Anda di halaman 1dari 5

Percobaan 4

1. Judul : Termokimia dan Hukum Hess


2. Tanggal / hari : Kamis, 20 oktober 2016
3. Tujuan : - Dapat mengukur kalor reaksi dengan alat
yangs sederhana
- Dapat mengumpulkan dan menganalisis data
termokimia
- Dapat menerapkan hukum hess
4. Pertanyaan pra praktek
1. Berikan pengertian
- Entalpi => jumlah energi dari semua bentuk
energi yang dimiliki zat tersebut yang jumlahnya
dapat diukur.
- System terisolasi =>sistem yang tidak dapat
mengalirkan energi dan materi terhadap
ssekitarnya.
- System terbuka =>sistem yang memperkenankan
terjadinya aliran atau pertukaran energi dan
materi dengan sekitarnya.
- System tertutup=>sistem yang batas-batasnya
dapat dilewati energi tetapi tidak terhadap
materi.
- Lingkungan=>daerah diluar sistem.
- Calorimeter=>alat yang digunakan untuk mengukur
perubahan panas suatu reaksi.
- Eksotermik=>reaksi kimia yang melepaskan kalor atau

memberikan kalor ke lingkungan.


2. Apa perbedaan antara entalpi dan energy dalam
Entalpi dalah kuantitas kalor yang diserap pada tekanan tetap,

sedangkan energi dalam (E) adalah jumlah dari kedua


energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki oleh suatu
zat atau sistem.

5. Landasan teori
Termodinamika adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari
perubahan energi secara kimia atau fisis
(keenan,C.W.Kleinfelter.1980 : 182).
Dalam percobaan ini,kita akan menyelidiki perubahan energi
dalam bentuk kalor yang mengiringi suatu reaksi kimia
(termokimia).Dalam pembahasan tentang termokimia kita
mengenal adanya sisitem dan lingkungan yang mana sistem
adalah suatu yang menjadi pusat perhatian dan memiliki suatu
aturan tertentu dan batas yang jelas (Michael Purba.1990 : 9093).
Sedangkan lingkungan adalah segala yang berada di luar
sistem.Batas sistem yaitu sesuatu yang membatasi sistem
dengan lingkungan,ada beberapa macam batas sistem yaitu : a)
Batas sistem terisolasi yaitu materi dan energi tidak bisa melewat
batas sistem. b) Batas sistem tertutup yaitu dimana hanya materi
saja yang dapat melewati batas sistem. Batas sistem terbuka
yakni materi dan energi dapat melewati batas sistem.Dalam
percobaan ini kita akan menyelidiki perubahan energi dalam
bentuk kalor yang mengiringi suatu reaksi kimia (termokimia)
(Relph,H : 193).
Keadaan sistem dapat dipengaruhi oleh : a) Temperature (T) b)
Tekanan (P) c) Volume (V) d) Massa (m) e) Konsentrasi Bentuk
energi yang melewati sistem adalah : Q (+) sistem menerima
kalor (Q) Q (-) sistem melepas kalor (Q)

Termodinamika adalah suatu cabang ilmu yang


memepelajari perubahan energi secara kimia atau
fisis. Dalam percobaan ini, kita akan menyelidiki
perubahan energi dalam bentuk kalor, yang
mengiring reaksi kimia (termokimia).
Menurut hukum termodinamika, perubahan energi yang menyertai
perubahan wujud dinyatakan dalam rumus :
E = Q W

Dengan Q = kalor yang diserap oleh sistem


W = kerja yang dilakukan oleh sistem
Kebanyakan reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap kerja
dirumuskan dengan persamaan :
W = P . V
Dengan P = tekanan gas, V = perubahan volume untuk sistem
gas oleh karena pada tekanan tetap. E = Q P. V
Bila V = 0, maka E = Q
Kuantitas kalor yang diserap pada tekanan tetap disebut
entalpi (H) (Epinur,dkk , 2011: 36).
(LANJUT BUKU PANDUAN HAL 36)
Banyaknya kalor yang dihasilkan dalam suatu reaksi
kimia dapat diukur dengan menggunakan
kalorimeter. Kalor dapat diukur dengan
menggunakan jalan jumlah total kalor yang disetiap
lingkungan kalor yang diserap air merupakan hasil
dari perkalian antara massa, kalor jenis dan
kenaikkan suhu, sedangkan kalor yang diserap
komponen lingkungan lain yaitu tom, pengaduk,
termometer, dan lain sebagainya. Merupakan hasil
kali jumlah kapasitas kalor komponen-komponen ini
dengan suhu. Dari sini dapat diketahui bahwa
penjumlahan kalor dapat diterapkan melalui hukum
Hess (Attkins, 1999).
Perubahan suhu yang menyertai reaksi kimia menunjukkan adanya
perubahan energi dalam bentuk kalor pada pereaksi dan hasil reaksi.

Kalor yang diserap akan dibebaskan oleh sistem menyebabkan suhu


sistem berubah. Secara sederhana kalor tersebut dapat dihitung dengan
rumus :

q = m. c. t
q
= kalor reaksi (Q)
m
= massa sistem
(gram)
t
= perubahan suhu (oC, K)
c
= kalor jenis
sistem (j/g.K)
Perubahan entalpi (H) reaksi adalah q untuk jumlah mol
pereaksi/hasil reaksi sesuai persamaan reaksi, disertai tanda positif
(reaksi endoterm) negatif (reaksi eksoterm). (Kartimi . 2013 : 32)
6. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan
percobaan kali ini meliputi :
Alat =
-gelas ukur
Bahan = - air suling
-kalorimeter
- 40ml NAOH 1M
-termometer
- 40ml HCL 1M
-alat pengaduk
- asam asetat 1M
-gelas piala
- asam nitrat amonia 1M
- natrium hidroksida 1M
7. PROSEDUR KERJA
A. Penentuan tetapan calorimeter
Gelas ukur = diisi 40ml air suling, lalu tuang kan ke
kalori meter =tutup kalori meter yang telah
dilengkapi thermometer dan alat
pengaduk kemudian catat suhu nya
gelas ukur = air 40ml berisi air suling di ukur lagi,
kemudian di tuangkan ke
gelas piala = panaskan airnya 60-70 derajat
celcius

thermometer = ukur suhu ya kemudian pindahkan


airnya ke
calorimeter = kemudian tutup , dan catat suhu nya
setiap 15 detik sambil mengaduk
cairan. Suhu
perlahan lahan akan turun
hasil = catat suhu setiap satu menit sampai tak
ada lagi perubahan suhu
B. Penentuan delta H netralisasi untuk reaksi asam
basa
Calorimeter = dimasukan 40 ml larutan NaOH
Gelas piala = dimasukan 40ml HCL dan diletakkan
didalam calorimeter
Thermometer = ukur suhu larutan asam . bilas
thermometer letakkan di
Calorimeter = ukur suhu basa, suhu tidak boleh
berselisish lebih dari 0,5 drajat c. lalu masukan
larutan asam secepatnya ke dalam kallrimeter
Hasil = catat suhu maksimum

Anda mungkin juga menyukai