Anda di halaman 1dari 10

BAHAN LTM 1 dan 2 BIOENERGETIKA PEMICU 2

Komponen Yang Berperan Dalam Metabolisme


1. Enzim
Biokatalisator = mengatur kecepatan reaksi tetapi tidak ikut mengalami perubahan.
Enzim tersusun dari :
1. Apo enzim (protein )
2. Koenzim( Non Protein) Senyawa Organik(Nadh, Fadh, Koenzim A, Vit b )
Kofaktor , Senyawa An Organik
Sifat sifat Enzim
1. Spesifik ( Kusus )
Lipase hanya mengubah Protein- As Lemak + Gliserol.
Enzim Tidak ikut berubah
E +

ES

2. Enzim Bekerja dengan Baik pada Kondisi Suhu Optimum.


Bila Suhu Terlalu Tinggi 60 derajat , Protein Enzim Akan Menggumpal ( Koagulasi )
Sehingga sudah tidak bisa bekerja lagi ( Rusak / Denaturasi )
3. Enzim Di hambat Oleh Inhibitor :
CO, Arsenik, Hg, Sianida.
4. Enziim juga di percepat oleh Aktifator
Ca , Mg, Koenzim A.

5. Enzim Bekerja Pada PH tertentu


Contoh Enzim Lipase bekerja dengan baik Pada PH ( 5,7 7,5 )
Jika ph Tidak sesuai akan mengalami Denaturasi.
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Enzim dan Peranannya
No. Golongan Enzim Jenis Enzim Peranan Enzim
A. Karbohidrase
a. Selulose Menguraikan selulosa (polisakarida) -------------selabiosa (disakarida)
b. Amilase Menguraikan amilum (polisakarida)
--------------- maltosa (disakarida)
c. Pektinase Menguraikan pektin -----------------------asam pektin
d. Maltose Menguraikan maltosa ----------------- glukosa
e. Sukrose Mengubah sukrosa ------------------------ glukosa dan fruktosa
f. Laktose Mengubah laktosa ---------------glukosa dan galaktosa
B. Protease

a. Pepsin Memecah protein --------------- i pepton


b. Tripsin Menguraikan pepton ----------- asam amino
c. Entrokinase Menguraikan pepton --------------i asam amino
d. Peptidase Menguraikan peptida ---------------- asam amino
e. Renin Menguraikan kasein dan susu
f. gelatinase Menguraikan gelatin
C. Esterase
a. Lipase Menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak
b. Fostatase Menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfornya
1. Adenosin Trifosfat (ATP)
merupakan senyawa kimia berenergi tinggi, tersusun dari ikatan adenin purin terikat pada
gula yang mengandung 5 atom C, yaitu ribose dan tiga gugus fosfat
ATP ADP + P + 7,3 kalori/mol
2. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi
adalah suatu reaksi yang melibatkan oksigen dengan pelepasan
elektron dari satu atom atau senyawa, sebaliknya reaksi reduksi adalah suatu
reaksi yang melibatkan oksigen dengan penambahan elektron dari satu atom
atau senyawa.
Di dalam sel, kedua reaksi tersebut terjadi secara bersamaan (simultan),
artinya jika elektron dipindahkan dari molekul sebagai pemberi (donor)
elektron maka ada molekul lain yang bertindak sebagai penerima (akseptor)
elektron. Dengan demikian, donor elektron menjadi molekul yang teroksidasi
sedangkan akseptor menjadi molekul yang tereduksi
Pada umumnya, reaksi redoks
yang terjadi di dalam sel merupakan reaksi dengan terjadinya pemindahan
elektron dalam bentuk hidrogen (H+) yang mengandung satu proton (e-). Ada dua
koenzim yang penting dalam reaksi Redoks pada metabolisme sel yang bertindak sebagai
pembawa elektron (electron carriers), yaitu koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida
(NAD)
dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD)
Kedua koenzim tersebut mempunyai struktur yang serupa (identik),
jika molekul NAD direduksi menjadi molekul NADH2 maka
dua elektron (H2+) dan satu proton (e-) akan ditambahkan ke dalam molekul NAD
menjadi NADH2. Selama perpindahan elektron tersebut dalam suatu seri reaksi berantai
akan menghasilkan energi tinggi dalam bentuk ATP yang siap digunakan oleh sel.
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks (organik)
menjadi senyawa yang lebih sederhana (anorganik).
Respirasi
Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia dalam tubuh organisme melalui
reaksi oksidasi (penambahan oksigen) pada molekul organik.

Dari peristiwa tersebut akan dihasilkan energi dalam bentuk Adenosin Trifosfat (ATP) dan
CO2 serta H2O (sebagai hasil sisa).

Proses respirasi terdapat beberapa tahap, diantaranya :


1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif
3. Siklus Kreb / Siklus As Sitrat
4. fosforilasi oksidatif (transpor elektron).
Keterangan
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen) yang
berlangsung dalam mitokondria.
Glikolisis ini terjadi pada saat sel memecah molekul glukosa yang mengandung 6
atom C (6C) menjadi 2 molekul asam piruvat yang mengandung 3 atom C (3C)

Terjadi Dua Rangkaian, diantaranya :


1. rangkaian I (pelepasan energi)
berlangsung di dalam sitoplasma (dalam kondisi anaerob) untuk mengubah glukosa
menjadi fruktosa 1,6 fosfat, energy yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya
fruktosa 1,6 fosfat masuk ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi
dehidroksik aseton fosfat dan fosfogliseraldehid (PGAL)
2. rangkaian II (membutuhkan oksigen)
molekul fosfogliseraldehid yang mengalami reaksi
fosforilasi (penambahan gugus fosfat) dan dalam waktu yang
dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang ditangkap oleh akseptor hidrogen, yaitu
koenzim NAD
Kesimpulannya,
Fosfogliseraldehid
2 molekul Asam Piruvat + 2 ATP + H20
2. Dekarboksilasi oksidatif
Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam piruvat tergantung pada
ketersediaan oksigen dalam sel.
Jika oksigen cukup tersedia, asam piruvat dalam mitokondria akan mengalami
dekarboksilasi oksidatif yaitu mengalami pelepasan CO2 dan reaksi oksidasi dengan
pelepasan 2 atom H (reaksidehidrogenasi).

Selama proses tersebut berlangsung, maka

Dalam suasana aerob yang berlangsung di membran Krista mitakondria terbentuk juga
hasil yang lain, yaitu NADH2 dari NAD yang menangkap lepasnya 2 atom H yang
berasal dari reaksi dehidrogenasi.
Kemudian kumpulan NADH2 diikat oleh rantai respirasi di dalam mitokondria.
Setelah asam piruvat bergabung dengan koenzim dan membentuk asetil Co-A kemudian
masuk dalam tahap siklus Krebs.
3. Siklus Kreb / Siklus As Sitrat
Mengapa pada tahapan kedua ini dinamakan siklus Krebs? Siklus Krebs berasal dari
nama penemuannya yaitu Sir Hans Krebs (1980-1981), seorang ahli biokimia Jerman
yang mengemukakan bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam mitokondriasel
dengan suatu siklus dinamakan siklus Krebs
Asetil koenzim A masuk siklus Krebs
melalui reaksi hidrolisis dengan melepas koenzim A dan gugus asetil (mengadung 2 atom C),
kemudian bergabung dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk asam sitrat (6 atom
C). asam sitrat (C6) secara bertahap menjadi asam oksaloasetat (C4).
Asetil koenzim A ---------- Koenzim A + Asetyil
Asetil +asam oksaloasetat (4 atom C)----- asam sitrat (C6)
Selama berlangsungnya reaksi oksigen yang diambil dari air untuk digunakan
mengoksidasi dua atom C menjadi CO2, proses tersebut disebut dekarboksilasi
oksidatif.
Dalam setiap oksidasi 1 molekul asetil koenzim A akan dibebaskan
1 molekul ATP, 8 atom H, dan 2 molekul CO2.
Atom H yang dilepaskan itu kemudian ditangkap oleh Nikotinamid Adenin Dinukleotida
(NAD) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) untuk dibawa menuju sistem transport yang
direaksikan dengan oksigen menghasilkan air.
H + NAD ----------NADH
H + FAD-----------FADH
Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO2, serta 8
pasang atom H yang akan masuk ke rantai transpor elektron.
4. fosforilasi oksidatif (transpor elektron).
1. molekul NADH2 yang masuk ke rantai transpor elektron dapat dihasilkan 3
molekul ATP sedangkan dari 1 molekul FADH2 dapat dihasilkan 2 molekul
ATP.

Jadi, selama reaksi oksidasi dari 1 molekul glukosa dapat dihasilkan 38ATP, terdiri atas 2
ATP dari glikolisis, 2 ATP dari dekarboksilasi oksidatif dan 6 ATP dari siklus Krebs (berasal
dari 10 NADH2) serta 4 ATP dari siklus Krebs (berasal dari FADH2), jika dijumlahkan akan
diperoleh hasil seperti berikut.
2. 1) Energi ATP berasal dari 10 NADH2 selama 3 kali = 3 x (2+2+6) = 34
2. 2) Energi ATP berasal dari 2 NADH2 selama 2 kali = 2 x 2 = 4

Pengertian Enzim
Enzim adalah senyawa protein yang dapat mengatalisis reaksi-reaksi kimia dalam sel dan
jaringan makhluk hidup.
Enzim merupakan biokatalisator, artinya senyawa organik yang mempercepat reaksi kimia.

Sifat Enzim
Sifat-sifat enzim, yaitu:
a. Merupakan protein.
b. Merupakan biokatalisator.
c. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi, yaitu energi awal
yang diperlukan untuk memulai reaksi kimia.
d. Enzim bekerja spesifik, artinya untuk mengubah atau mereaksikan suatu zat tertentu
memerlukan zat tertentu pula.
e. Bekerja sangat cepat.
f. Tidak ikut bereaksi (tidak mengalami perubahan).
g. Tidak mengubah keseimbangan reaksi.
h. Memiliki sisi aktif atau sisi katalitik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombinasi.
i. Substrat asing yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi
mempercepat reaksi disebut aktivator.


Komponen Penyusun Enzim
Berdasarkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi:
a. Enzim protein sederhana terdiri atas protein.
b. Enzim konjugasi, terdiri atas protein dan nonprotein. Enzim konjugasi disebut
jugaholoenzim.
Holoenzim terdiri atas:
a. Apoenzim (protein), yaitu bagian yang relatif tidak tahan panas
(termolabil) atau mudah berubah serta bersifat nonaktif.
b. Prostetik atau kofaktor (nonprotein), yaitu bagian yang relatif tahan panas (100oC) sampai
beberapa lama (termostabil). Terdiri atas ion organik seperti Zn, Fe, Mn, Mg, Na, Ca, CO2,
K, NAD, NADP, koenzim A dan senyawa organik seperti tiamin, riboflavin, piridoksin, niasin
dan biotin. Golongan prostetik yang terdiri atas senyawa-senyawa organik dinamakan
koenzim (merupakan bagian yang bersifat aktif).

Cara Kerja Enzim


a. Hipotesis Lock and Key
Dikemukakan oleh Emil Fischer, cara kerja enzim seperti kunci dengan anak kunci.
1. Antara enzim dan substrat terjadi persatuan yang kaku seperti kunci dan anak kunci.
2. Enzim memiliki suatu tempat untuk bergabung dengan substrat yang disebut active
site (lokasi aktif) yang merupakan tempat perlekatan molekul substrat.
3. Pada tempat perlekatan tersebut mempunyai konfigurasi tertentu dan hanya substrat
khusus yang cocok untuk dapat bergabung.
4. Selama reaksi berjalan, enzim dan substrat berkombinasi sementara membentuk
kompleks enzim substrat.
5. Hubungan di antara enzim dan substrat berkombinasi merupakan hubungan yang
lemah, sehingga mudah berpisah lagi.
6. Setelah reaksi, hasil-hasil reaksi tidak lagi bersatu dengan sisi aktif atau sisi katalitik.

b. Hipotesis Koshland
Menurut Koshland, enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang
secara fisik lebih fleksibel dan terjadi interaksi dinamis antara enzim dengan
substrat.
Jika substrat berkombinasi dengan enzim akan terjadi perubahan
konfigurasi sisi aktif enzim, sehingga fungsi enzim berlangsung efektif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


a. Suhu
0C = tidak beraktivitas
38C 40C = aktivitas enzim meningkat
di atas 40C = aktivitas enzim menurun
60C = aktivitas enzim akan terhenti
b. Air
c. pH
pH tergantung pada lokasi enzim yang bersangkutan.

d. Konsentrasi enzim
Kecepatan proses pembentukan atau penguraian molekul substrat mengikuti konsentrasi
enzim.
e. Inhibitor
Inhibitor dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara menempati sisi aktif enzim
sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Inhibitor ini dapat dihilangkan
dengan penambahan konsentrasi substrat. Adapun inhibitor non-kompetitif bekerja dengan
cara menempati bagian lain dari permukaan enzim sehingga dapat mengubah sisi aktifnya.
Inhibitor ini dapat dihilangkan dengan penambahan konsentrasi substrat.

Peranan Enzim
a. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hidrogen, elektron, atau pelepasan
oksigen.
b. Dehidrasi, yaitu reaksi pelepasan molekul uap air (H2O).
c. Oksidasi, yaitu reaksi pelepasan molekul hidrogen, elektron, atau
penambahan oksigen.
d. Hidrolisis, yaitu reaksi penambahan H2O pada suatu molekul dan
diikuti pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H2O.
e. Deaminase, yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2).
f. Dekarboksilasi, yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karboksil
(COOH).
g. Fosforilasi, yaitu reaksi pelepasan fosfat.
h. Transferase, yaitu reaksi pemindahan suatu radikal

Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme


antara lain enzim katalase, oksidase, hidrase, dehidrogenase, transphosforilase,
karboksilase, desmolase, dan periksodase.
Jenis enzim dan peranannya

PERAN ENZIM/KO-ENZIM DALAM OKSIDASI BIOLOGIS


1. ENZIM OKSIDASE :
Oksidase merupakan enzim yang berperan mengkatalisis Hidrogen yang ada dalam substrat
dengan hasil berupaH2O dan H2O2.
Enzim ini berfungsi sebagai AKSEPTOR ion Hidrogen.
Enzim ini banyak terdapat dalam mioglobin, hemoglobin, dan sitokrom lain.
Enzim ini merupakan zat terakhir dari rangkaian proses respirasi yang berperan
memindahkan electron yang dihasilkan dari proses oksidasi sebelumnya yaitu oleh enzim
dehidrogenase.
Bentuk-bentuk lain yang perannya sama dengan enzim oksidase yaitu Flavoprotein
Mononukleotida (FMN) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) yang berasal dari
VITAMIN riboflavin.
FMN banyak terdapat dalam ginjal, usus halus, dan hati.
FAD banyak terdapat dalam hati
ENZIM OKSIDASE memanfaatkan OKSIGEN sebagai AKSEPTOR HIDROGEN
2. ENZIM DEHIDROGENASE :
Enzim ini berperan sebagai pemindah ion Hidrogen dari substrat satu ke substrat berikutnya
dalam reaksi REDOKS COUPLE. Contohnya ialah penggunaan enzim dehidrogenase dalam
pemindahan electron di membrane dalam mitokondria, siklus Kreb, dan GLIKOLISIS fase
anaerob.
Enzim ini tidak menggunakan Oksigen sebagai akseptor ion Hidrogen. Reaksi Redoks couple
enzim ini dapat dilihat sebagai berikut :
Catatan : A dan B merupakan substrat

Aktivitas enzim Dehidrogenase juga punya ketergantungan pada ko-enzim Nikotinamida --NAD (Vitamin Niasin) dan vitamin Riboflavin.
3. ENZIM HIDROPEROKSIDASE
Ada dua jenis hidroperoksidase : PEROKSIDASE dan KATALASE.
a). Peroksidase :banyak terdapat dalam air susu, leukosit, trombosit, dan jaringan tubuh
lainnya yang berperan dalam metabolisme EIKOSANOID (berkaitan dengan ASAM
LEMAK TAK JENUH).
Enzim peroksidase berperan penting menjaga lipid membrane sel dan hemoglobin dari
senyawaan peroksida (H2O2 ) yang bersifat toksik. Reaksinya sebagai berikut :

b). Katalase : banyak terdapat dalam jaringan hati, sel mukosa, darah, sumsum tulang, dan
ginjal. Bagian organel sel dari jaringan tersebut yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
untuk menghasilkan dan untuk menghancurkan hydrogen peroksida adalah ENZIM
PEROKSISOM.
Enzim ini berperan menghancurkan hydrogen peroksida yang dihasilkan dari aktivitas enzim
oksidase. Reaksinya sebagai berikut :

Hubungan kerja enzim peroksisom digambarkan dalam reaksi berikut:


Hubungan kerja enzim peroksisom digambarkan dalam reaksi berikut:

4. ENZIM OKSIGENASE
Enzim ini berperan dalam sintesis atau penguraian berbagai senyawaan Enzim ini banyak
ditemukan dalam hati.
Ada dua macam enzim Oksigenase yaitu : DIOKSIGENASE dan MONOOKSIGENASE.
Dioksigenase berfungsi mengkatalisis penyatuan oksigen ke dalam molekul substrat. Reaksi
dasarnya sebagai berikut :
DIOKSIGENASE
A + O2

AO2

Enzim Monooksigenase banyak ditemukan dalam sel-sel hati yang bekerja bersama enzim
SITOKROM P-450 untuk HIDROKSILASI OBAT. Reaksi dasar hidrosilasi obat oleh
monoksigenase :

OBAT

+ O2

+ 2
Fe2+
(P450)

+ 2H+

OBAT-

+ H2O

+ 2
Fe3+

Anda mungkin juga menyukai