I.
Osteoporosis
STUDI KASUS
GOUT DAN HYPERURICEMIA
Buang air kecil tidak bisa lancar dan sedikit-sedikit menunjukan adanya
kelaianan atau gangguan dari ginjal penderita. Penghambatan aliran urin
yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan
ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka panjang
dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.
Data leukosit menunjukan suatu peningkatan dari data normal yang
seahrusnya 5000-10.000 L menjadi 22.000 L . Peningkatan dapat
terjadi ketika serangan akut terjadi.
STUDI KASUS
OSTEOPOROSIS
Ny. Nia, 67 tahun, 65 kg MRS dengan keluhan tidak bisa berjalan, nyeri, dan kaku
pada tulang punggung, pinggul, kaki, dan tangan. Performance tubuh tampak
kifosis. Hasil pemeriksaan BMD menunjukkan T-score -3,5.
Hasil diagnose dokter : OP
Obat yang diberikan selama MRS adalah kalsitonin s.c 100 IU/hari, raloxifen 60
mg/hari, risendronat 35 mg/minggu.
Riwayat obat: Prednison 5 mg p.o dan sejak 2 tahun yang lalu mengkonsumsi
preparat Ca dan vitamin D serta pernah mendapat hormone replacement therapy.
Pertanyaan:
1. Sebut dan jelaskan keluhan/gejala (subyektif) pasien yang mendukung
diagnose dokter !
Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala,bahkan sampai
puluhan tahun tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang
sehingaa tulang menjadi kolaps atau hancur akan timbul nyeri dan perubahan
bentuk tulang. Jadi, seseorang yang menderita osteoporosis biasanya akan
mengalami keluhan atau gejala sebagai berikut:
Tingi badan berkurang
Bungkuk atau adanya perubahan bentuk tubuh
Patah tulang
Nyeri bila ada patah tulang
Berdasarkan penjelasan pasien adapun keluhan atau gejala yang
diderita pasien yaitu tidak bisa berjalan, nyeri, dan kaku pada tulang
punggung, pinggul, kaki, dan tangan hal tersebut dikarenakan pada penderita
Osteoporosis,pasien mengalami gangguan pada tulang dengan peningkatan
rongga di dalam tulang dan menurunnya massa tulang. Kegagalan atau
kelainan pada struktur tulang tersebut menyebabkan penurunan kekuatan
tulang. Berdasarkan gejala yang diderita pasien tersebut mendukung diagnosa
dokter bahwa penyakit yang diderita pasien.
2. Bagaimanakah interpretasi data klinis (obyektif) pada pasien di atas?
tulang.
oleh unit multiseluler dasar, yang meliputi osteoblas dan osteoklas. Osteoklas
terlibat dengan resorpsi atau pemecahan tulang dan terus menciptakan rongga
mikroskopis dalam jaringan tulang. Osteoblas terlibat dalam pembentukan
tulang dan mineral tulang baru dalam rongga tulang yang terus diciptakan
oleh osteoklas.
Saat puncak massa tulang tercapai antara usia 25 dan 35,
pembentukan tulang melebihi resorpsi tulang untuk peningkatan secara massa
tulang keseluruhan. Bagian tulang trabekuler lebih rentan terhadap
remodeling tulang karena lebih besar luas permukaannya. Dalam osteoporosis
yang disebabkan karena penuaan, ketidakseimbangan remodeling tulang
terjadi. Hal ini terjadi disebabkan karena menurunnya aktivitas replikasi dari
sel osteoprogenitor atau sel awal pembentuk sel tulang sehingga sintetis
osteoblas yang membantu pembentukan tulang juga menurun, dapat juga
disebabkan karena menurunnya aktivitas biologis dari ikatan matriks-growth
factor, dan juga karena penurunan aktivitas fisik.
Selain penuaan, menopause juga merupakan factor yang dapat
memicu terjadinya osteoporosis. Karena pada saat menopause produksi
estrogen akan menurun sehingga penghambat ikatan antara RANK dan
RANK-L juga akan menurun dan hal ini akan menyebabkan terjadinya
resorpsi tulang yang terus menerus oleh osteoclast. Kondisi menopause yang
terjadi secara tiba-tiba ini akan mengakibatkan lonjakan osteoclast yang
menyebabkan ketidakseimbangan osteoblast dengan osteoclast sehingga
osteoporosis sangat mungkin terjadi.
Kalsitonin
dilepaskan
dari
kelenjar
tiroidketika
terjadi
merupakan
pembentukan
tulang
obat
dan
kortikosteroid
meningkatkan
yang
resorpsi
dapat
menurunkan
tulang
sehingga