Anda di halaman 1dari 11

RESUME FAAL DARAH

FUNDAMENTAL PATHOPHYSIOLOGI OF
HAEMATOLOGY SYSTEM AND CELL
ACCELERATION

Disusun Oleh:
Yulia Rochmawati
135070218113027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015

A. Darah
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya
adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin
juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan(respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti
darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh
jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru paru untuk
melepaskan

sisa

metabolisme

berupa

karbondioksida

dan

menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa


kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah
dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran
halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior
dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa
metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk
diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
Ket:
a.
b.
c.
d.

Eritosit
Neutrofil
Eusinofil
Limfosit

B. Komponen darah manusia


Komposisi darah terdiri dari:
Plasma 55 % dari volume darah
Sel darah 45 % dari volume darah

Bagian darah
91%
3% (albumin, globulin, protombin dan

Air
Protein

fibrinogen)
0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat,

Mineral

garam fosfat, magnesium, kalsium dan zat


Bahan

besi)
0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin,

Organik

kolesterol dan asam amino)

1. PLASMA DARAH
Plasma darah adalah komponen terbesar dalam darah.
Fungsi plasma darah adalah Mengangkut sari makanan ke sel-sel
serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.
Dan menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat
antibody.
Plasma darah terdiri dari :

Air : 91%

Protein plasma darah : 7%

Komponen lainya

Asam amino, lemak, glukosa, urea, garam,0,9%

Hormon, antibody.0,1%

Protein plasma
Mencapai 7% dari plasma dan merupakan satu-satunya unsur
pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk
mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama :
a. Albumin adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%,
tetapi ukurannya paling kecil. Albumin di sintesis dalam hati
dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah,
mempertahankan tekanan osmotik agar normal (25 mmHg).
b. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma
Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama
sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormone, berbagai
subtrat,

dan

zat

penting

lainnya.

Gamma

globulin

(immunoglobulin) fungsi utama berperan sebagai antibody.

c. Fibrinogen membentuk sekitar 4% protein plasma, disintesis di


hati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme
pembekuan darah.

2. SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)


Sel darah merah atau eritrosit adalah merupakan cakram
bikonkaf yang tidak berinti yang berdiameter 8m, tebal bagian
tepi 2m pada bagian tengah tebalnya hanya 1 m atau kurang.
Karena se itu lunak dan lentur maka dalam perjalanannya
melalui mikrosirkulasi konfigurasinya berubah. Stroma bagian
luar yang mengandung protein terdiri dari antigen kelompok A
dan B serta Rh yang menentukan golongan darah seseorang.
Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin
(Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan Ph
normal melalui serangkaian dapar intraseluler. Molekul- molekul
Hb terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globulin) dan 4 gugus
hem,

masing-

masing

mengandung

sebuah

atom

besi.

Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang sangat


sempurna.

Dalam 1 mm3 darah terdapat 5 juta sel darah merah. Sel


darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk

dari asam amino mereka juga memerlukan zat besi, sehingga


untuk membentuk penggantinya diperlukan diet seimbang yang
berisi seimbang. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi
karena

beberapa

diantarnya

dibuang

sewaktu

menstruasi,

sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih


banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang,
terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan, dari
jaringan kanselus pada ujung tulang pipa dan dari sumsum
dalam batang iga-iga dan dari sternum.
Bila terjadi perdarahan maka, sel darah merah dengan
hemoglobinnya

sebagai

pembawa

oksigen,

hilang.

Pada

perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa


minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai
40% atau di bawahnya, maka diperlukan transfusi darah.
Fungsi sel darah merah :
a. Sel-sel darah merah mentranspor oksigen ke seluruh jaringan
melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen
b. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon
dioksida untuk ditranspor ke paru-paru, tetapi sebagain besar
karbon dioksida yang dibawa plasma berada dalam bentuk
ion bikarbonat. Suatu enzim (karbonat anhidrase) dalam
eritrosit memungkinkan sel darah merah bereaksi dengan
karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat. Ion
bikarbonat berdifusi keluar dari sel darah merah dan masuk
ke dalam plasma.
c. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan pH
darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan
buffer asam basa.
3. HEMOGLOBIN
Haemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen
dalam sel darah
merah,

suatu

protein

yang

mempunyai
berat

molekul

64.450. Sintesis haemoglobin dimulai dalam pro eritroblas dan


kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena
ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke
dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit
mungkin haemoglobin selama beberapa hari berikutnya. Tahap
dasar kimiawi pembentukan haemoglobin. Pertama, suksinil KoA,
yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin untuk
membentuk molekul pirol. Kemudian, empat pirol bergabung
untuk membentuk protopor firin IX yang kemudian bergabung
dengan besi untuk membentuk molekul heme. Akhirnya, setiap
molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang
yang disebut globin, yang disintetis oleh ribosom, membentuk
suatu sub unit hemoglobulin yang disebut rantai hemoglobin.
Terdapat beberapa variasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin
yang berbeda, bergantung pada susunan asam amino di bagian
polipeptida. Tipe-tipe rantai itu disebut rantai alfa, rantai beta,
rantai gamma, dan rantai delta. Bentuk hemoglobin yang paling
umum pada orang dewasam, yaitu hemoglobin A, merupakan
kombinasi dari dua rantai alfa dan dua rantai beta.
Pembentukan hemoglobin terjadi pada sumsung tulang
melalui

semua

stadium

pematangan.

Sel

darah

merah

memasuki sirkulasi sebagai retikulosit dari sumsung tulang.


Retikulasot adalah stadium terakhir dari perkembangan sel
darah merah yang belum matang dan mengandung jala ysng
terdiri dari serat- serat reticular. Sejumlah kecil hemoglobin
masih di haslikan selama 24 jam sampai 48 jam pematangan;
retikulim kemudian larut dan menjadi sel darah merah yang
matang.
4. Sel darah putih
Dalam setiap mm3 darah terdapat 6000-10.000 (rata-rata
8000) sel darah putih . granulosit atau sel polimorfonukleat
merupakan hampir 75% dariseluruh jumlah sel darah putih.
Mereka terbentuk dalam sumsummerah tulang. Sel ini berisi
sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya
bergulir.

Karena

itu disebut sel

bergulir atau

granulosit.

Kekurangan granulosit disebut granulositopenia. Tidak adanya

granulosit disebut agranolusitosit yang dapat timbul setelah


meminum obat tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika.
Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah :

Granulosit yang terdiri dari :

1. Neutrofil

yang

berfungsi

untuk

menyerang

dan

menghancurkan bakteri virus dan agen penyebab cedera


lainnya.
2. Eusinofil

berfungsi

dalam

detoksikasi

histamin

yang

diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi


berlangsung.
3. Basofil fungsinya menyerupai sel mast yang mengandung
histamin mungkin untuk meningkatkan aliran darah ke
jaringan

yang

cedera

dan

juga

antikoagulan

heparin,

mungkin untuk membantu mencegah penggumpalan darah


intravaskuler.

Agranulosit
Leukosit tanpa granula sitoplasma yang terdiri dari :
1. Limfosit berfungsi dalam reaksi imunologis
2. Monosit berfungsi sebagai histiosit jaringan atau makrofag
tetap.

Fungsi sel darah putih :


1. Mengatasi inflamasi dan imunitas.
2. Memakan benda asing atau fagositosis.
3. Limfosit T membunuh sel secara langsung atau membentuk
limfokin suatu substansi yang memperkuat akitfitas sel
fagosit
4. Menghasilkan antibodi

5. Tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat seperti


histamine, serotomin, dan heparin. Material ini sangat
penting dalam suplai daarah ke jaringan.
5. Trombosit (keping darah)
Fungsinya berkaitan dengan pembekuan darah dan hemostasis
(menghentikan pendarahan). Bila pembuluh darah mengalami
injuri

atau

kerusakan

maka

dapat

dihentikan

dengan

serangkaian proses :
1. Permukaannya menjadi lengket, sehingga memungkinkan
trombosit saling melekat dan menutupi luka karena ada
pembekuan darah.
2. Merangsang pengerutan pembuluh darah, sehingga terjadi
penyempitan ukuran lubang pembuluh darah.

Sifat Fisik dan Komposisi Darah


Sifat fisik sel darah merah :
1. Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan
lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 mikro meter.
2. Eritrosit terbungkus dalammembran sel dengan permeabilitas
tinggi.

Membran

inielastis

dan

fleksibel

sehingga

memungkinkan eritrosit menembus kapiler.


Komposisi Sel Darah Merah
1. Setiap

eritrosit

mengandung

sekitar

300

juta

molekul

hemoglobin.
2. Jumlah sel darah merah padalaki laki sehat berukuran rata
rata adalah 4,2 sampai 5,5juta sel permilimeter kubik.
3. Jumlah sel darah merah pada peremppuan sehat berukuran
rata rata , jumlah sel darah merahnya antara 3,2 sampai 5,2
juta sel per milimeter kubik.

Sifat fisik sel darah putih :


1. Granulosit
a)

Neutrofil memiliki granula kecil berwarnamerah muda

dalam sitoplasmanya.

Nukleusnya memiliki 3-5 lobus yang

terhububgkan

benang

dengan

kromatin

tipis.

Diameternya

mencapai 9-12 mikrometer.


b)

Eosinofil memilki granula sitoplasma yang kasar dan

besar. Dengan perwanaan oranye kemwrahan. Sel ini memiliki


nukleus berlobus dua, dan berdiameter 12-15 mikrometer.
c)

Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang

bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai


hitam serta memeperlihatkan nukleus berbentuk S. Diameternya
sekitar 12-15 mikrometer.

2.

Agranulosit

a)

Limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap

yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi,


ukuran terkecil 5-8 mikrometer; ukuran terbesar 15 mikrometer.
b)

Monosit merupakan sel darah terbesar diameternya rata

rata berukuran 12-18 mikrometer. Nukleusnya besar , berbentuk


seperti telur atau seperti ginjal, yang dikelilingi sitoplasma
.berwarnabiru keabuan pucat.
Komposisi sel darah putih
Sel darah putih terdiri dari 60% neutrofil, 1-3 % eusinofil,
kurang dari1% basofil, 30% limfosit , 3-8% monosit.

C. FUNGSI UMUM DARAH


Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut :
a. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan
diedarkan ke seluruh tubuh.

b. Alat transport oksigen (O2), yang diambil dari paru-paru atau


insang untuk dibawa ke seluruh tubuh
c. Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi
seperti paru-paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air)
dan hati untuk diteruskan ke empedu dalam saluran cerna
sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air).
d. Alat transport alat jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan
oleh suatu jaringan yang dibuat oleh jaringan lain.
e.

Mempertimbangkan

keseimbangan

dinamis

(homeostatis)

dalam tubuh, termasuk di dalamnya adalah mempertahankan


suhu

tubuh,

mengatur

keseimbangan

distribusi

air

dan

mempertahankan keseimbanagan asam-basa sehingga Ph darah


dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing
yang

umumnya

selalu

dianggap

mempunyai

potensi

menimbulkan ancaman.
Dengan demikian, secara garis besar dapat dikatakan bahwa
fungsi darah adalah sebagai sarana transport, alat homeostatis
dan alat pertahanan.
Fungsi Darah dan Sel Darah
Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup yang
berada

dalam

ruang

vaskuler,

karena

peranannya

sebagai

mediakomunikasi antar sel ke berbagai bagian tubuh. Fungsi


darah adalah sebagai berikut :
a. Sebagai

pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh

tubuh
b. Sebagai pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh
tubuh
c. Sebagai pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke
seluruh tubuh
d. Sebagai pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat
ekskresi
e. Sebagai pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
f. Menjaga suhu/ temperatur tubuh

g. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel


darah beku
h. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.
i. Membantu menutup luka, oleh keping-keping darah

D. PENGURAIAN DEKSTRUKSI ERITROSIT


Jika eritrosit telah berada dalam sistem sirkulasi, maka dalam
keadaan normal umurnya rata-rata 120 hari. Eritrosit yang lebih
tua menjadi lebih rapuh. Jika dinding selnya sangat rapuh, maka
eritrosit dapat pecah dalam perjalananya melalui pembuluh darah
yang sempit. Sebagian besar eritrosit pecah di dalam limpa karena
terjepit sewaktu melewati pulpa merah limpa.
Hemoglobin yang terlepas dari eritrosit difagositosis dan
dicernakan oleh sel-sel makrofag terutama yang terdapat dalam
limpa, hati (sel-sel Kupffer) dan sumsum tulang. Besi (Fe) yang
lepas diangkut kedalam sumsum tulang untuk membentuk eritrosit
baru, atau disimpan dihati dan jaringan lain dalam bentuk ferritrin.
Bagian hem-nya diubah sel-sel retikuloendotelium menjadi bilirubin
(pigmen empedu).

DAFTAR PUSTAKA

Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat.

EGC. Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai