PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian tersebut maka perumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Motivasi dalam bentuk apa sajakah yang telah dilakukan PT Strategi Aliansi
Komunika?
2. Apakah motivasi memiliki hubungandengan kepuasan kerja karyawan PT Strategi
Aliansi Komunika?
3. Seberapa besar tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT Strategi Aliansi
Komunika?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kajian Teori
2.1.1
Pemberian Motivasi
Motivasi yaitu suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai atau karyawan
yang perlu dipenuhi agar karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai seorang karyawan dalam
bekerja (Anwar Prabu Mangkunegara, 2001)
Teori-teori motivasi:
a. Teori Kebutuhan
Teori ini menjelaskan bahwa perilaku manusia didorong oleh stimulasi internal
(kebutuhan-kebutuhan) tersebut. Oleh karena itu teori ini lebih memperhatikan
sebab-sebab internal dan eksternal perilaku (needs dan incentives)
b. Teori proses
Teori proses lebih mengarahkan perhatiannya pada proses melalui para pekerja
yang melakukan pilihan-pilihan motivasinya. Teori proses menyatakan bahwa
perilaku seseorang pekerja dapat dikendalikan dengan rewards dan hukuman.
Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang pekerja dapat dihasilkan dan
diperhatikan melalui menyokong luar atau rewards. Pendekatannya adalah carrot
and stick, yang menggabungkan rewards dengan punshmenrs (Gomes, 1995)
Ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari pemberian motivasi menurut
Hasibuan (2005), yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Tujuan motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2005:146) menguraikan bahwa tujuan pemberian
motivasi antara lain sebagai berikut
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
10. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat dan bahan baku
Kegunaan motivasi
Menurut Arep Ishak dan Tanjung Hendri (2003:17) motivasi berguna untuk
menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu,
manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, artinya pekerjaan diselesaikan sesuai
standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang
melakukan pekerjaan.
2.1.2
Kepuasan Kerja
Handoo(1995) menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan adalah
suatu
keadaan
emosional
individu,
dimana
pekerjaan
tersebut
keadaan
yang
membandingkan penampilanp r o d u k ya n g d i r a s a k a n d a l a m h u b u n g a n n ya
dengan harapan seseorang.
Sedangkan Kotler (2003) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan
senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara
kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.
2.2
Studi Sebelumnya
Penggalian dari wacana studi sebelumnya dilakukan sebagai upaya
memperjelas tentang variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
Marifah (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pekerjaan sosial pada Unit Pelaksana Teknis
Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur, hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi kerja
dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Sedangkan damayanti (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Faktor-faktor Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Pelayanan dan Jaringan Malang, hasil penelitian menunjukan bahwa
2.3
Kerangka Pikir
Variabel yang diambil hanya ada dua variabel yang pertama adalah variabel
bebas yaitu motivasi kerja (X) dan yang kedua adalah variabel terikat yaitu kepuasan
kerja (Y) karyawan.
Kebijakan Manejemen
MSDM
Manajerial
Pengarahan
Motivasi Kerja
Kepuasan Kerja
Eksistensi Perusahaan
2.4
Hipotesis
Menurut Sudjana (1996) Hipotesis adalah dugaan sementara dan masih harus
diuji kebenarannya melalui penelitian, dapat diartikan dengan asumsi/dugaan
mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekan.
Diduga motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan
kepuasan kerja karyawan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan perusahaan
yang terus berkembang dalam 5 tahun.
Ha : Ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada manajemen sumber daya manusia,
khususnya mengenai motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Penulis mengadakan
penelitian di PT Strategi Aliansi Komunika di Jalan Cipaku 02 no. 15 Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan.
3.2
Jenis Penelitian
Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu
1. Data Primer
Yaitu yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti mengenai gambaran
umum PT Strategi Aliansi
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah diterbitkan atau yang digunakan oleh pihak
lain. Maupun dari sumber-sumber yang terkait dengan masalah ini.
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan penulis untuk menjelaskan pelaksanaan
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Strategi Aliansi Komunika.
3.4.1
Dimana
y = kepuasan kerja
x = Motivasi kerja
a = Bilangan konstanta
b = Jumlah/banyaknya data
Untuk menyelesaikan persamaan regresi linierdigunakan rumus
sebagai berikut
a=
b=
3.4.2
Analisis Korelasi
Analisis korelasi merupakan teknik sederhana yang digunakan untuk
mencari hubungan dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Dalam
penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas (Motivasi Kerja)
dan variabel terikat (Kepuasan Kerja).
Ukuran derajat hubungan garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi
dengan simbol r.
Menurut Sugiono (2004) perhitungan korelasi produk moment sebagai
berikut
r=
Dimana
r = Koefisien Korelasi
y = Motivasi kerja
x = Kepuasan kerja
n = Jumlah sampel yang digunakan
Untuk memberikan interprestasi terhadap kuatnya hubungan tersebut,
maka dapat digunakan sebagai pedoman interprestasi koefisien korelasi yang
dikutip dari Sugiyono (2004) adalah sebagai berikut
Pedoman untuk memberikan interprestasi
Penilaian koefisien korelasi
No.
Interval Koefisien
Tingkat Korelasi
0,00 0,199
Sangan Rendah
0,20 0,399
Rendah
0,40 0,599
Sedang
0,60 0,799
Kuat
0,80 1,000
Sangat Kuat
r=
Dimana
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah data
Tingkat kesalahan yang digunakan adalah n = 0,05 maka t ubah akan
mempunyai nilai sebagai berikut
a. Ho diterima apabila thitung < tubah hipotesa ditolak (salah)
b. Ho ditolak apabila thitung > tubah hipotesa diterima (benar)