Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and


Development/ R&D). Sugiyono (2010:407) metode penelitian dan pengembangan
atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk, dan menguji keefektifan
produk tertentu. Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya
dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji
keefektifan produk tersebut.
Penelitian dan pengembangan merupakan suatu jenis penelitian yang tidak
dimaksudkan untuk menguji teori akan tetapi berorientasi untuk menghasilkan
atau mengembangkan dan memvalidasi sebuah produk. Dalam penelitian ini akan
mengembangkan dan memvalidasi sebuah komik bahasa Prancis berbasis
komputer sebagai media pembelajaran untuk keterampilan membaca.
Model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural yang
diadaptasi dari model pengembangan desain instruksional menurut Dick & Carey
dan model penelitian pengembangan menurut Borg & Gall, dengantahap-tahap
pengembangan sebagai berikut :

1. Tahap identifikasi

Tahap identifikasi meliputi: (a) identifikasi terhadap tujuan, karateristik


peserta didik, keahlian teknis, fasilitas, dan peralatan dan (b) identifiksi
terhadap kurikulum, untuk menentukan bahan ajar.
2. Tahap desain dan pengembangan
Kegiatan tahap ini adalah merancang dan mengembangkan program dalam
bentuk dokumen desain sesuai langkah-langkah ynag diadaptasi dari model
Dick & Carey, dimasuk didalamnya penyusunan flow chart, penulisan naskah,
dan storyboard. Langkah-langkah tahap ini adalah :
a. perumusan standar kompetensi
b. analisis standar kompetensi
c. identifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
d. merumuskan kompetensi pembelajaram
e. memilih strategi pembelajaran dan pengalaman belajar
f. penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator
g. pengembangan butir uji berdasarkan acuan patokan
39

3. Tahap produksi

Kegiatan dalam tahap ini yaitu membuat seluruh obyek media (assembly),
misalnya pembuatan gambar (image), clip art,animasi dan vidio.
4. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah :


a. Validasi dan uji coba meliputi : (a) Validasi ahlimateri dan ahli media
pembelajaran, (b) ujicoba perorangan, (c) uji coba kelompok kecil, dan (d)
uji coba dilapangan.
b. Tahap revisi, ada dua macam yaitu : (a) perubahanterhadap materi
pembelajaran dalam penyajian media pembelajaran. (b) hasil revisi
berdasarkan masukan dari uji coba akan diperoleh produk akhir.
Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan produk media Komik Bahasa Prancis Berbasis
Komputer pada Pembelajaran Ketrampilan Membaca Bahasa Prancis yang
digunakan diadaptasi dari model pengembangan yang dikembangkan oleh Luther
dan Arief S. Sadiman yaitu sebagai berikut:
1. menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan.
2. melakukan penelitian pendahuluan, meliputi:
a. identifikasi tujuan pembelajaran.
b. analisisi pembelajaran.
c. identifikasi karakteristik pembelajaran.
d. mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.
3. pembuatan desain software.
4. pengumpulan bahan, meliputi:
a. pembuatan materi
b. pembuatan dan pengumpulan gambar serta vidio.
c. pembuatan dan pengumpulan animasi.
5. pengembangan produk awal.
6. validasi ahli meteri dan media.
7. analisis hasil validasi
8. revisi I
9. uji coba kelompok kecil.
10. analisis hasil uji coba kelompok kecil
11. revisi II
12. uji coba kelompok besar
13. analisis hasil uji coba kelompok besar.
14. revisi III
B.

15. produk akhir


C. Uji Coba Produk
Uji coba lapangan merupakan evaluasi akhir yang dilakukan terhadap
suatu media pembelajaran yang sudah selesai dikembangkan namun masih
membutuhkan atau memungkinkan untuk direvisi akhir. Uji coba lapangan
dilakukan dengan tujuan untuk mengkonfirmasi akhir, memperoleh pendapat
akhir dan menguji keefektifan serta kemampuan untuk diimplementasikan
terhadap media pembelajaran yang sudah dalam tahap akhir pengembangan.
1. Desain Uji Coba
Uji coba berfungsi untuk mengukur kelayakan dan pencapaian hasil
belajar setelah produk selesai dibuat. Adapun tahapannya sebagai berikut:
a). Validasi oleh para pakar
b). Uji coba pada kelompok kecil
c). Uji coba lapangan
2. Subjek Uji Coba
a). Dua orang ahli yaitu satu ahli media (media specialist) dan satu ahli
materi/isi (content expert).
b). Delapan orang siswa kelas XI yang diambil secara acak dipergunakan
sebagai subjek coba kelompok kecil.
c). Dua kelas digunakan sebagai subjek coba lapangan.
3. Jenis Data
Jenis data awal yang diperoleh pada penelitian ini adalah data kuantitatif
yang kemudian akan dikonversi ke data kualitatif. Data tersebut diperoleh dari
ahli media, ahli materi, dan pengguna media. Data tersebut dimaksudkan untuk
melihat

kualitas

dari

masing-masing

komponen

pengembangan

media

pembelajaran, agar nantinya dapat digunakan dalam proses pemebelajaran.


Adapun data yang diambil dari ahli materi dan ahli media berupa data
tentang materi dan penyajian komik bahasa Prancis. Data dari kelompok kecil
yaitu tentang kualitas komik ditinjau dari aspek materi pembelajaran. Pada
kelompok besar didapatkan data tentang efektifitas siswa menggunakan komik
terhadap pembelajaran bahasa Prancis.
4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini


berupa kuesioner disusun untuk mengevaluasi kualitas komik sebagai media
pembelajaran. Adapun kisi-kisi pertanyaan yang ada diangket yaitu:
a). Angket untuk ahli materi
Angket diisi oleh ahli materi yaitu bapak Herman, M. Pd, dosen bahasa
Prancis S1 UNY yang terkait dengan materi dalam penelitian ini. Tujuan dari
penyusunan angket ini untuk
memperoleh data tentang kualitas
pembelajaran. Penyusunan angket ditinjau dari aspek isi dan aspek materi.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Untuk Ahli Materi
No.

Komponen
Penilaian

Indikator

Jumlah
Butir

1.

Isi

Kecukupan materi untuk pencapaian


tujuan

Sistematika penyajian materi

Kejelasan penyajian materi

Kejelasan penggunaan Bahasa

Kesesuaian gambar dengan materi

Kesesuaian
kompetensi

standar

Kesesuaian indikator dengan kompetensi


dasar

Kejelasan sasaran

Kejelasan tujuan pembelajaran

Ketepatan evaluasi

Konsisten antara tujuan dan materi


evaluasi

2.

Pembelajaran

Jumlah

b). Angket untuk ahli media

materi

dengan

11

Angket diisi oleh ahli media yaitu bapak Herman Dwi Surjono, Ph. d yang
terkait dengan media yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari
penyusunan angket ini untuk memperoleh data tentang kualitas dari media
yang digunakan. Penyusunan angket ditinjau dari aspek komunikasi dan
aspek tampilan.

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Untuk Ahli Media


No.

1.

2.

3.

Komponen
Penilaian
Komunikasi

Format Tampilan

Desain Teks

Indikator

Jumlah Butir

Kemudahan memulai program

Penggunaan Bahasa

Interaksi pengguna dengan media

Penggunaan logika

Kejelasan petunjuk

Urutan penyajian

Pengguanaan backsound

Transisi antar slide

Tampilan program

Format teks

Penggunaan warna

Kualitas gambar

Kualitas video dan ilustrasi

Penggunaan animasi

Penggunaan tombol interaktif

Jumlah

15

c). Angket untuk siswa


Angket diisi oleh siswa sebagai subjek uji coba dalam kelompok kecil
maupun untuk uji coba lapangan. Tujuan dari penyusunan angket ini untuk
memperoleh data tentang penggunaan media dalam pembelajaran.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Untuk Siswa
No.

Komponen
Penilaian

1.

Kualitas materi
pembelajaran

2.

Komunikasi

Indikator

Jumlah Butir

Kebenaran materi

Kejelasan uraian materi

Penggunaan Bahasa

Komposisi warna

Kualitas tampilan gambar

Keterbacaan teks

Kemudahan memulai program

Kejelasan petunjuk penggunaan

Jumlah

5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kualitatif. Analisis ini
dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik data pada masing-masing
variabel. Dengan cara ini diharapkan akan mempermudah memahami data untuk
proses analisis selanjutnya. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk
merevisi produk media yang dikembangkan. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu
memaparkan hasil pengembangan produk yang berupa media pembelajaran
berbasis komputer, menguji tingkat validasi dan kelayakan produk untuk
diimplementasikan pada mata pelajaran bahasa Prancis keterampilan membaca.
Data yang terkumpul diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan
jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase (Arikunto, 1996: 244), atau
dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut.
Presentase Kelayakan (%) : %

Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif


yang diungkapkan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori skala
penilaian yang telah ditentukan. Setelah penyajian dalam bentuk persentase,
langkah selanjutnya mendeskriptifkan dan mengambil kesimpulan tentang
masing-masing indikator. Kesesuaian aspek dalam pengembangan bahan ajar
dan media pembelajaran dapat menggunakan tabel berikut:
Tabel 4. Tabel skala presentase menurut Arikunto (1996: 244)
Presentase pencapaian

Interpretasi

76-100%

Layak

56-75%

Cukup layak

40-55%

Kurang layak

0-39%

Tidak layak

Pada tabel 4 di atas disebutkan presentase pencapaian, skala nilai, dan


interprestasi. Untuk mengetahui kelayakan digunakantabel 5 diatas sebagai acuan
penilaian data yang dihasilkan dari validasi
kelompok kecil serta uji coba kelompok besar.

ahli media, ahli materi dan uji

Anda mungkin juga menyukai