Disusun Oleh:
ASFANI ERVIYANTO
(K2514011)
PENGENDALIAN KOROSI
Proses korosi tidak dapat dicegah, karena reaksi korosi merupakan reaksi
yang nilai perubahan entalpi reaksinya negatif. Menurut termodinamika, reaksi
semacam ini adalah reaksi yang berlangsung secara spontan. Oleh sebab itu,
proses terkorosinya logam oleh lingkungannya adalah proses yang spontan dan
tidak dapat dicegah terjadinya.
A. DASAR PENGENDALIAN
Dasar pengendalian korosi secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
1. Membuat logam tahan korosi.
Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh ketahanan korosi dari logam
dalam lingkungan tertentu. Metode ini akan melibatkan ahli metalurgi.
Ketahanan korosi dari logam dapat diperoleh karena pada permukaan logam
dapat dihindarkan adanya daerah-daerah anodik dan katodik, atau menjadikan
permukaan logam tertutup oleh lapisan yang protektif seperti baja tahan karat
dan sebagainya. Metode ini akan mengakibatkan harga logam menjadi tinggi.
2. Membuat lingkungan menjadi tidak korosif.
Metode ini umumnya dilakukan dengan menggunakan zat kimia yang
ditambahkan ke dalam lingkungan elektrolit. Metode ini cocok untuk
lingkungan yang terbatas dan terkontrol. Zat kimia yang ditambahkan dapat
mempengaruhi reaksi di anoda, katoda ataupun keduanya, sehingga proses
korosi diperlambat. Zat kimia yang ditambahkan disebut sebagai inhibitor.
3. Membalikkan arah korosi.
Tujuan metode ini adalah membalik arus arah korosi sehingga proses korosi
logam dikurangi atau bahkan ditiadakan sama sekali. Metode ini umumnya
disebut sebagai proteksi katodik, di mana proses korosi dicegah dengan jalan
memperlakukan logam yang dilindungi sebagai katoda.
4. Memisahkan logam dari lingkungan.
Metode ini merupakan yang paling populer dan banyak digunakan. Metode
ini meliputi pelapisan dengan lapis lindung organik atau anorganik (logam dan
bukan logam). Teknik perlindungan dapat dilakukan dengan pengecatan,
semprot, lapis listrik, celup dan sebagainya. Untuk proses lapis listrik
(elektroplating), logam yang umum digunakan untuk melapis adalah kadmium,
krom, tembaga, emas, timah putih, timah hitam, nikel, perak dan seng.
mineralisasi
Mengurangi oksigen yang larut dalam air
Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis
Memilih logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan
Mencegah celah atau menutup celah
Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.
pada berbagai macam lingkungan. Mungkin sesuatu bahan sangat tahan korosi
dibanding bahan-bahan lain pada lingkungan tertentu. Tetapi bahan yang sama
mungkin adalah yang paling rawan korosi pada lingkungan yang berbeda
dibanding dengan bahan-bahan yang lain.
Di antara bahan-bahan konstruksi yang sering digunakan adalah :
a. Besi
b. Aluminium
c. Timah hitam
d. Tembaga
e. Nikel
f. Timah putih
g. TitaniumTantalum
3. Perlakuan Lingkungan
Upaya perlakuan lingkungan ini sangat penting dalam penanggulangan
korosi di industri. Lingkungan yang korosif diupayakan menjadi tidak atau
kurang korosif. Ada dua macam cara perlakuan lingkungan yaitu :
a. Pengubahan media/elektrolit. Misalnya penurunan suhu, penurunan
kecepatan alir, penghilangan oksigen atau oksidator, pengubahan
konsentrasi
b. Penggunaan inhibitor. Inhibitor adalah suatu bahan kimia yang jika
ditambahkan dalam jumlah yang kecil saja kepada lingkungan media
yang korosif, akan menurunkan kecepatan korosi. Inhibitor bekerja
menghambat laju korosi. Belum banyak diketahui bagaimana cara kerja
inhibitor dalam menghambat korosi.
4. Pelapisan
Metode pelapisan adalah suatu upaya mengendalikan korosi dengan
menerapkan suatu lapisan pada permukaan logam besi. Misalnya, dengan
pengecatan atau penyepuhan logam.
Pelapisan akan mengisolasi logam dari media korosifnya, sehingga
mencegah terjadinya korosi logam oleh lingkungannya. Ada 2 (dua) macam
cara pelapisan, yaitu:
a. Pelapisan dengan bahan logam.
Penyepuhan besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedua
logam ini dapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat
(pasivasi)
sehingga
besi
terlindung
dari
korosi.
Pasivasi
adalah
pembentukan lapisan film permukaan dari oksida logam hasil oksidasi yang
tahan terhadap korosi sehingga dapat mencegah korosi lebih lanjut.
Logam seng juga digunakan untuk melapisi besi (galvanisir), tetapi seng
tidak membentuk lapisan oksida seperti pada krom atau timah, melainkan
berkorban demi besi. Seng adalah logam yang lebih reaktif dari besi, seperti
dapat dilihat dari potensial setengah reaksi oksidasinya:
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e Eo= 0,44 V
Fe(s) Fe2+(g) + 2e
Eo= 0,76 V
Oleh karena itu, seng akan terkorosi terlebih dahulu daripada besi. Jika
pelapis seng habis maka besi akan terkorosi bahkan lebih cepat dari keadaan
normal (tanpa seng).
Paduan logam juga merupakan metode untuk mengendalikan korosi. Baja
stainless steel terdiri atas baja karbon yang mengandung sejumlah kecil
krom dan nikel. Kedua logam tersebut membentuk lapisan oksida yang
mengubah potensial reduksi baja menyerupai sifat logam mulia sehingga
tidak terkorosi.
Pada pelapisan dengan bahan logam, dapat digunakan bahan-bahan
logam yang lebih inert maupun yang kurang inert sebagai bahan pelapis.
Pemakaian kedua macam bahan tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
b. pelapisan dengan bahan non logam.
Yaitu dengan pelapis berbahan dasar organik seperti cat polimer dan
pelapis berbahan dasar anorganik seperti anodizing,
D. PENCEGAHAN KOROSI
Korosi pada logam menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Hasil riset yang
berlangsung tahun 2002 di Amerika Serikat memperkirakan kerugian akibat
korosi yang menyerag permesinan industri, infrastruktur, sampai perangkat
transportasi di negara adidaya tersebut mencapai 276 miliar dollar AS.
Kerusakan dan penanganan korosi pada benda-benda yang terbuat dari logam
telah menelan biaya yang sangat besar, untuk itu diperlukan upaya pencegahan
untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh korosi. Pecegahan
terhadap korosi dapat dilakukan dengan perlindungan mekanis dan perlindungan
elektrokimia. Perlindungan mekanis dilakukan dengan mencegah agar permukaan
logam tidak bersentuhan dengan udara dan air, misalnya dengan pengecatan dan
pelapisan dengan logam lain (penyepuhan). Contoh lapisan pelindung yang
digunakan untuk mencegah kontak langsung dengan H2O adalah lapisan cat,
lapisan oli dan gemuk, lapisan plastik, dan lapisan dengan logam lain, seperti Cr,
Zn, dan Sn.
: Mg Mg2+ + 2e
yang
bertindak
sebagai
katode.
Metode
ini
disebut
c. Metode elektrolisis
Metode elektrolisis (galuanisasi) sering sekali dipakai untuk
pembuatan lapisan pelindung dari logam. Benda kerja yang akan
digalvanisasi dalam hal ini dijadikan katode di dalam larutan garam
logam. Unsur logam dalam larutan itu, memisahkan diri dan menjadi
lapisan pelindung. Jalannya reaksi dalam proses ini dapat dibandingkan
dengan reaksi yang diuraikan pada gambar 10.6.
tampak
rupa,
lebih
tebal
daripada
lapisan
kromium
mengilap.
pelindung
asli timbul
apabila di
dalam deretan
pelindung
tersebut
akan
hancur,
tetapi
masih berfungsi
Lapisan
pelindungnya terutama
terdiri
atas
besioksida
diberikan
dengan
cukup tebal
supaya
mencapai
daya
lapisan
padat.
Gas
ainoniak
misalnya , menghindarkan