NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
KARTIKA NOVIANTI
S 3000 900 30
Abstrak
Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari bukti empiris, yaitu untuk
mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan
kultur organisasi dengan kinerja guru Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta.
Sampel penelitian yaitu para guru di Sekolah dasar (SD) Muhammadiyah I
Surakarta berjumlah 48 guru. Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah stratified cluster random. Alat ukur penelitian adalah skala persepsi terhadap
kepemimpinan kepala sekolah, skala kultur organisasi dan kinerja guru diungkap
dari data sekunder yaitu IPG (Indeks Prestasi Guru) yang diperoleh dari Kepala
Sekolah. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh hasil Fhitung = 51,262 dengan p = 0,001 < 0,01 artinya ada
hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan
Kepala Sekolah dan kultur organisasi dengan kinerja guru. Hubungan persepsi
terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru berdasarkan hasil uji
hasil uji t sebesar 5,741 dengan p = 0,000. Artinya persepsi terhadap kepemimpinan
Kepala Sekolah dapat dijadikan prediktor kinerja guru. Hubungan kultur orgganisasi
dengan kinerja guru diperoleh hasil sebesar 2,102 dengan p = 0,039. Artinya kultur
organisasi dapat dijadikan prediktor kinerja guru. Tingkat persepsi terhadap
kepemimpinan Kepala tergolong tinggi dan tingkat kultur organisasi di Sekolah
Dasar Muhammadiyah I Surakarta termask kategori sangat tinggi. Sumbangan
persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur organisasi terhadap
kinerja guru Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta sebesar 50,4%. Sedangkan
sisanya 49,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak terobservasi,
misalnya motivasi, lingkungan kerja, dan dukungan sosial. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur
organisasi berhubungan dengan kinerja guru. Implikasi dalam penelitian secara
teoritis berguna bagi guru bahwa persepsi positif terhadap Kepala Sekolah kultur
organisasi merupakan dua faktor yang dapat meninkatkan kinerja guru. Secara
praktis berguna bagi peneliti selanjutnya bahwa persepsi terhadap kepemimpinan
Kepala Sekolah dan kultur organisasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk mencoba melakukan penelitian yang sejenis dengan subjek yang berbeda.
Kata kunci: Persepsi terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kultur Organisasi
dan Kinerja Guru
ABSTRACT
The research is to find empirical evidence to relation between perceptions of
principal leadership and organizational culture with teacher performance SD
Muhammadiyah I Surakarta. The population in this study were elementary school
Muhammadiyah I Surakarta was 48 teachers. Sampling technique used in this study
poplation. Measuring instrument research is scale perception of school leadership,
organizational culture scale and performance of teachers of secondary data revealed
that IPG (Grade Teacher) obtained from the Principal. The research is a relationship
between perceptions of leadership and organizational culture Principal Elementary
School teacher performance Muhammadiyah I Surakarta. Conclusion of the study,
namely there is a relationship between perceptions of leadership and organizational
culture Principal Elementary School teacher performance Muhammadiyah I
Surakarta F= 51,262; p = 0,001 < 0,01. There is a relationship between perceptions
of the leadership of the Principal with the performance of elementary school
teachers Muhammadiyah I Surakarta t tes = 5,741 dengan p = 0,000. There is a
relationship between the culture of the organization with the performance of
elementary school teachers Muhammadiyah I Surakarta t test = 2,102 dengan p =
0,039. The role of perceptions of leadership Principal and organizational culture on
the performance of elementary school teachers Muhammadiyah Surakarta of 50.4%
I. While the remaining 49.6% is explained by other variables outside the model are
unobservable, such as motivation, work environment, and social support.
Keywords: Perceptions of Principal Leadership, Organizational Culture and
Teacher Performance
PENDAHULUAN
Kualitas guru sampai saat ini
Kanak-kanak
Sekolah
sebagian
distandarkan.
hanya
baik.
idealisme
sampai
Menengah
Atas
oleh
Guru
yang
tidak
Hasil
lain
yang
lebih
luhur,
untuk
siswa
sebagai
Pendidikan
bidang
menciptakan
para
harus
mampu
diperlukan
hal
tenaga
luar
bidang
tersebut
maka
pendidik
yang
di
keahliannya.
studi
kinerja
dilaporkan
bahwa
kenyataannya,
oleh
kinerja
Leutuan
(2011),
guru
rendah
kinerja
guru
pendidikan,
1
dari
dipengaruhi
hasil
oleh
penelitian
diperoleh
persentase
guru
hanya
(2009)
Indonesia
berpendidikan
S1
(Napitupulu, 2012).
bahwa
mutu
pendidikan
memasuki
indeks
pengembangan
(Human
Development
manusia
kerja
karena
di
rendah.
negara
Indonesia
di seputar lingkungannya.
Pernyataan
Indonesia
masih
yang
Membaca
Index)
dunia
sangat
disurvei,
sesuai
hasil
penelitian
tersebut
Indonesia masih
kemampuan
peringkat
konsekuensi
membaca
39.
menempati
Keempat,
logis
dari
sebagai
bersikap
perlu perbaikan.
monoton
dalam
indikator-
dari guru.
Menurut
(Napitupulu, 2012).
Nurkolis
(2009),
faktor
penyebabnya
adalah
guru.
tidak
sebagai
dapat terjadi
semuanya
guru
memiliki
kinerja
bekerja
harus
melaksanakan
perintah
atasannya.
ada
rendah.
kecenderungan
Dampaknya
tidak
berpengaruh
belajar
Sekolah
(SMA)
sangat
Menengah
sulit
Atas
menerima penjelasan
siswa
sehingga
meningkat.
menurun.
prestasi
Kinerja
belajar
guru
rendah
dipengaruhi
Faktor-faktor
siswa
dalam
Keadaan
guru
tersebut
sesuai
yang
banyak
dapat
menyatakan
oleh
Berbeda
faktor.
mempengaruhi
ekstrinsik
meliputi
tingkat
Faktor
kepemimpinan
sekolah.
efisiensi
guru-guru
dan
kepemimpinan
Sekolah.
efektivitas
seorang
Masalah
Kepala
toleransi
maupun
terhadap
karyawan,
resiko,
kriteria
kepemimpinan
kepemimpinan
dan
masyarakat,
kepemimpinannya.
efektif
sebagai
keberhasilan
adanya
yang
sekolah
kriteria
diperlukan
kepemimpinan
menyesuaikan
Kepala
Untuk
antara
nilai-nilai,
mengenai
kerja
gaya
kepemimpinannya,
yang
ditempatinya.
Tidak
gaya
merupakan
yang
Sekolah
kepemimpinan
ditunjukkan
dalam
upaya
mampu
bertugas
dan
dipimpinnya.
demikian,
yang
Dengan
dikemukakan
orang
yang
menggunakan
gaya
kepemimpinan
pribadi
juga
membaca
sumber
Sekolah dapat
guru
tentang
melalui
mampu
dinilai
oleh
pandangan
daya
menusia
(SDM)
masing.
Kultur
organiasi
dengan
penting
kultur
keberhasilan
seperti
apa
yang
tengah
sistem
sekolah
yang
tradisional
masih
berperan
peningkatan
dalam
kualitas
dikembangkan
akan
tersebut
dasar
pendidikan,
maka
dikelola
secara
yang
sekolah
harus
sesuai
masyarakat
dengan
dan
harapan
pemerintah.
dan
kompetensinya
tetapi
juga
baik
di
nasional
negeri
lingkungan
maupun
pendidikan
swasta
berperan
dalam
keberhasilan
peningkatan
kualitas
produktivitas
pandangan
Berdasarkan
latar
belakang
tentang
kepemimpinan
berpengaruh
untuk mengetahui:
terhadap
pelaksanaan
1. Hubungan
antara
persepsi
dengan
Dasar
Surakarta.
kinerja
guru
Sekolah
Muhammadiyah
2. Tingkat
persepsi
terhadap
kepemimpinan
suatu
sekolah
mengingat
sangat
semua
penting,
kegiatan
yang
Dasar
Kepala
Sekolah
Muhammadiyah
Surakarta.
3. Peran
persepsi
kepemimpinan
pada
efisiensi
kepemimpinan
Sekolah.
dan
efektivitas
seorang
Faktor
lain
Kepala
kinerja
yang
guru
Kepala
terhadap
Sekolah
Sekolah
Dasar
Muhammadiyah I Surakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja
atau
prestasi
kerja
telah
melaksanakan
masing-masing
pekerjaannya
secara
kemasyarakatan
keseluruhan
berkaitan
dengan
mereka
sesuai
dengan
pekerjaan
bidang
yang
dan
level
dijabatinya
hak
dan
(Soeprihanto, 2006).
Kompetensi
mengetahui
memuat
sebagai
Guru
(1)
tugas
prakarsa,
tugas
Sebaliknya,
tugas
menurun.
warga
tugas
guru
masyarakat.
profesional,
kemanusiaan
dan
(2)
(3)
mengajar
untuk
tentang
penilaian
dan
guru
kepemimpinan.
apabila
skor
kinerja
semakin
keterampilan.
kemanusiaan
yang
melakukan
mengatur
karyawan
agar
jalannya
proses
produksi
sesuai
dengan
harapan
perusahaan.
cita-cita
Tugas
dimilikinya,
dan
harga
diri.
Tugas
7
dan
mengkoordinir
faktor-faktor
mempengaruhi
kinerja
hubungan
antar
manusia.
Gaya
yang
adalah
perhatiannya
organisasi,
akan
dilaksanakan
pada
kepentingan
yaitu
memberikan
dilaksanakan,
oleh
mengacu
kapan
bawahannya.
pada
hubungan
(2006)
bahwa
tanggapan
persepsi
dalam
lingkungan
secara
sebagai
memahami
langsung
dari
kepemimpinan
individu
penafsiran,
penginterpretasian,
dan
yaitu
dalam
pengindraannya,
pengorganisasian,
peristiwa
penginterpretasian,
dengan
melalui
proses
tanggapan
memahami
yang
melibatkan
penafsiran,
dan
evaluasi
dalam
pemimpinnya.
penelitian
ini
adalah
kepemimpinan.
Bolton,
dkk.,
menyatakan
bahwa
kepemimpinan
perilaku
adalah
(2008)
gaya
merupakan
kepemimpinan
dalam
yang
suatu
organisasi
yang
atau
norma-norma,
tata
kerja,
of
principals)
seseorang
atasan
seharusnya
bekerja
dalam
organisasinya.
hubungan
dan
keyakinan
tertentu
yang
dianut
guru-guru
organisasi.
Karena
itu,
kultur
toleransi
organisasi
banyak
didefinisikan
nilai
bagaimana
kepemimpinannya.
menyesuaikan
sistem
yang
anggota organisasi.
yang
dan
tersebut
tumbuh
mengatur
prosedur
kerja
maupun
terhadap
karyawan,
resiko,
kriteria
Untuk
antara
nilai-nilai,
a.
kultur
tentang
b.
cara
bagaimana
seperti
dikembangkan
9
apa
yang
tersebut
tengah
akan
karena
seluruh
subjek
48 orang
HIPOTESIS
Berdasarkan pada teori yang
telah
digunakan,
dalam
penelitian
maka
ada
Sekolah
memuat
Dasar
ini,
hipotesis
yaitu
Muhammadiyah
Surakarta.
tentang
penilaian
guru
METODE PENELITIAN
Variabel-variabel
yang
kinerja guru.
di
Sekolah
Muhammadiyah
Dasar
I
(SD)
Surakarta
SD
Muhammadiyah
Surakarta
regresi
berganda.
adalah
yang
disebut
secara
penelitian
studi
populasi,
10
analisis
berbentuk
interval.
keseluruhan
Ketiga
menggunakan
kepemimpinan
kepemimpinan
mutakhir
seperti
transformasional
PEMBAHASAN
Peran
kepemimpinan
diperlukan
bagi
Keberadaan
pemimpin
sangat
karyawan.
Kepemimpinan
dapat
dalam
berpendidikan
sangat
strategis
mencapai
memiliki
pengetahuan
tujuan
perusahaan.
Kepemimpinan
mengenai
industri,
merupakan
dalam
tulang
pengembangan
punggung
organisasi.
diharapkan
bekerja
dan
manfaat
dari
bertahun-tahun.
pemimpin
yang
luas
teknologi
dan
Tanpa
Seorang
dapat
akan
bisa
mendapatkan
pengalaman
selama
Pengetahuan
mampu
menyelesaikan
berprestasi
yang
memotivasi
menyelesaikan
melebihi
dan
bawahan
menginspirasi
dengan
mengkomunikasikan
yang
tinggi
memfokuskan
jalan
jelas
kerja
tujuan
cara-cara
pimpinan
untuk
keras
memiliki
pekerja.
Semakin
penghargaan
dan
mengekspresikan
dengan
apa
masalah,
akan
pengetahuan
dan
permasalahan
penting
Contohnya,
sederhana.
semakin
dapat
mengatasi
(Locke,
pimpinan
luas
1997).
menemukan
pegawai
yang
dengan
optimistik.
Seiring
11
menurun
karena
sarana
kepemimpinannya.
menyesuaikan
harga
oleh
hasil
yang
terjangkau
perusahaan
sehingga
Untuk
antara
nilai-nilai,
kerja
mengenai
gaya
kepemimpinannya,
yang
ditempatinya
diartikan
gaya
menjalankan,
kepemimpinan
merupakan
Memenuhi
yang
kewajiban;
ditunjukkan
dalam
mampu
upaya
sebagai:
(1)
Melakukan,
melaksanakan;
atau
(3)
(2)
melaksanakan
Melaksanakan
atau
dipimpinnya.
(4)
Dengan
demikian,
dikemukakan
orang
Hasil
toleransi
maupun
terhadap
didukung
karyawan,
resiko,
yang
yang
guru-guru
sesuatu
Melakukan
penelitian
oleh
tersebut
penelitian
yang
kriteria
dengan
judul
Pengaruh
Dari
12
hasil
penelitian
diperoleh
kesimpulan
(1)
kepemimpinan
terhadap
ada
pengaruh
kepala
sekolah
kinerja
guru.
(2)
Ada
dimanifestasikan
kinerja
budaya
guru.
(3)
Ada
pengaruh
dalam
organisasi
bentuk
yang
secara
untuk
guru.
meningkatkan
komitmen
pedoman
kultur
indikator:
seperti
apa
yang
tengah
yang
dianut
sebuah
merealisasikan
misi
dikembangkan
tersebut
akan
komunikasi
harmonis,
Seorang
dan
pemimpin
adalah
yang
anggota
efektif,
pemahaman
organisasi
yang
kerangka
organisasi.
kerja
Dalam
suatu
dengan
ciri-ciri
sebagai
harus
dalam
kelom-pok.
mengatasi
yang
dengan
mengorganisasi,
pengambilan
masalah-masalah
pemecahan
merupakan
keputusan
suatu
dan
masalah.
komunikator
3).
dapat
segala
dapat
mengatur,
seorang
emosinya
tindakannya,
6).
partisipasi
yang
menguasai
mengambil
menunjukkan,
atau
dalam
baik
mengontrol
bidang
pemimpin
sosial,
selain
harus
harus
dapat
berkomunikasi,
baik
luar kelompoknya.
Hasil
penelitian
tersebut
Dalam
dilakukan
komunikasi,
komunikator
oleh
Suherman
(2012)
organisasi
positif
organisasi
berita,
mudah
salah
organisasi.
mengambil
harus
diri
yang
agar
mempunyai
penerima
keputusan
keyakinan
pada
14
berpengaruh
terhadap
satu
langsung
kinerja.
merupakan
kekuatan
salah
daya
Adanya
terdapat
Budaya
dalam
satu
saing
keterkaitan
budaya
organisasi
makin
karyawan.
baik
kinerja
Kesadaran
organisasi
untuk
merealisasikan
anggota
dengan kinerja
bersama-sama
visi
dan
Dasar
misi
anggota
pengarahan
organisasi
di
Sekolah
Muhammadiyah
Surakarta.
guru
2.
pekerjaan
Tingkat
persepsi
terhadap
bawah
tinggi
dan
kultur
Sekolah
Dasar
organisasi
Muhammadiyah
3.
Peran
di
tingkat
Surakarta
persepsi
terhadap
kinerja
Muhammadiyah
sebesar
tidak
pekerjaan.
guru
Sekolah
I
50,4%.
Dasar
Surakarta
Sedangkan
terobservasi,
misalnya
dukungan sosial.
Berdasarkan
KESIMPULAN
hasil
penelitian
persepsi
sebagai berikut:
terhadap
kepemimpinan
Kepala
sekolah
sebagai
1.
guru
yang
telah
ada
dengan
Anggaran
mampu
Daerah).
melaksanakan
hendaknya
Kepala
fungsinya
Sekolah
fungsinya
Belanja
Pendapatan
persepsi
terhadap
secara
diharapkan
Sekolah
dapat
meningkatkan
Dasar
Muhammadiyah
kerja guru
sisanya
dengan menyediakan
49,6%.
Maka
untuk
penelitian
diperlukan guru.
variabel-variabel
2.
Bagi Guru
Guru
diharapkan
mampu
untuk
mengungkap
lain
yang
DAFTAR PUSTAKA
oleh
guru
untuk
mempertahan
dengan
cara
meningkatkan
dari
RAPBD
(Rencana
16
Universitas
Yogyakarta
Lean,
Muhammadiyah
A.E.
1997.
Esensi
Kepemimpinan. Empat Kunci
untuk
Memimpin
dengan
Keberhasilan
(Terjemahan:
Aris Ananda). Jakarta: Mitra
Utama.
Maas,
M. 2009. Faktor-Faktor
Kesulitan Belajar Siswa IPS
SMAK
BPK
PENABUR
Sukabumi. Jurnal Pendidikan
Penabur - No.03 / Th.III /
Desember 2009.
Mulyasa,
E.
2007.
Standar
Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Napitupulu, Andrew. 2012. Frofesi
Guru dan Permasalahannya
Profesional
Guru
dan Permasalahannya.
http://harunalrasyidleutuan.wo
rdpress.com/2010/01/22/frofes
i-guru-dan-permasalahannyaprofesional-guru-danpermasalahannya/
17