Anda di halaman 1dari 16

A.

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA HEWAN

. Sebuah organ hewan dibangun oleh beberapa jaringan. Contohorgan hewan adalah usus halus.
Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, dan
saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri. Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan
memanjang membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang
akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan makanan yang berada di dalam rongga
usus. Jaringan saraf mengendalikan gerakan peristaltik pada otot tersebut.

Organ pada Hewan


Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang
dilakukan dapat lebih optimum. Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam
penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan
darah yang berada di dalam arteri di balik jaringan epitel.
Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan bekerja teratur. Oleh karena itu,
organ hewan memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan fungsi masing-masing jaringan yang
membentuknya. Organ hewan akan berhubungan dengan organ-organ lainnya dan membentuk
sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua
belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ
hewan, yaitu sistem pencernaan makanan.

Sistem Organ Hewan


Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi. Pada
organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ. Sistem organ hewan
terdiri atas beberapa organ hewan yang bekerja sama menjalankan suatu proses yang menunjang
kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya
membentuk satu individu organism Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya
hewan, memiliki sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.

1. Sistem Pencernaan Makanan Hewan


Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ
hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah),
esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan Hewan
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk
CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ hewan, di antaranya saluran-saluran
pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus
dan alveolus.
3. Sistem Sirkulasi Hewan
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa
molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa
metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ hewan, seperti jantung,
arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4. Sistem Ekskresi Hewan
Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut
dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas
beberapa organ hewan, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.

5. Sistem Endokrin Hewan


Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun
oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan
kelenjar gondok.

6. Sistem Saraf Hewan


Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan,
mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.

7. Sistem Rangka Hewan


Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga
melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi
melindungi otak.

Organ Tubuh Hewan


Selain itu, system ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang sangat
dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di dalam sumsum tulang.
8. Sistem Otot Hewan
Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan
glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk
berkontraksi. Organ hewan yang berada dalam system otot ini adalah otot rangka (otot lurik),
otot polos, dan otot jantung.

9. Sistem Reproduksi Hewan


Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ hewan penyusun
sistem reproduksi pada setiap jenis hewan berbeda.

10. Sistem Kekebalan dan Limfatik Hewan


Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum
tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
Demikian penjelasan tetang organ hewan, semoga bermanfaat.
Baca juga penjelasan tentang Organ Penapasan Manusia dan Jaringan Tumbuhan

B. ORGANEL SEL HEWAN DAN FUNGSINYA

1. Nukleolus
Nukleolus adalah daerah yang terdapat di dalam inti sel (nukleus) yang bertanggung jawab
dalam pembentukan protein menggunakan RNA (Asam ribonukleat).
Fungsi Nukleolus

Bertanggung jawab dalam pembentukan protein

2. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan padat yang berada di dalam inti sel (nukleus) mengandung serat
kromatin, yang padat membentuk kromosom dan gen yang membawa informasi genetik.
Fungsi Nukleoplasma

Membentuk kromosom dan gen

3. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang padat dan kecil dengan diameter 20 nm yang terdiri atas
65%RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (Ribonukleoprotein atau RNP ) . Ribosom
bekerja dalam menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (protein) dengan

menggunakan asam amino yang dibawah tRNA pada saat proses translasi. Di dalam sel ribosom
terikat pada retikulum endoplasma kasar (REk), atau membran inti sel.
Fungsi Ribosom

Tempat berlangsngunya sintesis protein

4. Lisosom
Lisosom adalah organel berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim
hidrolitik yang digunakan dalam mengontrol pencernaan intraseluler di keadaan apapun.
Lisosom terdapat pada sel eukariotik.
Fungsi Lisosom

Pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme endositosis

Mencerna materi dengan menggunakan fagositosis

Mengontrol pencernaan intraseluler

penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi)

5. Membran Inti
Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel
dan memisahkan antara sitoplasma dan daerah inti. Membran inti bersifat tak permeabel dengan
sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan pori inti sehingga nukleus dapat
melintasi membran.
Fungsi Membran Inti

Pelindung inti sel (Nukleus)

Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma

6. Badan Golgi
Badan golgi atau aparatus golgi atau kompleks golgi adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel. Badan golgi dapat ditemukan di semua sel eukariotik dan terdapat pada
fungsi ekskresi, seperti ginjal. Badan golgi berbentuk kantong pipih yang berukuran kecil hingga
besar dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan golgi.
Fungsi Badan Golgi

Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi

Membentuk lisosom

Memproses protein

membentuk membran plasma

7. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin. Mikrofilamen
memiliki kemiripan dengan mikrotubulus tapi mikrofilamen lebih lembut dan diameternya lebih
kecil.
Fungsi Mikrofilamen

Berperan dalam pergerakan sel, endositosis dan eksositosis

8. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah bagian selberbentuk benang-benang yang terdapat di inti sel.
Retikulum endoplasma terbagi atas dua yakni retikulum endoplasma halus (REh) dan retikulum
endoplasma kasar (REk). Retikulum endoplasma halus (REh) adalah tidak melekat dengan
ribosom, sedangkan retikulum endoplasma kasar (REk) adalah melekat pada ribosom.
Fungsi Retikulum Endoplasma

Alat transportasi zat dalam sel sendiri

Mensintesis lipid dalam sel (REh)

Membantu dalam detoksifikasi se-sel berbahaya pada sel (REh)

Sintesa protein (REk)

9. Mitokondria
Mitokondria adalah organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel. Mitokondria berbentuk
mirip dengan cerutu yang memiliki dua lapis membran yang lekuk-lekuk dan dinamakan kritas.
Oksigen dan glukosa berkombinasi dalam membentuk energi (ATP) yang diperlukan untuk
metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria dijuluki sebagai the
power house karna menghasilkan energi. Mitokondria dalam bentuk tunggulnya disebut dengan
mitokondrion. Mitokondrion adalah organel yang mengubah dari energi kimia ke energi yang
lain.
Fungsi Mitokondria

Menghasilkan energi dalam bentuk ATP

Respirasi seluler

10. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah organel sel di dalam sitoplasma yang ditemukan pada sel eukariot dan
berbentuk silindris panjang yang berangga dengan diameter dalam kurang lebih 12 nm dan
diameter luar 25 nm. Mikrotbulus terdiri atas molekul-molekul berbentuk bulat protein globular
yang disebut tubulin, dengan spontan bergabung membentuk silindris panjang berongga pada
kondisi tertentu. Mikrotbulus bersifat kaku.
Fungsi Mikrotubulus

Melindungi sel

Memberi bentuk sel

berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol

11. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel)
dan organel, serta sitoplasma terdiri atas protein material dan air. Sitoplasma bersifat koloid
kompleks yakni tidak cair dan tidak padat yang dapat berubah tergantung konsentrasi air, jika
konsentrasi air rendah akan menjadi padat lembek disebut gel, sedangkan jika konsentrasi air
tinggi akan menjadi encer disebut sol.
Fungsi Sitoplasma

Tempat berlangsungnya metabolisme sel

Sumber bahan kimia sel

12. Peroksisom (Badan Mikro)


Peroksisom adalah kantong kecil yang berisi dengan enzim katalase yang fungsinya
menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari metabolisme yang sifatnya toksik
menjadi air dan oksigen yang membahayakan sel. Peroksisom banyak ditemukan di sel hati
dan ginjal.
Fungsi Peroksisom

Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik

Perubahan lemak menjadi karbohidrat

13.Sentriol
Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang dapat ditemukan pada sel eukariota. Sentriol juga
mengambil peran dalam pembelahan sel dan dalam pembentukan silia dan flagela. Sepasang
sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut dengan sentrosom.
Fungsi Sentriol

Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel

Berperan membentuk silia dan flagela

C. MACAM JARINGAN HEWAN


1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium terbentuk dari sel-sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran yang terdiri
dari satu lapisan atau lebih. Jaringan epitelium ini memiliki beberapa fungsi yang antara lain
adalah absorbsi/ penyerapan, sekresi, transfor, ekskresi, proteksi, dan penerima rangsang.

Macam Jaringan Epitelium :


Beberapa macam dari jaringan epitelium antara lain adalah :
1. Epital Pipih

Epitel pipih memiliki bentuk, nukleusnya bulat, dan terletak di tengah. Berdasarkan lapisan
penyusunnya, jaringan epitel pipih dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Epitel pipih selapis. Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk
pipih dan tersusun sangat rapat. Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan
sekresi. Contoh: pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfa, glomerulus, dan ginjal.
Epitel pipih berlapis banyak. Jaringan epitel berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu
sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.
Contoh: pada kulit, rongga mulut, dan vagina.

2. Epitel Batang (Silindris)


Epitel batang berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat, dan terletak di dasar sel.

Epitel silindris selapis. Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk batang. Contoh: pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernapasan
bagian atas.
Epitel silindris berlapis banyak. Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh
lebih dari satu sel yang berbentuk batang. Contoh: pada saluran kelenjar ludah dan uretra.
3. Epitel Kubus
Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus dibagi menjadi:

Epitel kubus selapis Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk
kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. Contoh: pada kelenjar tiroid,
permukaan ovarium, dan lensa mata.
Epitel kubus berlapis banyak. Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih
dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan absorpsi. Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
Epitel kubus berlapis banyak semu. Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu berfungsi
sebagai perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Epitel ini sebenarnya
tersusun atas selapis sel epitel batang namun ketinggian sel yang menyusun tidak sama.
Akibatnya, epitel ini nampak berlapis. Contoh pada rongga hidung dan trakea

4. Epitel Transisional
Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Bila jaringan ini
menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau silindris. Pada lapisan tengah

selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Contoh pada kantung kemih.

2. Jaringan Pengikat/ Penyokong


Jaringan ini memiliki fungsi yang antara lain adalah untuk mengikat jaringan satu dengan yang
lainnya didalam tubuh. Jaringat pengikat terdiri dari komponen yang disebut matriks.
Macam jaringan pengikat :
-

. Jaringan Lemak

Bentuk longar, bulat, dinding sel tipis, tersusun dari sel lamak yang terdapat dibawah lapisan
kulit dan bagian organ dalam. Kemudian disokong oleh serabut kolagen.
-

Jaringan Ikat Longgar

Tersusun dari matriks besar yang terdapat fibroblas, makrofag, sel plasma dan sel darah putih,
mengandung serabut kolagen, dan serabut elastis.
-

Jaringan Ikat Padat

Tersusun atas serabut kolagen, berwarna putih tidak elastis, terdapat pada ligamen ( jaringan ikat
berbentuk tali sebagai penghubung tulang dan leadon ujung otot yang melekat pada tulang ).

. Jaringan Tulang Keras

Tersusun dari Caco3 (kalsium karbonat) Caco4 (kalsium fosfor). Jaringan tulang terdiri dari
jaringan tulang kompak ~ matriks rapat dan jaringan Spns ~ matriks berongga.
-

Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi fibrosa
dalam matriks. Matriks tulang rawan mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut
fibrosa. Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin menguatkan tulang rawan tersebut.
Tulang rawan tidak memiliki kapiler darah sehingga mendapat makanan dari jaringan ikat di
sekitarnya. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin,
tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis.
Tulang rawan hialin. Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih banyak
daripada serabut kolagen. Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah tulang rawan hialin.
Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada ujung tulang rusuk,
persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh manusia, tulang rawan hialin banyak
ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya.
Tulang rawan elastis. Tulang rawan ini terdapat pada epiglotis, laring, saluran eustachius,
saluran telinga luar dan daun telinga. Tulang rawan elastis, matriksnya berwarna keruh kekuningkuningan dan mengandung banyak serabut kolagen. Fungsi tulang rawan elastis ialah
memberikan fleksibilitas dan sokongan.
Tulang rawan fibrosa. Matrik tulang rawan fibrosa berwarna gelap dan keruh serta
mengandung serabut kolagen kasar. Tulang rawan ini terdapat pada hubungan antartulang.
Tulang rawan fibrosa berfungsi memberikan sokongan dan proteksi.
-

Jaringan Limfe

Jaringan ini (limfe) adalah cairan yang terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan garam. Komponen
selulernya berupa Limfosit dan Granulosit.
-

. Jaringan Darah

Tersusun atas plasma darah/ cairan darah dan sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari :
1. Eritrosit/ Sel darah merah, berfungsi mengangkut sari makanan keseluruh tubuh.
2. Leukosit/ Sel darah putih, berfungsi membunuh kuman dengan cara fogosit.
3. Trombosit/ Keping darah, berfungsi untuk proses pembekuan darah

3. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot tersebut
dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membran yang disebut sarkolema.
Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua
anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar. Fungsi jaringan otot ini
adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi kemudian
berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut. Otot
dibedakan menjadi 3 jenis, seperti berikut.

1.

Otot Lurik/Kerangka
Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka karena
melekat pada kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini memiliki bentuk
silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti banyak di tepi, kontraksinya
di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan kuat, mudah lelah.

2.

Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti satu di
tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos, mempunyai pola
permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot ini juga dilengkapi dengan
saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Karakteristik otot ini antara lain, kontraksinya
spontan, tetapi kerja lambat, bekerja terus-menerus tanpa disadari (involunter) dan tidak
mudah lelah. Untuk berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3
menit. Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal, pembuluh
darah.

3.

Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini memiliki
struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang tetapi miofibrilnya
bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau
lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot jantung seperti otot polos yaitu di luar
kesadaran (involunter), terus-menerus, dan tidak mudah lelah.

4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun oleh selsel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan
bercabangcabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas
badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian
berkumpul membentuk ganglion. Ganglionganglion ini letaknya hanya pada tempat tertentu,
yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh
dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson
(neurit). Akson inilah yang akan menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya
disampaikan ke organ efektor. Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga.

1.

Saraf Sensorik (Neuron Aferen)


Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor)
ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel
neuron sensorik berkumpul membentuk ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang
belakang. Akson euron sensori membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat.

2.

Saraf Motorik (Neuron Eferen)


Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf ke bagian
efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor menerima rangsang
maka akan melakukan respon tubuh.

3.

Saraf Konektor (Asosiasi)


Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf sensorik dan motorik. Antara saraf
satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di
hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson
neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps
adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps
mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut
neurotransmitter.

5.Jaringan Darah

Jaringan darah terdiri atas plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping
darah. Mari cermati uraian berikut ini.

Plasma darah. Plasma darah disusun oleh sebagian besar air, protein, senyawa anorganik,
dan senyawa organik. Protein plasma terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Fibrinogen
diperlukan untuk membentuk fibrin dalam proses pembekuan darah. Fungsi plasma darah adalah
mengedarkan sari-sari makanan.
Sel darah merah (eritrosit). Sel eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, dan tidak
mempunyai inti. Garis tengah 2 - 7m. Dalam eritrosit terdapat hemoglobin yang berfungsi
mengikat oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang
merah.
Sel darah putih ( leukosit ). Sel darah putih dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
granulosit (terdapat granula protein) dan agranulosit (tidak memiliki granula protein). Granulosit
dibagi menjadi eosinofil, neotrofil, dan basofil. Sedangkan, agranulosit terbagi menjadi monosit
dan limposit. Leukosit berperan dalam pertahanan seluler.
Trombosit. Trombosit atau keping-keping darah berbentuk cakram dengan garis tengah 2
- 5 m dan tidak berinti. Trombosit mengandung enzim trombokinase yang berperan dalam
pembekuan darah.
6. Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang (osteosit) dan matriks tulang. Osteosit dibentuk oleh
osteoblas (sel yang bertanggung jawab dalam sintesis komponen organik matriks tulang).
Sedangkan, matriks terdiri atas zat pelekat kolagen dan endapan garam-garam mineral (terutama
garam kapur atau kalsium). Usia manusia atau hewan yang makin bertambah akan menurunkan
kadar kolagen dan meningkatkan kadar zat kapur, proses ini disebut pengapuran. Jaringan tulang
berfungsi memberi sokongan pada tubuh, melindungi organ-organ tubuh, dan tempat melekatnya
otot rangka.

http://www.belajarbagus.com/2013/11/organ-hewan.html

Anda mungkin juga menyukai