Metabolisme lipoprotein2
a) Jalur eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan
kolestrol. Trigliserida & kolesterol dalam usus halus akan diserap ke
dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap sebagai asam
lemak bebas sedangkan kolestrol, sebagai kolestrol. Di dalam usus halus
asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedangkan
kolestrol mengalami esterifikasi menjadi kolestrol ester. Keduanya
bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk partikel besar
lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya
ke dalam aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami
penguraian oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel,
sehingga terbentuk asam lemak bebas (free fatty acid) dan kilomikron
remnant.2
Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserida kembali di
jaringan lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak
sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan
trigiserid hati. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lemak,
trigliserida
dipecah
menjadi
asam
lemak
dan
gliserol,
untuk
Sumber:
1. Harper. Biokimia Edisi Ke-27. Jakarta: EGC; 2001.
Keseimbangan Energi Energi dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh untuk
mempertahankan kehidupannya dan melaksanakan fungsinya dengan baik. Sumber
energi berasal dari makanan yang dimakan, diserap, dan kemudian diolah oleh tubuh.1,2
Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa total energi di dunia adalah
konstan, energi tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan. Oleh karena itu, semua
energi yang ikut andil dalam hidup kita dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut1:
Energi Tubuh = Energi masuk Energi Keluar
Energi masuk merupakan energi yang berasal dari makanan yang dimakan yang
merupakan sumber energi. Energi didapatkan dari ikatan kimia pada makanan yang
diuraikan untuk kemudian digunakan dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi pada
ATP. Energi ini dapat digunakan untuk melakukan kerja biologis atau disimpan di dalam
tubuh untuk kebutuhan nanti.2 Energi keluar merupakan jumlah energi yang dikeluarkan
oleh tubuh, yang merupakan kombinasi antara kerja dan panas yang dilepaskan ke
lingkungan. Persamaan untuk energi keluar sebagai berikut1:
Energi Keluar = Kerja + Panas yang dilepaskan
Kerja dapat dibagi dua yaitu kerja eksternal dan kerja internal. Kerja eksternal
merupakan energi yang dikeluarkan saat otot rangka berkontraksi untuk menggerakkan
objek eksternal atau menggerakkan tubuh terhadap lingkungan, sedangkan kerja internal
merupakan pengeluaran energi biologis yang tidak berhubungan dengan kerja mekanik di
luar tubuh. Kerja internal mencakup dua tipe aktivitas yaitu kerja otot rangka selain kerja
mekanik, seperti postural dan menggigil, dan energi untuk mempertahankan hidup,
seperti kerja jantung dan bernapas, yang biasa juga disebut metabolic cost of living.2
Tidak semua energi yang keluar tubuh merupakan suatu kerja. Energi keluar yang tidak
digunakan untuk mendukung kerja merupakan panas yang dilepaskan atau energi termal.
Dari total energi yang masuk ke dalam tubuh, sekitar 75% menjadi panas dan hanya 25%
yang dimanfaatkan untuk bekerja.2 Akan tetapi panas yang dihasilkan tersebut tidak siasia, karena sebagian besarnya digunakan untuk mempertahankan temperatur tubuh. 1,2
Terdapat tiga kemungkinan bentuk keseimbangan energi, antara lain2:
a. Keseimbangan Energi Netral
Keseimbangan yang terjadi apabila energi yang masuk ke dalam tubuh
sama persis dengan energi yang keluar. Pada kondisi ini berat badan akan tetap.
b. Keseimbangan Energi Positif
Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah energi yang masuk tubuh
lebih besar daripada energi yang keluar. Energi yang masuk ke dalam tubuh dan
Sumber:
Silverthorn DU. Human Physiology: An Integrated Approach. 5th ed. San
Fransisco: Pearson Education, Inc. 2010; ch. 22. Metabolism and Energy
2.
Balance.
Sherwood L. Human Physiology: From Cells to Systems. 7 th ed. Canada:
Brooks/Cole. 2010; ch. 17. Energy Balance and Temperature Regulation.