TUJUAN
1. Praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi pemutihan pewarna dengan reaksi terhadap basa kuat.
2. Praktikan dapat membandingkan kereaktifan dari 2 pewarna yang memiliki
kemiripan struktur.
3. Praktikan dapat mempelajari pengaruh aktivitas ion dalam kinetika reaksi
pemutihan pewarna.
PENDAHULUAN
Pewarna tekstil seperti bahan-bahan yang lain, tidak melekat / menempel
untuk selamanya. Pakaian yang masih baru dengan warna cerah setelah terkena udara
luar, sinar matahari, keringat, detergen serta pemutih/pengelantang ; akan banyak
kehilangan warna aslinya bahkan akan menjadi pudar.Hal ini di karenakan pewarna
merupakan bahan organik tak jenuh yang dapat diserang oleh senyawa kimia yang
reaktif dan di ubah menjadi produk yang tidak berwarna. Pemutih merupakan
spesifikasi agen oksidasi yang kuat untuk menghancurkan molekul organik dari
pewarna dengan mengoksidasi ikatan rangkapnya.
Pada percobaan kali ini, kita akan mempelajari reaksi dari pewarna yang
sering disebut Crystal Violet (CV+). Pewarna ini memiliki struktur yang hampir mirip
dengan pewarna lain seperti Malachite Green ( MG+) dan Metil Violet Struktur dari
pewarna tersebut dapat dilihat di bawah ini :
Crystal Violet dan Metil Violet merupakan bahan pewarna yang biasanya ada sebagai
kation ( ion positif ) di gunakan sebagai indikator asam-basa, pewarna tekstil dan
sebagai agen anti bakteri. Ion hidroksidasi pada kosentrasi tinggi akan menyerang
kation dari Crystal Violet pada atom karbon pusat dimana ketiga cincinnya akan
diikat. Ketika ion OH- berikatan / terikat pada atom karbon, produk tidak berwarna
akan terbentuk.
CV+ + OHViolet
CV OH
tidak berwarna
- A
waktu
- konsetrasi
waktu
4. NaNO3
5. Spektrofotometer
6. Aquades
Metode:
A. Percobaan Penentuan Kecepatan Reaksi Pemutihan Pewarna Metil Violet
dengan Basa Kuat
1. Menyiapkan larutan induk metil violet 0,05% ,kemudian melakukan
pengenceran dengan mengambil 5ml larutan induk dalam labu ukur
50ml
2. Menyiapkan larutan NaOH dan melakukan pengenceran dengan
mengambil 8ml (larutan a) dan 16ml (larutan b) dari larutan induk
NaOH 0,1 M ke dalam labu 100 ml
3. Menset terlebih dahulu sepektrofotometer spectronic 20 yang akan
digunakan untuk pengukuran Metil Violet pada panjang gelombang
570 nm
4. Dengan blanko aquades pada kuvet (kalibrasi) mengatur posisi 0%
transmittan tanpa adanya sampel dan 100% transmittan
3. 50 ml NaOH 0,1 M
M=
massa
1000
Mr
volume
0,1 =
massa 1000
40
50
massa
1000
Mr
volume
0,1 =
massa 1000
85
50
16 ml
NO3 0,1
M
0,0222
0,0177
0,0177
0,0132
0,0132
0,00877
(Larutan b)
NO3
0,05 M
0,0506
0,0457
0,0409
0,0409
0,0362
0,0315
210
240
0,0222
0,0177
0,0362
0,0362
0,0362
0,0362
0,0177
0,0132
0,00877
0,0043
0,0315
0,0268
16 ml
NO3 0,1
M
0,0655
0,0506
0,0409
0,0362
0,0315
0,0268
0,0222
0,0177
(Larutan b)
NO3
0,05 M
0,0809
0,0655
0,0604
0,0506
0,0457
0,0409
0,0362
0,0315
16 ml
NO3 0,1
M
(Larutan b)
NO3
0,05 M
JAWAB PERTANYAAN
1. Grafik A , log A , dan 1/A terlampir
o Untuk grafik (NaOH 8ml + aquades) sbg fungsi waktu (interval 30 detik) dapat
dilihat bahwa R2 pada grafik A mendekati 1 yaitu 0,9605 karena itu grafik A lebih
baik daripada grafik log A dan 1/A, jadi orde reaksi yang tepat adalah orde 0
o Untuk grafik (NaOH 8ml + NO3 0,1 M) sbg fungsi waktu (interval 30 detik)
dapat dilihat bahwa R2 pada grafik 1/A mendekati 1 yaitu 0,8534 karena itu
grafik 1/A lebih baik daripada grafik log A dan A, jadi orde reaksi yang tepat
adalah orde 2
o Untuk grafik (NaOH 8ml + NO 3 0,05 M) sbg fungsi waktu (interval 30 detik)
dapat dilihat bahwa R2 pada grafik A mendekati 1 yaitu 0,9258 karena itu grafik
A lebih baik daripada grafik log A dan 1/A , jadi orde reaksi yang tepat adalah
orde 0
o Untuk grafik (NaOH 16 ml + aquades) sbg fungsi waktu (interval 30 detik) dapat
dilihat bahwa R2 pada grafik A mendekati 1 yaitu 0,9788 karena itu grafik A lebih
baik daripada grafik log A dan 1/A, jadi orde reaksi yang tepat adalah orde 0
o Untuk grafik (NaOH 16ml + NO 3 0,1 M) sbg fungsi waktu (interval 30 detik)
dapat dilihat bahwa R2 pada grafik A mendekati 1 yaitu 0,9605 karena itu grafik
A lebih baik daripada grafik log A dan 1/A, jadi orde reaksi yang tepat adalah orde
0
o Untuk grafik (NaOH 16ml + NO3 0,05 M) sbg fungsi waktu (interval 30 detik)
dapat dilihat bahwa R2 pada grafik log A mendekati 1 yaitu 0,9727 karena itu
grafik log A lebih baik daripada grafik A (walaupun hanya terpaut 0,0001) dan
grafik 1/A, jadi orde reaksi yang tepat adalah orde 1
o Untuk grafik (NaOH 8ml + aquades) sbg fungsi waktu (interval 60 detik) dapat
dilihat bahwa R2 pada grafik
DAFTAR PUSTAKA
Pudjatmaka A. H, 2003, Kamus Kimia, Jakarta: Balai Pustaka
Smith Henk, 2000, Petunjuk Praktikum Kimia Fisika 1, Suliyono, UKSW
LAMPIRAN
1. Laporan sementara
2. Tugas Awal
3. Grafik A , log A , dan 1/A