
secara umum melibatkan beberapa referensi hak. Karenanya hak fundamental untuk memahami
keadilan sosial.
Post-Enlightment perspektif
The Enlightenment
Kemanusiaan dilihat sebagai kemajuan di bidang pengetahuan dan pemahaman yang
menghasilkan masyarakat yang terus berkembang. Kemajuan pengetahuan membuat dunia
menjadi jelas dan dapat diprediksi sehingga pengetahuan yang meningkat membuat kendali yang
lebih pada lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia. Enlightenment membuka jalan
modernitas. Hal tersebut mendorong Revolusi Industri, yang didasarkan pada pengembangan
ilmu dan teknologi dan penerapannya dengan cara yang terorganisir, sistematik dan rasional.
Revolusi industri mempromosikan ide dunia yang dapat diprediksii, yang terus dikembangkan
oleh kepintaran dan manusia.

Problems with the Enlightenment Legacy


1. Certainty bisa memprediksi NC CD karena CD perlu aksi kreatif yg spontan
2. Individualism melihat dr perspektif HAM NC CD karena CD perlu pemahaman kolektif
3. Gender pengesampingan peran perempuan
4. The Secular pemisahan dengan agama. NC CD. Dalam CD agama sangat penting
5. Different means unequal NC dalam CD berbeda tapi setara
6. Colonialism NC krn dlm CD menolak praktek colonialism
7. Capitalism and the Industrial Revolution dampak urbanisasi dan erosi pda masyarakat
8. Top down Expertise disempowering
9. Chaos and Messiness pengklasifikasian yang kaku
10. The non-human world sifat manusia untuk mengeksploitasi
Beyond The Enlightment
1. Post Modernism
2. Rational Reality
3. Holism and connectedness
Indigenous Understanding
1. Collective experience
2. Connection to the natural world
3. Sprituality
4. Wisdom of Elders
5. Stories

6. Leadership
7. Gender
8. Decision Making

A Vision for Community Development


Limitation of Ecological Persperctive
Terhadap social justice: Perspektif ekologi gagal menyampaikan isu structural dan menghasilkan
kecenderungan untuk meningkatkan orde yang ada dan melegitimasi praktek metode konservatif.
Prinsip fundamental keadilan sosial seperti kelas, gender, dan ras/etnisitas sering tidak
disebutkan dan sering hilang dari analisis Green
Terhadap Post Enlightment: hasil kedekatan asosiasi antara envirometalism dengan ilmu
pengetahuan, yang merupakan karakteristik aktivitas Enlightment.
Limitation of Social Justice
Terhadap Ecological: Redistribusi kesejahteraan dan sumberdaya menjadi semakin sulit untuk
dicapai, ketika ukuran kue tidak berkembang artinya bagian dari beberapa orang akan menjadi
lebih sedikit. Strategi konvensional keadilan sosial adalah terlalu bergantung kepada regulasi
pusat yang kuat guna melindungi hak asasi manusia dan meng-counter efek dari kerugian
structural.
Terhadap Post Enlightment: keadilan sosial itu sendiri yang meta-narative dan tergantung pada
meta-narative lain seperti hak asasi manusia dan keadilan dalam mendeskripsikan misinya.
Limitation of Post Enlightment
Tidak bisa adil dan konservatif serta kuat dalam teori namun lemah dalam penerapan.
Community
Gagasan komunitas adalah penting dalam ketiga perspektif ekologis, keadilan sosial / hak asasi
manusia serta post-Enlightenment dan dapat terlihat untuk menjadi sifat alami masing-masing.
Characteristic of Community
Komunitas dipahami sebagai sebuah bentuk organisasi sosial dengan mengikuti lima
karakteristik yang berhubungan.
1. Skala Manusia
Komunitas terdiri dari interaksi sebagai skala yang dapat segera dikendalikan dan
digunakan oleh individu.
2. Identitas and Kepemilikan.

Untuk kebanyakan orang, kata komunitas akan menggabungkan beberapa rasa


kepemilikan, atau dapat diterima dan dinilai di dalam kelompok. Demikian juga,
kepemilikan pada komunitas memberikan suatu rasa identitas. Komunitas dapat menjadi
bagian konsep diri seseorang.
3. Kewajiban.
Keanggotaan organisasi menuntut hak asasi dan tanggung jawab, dan komunitas juga
membutuhkan kewajiban yang tepat dari anggotanya. Ada sebuah ekspektasi bahwa
orang berkontribusi pada kehidupan komunitas dengan berpartisipasi secara aktif
dalam setidaknya beberapa aktivitas, dan mereka akan berkontribusi memelihara struktur
komunitas.
4. Gemeinschaft.
Struktur dan hubungan Gemeinschaft diimplikasikan oleh konsep komunitas, seperti
menentang struktur dan hubungan Gesselschaft pada kelompok masyarakat. Komunitas
dapat memungkinkan interaksi satu sama lain dengan berbagai macam peran, yang akan
kurang terdiferensiasi dan kontraktual, sehingga akan mendorong interaksi dengan yang
lain sebagai manusia secara keseluruhan daripada peran tertentu dan terbatas atau
dikategorikan.
5. Budaya.
Komunitas memungkinkan penilaian, produksi dan ekspresi budaya berdasar komunitas
atau lokal, dimana akan memiliki karakteristik unik terkait dengan komunitas itu, dimana
akan memungkinkan orang-orang menjadi produsen aktif budaya itu daripada konsumen
pasif, dan dimana akan juga mendorong kedua perbedaan diantara komunitas dan
partisipasi berbasis luas.

Change from Below

Menghargai Pengetahuan Lokal


Menghargai Kebudayaan Lokal
Menghargai Sumber Daya Lokal
Menghargai Keterampilan Lokal
Menghargai Proses Lokal
Bekerja Dalam Solidaritas
Landasan Ideologis Dan Teoritis Untuk Perubahan Dari Bawah
1. Pluralisme. Dalam pengertian sederhana posisi pluralis mengenal bahwa terdapat suatu
keanekaragaman kepentingan dalam masyarakat, dan kekuasaan tidak terkonsentrasi
namun terdistribusi diantara sejumlah kelompok yang berbeda.
2. Sosialis Demokratis. Sosialis demokratis menekankan partisipasi dan pembangunan
bottom-up dari alternatif-alternatif sosialis.
3. Anarkhisme. Posisi anakhisme menentang hierarki, otoritas, dan intervensi negara dalam
kehidupan rakyat. Anarkhisme bertahan bahwa dalam keadaan bebas dari dominasi,
manusia akan cenderung berkooperasi secara sukarela dengan sesamanya.
4. Post-Kolonial. Post-Kolonial mengacu pada pemikiran atau tulisan yang berupaya
bergerak lebih jauh dari penindasan kolonialis, untuk menemukan suara bagi mereka
yang telah diopresi dan menentang pelanggengan struktur-struktur dan wacana
kolonialisme.
5. Post-Moderenisme. Aspek terpenting dari post-moderenisme adalah pengangkalan atas
suatu resionalitas tunggal atau pandangan dunia untuk memahami realitas
6. Feminisme. Juga menentang aspek struktur dan dominasi penindasan yang beranggapan
bahwa sistem tersebut beranotasi pada patriakal sehingga Feminisme menggunakan
pendekatan terbalik dari sistem partiakal.
Partisipasi
Pembedayaan sebagai suatu proses, dimana pemberdayaan dilihat sebagai proses yang
berkesinambungan sepanjang hidup seseorang. Hogan (2000:20) menggambarkan proses
pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari 5 tahapan utama,
yaitu:

m
M
n
r
e
b
d
s
c
lt
p
g
j
y
a
ik
.o
)
u
(
fi
h

Dari siklus diatas, Hogan meyakini bahwa proses pemberdayaan yang terjadi tidaklah
berhenti pada suatu titik tertentu, tetapi lebih merupakan sebagai upaya berkesinambungan untuk
meningkatkan daya yang ada.
Tipologi partisipasi masyarakat dalam Pembangunan:
1. Partisipasi pasif
Orang berpartisipasi dengan diberitahu apa yang akan terjadi atau telah terjadi, tanpa
kemampuan untuk mengubahnya. Informasi yang dibagikan hanya milik profesional
eksternal
2. Partisipasi dalam pemberian informasi
Orang berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti
ekstraktif dan pengembang. Orang tidak memiliki kesempatan untuk mempengaruhi
persidangan, sebagai temuan penelitian yang tidak bagikan dan tidak diperiksa untuk
akurasi.
3. Partisipasi melalui konsultasi
Orang berpartisipasi dengan berkonsultasi dan orang eksternal mendengarkan
pandangannya. Profesional eksternal mendefinisikan masalah dan solusi, dan dapat
mengubah ini dalam terang tanggapan masyarakat. Proses konsultasi tidak mengakui

setiap saham dalam pengambilan keputusan, dan profesional tidak berkewajiban untuk
mengambil pandangan dewan rakyat
4. Partisipasi untuk insentif material
Orang berpartisipasi dengan menyediakan sumber daya seperti tenaga kerja dan lahan,
sebagai imbalan untuk makanan, kas atau insentif material lainnya. Orang tidak
dipertaruhkan dalam memperpanjang kegiatan ketika insentif berakhir.
5. Partisipasi fungsional
Orang berpartisipasi dengan membentuk kelompok atau komite eksternal. Kelompok/
komite dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kelompok-kelompok menjadi tergantung pada inisiasi eksternal dan fasilitator, tapi
akhirnya bisa menjadi tergantung diri sendiri.
6. Partisipasi interaktif
Orang berpartisipasi dengan terlibat dalam analisis dan pengembangan rencana aksi,
partisipasi misalnya dipandang sebagai hak dan bukan hanya sebagai fungsi mekanik.
Kelompok dapat dibentuk dan bersama-sama dengan mitra (lembaga donor)
memanfaatkan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur. Kelompok
mengambil kendali atas keputusan lokal, dan sehingga orang memiliki saham dalam
mempertahankan struktur atau praktek.
7. Kepentingan- mobilisasi
Orang berpartisipasi dengan mengambil inisiatif untuk mengubah sistem independen dari
lembaga eksternal, meskipun yang terakhir dapat membantu dengan kerangka yang
memungkinkan. Mereka mempertahankan kontrol atas bagaimana sumber daya
digunakan. Seperti mobilisasi sendiri dan tindakan kolektif yang mungkin tidak
menantang distribusi yang tidak adil yang ada kekayaan dan kekuasaan.
8. Katalisator perubahan
Keterlibatan dan saham dari anggota masyarakat dalam mempengaruhi orang lain dalam
lingkungan untuk berpartisipasi dan memulai perubahan
9. Partisipasi optimum/optimal
Partisipasi optimal menunjukkan kebutuhan untuk memusatkan perhatian lebih dekat
pada konteks yang berbeda dan tujuan dalam rangka untuk menentukan apa bentuk
partisipasi yang masuk akal. Memperhatikan lebih dekat dengan yang benar-benar

berpartisipasi dalam inisiatif partisipatif dan yang tidak, baik melalui pengecualian,
mungkin juga membantu menentukan strategi untuk mengoptimalkan perbedaan
partisipasi eksternal yang diprakarsai.
10. Manipulasi
Sebuah keterlibatan palsu, tetapi juga tidak nyata kekuasaan. Untuk perwakilan rakyat di
papan atau komite, yang kalah banyak dengan agen eksternal. Partisipasi merupakan
bentuk baru dan lebih halus dari manipulasi.
Tipologi dari Perhatian dalam Partisipasi
Bentuk Partisipasi Apa 'partisipasi' berarti
badan pelaksana
Nominal

Instrumental

bagi

'partisipasi'
mereka

di

akhir

Apa

adalah untuk (tujuan)


Pameran

melakukan sesuatu
akses ke potensi keuntungan
Efisiensi- sebagai batas Biayawaktu
yang Sebagai sarana untuk
untuk

kerja mencapai

proyek lebih efisien

proyek terkait dan kegiatan biaya

Keberlanjutan-untuk

lainnya
Pengaruhuntuk

menolak

mempengaruhi bentuk dari suara

lokal
Untuk

poyek dan manajemen

dalam
jenis

Transformative

'partisipasi'

mereka mempertahankan beberapa

input dan membuat dana digunakan

Representative

berarti

menerima
untuk Pernyertaanuntuk

Legistimasi
menunjukkan

Apa

Pemberdayaanuntuk
memampukan
dalam
keputusan

Pemberdayaanuntuk

orang menjadi

mampu

fasilitas

memberukan
pada

orang

menentukan
pembangunan

dalam dan akhir yang terus

sendiri, bagi diri mereka sendiri

Process Of Community Development

dan

yang mereka inginkan


Baik sebagai sarana

mengambil menentukan dan bersikap dinamis

bekerja dan beraksi


Nilsson dan Woodford-Berger, 2000

efektivitas

Process dan Outcome


Oleh karena itu community development itu sendiri merupakan sebuah proses yang menuju
sebuah outcome yang tidak tertentu. Hubungan penting dala proses dan outcome ditentukan oleh
pemahaman hubungan antara upaya dan tujuan.
Proses Integrasi
Upaya dan tujuan tidak bisa dipisahkan, dan harus menerima apabila upaya rusak maka tujuan
dapat rusak juga, sehingga proses community development memiliki lebih dari semata-mata nilai
instrumental.
Consciousness-raising
Gagasan sederhana dari peningkatan kesadaran muncul karena seringnya legitimasi
dipertanyakan oleh struktur yang menindas dan diskursus, orang harus menerima penindasan
yang bagaimanapun itu normal atau tak bisa dihindari, dan dan sering kali tidak mengakui atau
melabeli penindasan mereka sendiri, pengalaman penindasan itu mengakbatkan ketidak sadaran.
Kita dapat mengidentifikasi empat aspek peningkatan kesadaran, meskipun ini dibutuhkan untuk
menegaskan bahwa proses peningkatan kesadaran akan terjadi pada saat yang sama, tetapi
progresnya tidak linier. Pertama menghubungkan personal dengan politik. Kedua, aspek
peningkatan kesadaran dibentuk melalu hubungan dialog. Ketiga, aspek peningkatan kesadaran
saling membagi pengalaman ditindas. Keempat, aspek peningkatan kesadaran bahwa harus
membuka segala kemungkinan untuk tindakan.

Demokrasi partisipasi
model demokrasi yang lebih partisipatif yang menjadi komponen utama dalam strategy
community development. Terdapat empat karakteristik penting dalam demokrasi partisipatif
antara lain:
1. Decentralisasi
Demokrasi partisipatif memerlukan struktur pembuatan keputusan yang terdesentralisasi,
desentralisasi sendiri adalah komponen utama dari pandangan alternative yang berdasar
pada prinsip perubahan dari bawah. Prinsip yang terlibat adalah bahwa tidak ada
keputusan atau fungsi yang terjadi pada tingkat yang lebih terpusat daripada yang
diperlukan. Ini menjadikan desentralisasi menjadi norma bukan pengecualian. Masalah

dari desentralisasi adalah cederung dihubungkan dengan isu keadilan dan pemeliharaan
standar. Isu ini bisa ditangani dengan jaringan yang efektif, komunikasi, dan koordinasi.
2. Accountability
Akuntabilitas merupakan ide utama dari demokrasi partisipasi, dan tidak hanya terlibat
dalam pembuatan keputusan masyarakat juga perlu bertanggung jawab memastikan
keputusan tersebut dilaksanakan.
3. Pendidikan
Untuk memastikan masyarakat dapat membuat keputusan diperlukan kesadaran dan
pendidikan yang lebih tinggi daripada pemahaman umum yang dibutuhkan untuk
berpartisipasi pada demokrasi partisipatif yang ada. Jika tidak, upaya demokrasi
partisipatif dapat menjadi forum yang hanya membuat prasangka kolektif, pengkambing
hitaman, stereotype, dan ketidakpedulian, yang dapat terjadi dalam kasus dengan
referendum yang dlakukan masyarakat.
4. Kewajiban
Hak dan kewajiban saling terkait, dan demokrasi partisipasi dapat dianggap sebagai salah
satu contoh dari hak, hak seseorang untuk menentukan nasib sendiri dengan pelaksanaan
hak juga terkait kewajiban yang sesuai dengan partisipasi dan mendapat informasi
mengenai isu yang relevan, kewajiban merupakan komponen kunci dari demokrasi
partisipatif. Salah satu cara untuk memastikan partisipasi masyarakat itu murni bukan
sebagai token, karena sifat tokenistic dari banyak partisipasi atau konsultasi program
pemerintah mengasingkan anggota komunitas.

Demokrasi deliberative
Demokrasi deliberative membentuk mekanisme dimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam
proses deliberative. Jadi masyarakat dapat berperan nyata dalam pembentukan rencana dan
pengembangan proposal. Layaknya community development demokrasi deliberative menghargai
keahlian komunitas, yang mencari peran untuk komunitas dalam mendefinisikan parameter
sebuah isu, dan tidak menempatkan pemerintah dalam posisi yang lebih ahli dengan pengetahuan
superior dan kebijaksanaan. Program demokrasi deliberative terkait dengan pendidikan
komunitas; ini perlu untuk membekali masyarakat dengan sumber daya dan pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah dan berbagi dengan pemerintah untuk menghadapi isu yang kompleks
dan kontradiksi serta masalah masyarakat kontemporer. Ini juga diperlukan pemerintah untuk

mengkui bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban dan harus bersiap untuk mencari
kebijaksanaan masyarakat.

Problem participation
Pastisipasi itu konsep yang bermasalah. Ini sebagian karena partisipasi bertentangan dengan
individualis yang dominan. Masalah lain dengan partisipasi adalah masalah tokenisme

Mendorong Partisipasi
Pertama, masyarakat akan berpartisipasi jika mereka pikir isu atau aktivitas tersebut penting
untuk mereka. Kedua, masyarakat harus merasa bahwa tindakan yang mereka lakukan akan
membawa perubahan. Ketiga, bentuk lain dari partisipasi harus dinilai dan diakui. Keempat,
masyarakat harus diaktifkan untuk berpartisipasi dan didukung dalam partisipasi mereka.
Kelima, dalam strktur dan proses partisipasi tidak bersifat mengasingkan.

Cooperation
Kerja sama merupakan cara mendaasar dalam mengorganisir masyarakat untuk keuntungan
ekonomi bersama, melalui penyatuan produksi dan/atau konsumsi. banyak kerja sama dibentuk
dalam konteks sosial, politik, ekonomi, dan kultural. Kerja sama bukanlah tanpa masalah,
menjaga etos kerja sama ditengah-tengah masyarakat yang kompetitif tidaklah mudah, dan
banyak kerja samayang tidak mampu bertahan dalam waktu yang lama.

The Pace of Development


Untuk membuat proses community development menjadi community development yang baik ada
kalanya untuk membuat kecepatan perkembangannya sealami mungkin. Hal tersebut sama
halnya dengan perkembangan sebuah komunitas, meskipun community worker memberikan
stimulus-stimulus yang dapat membuat perkembangan sebuah komunitas menjadi lebih cepat
namun faktanya perkembangan tersebut akan berjalan tidak baik dan cenderung rapuh.
Community development yang akan menjadi berhasil jika dilaksanakan dengan waktu yang
panjang dan organik (alamiah) dan tidak dilakukan percepatan-percepatan.

Peace and Non-Violance


Dalam melawan kekerasan dan opresi yang dilakukan, tentunya sudah muncul berbagai bentuk
perlawanan dalam berbagai bentuk ideologi dan strategi. Meski demikian, salah satu metode
yang menarik yang secara konvensional memberikan tawaran akan perlawanan terhadap opresi
struktur tersebut adalah dengan menggunakan perspektif anti kekerasan. Dalam perspektif anti
kekerasan, menawarkan sebuah analisis hubungan antara makna dan tujuan, dan kritik antara
kompetisi dan kompetisi antar struktur.

Consensus
Pendekatan konsensus bergerak berdasarkan sebuah pemahaman dan tujuan bersama untuk
mendapatkan sebuah solusi masalah dalam sebuah komunitas. Dalam pendekatan konsensus,
tidak semudah mengambil keputusan terbanyak namun mencari solusi terbaik yang dapat
memberikan kenyamanan pada semua pihak. Pendekatan konsensus juga tidak dapat dilakukan
dengan cepat dan dalam pendekatan ini community worker perlu mengetahui kebutuhankebutuhan komunitas. Secara mendasar pada akhirnya konsensus juga merupakan proses bekerja
berdasarkan isu, hingga tercipta kenyamanan pada tujuan bersama yang ingin dicapai.
Community Building
Membangun komunitas termasuk mengembangkan sosial kapital, menguatkan interaksi sosial
dalam komunitas, membuat aksi sosial. Selain itu community building juga harus mengurangi
fragmentasi dalam komunitas, mengurangi isolasi dan individualisme dalam komunitas. Pada
prosesnya community building perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan dan membutuhkan
juga kenyamanan dari semua anggota komunitas.

Globalisasi dan Lokalisasi


Globalisasi
Globalisasi dianggap memberikan dampak negatif dan menimbulkan serangkaian aksi protes.
Meski demikian, globalisasi dalam beberapa bentuk tidak dapat ditolak keberadaannya.
Dalam memahami globalisasi perlu dipahami secara multidimensi dan tidak secara monolitik
atau parsial. Globalisasi merupakan fenomena multidimensional yakni dalam dimensi ekonomi,
politik, sosial, dan lingkungan. Menjadi masalah saat ini adalah, globalisasi hanya berkembang
dan menguat dalam beberapa aspek saja khususnya aspek ekonomi. Aspek-aspek lain seperti

HAM, keadilan sosial, lingkungan , pendidikan, kurang berkembang dibandingkan dengan


aspek ekonomi yang sangat berkembang karena didorong oleh prinsip-prinsip pasar bebas
(neoliberalisme). Prinsip neoliberlaisme dalam globalisasi inilah yang kemudian memungkinkan
kapital dapat serta merta berpindah kemanapun dan kapanpun tanpa mempertimbangkan aspek
kesejahteraan, keadilan sosial, dan lingkungan. Dalam memahami globalisasi dan kaitannya
dengan community development adalah konsep kebangkitan jaringan yang melampaui batasbatas negara, baik secara politis maupun geografis. Pada perkembangnnya, globalisasi ekonomi
juga harus diimbangi dengan globalisasi pada aspek lain seperti globalisasi kewarganegaraan,
HAM, keadilan sosial dan ekologis.
Localisation
yang muncul dari gerakan lokalisasi adalah munculnya eksklusifitas serta fundamentalisme yang
secara radikal mendasarkan diri pada perlawanan terhadap wacana-wacana globalisasi. Meski
memiliki bahaya jika dilakukan secara berlebihan, namun lokalisasi memiliki potensi yang
positif. Lokalisasi dapat menimbulkan kesempatan bagi komunitas untuk menumbuhkan
kemandirian dirinya sebagaimana yang telah dibahas pada pembahasan-pembahasan
sebelumnya.
Protest
Gerakan-gerakan protest ini seringkali muncul dalam berbagai kesempatan khususnya ketika
pelaksanaan pertemuan-pertemuan elite dalam membahas ekonomi dan politik dunia. Salah satu
bentuk dari protest yang cukup familiar dalam rangka melawan globalisasi adalah gerakan
pendudukan (Occupy) yang dilakukan di berbagai tempat dan salah satu peristiwa yang cukup
terkenal adalah peristiwa occupy wallstreet. Gerakan occupy, pada dasarnya merupakan gerakan
protest yang secara simbolis menduduki simbol-simbol struktur globalisasi. Gerakan-gerakan
occupy pada dasarnya juga melahirkan banyak gerakan community development karena banyak
dari gerakan aktivisme tersebut juga melahirkan para community worker.
Universal and Contextual Issues
Pada tataran yang umum, ada beberapa prinsip dalam community development yang dapat
diterapkan secara universal apapun latar belakang budaya, sosial, dan konteks politik antara lain:
1. Ide dan pengalaman pada komunitas menjadi penting bagi orang-orang untuk
mendapatkan aspek humanis yang menyeluruh.
2. Prinsip

keberlanjutan

ekologis,

keberagaman,

holisme,

keseimbangan,

saling

ketergantungan dan lainnya.


3. Prinsip keadilan sosial dan hak azasi manusia, termasuk pada analisis bentuk opresi yang
dilakukan.

4. Prinsip perubahan dari bahwah, bottom-up development, menghargai pengetahuan lokal


dan kemampuan lokal.
5. Prinsip

bahwa

penting

untuk

menghargai

proses,

membangkitkan

kesadaran,

pemberdayaan, partisipasi, dan kerjasama.

The role of state


Teori Negara
1. Negara Independen

Gagasan utama dari Negara model ini adalah meminimalisir peran Negara dalam aktifitas
sosial dan politik di Negara tersebut. Dengan berpegang dengan prinsip laissez-faire
(membiarkan segalanya berjalan tanpa campur tangan). Negara independent laissez-faire
mendorong self-help (menolong diri sendiri). Fokusnya, setiap individu harus berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
2. Negara Instrumental

Pada pandangan instrumental melihat bahwa negara sebagai alat atau instrumen bagi kelas
yang berkuasa. Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa dalam negara instrumental, bisnis
mendominasi atau mempengaruhi kebijakan pemerintah. Hal tersebut terjadi karena
seolah-olah yang menguasai industri atau media adalah dominasi dari laki-laki atau
budaya patriarki. Dalam hal ini, kebijakan yang keluar atau dibuat seolah-olah dari
pemerintah, padahal sebenarnya kebijakan tersebut berasal dari bisnis.
3. Negara yang saling bergantung

Pada pandangan ini, kekuatan ekonomi dan kekuatan politik menjadi satu. Dalam kasus
kaum Marxis dikenal sebagai teori Stamocap (dari kapitalisme monopoli negara),
perusahaan-perusahaan industri raksasa dalam tahap monopoli kapitalisme menyatu
dengan negara borjuis sehingga eksploitasi ekonomi dan dominasi politik digabung.
Pemerintah menjadi nyaman karena adanya dukungan dari masyarakat dan bisnis.
4. Negara sebagai medan yang diperebutkan

Dalam pandangan ini, terjadi pertentangan antara negara, bisnis dan masyarakat. Hal
tersebut dapat terjadi karena ketiganya tidak puas pada kondisi yang ada dan mencoba
untuk saling menguasai. Pada akhirnya yang terjadi adalah disharmoni antara ketiganya.
Dalam pandangan ini, fokus dari community development dilakukan oleh pemerintah
lokal, bukan oleh negara.

5. Negara Kontrak

Dapat dikatakan dalam pandangan ini merupakan bagian dari neoliberal, di mana terjadi
pembuatan kontrak untuk layanan antara negara dan bisnis, serta negara dan masyarakat.
Negara kontrak dibangun dari pandangan bahwa pemerintah harus menarik diri sejauh
mungkin dari pemenuhan kebutuhan pelayanan publik dan berperan hanya sebagai
pengambil kebijakan serta pengarah Negara. Pemerintah menyerahkan bidang pelayanan
publik kepada sector swasta. Hal ini dilakukan berdasarkan kepercayaan bahwa sector
publik akan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Mereka
selalu memperbaiki kemampuan dan servis mereka agar program yang telah diberikan
oleh pemerintah tidak diputus. Dengan kata lain, layanan yang diberikan negara adalah
kompetisi dari bisnis dan masyarakat sipil.
6. Negara Pengawasan

Negara pengawasan berperan sebagai pengawas dan pengelola. Negara dalam kedua
kontrol atau peran tadi peduli pada warganya dalam dua cara. Pertama, negara
menerapkan berbagai macam peraturan yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan
dengan kebijakan, akuntabilitas (biasanya untuk pemerintah) dan transparansi. Kedua, di
konteks dari peperangan dan teror, negara mengontrol dan melindungi telah dihidupkan
kembali, khususnya di beberapa negara yang berbahasa Inggris.
7. Negara Berpartner

Salah satu cara untuk memahami bagaimana masyarakat bekerja dan peran community
development dalam masyarakat adalah dengan membagi masyarakat ke dalam bidang atau
sektor. Secara umum, bidang atau sektor tersebut dibagi menjadi empat, meliputi: sektor
negara, sektor ekonomi, pasar dan bisnis, sektor masyarakat, dan sektor hubungan yang
intim atau mendalam, seperti keluarga. Organisasi masyarakat dan community
development berada dalam lingkup masyarakat sipil.
Pemerintah

Pemerintah

Pemerintah

Pemerintah

Sektor

berkonsultasi

berkonsultasi

dan Komunitas

dan Komunitas

Komunitas

Pemerintah

Pemerintah

memberitahu

menetapkan hal- komunitas

apa yang harus hal

Pemerintah dan Pemerintah dan Komunitas

namun sepakat

komunitas

menetapkan

dalam bersama-sama

parameter

dan

dilakukan oleh mendengarkan

parameter,

menetapkan

memberitahu

komunitas dan komunitas,

namun

parameter,

pemerintah apa
yang diinginkan

komunitas

dengan beberapa pemerintah

termasuk

merespon

parameter

agenda,

masih

dana dan

berharap

negosiasi

mengontrol

dan

projek pemerintah

kemitraan
aktual
merespon
Terdapat beberapa bentuk hubungan antara komunitas dan badan pemerintah lokal dalam
tahapan pengembangan projek, sebagai berikut (Sumber : Wates, 2000 : 10):
Keterlibatan
Kontrol

Inisiasi
Komunitas

komunitas :
komunitas memiliki

Rencana
Komunitas

Implementasi
Komunitas

Pemeliharaan
Komunitas

Evaluasi
Komunitas

memulai tindakan merencanaka

mengimplem

memelihara

mengevaluasi

sendiri

entasikan

sendiri

sendiri

Pemerintah

Pemerintah

n sendiri

proses dan

sendiri

pengembangan
projek
Kemitraan :
Berbagi

Pemerintah lokal Pemerintah


dalam dan

pembuatan

komunitas lokal

bersama-sama

Pemerintah

dan lokal

dan lokal

dan

komunitas

komunitas

komunitas

keputusan, kegiatan memulai tindakan bersama-

bersama-

bersama-sama

bersama-sama

dan tanggung jawab

sama

sama

memelihara

mengevaluasi

merencanaka

mengimplem
entasikan
Pemerintah

Pemerintah

Pemerintah

lokal

lokal

lokal

mengimplem

memelihara

mengevaluasi

setelah

setelah

setelah

berkonsultasi

berkonsultasi

berkonsultasi

dengan

dengan

dengan

komunitas

komunitas

n
Pemerintah lokal Pemerintah

Konsultasi :
Pemerintah

komunitas

dan lokal

lokal memulai setelah lokal

menentukan

mengidentifikasik merencanaka

kerangka kerja dan an

kebutuhan, n

meminta pandangan menentukan


komunitas

objektif

setelah entasikan

berkonsultasi
dan dengan

berkonsultasi

komunitas

dengan

komunitas

komunitas
Pemberi Informasi Pemerintah lokal Pemerintah

Pemerintah

Pemerintah

Pemerintah

Top-Down :

lokal

lokal

lokal

mengimplem

memelihara

mengevaluasika

entasikan

sendiri

n sendiri

Pemerintah

mengidentifikasik lokal
lokal an

kebutuhan, merencanaka

menginformasikan

menentukan

komunitas

rencana

n sendiri
dan

memulai tindakan

sendiri

sendiri

Kolonialisme, Praktik Kolonialis, dan Bekerja secara Internasional


Menjaga Diri dari Praktik Kolonialis
Untuk menghindari praktek kolonialis, pertama-tama pekerja komunitas harus mendengarkan
dan belajar untuk memberikan ruang bagi orang-orang yang bekerja dengan mereka untuk
mengklaim proses pengembangan masyarakat sebagai milik mereka dan untuk mengatur
agenda.
ide untuk bekerja bersama komunitas dalam solidaritas (Featherstone, 2012). Maksud dari
bekerja dalam solidaritas adalah bekerja bersama dengan komunitas, bukan untuk komunitas.
Hal ini berarti pekerja komunitas harus mampu mendengarkan dan memahami agenda komunitas
dan bekerja bersama komunitas dalam proses pengembangan masyarakat.
Cara terakhir untuk menjaga diri dari praktek kolonialis adalah apa yang disebut dengan test of
reciprocity atau uji timbal balik. Sederhananya, pekerja komunitas harus bertanya bagaimana
perasaan saya jika situasinya dibalik?. Pekerja komunitas perlu membayangkan dirinya berada
pada posisi orang yang bekerja dengan mereka dan menanyakan bagaimana perasaannya
mengenai proses pengembangan masyarakat. Cara lainnya adalah, pekerja komunitas bisa
bertanya apakah mereka siap mengalami proses pengembangan masyarakat dengan cara yang
sama seperti yang diterapkan pada komunitas.
Pengembangan Masyarakat yang Terintegrasi: Ekonomi, Sosial dan Politik
Kedelapan dimensi dalam community development tersebut adalah:

pembangunan sosial
pembangunan ekonomi
pembangunan politik
perkembangan budaya
pembangunan lingkungan hidup
pengembangan spiritual
pengembangan pribadi
Pengembangan bertahan hidup

Social Development

Service development
Masalah Proses

Kegiatan pengembangan masyarakat tradisional padadasarnya adalah pengembangan


pelayanan berbasis sosial yang melibatkan kebutuhan sosial dan penyediaan struktur dan layanan
untuk memenuhi merekaberlandaskanhasilidentifikasi. Ini biasanya melibatkan proses berikut:
1

Identifikasi perhatian, baik antara penyedia layanan atau masyarakat luas (misalnya
kurangnya fasilitas rekreasi bagi kaum muda, kurangnya tempat penampungan darurat
bagi perempuan dalam krisis, perumahan yang tidak memadai, kesepian kalangan usia,
peningkatan vandalisme)

Penelitian yang lebih rinci atau sistematis dari kebutuhan atau masalah untuk menentukan
sifat dan tingkat , melalui, misalnya , diskusi dengan penyedia layanan , survei kebutuhan
, melihat apa yang terjadi di tempat lain , pemeriksaan statistik yang relevan (misalnya
tingkat kejahatan)

Pertemuan publik, forum atau konsultasi, dengan semua orang yang tertarik didorong
untuk menghadiri dan berpartisipasi. Badan ini memutuskan pada beberapa tindakan
(misalnya mendirikan sebuah komite untuk memeriksa masalah ini lebih lanjut, merujuk
hal tersebut kepada sebuah organisasi yang sudah ada, atau mendirikan lembaga berbasis
komunitas baru, seperti perlindungan perempuan, pusat komunitas, pusat pemuda)

Jika seperti badan baru yang akan dibentuk, formalitas yang diperlukan harus
diselesaikan, seperti menggambar up konstitusi, penggabungan hukum, membuka
rekening bank, kemungkinan pendaftaran sebagai koperasi. Ini pada dasarnya
menentukan struktur organisasi baru: siapa yang akan menjadi anggotanya, bagaimana
pembawa kantor akan dipilih dan sebagainya

Pengembangan dan operasi yang sedang berlangsung dari badan baru, termasuk
mendorong orang untuk menjadi aktif terlibat, mencari dana (baik dari pemerintah, sektor
swasta, keanggotaan atau masyarakat setempat atau melalui proyek penggalangan dana)
atau mungkin mempekerjakan staf

Pemantauan dan evaluasi badan baru dan jasa, termasuk memastikan bahwa hal itu tetap
bertanggung jawab kepada masyarakat setempat dan /atau para pemilihnya.

Masalah Struktural
Sementara layanan sosial tentu sangat penting, ketergantungan eksklusif pada penyediaan
layanan dapat mengalihkan perhatian dari beberapa masalah struktural yang lebih mendasar,
seperti kelas, ras dan penindasan gender. Oleh karena itu pendekatan ini untuk sosial
development sebenarnya bisa memperkuat ketidaksetaraan struktural kelas, jenis kelamin dan
ras/etnis, kecuali isu-isu ini secara khusus ditangani.
The Neighbourhood House / Balai Masyarakat
Agar balai masyarakat dapat berfungsi secara efektif, orang-orang setempat harus
memiliki kontrol yang besar atas pelaksanaannya dan pemanfaatan sumber daya yang ada.
Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial merupakan proses komunitas dalam mengidentifikasi kebutuhannya dan
melakukan

pendekatan

untuk

memenuhi

kebutuhannya,

seperti

halnya

juga

dalam

mengkoordinasikan pelayanan dan sumber daya yang ada untuk mendapatkan efek yang terbaik.

Animasi Sosial
Enthusiasm, commitment, skill integrity, skill komunikasi dan kepribadian com worker.
Economic Develoment
Dari prespektive pendekatan komunitas yang ada dibangun lah sebuah pendektan
alternative untuk merelokasi kegiatan ekonomi di dalam komunitas, yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan komunitas, untuk merevitalisasi komunitas lokal dan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
1

Terdapat dua katagori bentuk pengembangan ekonomi masyarakat yaitu :


Pengembangan Ekonomi Masyarakat Yang Konservatif

Pengembangan ekonomi yang konservatif memiliki tiga poin utama. Pertama, menarik
industri. Pendekatan ini mencoba menarik industri baru ke wilayah lokal dengan memberikan
iklim yang bagus untuk berinvestasi. Adapun masalahnya adalah bahwa industri akan terus
berpindah-pindah mengikuti keadaan pasar. Selain itu tidak ada jaminan bahwa industri baru
akan tetap berada pada wilayah atau laba yang diperoleh akan diinvestasikan kembali pad
wilayah tersebut. Kedua, memulai industri lokal. pendekatan ini lebih menekankan kepada
peningkatatan dan penciptaan perekonomian dari sumber daya lokal. Bentuk yang terakhir dalam
pengembangan ekonomi konservatif adalah pariwisata. Pada poin ini yang sangat diperhatikan
adalah lokasi atau tempat pariwisata. Intinya mengembangkan potensi pariwisata untuk menjadi
sebuah alternatif pengembangan perekonomian masyarakat.
2

Pengembangan Ekonomi Masyarakat Yang Radikal


Sedangkan pengembangan ekonomi yang radikal memiliki empat poin utama. Pertama

koperasi, koperasi dinilai menjadi suatu pendekatan yang dapat dicapai dan dapat diterapkan
secara efektif di berbagai lokasi. Selain itu, koperasi juga dapat menguatkan hubungan solidaritas
antar kominitas dan banyak bentuk koperasi yang sudah berhasil dengan hal ini. Dalam
pembentukan koperasi masyarakat bisa menggunakan berbagai format koperasi yang dapat
memfasilitasi kebudayaan dan kebutuhan mereka, tidak harus mengikuti secara baku prinsipprinsip fundamental dari koperasi yang sudah ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan fungsi
koperasi dalam komunitas yang mewajibkan komunitas tersebut bekerja sama dalam membentuk
koperasi yang akan dikembangkan di lingkungan mereka yang dapat menghubungkan keunikan
yang mereka miliki. Kedua bank masyarakat. Inti dari pengembangan ini adalah muncul suatu
inisaituf untunk membentuk bank lokal, sehingga komunitas lokal dapat mengontrol kegiatan

ekonomi mereka. Bentuk yang juga dibangun dari bentuk bank kominitas, dan bertujuan untuk
menguatkan tingkat ekonomi masyarakat lokal adalah lembaga perkereditan. Lembaga ini
dibangun oleh sekelompok individu yang setuju untuk menginvestasikan uang mereka, dan
sepakat untuk meminjamkannya kepada anggota dari lembaga tersebut.
Poin ketiga dalam pendekatan radikal ini dalah LETS, LETS adalah singkatan dari Local
Employment and Trading Scheme. Pendekatan ini berupaya menfomalkan ekonomi transaksi
lokal dengan menciptakan mata uang maysarakat. Para anggota dalam rencana tersebut (yang
terdiri dari perseorangan atau bisnis lokal) memiliki rekening yang disimpan pada suatu poin
sentral, dan suatu direktori jasa atau produk yang ditawarkan oleh para anggota didistribusikan
secara teratur diantara mereka sendiri.
Political Development
Ada dua arena politik pembangunan,: internal dan eksternal. Berikut skema politik
pembangunan:

Politik
Pembangunan

Internal

Peningkatan
Kesadaran

Eksternal

Pengorganisas
ian

Aksi Sosial

Figure 1.Politik Pembangunan

Internal
Pembangunan politik internal berkaitan dengan proses partisipasi dan pengambilan
keputusan di dalam suatu masyarakat. Hal ini mendorong partisipasi aktif dari setiap element

masyarakat, dan tujuan diatas dapat dicapai melalui 2 dari 3 kunci utama proses politik
pembangunan, yaitu: peningkatan kesadaran dan pengorganisasian.
Peningkatan Kesadaran
Peningkatan kesadaran dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek dari community
development. Hal yng paling signifikan di pembahasan ini adalah, kemampuan untuk
menghubungkan antara individu dengan kehidupan politik yang ada, dan membantu masyarakat
untuk membagikan pengalaman mereka serta merefleksikan situasi mereka sedemikian rupa
sehingga membuka kemungkinan untuk bertindak.
Pengorganisasian di masyarakat
Aspek lainnya dari pembangunan politik internal adalah bagaimana caranya suatu komunitas
mampu mengorganisir dan menyelesaikan permasalahan mereka serta menciptakan struktur
alternatif yang bersifat otonomi.
Untuk memaksimalkan partipasi masyarakat, tidak jarang kita harus mendefinisikan
kembali apa itu proses pengambilan keputusan tradisional, seperti prosedur pertemuan formal.
Pertemuan yang tradisional dan konvensional tidak jarang mengasingkan beberapa pihak dari
masyarakat. Hal ini terasa dengan kasus indigenous people dengan komponen masyarakat
lainnya. Agar lebih inklusif, beberapa jenis alternatif cara pengambilan keputusan dapat
digunakan, terutama proses pengambilan keputusan yang konsensus. Berikut beberapa cara
untuk membatasi dominasi orang-orang tertentu:
1
2

Hanya memberikan 2 kali kesempatan berbicara per orang.


Memastikan bahwa sebelum dilaksanakannya pertemuan formal ini, telah dilakukan

terlebih dahulu pertemuan informal.


Menberikan kesempatan bagi anggota diskusi untuk berpikir dan menuliskan ide mereka
di kertas buram, kemudian memperkenankan anggota lain untuk menambahkan ide
mereka, atau mendiskusikannya secara bebas.

Eksternal
Pembangunan politik eksternal mengacu pada pemberdayaan masyarakat akan interaksi
mereka dengan lingkungan sosial dan politik yang lebih luas. Kegiatan ini umumnya dikenal
dengan sebutan aksi sosial.
Pengorganisasian aksi sosial
Disiplin merupakan prinsip utama dari pengorganisasian aksi sosial. Masyarakat tidak
boleh melakukan sesuatu semaunya mereka, segala tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan
rencana aksi yang telah disetujui bersama. Contohnya adalah pemilihan juru bicara pada saat

pertemuan antara delegasi dang pemimpin politik merupakan langkah yang penting untuk
dilakukan. Juru bicara yang dipilih merupakan orang yang paling jelas, tegas dan berwibawa saat
berhubungan dengan public serta memiliki kemampuan dalam mempengaruhi politikus.
Mengorganisir aksi eksternal pada dasarnya merupakan masalah praktis untuk menyelesaikan
suatu masalah serta membantu masyarakat untuk mengorganisir diri sendiridalam melaksanakan
rencana aksi yang efektif.
Aksi Sosial
Tujuan dari pengorganisasian masyarakat jenis ini adalah untuk mencapai beberapa
perubahan dalam lingkungan eksternal. Kegiatan ini umumnya melibatkan beberapa bentuk aksi
sosial dan sejak lama telah menjadi komponen utama dari pekerjaan masyarakat. Hadirnya
persepsi bahwa aksi sosial merupakan satu-satunya jalan dalam pekerjaan masyarakat yang
mampu memberikan perubahan secara radikal yang kemudian menganggap bahwa bentuk lain
dari pekerjaan masyarakat tidak berguna, dan tidak cukup radikal. Meskipun berkampanye
merupakan aspek yang penting dari pekerjaan masyarakat, namun menggabungkan aksi sosial
dengan aspek community development lainnya dapat membantu memudahkan pekerja sosial
dalam melaksanakan tugasnya dan mencapai goals yang telah ditetapkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai