Anda di halaman 1dari 11

UNSUR GOLONGAN IIA

Posted on November 8, 2012 by farhan_baehaki


1. Unsur-Unsur Golongan IIA
Unsur-unsur golongan IIA atau alkali tanah ditemukan dalam kelompok kedua tabel periodik.
Semua unsur alkali tanah memiliki jumlah oksidasi +2, membuat unsur-unsur ini sangat
reaktif. Karena reaktivitas, logam yang bersifat basa tidak ditemukan bebas di alam.
Berikut merupakan unsur-unsur yang termasuk dalam golongan alkali tanah :

Berilium

Magnesium

Kalsium

Strontium

Barium

Radium

2. Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan IIA


Di alam unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa. Magnesium dan kalsium
terdapat dalam batuan silikat dan aluminosilikat sebagai kationiknya. Oleh karena kationkation dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion
Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan di laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3. Kulit
kerang dan hewan laut lainnya yang mati berakumulasi membentuk deposit batu kapur.
Magnesium dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat menjadi dolomit,
CaCO3.MgCO3.
Mineral utama berilium adalah beril, Be3Al2(SiO3)6, mutiara dari jenis aquamarin (biru
terang), dan emerald (hijau tua). Stronsium terdapat dalam celestit, SrSO4, dan stronsianat,
SrCO3. Barium ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3. Radium terdapat dalam
jumlah kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif.
3. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IIA
Sifat fisik unsur golongan II A dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sifat

Be

Mg

Ca

Sr

Ba

Jari-jari logam (pm)

111

160

197

215

217

Jari-jari ion (pm)

31

65

99

113

135

Rapatan muatan ion

+6,45

+3,08

+2,02

+1,77

+1,48

Energy ionisasi pertama dan kedua

+2,675

+2,188

+1,735

+1,614

+1,468

Energy hidrasi

-2385

-1940

-1600

-1460

-1320

Potensial elektroda (V)

-1,70

-2,375

-2,76

-2,89

-2,90

Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom
menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang.
Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup
kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan
lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari
unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya,
unsur-unsur menjadi cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke bawah
dalam sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium
bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan
logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar.
Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk
peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada
700C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida.
Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan
katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g) CaH2(s)
Mg(s) + H2(g) MgH2(s)
Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan
nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:
Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan
spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium
putih terang. Magnesium jika dibakar akan mengeluarkan cahaya sangat terang. Oleh karena
garam-garam alkali tanah menghasilkan nyala beraneka warna, sering dipakai sebagai bahan
untuk membuat kembang api.
4. Reaksi Dengan Unsur Lain
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron
valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali
tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun
Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi
dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini

semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin
meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa
bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.

Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah


Reaksi secara umum

Keterangan

2M(s) + O2(g) 2MO(s)

Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan

M(s) + O2(g) MO2 (s)

Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg, dan Ca,


tidak terjadi

M(s) + X2(g) MX2 (s)

X: F, Cl, Br, dan I

M(s) + S(s) MS (s)


M(s) + 2H2O (l) M(OH)2 (aq) + H2
(g)

Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan

3M(s) + N2 (g) M3N2 (s)

Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak dapat


berlangsung

M(s) + 2H+(aq) M2+(aq) + H2(g)

Reaksi cepat berlangsung

M(s) + H2 (g) MH2 (s)

Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat berlangsung

Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan
hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium
bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah
dan air berlangsung sebagai berikut.
Ca(s) + 2H2O(l) > Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen

Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan
logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).
2Mg(s) + O2 (g) > 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) > BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).

4Mg(s) + O2(g) + N2 (g) > MgO(s) + Mg3N2(s)

Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) > 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah.
Contoh :
3Mg(s) + N2(g) > Mg3N2(s)

Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen

Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen
kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Contoh :
Ca(s) + Cl2(g) > CaCl2(s)
5. Cara Memperoleh Logam Alkali Tanah
a. Ekstraksi Berilium (Be)
Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga
700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg > MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2yang telah
ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- > Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

b. Ekstraksi Magnesium (Mg)


Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2]
karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga
menhasilkan Mg.
2[MgO.CaO] + FeSi > 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air
alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O > Ca2+ + 2OHMg2+ + 2OH- > Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2.
Mg(OH)2 + 2HCl > MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan
magnesium.
Katode : Mg2+ + 2e- Mg
Anode : 2Cl- > Cl2 + 2ec. Ekstraksi Kalsium (Ca)
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa
CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl > CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca).
Reaksi yang terjadi :
Katoda : Ca2+ + 2e- > Ca
Anoda

: 2Cl- > Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al.
6CaO + 2Al > 3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na


CaCl2 + 2 Na > Ca + 2NaCl
d. Ekstraksi Strontium (Sr)
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan
SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit
merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi :
Katode : Sr2+ +2e- > Sr
Anoda : 2Cl- > Cl2 + 2ee. Ekstraksi Barium (Ba)
Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses
menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2.Reaksi yang terjadi :
Katode : Ba2+ +2e- > Ba
Anoda : 2Cl- > Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi
yang terjadi :
6BaO + 2Al > 3Ba + Ba3Al2O6
6. Kegunaan Unsur Golongan IIA
Berilium (Be)

Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat jet.

Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.

Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir

Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.

Magnesium (Mg)

Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada
lampu Blitz.

Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.

Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat
di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.

Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

Kalsium (Ca)

Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.

Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.

Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan
cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.

Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong
asap.

Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah.

Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan
gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.

Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.

Stronsium (Sr)

Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila digunakan


untuk bahan kembang api.

Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.

Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam
baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).

Barium (Ba)

BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap


sinar X meskipun beracun.

BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.

Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

LOGAM ALKALI TANAH


1. Definisi
Menurut segi bahasa Logam alkali tanah memiliki tiga makna yaitu :
logam : disebut logam karena unsur di golongan IIA memiliki sifat sifat
seperti logam.
alkali : disebut alkali karena mempunyai sifat basa atau alkalin jika
direaksikan dengan air.
tanah: disebut tanah karena bila di oksidasi akan sukar larut dalam
air,Oleh karena itu, istilah Logam alkali tanah biasa digunakan untuk
menggambarkan unsur golongan II A.
Logam alkali tanah umumnya reaktif, tetapi kurang reaktif jika
dibandingkan dengan logam alkali. Yang termasuk ke dalam golongan II A
yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai
alkali tanah karena sifat radioaktifnya.

2. Kelimpahan Unsur-unsur alkali tanah di alam


Kelimpahan Unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa.
Unsur-unsur golongan IIA tersebar dalam struktur batuan.
Berilium, Mineral utama berilium adalah beril, Be3Al2(SiO3)6, mutiara
dari jenis aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua).
Magnesium, Mineral utama yang mengandung magnesium adalah
carnellite, magnesite dan dolomite. Kelimpahan magnesium terletak pada
urutan kedelapan pada kulit bumi.
Kalsium, ditemukan dalam kapur, limestone, gypsum, flourite.
Stalaktit dan stalaknit mengandung kalsium karbonat. Kelimpahan kalsium
terletak pada urutan kelima pada kulit bumi.
Magnesium dan kalsium terdapat dalam bentuk batuan silikat dan
aluminosilikat, sebagai kationiknya. Oleh karena kation-kation dalam
silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion
Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan di laut, terutama pada kulit kerang yakni
CaCO3. Kulit kerang dan hewan laut lainnya yang mati berakumulasi
membentuk deposit batu kapur. Magnesium dalam air laut bereaksi
dengan sedimen kalsium karbonat menjadi dolomit, CaCO3.MgCO3.
Stronsium, terdapat dalam Celestit, SrSO4, dan stronsianat SrSO.
Barium, ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit BaCO3
Radium, terdapat dalam jumlah kecil pada bijih uraium, sebagai unsur
radioaktif.

3. Kecenderungan Sifat-sifat fisik Unsur-Unsur golongan IIA


3.1 Tren Jari-Jari Atom dan Jari-Jari Ion
Tabel. Tren Jari-Jari Atom dan Jari-Jari ion
Unsur- Unsur Golongan IIA

Berdasarkan tabel dan grafik di atas kecenderungan jari-jari atom dan jarijari ion dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin meningkat.

Jari-jari atom dipengaruhi oleh jumlah lapisan elektron di luar nukleus (inti
atom) dan gaya tarik dari nukleus terhadap elektron luar.

Jari-jari ion lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari atomnya. Hal ini
disebabkan karena ion unsur alkali tanah merupakan ion positif sehingga
jumlah elektronnya semakin berkurang dibandingkan dalam keadaan
atomnya.
3.2 Kecenderungan Energi Ionisasi

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa energi ionisasi


pertama maupun kedua dari atas ke bawah dalam satu golongan energi
ionisasinya semakin rendah.
Energi ionisasi diatur oleh :
Muatan dalam inti atom
Jumlah elektron dalam kulit-kulit atom dalam
Jarak antara elektron terluar dengan inti atom.

Anda mungkin juga menyukai