Kaml
Kaml
biosurfactant
yang
digunakan
untuk
mengatasi
berbagai
bioaugmentasi
sangat
efisien
untuk
digunakan
dalam
menanggulangi limbah minyak dalam skala besar seperti pada kasus meledaknya
kilang montara di laut Timor, karena dalam metode bioaugmentasi ini mikroba
yang dikulturkan diisolasi secara khusus, pada umumnya dari lingkungan yang
sama dan di tumbuhkan dalam jumlah yang besar dalam suatu reaktor. Mikroba
tersebut mampu mendegradasi komponen komponen dalam hidrokarbon
menjadi CO2 dan air. Mikroba tersebut akan bertahan hidup dengan
mengkonsumsi hidrokarbon sampai polutan tersebut tersubstansi. Agar proses
bioaugmentasi berhasil dengan baik, maka dibutuhkan beberapa kriteria
diantaranya :
1. Kemampuan mikroba untuk mencapai kontaminan
2. Keberadaan oksigen untuk metabolisme mikroba, suhu antara 5 45 oC
pH antara 6,5 8,5.
3. Penambahan nutrien
Selama mikroba dapat mencapai kontaminan, tersedia oksigen serta suhu dan
pH yang sesuai, maka proses remediasi akan berlangsung dengan sempurna.
Bakteri dianggap sebagai salah satu mikroorganisme yang bertanggung
jawab
terhadap
degradasi
hidrokarbon
di
lingkungan
dan
bakteri
Pendederan I dilakukan dalam hapa ukuran 2x2x1 m dengan padat tebar 500
ekor/m2. Lama pemeliharaan dalam pendederan I adalah 30 hari. Dosis
pemberian pakan dalam pendederan I dengan dosis 20%/ bobot biomas/hari.
2. Pendederan II dan III
Wadah yang digunakan adalah hapa hitam berukuran 2x2x1 m. Menebarkan
benih dengan kepadatan 125 ekor/m3. Pemeliharaan benih di P II dan P III
masingmasing selama 60 hari. Dosis pemberian pakan adalah 10%/bobot
biomas/hari untuk 30 hari pertama dan 5%/bobot biomas/hari untuk 30 hari
kedua dengan frekuensi tiga kali/hari.
3. Pembesaran
Wadah yang digunakan adalah keramba jaring apung. Padat tebar untuk
kegiatan pembesaran dengan kepadatan 50 ekor/m3. Pemberian pakan selama
pembesaran menggunakan dosis 34 %/bobot biomas/hari. Frekuensi
pemberian pakan adalah tiga kali/hari dan mendata parameter kelangsungan
hidup (%), FCR dan laju pertumbuhan.
C. Sebagai Industri farmasi dan kosmetika
Sebagai bagian dari proses metabolismenya, banyak biota (organisme) laut
mengeluarkan berbagai senyawa bioaktif (bioactive compounds) yang membantu
mereka dari beragam serangan penyakit, hama, dan pemangsa (predator) untuk
bertahan hidup. Atas rahmat Allah swt, banyak senyawa bioaktif itu yang juga
memiliki karakteristik (properties) yang bermanfaat bagi umat manusia.
Bermacam ragam senyawa bioaktif (natural products) yang diekstraksi (screened)
dari berbagai biota laut, memiliki sifat-sifat antibiotik, anti-tumor, anti-virus, antiparasit,
anti-inflamasi;
dan
mengandung
senyawa
pestisida,
imunitas,
senyawa bioaktif dari berbagai biota laut ini telah dimanfaatkan industri farmasi
dunia untuk memproduksi berbagai macam obat-obatan dan kosmetika, yang
nilainya mencapai 60 miliar dolar AS setiap tahunnya. Sejauh ini, baru sekitar 1%
dari seluruh biota laut yang potensial mengandung senyawa bioaktif telah
diekstraksi.
berhasil diekstraksi dari jenis abalone (Haliotis discushanni) yang juga bisa
megobati tumor.
Antibiotik
Beragam jenis bakteri (mikroba) dan organisme makro laut adalah sumber
senyawa antibiotik yang sangat kaya.
ditemukan bahwa hewan karang octocoral dari perairan laut Palau mengandung
senyawa briarein yang ampuh sebagai obat anti-inflamasi dan anti-virus. Algae
hijau-biru, Rivularia firma, mengandung senyawa brominated cyclic yang ampuh
sebagai anti-inflamasi.