TINJAUAN PUSTAKA
A.
10
11
12
13
14
15
B.
Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Oemar Hamalik (2004 : 15) dalam bukunya Psikologi Belajar dan
Mengajar menerangkan tentang motivasi bahwa motifasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat mendesak. Atau dengan kata lain motivasi adalah dorongan yang
terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Menurut Rohmalina Wahab (2013 : 151) dalam bukunya psikologi pendidikan
mengungkapkan bahwa motivasi (motivation) adalah keseluruhan dorongan, keinginan,
kebutuhan, dan daya yang sejenis yang menggerakkan prilaku seseorang. Dalam arti yang
lebih luas, motivasi diartikan sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap prilaku
yang meliputi: kebutuhan, minat, sikap, keinginan dan perangsang. Menurut Winkel yang
dikutip oleh Ely Manizar dalam bukunya pengantar psikologi pendidikan, bahwa motivasi
adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu, sedang motif adalah daya
penggerak dalam diri seseorang individu untuk melakukan kegiatan tertentu demi
mencapai tujuan tertentu. (Manizar : 2005). Menurut Manizar yang dikutip oleh
Rohmalina wahab dalam bukunya psikologi pendidikan mengungkapkan bahwa motif
merupakan dorongan sedangkan motivasi penggerak. (Wahab, 2013 : 151).
Dengan demikian dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka motivasi dapat
juga dikatakan serangkaian usaha atau daya penggerak untuk seseorang itu mau dan ingin
melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
16
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Sebagai agama yang menjadi rahmatan lil alamin, Islam telah menyebutkan di
dalam Al-Quran bahwa salah satu dasar belajar yang digunakan untuk mendidik kaum
muslimin adalah motivasi (Muhammad 1997 : 62). Tumbuhnya motivasi dalam diri akan
mempengaruhi kita dalam melakukan sesuatu sehingga ilmu akan mudah diterima dan
mudah melekat dipikiran dan hati sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi dirinya
dan orang lain.
Dalam Al-Quran banyak sekali ayat yang memberikan motivasi kepada kita
untuk melakukan sesuatu. Ini menunjukkan bahwa motivasi merupakan hal yang sangat
penting kedudukanya. Rohmalina Wahab (2013 : 160-162) dalam bukunya psikologi
pendidikan menyebutkan ayat-ayat tentang motivasi sebagai berikut :
Artinya : Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mujadilah : 11)
Ayat di atas mengandung motivasi kepada kita umat islam untuk belajar menuntut
ilmu supaya Allah mengangkat derajat kita (orang yang berilmu) beberapa derajat dari
mereka yang lain (orang yang tidak berilmu).
Adapun dalam ayat lain Allah SWT menberikan motivasi kepada kita berupa
semangat dan jiwa yang tidak putus asa sebagaimana dikutip dalam ayat berikut :
17
Artinya : Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputusasa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir (Q.S Yusuf: 87)
Artinya: 5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Q.S Al-Insyirah: 5-6)
Dalam ayat di atas (Q.S Yusuf : 87) Allah SWT memberikan motivasi kepada kita
umat muslim untuk selalu berusaha sekuat mungkin dan jangan pernah berputus asa dari
rahmat Allah, adapun pada (Q.S Al-Insyirah 5-6) menegaskan kepada kita bahwa setiap
kesulitan yang kita kerjakan untuk usaha kita saat ini suatu saat Allah SWT akan
melahirkan kemudahan yang akan kita dapatkan nantinya.
2. Macam-Macam Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 90) ada dua macam pembagian
motivasi, yaitu motivasi Intrinsik dan ekstrinsik. Mativasi intrinsik yang
berarti motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri
tanpa adanya pengaruh dari luar individu. Contoh: seorang siswa
mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia termotivasi untuk
mengetahi isi atau bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat
pengaruh atau rangsangan dari luar, contoh: Ia belajar karena terdorong
oleh orang lain, karena takut mendapatkan hukuman
Oemar Hamalik (2004 : 112-113) turut menerangkaan bahwaa motivasi dalam
belajar dibagi menjadi dua yaitu:
a. Motivasi intrinsik.
Yang disebut dengan motivasi instrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri
setiap siswa, dimana motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Siswa termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai
18
19
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak
baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar.
Al-Quran juga menyebutkan motivasi ekstrinsik berupa hadiah dan hukuman
yang terdapat pada ayat berikut :
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azabKu sangat pedih". (Q.S Ibrahim : 7)
Dalam ayat di atas, Allah SWT memberikan motivasi kepada kita umat
muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat-Nya. Allah pun akan memberikan kita
hadiah/ganjaran berupa tambahan nikmat yang lebih baik bagi mereka yang bersyukur
dan akan memberikan hukuman/azab bagi mereka yang kufur atas nikmat Allah.
3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Rohmalina wahab (2013 : 155) dalam bukunya psikologi belajar menyebutkan
fungsi motivasi dalam belajar sebagai berikut :
a.
b.
c.
belajar adalah:
a.
b.
c.
20
Menurut Oemar Hamalik yang dikutip oleh Pupuh Pathurrohman (2007 : 20), ada
tiga fungsi motivasi, yaitu:
a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari
setiap kegiatan yang akan di kerjakan.
b.
Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
penting dalam setiap aktivitas seseorang, termasuk aktivitas belajar. Motivasi berfungsi
sebagai pendorong, pengarah dan penyeleksi perbuatan peserta didik untuk mencapai
tujuan belajar. Oleh sebab itu, penting sekali peran guru dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
4. Indikator Siswa Termotivasi
Menurut Hamid Muhammad (2004 : 21) Indikator yang bisa dijadikan patokan
bahwa siswa itu termotivasi adalah:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,
tidak berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan.
c. Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan.
21
22
23
Ayat di atas memberi bukti bahwa orang-orang yang memiliki kesadran yang
tinggi akan mudah mlakukan kebaikan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki
motivasi dalam hidupnya. Hal ini menunjukkan bukti adanya indikator yang tampak dari
seseorang itu telah termotivasi.
C.
No
Standar kompetensi
5. Mamahami sifat-
Kompetensi dasar
5.1 Mengidenftifikasikan
Indikator
5.1.1 Siswa mampu menyebutkan
bagian-bagiannya,
serta menentukan
ukurannya.
limas.
Nama bangun
Unsur-unsurnya
Balok
H
E
G
F
C
D
A
AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG,
DH
Titik sudut ( ada 8 titik sudut) :
- A, B, C, D, E, F, G, H
Diagonal sisi (ada 12 diagonal sisi) :
-
AF, BE, CH, DG, AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG
24
dan CF.
Bidang diagonal (ada 6 bidang diagonal)
- ABGH, DCFE, BCHE, AFGD, ACGE, dan DBFH.
Diagonal ruang (ada 4 diagonal ruang) :
Kubus
H
E
G
- AB=BC=CD=DA=EF=F=GH=HE=AE=BF=CG=DH
Titik sudut ( ada 8 titik sudut) :
F
D
C
B
- A, B, C, D, E, F, G, H
Diagonal sisi (ada 12 diagonal sisi) :
- AF, BE, CH, DG, AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG dan
CF.
Bidang diagonal (ada 6 bidang diagonal)
- ABGH, DCFE, BCHE, AFGD, ACGE, dan DBFH.
Diagonal ruang (ada 4 diagonal ruang) :
- AG, CE, HB, FD.
Nama Bangun
Kubus
Balok
Limas
Contoh jaring-jaring
25
c. Prisma
Prisma merupakan bangun ruang yang mempunyai sepasang sisi kongruen
dan sejajar serta rusuk-rusuk tegaknya saling sejajar.
Contoh :
Balok
Kubus
Tabung
Nama
bangun
Rumus volume
Balok
V:pxlxt
Lp : 2 (pl + pt + lt)
Kubus
V : s3 atau r3
Lp : 6 s2 atau 6 r2
Prisma
Rumus Kunci : La x t
4
Limas
P : Panjang
l : Lebar
t : Tinggi
S : Sisi
r : Rusuk
La : Luas alas
D.
26
E.
27
yang ada, 24 orang (54,54%) adalah mempunyai motivasi belajar tinggi, dan 20
(45,46%) mempunyai motivasi belajar sedang, dan 0 orang mempunyai motivasi
rendah. (Atik, 2010 : 171)
3
28
Tahun
A
Abdul Rouf
2012
Atik Khoiriah
2010
Uswatun Khasanah
2012
AAn Suyatmi
2008
2015
Keterangan:
a = Metode Active learning
b = Metode Index Card Match
c = Motivasi siswa
d = Hasil belajar siswa
29
F.
Hipotesis
Hipotesis secara etimologis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan kata
thesis. Hypo berarti di bawah dan thesa adalah kebenaran. Kedua kata itu
kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan
dalam dialek Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis
yang maksudnya adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena atau
pernyataan penelitian yang dirumuskan setelah peneliti mengkaji suatu teoriteori (Saipul Annur, 2005 : 60).
Hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara penerapan
metode Index Card Match terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 2 Lalan, Musi
banyuasin, sehingga dirumuskan:
Ha : Motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lalan pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa kelas Kontrol
Ho : Motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lalan siswa pada
kelas eksperimen lebih rendah daripada motivasi belajar siswa kelas Kontrol