Anda di halaman 1dari 54

MODUL

ASUHAN ANTENATAL
DI KOMUNITAS
Praktik Kebidanan III

SEMESTER 7

Yulinda
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kata
Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Modul
ASUHAN ANTENATAL DI KOMUNITAS
sebagai Pedoman Praktik Kebidanan III
bagi mahasiswa semester 7 Program
Pendidikan Jarak Jauh DIII Kebidanan .
Penyusunan pedoman Praktik Klinik
Kebidanan
ini
diharapkan dapat
membantu
mahasiswa
dalam
melaksanakan praktik PK III sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran
dan kompetensi asuhan Neonatal secara
efektif dan efisien.
Melalui proses pembelajaran praktek
kebidanan III ini diharapkan juga dapat
melatih mahasiswa menjadi bidan yang
handal, siap pakai serta inovatif dengan
bekal pengetahuan dan kemampuan,
yang akhirnya mampu mengaplikasikan
serta mengembangkan kemampuan di
dunia kerja.
Tim Penyusun

Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan

ii

Daftar Isi
......................................................................

Kata Pengantar i
Daftar isi ii
Daftar istilah iii
Kegiatan Belajar 1
Konsep Asuhan Kebidanan di Komunitas

Kegiatan Belajar 2
Pelayanan Antenatal Terpadu 15
Kegiatan Belajar 3
Asuhan Antenatal di Komunitas 21
Evaluasi Akhir 41
Daftar Gambar 49

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Istilah
........................................................................
ISTILAH

iii

KETERANGAN

MDGsK

Millenium Development Goals atau Tujuan Pembangunan Milenium


merupakan hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari
189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan target adalah
tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada
2015.

AKI

Angka Kematian Ibu yaitu jumlah kematian ibu pertahun dibagi jumlah
kelahiran hidup

AKB

Angka Kematian Bayi yaitu jumlah kematian bayi pertahun dibagi


jumlah kelahiran hidup

1
Pendahuluan

Rekan rekan mahasiswa, selamat anda telah sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

berhasil menyelesaikan modul ke 11, sehingga kebutuhan dan pembangunan kesehatan


anda diperkenankan mempelajari modul yang di masyarakat. Modul ini terdiri atas empat
ke 12. Modul yang anda pelajari ini berjudul kegiatan belajar dan disusun dengan urutan

sebagai berikut:

Setelah mempelajari modul ini, anda

diharapkan dapat memahami tentang asuhan


antenatal di komunitas. Untuk mencapai tujuan
tersebut anda diharapkan dapat
1. Menjelaskan dan Konsep Asuhan Kebidanan
di Komunitas,
2. Menjelaskan pelayanan Antenatal terpadu,
3. Asuhan Antenatal di Komunitas

Sebagaimana anda ketahui bahwa angka

kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup


tinggi. Hal ini merupakan momok terbesar bagi

1. Kegiatan Belajar 1 :Konsep Asuhan


Kebidanan di Komunitas
2. Kegiatan Belajar 2 : Pelayanan Antenatal
terpadu
3. Kegiatan Belajar 3 : Asuhan Anatenataldi
Komunitas

yang anda baca saat ini


Modul
membahas tentang asuhan
antenatal di komunitasi untuk
mencapai MDGs 2015

Asuhan Antenatal di komunitas.

seorang bidan dalam melaksanakan pelayanan


kebidanan. MDGs 2015 telah menetapkan target
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup serta
Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1000
kelahiran hidup.

Kompetensi ini sangat penting dalam

melakukan tugas sebagai bidan yang bekerja


di komunitas. Dengan memiliki kemampuan
ini anda dapat melakukan tugas sebagai
bidan dan berinteraksi dengan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Petunjuk Belajar

Proses pembelajaran untuk materi kebidanna komunitas, dapat berjalan dengan lancar

apabila Anda mengikuti langkah langkah belajar sebagai berikut:


Modul ini disusun sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami

yakin Anda akan berhasil jika anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena
itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempelajari
modul ini.
2. Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan seterusnya, karena
materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang
akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3. Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang
tertuang dalam modul ini.
4. Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada materi
yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5. Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 90 menit.
6. Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari dari buku-buku,
koran, majalah maupun artikel lain yang membahas tentang asuhan kebidanan di
komunitas
7. Untuk lebih memudahkan lagi memahami modul ini, amati bagaimana pelaksanaan
pelayanan di sekitar anda
8. Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun
soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 80% jawaban
Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya.
9. Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban
Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali
lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum

3
Anda selesai mengerjakan tugas
10. Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga
mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen /fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11. Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan benar,
tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya Ya, maka hubungi dosen Pembina
Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya
jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk mempalajari
modul berikutnya.

Gambar : Amanah mulia seorang bidan, Mengantarkan ibu dan bayinya dengan selamat

Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt
agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan
Belajar 1

Konsep Asuhan Kebidanan di Komunitas

Pelayanan kebidanan yang diberikan oleh Bidan dapat dilakukan di institusi dan di luar

institusi. Pelayanan yang dilakukan di luar institusi pelayanan kesehatan dapat dilakukan dalam
setting komunitas atau di rumah klien. Peran bidan dalam pelayanan kebidanan di komunitas
sangat terkait dengan system/pranata social di masyarakat agar pelayanan yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.

Tujuan Khusus Praktikum


Setelah mempelajari KB ini, anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan Konsep kebidanan komunitas,
2. Tujuan Pelayanan asuhan ekbidanan di komunitas,
3. Memahamai prinsip pelayanan Asuhan kebidanan di komunitas,
4. Tanggung Jawab Bidan pada Pelayanan Kebidanan Komunitas,
5. Ruang Lingkup Pelayanan Bidan di Komunitas,
6. Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan perempuan.

5
Uraian
Materi
A. Konsep kebidanan komunitas
Komunitas merupakan satu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata
dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh suatu rasa identitas
suatu komunitas (Koentjaraningrat, 1990).

Gambar : Bidan sedang mempelajari materi melalui pengamatan langsung

Bidan dalam memberikan pelayanan berfokus pada perempuan, dengan meyakini bahwa
kehamilan dan persalinan bukan sekedar peristiwa klinis tetapi juga peristiwa transisi sosial
dan psikologis yang amat kritis bagi seorang perempuan. Dengan dasar itu, seorang Bidan
meyakini bahwa asuhan kebidanan secara aktif mempromosikan, melindungi, mendukung
hak-hak reproduksi perempuan dan keluarganya, dan menghargai beragam budaya, keyakinan
dan suku bangsa, hal ini didasarkan pada keyakinan bidan bahwa :
1. Perempuan adalah pribadi yang unik dan mempunyai kebutuhan, keinginan untuk
kelangsungan generasi dalam siklus reproduksi, pengambil keputusan utama dalam
asuhannya dan memiliki hak atas informasi untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengambil keputusan.
2. Proses kelahiran adalah rangkaian pengalaman yang memberikan makna bagi perempuan,
keluarga dan masyarakat.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Melahirkan adalah suatu proses fisiologis yang normal.


4. Perempuan membutuhkan pendamping selama masa kehamilan, kelahiran dan nifas.
5. Meyakini dan menghargai perempuan dalam kemampuannya untuk melahirkan.
6. Perempuan bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya dan keluarganya
7. Kemitraan dengan perempuan, bersifat individual, berkesinambungan, dan tidak otoriter
8. Perpaduan dari ilmu dan kiat kebidanan yang bersifat holistik, didasarkan atas pemahaman
biologis, psikologis, emosional, sosial, kultural, spiritual, dan pengalaman fisik perempuan
yang didasarkan atas bukti-bukti terbaik yang ada.

Profesionalisme pelayanan kebidanan memiliki arti sebagai pemenuhan kontrak sosial

kepada masyarakat untuk menyediakan pelayanan kepada ibu, anak dan keluarganya secara
up to date, evidence-based dan berkualitas sesuai kebutuhan perempuan dan keluarganya
dengan mengimplementasikan konsep partnership with women, respect, advocacy, cultural
sensitivity, health promotion and prevention.

Kebidanan Komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang menekankan pada aspek-

aspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyarakat sekitar). Maka seorang bidan
dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok. Untuk
itu bidan perlu dibekali dengan strategi-strategi untuk mengatasi :
Sosial budaya (ketidakadilan gender, pendidikan, tradisi yang merugikan/harmful tradition,
nilai nilai)
Ekonomi (kemiskinan)
Politik dan Hukum (ketidakadilan sosial)
Fasilitas (tidak ada peralatan cukup, pelayanan rujukan, dll)
Lingkungan (air bersih, daerah konflik, daerah kantong/daerah yang terisolir), kumuh
dan padat, dll)
B. TUJUAN PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
1. Tujuan umum:
Seorang bidan komunitas mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
kesehatan perempuan, bayi dan balita di wilayah kerjanya, sehingga masyarakat dapat

mengatasi secara mandiri mengenai masalah dan kebutuhannya.

7
2. Tujuan khusus:
Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dan masyarakat
Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung jawab
bidan
Meningkatkan mutu pelayanan secara terpadu sesuai ruang lingkup pelayanan kebidanan.
Meningkatkan deteksi dini kasus kasus risiko dan komplikasi.
Mengatasi keterlambatan pengenalan komplikasi, pengambilan keputusan, penanganan
awal dan rujukan kasus.
Membangun jejaring kerja lintas program dan lintas sektor.
Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk meningkatkan status kesehatan
ibu dan anak.
C. PRINSIP PELAYANAN/ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Gambar : Mempelajari materi

1. Kebidanan komunitas sifatnya multidisiplin meliputi ilmu kesehatan masyarakat, sosial,


psikologi, ilmu kebidanan, dan ilmu lainnya yang mendukung peran bidan di komunitas.
2. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan martabat
kemanusiaan klien
3. Ciri kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit analisis. Populasi
bisa berupa kelompok sasaran (jumlah perempuan, jumlah KK, jumlah laki-laki, jumlah
neonatus, jumlah balita) dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh bidan. Contoh: jumlah
perempuan usia subur dalam 1 RT atau 1 kelurahan/kawasan perumahan/perkantoran.
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup target sasaran pelayanan, namun perubahan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

pola fikir dan terjalinnya kemitraan seperti: PKK, kelompok ibu-ibu pengajian, kader
kesehatan dll.
5. Sistem Pelaporan bidan di komunitas, berbeda dengan kebidanan di klinik. Sistem pelaporan
kebidanan komunitas berhubungan dengan wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
Peran Bidan di Komunitas:
1. Care Provider
2. Communicator
3. Desicion Maker
4. Community Leader
5. Manager
D. Tanggung Jawab Bidan pada Pelayanan Kebidanan Komunitas
Memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan tugas pokok bidan, termasuk penyuluhan
dan pelayanan individu, keluarga, dan masyarakat. Agar dapat melaksanakan peran dan
tanggung jawabnya, bidan perlu memiliki kemampuan klinis dan kemampuan mengelola
dan leadership. Disamping itu, bidan harus mampu bertindak profesional dalam bentuk:
1. Menilai tradisi yang baik dan membahayakan, budaya yang sensitif gender dan tidak,
nilai-nilai masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta norma yang ternyata
masih melanggar hak asasi manusia
2. Mampu memisahkan antara nilai-nilai dan keyakinan pribadi dengan tugas kemanusiaan
sebagai bidan; dan
3. mampu bersikap non judgemental (tidak menghakimi), non discriminative (tidak membedabedakan), dan memenuhi standar prosedur kepada semua klien (perempuan, laki-laki,
trans-gender).
4. Mampu melakukan advokasi dan pemberdayaan perempuan
5. Mampu bekerja sama dan membangun jejaring kerja, secara lintas program maupun
lintas sektor.

9
D. Ruang Lingkup Pelayanan Bidan di Komunitas
1. Peningkatan kesehatan (promotif)
2. Pencegahan (preventif)
3. Deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawat daruratan
4. Meminimalkan kesakitan dan kecacatan
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitasi)
6. Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi sosial, kelompok
masyarakat yang melakukan upaya untuk mengembalikan individu ke lingkungan keluarga
dan masyarakat. Terutama pada kondisi dimana stigma masyarakat perlu dikurangi (TB,
kusta, AIDS, KTD, KDRT, prostitusi, korban perkosaan, IDU).
E. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
1. Merupakan upaya fasilitasi yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam
menemukan, merencanakan dan memecahkan masalah menggunakan sumber daya/
potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat.
2. Pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian keluarga
dalam menemukan masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya, kemudian mampu
merencanakan dan mengambil keputusan untuk memecahkan masalah kesehatannya
sendiri tanpa atau bantuan pihak lain.
3. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang
kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga adalah pendekatan komunikasi,
informasi, edukasi (KIE), artinya harus ada komunikasi antara bidan dengan masyarakat.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

F. Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan


1. Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan
2. Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
3. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan.
4. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan
kultur budaya masyarakat setempat.
5. Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka
(transparan).

Kebidanan komunitas sifatnya


multidisiplin meliputi ilmu kesehatan
masyarakat, sosial, psikologi,
ilmu kebidanan, dan ilmu lainnya
yang mendukung peran bidan di
komunitas

10

11
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilik salah satu pilihan jawaban yang
anda anggap paling benar.
1. Dasar nilai yang diyakini seorang bidan dalam memebrikan asuhan kebidanan di komunitas

adalah, kecuali :
a. Proses kelahiran adalah tidak memberikan pengalaman yang baik bagi perempuan,
keluarga dan masyarakat.
b. Melahirkan adalah suatu proses fisiologis yang normal.
c. Perempuan membutuhkan pendamping selama masa kehamilan, kelahiran dan nifas.
d. Meyakini dan menghargai perempuan dalam kemampuannya untuk melahirkan.

2. Profesionalisme pelayanan kebidanan memiliki arti sebagai :


a. Pemenuhan kontrak sosial kepada masyarakat untuk menyediakan pelayanan kepada ibu
b. Pelayanan secara out of date
c. Sesuai kebutuhan bidan dan keluarganya
d. Implementasikan asuhan secara sukarela
3. Strategi-strategi untuk mengatasi tantangan/kendala yang dihadapi bidan di komunitas

seperti di bawah ini, kecuali :


a. Keadilan gender
b. Pendapatan yang sesuai
c. Keadilan sosial
d. Fasilitas (tidak ada peralatan cukup, pelayanan rujukan, dll)

4. Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan adalah seperti dibawah


ini kecuali :
a. Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.


c. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki oleh masyarakat untuk kepentingan pribadi.
d. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan
kultur budaya masyarakat setempat.
5. Ruang Lingkup Pelayanan Bidan di Komunitas
a. Peningkatan kesehatan (promotif)
b. Pencegahan (preventif)
c. Deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawat daruratan
d. Meningkatkan kesakitan dan kecacatan
6. Tujuan Pemberdayaan keluarga di bidang kesehatanadalah :
a. Menghasilkan kemandirian keluarga
b. Mampu menemukan masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya
c. mampu merencanakan dan mengambil keputusan untuk memecahkan masalah
kesehatannya
d. Ketergantungan pada bantuan pihak lain.
7. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan
adalah :
a. Koersi
b. Komunikasi satu arah
c. KIE
d. Independensi
8. Kemitraan dengan organisasi kemsyarakatan setempat untuk mengembalikan individu
kelingkungan masyarakat, terutama pada TB, kusta, AIDS, KTD, KDRT, prostitusi, korban
perkosaan, IDU meruapakan :
a. a. Ruang lingkup kebidanan komunitas
b. b. Strategi kebidanan komunitas
c. c. Sasaran Kebidanan komunitas

12

13
d. Filosofi asuhan kebdianan komunitas
9. Peran bidan di komunitas, kecuali:
a. Care Provocator
b. Communicator
c. Desicion Maker
d. Community Leader
10. Tanggung jawab bidan di komunitas, kecuali :
a. Mampu memisahkan antara nilai-nilai dan keyakinan pribadi dengan tugas kemanusiaan
b. Mampu bersikap judgemental
c. Mampu melakukan advokasi untuk kepentingan pribadi
d. Mampu menekan jejaring kerja

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas
Mandiri
Lakukan analisis terhadap ruang lingkup dan strategi pemberdayaan masyarakat dalam
kebdiana komunitas di lingkungan sekitar anda kemudian bandingkan dengan uraian yang
telah anda pelajari dalam KB ini. Kemudian laporkan hasilnya secara tertulis

14

15
Kegiatan
Belajar 2

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu

A. Konsep Pelayanan
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dispisahkan dengan pelayanan persalinan,
pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang
diberika akan sangat memepengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya., ibu bersaliann dan
bayi baru lahir serta ibu nifas.

Gambar : Seorang bidan, TIdak hanya tau praktek namun mengerti konsep pelayanan


Dalam pelayanan antenatal terpadu, bidan harus dapat memastikan bahwa kehamilan
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang doalami ibu hamil.
Melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan
normal. Setiap kehamilan dalam perkembnagannya mempunyai risiko penyulit atau komplikasi.
Oleh Karena itu pekayanan natenatal hartius dilakukan secara rutin sesuai standard dan
terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkaulitas.
Pelayanan antenatal terpasu dan berkualitas secara keseluruhan meliputi hal hal sebagaiu
berikut :
1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung
sehat
2. Melakukan deteksi dini , penyakit dan penyulit kehamilan
3. Menyiapakan persalinan yang bersih dan aman

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Merencanakan antisipasi dan persalinan dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi penyulit/komplikasi
5. Melakukan piatalaksanaan kasus serta rujukan sepat dan tepat waktu bila diperlukan
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam rangka menjaga kesehatan dan
gizi ibu hamila, menyiapakan persalinan dan kesiagaan bika terjadi penyulit/komplikas
B. Pelayanan standard pemeriksaan antenatal
Dalam melakukan pemeriksanan antenatal, bidan harus memberikan pelayanan yang
berkuliatas sesuai dengan standard terdiri dari :
1. Timbang berat badan dan Ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9
kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya
hganguan pertumbuhan janin. Pengukuran Tinggi badan pada pertama kali ku njungan
dilakukan untuk menapis adanaya factor risiko apda ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil
kurang dari 145 cm menigkatkan risiko terjadinya CPD (cephalo Pelvic Dispropostion)
2. Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi
adanaya hipertensi (TD > 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampisa (hipertensi
disertai edema wajah dan tungkai bawah dan atau protein uria)
3. Nilai status gizi (Lila)
Pengukuran Lingkar lengan atas hanya dilakukan pada kontak pertama oleh bidan di
trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK), disini makdusnya
ibu hamil yan mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama dimana Lila kurang
dari 23 cm. Ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan bayi berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Ukur tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteru pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
utukmendeteksi pertumbuhna jnin sesuai denganusia kehamilan. JIka tinggi funsus uteru
tidak sesuai dengan umur kehamilan kemungkinan ada ganguan pertumbuhan janin.

16

17
Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menetukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimestr II dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. JIka
pada trimester III janin bagian bawah janin bukan kepala ataua kepal janin belum masuk
ke dalam pintu atas panggul berarti adanaya kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lainnya.
DJJ dilakukan pada akhir trimetsr I danselanjutnya setiap kunjungan antenatal. DJJ lambat
kurang dari 120x/menit atau > 160 x/menit menunnjukkan adanaya gawat janin.
6. Skrining Status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT bika diperlukan
Untuk mencegah adanya tenatnus neonatorm, ibu hamil harus mendapat imunisasi TT.
Pada saat kontak pertyama ibu hamil di skrining status imunisasinya. Pemberian imunisasi
TT pad aibu hamil sesuai dengan status imunisasi saat ini. Ibu hamil minimal memilki
status imunisasi T2 agar mendapatkan perlinsungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil
dengan status T5 tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi.
7. Beri tablet besi
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil hamil mendapat tablet tambah darah.
dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilanna yang diberikan sejak kontalk pertama.
8. Periksa Laboratorium (khusus dan rutini
Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakuan pada
setiap ibu hamil yaitu golongan darah, haemoglobin, dan pemeriksaan spesifik endemis
(malaria, HIV dll). Sementara pemeriksaan khussu adalah pemeriksana klaboratorium
lain yang dilakukan atas indikasi ibu hamil yang melakukan antenatal.
Pemeriksaan Laboratorium dilakukan pada satat antenatal tersebut meliputi : pemeriksaan
golongan darah, pemeriksaan Hemoglobin darah, pemeriksaan protein urin, kadar gula
darah, malarsa, tes sifilis, tet HIV dan pemeriksaan BTA.
9. Tatalaksanan /penanganan khusus
Berdasarakan hasil pemeriksaan antenatal dia tas dan hasil epmeriksaan laboratorium,
setiap kelaianan ditangani sesuai dengan standard dan kewenangan tenaga kesehatan.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kasus ksus yang tidak dapat diatangaii dirujuk sesuai dengan system rujukan.
10. Temu Wicara (konseling)
Konseling dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi : kesehatan ibu, perilaku
bersih dan sehat, peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan,
tanda bahaya pada kehamilan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi., asupan
gizi seimbang, gejala penyakit menular dan tidak menular, penawaran untuk melakukan
testing dan konseling HIV di daerah terkontaminasi HIV/ bumil risiko tinggi terinfeksi
HIV, insisasi menyusui dini dan pemberian ASI Eksklusif, KB pasca persalinan, imunisasi,
peningkatan kesehatan intelkengia pada kehamilan.

pelayanan antenatal terpadu,


Dalam
bidan harus dapat memastikan
bahwa kehamilan berlangsung
normal, mampu mendeteksi dini
masalah dan penyakit yang doalami
ibu hamil. Melakukan intervensi
secara adekuat sehingga ibu hamil
siap untuk menjalani persalinan
normal.

18

19
Evaluasi
Formatif
1. Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara keseluruhan meliputi , kecuali :
a. Memberikan pelayanan dan konsleing kesehatan termasuk gizi
b. Melakukan deteksi dini , penyakit dan penyulit kehamilan
c. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
d. Melakukan rujukan jika memungkinkan
2. Pengukuran Tinggi badan pada pertama kali ku njungan dilakukan untuk :
a. Manapis ibu hamil dengan kelainan bentuk
b. Menapis kemungkinan terjadinya CPD (cephalo Pelvic Dispropostion)
c. Menyingkirkan kekurangan energy Kronik
d. Mendeteksi kelainn letak janin
3. Menentukan kelaianan presentasi janin dilakukan pada :
a. Akhir Trimester I
b. Akhir Trimester II
c. Akhir Trimester III
d. Akhir Trimester
4. Penilaian DJJ untuk deteksi gawat janin dalam batas :
a. Kurang dari 120 x/menit
b. Lebih dari 120x/menit
c. Kurang dari 160 x/menit
d. 120-160x/menit
5. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan pada :
a. Kehamilan 20 minggu
b. Kehamilan 24 minggu
c. Kehamilan 28 minggu
d. Kehamilan 32 minggu
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

6. Deteksi dini kerkuraangan kalori dan protein kronis dinilai dari lila kurnang dari :
a. 21cm
b. 22cm
c. 23 cm
d. 24cm
7. Penambahan berat badan ibu selama hamil minimal :
a. 8 kilogram
b. 9 kilogram
c. 10 kilogram
d. 11 kilogram
8. Deteksi kelianan letak janin jika :
a. Trimester III bagian terendah janin belum masuk panggul
b. Trimester III bagian terendah janin 3/5 sudah masuk panggul
c. Trimester II dengan letak sungsang
d. Trimester II dengan letak memanjang
9. Pemeriksaan laboratoriu rutin pada setiap ibu hamil adalah :
a. Malaria, BTA, HIV
b. Glukosa urine dan protein urine
c. Golongan darah, Hemoglobin, urin
d. Tes sifilis dan malaria
10. Tatalaksana terhadap kasus dilakukan bidan berdasarkan pada :
a. Hasil pemeriksaan dan laboratorium
b. Kebutuhan bidan
c. Keluhan klien dan keluarga
d. Data data standar

20

21
Kegiatan
Belajar 3

Asuhan Antenatal di Komunitas

Coba anda perhatian situasi kesehatan

seorang bidan melakukan asuhan antenatal di

di sekeliling anda! Apakah kondisi kesehatan

komunitas. Kegiatan belajar ini sangat penting

ibu hamil sudah baik? Apakah ibu hamil bagi seorang bidan karena bidan harus mampu
telah mendapat akses terhadap pelayanan melkaukan asuhan antenatal di komunitas
kesehatan yang baik? Factor factor apa saja secara mandiri sesuai kewenangannya agar
yang menyebabkan kondisi ibu hamil masuk ibu hamil mendapatkan pelayanan terbaik dari
ke dalam keadaan yang tidak baik? Coba anda

seorang bidan.

diskusikan bersama teman sekelas.


Banyak factor yang menyebabkan seorang

bu hamil kurang mendapatkan pelayanan

kesehatan yang tidak optimal, diantaranya

Dalam modul ini akan dijelaskan


bagaimana seorang bidan
melakukan asuhan antenatal di
komunitas.

status pendidikan, status ekonomi, sarana

pelayanan kesehatan tidak dapat memenuhi


kebutuhan masyarakat.
Dalam modul ini akan dijelaskan bagaimana

Tujuan Pembelajaran Khusus


Pada kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Hal hal penting dalam asuhan antenatal di komunitas
2. Mempersiapkan Pelaksanaan ANC Di Rumah

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian
Materi
A. Hal hal penting dalam asuhan antenatal di komunitas
1. Pada awal ibu perlu konsultasi dengan bidan untuk mengidentifikasi apakah ibu ada
kontraindikasi untuk bersalin di rumah bersalin, pondok bersalin atau di rumah.
2. Bidan merujuk kepada SpOG/dokter bila ada komplikasi yang timbul.
3. Bidan menggunakan seluruh keterampilannya bukan hanya untuk memberi asuhan pada
keadaan fisik normal tetapi juga membantu ibu beradaptasi dengan perubahan karena
kehamilan dan kesiapan menjadi ibu.
4. Mendorong ibu untuk membicarakan tentang perasaan, kecemasannya dengan suasana
yang mendukung dan terjamin kerahasiannya.
5. Jika memungkinkan selama kehamilannya ibu dapat bertemu dengan semua bidan yang
akan menolongnya di kamar bersalin dan postpartum.

Gambar : Bidan membantu proses persalinan

b. Berbagai Penyebab Ibu Tidak ANC Di Poliklinik atau Puskesmas


1. Ibu sakit
2. Tidak ada transport
3. Tidak ada yang menjaga anaknya yang masih kecil di rumah
4. Kurang motivasi

22

23
5. Takut/tidak mau ke RS/menghindari RS
C. Upaya Mengatasi
1. Kunjungan rumah
2. Berusaha memperoleh informasi : alasan tidak datang ke Poliklinik
3. Jika ada masalah, mencoba untuk mencari pemecahannya
4. Jelaskan pentingnya ANC
5. Bantu ibu untuk merencanakan upaya-upaya pemecahan selanjutnya (misalnya bila ada
masalah atau cara kontak dengan bidan)
D. Pelaksanaan ANC Di Rumah
1. Bidan harus mempunyai data keberadaan ibu hamil di wilayah kerjanya
2. Bidan mengidentifikasi apakah ibu hamil memeriksakan kehamilannya dengan baik atau
tidak
3. Bagi ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, bidan harus melakukan ANC di
rumah
4. Sebelum ke rumah klien, bidan menentukan dulu kapan bisa berkunjung (kontrak waktu:
tanggal, hari dan jam), diusahakan tidak mengganggu aktivitas ibu hamil dan keluarga
5. Saat kunjungan rumah lakukan pemeriksaan sesuai standar, kemudian mengidentifikasi
lingkungan rumah bila ibu mempunyai rencana untuk melahirkan di rumah
E. Perlengkapan Kerja Bidan
Mengacu pada standar yang berlaku dengan mempertimbangkan kebutuhan klien Pemilihan
Tempat Persalinan
F. Yang perlu diperhatikan:
1. Pengambilan keputusan untuk menentukan tempat persalinan ditentukan oleh ibu sendiri
atas hasil konsultasi dengan bidan dan dokter
2. Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa tentram dan percaya terhadap orang
yang menolongnya
3. Pilihan dipengaruhi oleh

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

d. Riwayat kesehatan dan kebidanan yang laluKeadaan kehamilan saat ini


e. Pengalaman melahirkan sebelumnya
f. Ketersediaan tempat tidur, kondisi rumah dsb
G. Persiapan Persalinan
Pada hakikatnya, antenatal care yang dilakukan seorang bidan adalah agar bersama-sama
dengan semua ibu hamil dan suami/keluarganya membuat perencanaan dan persiapan
persalinan untuk menjamin terlaksananya persalinan yang bersih dan aman. Dalam
perencanaan tersebut perlu juga disertakan perencanaan menggunakan alat kontrasepsi
pasca persalinan.
Ada 5 (lima) hal penting yang perlu didiskusikan dengan ibu dan keluarganya, yaitu:
1. Membuat perencanaan persalinan yang perlu ditetapkan:
Tempat persalinan
Tenaga penolong persalinan terlatih
Bagaimana menjangkau tempat persalinan
Siapa yang akan menjadi pendamping persalinan
Besarnya biaya persalinan yang dibutuhkan dan cara memperolehnya
Siapa yang akan mengurus keluarga saat ibu tidak di rumah
Apakah rencana metode kontrasepsi pasca persalinan
2. Membuat rencana pengambilan keputusan penanganan kasus gawat
darurat, jika pengambil keputusan utama dalam keluarga tidak ada di
tempat Yang perlu dibicarakan:
Siapa yang membuat keputusan tentang rujukan ibu kalau diperlukan
Siapa pengambil keputusan utama dalam keluarga
Siapakah yang boleh mengambil keputusan jika pengambil keputusan utama dalam
keluarga tidak ada ditempat saat terjadi kasus gawat darurat
3. Mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus gawat-darurat
Perencanaan ini perlu dipersiapakan lebih awal selama kehamilan, meliputi :
Dimanakah ibu akan melahirkan (desa, po/fasilitas kesehatan, rumah sakit)

24

25
Bagaimana caranya menjangkau tingkat layanan yang lebih lengkap jika terjadi gawat
darurat
Ke fasilitas kesehatan manakah sang ibu harus dirujuk
Bagaimana caranya memperoleh pembiayaan jika terjadi gawat darurat
Bagaimana caranya memperoleh donor darah yang potensial
4. Membuat rencana tabungan
Pihak keluarga harus didorong untuk menabung sehingga dana yang dibutuhkan
dapat tersedia untuk perawatan rutin selama kehamilan dan kasus gawat-darurat.
Pengalaman menunjukkan bahwa banyak ibu-ibu yang tidak mau mencari pertolongan
lanjutan atau dirujuk karena tidak memiliki dana yang cukup.
Bidan perlu mengupayakan dibentuknya suatu sistem untuk mendukung upaya
menyelamatkan ibu hamil atau melalui seseorang di lingkungan tersebut yang bisa
mengorganisir pengadaan dukungan finansial untuk ibu jika diperlukan, misalnya dalam
bentuk tabungan ibu bersalin ( tabulin )
5. Menyiapkan peralatan untuk melahirkan
Seorang ibu dan keluarganya dapat menyiapkan persalinannya secara bersama-sama
menyiapkan peralatan seperti popok atau baju, sabun dan pakaian mandi yang bersih,
kain untuk bayi, dan disimpan sebagai persiapan untuk persalinan.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang
anda anggap paling benar.
......................................................................
1. Hal hal penting dalam asuhan antenatal di komunitas yaitu kecuali :
a. Identifikasi kontraindikasi untuk bersalin di rumah bersalin
b. Bidan merujuk kepada SpOG/dokter bila ada komplikasi yang timbul.
c. Bidan menggunakan seluruh keterampilannya bukan hanya untuk memberi asuhan
kehamilan dengan penyulit
d. Mendorong ibu untuk membicarakan tentang perasaan, kecemasannya dengan suasana
yang mendukung dan terjamin kerahasiannya.
2. Upaya Mengatasi yang dapat dilakukan terhadap ibu hamil yang tidak melakukan antenatal
care adalah : kecuali
a. Kunjungan rumah
b. Membiarkan ibu hamil yang tidak datang ke Poliklinik
c. Jika ada masalah, mencoba untuk mencari pemecahannya
d. Bantu ibu untuk merencanakan upaya-upaya pemecahan selanjutnya
3. Pelaksanaan ANC Di Rumah adalah :
a. Bidan tidak perlu mempunyai data keberadaan ibu hamil di wilayah kerjanya
b. Bidan mengidentifikasi ibu hamil yang sehat
c. Bagi ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, bidan harus melakukan ANC di
rumah
d. Saat kunjungan rumah lakukan pemeriksaan seadaanya
4. Pilihan tempat persalinan dipengaruhi oleh kecuali :
a. Riwayat kesehatan dan kebidanan yang lalu

26

27
b. Keadaan kehamilan yang lalu
c. Pengalaman melahirkan sebelumnya
d. Ketersediaan tempat tidur, kondisi rumah dsb
5. Mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus gawat-darurat, meliputi : kecuali
a. Ibu akan melahirkan di rumahnya
b. Bagaimana caranya menjangkau tingkat layanan yang lebih lengkap jika terjadi gawat
darurat
c. Bagaimana caranya memperoleh pembiayaan jika terjadi gawat darurat
d. Bagaimana caranya memperoleh donor darah yang potensial
6. Yang tidak perlu ditetapkan dalam membuatt perencanaan persalinan adalah :
a. Tempat persalinan
b. Tenaga pengasuh anak
c. Bagaimana menjangkau tempat persalinan
d. Siapa yang akan menjadi pendamping persalinan
7. Hal penting dalam membuat rencana pengambilan keputusan penanganan kasus gawat
darurat, jika

pengambil keputusan utama dalam keluarga tidak ada di tempat adalah

a. Siapa yang membuat keputusan tentang rujukan ibu kalau diperlukan


b. Siapa pengambil keputusan utama dalam keluarga
c. Siapakah yang boleh mengambil keputusan jika pengambil keputusan utama dalam
keluarga tidak ada ditempat saat terjadi kasus gawat darurat
d. Besarnya biaya persalinan yang dibutuhkan dan cara memperolehnya
8. Hal penting yang perlu didiskusikan dengan ibu dan keluarganya dalam persiapan persalinan
yaitu:
a. Menyiapkan peralatan untuk melahirkan
b. Membuat rencana tabungan untuk sekolah
c. Mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus gawat-darurat
d. Membuat rencana pengambilan keputusan penanganan kasus gawat darurat

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

9. Berbagai Penyebab Ibu Tidak ANC Di Poliklinik atau Puskesmas


a. Ibu sakit
b. Tidak ada transport
c. Tidak ada yang menjaga anaknya yang masih kecil di rumah
d. Menialai sehat kondisinya saat ini
10. Membuat rencana tabungan di komunitas melalui langkah sebagai berikut, kecuali :
a. Keluarga harus didorong untuk menabung
b. Banyak ibu-ibu yang tidak mau dirujuk karena memiliki dana yang cukup.
c. Membentuk sistem untuk mendukung upaya menyelamatkan ibu hamil
d. Mengorganisir pengadaan tabungan ibu bersalin ( tabulin )

28

29
Tugas
Mandiri
Sebagai seorang bidan di komunitas, lakukan identiifkasiibu ibu ibu hamil di wilayah kerjamu.
Bagaimana anda akan memberikan asuhan antenatal di daerahmu saat ini. Buatlah tugas ini
dan serahkan kepada pembimbing anda.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Anda dapat berlatih menggunakan penuntun belajar saat melakukan antenatal


di komunitas. Untuk menilai kemajuan belajar anda berlatihlah bersama
teman anda dan berilah penilaian sesuai nilai kinerja yang diamati.
PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIS ASUHAN ANTENATAL
PENUNTUN BELAJAR
PADA KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :
0
1

Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan


Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)

Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu

Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri

N /A

Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini

LANGKAH/TUGAS
PERSIAPAN
1. Pastikan anda menyediakan tempat yang nyaman
untuk melakukan penggalian riwayat kesehatan,
pemeriksaan dan konseling
2. Persiapkan bahan-bahan untuk penggalian riwayat
kesehatan, dan konseling seperti :
Kartu antenatal/KMS
Buku register antenatal
Pena
Kalender kehamilan
Alat bantu untuk melakukan konseling
3. Persiapkan peralatan untuk melakukan pemeriksaan
antenatal:
Sphigmomanometer (air raksa)
Termometer
Stetoskop, fetal stetoskop (doptone, monoaural)
Penlight

30

PENILAIAN
0

N/A

31
LANGKAH/TUGAS

PENILAIAN
0

N/A

Spekulum DTT dalam wadahnya


Sarung tangan DTT
Waskom berisi klorin 0,5%
PERKENALAN
1. Sambut ibu dan pendamping serta perkenalkan diri
anda (5S)
2. Ciptakan suasana yang nyaman
3. Tanyakan secara sopan mengenai identitas klien
4. Kaji tujuan ibu datang ke fasilitas kesehatan
5. Tanyakan pada ibu apakah ada keberatan atau
pertanyaan yang ingin diajukan sebelum anda
melanjutkan
6. Kaji apakah ibu mengalami/merasakan tanda-tanda
bahaya kehamilan (sesuai dengan trimester)
7. Kaji dan catat keluhan yang normal dalam kehamilan
yang mungkin dirasakan oleh ibu dan bagaimana ibu
mengatasinya
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN
1. Jelaskan prosedur klinik dan tujuan penggalian riwayat
yang akan anda lakukan
2. Kaji biodata/riwayat sosial ekonomi dan catat,
termasuk:
Nama, usia, pekerjaan, agama, pendidikan
terakhir, alamat dan no. Telp. Ibu dan suaminya
Status perkawinan dan lama menikah
Bahasa yang digunakan
Kebiasaan sosial/life style (merokok,konsumsi
alkohol dan napza)
Dukungan selama hamil
Status kesehatan suami
Imunisasi tetanus toxoid (TT)
Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
Pengambil keputusan dalam keluarga
Hubungan seks selama kehamilan
Rencana tempat persalinan yang diinginkan ibu

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

LANGKAH/TUGAS
3. Kaji dan catat riwayat kesehatan keluarga, termasuk
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Keturunan kembar
Sickle cell disease
Alergi
Epilepsi
Penyakit jantung
Kelainan mental
Kelainan kongenital
4. Kaji dan catat riwayat kesehatan ibu, khususnya
kondisi kesehatan yang dapat diperparah dengan
adanya kehamilan, termasuk:
Penyakit jantung
Hipertensi
Diabetes militus
Astma atau batuk yang berkepanjangan lebih
dari 1 bulan
Penyakit ginjal
Sickle cell disease
Riwayat alergi
Obat-obatan
Psychosa postpartum
5. Kaji dan catat riwayat penyakit menular seksual,
termasuk:
Riwayat diagnosis dan pengobatan Sexual
Transmitted Infection ( STI ) termasuk AIDS
Pengeluaran vagina yang abnormal
Luka dan pembengkakan pada vagina
Rasa nyeri pada saat berkemih
Diare yang berkelanjutan lebih dari 1 bulan
6. Kaji dan catat riwayat operasi, termasuk:
Operasi atau luka pada pelvis yang dapat
mempengaruhi diameter pelvis
Tranfusi darah
7. Kaji dan catat riwayat ginekologi, termasuk:
Salpingectomy
Pengobatan infertilitas
Kehamilan ektopik
Operasi pada vagina, pelvik dan uterus

32

PENILAIAN
0

N/A

33
LANGKAH/TUGAS

PENILAIAN
0

N/A

8. Kaji dan catat riwayat menstruasi, termasuk:


Usia menarche
Siklus menstrusi
Lama dan jumlah darah
Rasa sakit pada saat menstruasi (dismenorhoe)
9. Kaji dan catat riwayat kontrasepsi, termasuk:
Metoda yang pernah digunakan
Kapan berhenti dan alasannya
Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil
10. Kaji dan catat riwayat obstetri, termasuk:
Riwayat kehamilan sekarang
1. HPHT dan apakah normal serta tentukan TP
2. Kapan pertama kali merasakan gerakan janin
3. Jika sudah merasakan gerakan janin,bagaimana
pergerakannya dalam 24 jam terakhir
4. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
5. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
Riwayat Kehamilan yang lalu
1. Jumlah kehamilan
2. Jumlah anak yang hidup dan riwayat menyusui
3. Jumlah kelahiran prematur
4. Jumlah keguguran
5. Persalinan dengan tindakan (operasi caesar, forsep,
vakum)
6. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca
persalinan
7. Kehamilan dengan Tekanan Darah Tinggi
8. Berat bayi < 2,5 atau 4 kg
9. Masalah lain

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

LANGKAH/TUGAS
10. Kaji riwayat diet ibu secara komplit: berusaha untuk
mengetahui apa yang ibu makan dan berapa kali ibu
makan.
Tanyakan apakah ibu menkonsumsi makanan
non food (pica)
Tanyakan apakah ibu mengalami gejala-gejala:
kelelahan, sakit kepala, letih, lesu, sakit gusi,
kehilangan selera makan, mual muntah
11. Hitung usia kehamilan dan tanyakan kepada ibu
apakah dia tahu berapa bulan usia kehamilannya?
12. Beritahu ibu tentang temuan yang anda dapatkan
dari hasil penggalian riwayat
13. Tanyakan pada ibu apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan sebelum dilanjutkan
14. Jelaskan bahwa akan dilakukan prosedur pemeriksaan
fisik.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Jelaskan alasan akan dilakukan beberapa pemeriksaan
dan diskusikan area mana saja yang akan diperiksa.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
3. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
4. Pastikan bahwa privacy ibu terjaga (tanyakan juga,
apakah ada orang yang ibu inginkan mendampingi
ibu pada saat pemeriksaan fisik)
Keadaan umum dan tanda-tanda vital
1. Perhatikan:
Tingkat energi ibu, dan keadaan umum emosi ibu
Postur dan sikap tubuhnya
Ukur dan catat tinggi dan berat badan ibu
Ukur tanda-tanda vital
2. Jelaskan seluruh prosedur sambil melakukan
pemeriksaan
3. Ajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi sambil
melakukan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan

34

PENILAIAN
0

N/A

35
LANGKAH/TUGAS

PENILAIAN
0

N/A

4. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan


menawarkan kain linen untuk penutup tubuhnya (atau
meminta pasien untuk melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh
Kepala dan leher
1. Periksa rambut ibu untuk melihat kebersihan, ketombe,
alopesia, infeksi kulit
2. Periksa wajah untuk melihat apakah terjadi edema
dan cloasma
3. Periksa mata untuk melihat apakah:
Pucat pada kelopak bagian bawah
Berwarna kuning pada sclera
4. Periksa mulut, untuk melihat:
Kering, pecah-pecah dan inflamasi pada bibir
Apakah rahang dan lidah pucat, sakit dan terdapat
lesi
Adakah gigi yang rusak
Payudara
1. Periksa rambut ibu untuk melihat kebersihan, ketombe,
alopesia, infeksi kulit
2. Periksa wajah untuk melihat apakah terjadi edema
dan cloasma
3. Periksa mata untuk melihat apakah:
Pucat pada kelopak bagian bawah
Berwarna kuning pada sclera
4. Periksa mulut, untuk melihat:
Kering, pecah-pecah dan inflamasi pada bibir
Apakah rahang dan lidah pucat, sakit dan terdapat
lesi
Adakah gigi yang rusak
5. Ajarkan ibu cara merawat payudara dan melakukan
pemeriksaan sendiri
Tangan dan kaki
1. Tanyakan pada ibu apakah ada rasa nyeri dan perih
pada saat menggenggam

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

LANGKAH/TUGAS
2. Periksa tangan dan jari tangan untuk melihat adanya
oedema, pucat pada telapak tangan dan ujung jari
3. Periksa kaki :
Oedema
Varices
Refleks Patella
4. Periksa punggung untuk melihat
Oedema pada daerah sakral
Deformitas pada tulang belakang (skoliosis)
5. Bantu ibu untuk relaks saat berada di tempat tidur,
berikan bantal dibawah kepalanya dan berikan selimut
yang hangat.
Abdomen
1. Periksa, apakah ada:
Bekas luka operasi
Ukuran dan bentuk
Tanda-tanda kehamilan
Gerakan janin
2. Tanyakan apakah ibu merasakan adanya nyeri pada
abdomen
3. Palpasi abdomen, untuk pemeriksaan:
Kelembutan (konsistensi)
Massa
Pembesaran hati dan lien
Suprapubis tenderness
4. Cek presentasi, posisi dan letak fetus dari atau
setelah 36 minggu kehamilan (lihat penuntun belajar
pemeriksaan abdomen)
5. Ukur tinggi fundus uteri.
Gunakan jari tangan (kalau <20 minggu) atau pita
ukuran (kalau >22 minggu).
Bandingkan tinggi fundus hasil pengukuran
dengan perkiraan tinggi fundus berdasarkan usia
kehamilan
6. Dengarkan denyut jantung janin (dengan fetoskop
kalau >20 minggu) selama satu menit dan hitung

36

PENILAIAN
0

N/A

37
LANGKAH/TUGAS

PENILAIAN
0

N/A

7. Beritahu jika merasakan gerakan janin dan tanyakan


apakah ibu juga merasakannya
Pemeriksaan lipat paha
1. Cuci tangan anda dan keringkan. Pakai sarung tangan
bersih sebelum anda melakukan pemeriksaan lipat
paha
2. Periksa lipat paha
Palpasi apakah ada pembengkakan kelenjar lympe
Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam
larutan klorin 0,5%
Cuci tangan dan keringkan
Vulva dan perineum
1. Persiapkan alat-alat untuk mengambil spesimen jika
diperlukan
2. Siapkan lampu sorot untuk menerangi daerah genitalia
3. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman untuk
pemeriksaan
4. Pakai sepasang sarung tangan DTT
5. Duduklah dengan nyaman agar dapat melihat bagian
genitalia dengan mudah
6. Beritahu ibu apa yang akan di lakukan. Pastikan
bahwa bahasa yang digunakan dapat dimengerti
oleh ibu.
7. Sentuhlah bagian paha dalam ibu sebelum memulai
menyentuh daerah genitalia agar tidak mengagetkan
ibu
Panggul : Genitalia Luar
1. Inspeksi daerah labia, klitoris dan perineum
Kulit harusnya lembut, bersih dan terdapat rambut
pubis
Labia mayora biasanya memiliki bentuk dan
ukuran yang sama

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

LANGKAH/TUGAS

PENILAIAN
0

N/A

Konsistensi labia biasanya terasa lembut pada


seluruh bagian. Jika terdapat kemerahan, bengkak
terutama jika terdapat pada salah satu bagian
samping posterior mungkin berhubungan dengan
abses pada kelenjar bartolini
Lihat bekas garukan, luka atau benjolan yang
berhubungan dengan infeksi
Lihat daerah kulit apakah ada perbedaan warna
yang mencolok, pembesaran pembuluh darah,
jaringan parut dan tanda-tanda trauma
Lihat apakah ada bekas luka episiotomi atau
laserasi jika ibu sudah pernah melahirkan
Lihat apakah ada discharge, luka, kutil, bisul dan
tanda-tanda inflamasi
Lihat apakah ada tanda-tanda fistulae
Lihat apakah ada discharge yang abnormal
(catat warna, konsistensi dan baunya) ataupun
perdarahan
2. Lakukan pemeriksaan vagina (lihat penuntun belajar
pemeriksaan vagina) untuk :
Melihat tanda-tanda kehamilan
Konfirmasi usia kehamilan
Dilatasi cervik untuk tujuan diagnosis
Mendeteksi posisi uterus
Mendeteksi kelainan pada vulva dan vagina
3. Cuci tangan dengan sabun dan air serta menganginanginkan atau melapnya dengan kain bersih
Lakukan pemeriksaan yang tepat jika diperlukan (sesuai indikasi)
dan jika fasilitas memungkinkan
1. Pemeriksaan urine untuk mengetes adanya:
Kehamilan
Albumin
Asymptomatic bacteriuria (rekomendasi WHO)
Gula
Aceton
2. Pemeriksaan darah untuk:
Haemoglobin
Golongan darah dan faktor RH
Test untuk sipilis
HIV (lihat penuntun belajar untuk konseling tes
HIV selama pemeriksaan antenatal)
Glukosa 6 phosphate dehydrogenase (G6PD)

38

39
LANGKAH/TUGAS

PENILAIAN
0

N/A

3. Ambil apus vagina jika ditemukan adanya discharge


PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS
1. Evaluasi hasil temuan baik dari hasil pengkajian riwayat
maupun dari pemeriksaan fisik untuk menemukan
faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan yang
normal , maupun masalah dan komplikasi
2. Analisis data yang telah dikumpulkan dan buat
keputusan tentang asuhan rutin apa yang akan
diberikan, asuhan untuk keluhan-keluhan yang
normal, penanganan komplikasi yang ditemukan atau
perlunya rujukan
3. Nilai kebutuhan pendidikan yang ibu perlukan dan
buat rencana untuk konseling
PEMBERIAN ASUHAN
1. Informasikan hasil temuan pemeriksaan kepada ibu
dan pendamping
Kemajuan kehamilan
Status kesehatannya dan janinnya
2. Diskusikan masalah/komplikasi yang ditemukan
(jelaskan kemungkinan penyebab dari masalah/
komplikasi yang muncul tersebut) selama kunjungan,
jelaskan penanganan dan pentingnya hal tersebut
untuk kehamilan dan persalinan ibu.
3. Jika ibu perlu untuk dirujuk ke tempat pelayanan yang
lebih tinggi, jelaskan alasan kenapa ibu harus dirujuk
4. Tulis dan jelaskan tentang obat-obatan yang diberikan,
seperti:
Fe
Asam folat
Obat-obatan lain yang diperlukan ibu
5. Berikan imunisasi TT sesuai dengan jadwal dan
informasikan kapan ibu harus mendapatkan imunisasi
TT kembali.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

LANGKAH/TUGAS
KONSELING
Target konseling yang berikan harus sesuai dengan
kebutuhan ibu yang telah di identifikasi sebelumnya.
TINDAK LANJUT
1. Informasikan kepada ibu tentang tahapan selanjutnya.
Jadwal kunjungan ulang. Jika ibu datang sendiri,
dorong ibu untuk datang bersama dengan orang yang
ibu inginkan untuk menemani ibu pada kunjungan
berikutnya
2. Evaluasi pemahaman ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Ingatkan ibu agar segera mengunjugi bidan/dokter
jika menemukan/merasakan tanda-tanda bahaya
atau mempunyai pertanyakan yang ingin diajukan
4. Beri ibu kartu kunjungan antenatal
5. Ucapkan salam dan terimakasih
6. Dokumentasikan asuhan

40

PENILAIAN
0

N/A

41
Evaluasi
Akhir
Waktu 90 menit
1.

Jelaskan filosofi asuhan kebidanan!

2.

Bagaimana Mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus gawat-darurat

3.

Bagaimana Membuat perencanaan persalinan!

4.

Bagaiaman perispan tempat persalinan

5.

Bagaimana pelaksanaan antenatal care di rumah

6.

JElaskan Pelayanan antenatal terpasu dan berkualitas secara keseluruhan

7.

Jelaskan hal hal penting dalam asuhan antenatal di komunitas

8.

Jelaskan pemeriksaan laboratorium rutin dan khsuus pada antenatal

9.

Komponen apa saja yang harus disampaikan dalam konseling ANC?

10. Bilamana pengukuran tinggi bada ibu hamil dilakukan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Penutup

Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini Anda telah mempelajari

Asuhan antenatal di komunitas


Dalam pelayanan antenatal terpadu, bidan harus dapat memastikan bahwa kehamilan

berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang doalami ibu hamil.
Me;akukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal.
Setiap kehamilan dalam perkembnagannya mempunyai risiko penyulit atau komplikasi. Oleh
Karen aitu pekayanan natenatal hartius dilakukan secara rutin sesuai standard dan terpadu
untuk pelayanan antenatal yang berkaulitas

Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi

yang dibahas dalam modul ini. Jika belum pelajari sekali lagi, terutama pada bagian-bagian yang
belum Anda kuasai. Jika sudah bersegeralah menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah
ini untuk meminta tes akhir modul.

Selamat dan sukses selalu

42

43
KUNCI JAWABAN
KEGIATAN BELAJAR 1
NOMOR SOAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

JAWABAN
B
D
C
D
C
A
B
D
D
A

KEGIATAN BELAJAR 2
NOMOR SOAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

JAWABAN
D
B
B
D
B
C
B
A
C
A

KEGIATAN BELAJAR 3
NOMOR SOAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

JAWABAN
C
B
C
B
A
B
D
B
D
B

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

KUNCI JAWABAN
EVALUASI AKHIR

1. Filosofi asuhan kebidanan :


Perempuan adalah pribadi yang unik dan mempunyai kebutuhan, keinginan untuk

kelangsungan generasi dalam siklus reproduksi, pengambil keputusan utama dalam asuhannya
dan memiliki hak atas informasi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengambil
keputusan.

Proses kelahiran adalah rangkaian pengalaman yang memberikan makna bagi

perempuan, keluarga dan masyarakat.

Melahirkan adalah suatu proses fisiologis yang normal.

Perempuan membutuhkan pendamping selama masa kehamilan, kelahiran dan

nifas.

Meyakini dan menghargai perempuan dalam kemampuannya untuk melahirkan.

Perempuan bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya dan keluarganya

Kemitraan dengan perempuan, bersifat individual, berkesinambungan, dan tidak

otoriter

Perpaduan dari ilmu dan kiat kebidanan yang bersifat holistik, didasarkan atas

pemahaman biologis, psikologis, emosional, sosial, kultural, spiritual, dan

pengalaman fisik perempuan yang didasarkan atas bukti-bukti terbaik yang ada.

2. Mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus gawat-darurat


Perencanaan ini perlu dipersiapakan lebih awal selama kehamilan, meliputi :
Dimanakah ibu akan melahirkan (desa, po/fasilitas kesehatan, rumah sakit)
Bagaimana caranya menjangkau tingkat layanan yang lebih lengkap jika terjadi

gawat darurat

Ke fasilitas kesehatan manakah sang ibu harus dirujuk


Bagaimana caranya memperoleh pembiayaan jika terjadi gawat darurat
Bagaimana caranya memperoleh donor darah yang potensial

44

45
3. Membuat perencanaan persalinan yang perlu ditetapkan:
Tempat persalinan
Tenaga penolong persalinan terlatih
Bagaimana menjangkau tempat persalinan
Siapa yang akan menjadi pendamping persalinan
Besarnya biaya persalinan yang dibutuhkan dan cara memperolehnya
Siapa yang akan mengurus keluarga saat ibu tidak di rumah
Apakah rencana metode kontrasepsi pasca persalinan
4.Pemilihan Tempat Persalinan :
Pengambilan keputusan untuk menentukan tempat persalinan ditentukan oleh ibu
sendiri atas hasil konsultasi dengan bidan dan dokter
Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa tentram dan percaya terhadap orang
yang menolongnya
Pilihan dipengaruhi oleh
- Riwayat kesehatan dan kebidanan yang lalu
- Keadaan kehamilan saat ini
- Pengalaman melahirkan sebelumnya
- Ketersediaan tempat tidur, kondisi rumah dsb
5.Pelaksanaan ANC Di Rumah
Bidan harus mempunyai data keberadaan ibu hamil di wilayah kerjanya
Bidan mengidentifikasi apakah ibu hamil memeriksakan kehamilannya dengan baik atau
tidak
Bagi ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, bidan harus melakukan ANC di
rumah
Sebelum ke rumah klien, bidan menentukan dulu kapan bisa berkunjung (kontrak waktu:

tanggal, hari dan jam), diusahakan tidak mengganggu aktivitas ibu hamil dan keluarga

Saat kunjungan rumah lakukan pemeriksaan sesuai standar, kemudian mengidentifikasi


lingkungan rumah bila ibu mempunyai rencana untuk melahirkan di rumah

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

6.Pelayanan antenatal terpasu dan berkualitas secara keseluruhan meliputi hal hal
sebagai berikut :
Memberikan pelayanan dan konsleing kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung
sehat
Melakukan deteksi dini , penyakit dan penyulit kehamilan
Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
Merencanakan antisipasi dan persalinan dan persiapan dini untuk melakukan rujukan

jika terjadi penyulit/komplikasi

Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan
Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam rangka menjaga kesehatan dan

gizi ibu hamil, menyiapakan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi

7. Hal hal penting dalam asuhan antenatal di komunitas


Pada awal ibu perlu konsultasi dengan bidan untuk mengidentifikasi apakah ibu ada

kontraindikasi untuk bersalin di rumah bersalin, pondok bersalin atau di rumah.

Bidan merujuk kepada SpOG/dokter bila ada komplikasi yang timbul.


Bidan menggunakan seluruh keterampilannya bukan hanya untuk memberi asuhan

pada keadaan fisik normal tetapi juga membantu ibu beradaptasi dengan perubahan

karena kehamilan dan kesiapan menjadi ibu.

Mendorong ibu untuk membicarakan tentang perasaan, kecemasannya dengan suasana


yang mendukung dan terjamin kerahasiannya.

Jika memungkinkan selama kehamilannya ibu dapat bertemu dengan semua bidan yang

akan menolongnya di kamar bersalin dan postpartum.

8. Periksa Laboratorium (khusus dan rutini


Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakuan pada
setiap ibu hamil yaitu golongan darah, haemoglobin, dan pemeriksaan spesifik endemis
(malaria, HIV dll). Sementara pemeriksaan khussu adalah pemeriksana klaboratorium lain
yang dilakukan atas indikasi ibu hamil yang melakukan antenatal.
Pemeriksaan Laboratorium dilakukan pada satat antenatal tersebut meliputi : pemeriksaan
golongan darah, pemeriksaan Hemoglobin darah, pemeriksaan protein urin, kadar gula

46

darah, malarsa, tes sifilis, tet HIV dan pemeriksaan BTA.

47
9.Konseling dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi :
kesehatan ibu, perilaku bersih dan sehat, peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan
perencanaan persalinan, tanda bahaya pada kehamilan dan nifas serta kesiapan menghadapi
komplikasi., asupan gizi seimbang, gejala penyakit menular dan tidak menular, penawaran
untuk melakukan testing dan konseling HIV di daerah terkontaminasi HIV/ bumil risiko tinggi
terinfeksi HIV, insisasi menyusui dini dan pemberian ASI Eksklusif, KB pasca persalinan,
imunisasi, peningkatan kesehatan intelkengia pada kehamilan.
10. Timbang berat badan dan Ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram
selama kehamilan atau kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya hganguan
pertumbuhan janin. Pengukuran Tinggi badan pada pertama kali ku njungan dilakukan
untuk menapis adanaya factor risiko apda ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari
145 cm menigkatkan risiko terjadinya CPD (cephalo Pelvic Dispropostion)

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar
Pustaka
YPKP dan Pusdiknakes , 2010, Modul Mahasiswi Perspektif Gender & HAM dalam Asuhan
Kebidanan Komunitas
Dirjen Bina Gizi dan KIA. 2012. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu.

48

49
Daftar
Gambar
http://blog.essentialparent.com/wpcontent/uploads/2015/01/Antenatal-Careand-Appointments-from-EssentialParent.
com_.jpg

Cover

Amanah mulia seorang bidan, https://mila804.files.wordpress.


Mengantarkan ibu dan bayinya dengan com/2012/02/bidan.jpg
selamat
http://www.poltekkesjakarta1.ac.id/
Bidan sedang mempelajari materi melalui
images/980x352x263-bidan-960-x-380.
pengamatan langsung
jpg.pagespeed.ic.B-l22MSjbD.jpg
http://www.poltekkesjakarta1.ac.id/
images/980x352x612-bidan-960-x-380.
jpg.pagespeed.ic.AyROIMisK3.jpg

Mempelajari materi

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/
Seorang bidan, TIdak hanya tau praktek news/2013/10/02/257414/670x335/
namun mengerti konsep pelayanan
diduga-malapraktik-bidan-di-riaumandikan-bayiBidan membantu proses persalinan

http://www.rsundata.com/wp-content/
uploads/2013/04/gambar_bidan.jpg

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

50

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan


Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

Anda mungkin juga menyukai