Rp400.000.000
Rp400.000.000
Rp200.000.000
Penghasilan neto
1.
Rp600.000.000
10% x Rp 50.000.000 = Rp
5.000.000
15% x Rp 50.000.000 = Rp
7.500.000
= Rp162.500.000
1.
Di negara A memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp600.000.000 (tarif pajak yang
Rp600.000.000
( 200.000.000)
Rp400.000.000
10% x Rp 50.000.000 =
Rp
5.000.000
15% x Rp 50.000.000 =
Rp
7.500.000
30% x Rp 300.000.000 =
Rp 90.000.000
Rp102.500.000
1.
di negara X memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif pajak yang
berlaku 40%)
-
di negara Y menderita kerugian sebesar Rp500.000.000 (tarif pajak yang berlaku) 25%.
Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:
1.
Rp300.000.000
Rp500.000.000
Rp800.000.000
10% x Rp50.000.000 =
Rp
5.000.000
15% x Rp50.000.000 =
Rp
7.500.000
30% x Rp700.000.000 =
Jumlah total PPh yang terutang
1.
Rp210.000.000
Rp222.500.000
di negara A memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp200.000.000 (tarif pajak yang
berlaku 25%)
-
di negara B memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif pajak yang
berlaku 30%)
-
di negara C memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp400.000.000 (tarif pajak yang
berlaku 40%)
-
Rp 200.000.000
Rp 300.000.000
Rp 400.000.000
Rp 100.000.000
Rp1.000.000.000
1.
10% x Rp50.000.000 =
Rp
5.000.000
15% x Rp50.000.000 =
Rp
7.500.000
30% x Rp900.000.000 =
Rp270.000.000
Rp282.500.000
Rp 40.000.000
Dari negara B
Rp 84.750.000
Dari negara C
Rp113.000.000
Rp237.750.000
2.
Apabila karena pembetulan SPT tersebut, menyebabkan penghasilan dan pajak atas penghasilan
yang terutang di luar negeri menjadi lebih kecil daripada yang dilaporkan dalam SPT tahunan,
sehingga pajak di luar negeri lebih di bayar, yang akan mengakibatkan pajak penghasilan yang
terutang di Indonesia menjadi lebih kecil, sehingga pajak penghasilan menjadi lebih dibayar. Atas
kelebihan bayar pajak tersebut dapat dikembalikan kepada wajib pajak setelah diperhitungkan
dengan utang pajak lainnya.
Contoh:
Berikut ini data yang berhubungan dengan penghitungan PPh pasal 24 pada tahun 2006:
Rp 800.000.000
Rp1.000.000.000
40%
- PPh pasal 25
Rp200.000.000
SPT disampaikan pada 30 Maret 2007 dan pembetulan dilakukan pada bulan mei 2007.
PPh sebelum dan sesudah koreksi fiskal di luar negeri adalah sebagai berikut:
SPT
Penghasilan Luar Negeri
800.000.000
Pembetulan
Penghasilan LN
Penghasilan DN
Penghasilan DN
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
Penghasilan KP
2.000.000.000
1.800.000.000
PPh terutang:
PPh terutang:
10% x 50.000.000
15% x 50.000.000
=
=
10% x 50.000.000 =
5.000.000
15% x 50.000.000 =
7.500.000
5.000.000
7.500.000
30% x 1.900.000.000 = 570.000.000
30% x 1.700.000.000
= 510.000.000
PPh terutang
PPh terutang
582.500.000
522.500.000
Kredit pajak LN:
232.222.222
00
291.250.0
Harus di bayar
291.250.000
di Indonesia
290.277.778
PPh psl 25
200.000.000
PPh Psl 25
200.000.000
PPh psl 29
91.250.000
PPh Psl 29
90.277.778
972.222
38.888,88
1.011.110,88
Latihan 1
PT ABC pada tahun 2006 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:
Penghasilan beruba laba usaha di dalam negeri Rp300.000.000. Penghasilan berupa laba usaha dari
negara A Rp200.000.000. Penghasilan berupa laba usaha dari negara B Rp400.000.000 dan rugi usaha
dari negara C Rp250.000.000. Jika tarif pajak yang berlaku di negara A, B dan C masing-masing 20%,
30% dan 40%. Hitung PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia!
1.
penghasian dari DN
penghasilan dari neg A
Rp300.000.000
Rp200.000.000
Rp400.000.000
Rp900.000.000
1.
10% x Rp50.000.000
Rp
5.000.000
15% x Rp50.000.000
Rp
7.500.000
30% x Rp800.000.000
Rp240.000.000
Rp252.500.000
di Negara A
di Negara B
Rp120.000.000
dari perhitungan di atas maka kredit pajak (PPh pasal 24) adalah:
dari Neg A Rp 40.000.000
dari Neg B Rp112.222.212
total
Rp 152.222.212
Latihan 2
PT Kartika pada tahun 2006 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:
Rp500.000.000
Rp250.000.000
Rp400.000.000
Rp300.000.000
Hitung PPh pasal 24 jika tarif pajak di negara A, B dan C masng-masing 20%, 25% dan 35%
1.
Rp 500.000.000
Rp 250.000.000
Rp 300.000.000 (+)
Rp1.050.000.000
10% x Rp50.000.000
Rp
5.000.000
15% x Rp50.000.000
Rp
7.500.000
30% x Rp950.000.000
Rp285.000.000 (+)
Rp297.500.000
dari neg A
dari negara C
20% x Rp250.000.000
35% x Rp300.000.000
Rp50.000.000
Rp105.000.000
dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia
adalah:
- dari negara A
Rp 50.000.000
- dari negara C
Rp 85.000.000 (+)
Rp135.000.000