manusia
diawali
dengan
peristiwa
vitellinus
dan
tali
pusat.
Sebagai
akibat
dari
pembentukan sistem-sistem organ dan pertumbuhan sistemsistem organ dan pertumbuhan sistem saraf pusat yang cepat,
cakram
mudigah
yang
mula-mula
datar
melipat
kearah
pengatur
sirkulasi
embrio
dengan
plasenta,
menebal.
Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang latihan
bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air
ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang
bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin
kuat. Saluran
darah
di
paru-paru
bayi
sudah
semakin
fungsi
menelan
sudah
semakin
membaik.
Indera
Berat badan
bayi
sudah
mencapai
750-780gram,
bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan
hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan
menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga
membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat
menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain
itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur
suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna
sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram,
dengan
menghasilkan
bermilyar
sel.
Apabila
bermimpi,
Minggu ke-33,
bayi
telah
memiliki
bentuk
wajah
yang
membulat
dan
kulitnya
menjadi
merah
jambu.
Daftar Pustaka
Sadler, T.W. 2006. Embriologi Kedokteran Langman Edisi 7.
[online].
(http://books.google.co.id/books?
id=EBb7BlfficQC&pg=PA69&lpg=PA69&dq=embriologi+sistem+kar
diovaskular&source=bl&ots=XeJ9nK9AgT&sig=CP4FjOmmCXHMu
Xth6hYZ7w8haLU&hl=en&sa=X&ei=UnBXU62EMM6xrgeM5oGwB
g&ved=0CFUQ6AEwBDgK#v=onepage&q=embriologi%20sistem
%20kardiovaskular&f=false, diakses tanggal 23 April 2014)
Amiseno,
RA.
2011.
Chapter
II.
[online].
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21471/4/Chapter
%20II.pdf, diakses tanggal 23 April 2014)