Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN


PEMBUATAN DINDING BATAKO PUZZLE

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS (PKM- GT)

Diusulkan oleh :
Rengga Pananjung

(201310340311147)

Feby Dwi Ning Tiyas (201310340311149)


Ayub Aji Prasetya

(201310340311171)

M. Ilyas Nur Fauzi

(201310340311173)

Lismawati Furi

(201310340311193)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

Latar Belakang Masalah


Plastik merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan sehari-hari karena
sifatnya yang ringan dan kuat serta mudah dibawa kemana- mana. Beberapa pemanfaatan plastik
seperti botol minuman, tempat makan, peralatan dapur dan rumah tangga, serta mainan anakanak. Akibat dari banyaknya tingkat konsumsi masyarakat akan plastik maka bertambah pula
sampah plastik yang dihasilkan. Hal ini dapat meningkatan dampak negative terhadap
lingkungan karena sampah dalam bentuk plastik cukup sulit untuk diuraikan. Indonesia
merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik di lautan, pembuangan sampah botol
plastik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga bukanlah solusi dalam pengelolaan sampah
plastik ini, diperlukan adanya manajemen pengelolaan sampah mulai dari skala rumah tangga
sampai pemerintah kota setempat.
Kebanyakan, masyarakat memakai ulang botol plastik untuk menekan pembuangan botol
plastik ke lingkungan, namun pemakaian ulang botol plastik yang telah digunakan tidak akan
menyelesaikan permasalahan limbah botol plastik yang ada. Dalam hal ini, dibutuhkan upaya
kreatif untuk mengolah limbah botol plastik menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai
jual. Dalam karya ilmiah ini limbah botol plastik akan digunakan sebagai bahan tambahan
pembuatan dinding puzzle untuk menghemat penggunaan semen.
Dengan semakin berkembangnya pembangunan maka memerlukan perhatian terhadap
sarana dan prasarana guna mencapai kesesuaian yang tepat sehingga bangunan dapat dibuat
dengan aman dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama. Salah satu hal penting yang
perlu diperhatikan adalah bahan yang digunakan untuk bangunan itu sendiri. Batu bata adalah
salah satu material bangunan yang cukup penting dalam pembuatan sebuah bangunan. Pada
awalnya bata dibuat dengan tanah liat dengan pembuatan yang sederhana sehingga di tiap daerah
banyak dijumpai produsen batu bata karena bahan baku tanah yang melimpah. Namun
meningkatnya kebutuhan batu bata mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian dan
menyebabkan kerusakan tanah.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang terus bertambah, dibuatlah alternatif batu
bata tanah liat berupa batako atau bata semen dengan pemanfaatan pasir, kapur, air, dan semen
tanpa harus menggunakan tanah liat. Kelebihan batako dari bata merah yaitu pada ukurannya

yang besar sehingga mempercepat proses pengerjaan. Pada kota- kota besar, batako lebih banyak
digunakan untuk menghemat waktu dan biaya untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi.
Batako banyak digunakan karena bahan dasar yang relative lebih mudah didapatkan, namun
harga bahan baku batako seperti semen masih terhitung mahal dan kurang ramah lingkungan
sehingga dapat digunakan alternatif bahan lain sebagai tambahan semen pada pembuatan batako
yaitu dengan penambahan limbah botol plastik.
Umumnya botol plastik minuman berasal dari jenis Polyethylene Terephthalate (PET).
PET merupakan polyester termoplastik yang diproduksi secara komersial melalui produk
kondensasi yang dikarakterisasi dengan banyaknya ikatan ester yang didistribusikan sepanjang
rantai utama polimer. Proses pembuatan PET memerlukan suhu di atas 100C untuk produk
yang memiliki kemampuan kristalisasi cepat. Material PET ini memiliki sifat mekanik yang baik,
ketahanan terhadap pelarut yang bagus dan stabilisasi hidrolitiknya baik. Limbah botol plastik
memiliki berat yang ringan dan tidak mudah berubah bentuk. Dengan proses penggilingan
limbah botol plastik akan menjadi pecahan dan butiran yang dapat digunakan sebagai tambahan
pembuatan batako. Berat jenis limbah botol plastik yang kecil memungkinkan batako yang
menggunakan bahan PET ini mempunyai berat jenis yang kecil juga.
Sedangkan dinding puzzle itu sendiri yaitu batako yang dicetak dengan penambahan
lubang sebagai tempat merekatnya batako yang satu dengan yang lain. Dengan adanya lubang
tempat perlekatan diharapkan dapat meminimalisir penggunaan perekat antar batako seperi yang
selama ini digunakan sehingga hal tersebut dapat menekan biaya konstruksi juga dan lebih
menghemat waktu.
Dari beberapa permasalahan tersebut kemudian timbul ide untuk meggunakan limbah
botol plastik sebagai bahan campuran pembuatan batako dengan penambahan lubang pada
batako guna menghemat material, waktu, dan biaya dalam pembuatan suatu proyek konstruksi
karena tidak memerlukan perekat lagi.

Gambar. Bentuk dinding batako puzzle

Anda mungkin juga menyukai