Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang maha kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang penulis beri judul Political Marketing. Negara
Indonesia adalah negara demokrasi dimana adanya pemilu dan banyak
partai politik adalah ciri dari demokrasi seperti sekarang ini, maka
dibutuhkan suatu komunikasi politik yang baik diharapkan dapat membawa
perubahan yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan negara. Salah satu
bagian

dari

komunikasi

politik

adalah

political

marketing

dimana

pasarmasyarakat dijadikan sebagai objek dalam pemasaran politik. Untuk


itu penulis mencoba menulis sebuah konsep political marketing yang
mudah-mudahan dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca untuk

dapat dianalisis lebih lanjut. Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata apabila terdapat kata-kata yang
janggal penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatian dari
pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
1
DAFTAR

ISI..................................................................................................
2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
3
1.3 Tujuan Penulisan

..........................................................

3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Political Marketing.............................................................
5
2.2 Fungsi Political Marketing.......................................................................
6
2.3 Hal-hal yang mendasari para pelaku politik merumusakan
Political Marketing mereka
6
BAB III PENUTUP
2

3.1 Kesimpulan...................................................................................
9
3.2 Saran.............................................................................................
9
DAFTAR

PUSTAKA.......................................................................................
10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Di era keterbukaan sekarang ini, politik tidak boleh hanya dimenangkan


lewat pengerahan massa, tapi juga melalui penggunaan strategi pemasaran
yang jelas, menurut pakar politik Eep Saefulloh Fatah, Political Marketing di
Indonesia berfungsi agar ada pendekatan antara partai atau kandidat
dengan pemilih. Political marketing berarti partai atau kandidat datang ke
publik, melalui media, dan melalui pendekatan dengan tokoh-tokoh atau
organisasi tertentu. Marketing politik dalam sebuah Pemilihan Umum
(Pemilu) memainkan peran yang sangat penting karena merupakan bagian
dari aktivitas persuasi dalam pendekatan marketing politik. Kampanye
mengemas pesan politik secara intensif dalam kurun waktu tertentu yang
dibatasi, guna mendapatkan pengaruh di kalangan khalayak politik. Dengan
harapan, khalayak mendukung dan menjatuhkan pilihan pada kandidat yang
mengkampanyekan diri tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penulis
sekaligus sebagai perumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan political marketing?
2. Apa fungsi political marketing?
3. Apa yang mendasari para pelaku politik merumuskan

political

marketing mereka?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Menyelesaikan tugas untuk kelengkapan pembelajaran mata kuliah
Manajemen Pemasaran II.
2. Untuk menjelaskan defenisi atau pengertian dari Political Marketing
3. Untuk mengetahui fungsi dari political marketing
4. Untuk mengetahui hal hal yang mendasari para pelaku politik untuk
merumuskan political marketing mereka.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Political Marketing
Politik Marketing menurut Bruce I Newman merupakan proses memilih
customer, menganalisa kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan
inovasi produk, advertising, harga dan strategi distribusi dalam basis
informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam pengertian
marketing biasa, melainkan produk politik berupa image politisi, platform,
pesan politik dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi
konsumen yang tepat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Mauser, G yang mendifinisikan
marketing sebagai influencing mass behavior in competitive situations.
Marketing politik dianalogikan kepada marketing komersial. Misalnya di
sektor komersial harus memiliki target audience dari pemilih yang harusnya
mendukung,

menggunakan

media

massa,

dalam

sebuah

lingkungan

kompetitif yang dipadati lebih dari satu brand produk. Meskipun memang
akan ada perbedaan mendasarantara marketing politik dengan marketing
komersial. Misalnya, marketing politik mengukur kesuksesan tidak dalam
5

term keuntungan melainkan dalam hasil voting dan efektivitas power. Di


dalam tulisan lainnnya di buku lain, Newman menulis tentang formula
kesuksesan marketing politik yang mestinya mengikuti beberapa aturan
dasar.
Pertama,

menyediakan

waktu

yang

banyak

untuk

mempelajari

kebutuhan dari target customers. Kedua, membuat team pengembangan


customer.

Ketiga,

mendapatkan

dukungan

dari

seseorang

yang

berkedudukan tinggi di organisasi dan orang yang siap menjadi pembela,


menyediakan banyak waktu untuk mengumumkan produk baru. Kesuksesan
pengembangan produk baru meminta organisasi untuk memapankan sebuah
organisasi yang efektif untuk menangani proses pengembangannya.
Dari beberapa defenisi tentang Political Marketing dapat disimpulkan
bahwa political marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis,
bergulir jangka panjang dan pendek, untuk menyebarkan makna politik
kepada para pemilih. Hal ini adalah salah satu metodebarometer bagi partai
ataupun kandidat yang akan ikut bertarung dalam ranah politik (pemilu)

2.2 fungsi Political Marketing


Fungsi dari political marketing adalah nenganalisasis posisi pasar,
yakni memetakan persepsi dan preferensi para pemilih, dan mengorganisir
harapan-harapan dari masyrakat (massa) sehingga dapat menjadikan suatu
acuan dalam berkampanye dan untuk menancapkan citra tertentu ke dalam
benak para pemilih agar tawaran produk politik dari suatu kontestan
memiliki posisi khas, jelas dan penuh arti.
Menetapkan
tujuan
obyektif
kampanye
sumberdaya,

Implementasi

strategi

untuk

dan

membidik

pengalokasian
segmen-segmen

tertentu yang disasar berdasarkan sumber daya yang ada sehingga sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh partai ataupun kandidat dalam pemetaan
6

massa dalam pemilu. Memantau dan mengendalikan penerapan strategi dan


taktik untuk mencapai sasaran obyektif agar tidak berubah sesuai dengan
apa yang diinginkan dan menjadikan suatu kekuatan dalam mencapai tujuan.

2.3 Hal-hal yang mendasari para pelaku politik merumusakan


Political Marketing mereka.
Guna mengetahui sejauh mana pemilih atau massa yang akan memilih
partai ataupun kandidat tersebut melalui produk politik diantaranya:
a Kebijakan Melalui issue yang diangkat dan Kebijakan yang akan
dikeluarkan. kemudian program kerja baik itu jangka pendek maupun
jangka panjang.
b Seseorang / Person Figur kandidat adalah nilai jual dalam politik,
dimana track record mereka dalam politik sangat dipertanyakan.
c Partai Visi misi dan ideologi partai
d Presentasi Medium komunikasi baik itu melalui temu ramah, maupun
diskusi kepada massa dan calon lain, ini biasnya lebih kepada person
atau pelaksana.
Adapun dari strategi yang dapat dicanangkan oleh para politisi atau pelaku
politik ini adalah dengan melakukan berbagai macam strategi political
marketing, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Pull Marketing yaitu penyampain produk politik kepada para pemilih
melalui saluran media massa seperti yang dilihat melalui iklan politik
dan kampanye seperti yang dapat kita saksikan melalui berita-berita
politik yang disiarkan oleh stasiun televisi, radio, internet bahkan
melalui koran.
b. Push Marketing adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh
para pemilih secara langsung atau dengan cara yang lebih customized
(personal) atau disebut experiential marketing yang berintikan pada
7

usaha agar pemilih merasakan dengan panca indra, perasaan, pikiran,


tindakan,

dan

mengaitkan

dirinya

dengan

produk

politik

yang

disampaikan kandidat. Ada beberapa hal alat pengukur kualitas figur


atau kandidat Kualitas instrumental Faktor simbolis meliputi prinsip prinsip hidup, aura emosional, aura sosial dan aura inspirasional.
Fenotipe optis Pesona fisik, faktor kesehatan dan kebugaran, gaya
penampilan.
c. Pass Marketing yakni penyampaian produk politik kepada influencer
melalui orang ketiga seperti individu-individu dan kelompok2 yang
terorganisasi atau tidak terorganisir yang mempunyai pengaruh besar
atau

menjadi

rujukan

bagi

para

pemilih

sehingga

sangat

mempengaruhi persepsi para pemilih untuk memilih dalam pemilu.


Sedangkan dalam proses political marketing itu dapat kita perhatikan
beberapa tahapan berikut ini :
1. Proses Strategic marketing segmentasi melalui proses delivery pull
marketing dengan pasar politiknya yaitu media massa
2. Strategic marketing targeting melalui bauran politik presentasi dan
substansi (policy, person, party) kemudian melalui proses delivery pass
marketing dengan pasar politiknya influenser orang yang ketiga dan
berpengaruh.
3. Strategic marketing positioning melalui bauran politik dan proses delivery
push marketing dengan mempunyai pasar politik yaitu langsung kepada
pemilih.
Dari ketiga proses marketing tersebut menghasilkan output political
marketing yaitu orientasi perilaku pemilih diantaranya Makna Politik Makna
Subjektif Representasi Kognitif.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Political Marketing dalam Pemilu akan semakin intensif karena
dukungan media massa. Saat ini industri media di Indonesia sangat maju
pesat, sehingga memungkinkan digunakan secara intensif dalam marketing
politik para kandidat baik perseorangan maupun kelompok. Dari model
penyampain produk marketik itu merupakan hal yang sangat pokok dalam
political marketing diantaranya Pull marketing pemasaran politik marketing
melalui media massa Push marketing melalui personal kandidat atau figur
Pass marketing pemasaran politik melalui orang ketiga ataupun teem sukses
dan para tokoh penting yang dapat mempengaruhi para pemilih.

3.2 Saran
Dalam dinamika politik modern seperti saat ini indonesia merupakan
negara yang sudah mulai menjurus kepada negara yang lebih demokratis,
seperti pemilihan umum baik itu tingkat daerah maupun tingkat nasional
yang berjalan dengan baik dan aman, namun kita sebagai masyarakat
Indonesia yang dijadikan sebagai objek dari pemilu sebaiknya harus kritis
dalam memilih pilihan dan jangan sampai termakan janji-janji politik
penguasa, sebab kalau pilihan kit asalah akan berakibat fatal untuk jangka
panjang dalam hal pemerintahan yang sesuai dengan pemerintahan atau
pemimpin yang kita cita-citakan selama ini.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy.2001.ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Pen
Rosdakarya.
Newman, Bruce., The Mass Marketing of Politics Democracy in An Age
ofManufactured Images, (London, New Delhi : Sage Publications, 1999).
Mauser, G., Political Marketing : An Approach to Campign Strategy, (New
York :Praeger, 1983).

10

Newman, Bruce I and Perloff, Richard M, Political Marketing : Theory,


Research andApplications, in Kaid, Lynda Lee, Handbook of Political
Communications Research, (London :Lawrence Erlbaum Associates Publisher,
2004).

11

Anda mungkin juga menyukai