METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Bahan Percobaan
1.
2.
Aquadest (H2O)
Fungsi : sebagai pelarut
3.
4.
Etanol (C2H5OH)
Fungsi : untuk melarutkan sampel
5.
Formaldehid (CH2O)
Fungsi : sebagai reaktan
6.
7.
8.
Phenolphthalein (C20H14O4)
Fungsi : sebagai indikator dalam titrasi
9.
Urea (H2NCONH2)
Fungsi : sebagai reaktan
3.2
Peralatan Percobaan
Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1.
Batang pengaduk
Fungsi : mengaduk campuran menjadi homogen
2.
Beaker glass
Fungsi : untuk mengukur volume larutan
3.
Bunsen
Fungsi : sebagai sumber api
4.
Buret
Fungsi : tempat zat pentiter dan menentukan volume pentiter
5.
Corong gelas
Fungsi : untuk mempermudah menuang cairan ke wadah yang bermulut kecil.
6.
Erlenmeyer
Fungsi : tempat larutan yang akan dianalisa.
7.
Gelas ukur
Fungsi : mengukur volume bahan / larutan
8.
Kaki tiga
Fungsi : sebagai penahan penangas pasir
9.
Kertas indikator pH
Fungsi : untuk mengukur pH sampel
10.
11.
Penangas pasir
Fungsi : untuk memanaskan larutan campuran dalam labu
12.
Piknometer
Fungsi : menentukan densitas air dan larutan.
13.
Pipet tetes
Fungsi : mengambil larutan / bahan dalam volume kecil
14.
Pipet volumetrik
Fungsi : mengambil larutan campuran dalam labu
15.
Refluks Kondensor
Fungsi: untuk mengkondensasikan zat-zat yang menguap selama pemanasan
16.
17.
Stopwatch
Fungsi : mengukur waktu yang digunakan
18.
Termometer
Fungsi : untuk mengukur suhu larutan
19.
Timbangan elektrik
Fungsi : untuk menimbang berat bahan yang digunakan serta menimbang
berat piknometer
5. Termometer
2.
Refluks kondensor
3.
Pipet tetes
7. Penangas pasir
4.
Bunsen
8. Kaki tiga
.