PENDAHULUAN
Salah satu profesi dalam institusi kesehatan adalah perawat radiologi. Perawat
radiologi tidak bisa dipungkiri membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi,
terutama dalam bidang teknologi informasi. Karena setiap pasien memiliki
kebutuhan yang beragam, sehingga perawat radiologi harus meningkatkan
kompetensi mereka di dalam berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan pasien
tersebut.
1
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari salah satu mata kuliah Bioscience II, yang memiliki materi tentang
radiologi yang selanjutnya dapat diuraikan dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2
menggunakan sinar-X untuk diagnosis kondisi medis tertentu. Pada tahun
1956, dokter mulai menambahkan teknologi baru lain (ultrasound). Satu
dekade kemudian, pada tahun 1967, satu lagi teknologi baru telah
ditambahkan ke arsenal radiologi, MRI (magnetic resonance imaging).
Pada awal 1970-an, CT diperkenalkan, menyediakan modalitas pencitraan
penting bagi ahli radiologi. Sebagai gambaran singkat ini menggambarkan,
kemajuan teknologi memperluas jangkauan keperluan medis radiologi,
merangsang kebutuhan yang meningkat untuk ahli radiologi.
Modalitas pencitraan
3
kekuatan dan keterbatasan yang menentukan penggunaannya dalam
diagnosis. Modalitas pencitraan berikut digunakan dalam bidang radiologi
diagnostik:
Radiografi
Radiografi adalah image yang diciptakan dengan X-ray, dan
digunakan untuk evaluasi dari banyak struktur jaringan tulang dan
lembut. Fluoroskopi dan angiografi adalah aplikasi khusus
pencitraan X-ray. Fluoroskopi adalah teknik di mana layar
fluorescent atau tabung gambar mengintensifkan terhubung ke
sistem televisi sirkuit tertutup untuk gambar struktur internal
tubuh. Angiografi menggunakan metode untuk menunjukkan
struktur internal pembuluh darah, menyoroti keberadaan dan
luasnya obstruksi ke kapal tersebut, jika ada. Dalam pencitraan
medis, media kontras adalah zat yang diberikan ke dalam tubuh,
biasanya disuntikkan atau ditelan, untuk membantu
menggambarkan anatomi pembuluh darah, saluran genitourinari,
saluran pencernaan, dll Media Kontras, yang sangat menyerap
radiasi sinar-X, dalam hubungannya dengan kemampuan
pencitraan real-time fluroscopy dan angiografi membantu
menunjukkan proses dinamis, seperti gerakan peristaltik pada
saluran pencernaan atau aliran darah.
CT scan
Pencitraan CT menggunakan X-ray dalam hubungannya
dengan algoritma komputasi untuk jaringan gambar dalam tubuh.
Imaging biasanya dilakukan pada bidang aksial, namun,
rekonstruksi komputer dapat diberikan di pesawat lain atau untuk
menghasilkan gambar 3D. Media kontras sering digunakan untuk
menggambarkan anatomi dan memungkinkan rekonstruksi 3D
struktur, seperti arteri dan vena. Meskipun resolusi radiografi lebih
tinggi untuk pencitraan kerangka, CT dapat menghasilkan gambar
yang jauh lebih rinci dari jaringan lunak. CT menghadapkan pasien
untuk radiasi pengion lebih.
4
Ultrasonografi
Medis ultrasonografi menggunakan USG (frekuensi tinggi
gelombang suara) untuk memvisualisasikan struktur jaringan lunak
dalam tubuh secara real time. Tidak ada radiasi yang terlibat, tetapi
kualitas gambar yang diperoleh dengan menggunakan USG sangat
tergantung pada keahlian orang yang melakukan ujian. Prosedur uji
USG adalah terbaik digunakan untuk pemeriksaan ante natal. Hal
ini tidak berbahaya bagi janin ataupun ibu.
Kedokteran Nuklir
Nuklir pencitraan kedokteran melibatkan administrasi ke
pasien zat berlabel dengan radionuklida atau radiofarmasi yang
memiliki afinitas untuk jaringan tertentu. Secara umum,
Technecium-99m (paruh 6,02 jam) adalah radionuklida digunakan.
Jantung, paru-paru, tiroid, hati, kandung empedu, dan tulang
umumnya dievaluasi untuk kondisi tertentu menggunakan teknik
ini. Sementara detail anatomi terbatas dalam studi ini, kedokteran
nuklir ini berguna dalam menampilkan fungsi fisiologis. Proses
5
seperti pertumbuhan tumor dapat dipantau dengan cara ini, bahkan
ketika tumor tidak dapat secara memadai divisualisasikan
menggunakan salah satu dari modalitas imaging lainnya.
Kedokteran nuklir juga melibatkan pemberian terapi isotop
berlabel untuk antibodi atau zat lainnya, sehingga memberikan
dosis tinggi radiasi untuk target tertentu seperti tumor atau kelenjar
tiroid.
Radiologi Konvensional
Ultrasonografi (USG)
6
Computerized Tomography (CT)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan