JURNAL
Oleh
SITI SUMIATY ABAS
NIM : 151411031
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
sitiabas10@gmail.com
Yusuf Djafar
yussufdjafar@yahoo.co.id
Ratnarti Pahrun
Abstrak
Siti Sumiaty Abas, 2015. Penerapan Model Permainan Scrambel Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Siswa kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr. Yusuf Jafar, M.Pd dan Pembimbing II, Dra.
Ratnarti Pahrun M.Pd .Masalah dalam penelitian ini dirumuskan Apakah penguasaan
kosakata dapat meningkat, dengan menerapkan model permainan Sramble Siswa Kelas
IV SDN 38 Hulonthalangi Kota Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah untuk
Meningkatkan Penguasaan Kosakata Siswa Kelas IV SDN 38 Hulonthalangi Kota
Gorontalo dengan Menerapkan Model Permainan Scramble. Penelitian ini adalah jenis
penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu observasi, tes, serta dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan
secara deskripsi dengan teknik persentase. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan
prosedur penelitian yang dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaanm, tahap pemantauan dan evaluasi, serta tahap analisis dan refleksi.Sesuai
hasil penelitian observasi awal dari 24 orang siswa terlihat penguasaan kosakata siswa
masih rendah yaitu sebesar 1,89%. Pada siklus I hasil penguasaan kosakata siswa yaitu
51 atau 2,13% mulai terlihat peningkatan akan tetapi belum mencapai KKM, maka
dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan dalam penguasaan
kosakata yaitu sebesar 67,5 atau 2,81%. Terdapat peningkatan dari siklus I ke-II sebesar
0,68%. Dengan demikian Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model permainan
scramble dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa di kelas IV SDN 38
Hulonthalangi Kota Gorontalo.
Kata Kunci : Penguasaan Kosakata, Model Permainan Scramble.
1. PENDAHULUAN
Model pembalajaran scramble adalah
salah satu model pembelajaran cooperative
tipe scramble. Menurut Damayanti
(2010:3-7) model pembelajaran scramble
adalah
model
pembelajaran
yang
menggunakan latihan soal yang dikerjakan
secara berkelompok yang memerlukan
adanya kerja sama antara anggota
kelompok dengan berfikir kritis sehingga
dapat lebih mudah dalam mencari
penyelesaian soal. Dijelaskan juga model
pembelajaran scramble dipakai untuk jenis
permainan anak-anak yang merupakan
latihan pengembangan dan peningkatan
wawasan
pemikiran
kosakata
dan
penguasaan kosakata siswa.
Penguasaan kosakata merupakan suatu
faktor utama dalam keberhasilan seseorang
dalam terampil berbahasa, dan semakin
mudah ia menerima informasi baik lisan
maupun informasi tulisan. Seperti halnya
yang
dikemukakan
oleh
Tarigan,
(2011:85)
bahwa
kosakata
dapat
meningkatkan perkembangan kegiatan
menulis, berbicara, dan menyimak.
Penguasaan
kosakata
memiliki
karakteristik dalam kemampuanberbicara
yakni menggunakan kosakata yang katakatanya sesuai dengan kaidah dan ejaan
dalam
bahasa
Indonesia.
Dalam
penguasaan kosakata yang biasa dilakukan
oleh siswa sekolah dasar kelas IV berupa
kosakata yang bersifat umum. Kosakata
umum ini meliputi berbagai macam seperti
kosakata sifat, kosakata kerja, kosakata
benda, kosakata keterangan. Masingmasing
kosakata
tersebut
banyak
digunakan siswa dalam berkomunikasi.
Dalam proses belajar mengajar, guru
selalu dihadapkan oleh beberapa masalah,
salah satunya yaitu rendahnya kemampuan
siswa dalam menguasai kosakata. Hal ini
tentu sulit bagi mereka untuk bisa
memahami setiap kalimat yang diajarkan
oleh guru. Ada beberapa kemungkinan
penyebab rendahnya kemampuan siswa di
dalam menguasai kosakata, antara lain
Sedangkan
menurut
(dalam Lindayani, dkk.,
Harjanto
2011:34)
mendefinisikan
model
pembelajaran
sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman atau acuan
dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan menurut Joyce (dalam Trianto,
2007:6) mengartikan model pembelajaran
sebagai suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan
perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalamnya buku,
film, komputer, kuruikulum, dan lain-lain.
Sejalan dengan pendapat Lindayani, dkk
(2011:34) bahwa model pembelajaran
disini
diartikan
sebagai
kerangka
konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran.
NO
1
2
Jumlah
Kriteria
Mampu
Kurang
Mampu
Tidak
Mampu
Rata-rata
Ketepatan
dalam
penerapan
model
scramble
Kerjasama
kelompok
Jumlah
Jumlah
Jumlah
ratarata
Individ
ual
Ratarata
keselur
uhan
51
2,13
33%
29%
37,5%
13
11
46%
13
54%
37,5%
21%
17%
25%
54%
33%
13%
1
P1
12
92%
2
P2
10
77%
Sumber : SDN 38 Hulonthalangi Kota
Gorontalo
Dari data hasil pengamatan terhadap
aktivitas
guru
dalam
kegiatan
menunjukkan bahwa dari 13 aspek yang
diamati aktivitas guru, sebagian besar
terlihat ada 12 aspek yang memenuhi
kriteria, jadi sekitar 92% yang memenuhi.
Hal ini menunjukkan dalam pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
terdapat beberapa aktivitas yang perlu
diperbaiki
cara
guru
memberikan
kesimpulan dalam pembelajaran sehingga
perlu diperbaiki untuk kegiatan di siklus
berikutnya. Sedangkan pengamat kedua
menjelaskan dari 13 aspek yang diamati
peneliti mencapai 10 aspek atau 77 %
memenuhi kriteria.
Hasil Pemantauan Kegiatan Siswa
Dalam Proses Pembelajaran Siklus II
Tabel Data Kegiatan Siswa Pada Siklus II
No Kriteria Jumlah
Persentase
1
Sangat
11
42,3%
Baik
2
Baik
10
38,5%
3
Cukup
5
19,2%
Baik
4
Kurang
0%
Baik
Sumber : SDN 38 Hulonthalangi Kota
Gorontalo
Dalam lembar pengamatan kegiatan
siswa yang diamati dan dinilai pada proses
pembelajaran siklus I terdiri dari 26 aspek
penilaian. Berdasarkan kegiatan aktivitas
siswa pada proses pembelajaran siklus II
tampak bahwa dari 26 aspek penilaian
pemantauan kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran,
yang
diamati
pada
pembelajaran pada siklus II pada kriteria
sangat baik terdapat 11 aspek atau 42,3%
kemudian kriteria baik terdapat 10 aspek
atau 38,5% dan kriteria
cukup baik
terdapat 5 aspek atau 19,2% dan criteria
kurang baik terdapat aspek atau 0% dari
hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II.
Hasil Evaluasi Siswa Dalam Proses
Pembelajaran Pada Siklus II.
Kurang
Mampu
Tidak
Mampu
Rata-rata
Ketepatan
dalam
penerapan
model
scramble
Kerjasama
kelompok
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
19
79%
18
75%
18
75%
20
17%
8%
17%
4%
17%
8%
Jumlah
Rata-rata
rata-rata keseluruh
Individual an
83%
67,5
2,81
13%
4%