Anda di halaman 1dari 3

Judul Artikel : Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return dan

Tingkat Likuiditas Saham:

Analisis Empiris pada Nonsynchronous

Trading
Penulis

: Indah Kurniawati

MOTIVASI PENELITIAN
Artikel ini mengangkat topik mengenai apakah terdapat perbedaan abnormal return dan
tingkat likuiditas saham sebelum dan sesudah adanya pengumuman earning perusahaan pada
pasar modal di Indonesia. Motivasi penelitiannya yaitu adanya informasi earning yang
diumumkan oleh perusahaan emiten akan membuat para calon investor bereaksi. Informasi
earning yang dipublikasikan oleh perusahaan akan mempengaruhi harga saham di Bursa Efek
Jakarta (Utami dan Suharmadi). Penelitian ini tidak hanya menguji pengaruh earning terhadap
abnormal return yang diperoleh oleh investor, namun juga akan menguji tingkat likuiditas saham
diseputaran publikasi earning. Penelitian ini juga mempertimbangkan kondisi perdagangan di
Bursa Efek Jakarta yang masih tipis (nonsynchronous trading) yang terjadi akibat transaksi
perdagangan jarang terjadi dan merupakan ciri dari pasar yangs sedang berkembang. Tujuan
utama dari penelitian ini yaitu menguji pengaruh pengumuman earning terhadap perolehan
abnormal return oleh para calon investor pada saat pengumuman earning dan disekitar
pengumuman earning, selain itu juga untuk menguji tingkat likuiditas saham disekitar
pengumuman earning ditinjau dari risiko sistematis, volume perdagangan, dan bid-ask spread
serta menguji tingkat signifikansi perbedaan tingkat likuiditas tersebut pada saat sebelum dan
setelah pengumuman earning.
LANDASAN TEORI
Menurut Foster (1986) ada dua hipotesis mengenai hubungan antara harga saham dan
earning yang dilaporkan, yaitu hipotesis mekanistik dan hipotesis myopic. Hipotesis mekanistik
menyatakan bahwa pasar modal ditetapkan pada earning yang dilaporkan tanpa memandang
metode akuntansi yang diterapkan oleh perusahan ataupun sumber-sumber gain dan loss dari
earning itu sendiri, sedangkan hipotesis myopic menyatakan bahwa pasar modal memiliki fokus
pada earning pendek yang dilaporkan pada tahun berjalan.

Foster et al (1984) meneliti mengenai post announcement sistematik return yang


berkaitan dengan besaran perubahan earning yang tidak diekspetasikan. Hasilnya keempat model
yang digunakan untuk mengestimasi earning yang tidak diekspetasi menunjukkan kekonsistenan
besaran kesalahan forecast earning yang berhubungan secara signifikan dengan besaran CAR.
Hasil penelitian dari Ali et al. (1992) menunjukkan bahwa kekonsistenannya dengan hipotesis
analis, yang ratarata melakukan under estimate kesalahan forecast akhir tahun ketika melakukan
forecast dimana kesalahan forecast satu bulan dan delapan bulan memiliki korelasi positif yang
signifikan. Selain itu, juga ditemukan bias overprediction pada kedua horizon forecast secara
signifikan. Ray Ball dan Walts (1972) mengungkapkan bahwa

penurunan net income dan

perilaku EPS sangat mirip dan korespondensi antara rangking unutuk net income dan
submartingale dengan trend linear sangat dekat. Dan yang terakhir yaitu penelitian dari Naim
dan Finn (2000) menunjukkan bahwa perusahaan yang mengumumkan kenaikan earning
membuat pasar melakukan reaksi dengan ditunjukkan adanya abnormal return positif yang
signifikan diseputar tanggal pengumuman earning. Sedangkan perusahaan yang mengumumkan
penurunan earning membuat pasar melakukan reaksi dengan ditunjukkan adanya abnormal
return negatif diseputar tanggal pengumuman earning.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan event study

dengan windows period selama 11 hari

perdagangan (lima hari sebelum tanggal pengumuman earning, pada saat pengumuman earning
dan lima hari setelah tanggal pengumuman earnings). Pemilihan windows period selama 11 hari
karena menghindari confounded effect, yaitu jika menggunakan lebih dari 11 hari maka ada
unsur lain yang dapat mempengaruhi penelitian ini, sedangkan jika menggunakan kurang dr 11
hari maka kemungkinan belum ditemukan pengaruhnya.
Data yang digunakan adalah data harga saham dari 34 perusahaan yang mengumumkan
earnings selama periode 2003 dan 2004. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu
harga penutupan yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta.
Hipotesis diuji dengan mengunakan market model Brown dan Warner (1985) dan
mengoreksi bias yang terdapat dalam beta dengan menggunakan model Fowler dan Rorke (1983)
dengan menggunakan empat lag dan empat lead. Perbedaan yang signifikan dari reaksi pasar
diuji dengan menggunakan tes Wilcoxon Signed Rank.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Reaksi yang diberikan oleh pasar setelah pengumuman earnings menunjukkan abnormal
return bernilai positif tetapi mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa
pelaku pasar memberikan respon yang positif terhadap perusahaan emiten yang
mengumumkan earning. Selain itu ada kemungkinan perusahaan melakukan overestimate
terhadap earning yang dihasilkan sehingga pembayaran deviden kepada para investorpun
akan bertambah besar. Hal ini membawa dampak investor menaruh minat yang besar
terhadap pengumuman earning.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap bid-ask spreads pada saat sebelum dan
setelah pengumuman earning.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagagan pada saat sebelum dan
setelah pengumuman earning.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap risiko sistematis (beta) pada saat
sebelum dan setelah pengumuman earning.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ARTIKEL
Kelebihan yang terdapat dalam artikel ini yaitu hipotesis penelitian yang diajukan oleh
peneliti dilengkapi dengan argumentasi dari hasil penelitian terdahulu, serta tujuan penelitian
dengan jelas diungkapkan oleh peneliti. Sedangkan ada beberapa kelemahan yang ditemukan
antara lain:
1.
Menurut kami motivasi yang terdapat dalam penelitian ini kurang kuat dalam
2.

menjelaskan latar belakang diangkatnya penelitian ini.


Hasil pengujian hipotesis 2, hipotesis 3, dan hipotesis 4 tidak dilengkapi dengan

3.

justifikasi atau pembahasan oleh peneliti.


Peneliti tidak mengungkapkan keterbatasan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai