Anda di halaman 1dari 4

Nama :

Dwi Kartiko Sari

NIM

A31113524

RMK Minggu Kelima


Perpajakan

PPh Pasal 21 Tahun 2015 (Mengisi dan Melaporkan SPT)


Cara Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Cara Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi di tulis untuk memberikan
penjelasan bagaimana caranya mengisi form spt dan melaporkannya yang dikhusukan untuk
wajib pajak orang pribadi. Ide postingan kali ini karena kebetulan di kantor ada karyawan baru
yang belum pernah lapor SPT tahunan wajib pajak orang pribadi dan bertanya bagaimana
caranya, sepertinya boleh juga dijadikan ide postingan kali ini.
Sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Perpajakan, Surat Pemberitahuan (SPT)
mempunyai fungsi sebagai suatu sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah Pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu
Surat Pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan Pajak baik yang
dilakukan Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan pemungutan yang
dilakukan oleh pihak pemotong/pemungut, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran
dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan Pajak yang telah dilakukan.
Sebenarnya ada banyak jenis pelaporan pajak, salah satunya adalah Wajib pajak Orang
Pribadi. Pelaporan SPT wajib pajak orang pribadi dilakukan setiap tahun dengan ketentuan
berdasarkan jumlah penghasilan dan jenis penghasilan dari pemberi kerja dan usaha bebas.
Cara Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Sangat Sederhana
Ini adalah cara pelaporan SPT Tahunan bagi wajib pajak yang memiliki penghasilan bruto
tidak lebih dari Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) setahun dengan jenis penghasilan
selain dari usaha atau pekerjaan bebas, ini artinya bahwa wajib pajak adalah karyawan
perusahaan. Pelaporan ini sangat sederhana, hanya dengan mengisi 1 formulir saja yang di beri
formulir 1770 SS. Data dasar untuk mengisi adalah bukti pemotongan PPh form 1721-A1 atau
1721-A2.

Cara Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Sederhana


Berikutnya adalah cara pelaporan SPT Tahunan bagi wajib pajak yang memiliki
penghasilan bruto lebih dari Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) setahun dengan jenis
penghasilan selain dari usaha atau pekerjaan bebas, ini artinya bahwa wajib pajak adalah
karyawan perusahaan. Pelaporan ini lebih kompleks dari SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi
sangat sederhana. Ada beberapa formulir yang harus diisi oleh wajib pajak. Formulir pelaporan
adalah formulir 1770 S. Data dasar pengisian adalah bukti pemotongan PPh Formulir 1721-A1
dan/atau dari Formulir 1721-A2 dan/atau Bukti Pemotongan PPh Pasal 21, tidak termasuk PPh
Pasal 21 yang bersifat final.
Cara Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Untuk yang satu ini agak lebih kompleks. Ini adalah cara pelaporan SPT Tahunan bagi
wajib pajak yang memiliki penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dan juga dari pemberi
kerja lain. Ini artinya wajib pajak adalah bukan karyawan atau karyawan yang juga memiliki
usaha sendiri (bebas). Formulir pelaporan adalah Formulir 1770. Data dasar pengisian bisa dari
Formulir 1721-A1 dan/atau dari Formulir 1721-A2 dan/atau Bukti Pemotongan PPh Pasal 21,
tidak termasuk PPh Pasal 21 yang bersifat final dan atau dengan SSP atas penghasilan dari usaha
atau pekerjaan bebas.
Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi
Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi baik itu yang sangat
sederhana, sederhana maupun yang biasa adalah sama. Setiap tahun batas waktu pelaporan
adalah akhir bulan ketiga (Maret) setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun Pajak. Jadi jika
anda membayar pajak masa tahun 2014, maka batas waktu pelaporan adalah 31 Maret 2015.
Untuk batas waktu pembayaran adalah sebelum SPT di laporkan.

Cara Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan e-Filling

Saat ini sebenarnya ada kemudahan dalam pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang
pribadi dengan menggunakan aplikasi e-Filling. Anda hanya harus mendaftar ke KPP dan secara
online di pajak.go.id sebagai situs resmi pajak di Indonesia. Lalu bagaimana aplikasi di
lapangan?
Yang pertama anda sebagai Wajib silahkan lapor dulu ke KPP masing-masing dimana
anda terdaftar atau tinggal. Dari pelaporan ini anda akan mendapatkan e-FIN (Electronic Filling
Identification Number). Nomor ini hanya sekali digunakan jadi cukup sekali saja lapornya.
Kemudian silahkan daftar e-Filling dihttps://djponline.pajak.go.id/registrasi dan isi data sesuai
dengan dokumen yang anda miliki. Pendaftaran harus dilakukan sebelum 30 hari sejak anda
mendapatkan e-FIN.
Selanjutnya Menyampaikan SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi secara e-Filing melalui
situs DJP melalui empat langkah prosedural saja, yaitu: (1) mengisi e-SPT pada aplikasi e-Filing
di situs DJP; (2) meminta kode verifikasi untuk pengiriman e-SPT, yang akan dikirimkan melalui
email atau SMS; (3) mengirim SPT secara online dengan mengisikan kode verifikasi; dan (4)
notifikasi status e-SPT dan Bukti Penerimaan Elektronik akan diberikan kepada WP melalui
email.
Nah, tampak begitu mudah, murah dan cepat bukan? DJP menjamin kerahasiaan data
SPT yang Anda kirimkan melalui aplikasi e-Filing tersebut.
Namun sayang, untuk saat ini e-Filling hanya bisa digunakan untuk SPT Tahun pajak
orang Pribadi dengan dua jenis sederhana yaitu:
SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Formulir 1770S. Digunakan bagi WP Orang Pribadi
yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki
penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas. Contohnya
karyawan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI), serta pejabat Negara lainnya, yang memiliki penghasilan lainnya antara lain
sewa rumah, honor pembicara/pengajar/pelatih dan sebagainya;
SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Formulir 1770SS. Formulir ini digunakan oleh
Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan selain dari usaha dan/atau pekerjaan
bebas dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp60.000.000,00 setahun (pekerjaan dari
satu atau lebih pemberi kerja).

Karena menggunakan media electronic maka akan ada keuntungan yang bisa anda
dapatkan dengen menggunakan aplikasi e-Filling ini antara lain:
Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat, aman, dan kapan saja (24x7); (di
lapangan bisa saja loading menjadi berat karena banyak yang menggunakan di akhir-akhir bulan
maret)
Murah, tidak dikenakan biaya pada saat pelaporan SPT; (Belum tentu, karena menggunakan
internet. Jika anda menggunakan layanan internet di kantor akan pasti murah)
Penghitungan dilakukan secara tepat karena menggunakan sistem komputer;
Kemudahan dalam mengisi SPT karena pengisian SPT dalam bentuk wizard;
Data yang disampaikan WP selalu lengkap karena ada validasi pengisian SPT;
Ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas; dan
Dokumen pelengkap (fotokopi Formulir 1721 A1/A2 atau bukti potong PPh, SSP Lembar ke-3
PPh Pasal 29, Surat Kuasa Khusus, perhitungan PPh terutang bagi WP Kawin Pisah Harta
dan/atau mempunyai NPWP sendiri, fotokopi Bukti Pembayaran Zakat) tidak perlu dikirim lagi
kecuali diminta oleh KPP melalui Account Representative (AR).

Anda mungkin juga menyukai