Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

MK.MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN


PENGENALAN MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN
Hari/Tanggal

: Rabu, 28 Oktober 2016

Asisten

: 1. Edwin Ricky H Simanjuntak


2. Kingdomen Pandiangan
3. Hafidz Mukhlisin
4. Ari Nugraha

Praktikum ke

:1
Disusun Oleh :
Kelompok I

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Siti Hana Nur Sabrina


Sendi Purnama Hidayat
Adinda Alifah
Dzaky Permana Yusuf
Muhammad Reza A
Lisa Oktavia Br Napitupulu
Rizqi Fadilah Ahmad

240110150039
240110150041
240110150046
240110150050
240110150056
240110150057
240110150061

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sudah sejak dahulu menjadikan
sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara. Sampai saat ini pun
sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup besar bagi
perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang
menghancurkan perekonomian negara, sektor pertanian melalui agribisnis dan
agroindustri justru dapat terus berkembang menjadi penyelamat perekonomian
negara. Namun, dengan sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan
modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat lambat. Salah satu
indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani
sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan.
Penyebabnya antara lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih
rendah.
Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan
pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian
tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan
saling mengikat. Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam
segi kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi
dibandingkan memakai cara tradisional.
Teknik pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan,
pengairan perlindungan tanaman secara terpadu ) dan pasca panen (pengolahan
hasil pengenalan alat perontol yang dapat menekan kehilangan hasil,
penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian )
dan teknologi yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin mesin.
Berdasarkan pernyataan diatas maka kita sebagai mahasiswa teknik pertanian,
harus mempelajari tentang sistem teknologi pertanian ini karena negara
kita Indonesia merupakan negara agraris yang sudah sejak dahulu menjadi sektor
pertanian sebagai penopang perekonomian negara.
1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian


adalah:
1. Mengetahui

jenis

praktikum
2. Mengetahui

fungsi

mesin
dan

dan

peralatan

kegunaan

mesin

pertanian
dan

untuk

peralatan

pertanian
3. Mengetahui dimensi masing-masing mesin dan peralatan
pertanian
4. Mengetahui spesifikasi masing-masing mesin dan peralatan
pertanian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah memecahkan gumpalan-gumpalan tanah menjadi
butiran-butiran tanah yang lebih halus dan gembur serta mengatur permukaan
tanah sehingga sesuai untuk ditanami. Maksud pengolahan tanah adalah untuk
memperbaiki struktur tanah. Biasanya dari struktur masif atau pejal menjadi
struktur yang dikehendaki atau sesuai dengan tujuan penanaman. Struktur tanah
yang dikehendaki sesuai dengan tujuan penanaman antara lain struktur remah
yaitu untuk tanah yang datar dengan curah hujan sedang, struktur gumpal kecil
untuk tanah yang curah hujannya agak tinggi dengan temperatur agak panas,
struktur gumpal besar untuk tanah dengan curah hujan tinggi dan suhu panas serta
tanahnya akan mengalami granulasi sendiri, dan struktur lumpur untuk tanahtanah sawah agar perkembangan akar dan penyebaran hara atau pupuknya lebih
merata.
Mengolah tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan mempergunakan
suatu alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah
sebaik-baiknya, ditinjau dari struktur dan porositas tanah. Yang paling penting
dalam pengolahan tanah selain menjamin struktur dan porositasnya adalah untuk
menjamin keseimbangan antara air, udara dalam tanah. Maka pengolahan tanah
mutlak perlu guna menciptakan lingkungan yang cukup baik (Kanisius, 1983).
Dari waktu ke waktu alat pengolahan tanah telah mengalami perkembangan
yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi
sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu yang
pasti (eksakta) yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada metode yang
memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat
pengolah tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil olah
yang khusus untuk berbagai tanaman untuk lahan kering. Dengan alat mekanisasi

pertanian ini diharapkan tercapainya kapasitas kerja yang cukup tinggi, pekerjaan
relatif lebih cepat disesuaikan dalam waktu relatif lebih singkat dan mutu
pekerjaan bertambah baik, misalnya dalam pengolahan tanah. Pemahaman tentang
metoda-metoda pengolahan tanah, berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk
pengolahan tanah baik untuk lahan kering maupun lahan basah, kinerja dari
peralatan pengolahan tanah dan uraian prisip mekanika pada alat pengolahan
tanah ; sangat dibutuhkan bagi lulusan dalam pekerjaannya baik sebagai
perencana maupun sebagai pelaksana dalam usaha manufaktur alat/mesin
pengolahan tanah atau usaha pertanian yang memerlukan dukungan mekanisasi
pertanian.
Perbedaan pengolahan tanah sederhana dan modern yaitu pada pengolahan
tanah modern menggunakan alat-alat pengolahan tanah yang canggih, seperti
traktor. Dengan menggunakan taktor proses pengolahan tanah dapat dilakukakan
dengan cepat, sehingga waktu yang diperlukan dalam pengolahan tanah secara
keseluruhan dapat seefisien mungkin tetapi kelemhannya penggunakan bahan
bakar solar dapat menghasilkan panas. Sedangkan pada pengolahan tanah
sederhana masih mengggunakan alat-alat yang sederhana yaitu cangkul atau
dengan menggunakan tanaga hewan ternak. Kelebihan dari pengolahan tanah
sederhana ini, yaitu murah, cocok untuk daya tarik, cocok untuk tarikan pada
daerah pasir dan basah. Sedangkan kekurangannya memerlukan waktu yang
cukup lama dalam mengerjakannya
2.2 Bajak Poros Tunggal
Bajak poros tunggal atau disebut juga traktor tangan
merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda
(beroda dua). Traktor ini mempunyai panjang berkisar 1740-2290
mm, lebar berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP.
Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel
silinder tunggal. Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin
pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor
bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin
pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan

pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring. Berfungsi


pula untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator
listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah (Nawawi,
2001).
Secara keseluruhan, menurut Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat
(2010) traktor tangan dapat diuraikan berdasarkan bagian-bagian
utamanya, yakni:

1. Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada


umumnya menggunakan motor bakar diesel.
2. Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi
untuk menyalurkan daya dari motor ke bagian roda atau
peralatan yang perlu untuk diputar, seperti bajak rotari.
3. Bagian kemudi, merupakan bagian dari rangka traktor yang
berfungsi untuk mengemudikan jalannya traktor di lapangan.
4. Tuas kendali yang dapat dibedakan atas:
a. Tuas perneling utama traktor tangan
b. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
c. Tuas kopling utama traktor tangan
d. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan
e. Tuas persneleng kemudi
f. Stang kemudi dan kemudi pembantu
g. Tuas gas traktor tangan
h. Tombol lampu dan bel traktor tangan
i. Tuas penyangga depan
5. Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor
yang

berfungsi

untuk

menyambungkan

traktor

peralatan pengolah tanah atau alat yang lainnya.

dengan

6. Roda sangkar adalah roda traktor tangan yang terbuat dari


besi untuk mendukung pengoperasian traktor tangan di lahan
sawah.
Berdasarkan besarnya daya motor, menurut Roni (2012),
traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1.

Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya


kurang dari 5 hp

2.

Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya


antara 5 7 hp

3.

Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya


antara 712 hp
Pekerjaan yang dilakukan traktor 2 roda biasanya pada lahan

yang tidak bisa dilakukan oleh traktor 4 roda. Seperti contoh,


pada lahan petak sawah yang ukuran petaknya kecil maka akan
digunakan traktor 2 roda karena lebih efektif. Traktor 2 roda juga
bisa dilakukan pada lahan yang luas dalam pengolahan pertama.
Menurut Roni (2012) alat bantu pada traktor poros tunggal yaitu:
1. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang
berfungsi untuk membalikkan irisan permukaan tanah.
2. Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah
yang berfungsi memotong dan mengaduk tanah, sehingga
hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur.
3. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang
berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah
4. Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa
dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda
sangkar

adalah

untuk

meningkatkan

daya

cengkeram

permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya


slip dapat diatasi. Roda ban karet adalah jenis ban dari karet
yang berfungsi untuk mendukung operasi traktor di lahan
kering dan mendukung transportasi di jalan

2.2. Bajak Poros Ganda


Traktor atau bajak poros ganda merupakan traktor yang
mempunyai

dua

buah

poros

roda

(beroda

empat).

Pada

elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua


silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (persneling) maju,
dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam
kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam
kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). (Roni, 2012)
Berdasarkan daya penggeraknya, maka traktor dapat
1.
2.
3.
4.
5.

diklasifikasikan:
Traktor mikro, < 17 hp
Traktor mini, 17-29 hp
Traktor sedang, 29-60 hp
Traktor besar, 60-107 hp
Traktor sangat besar, >107 hp
Menurut

Roni

(2012),

Traktor

empat

roda

terdiri

dari

komponen utama sebagai berikut:


1. Mesin (engine). Dari sebuah traktor roda empat umumnya
dilengkapi dengan:
a. Sistem bahan bakar.
b. Sistem pelumasan.
c. Sistem pendingin.
d. Sistem listrik.
2. Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
a. Alat untuk kemudi (steering device)
b. Alat untuk bekerja (working device)
Dalam pemakaian traktor poros ganda atau traktor 4 roda
biasanya
digunakan

pekerjaan
dalam

yang

bisa

pengolahan

dilakukannya
tanah

yaitu

(traktor

untuk

standar),

penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman (traktor serba


guna), transportasi, membongkar, mengangkut muatan (traktor
industri). Sebagai contoh, sebaiknya dipergunakan traktor yang
besar bila lahannya luas dengan ukuran petak lahan yang akan
diolah besar, dan waktu kerja per tahun juga besar. Namun
demikian, akan lebih efektif menggunakan traktor lebih kecil bila
ukuran petak lahannya kecil. Traktor ukuran kecil juga lebih baik
dipergunakan untuk lahan sawah yang ukuran petaknya lebih

kecil. Traktor berpengerak empa-roda lebih baik dipergunakan


pada lahan-lahan dengan tingkat kemiringan tinggi, banyak
galengan/tanggul. Bila akan membajak lahan yang baru dibuka,
dimana disana masih terdapat banyak batu dan tunggul, maka
traktor

dengan

peralatan

draft-control

akan

lebih

baik

dipergunakan. (Roni, 2012)


Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk
penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai
mesin

pengolahan

tanah,maka

harus

dilengkapi

dengan

perlengkapan pengolah tanah, seperti bajaksingkal, bajak pirang,


garu piring, alat penyemprot hama dan penyakittanaman, dll.
(Roni, 2012)
2.3 Garu
Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang
berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah (Roni,
2012). Menurut Agus (2005) garu
gunakan para petani

adalah sejenis alat yang di

jaman dulu,untuk

membajak atau

mengolah tanah sawah mereka sebelum ditanami dengan cara


membalik tanahnya. Hal ini di maksudkan agar kesuburan tanah
sawah tersebut tetap terjaga. Bentuk garu ini berbentuk segitiga
dan cara kerjanya dibantu oleh hewan kerbau untuk menarik.

2.4 Bajak Singkal


Bajak Singkal

merupakan

peralatan

pertanian

untuk

pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga


penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau
traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong,
membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa
tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan
pengolahan tanah pertama. Bagian dari bajak singkal yang

memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak


dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun
dari bagian-bagian utama, yaitu singkal (moldboard), pisau
(share), penahan samping (landside). Ketiga bagian utama
tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu (frog). Unit ini
dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik
(beam). (Roni, 2012)
2.5 Bajak Rotary
Bajak rotary adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang
berputar.

Bajak

ini

terdiri

dari

pisau-pisau

yang

dapat

mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar


karena digerakan oleh suatu motor. (Roni, 2012)
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakan:
a. Tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary
engine)
b. Tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven
rotary plow)
c. Bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled
garden type rotary plow)
2.6 Bajak Piringan (Disc Plow)
Menurut Posma (2012) bajak piringan fungsinya sama dengan
bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah pertama tetapi
singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti
parabola dan berfungsi untuk memotong dan membalik tanah.
Bajak piring merupakan penyempurnaan dari bajak singkal
yang terdapat kelemahan-kelemahan pada bajak singkal. Adanya
kelemahan-kelemahan bajak singkal maka orang menciptakan
bajak piringan. Bajak piringan cocok untuk bekerja pada tanah
yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal
tidak dapat masuk tanah berbatu, banyak sisa-sisa akar, tanah
gambut, serta untuk pembajakan tanah yang berat. Namun
penggunaan bajak piringan ini untuk pengolahan tanah ada juga
kelemahannya antara lain tidak dapat menutup serasah dengan
baik, bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata, hasil

pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah, tetapi untuk


lahan

yang

erosinya

besar

hal

ini

justru

dianggap

menguntungkan. (Malik, 2013)


Menurut Muhammad Malik (2013), klasifikasi bajak piringan
dibedakan menjadi:
a. Berdasarkan tempat kedudukan dan susunan piringannya
bajak piringan secara garis besar dibedakan menjadi dua,
yaitu:
- Bajak piringan standar
Pada jenis bajak ini masing-masing piringan mempunyai
poros tersendiri terpisah antara piringan satu dengan
piringan yang lain.
Bajak piringan vertikal
Untuk jenis bajak piringan ini masing-masing piringan

dirangkai dalam satu poros.


b. Berdasarkan atas arah pembalikan pengolahan tanahnya,
bajak piringan juga dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu:
- Bajak piringan satu arah (one way disk plow)
- Bajak piringan dua arah (two way / reversible disc plow)
c. Berdasarkan bentuk piringannya, piringan dari bajak piringan
dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Piringan standar, yaitu yang tepinya rata (standard disk),
biasa digunakan untuk mengolah tanah yang sudah lama
diusahakan untuk tanaman semusim, sehingga tidak
dijumpai sisa-sisa tanaman atau perakaran yang cukup
-

besar.
Piringan yang tepinya tidak rata atau berlekuk (cutaway
disk), biasa digunakan untuk tanah yang baru diusahakan
atau biasa ditanami dengan tanaman keras. Jenis piringan
ini sesuai untuk mengolah tanah yang banyak sisa
tanamannya dan sesuai untuk memecah tanah yang
berbongkah-bongkah.
Bagian-bagian yang ada pada bajak piringan adalah

sebagai berikut.

a. Piringan (disc), berfungsi untuk memotong, mengangkat,


menghancurkan dan membalik tanah yang dibajak. Piringan
berbentuk cekung dengan tepi yang tajam. Bagian tepi yang
tajam akan berfungsi sebagai alat pemotong tanah, sedang
bagian

piringan

yang

cekung

akan

berfungsi

mengangkat, menghancurkan dan membalik tanah.


b. Poros atau pusat piringan, berfungsi sebagai
bertumpu

dan

berputarnya

piringan,

untuk
tempat

sehingga

memungkinkan piringan dapat berputar dengan baik pada


waktu digunakan untuk melakukan pengolahan tanah.
c. Penggarak piringan (scraper), berfungsi untuk menjaga
piringan tetap bersih, bebas dari gumpalan tanah. Tanah
yang

menggumpal

pada

piringan

akan

menyebabkan

kemacetan dan ketidaknormalan kerja dari bajak piringan. Di


samping itu, penggarak piringan ini juga berfungsi untuk
membantu pembalikan dan penghancuran tanah pada waktu
jenis bajak ini digunakan untuk membajak tanah.
d. Roda alur penstabil (furrow wheel)
e. Roda dukung (land wheel)
f. Kerangka (beam)
Fungsi roda alur penstabil, roda dukung, dan kerangka
sama fungsinya seperti pada bajak singkal. Hasil kerja dan
besarnya kebutuhan daya dalam penggunaan bajak piringan ini
akan sangat dipengaruhi oleh: bentuk, ukuran dan jenis piringan;
cara pemasangan piringan yang akan berpengaruh terhadap
besarnya sudut penarikan atau sudut piringan (disc angle) dan
sudut kemiringan piringan (tilt angle), cara penyetelan bajak dan
sistem penggandengan,
lainnya. (Malik, 2013)

jenis dan kondisi tanah dan faktor

BAB III
METODE

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Berikut merupakan alat-alat yang digunakan pada saat
praktikum.
1. Kertas
2. Meteran
3. Pensil atau pulpen
3.1.2 Bahan
Berikut merupakan bahan-bahan yang digunakan pada saat
praktikum.
1. Traktor poros tunggal
2. Traktor poros ganda
3. Planter
4. Rotary plow
5. Bajak piring
3.2 Prosedur Percobaan
1. Mencatat spesifikasi alat dan mesin
2. Menggambar sketsa alat dan mesin di kertas
3. Menghitung dimensi alat dan mesin dan memasukkan data dimensi pada
sketsa yang telah dibuat
4. Membuat gambar alat dan mesin yang telah diketahui dimensinya dengan
menggunakan aplikasi Autocad

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , berikut adalah gambar dari
hasil pembuatan sketsa dengan pengukuran implemen traktor
1. Traktor poros tunggal (Quick G 1000)

Gambar 1. Traktor poros tunggal


Ban : Type : A1
Size : 5.50 - 13.30 55 PSI
Mesin : Kubota , RD 85 DI 25, direct inject
Maximum output / speed : 6.34 kw /36.7r/s (8.5 Hp/2200 rpm)
Displacment : 150 cc
IFI 011 100 cc (batas level)
Kerangka : Nama : Traktor tangan
Model : Quick G 1000Tipe : Steering Clutch
Transitif : Gear Chain
HP : 8.5 10.5
Olie : SAE 90-140/5H
No serie : A1078804

2. Plenter

Gambar 2. Plenter

Lebar kerja
: 300 cm
Panjang total alat
: 187 cm
Lebar total alat
: 282 cm
Tinggi total alat
: 140 cm
Diameter tabung seeder
: 31 cm
Tinggi tabung seeder
: 38 cm
Panjang hopper
: 47 cm
Lebar hopper
: 28 cm
Tinggi hopper
: 47 cm
Jarak antar hopper : 56 cm
Diameter roda
: 50 cm
Diameter baling-baling
: 59 cm ; Jumlah baling-baling : 9 mata
Jarak antar poros sproket kecil
: 38,5
Jarak antar poros sproket besar
: 60 cm
Jarak antar komponen
: 69 cm
Diameter tong besar : 35 cm
Tinggi tong besar
: 25 cm
Diameter tong kecil : 24 cm
Tinggi tong kecil
: 37 cm
Jarak antar pusat (tong besar) : 69 cm
Jarak antar pusat (tong kecil) : 33 cm
Panjang kerja(pusat tong ke depan) : 100 cm
3. Bajak Piring

Gambar 3. Bajak Piring

Panjang Maksimal
: 105 cm
Lebar Maksimal
: 115 cm
Tinggi maksimal
: 121 cm
Lebar kerja
: 93 cm
Diameter piringan
: 68 cm jari-jari : 34 cm
Jarak dari piring satu ke piring lain : 56 cm
Diameter piringan depan : 50 cm
Diameter lubang
: 17 cm
Diameter tabung = 16,3 cm
Panjang Cleaner = 35,5 cm

4. Rotary Plow

Gambar 4. Rotary Plow

Panjang Maksimal
Tinggi maksimal
Jari-jari roda bajak
Jarak antar as roda
Lebar dari ass sampai rotary
Lebar kerja bajak

: 165 cm
: 110 cm
: 15 cm
: 75 cm
: 140 cm
: 53,5 cm

5. Sketsa dan Dimensi Roda Sangkar

Gambar 5. Skestsa dan Dimensi Roda Sangkar

Diameter luar
: 79 cm
Diameter dalam
: 75 cm
Diameter lingkaran dalam (tengah) : 21 cm
Diameter lubang lingkaran dalam (tengah) : 7 cm
Tebal plat lingkaran dalam (tengah) : 8 mm
Terdapat 8 besi jari-jari dengan ukuran
: 30 cm
Diameter besi jari-jari : 2 cm

Jarak antar besi jari-jari


: 9 cm
Lebar moldboard : 8 cm
Panjang moldboard : 26 cm
Tebal moldboard : 5 mm
Jumlah moldboard : 16

6. Traktor Poros Ganda (FIAT DT 45-66)


BAN : 12,4 R 28 Radial
38 PSI
Keber Super 8
Fiat 45-GGDT / 12
Motore Engine = DGM 30128 MAAA
Made in Italy

Nama: Sendi Purnama


Hidayat
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini merupakan pengenalan dari alat dan mesin pertanian. Alat
dan mesin yang diperkenalkan umumnya merupakan alat dan mesin pengolahan
tanah. Alat yang diperkenalkan juga merupakan alat dan mesin pertanian sebelum
panen atau biasa dikenal dengan pra panen. Pada praktikum kali ini, praktikan
melakukan pengukuran, mencatat dimensi pada alat, menggambar roda sangkar,
traktor tangan, traktor poros ganda, bajak piring, bajak rotary, planter, dan
mengetahui spesifikasi mesin traktor poros tunggal maupun traktor poros ganda.
Traktor tangan merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan)
pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Traktor

tangan mempunyai tenaga maksimal 12 hp sehingga kurang efektif dan efisien


jika tanah yang diolahnya berskala besar. Traktor poros ganda dapat mencapai
>107 hp untuk ukuran yang sangat besar, sehingga pengolahan tanah yang
diolahnya dapat mencakup skala besar lahan pertanian dan hasil yang didapatkan
akan lebih maksimal.
Implemen yang selanjutnya adalah bajak putar. Bajak putar merupakan bajak
untuk memotong dan mengaduk tanah, menggabungkan pekerjaan membalik
tanah dan menghancurkan bongkahan tanah, sehingga merubah struktur tanah
menjadi hancur. Setelah itu, ada pula bajak piring yang implemennya berbentuk
piringan-piringan cekung dan berfungsi melempar tanah setelah pengerukan
terjadi. Bajak ini dilengkapi dengan pemberat dan pengikis tanah. Bajak ini
biasanya bekerja pada jenis tanah yang lengket, kering, tanah berbatu, tanah
gambut.
Selanjutnya adalah planter. Kegunaan planter diantaranya untuk alat
penanam benih. Planter memiliki tiga metode dalam penanamannya, metode yang
pertama yakni metode sebar, dimana benih disebar secara acak pada permukaan
tanah dengan menggunakan alat broadcaster. Metode kedua adalah tanam acak
dalam lajur. Benih ditanam secara acak dalam alur yang kemudian ditutup.
Metode terakhir adalah tanam presisi dalam jalur, yaitu benih ditanam sejalur
dengan jarak tanam dan alur seragam.
Roda sangkar merupakan alat yang berfungi untuk meningkatkan daya
cengkram permukaan roda terhadap tanah. Roda sangkar biasanya diaplikasikan
pada pengolahan tanah basah. Besar kecilnya roda sangkar biasanya disesuaikan
dengan spesifikasi traktor, karena berpengaruh terhadap lajunya traktor terutama
pada tanah basah.
Pada praktikum kali ini, praktikan menemukan beberapa kendala diantaranya
sulitnya pengukuran dimensi karena sulitnya menjangkau ukuran yang kecil
dengan menggunakan meteran sehingga berpengaruh terhadap akurasi ukuran.
Selain itu, waktu pelaksanaan praktikum juga cukup singkat.

Adinda Alifah
240110150046

4.2 Pembahasan
Pada praktikum pertama ini adalah mempelajari mengenai pengenalan alat
dan mesin pertanian yang ada di laboratorium mekanisasi pertanian. Adapun
teknis pelaksaannya adalah praktikan dibagi kedalam beberapa kelompok dan tiap
kelompoknya diberikan tugas menggambar sketsa alat dan mesin pertanian,
mengambil gambar alat tersebut dengan menggunakan kamera, mengukur bagianbagian alat mesin tersebut dan mengetahui spesifikasi dari alat dan mesin
pertanian yang ada di laboratorium mekanisasi pertanian.
Adapun alat mesin pertanian yang diukur dimensinya adalah garu sisir, garu
piring, planter, bajak singkal, bajak piring dan traktor tangan. Spesifikasi dan

dimensinya dapat dilihat pada point hasil diatas. Keenam alat dan mesin tersebut
memiliki fungsi yang penting dalam bidang pertanian, adapun fungsi dari keenam
alat dan mesin pertanian tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Berbagai fungsi dan kegunaan dari alat-alat pengenalan alat dan mesin yang
ada di laboratoriun perbengkelan adalah :
1 Garu piringan berfungsi sebagai garu ini dapat digunakan sebelum
pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk
rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih
berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan,
2

atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.


Kegunaan bajak piring adalah sebagai pengolah tanah pertama untuk
perbaikan

struktur

butir-butir

tanah,

memperbesar

persediaan

air,

memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, mengurangi evaporasi
tanah, mempercepat pelapukan akar sisa tanaman dan mempermudah
perkembangan akar, memperbaiki kehidupan mikroba aerob tanah dan
3

memberantas gulma.
Keunggulan bajak piring adalah baik dan efisien untuk kebun seluas 2,5 - 5
Ha; Sangat cocok untuk usaha tani lahan kering seperti tanaman hortikultura
dan palawija; Dapat digandengkan dgn traktor mini bertenaga min 15 HP;
Lebar pengolahan, kedalaman pembajakan dan kemiringan bajak dapat diatur

sesuai kebutuhan.
Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal
dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan
membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya

biasanya dilakukan ke arah kanan


Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis
bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah
pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri

maupun ke arah kanan.


Garu sisir umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan untuk
pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, Garu bergigi paku terutama
digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan,
lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif
untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil,
atau baru tumbuh

Traktor tangan (hand tractor)merupakan sumber penggerak dari implemen


(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah
tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba
guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain,

seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.


8 Planter berfungsi untuk untuk menempatkan benih, tanaman, atau bagian
tanaman pada areal yang telah disiapkan baik di dalam ataupun di atas
permukaan tanah.
Dapat dilihat dari tabel di atas, keenam alat dan mesin peralatan tersebut
mempunyai fungsi yang sama secara umum digunakan untuk mengolah tanah.
Bajak piring, bajak singkal digunakan untuk pengolahan tanah pertama,
sedangkan pada alat jenis garu digunakan untuk pengolahan tanah kedua. Planter
digunakan selain untuk menempatkan benih pada kedalaman yang sama dan jarak
yang sama selain itu digunakan untuk memberikan pupuk ke tanaman. Traktor
tangan yang digunakan pada praktikum ini yaitu jenis quick 1600, yang memiliki
spesifikasi ukuran seperti yang tertera pada hasil diatas.
Alat dan Mesin Pertanian yang disebutkan di atas merupakan beberapa contoh
alat mesin pertanian yang sangat berguna dalam membantu proses penyiapan
Dzaky Permana Yusuf
lahan pertanian dan dapat membantu petani dalam mengatasi masalah
240110150050
keterbatasan tenaga kerja.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai pengenalan terhadap traktor poros tunggal
dan ganda. Pada umumnya, traktor merupakan salah satu contoh penggunaan
teknologi dalam pertanian yang tujuannya untuk mempermudah pekerjaan di
bidang pertanian mulai dari pengolahan tanah hingga panen dengan menghemat
jumlah tenaga kerja dan waktu. Yang menjadi perbedaan antara traktor poros
tunggal dan ganda yang paling mendasar adalah penggunaan pengendalinya,
dimana pada traktor poros tunggal adalah traktor yang bergerak dengan tenaga
tangan atau disebut dengan traktor tangan, sedangkan traktor ganda lebih kepada
kerja rodanya, karena itu disebut traktor roda empat.
Jika dilihat dari kedua jenis traktor ini (traktor poros tunggal dan ganda), tiap
traktor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung kondisi
lingkungan yang ada. Hal tersebut bisa diperkirakan dengan melihat

perkembangan penggunaannya yang pesat di berbagai pedesaan. Kelebihan traktor


tangan dibanding traktor roda empat antara lain, harganya lebih murah,
kontruksinya lebih sederhana, bisa dirakit sendiri di pedesaan, di bengkel yang
tersedia di lokal setempat juga kemampuan untuk digunakan pada petak yang
kecil serta petak yang berada di tengah sawah milik orang lain. Traktor roda
empat tidak mungkin digunakan pada situasi tersebut, karena traktor roda empat
membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang akan dikerjai. Sedangkan traktor
roda dua dapat melintas melalui sawah tetangga, asal sawah tersebut belum
ditanami. Penggunaannya juga lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang
tinggi.
Dengan demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku atau garu sisir
adalah terdiri atas gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat. Garu
bergigi paku terutama digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah
sesudah pembajakan, lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat
ini cukup efektif untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih
kecil-kecil, atau baru tumbuh.
Ada beberapa kendala yang cukup mengganggu dalam pelaksanaan
praktikum kali ini, seperti halnya waktu dan cuaca menjadi hambatan tersendiri
dalam mengukur alat yang ada, sehingga pengukuran dan sketsa tidak maksimal.
Kendala waktu dan cuaca menjadi faktor yang cukup berpengaruh. Serta kurang
telitinya dalam pengukuran dikarenakan komponen yang akan diukur terlalu
banyak.

M. Reza Alghifary

4.2 Pembahasan

240110150056

Praktikum pertama pada mata kuliah Alat dan Mesin Pertanian ini kita
mempelajari mengenai pengenalan alat mesin pertanian. Alat Mesin Pertanian
tidak hanya terbatas pada mesin-mesin pengolahan pasca panen tetapi banyak juga
mesin peralatan pertanian di pra panen. Selain pengenalan alat dan mesin
pertanian, pada praktikum ini kita melakukan pengukuran dimensi dan
menggambar mesin dan juga peralatan pertanian yang ada di gedung 4. FTIP.
Praktikum diawali dengan pengenalan oleh assisten mengenai penggunaan
mesin dan juga peralatan pertanian. Kemudian praktikan langsung ke lapangan
untuk mengamati dan melakukan pengukuran dimensi dan membuat skesta dari
setiap alat dan mesin pertanian berupa traktor poros tunggal, implemen bajak

piring, implemen bajak rotary, alat penanam dan juga roda sangkar atau cage
wheel serta mengetahui spesifikasi dari setiap mesin yang kita amati yaitu traktor
poros tunggal dan traktor poros ganda.
Alat yang diamati serta diukur bagian-bagiannya tersebut memilki fungsi
sebagai: Bajak piring berfungsi sebagai pengolahan tanah pertama untuk
perbaikan struktur butir-butir tanah, memperbesar persedian air, memperbaiki
resapan air dan aerasi tata udara tanah,dll. Garu piring dapat digunakan sebelum
pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah dan untuk
menghancurkan permukaan tanah. Penggunaan bajak piring lebih efisien daripada
penggunaan garu piring, untuk pengolahan tanah pertama pada lahan sebesar 2,55 Ha dengan menggunakan traktor berkekuatan 15 HP lebih cocok menggunakan
bajak piring.
Bajak singkal berfungsi untuk membalikan tanah. Bajak singkal terdiri dari
dua jenis yaitu one way moldboard plow (bajak singkal satu arah) dan two way /
reversible moldboard plow (bajak singkal dua arah). Garu sisir berfungsi sebagai
pengolah tanah sawah pada keaadaan basah, untuk menghaluskan dan meratakan
tanah sesudah pembajakan paling cocok digunakan untuk tanah yang sudah
hancur. Planter atau alat penanam berfungsi untuk menempatkan benih, tanaman
atau bagian tanaman pada areal yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Roda sangkar digunakan pada saat pengolahan tanah basah, berfungsi untuk
meningkatkan daya cengkraman permukan roda terhadap tanah. Roda sangkar ini
digunakan pada traktor poros tunggal pada saat pengolahan tanah di sawah.
Fungsi-fungsi dari setiap alat diatas dapat diketahui setelah diukur dan
diketahui spesifikasinya. Banyak kendala yang praktikan alami saat melakukan
praktikum, teutama karena singkatnya waktu yang diberikan untuk melakukan
pengukuran dan menggambar sketsa. Sehingga hasil pengukuran dan sketsa dari
mesin dan peralatan pertanian tersebut kurang maksimal.

Lisa Oktavia Br Napitupulu


240110150057
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan pengamatan dan pengenalan terhadap alat

dan mesin pertanian prapanen dalam pengolahan tanah yang terdiri dari takror
dan implemennya. Selanjutnya dapat diketahui pula spesifikasi dan dimensi dari
alat tersebut . Yang diperkenalkan pada praktikum kali adalah traktor poros
tunggal atau yang biasa disebut traktor tangan , traktor poros ganda, rotary plow ,
disc plow , planter , dab bajak singkal.
Pada masa prapanen kegiatan yang paling utama adalah pengolahan tanah .
Proses pengolahan tanah sendiri terbagi menjadi dua tahap yaitu pengolahan tanah
pertama

dan pengolahan tanah kedua. Pengolahan tanah pertama alat yang

duganakan adalah bajak singkal dan bajak piringan yang pada pengolahan tanah

pertama ini berfungsi untuk membalikan irisan permukaan tanah , setelah itu
tanah yang sudah teriris akan akan dihancurkan dan dicampurkan atau di aduk
dengan menggunakan alat yaitu rotary plow. Selanjutnya pengolahan tanah kedua
alat yang digunakan adalah garu yang pada pengolahan tanah kedua ini digunakan
untuk penghancuran dan pemerataan tanah.
Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi pada alat dan mesin pertanian
diperlukan kesesuaian fungsi alat dan mesin pertanian di lapangan . Penggunaan
alat dan mesin pertanian harus sesuai dengan fungsinya dan tidak seenaknya
digunakan sembarangan agar hasilnya akan lebih baik dan dapat memberikan
pengefektifan waktu.
Pada traktor poros tunggal (traktor tangan) dan traktor ganda memiliki
bebarapa perbedaan yaitu perbedaan pada porosnya dan juga terdapat perbedaan
pada penggunaanya . Perbedaan penggunaanya disini dimaksudnya pada keadaan
atau tempat pengolahan tanah itu terjadi. Traktor poros tunggal memiliki kekuatan
6-11 HP , oleh karena itu pemilihan bajak sangat penting karena akan berdampak
pada kerja efektif dari traktor poros tunggal tersebut. Traktor poros tunggal
memiliki ukuran dan bentuk yang kecil yang memungkin penggunaannya pada
lahan yang relative kecil dan sempit. Juga pada umumnya traktor poros tunggal
cocok jika digunakan pada lahan yang basah seperti sawah karena ban pada
traktor poros tunggal dapat diganti dengan menggunakan roda besi yang dapat
melaju dengan efektif. Sedangkan pada traktor poros ganda memiliki bentuk dan
ukuran yang besar sehingga jika digunakan dilahan yang kecil kurang efektif dan
biasanya digunakan untuk lahan yang besar. Juga pada traktor poros ganda ini
karena memiliki 4 roda yang saling bergerak sehingga memiliki daya tarik yang
kuat dan besar. Dengan daya dan memiliki daya tarik yang kuat sehingga
memungkinya untuk dapat menarik implement yang besar dan banyak . Tarktor
poros ganda ini memiliki beberapa kelebihan yaitu telah dilengkapi dengan fiturfitu yang dapat memudahkan dalam pengolahan tanah karena penggunakan traktor
poros ganda ini sama halnya dengan kita mengemudi mobil.
Dalam penggunaan implement atau bajak harus disesuaikan dengan traktor
berdasarkan daya traktor dan besar kecilnya implement yang digunakan , juga
disesuaikan dengan jenis tanah yang ada pada saat pengolahan tanah . Tipe bajak
piring memiliki bentuk dan piringan-piringan yang disusun sejajar yang berfungsi

membalikan permukaan tanah secara sempurna . Bajak piringan menggunakan


piringan yang terbilang cukup besar yaitu diameter 68 cm dan diameter depan 50
cm dari pengukuran dilapangan . Ukuran piringan harus menyesuaikan dengan
seberapa dalam tanah yang akan kita balikan. Implement yang kedua adalah bajak
putar yang memiliki bentuk seperti piringan-piringan yang sejajar namun
memiliki gerigi yang berfungsi untuk meratakan tanah dan untuk membasmi
gulma pada tanah. Implemen yang ketiga adalah planter yang berfungsi untuk
penanaman bibit secara otomatis. Transplanter memiliki ukuran tabung yang
menyesuaikan dengan banyak atau tidaknya bibit yang akan ditanam pada luasan
tanah tertentu. Implemen implemen tersebut bekerja dengan menggunakan alat
bantu yaitu traktor.

Rizqi Fadilah Ahmad


240110150061

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang pengenalan dan mengukur alat dan
mesin pertanian. Praktikum kali ini dilaksanakan di gedung 4 FTIP dan hal yang
dilakukan pertama kali saat praktikum ini adalah diperkenalkan alat dan mesin
pertanian prapanen.
Salah satu alat dan mesin pertanian prapanen yang diperkenalkan adalah
traktor. Traktor ini digunakan untuk penggerak atau penarik alat pengolahan hasil
pertanian. Traktor ini digerakkan dengan menggunakan daya yang menggunakan
motor bakar (solar) ada juga yang menggunakan motor bakar diesel (bensin).

Berdasarkan atas sistem roda penggeraknya, traktor dibedakan menjadi 3, yaitu


traktor beroda dua, traktor beroda tiga, dan traktor beroda empat namun pada
praktikum kali ini yang diperkenalkan hanya traktor beroda dua dan traktor
beroda empat atau yang biasa disebut roda poros tunggal dan traktor poros ganda.
Perbedaan antara traktor poros tunggal dan poros ganda adalah terdapat pada
roda atau ban yang digunakan. Traktor poros tunggal hanya memiliki dua ban atau
roda sebagai penggeraknya dan sering disebut juga traktor tangan. Cara
pengendaliannya adalah dengan cara didorong. Traktor poros tunggal ini cocok
untuk usaha pertanian kecil.
Sedangkan traktor poros ganda memiliki empat roda atau empat ban sebagai
penggeraknya terdapat dua roda belakang dan dua roda bagian depan yang saling
terpisah. Cara pengendaliannya adalah dengan cara dikendalikan seperti layaknya
mobil. Traktor poros ganda ini cocok untuk menarik beban berat. Setiap traktor
yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini memiliki implemen. Implemen pada
traktor poros tunggal diantaranya adalah bajak singkal, garu, rotari, dan juga roda
sangkar, sedangkan pada traktor poros ganda implemen yang diperkenalkan
adalah rotary plow, disk plow, dan planter. Setiap implemen memiliki fungsi dan
ukuran yang berbeda.
Implemen-implemen ini dapat digunakan untuk mengolah tanah, menanam
benih, pemupukan, dan juga memanen. Pada praktikum kali ini implemen yang
diperkenalkan dan diukur adalah implemen untuk mengolah tanah dan juga
penanaman benih. Implemen yang digunakan untuk mengolah tanah diantaranya
disk plow, rotary, garu, roda sangkar,dan juga bajak singkal, sedangkan untuk
proses penanaman benih adalah menggunakan implemen traktor planter.

Sendi Purnama Hidayat


BAB V

240110150041

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang praktikan dapatkan dari praktikum kali ini yakni :
1. Mekanisasi pertanian sangat diperlukan untuk memudahkan pekerjaan
manusia dalam mengolah tanah.

2. Penggunaan alat-alat mesin pertanian seperti bajak, dan traktor harus


disesuaikan dengan fungsinya masing-masing dan juga dengan keaadaan
lahannya.
3. Bajak singkal dan bajak piringan merupakan alat untuk pengolahan lahan
tahap pertama yang berfungsi membalikan tanah dalam bentuk bongkahan
yang besar.
4. Planter merupakan alat untuk tahap penanaman.
5. Traktor tangan dan traktor poros ganda merupakan alat yang digunakan
untuk pengolahan lahan.

Adinda Alifah
240110150046
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan,
diantaranya adalah:
1. Ukuran dan spesifikasi dari suatu alat dan mesin pertanian sangat penting
untuk diketahui.

2. Alat dan mesin pertanian memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda untuk
setiap jenisnya.
3. Alat dan mesin yang termasuk ke dalam jenis alat pengolahan tanah pertama
adalah bajak dan traktor tangan.
4. Garu merupakan jenis alat dan mesin yang berfungsi sebagai alat pengolahan
tanah kedua.
5. Alat dan mesin pertanian sangat penting untuk diketahui dan dipelajari,
karena alat dan mesin pertanian sangat berguna untuk memperlancar proses
pengolahan lahan pertanian.

Dzaky Permana Yusuf


240110150050
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Pada Praktikum kali ini kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :
1. Implemen poros ganda yang terdiri dari bajak piring/disc plow dan
planter berfungsi dalam pengolahan tanah dan proses penanaman.

2. Dalam menjalankan fungsinya dalam mengolah tanah, traktor tidak


terlepas dari peran implemen
3. Traktor poros tunggal dan poros ganda memiliki fungsi utama yang sama
yaitu sebagai alat pengolah tanah
4. Traktor poros tunggal cocok untuk lahan basah sedangkan traktor poros
ganda lebih cocok digunakan di lahan perkebunan atau lahan kering
5. Garu digunakan sebagai pengolah tanah kedua yang bertujuan
ntukmeghancurkan dan meratakan permukaan tanah.

M. Reza Alghifary

BAB V

240110150056

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah diakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengukuran pada setiap implemen dilakukan untuk mengetahui
spesifikasi dari setiap alat yang digunakan.
2. Implemen pada traktor biasanya digunakan untuk pengolahan tanah
sebelum penanaman atau prapanen.

3. Implemen traktor dapat berupa bajak, garu, penanam, spreader, seeder,


transplanter, dan pengendali gulma mekanis.
4. Implemen traktor memiliki jenis dan ukuran yang berbeda-beda,
tergantung fungsi dan peruntukannya.
5. Ukuran implemen traktor disesuaikan dengan daya traktor, untuk
menghindari hal yang tidak diinginkan seperti slip, slik, bergesernya
implemen, bahkan sampai dengan tergulingnya traktor.

Lisa Oktavia Br Napitupulu

BAB V

240110150056

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Ada pun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah :
1. Dalam proses melakukan pengolahan tanah perlu adanya beberapa alat
dan mesin pertanian yaitu seperti traktor, bajak piring, planter, dan rotary
plow.
2. Alat dan mesin prertanian pra panen digunakan untuk mempermudah
kerja pada saat pengolahan tanah , penanaman , pemupukan , pengairan ,
pemberantas gulma, dan lain-lain.

3. Traktor memiliki 2 jenis yaitu traktor poros tunggal dan traktor poros
ganda.
4. Bajak rotary plow terdiri dari pisau-pisau yang berputar
5. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang
berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah
6. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang
berfungsi untuk membalikkan irisan permukaan tanah.
7. Bajak piring digunakan untuk pengolahan tanah pertama
yang menggunakan piringan untuk membalikan irisan
permukaan tanah.
8. Planter adalah alat untuk menanam bibit-bibit tanamana
yang akan ditanam pada lahan.

Rizqi Fadilah Ahmad


BAB V

240110150061

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian
adalah:
1. Alat dan mesin pertanian dapat digunakan
untuk pengolahan tanah, penanaman, pemumupukan, serta pemanenan.
2. Traktor beroda dua dapat disebut sebagai
roda berporos tunggal dan traktor beroda empat dapat disebut sebgai roda
berporos ganda.

3. Traktor poros tunggal memiliki beberapa


implemen diantaranya bajak singkal, garu, rotari, dan bajak sangkar.
4. Traktor poros ganda memiliki memiliki
beberapa implement yaitu disk plow, planter, dan rotary plow.
5. Pada umumnya, setiap implemen memiliki
bagian-bagian yang memuliki fungsi berbeda.
6. Setiap implemen juga memiliki prinsip kerja
dan ukuran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Astrajingga,

Roni.2012.Mekanisasi

Pertanian.Terdapat

di

https://ronyastrajingga041.wordpress.com/2012/10/06/mekanisas
i-

pertanian/ (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2016 pukul

09.00 WIB)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat.2010.Mendalami
Traktor

Tangan.Terdapat

di

http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita

/detailbe

rita/450 (Diakses pada tanggal 3 Oktober2016 pukul

08.00 WIB)
Malik,

Muhammad.2013.Bajak

Piringan.Terdapat

di

http://informesin.blogspot.co.id/2013/06/bajak-piringandisk-plow.html

(Diakses pada tanggal 4 Oktober

2016 pukul

15.40 WIB)
Nawai.2001.Pengenalan Traktor Tangan (Hand Tractor).Jakarta:Erlangga.
Via

Azelia.2013.

Pengolahan

Tanah.Terdapat

di

http://viaazeliatp13.blogspot.co.id/2016/02/makalah-pengolahan-tanahmata-kuliah_14.html
2016 pukul 15.50 WIB)

(Diakses pada tanggal 4 Oktober

Anda mungkin juga menyukai