Anda di halaman 1dari 1

Tanaman Hidroponik Bukanlah Organik,

dan Bisa Jadi Sarat Bahan Kimia


Tanaman hidroponik semakin hangat diperbincangkan
karena tak harus menggunakan tanah dalam bercocok
tanam, bagaimana kebutuhan nutrisinya terpenuhi?

Ilustrasi (Thinkstock)
Perdebatan mengenai mana yang lebih baik, apakah tanaman organik atau hidroponik, menjadi
cukup kompleks di kalangan masyarakat, bahkan pelaku bisnis pertanian. Asumsi yang umum
ada dipegang oleh masyarakat adalah, sistem pertanian hidroponik yang menggunakan air
sebagai media tanam, tak akan mencemari lingkungan. Sementara itu pertanian organik
menghasilkan produk yang sehat dan ramah lingkungan, karena bebas bahan kimia, seperti
pestisida.
Dalam sistem hidroponik, penggunaan nutrisi diatur oleh manusia secara presisi. Menurut laman
Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, pada tahun 1994 sebuah tes pernah dilakukan oleh
Laboratorium Teknologi Tanaman Universitas San Jose California, untuk mengetahui kandungan
vitamin dan mineral yang terkandung dalam hasil tanaman hidroponik dibandingkan dengan hasil
tanaman organik dan juga hasil tanaman yang dibudidayakan secara konvensional.
Kelompok tersebut melakukan penelitian terhadap tomat dan paprika yang ditumbuhkan dalam
ketiga kondisi tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa tanaman hasil hidroponik memiliki vitamin
dan mineral yang secara signifikan lebih tinggi dibanding dengan pola konvensional maupun
organik. Hal ini menunjukkan bahwa kalibrasi dan ketepatan penggunaan unsur hara pada
tanaman sangat menentukan tingkat optimalisasi kandungan nutrisi pada hasil tanaman tersebut.
Namun, kita perlu berhati-hati dalam mengonsumsi hasil produksi sistem hidroponik. Jangan
keliru. Hidroponik adalah sistem pertanian yang hanya tanpa tanah. Namun makanannya disuplai.
Jadi pada cairannya diberi kalium, natrium, potasium, dan sebagainya. Dan semuanya adalah
bahan kimia, ujar Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan Pangan Dan Gizi, IPB. Jadi
hidroponik bukanlah organik, ungkapnya menjawab perbedaan antara kedua sistem penanaman
ini.
Namun menurut laman Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, saat ini mulai banyak
percobaan penggunaan mineral-mineral organik yang digunakan untuk perakitan nutrisi
hidroponik. Bila kebutuhan nutrisi dalam pertanian hidroponik dikelola dengan baik, bisa jadi
pestisida juga tak lagi digunakan dan tak akan meninggalkan residu pestisida dalam pembuangan
media airnya.
(Titania Febrianti)

Anda mungkin juga menyukai