Anda di halaman 1dari 4

EKSTRAKSI

Cara Kerja
1. Membuat larutan umpan dengan cara mencampur asam asetat dengan aquadest dengan
perbandingan 25 : 50 (25 ml asam asetat dan 50 mlaquadest). Larutan umpan diukur
massanya dan dicatat hasilnya. Larutan umpan yang telah diukur massanya dimasukkan
kedalam corong pemisah.
2. Diethyl etersebanyak 50 ml diukurmassanyadandicatathasilnya. Diethyl eter yang
telahdiukurmassanyadimasukkandalamcorongpemisah. Kemudian digojog selama 15 menit
dan didiamkan selama 10 sampai terbentuk dua lapisan yaitu lapisan ekstrak (fase atas) dan
lapisan rafinat (fase bawah). Lapisan rafinat (yang berada di fase bawah) dipisahkan dari fase
ekstraknya. Fase ekstrak yang berada di corong pemisah dikeluarkan dan dimasukkan ke
dalam botol penampung.
3. Pada fase rafinat stage pertama dimasukkan kembali ke dalam corong pemisah dan
ditambahkan lagi diethyl eter (solvent) sebanyak 50 ml yang telah diukur massanya. Digojog,
didiamkan, dan dipisahkan fase ekstrak dan fase rafinatnya dengan cara seperti stage 1.
Rafinat stage 2 kemudian dimasukkan kembali ke dalam corong pemisah.
4. Kemudian ditambahkan lagi diethyl eter pada fase rafinat stage kedua sebanyak 50 ml yang
telah diukur massanya. Digojog, didiamkan, dan dipisahkan fase ekstrak dan fase rafinatnya.
Larutan rafinat akhir diukur volume dan massanya.
5. Titrasi sampel dari rafinat stage 3 dengan larutan NaOH 0,2N dilakukan sebanyak 2 kali.
Rafinat stage 3 diambil 2 mL dan ditambahkan indikator phenolphtalein(pp).
6. Standarisasi larutan NaOH 2 N dengan larutan H2C2O4 2N (12,6 gram dalam 100 mL
aquadest) dilakukan dengan mengambil 5 mL larutan H2C2O4 2N dan ditambahkan indikator
pp. Titrasi dengan NaOH 2N (8 gram dalam 100 mL aquadest)dilakukan sebanyak 3 kali dan
dicatat hasilnya.
7. Titrasi untuk menentukan kadar asam asetat terlebih dahulu dilakukan dengan mengambil 2
mL asam asetat pekat lalu ditambahkan indikator phenolphtalein (pp), dan dititrasi dengan
larutan NaOH 2 N. Titrasi dilakukan 2 kali dan hasilnya dicatat.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2016

Page 1

LAPORAN SEMENTARA
EKSTRAKSI (J)
Nama praktikan
Hari/tanggal praktikum
Asisten
DATA PERCOBAAN
Suhu percobaan
Volume larutan umpan
1. Asam asetat
2. Aquadest
Berat larutan umpan
Volume dietil eter tiap stage

Berat solven

Volume rafinat akhir


Massa rafinat akhir

:1.
NIM:
2.
NIM:
:
: Hadhiansyah Ilhami / Michael Irwin Rengkuan

:
:
:
:
:
:1.
2.
3.
:1.
2.
3.
:
:

ml
ml
gram
ml
ml
ml
gram
gram
gram
mL
gram

I. Standarisasi Larutan NaOH dengan Larutan Asam Oksalat 2N


Titrasi keVolume asam oksalat, ml
Volume NaOH, ml
1
2
3
II. Titrasi Sampel Rafinat Akhir dengan Larutan NaOH 0,2N
Titrasi keVolume rafinat, ml
Volume NaOH, mL
1
2
III. Titrasi Larutan Asam Asetat dengan Larutan NaOH 2N
Titrasi keVolume asam asetat, ml
1
2

Asisten Jaga,

Volume NaOH, ml

Yogyakarta,
Praktikan,
1.
2.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2016

Page 2

1
0.9
0.8
0.7

Xc, Yc

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0

0.05

0.1

0.15

Xa,
0.2Ya

0.25

0.3

0.35

0.4

0.05

0.1

0.15

0.2
Xa

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45
0.4
0.35
0.3

Ya

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2016

Page 3

Poin-poin pembahasan
- Pengertian ekstraksi
- Alasan pemilihan ekstraksi sebagai
Proses pemisahan
- Cara pengontakkan berulang(jenis
Proses ekstraksi yang dilakukan ),
Alasan, kelebihan, dan kekurangan
- Alasan ether dipilih sebagai solven
- Pembahasan hasil praktikum
- Contoh proses ekstraksi selain asam
Asetat-air-ether
- Aplikasi dalam industri

Tujuan
Percobaan
Metodologi
Percobaan
Hasil dan
pembahasan
kesimpulan
daftar
pustaka
lampiran
Total

poin
3

Revisi Acc

7
40
3
7
20
80

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2016

Page 4

Anda mungkin juga menyukai