Anda di halaman 1dari 44

UNSUR PEMBENTUK INTERIOR

Posted on December 3, 2013 by sarisaraswatia

1. APLAFOND
Plafond adalah langit-langit rumah yang terletak di
bawah atap dan berada di atas lantai. Fungsi plafond
adalah :
Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang
melalui bidang atap.
Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang
atap.
Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan
dan isinya selalu terlindung.
Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak
bersih.
Menambah estetika ruangan, karena konstruksi
plafon bisa dibuat beraneka macam
Bentuk

Sebagai Filter terhadap pelapukan dan uraian dari


bahan rangka atap (misalnya kayu)dan penutup
atap (genteng), tidak akan langsung jatuh

keruangan karena ada pelafon yang menyekatnya,


sehingga kesehatan yang menempati ruangan
tersebut bisa terjaga.

Menetralisir suhu lembab maupun panas yang


dihantarkan oleh rangka atap dan atap ke dalam
ruangan yang ada dibawahnya, sehingga suhu di
dalam ruangan bisa netral / stabil.

Membuat skala
ruang menjadi proporsi dengan skala manusia.
Karena
jika ruangan terlalu tinggi dan luasakan mempenga
ruhi mental orang yang berada di dalamnya
merasa kecil sehingga menimbulkan rasa tidak
nyaman. Memasang plafon dengan berbagai
bentuk dan corak yang dimilikinya, kesan
tersebut dapat diatasi.

Jenis-jenis plafond:
1. Plafon triplek
Plafon jenis ini memiliki harga yang lebih murah dan
banyak digunakan dengan ketebalan bervariasi
biasanya sekitar 3 sampai 5 mm.
Kelebihan :

Pemasangannya tidak begitu sulit dan tak perlu

keterampilan khusus

Tidak perlu dikhawatirkan jika pemasangan

instalasi listrik yang akan diinjak oleh instalator.


Kekurangan :

Sedikit rapuh terutama terkena air atau dimakan

rayap

Sulit untuk membuat kesan datar tanpa

sambungan, karena sambungan triplek akan sangat


terlihat.

Plafond akan terlihat menguning jika dicat warna

putih setelah beberapa lama.

Teknik Pemasangan :

1. Plafond Gypsum
Plafon berbahan gypsum biasanya banyak
menggantikan plafon triplek, plafon gypsum juga
banyak motifnya yang tentu menambah nilai artistic.
Kekurangan :

Rapuh terhadap air karena akan rusak bahkan

hancur. Gypsum memiliki sifat menyerap air sehingga


akan menambah beban gypsum dan akan
mengakibatkan abruk.
Kelebihan :

Sambungan papan gypsum bias tidak terlihat

sama sekali

Bentuk plafond gypsum tersedia lebuh variatif

Tersedia berbagai macam les profil

Teknik Pemasangan :

Langkah ini terdiri dari 2 bagian yaitu pemasangan


List Gypsum dan juga Finishing yang berupa
pengecatan gypsum.

1. Plafond Asbes
Plafon asbes merupakan campuran dari beberapa
material berupa silica, asbes juga biasa digunakan
sebagai atap rumah.
Kelebihan :

Mudah dipasang rumah pun akan terasa sejuk.

Harga murah, ringan, dan mudah pemasangan.

Tahan terhadap panas

Kedap suara

Kekurangan :

Asbes sangat berbahaya terutama apabila

serpihan asbes yang tidak terlihat kemudian terhirup


akan menyebabkan penyakit paru-paru.

Tidak tahan terhadap goncangan dan benturan

sehingga harus berhati-hati dalam proses


pemasangan plafon supaya tidak patah atau retak.

Teknik Pemasangan :

Pemasangan plafon asbes pada rangka kayu 5/7 yang


telah dipasang. Terlebih dahulu asbes ini dibor dengan
mata bor yang sesuai untuk paku 1 tersebut. Plafon
asbes yang utuh digunakan ditengah, sedangkan sisa
nya ditaruh dipinggir. Apabila dibutuhkan lis dipinggir
plafon yang berhubungan dengan dinding dibutuhkan
lem + bubuk gypsum yang dipoleskan pada pinggir
pemasangannya agar finishing lebih halus dan rapi.

1. Plafond PVC Plastik


Plafond ini terbuat dari bahan plastik Poly Vinyl
Chloride
Kelebihan :

Sistem pemasangan mudah dengan system

knockdown

Tahan terhadap rayap

Tidak perlu finishing cat

Tahan terhadap air

Kekurangan :

Harga relatif lebih mahal

1. Plafond Fiber Semen


Plafond campuran gypsum dan semen ini plafon fiber
sudah banyak digunakan. Dalam aplikasi untuk plafon
rumah menggunakan papan GRC (Glassfiber
Reinforced Cement Board).. GRC Board mempunyai
ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4
mm. Rangka plafon dapat mengunakan kasau 4/6
atau 5/7 maupun besi hollow 40 mm x 40 mm.
Kekurangan :

Tidak tahan akan benturan

Masing jarang dijumpai di beberapa daerah

Cenderung lebih keras dan berat sehingga

rentan retak pada saat pemotongan


Kelebihan :

Tidak mudah ternoda oleh kebocoran

Tahan terhadap air, lebih kuat

Proses pengerjaan mudah

Teknik Pemasangan :

1. Plafond Kayu atau Lambersering


Kekurangan :

Pengerjaan lebih sulit dan lama

Harga lebih lama

Kelebihan :

Lebih artistic

Cenderung menciptakan ruang menjadi lebih

klasik

Teknik Pemasangan :
Pemasangan lumbresiring, sebelum dipasang
disesuaikan

kelembaban disekitarnya. Pemakuan dilakukan dari


dalam,
maksudnya dibagian dalam agar tidak terlihat dari
luar.

1. Plafond Glass block


Meski bukan unsur yang dapat bediri sendiri, glass
block dapat jadi bagian plafon ruangan. Aplikasi
disatukan dengan konstruksi rangka atap dak beton.
Pola yang dihasilkan dari glass block beragam. Pola
kotak simitris atau yang lain, dapat menjadi unsur
dekoratif ruang. Secara fungsional glass blocksebagai
jalan masuk cahaya.

1. Plafond Kain
Fungsi material ini hanya lebih sebagai aksen.
Pengaplikasian yang salah memungkinkan kain robek

atau rusak. Material kain dapat dipasang untuk


penutup kubah.

1. Plafond Gedek
Material ini dahulu banyak digunakan sebagai dinding
rumah. Terbuat dari anyaman bambu. Tersedia dalam
ukuran besar 3mx3m. Termasuk ke dalam material
ringan untuk plafon.
H. Plafond Anyaman Kayu
Plafon anyaman kayu ini bisa digunakan sebagai
aksen pada bidang plafon gypsum yang luas. Bisa
pula digunakan sebagai drop ceiling yang juga
berfungsi sebagai dudukan kipas angin. Atau, bahkan
bisa digunakan sebagai pintu tersembunyi untuk
akses ke ruang di atas plafon.
Teknik Pemasangan :
Cukup menyediakan potongan kayu tipis selebar 5cm
dengan ketebalan 3-5 mm. Kayu tipis ini dapat berupa
potongan kayu yang diserut ataupun dibuat dari

multipleks 3mm. Semakin tipis potongan kayunya,


semakin mudah pula kita membuat anyamannya.
Potongan kayu tipis itu kemudian kita susun dalam
bentuk anyaman yang sederhana saja. Karena
potongan kayu ini cukup sulit untuk dibentuk menjadi
anyaman yang rumit. Pada bagian sisi anyaman, bisa
dibuatkan frame sesuai kebutuhan. Jika plafon
anyaman ini dijadikan drop ceiling, framenya bisa
berukuran lebar 15-20 cm. Tapi jika digunakan sebagai
pintu tangga misalnya, gunakan kayu yang berukuran
lebih kecil sebagai framenya.

1. DINDING
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi
dan kadang melindungi suatu area. Didalam interior
desain, arti dari partisi atau sekat adalah pembatas
ruangan yang flexible, Penyekat yang dapat dipasang
dan dipindah sesuai keinginan. Penggunaan partisi
sebagai pembatas ruangan dimana ruangan satu
dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang
berbeda.Selain fungsi pembatas ruangan,partisi juga
dapat difungsikan sebagai aksen dekoratif untuk
mengkonsep interior seperti Backdrop sehingga

keberadaannya dapat membuat kesan lebih hidup


suatu ruangan,kesan kosong dapat dihindari berkat
hadirnya backdrop.

Jenis-jenis dinding dan finishing dinding :


1. Tali Air atau Sulur-sulur
Model tekstur yang paling banyak digunakan
adalah jenis tali air atau sulur-sulur.Tali air adalah
sebuah teknik membuat tekstur pada permukaan
dinding bangunan. Tekstur ini hanya berupa
cekungan atau tambahan plesteran yang
membentuk garis lurus. Jenis ini terbuat dari bahan
adukan dengan komposisi lebih banyak semen dan
sedikit pasir.

Sebelum membuat tali air, pastikan pasangan tembok


yang sudah diplester dalam keadaan kering. Siapkan
peralatan yang dibutuhkan seperti kayu dan garpu
untuk mencetak
. Untuk tali air dengan ukuran yang kecil (kira-kira l
cm), dapat menggunakan alat bantu garpu yang
memang dikhususkan untuk membuat tali air, atau

garpu untuk menggaruk tanah. Untuk ukuran yang


besar (2cm-5cm) digunakan alat sebagai patokan
lurus, semacam penggaris dalam ukuran yang besar.
Tarik benang dan ukur menggunakan selang timbang
sebagai panduan untuk menjaga agar tali air tetap
lurus dan tidak melengkung. Selama ini hanya dikenal
tali air yang membentang secara horizontal. Namun
tali air ini juga bisa dibuat dengan posisi vertical.

1. Relief
Dinding dapat juga dijadikan media untuk
membuat karya seni dengan menggunakan model
tekstur relief. Bentuk gambar yang terdapat pada
relief dapat merupakan sebuah illustrasi, penanda,
lambang, atau tidak berarti sama sekali, berupa
hiasan dengan bentuk hewan ataupun
tumbuhan. Teknik pembuatannya adalah dengan
menggambar dan membentuk pada adukan
plesteran yang sudah ditempelkan pada pasangan
dinding tembok. Setelah itu dilakukan penghalusan

dengan menggunakan acian. Teknik lainnya adalah


dengan membuat ukiran pada bahan batu alam
yang keras, seperti batu candi dan batu palimanan.
Kemudian batu ini ditempelkan sebagai bahan
pelapis dinding.
C. Kamprot
Kamprot merupakan teknik melapisi pasangan dinding
bata atau pasangan dinding tembok lainnya dengan
adukan plesteran yang kasar. Teknik pembuatannya
dengan cara melemparkan adukan plesteran melalui
kawat ayakan pasir yang dibentangkan di depan
dinding yang akan dikamprot. Plesteran dibiarkan
mengering tanpa diratakan terlebih dahulu. Hasilnya,
dinding yang dikamprot akan mempunyai tekstur
yang kasar. Selanjutnya permukaan dinding ini
diproses finishing menggunakan cat tembok.
D. Permukaan Maju dan Mundur
Model penyusunan bata merah ekspos juga dapat
membuat tekstur yang unik pada dinding. Caranya,
pasanglah batu bata dengan posisi yang
seharusnya, rebah dan memanjang. Kemudian setiap
lima buah bata, selingi dengan pasangan berposisi
rebadan melebar, lalu teruskan dengan posis rebah
dan memanjang kembali. Dengan demikian akan

terbentuk pasangan dinding bata merah ekspos yang


menjorok keluar pada beberapa bagian
permukaannya. Dinding pun berkesan maju dan
mundur.
Bata merah ekspos digunakan agar tidak memerlukan
plester dan acian untuk finishing-nya.
E. Finishing Acian
Finishing Acian Menggunakan Kuas
Setelah diberi plester adukan semen dan pasir, proses
pelapisan dinding dapat dilanjutkan dengan teknik
acian menggunakan kuas. Sapuan kuas pada acian
dinding akan menimbulkan tekstur berupa jejak yang
cukup menarik. Dianjurkan untuk menggunakan jenis
semen instan agar diperoleh hasil yang lebih baik,
lebih rata, dan lebih rapi.

Finishing Acian Menggunakan Rol


Proses ini hampir sama dengan teknik kuas.
perbedaannya hanya pada penggunaan alat. Acian
yang digunakan harus bersifat lebih cair agar dapat
dioleskan menggunakan rol. Teknik ini akan
menghasilkan dinding dengan permukaan yang lebih
rata tapi memiliki tekstur.

F. Bentuk Custom-Made
Banyak hal lain yang juga dapat diterapkan pada
proses pembuatan dinding, seperti membentuk
tekstur dengan menggunakan kape dan plamir
tembok. Beberapa contohnya, antara lain:
Bentuk Cacing (curve), didapat dari plamir tembok
yang dibuat agak melengkung, pendek, dan menyebar
secara merata pada dinding. Tampilannya seakanakan terdapat ratusan cacing pada permukaan
dinding.
Bentuk Gelombang/Bentuk Sisik. diperoleh dari
sapuan kape atau kuas dengan bentuk 1/2 lingkaran
yang dipasang berbaris seperti sisik ikan.
G. Dinding Alumunium Composie Panel
Saat ini sudah menjadi solusi untuk finishing bagian
facade (Kulit Luar) bangunan
bisa di sebut juga (Casing) bangunan, selain itu juga
bisa dikombinasikan seperti
Kusen Aluminium, Kaca, dan Stainless Steel yang
memberi kesan modern dan elegan.
sehingga telah dipercaya mempercantik gedung
perkantoran, pusat perbelanjaan, Showroom, Pabrik,
Ruko, rumah tinggal dan fasilitas umum lainnya

seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan pom bensin


(SPBU).
Keunggulan Aluminium Composite Panel :
Beratnya lebih ringan tetapi dengan kekuatan yang
lebih tinggi
Mudah dibentuk di model sesuai keinginan
Kemudahan dan cepat untuk pemasangan
Tahan karat
Mudah untuk prawatan

H. Batu alam
Penggunaan batu alam menghasilkan tampilan yang
estetis. Biasanya diaplikasikan pada
dinding outdoor seperti untuk aksen pada dinding
fasad depan di Teras atau bisa juga pada dinding
Taman dan area Kolam. Meskipun demikian, bisa juga
dijadikan lapisan untuk dinding dalam rumah.
Aplikasinya bisa saja hanya pada bidang tertentu saja,
bukan di seluruh dindingnya. Misalnya sebagian
dinding ruang-ruang seperti Kamar Tidur, Dapur,
Ruang Keluarga, Ruang Makan, bisa juga diaplikasikan

sebagian dengan lapisan batu alam dan lain-lain.


Terpenting dalam memasukkan unsur batu alam
sebagai aksen, sesuaikan dengan arsitektur bangunan
dan jenis material yang dipilih.

1. Keramik
Umumnya keramik digunakan untuk melapisi
lantai. Namun kali ini kami perkenalkan juga
pemakaian keramik untuk dinding. Untuk area yang
sering terkena air seperti Dapur dan Kamar Mandi,
sudah umum kita temui penggunakan keramik
untuk melapisi dinding.
Penempatan keramik pada lantai Teras, umumnya
memakai keramik yang dipadankan dengan lantainya.
Kita bisa memanfaatkan keramik yang khusus untuk
dinding atau menggunakan keramik lantai. Keramik
lantai bisa kita pakai pada dinding, namun sebaliknya
keramik dinding tidak bisa dipakai pada lantai.
Keramik dinding eksterior secara fisik hampir tidak
bisa dibedakan. Di sini diperlukan kreativitas kita
dalam memilih keramiknya, dari warna, motif dan
tekstur. Bisa juga berupa gambar-gambar, kaligrafi,
abstrak dan lain-lain.

1. Cat
Finishing yang paling umum dan paling sederhana
kita lakukan adalah mengecat dinding menjadi
berwarna, sesuai dengan selera kita. Selain selera,
strategi mengecat juga bersifat fungsional, seperti
untuk memberi suasana tertentu pada interior,
membuat rumah terlihat luas, terasa lebih tinggi,
lebih cerah dan lain-lain. Mengecat bisa juga
dengan kombinasi warna pada ruangan. Dalam hal
ini mengecat salah satu dinding dengan warna
berbeda dari ketiga sisi lainnya. Dengan cara ini,
kesan yang ditimbulkan pada ruangan bisa
berbeda. Selain cat polos, kita juga bisa
menciptakan motif tertentu pada dinding dengan
mengecatnya menggunakan metode tertentu,
seperti metode mentutulkan kuas atau spons, serta
melakukan gerakan khusus pada kuas ketika
mengecat, sehingga menghasilkan motif tertentu

1. Wallpaper
Wallpaper terbagi menjadi beberapa jenis

tergantung pada bahan pembuatnya seperti kertas,


vinil, non woven, aluminium foil dan natural
weaves. Selain itu variasi lain dari wallpaper, pada
warna dan motifnya. Wallpaper bisa diaplikasikan
ke seluruh permukaan dinding, bisa juga hanya
pada bagian tertentu saja, misalnya memberi
aksen border. Wallpaper motif daun, bunga, garis,
abstrak dan lainnya tersedia di pasaran, bisa
disesuaikan dengan penataan interior di rumah
Anda.

1. Panel
Terdapat banyak variasi panel dekorasi dinding,
baik yang sudah jadi, tinggal dipasang, maupun
yang harus dikreasikan pemilik rumah. Umumnya
panel dekoratif terbuat dari material kayu dan
gypsum. Di permukaan panel ini kita dapat
berkreasi, dengan memberi lapisan wallpaper,
dibuat menjadi padded wall hingga diukir menjadi
carving panel. Panel pada Foyer ataupun Ruang
Tamu, pilih yang bermotif kontras agar terlihat eye
catching. Di ruang keluarga, panel dapat dijadikan

backdrop di area teve. Di ruang tidur, panel


dipajang di dinding atas headboard.
Panel wallpaper saat ini banyak ditemui di rumahrumah Modern Kontemporer. Panel wallpaper ini juga
berguna untuk menutupi cacat pada dinding yang
diakibatkan retak rambut atau lembab. Panel
wallpaper memiliki desain yang sangat beragam
sesuai keinginan.
Carving panel dapat diaplikasikan di semua bagian
interior, seperti menjadi partisi, dekorasi dinding,
panel pada furnitur dan lain-lain. Keunikkan carving
panel dibanding partisi lainnya, terletak pada ukiran
(carving) yang tembus. Hasil carving-nya dapat
dimanfaatkan sebagai ventilasi atau lubang
pencahayaan dan penghawaan. Carving, merupakan
salah satu cara membuat panel tampil beda. Kalau
panel yang biasa memberi efek 2 dimensi, carving
panel tampil 3 dimensi. Tak hanya dapat dinikmati di
satu arah, namun juga dua arah (depan belakang).

1. Lubang, ceruk dan relief pada dinding


Selain mem-finishing dinding rata dan polos,
memberi sentuhan pada dinding juga dapat dalam

bentuk mengolah dinding tersebut menjadi tidak


rata. Seperti membuat lubang yang bisa berfungsi
sebagai tempat mengintip, mendapatkan cahaya
dari ruang di sebelahnya yang lebih terang, serta
memberi efek luas pada ruangan tersebut. Bisa
juga dinding dibuat tidak rata dengan pembuatan
ceruk yang difungsikan sebagai rak untuk
menempatkan pernak-pernik pajangan dan art
work yang memperindah ruang. Sedangkan
pembuatan relief pada dinding bisa dilakukan
dengan semen atau gypsum yang bisa dibentuk
sesuai kreasi. Biasanya untuk menghadirkan kesan
natural pada salah satu sudut rumah.

1. LANTAI

Lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang


memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi
obyek yang berada di dalam ruang.
Fungsi lantai :

Menunjang aktivitas dalam ruang dan

membentuk karakter ruang.

Lantai rumah digunakan untuk meletakkan

barang-barang

Mendukung beban-beban langsung dari barang-

barang dan aktivitas di atasnya.

Memperindah ruang dan membentuk karakter

ruang.

Jenis-jenis lantai :
1. Lantai Keramik
Terbuat dari tanah liat dilapisi dengan glazur.
Kelebihan:

Lebih kuat dan tahan lama.

Daya serap airnya rendah.

Perawatannya relatif paling mudah.

Tersedia dalam ukuran, motif dan warna yang

beragam.

Lebih sehat dibandingkan karpet lantai karena

debu enggan menempel.

Mudah didapatkan.

Keramik menawarkan estetika yang langgeng

waktu dan dapat menyesuaikan diri dengan aksen


tradisional ataupun modern.
Kekurangan :

Mengantarkan dingin sehingga terkadang kurang

nyaman di kaki.

Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit

dibersihkan karena debu atau kotoran yang


menumpuk.

Mudah pecah sehingga perlu lebih berhati-hati

ketika proses pemasangannya.

Teknik Pemasangan :
1.

Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding


agar direndam dalam air terlebih dahulu.

2. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik


benang dan rata air.
3. Adukan semen untuk pemasangan keramik
harus penuh, baik permukaan dasar maupun
dibadan belakang keramik lantai atau dinding
yang terpasang. Perbandingan adukan dan
ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:
Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan
ketebalan rata-rata : 2 4 cm
Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan
ketebalan rata-rata : 2,0 cm
4. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 5
mm dan dinding = 2 mm, dengan campuran
pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus
yang ada dipasaran. Bagi area yang luas
dianjurkan untuk diberi expansion joint.
5. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per
jarak tertentu dengan mem pertimbangkan

desainnya, agar tidak menerima beban terlalu


berat.
6. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari
permukaan keramik, dapat digunakan bahan
pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam
tidak lebih dari 5%, setelah itu segera bersihkan
dengan air bersih.
7. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang
disebabkan proses pembakaran pada temperatur
tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran,
untuk ini periksa dan pastikan keramik lantai atau
dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan
golongan ukuran yang sama.

1. Lantai Kayu
Kelebihan :

Memberi kesan natural dan alami

Pola variatif

Memberi rasa hangat dimusim dingin. Hal ini

karena kayu memiliki sifat yang dapat menyimpan

panas di siang hari dan kemudian suhu dapat


digunakan untuk pemanasan di malam hari.
Kekurangan :

Memerlukan perawatan yang ekstra

Lantai kayu bias menjadi tidak rata akibat sifat

mengembang dan menyusutnya

Teknik Pemasangan :

1. Pemasangan dengan cara di Lem


2. Perataan lantai
3. Pendempulan lantai
4. Penutupan pori-pori lantai
5. Pengamplasan
6. Finishing

1. Lantai Marmer atau Granit


Kepingan batu marmar yang berupa papak sekata
ataupunpapak tak sebentuk dilekatkan di dasar
konkrit dengan menggunakan adunan simen.
Kekurangan :

Perawatan ekstra dan harus dilakukan proses

coating secara berkala untuk menjaga keindahan

Mudah menyerap cairan sehingga bila terkena

tumpahan cairan berwarna, akan sulit untuk hilang

Bias berlumut dan dapat berubah warna jika

terkena sinar matahari langsung


Kelebihan :

Tahan api

Mampu menahan beban lebih berat

Teknik Pemasangan :

1. Lantai Batu Alam


Jenis batu alam yang digunakan biasanya batu
temple, batu kali tipis, batu andesit, ataupun batubatu lunak semacambatu kapur.
Kekurangan :

Mudah berlumut

Warna tidak seragam

Memiliki pori-pori yang besar sehingga harus

ditutup dengan bahan khusu

Material cukup berat

Harga relatif lebih mahal

Kelebihan :

Tidak cepat rusak

Menciptakan kesan natural, elegan dan mewah

Ukuran fleksibel

Teknik Pemasangan :

1. Buat adukan semen, sebagai bahan perekat.


Campurannya adalah semen dan pasir dengan
perbandingan 1 : 1. Tambahkan air hingga adonan
semen pasir pas seperti adonan plesteran tembok.
2. Letakkan pada permukaan
3. Penataan batu alam
4. Penutupan pori-pori

Batu Koral Silikat


Pipih

Batu Andesit

Batu Kali

1. Lantai Vinyl
Lantai vinyl tersedia dalam bentuk lembaran, maupun
gulungan seperti karpet dengan berbagai corak dan
warna.
Kelebihan :

Tahan lama

Tahan air

Mudah dibersihkan

Lantai akan terasa lebih hangat dan lebih

nyaman di atasnya saat berjalan dengan kaki


telanjang

Mudah dan cepat untuk menginstal

Tidak mahal

Dapat digunakan ketika lantai sub-tidak merata

Lantai Vinyl lebih fleksibel daripada keramik

Dengan mudah dapat diganti jika rusak

Memiliki jumlah tak berujung untuk warna dan

pola yang bisa dipilih


Kekurangan :

Tile sendiri tahan air tapi jahitannya antara ubin

adalah tempat yang sempurna untuk air dan kotoran


untuk mengumpulkan

Rawan pemotongan, penyok, goresan dan

tusukan

Tidak ramah lingkungan karena bahan PVC

Teknik Pemasangan :

Pemasangan dengan cara di lem pada permukaan


sebaliknya diatas lantai kayu atau beton

1. Lantai Teraso
Terbuat dari campuran semen dan pasir, bagian
atasnya dilapisi dengan bahan keras, kombinasi
campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan
marmer dengan ukuran 20 x 20 cm, 30 x 30 cm.
Kelebihan :

Memiliki motif beragam

Kekurangan :

Mudah berlumut jika terlalu sering kena air

Teknik Pemasangan :

1. Campuran semen dan air dibuat merata


dipermukaan yang akan dipasang. Disarankan
menggunakan trawl.
2. Sebelum granit dipasang, maka bagian paling
pinggir dari campuran semen dibuang selebar 1-

1,5cm sepanjang granit (untuk mengakomodasi


tekanan ke samping dari kelebihan semen dan
pasir).
3. Untuk pemasangan yang nyaris tanpa nat, maka
bagian samping dari granit yang sudah terpasang
maupun yang akan terpasang harus dibersihkan
total sehingga tidak ada material yang membentuk
nat.
4. Saat pemasangan sangat diutamakan kerataan
permukaan dengan menggunakan water pass
panjang.
5. Setelah terpasang maka lantai granit tidak boleh
diinjak selama 2 hari (untuk semen lem) dan 4 hari
(untuk semen pasir)

1. Lantai karpet
Karpet lantai berfungsi sebagai peredam suara, baik
suara televisi, radio, maupun langkah kaki. Karpet
lantai juga dapat mengurangi kebisingan yang
mungkin terdengar antara lantai satu dan dua di
rumah.
karpet lantai dapat membuat titik fokus. Sebab
dengan meletakkan karpet lantai berwarna berbeda

dari ruang warna, Anda dapat membuat karpet


sebagai titik fokus (focal point). Dari jenis materialnya,
secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu
bahan Wool, bahan Nilon dan Polyester.
Kekurangan :

Mudah terserang jamur akibat dari kelembaban

yang berlangsung lama, tumpahan air, maupun


proses pengeringan yang kurang maksimal setelah
pencucian.

Warna Karpet yang rentan memudar karena

terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang


lama.

Karpet mudah disisipi kotoran sehingga sangat

rentan debu.

Karpet rentan akan penyusutan yang disebabkan

oleh proses pengeringan yang terlalu lama.

Untuk Karpet yang berbahan wool, sangat rentan

terhadap percikan api.


Kelebihan :

Bersifat menyerap gelombang suara sehingga

dapat meredam kebisingan.

Dapat dipasang di permukaan beton yang

cenderung tidak rata.

Dapat memunculkan nilai estetika yang berbeda

pada interior ruangan.

Memiliki motif, warna, dan tekstur yang

bervariasi sehingga memudahkan untuk menentukan


pilihan sesuai dengan tema desain.

Teknik pemasangan :

karpet dipasang di lantai dengan perekat lem kuning


untuk karpet roll di butuhkan alat bantu untuk
menarik karpet tersebut agar kencang dan rata
namanya scraft

1. AKSESORIS
1.

Furniture

Desain furniture tergantung pada konsep penataan


interiornya sendiri.
Jenis-jenis konsep interior :
1. Klasik
Untuk Ruang keluarga biasanya
didominasi dengan elemen berwarna tanah seperti
warna cokelat tanah hingga cokelat muda serta
menggunakan unsur kayu untuk memberikan kesan
hangat dan ramah. Warna yang dominan digunakan
pada furniture klasik adalah coklat natural sesuai
dengan warna kayu atau menggunakan cat
solid yang berwarna putih, kuning emas, putih perak,
hitam atau coklat tua.

1. Modern Klasik
Untuk gaya modern klasik
biasanya menggunakan warna-warna yang netral
untuk lebih aman seperti gradasi cokelat, hitam,
putih, ataupun krem. Untuk furnitur, karena modern
sudah dipilih menjadi
gaya yang dominan, maka pilihlah yang berdesain
simpel dan tidak banyak ornamen. Kemewahan si
klasik bisa dihadirkan dari lampu kandelar, lampu
nakas berdesain klasik, cermin, lukisan, dan pernakpernik lainnya. Satu hal yang perlu diingat, tetap setia
dengan pilihan warna semula.

1. Minimalis
Desain minimalis merupakan aliran gaya desain
modern yang sangat fungsional dan tidak memberi
ruang pada bentuk ornamentasi atau hiasan sama
sekali. Desain minimalis pada umumnya

menggunakan warnawarna yang lembut dan lebih netral.


Putih merupakan pilihan warna klasik
minimalis yang memberikan kesan
bersih. Pemberian aksesori yang minim pada
dinding digunakan untuk memperkuat kesan
minimalis.

1. Modern Minimalis
Ruang keluarga bergaya modern minimalis tentu
harus didukung oleh interior dan furniture yang
minimalis pula. Suasana yang dibutuhkan di ruang
keluarga adalah suasana yang santai, tidak
formal dan cenderung playful, maka yang menjadi
poin utama di ruangan ini adalah adalah sofa. Pilihlah
sofa yang simpel dan memiliki warna yang cerah
sehingga mood playful akan lebih terbentuk, jangan
lupa untuk menyesuaikannya dengan selera anda.

Sesuaikan pula gaya desain pada kabinet, rak buku,


rak TV, meja samping, meja kopi dan barang-barang
yang lain.

1. Elektik
Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang
ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih
besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik
yang memadukan warna, corak, dan
aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan
rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey .
Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka
sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, ruparupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap
dipandang.

1. Kontemporer
Kontemporer sendiri bias diartikan sebagai serba
modern atau up to date. Ada banyak cabang yang
masuk ke dalam kontemporer yaitu :
1. Dekonstruksi
2. Post modern
3. High tech
Istilah modern merupakan desain spesifik di mana
kemunculannya pada awal abad 20, sementara
kontemporer mengarah ke hal yang mengalir juga
memberikan space dobrakan aturan desain/arsitektur
Sifat-sifat desain interior kontemporer

Sederhana

Berani

Menggunakan corak simple


Sedikit menggunakan ornament

1. Natural atau tropis


Lebih menekankan kepada nilai tradisional dengan
memakai bahan-bahan alami yang mudah didapatkan
seperti rotan, kayu, dsb dengan perbaduan corakcorak batu alam pada dindinding atau lan

Anda mungkin juga menyukai