Unsur Golongan
Unsur Golongan
Berilium
Magnesium
Kalsium
Strontium
Barium
Radium
Be
Mg
Ca
Sr
Ba
111
160
197
215
217
31
65
99
113
135
+6,45
+3,08
+2,02
+1,77
+1,48
+2,675
+2,188
+1,735
+1,614
+1,468
Energy hidrasi
-2385
-1940
-1600
-1460
-1320
-1,70
-2,375
-2,76
-2,89
-2,90
Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom
menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang.
Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup
kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan
lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari
unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya,
unsur-unsur menjadi cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke bawah
dalam sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium
bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan
logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar.
Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk
peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada
700C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida.
Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan
katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g) CaH2(s)
Mg(s) + H2(g) MgH2(s)
Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan
nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:
Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan
spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium
putih terang. Magnesium jika dibakar akan mengeluarkan cahaya sangat terang. Oleh karena
garam-garam alkali tanah menghasilkan nyala beraneka warna, sering dipakai sebagai bahan
untuk membuat kembang api.
4. Reaksi Dengan Unsur Lain
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron
valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali
tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun
Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi
dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini
semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin
meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa
bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
Keterangan
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan
hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium
bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah
dan air berlangsung sebagai berikut.
Ca(s) + 2H2O(l) > Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan
logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).
2Mg(s) + O2 (g) > 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) > BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) > 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah.
Contoh :
3Mg(s) + N2(g) > Mg3N2(s)
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen
kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Contoh :
Ca(s) + Cl2(g) > CaCl2(s)
5. Cara Memperoleh Logam Alkali Tanah
a. Ekstraksi Berilium (Be)
Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga
700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg > MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2yang telah
ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- > Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca).
Reaksi yang terjadi :
Katoda : Ca2+ + 2e- > Ca
Anoda
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al.
6CaO + 2Al > 3 Ca + Ca3Al2O6
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi
yang terjadi :
6BaO + 2Al > 3Ba + Ba3Al2O6
6. Kegunaan Unsur Golongan IIA
Berilium (Be)
Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat jet.
Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
Magnesium (Mg)
Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada
lampu Blitz.
Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.
Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat
di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.
Kalsium (Ca)
Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.
Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan
cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong
asap.
Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah.
Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan
gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.
Stronsium (Sr)
Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam
baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
Barium (Ba)
BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas kecenderungan jari-jari atom dan jarijari ion dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin meningkat.
Jari-jari atom dipengaruhi oleh jumlah lapisan elektron di luar nukleus (inti
atom) dan gaya tarik dari nukleus terhadap elektron luar.
Jari-jari ion lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari atomnya. Hal ini
disebabkan karena ion unsur alkali tanah merupakan ion positif sehingga
jumlah elektronnya semakin berkurang dibandingkan dalam keadaan
atomnya.
3.2 Kecenderungan Energi Ionisasi