Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Penyakit anemia

Sub Topik

: Anemia pada anak

Hari/tanggal
Waktu
Penyuluh/ pembicara
Pesarta/sasaran

: 06 September 2016
: 40 menit
: Tim penyuluh
: Anak-Anak yang dirawat diruangan RB4

anak Kamar 302


Karakteristik
Jumlah

: anak usia 5-15 tahun


: 6 orang

I. Tujuan umum :
meningkatkan pengetahuan anak dan mengenai anemia
II. Tujuan khusus :
Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian Anemia pada anak
2. Menjelaskan penyebab terjadinya Anemia pada anakl
3. Menjelaskan Gejala Anemia pada anak
4. Menjelaskan Dampak Anemia pada anak
5. Menjelaskan cara Pencegahan Anemia pada anak
III. Materi
1. Pengertian Anemia
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Pengobatan dan Penatalaksanaan
5. Diet anemia

IV.

Metode

: ceramah, Tanya jawab

V.

Media

: leaftlet

VI. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur

Peserta hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang kelas SMP N

1Pringgabaya

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan

sebelumnya
2. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta tdk meninggalkan tempat penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara

benar.
3. Evaluasi Hasil

Peserta mengetahui tentang jenis penyakit anemiai dan hal hal

apa saja yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi


penyakit anemia

peserta hadir saat pertemuan

VII.
No
1

Jadwal Kegiatan
Tahapan

Waktu

I
Pembukaa
n

5 menita.

b.
c.

d.

II
Penyajian

15
menit
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Membuka
1. Menjawab
pertemuan dengan
salam.
mengucapkan
2. Memperhatikan
salam.
3. Memperhatikan
Menjelaskan tujuan
dan
umum dan tujuan
mendengarkan.
khusus.
4. Memperhatikan
Menyampaikan
kontrak waktu yang
akan digunakan dan
mendiskusikan nya
dengan peserta.
Memberikan sedikit
gambaran informasi
yang akan
disampaikan.
Isi materi
Memperhatikan
penyuluhan
dan
Menjelaskan
mendengarkan
pengertian Anemia
pada anak
Menjelaskan
penyebab Anemia
pada Anak.
Menjelaskan Gejala
Anemia pada anak
Menjelaskan
Diagnosis Anemia
pada anak
Menjelaskan
Dampak Anemia
pada anak
Menjelaskan Cara
Pencegahan Anemia
pada anak
Menjelaskan
penanganan Anemia
pada anak

III
Evaluasi

IV
Penutup

h. Menjelaskan
pentingnya tablet Fe
untuk Anak yang
anemia
15
a. Mengulang secara 1.
menit
simultan materi
yang telah
2.
disampaikan
b. Memberikan
pertanyaan kepada
peserta secara lisan,
dan bergantian.
5 menita. Penyuluh
memberikan ucapan
terima kasih atas
partisipasinya.
b. Mengucapkan
salam penutup

Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan

Menjawab
salam

LAMPIRAN MATERI
I. Pendahuluan
Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan
khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan masarakat Karena itu
pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak dini yakni pada saat dini
Dengan demikian maka kesehatan generasi kita yang akan datang dalam keadaan
sehat dan berkualitas serta mampu menghadapi tantangan globalisasi .
ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah merah
(eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rentang
nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL), sehingga terjadi penurunan
kemampuan darah untuk menyalurkan oksigen ke jaringan. Dengan demikian
anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan
patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang teliti serta
pemeriksaan laboratorium yang menunjang.

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah,
gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang
progresif cepat atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan,
membran mukosa mulut dan konjungtiva). Selain itu juga terdapat gejala lain
tergantung dari penyebab anemia seperti jaundice, urin berwarna hitam, mudah
berdarah dan pembesaran lien.
Untuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium
seperti pemeriksaan sel darah merah secara lengkap, pemeriksaan kadar besi,
elektroforesis hemoglobin dan biopsi sumsum tulang.
Untuk penanganan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya
seperti jika karena defisiensi besi diberikan suplemen besi, defisiensi asam folat
dan vitamin B12 dapat diberikan suplemen asam folat dan vitamion B12, dapat juga
dilakukan transfusi darah, splenektomi, dan transplantasi sumsum tulang.
II. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Anemia
Untuk penentuan apakah seseorang menderita anemia didasarkan pada
kriteria WHO (1968) iaIah bila kadar hemoglobin (Hb) darah dibawah nilai
seperti yang tercantum di bawah ini
laki-laki dewasa 13 g %
wanita dewasa 12 g %
wanita hamil 11 g %
anak sekolah 12 g %
anak prasekolah 11 g %
2. Penyebab dan Faktor Anemia

Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai


berikut:
1.

Kurang gizi (malnutrisi)

2.

Kurang zat besi dalam diit

3.

Malabsorpsi (Gangguan pencernaan dan absorbs).

4.

Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

5.

Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

6.

Umur < 20 tahun atau > 35 tahun

7.

Pendidikan rendah

8.

Pekerja berat

9.

Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir

10. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin


11. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
12. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
3. Gejala Anemia pada anak
Dapat dilakukan dengan anamnesa pada anak dengan keluhan dari pasien
seperti : cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual
muntah lebih hebat gejala di antaranya terdapat pada anak :

Lemas, pucat dan cepat lelah

Sering berdebar-debar

Sakit kepala

Pucat pada bibir telapak tangan dan dasar kuku

Jantung dapat cepat

Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku tipis,
rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok.

4. Pencegahan
1.

Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan
cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran berwarna
hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacangkacangan..

2.

Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar


penyerapan zat besi.

3.

Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi
dan penyakit cacingan.

4.

Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.

5.

Minumlah pil penambah darah secara teratur.

5. Penanganan dan Terapi Anemia


Selain terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet.
Untuk memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat
besi (Fe) misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna
hijau tua.
Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila
prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab
yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat
selama ini dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam
mengatasi masalah anemia. Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi

atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada anak umumnya diberikan sebanyak
satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD
mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan
0.25 mg asam folat. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai
efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang
air besar. Agar tidak terjadiefek samping dianjurkan minum tablet setelah makan
pada malam hari.

III. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Kejadian anemia pada anak harus selalu diwaspadai mengingat anemia
dapat meningkatkan risiko kematian. angka prematuritas, BBLR dan angka
kematian bayi.Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu
harus mengetahui gejala anemia pada anak, yaitu cepat lelah, sering pusing.
ANEMIA didefinisikan sebagai

penurunan volume/jumlah sel darah

merah (eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah
rent Untuk penangan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya
ang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL).
Dengan

demikian

anemia

bukanlah

suatu

diagnosis

melainkan

pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa,


pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang menunjang.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah,
gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang

progresif cepat atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan,
membran mukosa mulut dan konjungtiva).
b. Saran
anak, merupakan objek yang sempurna karena di masa ini adalah waktu
seseorang menemukan jadi diri dan sering berpergian ke luar rumah untuk itu
anak sering kali mendapat serangan penyakit oleh sebab itu dengan di berikan
penyuluhan tentang anemia pada anak, di harapkan anak dan orang tua mampu
menjaga tubuhnya guna kesehatan bersama. Semoga penyuluhan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak
Evaluasi
1. Jelaskan yang dimaksud dengan anemia?
Jawaban :
ANEMIA didefinisikan sebagai

penurunan volume/jumlah sel darah merah

(eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rent
Untuk penangan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya ang
nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL).
2.

Sebutkan gejala dari anemia?


Jawaban :
Dapat dilakukan dengan anamnesa pada anak dengan keluhan dari pasien seperti :
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah
lebih hebat pada hamil muda.

2. Pengaruh anemia pada anak ?


Jawaban :

Lemas, pucat dan cepat lelah

Sering berdebar-debar

Sakit kepala

Pucat pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan dan dasar kuku

Jantung terasa cepat

Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku tipis,
rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok.

3. Sebutkan cara mencegah anemia?


Jawaban :

Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan
cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran berwarna
hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacangkacangan.

Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar


penyerapan zat besi.

Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi
dan penyakit cacingan.

Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.

Minumlah pil penambah darah secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai