Anda di halaman 1dari 11

1.

DATA BIOGRAFI
1) Umur
2) Pendidikan terakhir keperawatan
3) Lama bekerja sebagai perawat
4) Jabatan saat ini
5) Tempat tugas
6) Lama tugas di ruangan ini
7) Pelatihan yang pernah diikuti

: 35 tahun
:
: 11 tahun, 6 bulan
: Kepala Ruang
: Ruang Dahlia 4 RSUD Tugurejo Semarang
: 1 tahunan
: Pelatihan Preseptor Ship (Pembimbing Klinik)

A. Fungsi Pengendalian (Controling)


Pengendalian adalah pemeriksaan untuk melihat apakah segala sesuatunya
terjadi sesuai rencana yang telah disepakati, instruksi yang telah dikeluarkan, serta
prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan
kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi (Fayol dalam
Swansburg, 2000).
Pengontrolan dilakukan sesuai fakta yang ada. Bila isu muncul sebaiknya satu
sama lain bertemu dan menenangkan mereka melalui kontak langsung. Untuk
merangsang kerja sama, perlu peran serta sejak semula. Proses pengontrolan dapat
digambarkan dengan salah satunya membuat standar bagi semua dasar-dasar
manajemen dalam istilah-istilah yang diterima serta hasil yang dapat diukur yang
ukuran ini harus dapat mengukur pencapaian dan tujuan yang ditentukan.
Kontrol termasuk koordinasi sejumlah kegiatan, pembuatan keputusan yang
berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan organisasi, serta informasi dari
pengarahan dan pengevaluasian setiap kinerja petugas. Kron dan Gray dalam
Swansburg (2000) menunjukkan bahwa kontrol menggunakan pengevaluasian dan
keteraturan. Karakteristik suatu sistem kontrol yang baik adalah harus menunjukkan
sifat dari aktivitas, melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera, memandang ke
depan, menunjukkan penerimaan pada titik-titik kritis, objektif, fleksibel,
menunjukkan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti, dan menunjukkan
tindakan perbaikan.
Manajer perawat akan merealisasikan cara terbaik dalam menjamin kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan di ruangan-ruangan untuk menegakkan
filosofi, standar pelayanan, dan tujuan-tujuan.
B. Aspek-asoek yang mempengaruhi pengendalian
Beberapa aspek penting dalam pengendalian diantaranya :
1. Jenis standar ( ukuran) terdapat beberapa jenis standar yaitu :
a. Standar yang dibuat berdasarkan performansi masalalu (historical)

2. Aspek waktu
- Pengendalian preventif : pengendalian yang dilakukan pada saat proses
pekerjaan sedang berjalan
- Pengendalian represif : pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai
3. Aspek obyek
- Pengndalian administratif : yang dilakukan di bidang administrasi
- Pengendalian operatif : dilakukan dibidang operasional
4. Aspek subyek
- Pengendalian intern : pengendalian yang ditujukan pada pelaku fungsi-fungsi
-

manajemen
Pengendalian ekstern : ditujukan pada pelaku di luar fungsi-fungsi
manajemen

BAB III
ANALISA DATA

A. Identifikasi masalah dan analisa data


No

Data fokus
Wawancara : Dari hasil wawancara dengan
kepala ruangan, kepala ruang mengatakan bahwa
ruangan telah melaksanakan kegiatan dengan
SOP termasuk dalam memberikan obat melalui

Masalah
1. Belum
optimalnya
komponen
ruangan.
2. Belum

SOP
optimalnya

pelaksanaan

intravena.
Dari hasil wawancara dengan perawat pelaksana
pemberian obat melalui intravena selalu
mengikuti SOP ruangan.

injeksi

sesuai SOP ruangan.


3. Upaya
pencegahan
infeksi

nosokomial

belum

terlalu

diperhatikan.
Observasi : dari hasil pengkajian SOP ruangan ,
SOP

belum

menejlaskan

tentang

tujuan

pemberian obat, dosis, dan fungsi.


Dari hasil pengkajian didapatkan hasil bahwa
dalam pemberian injeksi intravena belum sesuai
SOP :

Memberitahu

pemberian obat,nama obat,fungsi obat


Dalam pemberian injeksi intravena hanya

pasien

tentang

tujuan

membawa spuit dan kapas alhokol tanpa


ada bak instrument untuk menaruh spuit

B. Pengkajian Lanjut Askep Spesifik Fungsi Manajemen


Pengendalian Infeksi Nosokomial
Analisa SWOT Pengendalian infeksi nosokomial

Strength
(Kekuatan)
Adanya

Weakness
(Kelemahan)
Kurang

Opportunity
Threatened
(Kesempatan)
(Ancaman)
Melindungi diri dari Terkena infeksi

tempat

pengklasifikasia

sampah di

n untuk tempat

setiap

sampah

ruangan

misalkan seperti

untuk

tempat non

pembuangan

infeksius dan

sampah

infeksius di

penyebaran infeksi

setiap ruangan

nosokomial

Adanya bak
instrumen di
ruangan
diantaranya
bak
instrumen
kecil dan
besar

infeksi nosokomial

nosokomial

Penyebaran
Menghindari

infeksi
nosokomial
meluas

untuk pasien
Tidak
digunakannya
bak instrumen
saat pemberian
injeksi intravena
dan hanya
membawa spuit
serta kapas
alkohol saja

Masalah :
a. Kurang optimalnya pengendalian infeksi nosokomial
Intervensi :
a) Upayakan menggunakan APD ketika memberikan tindakan pada klien dengan
penyakit tertentu
b) Anjurkan penyediaan tempat sampah non infeksius dan infeksius di setiap ruangan
pasien
c) Upayakan menggunakan bak instrumen saat memberikan injeksi intravena sebagai
wadah untuk kapas alkohol dan spuit
C. Diagram FISHBONE
Material:
-

Tersedianya bak
instrumen di ruangan
tetapi tidak
digunakan

Man:
- Perawat tidak
menggunakan bak
instrumen saat pemberian
injeksi intravena dan
hanya membawa spuit
serta kapas alkohol

Resiko
tinggi INOS

Methode:
- Kurang optimalnya
pengendalian infeksi
nosokomial

D. PLANNING OF ACTION (POA)


1. Pengendalian Infeksi Nosokomial
POA Masalah pengendalian infeksi nosokomial
Masalah
Kurang

Rencana

Tujuan

Tindakan
Upayakan

a. Mengoptimalk

Sasaran

Tempat

Waktu

PJ

Perawat

Ruang

20 april

Kepala

Dahlia 4

2016

ruang

optimalnya

menggunakan

an

di

pengendalia

APD

pengendalian

ruangan

n infeksi

memberikan

infeksi

nosokomial

tindakan

nosokomia

ketika
pada

klien

dengan b. Mengurangi
penyait tertentu
dan menekan
terjadinya

Anjurkan

infeksi

penyediaan
handscrab

dan

panduan

cuci

tangan

pada

masing-masing
ruangan
Anjurkan
penyediaan
tempat sampah
non

infeksius

dan infeksius di
setiap

ruangan

pasien
Upayakan
menggunakan
bak

instrumen

saat
memberikan
injeksi intravena
sebagai

wadah

nosokomial

untuk
alkohol
spuit

kapas
dan

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian di ruang Ruang Dahlia 4 RSUD Tugurejo Semarang
ditemukan masalah sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya pengendalian infeksi nosokomial
Intervensi yang di berikan si antaranya :
a) Upayakan menggunakan APD ketika memberikan tindakan pada klien dengan
penyait tertentu
b) Anjurkan penyediaan handscrab dan panduan cuci tangan pada masing-masing
ruangan
c) Anjurkan penyediaan tempat sampah non infeksius dan infeksius di setiap
ruangan pasien
d) Upayakan menggunakan bak instrumen saat memberikan injeksi intravena
sebagai wadah untuk kapas alkohol dan spuit

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Gillies, D.A. 2008. Nursing Management: A System Approach. (3rded). Philadelphia: WB
Saunders.
Muninjaya, A. A. Gde, 2010. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Swansburg.R.C.,& Swansburg R.J. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC.

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


DIRUANG DAHLIA 4
RSUD TUGUREJO SEMARANG

DISUSUN OLEH :
SITI RIFAAH ISNANIYAH
(010113A107)

PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016

Anda mungkin juga menyukai