Anda di halaman 1dari 314

Definisi Ekonomi Islam

MATERI KE-1

Ekonomi Islam adalah ilmu sosial


yang mempelajari masalah
ekonomi masyarakat yang
diilhami oleh nilai-nilai Islam
(Mannan)
Ekonomi Islam adalah suatu
upaya yang sistematik untuk
memahami masalah ekonomi dan
perilaku masyarakat, dalam
perspektif Islam (Khurshid Ahmad)

Definisi Ekonomi Islam


2

Ekonomi Islam adalah tanggapan para


pemikir muslim atas berbagai tantangan
ekonomi. Dalam hal ini didasarkan pada
Quran dan Sunnah disamping alasan
dan pengalaman. (N.Siddiqi))
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan
penerapan hukum syariah yang
melindungi ketidakadilan dalam kaitan
dengan upaya pencapaian
kesejahtaeraan manusia dan
pelaksanaan ibadah kepada ALLAH.
(Hasanuz Zaman)

Sudut Pandang
Perspektif Non Ekonomi

Z
J

Bank
Syariah

Ekonomi
Islam

Z
J

Perspektif Ekonomi

Bank
Syariah

Salah satu tanda adanya


kehidupan di alam semesta

adanya aliran.
atau
sesuatu yang
mengalir
4

PERHATIKAN !
Tubuh manusia
Peralatan elektronik
Misi Path Finder di Mars
dan kami turunkan air hujan dari langit lalu kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan QS
: 31 : 10
Tanda keberadaan surga :
bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai
dibawahnya QS : 18 : 31
di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang
mengalir QS : 55 : 50
aliran dengan karakteristik & sunnatullah masing-masing

Apa artinya
6

Apabila adanya kehidupan ditandai


dengan adanya aliran
maka
upaya menghidupkan sesuatu (mis :
perekonomian) harus ditandai dengan
adanya upaya mengalirkan sesuatu
(yg terkait dengan perekonomian).

Ekonomi Islam

Zakat

Anti Riba

Anti Judi

Diikat dengan filsafat aliran kehidupan


7

Pendekatan Zakat!

Zaka
t
8

Funding to distribute /
Pooling Fund
(aspek sosial)

Effort to flowing
(aspek

Sesungguhnya
.
Pengendalian
harta / Zakat
merupakan
Pengendalian
sifat manusia

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa


yang diingini yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. QS: Ali Imran
( QS 3 : 14 )

Sesungguhnya
.
ALLAH karuniakan
kepada manusia :

Alat / Tools
Pengendali

Cinta wanita

Hukum nikah
dan jumlah istri

Cinta Anak

Kaidah : anak
adalah amanah

Cinta harta

Sistem zakat

Nafsu
10

Dikendalikan
oleh

Puasa

Apa yang diusulkan.?

Fungsi
pengendalian
Fungsi
sosial

11

Bahwa zakat bukan


sekedar upaya funding
to distribute (fungsi
sosial), lebih dari itu
merupakan control
(fungsi pengendalian
pengendalian) yang
bersifat menekan
(pressure) atas
keberadaan harta
masyarakat

Contoh Pengendalian / CONTROL

No

Tax Control

Non Tax Control

Pajak Progresif
kendaraan di DKI

3 in 1

2
3
12

Pajak mobil di
Singapore
Pajak tanah di
Jepang

Usia mobil > 90

Zaka
t
Lebih merupakan sebuah

upaya pengendalian harta


masyarakat agar mengalir
(tidak menumpuk) menuju
aktivitas investasi, daripada
tujuan pengumpulan dana
untuk distribusi

Tujuan Pengendalian > Tujuan Sosial

13

zakat%
(1 + if%)

Harta

14

investasi

Dengan demikian
Apabila dana zakat terkumpul adalah
sebesar Rp. 1 trilyun (distributed) namun
kecenderungan masyarakat masih
menumpuk harta

Apabila dana zakat terkumpul adalah


hanya sebesar Rp. 1 milyar (distributed)
namun kecenderungan masyarakat
adalah investasi (tidak menumpuk harta)

15

Sistem zakat
TIDAK EFEKTIF

Sistem zakat
EFEKTIF

Zaka
t
Lebih merupakan sebuah

upaya pengendalian harta


dengan cara
masyarakat

16

memungut denda atas


penumpukan harta yg terjadi dengan
aturan teknis tertentu yaitu batas
minimal (nisab), ukuran tertentu
(kadar) dengan waktu tertentu (haul)
dimana akumulasi dana eks denda
tsb didistribusikan kpd 8 gol
masyarakat tertentu

How to stimulate economy


17

Manusia
HARTA

Investasi

Dunia
Usaha

Upaya mendorong investasi melalui berbagai kebijakan yang membuat


dunia usaha menjadi lebih menarik. Aktivitas investasi tergantung pada
ekspektasi usaha & menarik tidaknya suatu investasi
Upaya mendorong investasi melalui pemberian disinsentif atas
penumpukan harta. Aktivitas investasi tergantung pada sejauh mana
pressure atas keberadaan harta.

Pendekatan Riba!
Dipastikan
Kelebiha
n

QS 18 : 23-24
QS 31 : 34

Non
Ekonomi
Keadilan
Skenario Peradaban

ekonomi
Tidak
Dipastikan
18

QS 2 : 275

Letak haramnya Riba


19

.dan jangan sekali-kali kamu mengatakan Sesungguhnya


aku akan mengerjakan itu besok pagi kecuali dengan
menyebut INSYAALLAH QS (Al-Kahfi, (18) : 23-24)
dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang
akan diusahakannya besok QS, Luqman (31) : 34

Riba

Jual Beli

Kelebihan

Ada - bunga

Ada laba

Ditetapkan

dimuka

Dibelakang

Unsur Pemastian

Ada

Tidak ada

Dampak pemastian dlm perekonomian..!

Praktek pemastian / riba (salah


satunya melalui instrumen suku
bunga) akan mematikan
sejumlah kemungkinan aliran
investasi
QS, Al-Baqarah (2) : 275
20

Dampak Ekonomi QS 2 :
275

Halal

Halalkan Jual
Beli
Jual
Beli
21

Hara
m

Haramkan
Riba
Rib
a

Hubungan Berbanding Terbalik

Meningkatnya suku bunga dari


y% menjadi x% telah
menurunkan jumlah
kemungkinan investasi dari Q1
menjadi Q2

I%

telah membendung
aliran investasi sebesar
Q1-Q2

x%
y%

0
22

Q2

Q1

Q (I)

Riba
Lebih merupakan sebuah
upaya untuk mengoptimalkan
aliran investasi dengan cara
memaksimalkan kemungkinan
investasi melalui pelarangan
adanya pemastian (riba).
23

Pendekatan Judi!
Statement untung2an

Judi

Pendekatan ini umumnya akan


cenderung terfokus pada statement
untung2an yang ditekankan pada
spekulatif yang irrasional, tidak logis
dan tidak berdasar

Dampak Ekonomi
Fokus pelarangan terletak pada tdk
berpengaruhnya aktivitas judi thd
Agregat supply / tdk produktif
24

Letak haramnya judi..!


Jual Beli

Judi

Aliran Investasi
(perlu modal)

Ya

Ya

Tidak Pasti

Ya

Ya

Kaitan dgn
sektor riil / Agre
Supply naik ?

Ya

Tidak

Pesan : suatu aliran harus membawa manfaat


25

Alasan pelarangan judi


26

Al-Maidah 90

Larangan
Menimbun
Barang
(hadits)

Aliran hrs
bermanfaat

Penurunan
AS brg & jasa
Judi
diharamkan

innamal hamru wal maisirAl Maidah 90


Larangan
hamr

Mengganggu
Optimalisasi
Manfaat
Aliran darah
Mengganggu
Optimalisasi
Manfaat
Aliran

Larangan
maisir

27

Mengganggu
Optimalisasi
Manfaat
Aliran investasi

Larangan menimbun barang


hadits

Larangan
Menimbun
barang

Judi
diharamkan

Pesan
eksplisit

Kegiatan yg
Menurunkan
AS brg & jasa
diharamkan

Pesan
Implisit

Kegiatan yg
Meningkatkan
AS brg & jasa
dihalalkan

Menurunkan
Agregat supply
barang & jasa

Jual beli
didorong
28

Judi
Lebih merupakan sebuah
upaya agar aktivitas investasi
yang terjadi memiliki korelasi
nyata terhadap sektor riil
dalam rangka meningkatkan
Agregat Supply
29

Sistem Ekonomi Islam


Harta
mengalir

Investas
i

30

By
zakat

AS
meningkat

Aliran I
Optimal

Aliran I tdk
optimal /
terbendung
By anti riba

AS tidak
meningkat

By anti judi

Sistem Ekonomi Islam

P
P

P
P

Harta

31

By
zakat

By anti riba

By anti judi

Sistem Ekonomi Islam


Sebuah sistem perekonomian
sunnatullah yang mendorong
adanya aliran investasi (by zakat)
secara optimal (by anti riba) yang
bersifat produktif (by anti judi).

32

MATERI KE-2

Menu Utama
muamalat
Pengantar
Thaharah
(bersih/Su
ci)
shalat
zakat

FIQIH

pernikahan
kuliner
pakaian

ubudiyah

non ubudiyah

rumah
wanita

puasa

mawaris

haji
perkembangan zaman

pengadilan
kedokteran

kontempor
er

politik

index

pengertian
proses
hukum
bidang

Pengantar

Ilmu fiqih

bahasa

Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami


paham
mengerti
tidak; banyak
mengerti tentang apa
yang kamu katakan itu (QS. Huud : 91)

hukum-hukum

PENGERTIA
N FIQIH

syariah

istilah

amaliyah
yang diistimbath
dari dalil-dalilnya
yang tafshili

)(HR Bukhari dalam al Ilmu 1/234 dan Muslim dalam al-Ilmu 16/223

ketika mereka ditanya tentang masalah


agama mereka berfatwa tanpa ilmu
akhirnya mereka sesat dan menyesatkan

perintah Allah
kunci memahami Quran
Sunnah
porsi terbesar ilmu
keislaman
melahirkan kembali ulama
URGENSI
BELAJAR
FIQIH

asas kebaikan umat


derajat mulia
ulama akan diikuti
menghilangkan perpecahan
melenyapkan ekstrimisme
meruntuhkan aliran sesat

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka


beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang

)

agama (QS. At-Taubah : 122

Orang yang Allah menghendaki kebaikan padanya, akan dipahamkan


) dalam agama (QS.

wajib

HUKUM
FIQIH

Dikerjakan berpahala ditinggalkan berdosa

sunnah

Dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak


berdosa

mubah

Dikerjakan tidak berpahala ditinggalkan tidak


berdosa

makruh

Dikerjakan tidak berdosa ditinggalkan


berpahala

haram

Dikerjakan berdosa ditinggalkan berpahala

proses terbentuknya hukum fiqih


budaya
quran
sunna
h

zaman
sumber
hukum
statis

realitas
kehidupan
dinamis

peradab
an
adat

FAHAM

FAHAM

hukum

ijtihad
ULAMA

sosial
KAIDAH

fiqih

wajib

sunna
h

mubah

makru
h

hara
m

PENGERTIAN & BIDANG KAJIAN FIQH MUAMALAH


ISLAM
ISLAMSEBAGAI
SEBAGAIJALAN
JALANHIDUP
HIDUP

ISLAM
SYARIAH ISLAMIAH

SYARIAH
FIQH

AQIDAH

AKHLAK
IBADAH DLM ARTI LUAS

MUAMALAH

IBADAH

Efek Sosial

HUKUM

EKONOMI

POLITIK

SOSIAL

BUDAYA

PENDIDIKAN

next

PENGERTIAN & BIDANG


KAJIAN FIQH MUAMALAH
HUKUM

Hukum Publik

Hukum
Internasional
umum

Hukum
Pidana

Hukum
Konstitusi

Hukum Private

Hukum
Keruangan
Negara

Hukum
Administrasi

Hukum
Internasional
Khusus

Hukum
Perdata

Hukum
Dagang

Hukum
Acara

next

PENGERTIAN & BIDANG


KAJIAN FIQH MUAMALAH
EKONOMI

Ekonomi
Mikro
Produksi

Makro

Ekonomi Intn

Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi

Perdagangan
negeri

Konsumsi

Kegiatan
Pemerintah

Distribusi

Uang

Pasar

Kurs Valuta Asing

Fiskal

Dll

Dll

Moneter
Keseimbangan Ekonomi

Luar

Neraca Pembayaran

Finance
Investasi
Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan
Syariah
Non Bank
Perusahaan
Koperasi
Baitul Maal

Dll

next

PENGANTAR FIQH MUAMALAH


Fiqh muamalah;
hukum-hukum yang berkenaan
dengan perbuatan manusia dan
hubungan sesama, dalam hal harta,
kepemilikan, hak, akad, dan
penyelesaian perselisihan diantara
mereka
Sumber Hukum Fiqh Muamalah
Sumber Primer; Al Quran, As Sunnah,
Ijma, Qiyas
Sumber Sekunder : Istislah, Istihsan,
Urf, Mashalah dll

Perbedaan Fiqh Ibadah dan Muamalah

Fiqh Ibadah ;
- Asal sesuatu haram
- Kehati-hatian dlm
fatwa
- Tidak rasional
- Stagnan/ statis
- Porsi ijtihad sedikit

Fiqh
Muamalah ;
- Asal sesuatu
halal
- Kemudahan
- Rasional
- Berkembang
- Porsi Ijtihad
besar

Hukum asal Ibadah:


Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada petunjuknya
dalam al-Quran atau sunnah

Hukum asal Muamalah:


Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al-Quran
atau as-Sunnah

FIQH MUAMALAH

PENGERTIAN FIQH

Fiqh : memahami(Qs ; Al Anam 6;65, Al-Araf, 7;179, Al-Anfal,


8;65, al-Taubah, 9;81, 127 dan Al-Munafiqun, 63:3

PENGERTIAN MUAMALAH
Muamalah ; saling bertindak, saling berbuat, saling
mengamalkan.

FIQH MUAMALAH ;
> Arti luas : aturan-aturan (hukum) Allah untuk
mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan
duniawi dalam pergaulan sosial
>>Arti Sempit: aturan-aturan Allah yang wajib ditaati
yang mengatur hubungan manusia dalam kaitannya
dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta
benda

PEMBAGIAN MUAMALAH

1.

Muamalah Madiyah : muamalah yang mengkaji


obyeknya ; benda yang halal, haram dan syubhat
untuk diperjualbelikan, benda-benda yang
memadaratkan dan benda yang mendatangkan
kemaslahatan bagi manusia serta segi-segi yang
lainnya

2.

Muamalah adabiyah : muamalah


yang mengkaji subyeknya; ditinjau dari
segi tukar menukar benda yang
bersumber dari panca indra manusia
yang unsur penegaknya adalah hakhak dan kewajiban-kewajiban misalnya
keridhaan kedua belah pihak, ijab
qabul, dusta, menipu dll

RUANG LINGKUP FIQH MUAMALAH

Bersifat Madiyah ; al bai al-tijarah, al-rahn,


kafalah dan dlaman,hiwalah, taflis, al-hajru,
al-syirkah, al-mudharabah, al-ijarah,
al-ariyah, al-wadliah, al-luqathah, almujaraah, al-mukhabarah, ujrat al amal, alsyufah, al-jialah, al-qismah, al-hibbah, alibra, al-shulhu, beberapa masalah
muashirah ; masalah bunga bank, asuransi,
kredit dan masalah-masalah baru lainnya

Korelasi Fiqh Muamalah


dengan Ekonomi Islam

Ekonomi Islam lebih luas


Fiqh muamalah adalah instrumen teknis
ekonomi Islam

bersifat adabiyah ; ijab kabul, saling


meridhai, tidak ada keterpaksaan dari
salah satu pihak, hak dan kewajiban,
kejujuran pedagang, penipuan, pemalsuan,
penimbunan, dan segala sesuatu yang
bersumber dari indra manusia yang ada
kaitannya dengan peredaran harta dalam
hidup bermasyarakat

KONSEP DASAR FIQH MUAMALAH

Hukum asal dalam muamalah adalah


mubah (diperbolehkan)
Konsep Fiqh Muamalah untuk mewujudkan
kemaslahatan
Menetapkan harga yang kompetitif
Meninggalkan intervensi yang dilarang
Menghindari eksploitasi
Memberikan kelenturan dan toleransi
Jujur dan amanah

Prinsip Muamalah
1. Bolehnya segala bentuk usaha
2. Haramnya segala kezaliman dengan memakan
harta secara bathil, seperti : riba, ghasab, korupsi,
monopoli, penimbunan , dll
3. Jujur dan saling menasehati
4. Asas manfaat yang diakui syara dalam setiap akad
5. Tidak ada penipuan & manipulasi, MAGHRIB
( Maysir, Ghoror, Riba )
6. Tidak melalaikan dan meninggalkan kewajiban atau
bertentangan dengan manhaj Allah
7. Asas akuntabilitas

Sumber
Hukum
Fiqh
Muamalah
Maliyah
AL HADITS
AL QURAN
Ijm
a

NASH

Sumber Hukum
Fiqh Muamalah Maliyah

Ijtihad
Ur
f

PRIMER

Qiya
s
Istihsa
n
Istisla
h

SEKUNDER
next

Sumber
Hukum
Fiqh
Muamalah
Maliyah
PRIMER
Al QURAN
Nilai-nilai Ekonomi
Hukum yg bersifat
umum
Hukum rinci yg
mendasar
Rinciannya dalam :
As sunnah
Ijtihad

IJMA

ASSUNNAH
Penjelasan Al
Quran
Perinci Al
Quran
Penemu Hukum
Ekonomi
Memberikan koridor &
batas
kegiatan ekonomi
Memberi
subtansi

Kesepakatan
Ijma Wilayah
Konferensi Fiqh
Internasional

Melihat Konteks Periwayatan

QIYAS
Permasalahan ekonomi dan
keluarga berkembang

Al Quran &

Hadits
terbatas
Nashnya

Adanya persamaan sebab


dan
permasalahan hukum yang
berkembang

sunnah

next

MATERI KEEMPAT


Falsafah Akad
Dalam Fiqih Islam

DIENUL ISLAM

QURAN & SUNNAH

Syariah
Aqidah
Tauhid :

Amaliyah

Risalah :

Rububiyah
Ahkam
Uluhiyah
Qudwah
Asma wa Sifat

Ibadah

Fiqh
Muamalah
Transaksi

AQAD

Munakahah

Akhlaq
Hablumminallah
Hablumminannas
Hablumminalalam

Jinayah

ISLAMIC LEGAL FRAMEWORK


Science of Quran
Science of Sunnah

THE QURAN & SUNNAH

Twin Sources
USUL FIQIH

History of Islamic
Legal Development

Comparative Study
Of Fiqh Schools
Classic & Contemporary

Methodology

FIQIH
Out Put

QAWAID FIQHIYAH
Guidelines & Milestones

Source of Believe,
Law & Values
(Aqidah, Syariah, Akhlaq)

Arabic Grammar
And Lexicon

Understanding and Reasoning


Exercise of Esteemed Jurists
Towards the Twin Sources
Al-Quran and As-Sunnah

Innovation of Products to
Suit Modern Demand.
Basic Principle: Contracts
& Condition are Permissible

PEMENUHAN HUMAN NEEDS YANG ALAMIAH

Disajikan alam jagat raya


yang tidak terbatas
(Space Conscious)

WAHYU

Diberikan waktu
yang sangat terbatas
(Time Conscious)

IQRA
Science & Technology

Proses Ekonomi
Proses Produksi

Proses Konsumsi

Strive & Dynamic


Energetic, Innovative
Hard Worker

Moderate
Self Restrains
______________________________________
ARB/ANA/ANU/MUAMALAT INSTITUTE/0901

PRINSIP MUAMALAH MALIYAH


ALLAH TAALA
PEMILIK MUTLAK SEMUA HARTA

HALAL-HARAM DALAM
KEPEMILIKAN (OWNERSHIP)

AL-INFAQ (SPENDING)
DAN AL-KASB (EARNING)

2
3

AL-MASALIH DAN AL-MAFASID


( : )

MUTUAL FREE CONSENT

MABRUR TRANSACTION
(BAI MABRUR)

(4/4 )


(1/33 )
Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa
segala sesuatu itu dibolehkan selagi
belum ada dalil yang mengharamkannya.
(Imam Suyuthi, Al Asybah Wa an Nazair,
1/33)

:

)
(131
Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa
akad-akad dan syarat-syarat adalah
dibolehkan dan sahih; tidak ada yang
diharamkan atau dianggap batal kecuali
apa-apa yang dinyatakan haram dan batal
oleh Syariah. (Ibnu Taymiyah, Qaidah
Nuranniyah, 131)

DIVISION OF MASLAHAH
Protection of Basic Five Principles

Faith

Life

Intellect

Lineage

Property

PERSPECTIVE OF SYARIAH

PERSPECTIVE
CONSTANT & VARIABLE

PERSPECTIVE LEGAL FORCE

FUNCTION OF MASLAHAH

PERSPECTIVE ITS SCOPE

FOUR BASIC PRINCIPLES


(APPLICATION)

AKAD

AKAD

menurut TUJUAN

Tijari
Dimasudkan untuk
Mencari dan Mendapatkan
Keuntungan dimana
Rukun dan Syarat
telah terpenuhi

menurut KEABSAHANNYA

Sahih
(Valid)

Memenuhi semua
RUKUN & SYARAT

Tabarru
Dimasudkan untuk
menolong dan murni
semata-mata mengharap
Ridha dan Pahala
dari Allah Taala

Fasid
(Voidable)

Semua RUKUN
terpenuhi, namun
ada SYARAT yang
Tidak dipenuhi

Bathal
Bathal

(Void)
(Void)

Salah satu RUKUN tidak


Salah satu RUKUN tidak
Terpenuhi, otomatis
Terpenuhi, otomatis
SYARAT-nya juga
SYARAT-nya juga
Tidak terpenuhi
Tidak terpenuhi

AKAD
Dari sisi: PELAKSANAANYA

AKAD NAFIZ

Lengkap Rukun & Syarat dapat
Langsung dieksekusi

AKAD
Dari sisi: KEKUATANNYA

AKAD LAZIM

Salah seorang dari kedua pihak
Tidak Memiliki hak fasakh tanpa
Persetujuan pihak lain
Con: Jual-beli, Ijarah, Muzaraah dst

AKAD MAUWQUF
AKAD GHAYR LAZIM


Lengkap Rukunnya, namun
Salah seorang dari kedua
Ada Syaraat yang terganggu
,Seperti: tdk memenuhi legal capacity Belah pihak boleh memfasakh
Akad tanpa persetujuan
,Tdk memiki otoritas
.Pihak lainnya
Ada hak orang lain pada objek
Con: Wakalah, Wadiah, Ariyah dll

RUKUN AKAD
Aqidan

Maqud Alayh

Sighat (Ijab & Qabul)

(Two Contracting Parties)

(Subject Matters)

(Offer and Acceptance)

Aqil (Sound Mind)


Baligh (Mature)
Mengerti konsekuensi
akad yang sedang
dilaksanakannya
Niat (Intention)menurut
sebagian Ulama

Barang (Goods)
dan Harga (Price)

Halal (Lawful)
Jelas Jenisnya (Quality)
Jumlah (Quantity)
Waktu Penyerahannya
(Time of Delivery)
Berharga (Valuable)
Dapat diserahterimakan

SYARAT RUKUN

Jelas (Clarity)
Ijab & Qabul bersesuaian
(Corresponding)
Ijab & Qabul bersambung
(Connection)/Ittihad al-Majlis

Terpenuhi Isi Kontrak


(Tahqiq al-Gharadh)
Hak Memilih (Khiyar)
Akad Fasad (Sifat rusak)
Pemutusan Kontrak
(Faskh)
BERAKHIRNYA
KONTRAK

Kematian (al-Maut)
Tidak Adanya Izin dari
Yang berwenang (adam
al-Ijazah liman lahu alwilayah)
Pustus dg sendirinya
(Infisakh)

Kesepakatan pembatalan
karena penyesalan (Iqalah)
Tidak Terpenuhinya Kontrak
(Adam al-Tanfidh)
Kesepakatan kedua belah
pihak (Ittifaqy)
Keputusan Pengadilan
(Qadhai)

Isi Kontrak Mustahil Terlaksana


(Istihalah al-tanfidh)

MAJELIS (Hak Pilih Ketika Masih


Dalam Satu Majkis)
TAYIN (hak menentukan barang
yang menjadi obyek jual-beli )

KHIYAR

SYARTH (hak pilih yang


digantungkan pada syarat)
AIB (hak pilih ketika ditemukan
adanya cacat)
RUYAH (hak pilih untuk melihat
obyek yang ketika terjadinya kontrak
pembeli belum bisa melihat )

JENIS-JENIS AKAD
PERTUKARAN

TITIPAN

PERCAMPURAN

MEMBERI
KEPERCAYAAN

MEMBERI
IZIN

WADIAH

MUSYARAKAH

KAFALAH

WAKALAH

JUAL BELI
Perbandingan Harga
Jual & Harga Beli
Musawamah
Tauliyah
Murabahah
Muwadhaah

Berdasarkan Barang
Pengganti
Muqayadhah
Mutlaq
Sharf
Ijarah (Usufruct)

Waktu Penyerahan
Barang/Dana
Bai Bi Thaman Ajil
Bai Salam
Bai Isthisna
Bai Istijrar

YAD AMANAH
YAD DHAMANAH

(GUARANTEE)

Syarikah Amlak

HIWALAH

Amlak Jabr
Amlak Ikhtiar

(Anjak Piutang)

Syarikah Uqud
Inan
Mufawadah
Wujuh
Abdan

MUDHARABAH
MUZARAAH
(Hasil Panen)

MUSAQAAT
(Hasil Panen)

Mutlaqah
Muqayyadah

JUALAH
(Imbalan)

AQAD-AQAD MUAMALAH MALIYAH


TIJARI

TABARRU

(Komersil)

(Tolong menolong)
Amanah

Bai

Syirkah

Ijarah

Jualah

(Jual Beli)

(Bagi Hasil)

(Sewa)

(Imbalan)

Wadiah
Dhamanah

Bai Mutlaq
Murabahah/BBA
Salam
Isthisna
Sharf

Benda

Mutlaqah
Mudharabah
Muqayyadah
Musyarakah
Muzaraah
Musaqot

Ijarah

Wakalah
Kafalah

Jasa

Hawalah

Ijarah wa Iqtina

Rahn
Qard

Wahyu Allah SWT :


Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu ( QS. Ar Rahmaan : 09)

Falsafah :

Imam Ghazali dalam Al Arbain fi Ushuluddin menegaskan wajibnya mengikuti Sunnah Nabi
secara menyeluruh demi merealisasikan Law of Balance (At-Tawaazun)

Maysir
Gharar
Riba
Bathil

Bai al Mudhthar
Ikrah
Ghabn
Najash
Ihtikar
Ghish
Tadlis

Tanpa akad/melalui permainan


Memakai akad namun tidak jelas
Tambahan yang men-zhalim-i
Usaha-usaha maksiat
Harga dimainkan akibat emergency (eksploitasi)
Harga dimainkan dg tekanan/paksaan
Over Pricing
Permainan harga melalui berpura-pura menawar
Permainan harga dengan cara menimbun
Menyembunyikan informasi tentang barang/jasa
Mengambil keuntungan dg cara mencampur aduk

MAYSIR

Semua bentuk perpidahan harta ataupun


barang dari satu pihak kepada pihak lain
tanpa melalui jalur akad yang telah
digariskan Syariah, namun perpindahan itu
terjadi melalui permainan, seperti taruhan
uang pada permainan kartu, pertandingan
sepak bola, pacuan kuda, pacuan greyhound
dan seumpamanya.
Mengapa dilarang? Karena (1) permainan
bukan cara untuk mendapatkan
harta/keuntungan (2) menghilangkan
keredhaan dan menimbulkan
kebencian/dendam (3) tidak sesuai dengan
fitrah insani yang berakal dan disuruh
bekerja untuk dunia dan akhirat.

GHARAR

Sesuatu yang tidak jelas dan tidak dapat dijamin atau


dipastikan kewujudannya secara matematis dan
rasional baik itu menyangkut barang (goods), harga
(price) ataupun waktu pembayaran uang/penyerahan
barang (time of delivery).
Contohnya: jual beli mangga yang masih pentil dan
berada di pohonnya, karena pihak pembeli tidak dapat
memastikan berapa banyak buah mangga masak yang
nanti berhasil di panennya dan kapan buah-buah
tersebut dapat di panen.
Juga: masuk ke kolam pancing dengan membayar
sejumlah uang tertentu yang tidak jelas
peruntukannya, apakah bayaran atas servis tempat
atau juga untuk ikan yang berhasil ditangkap si
pemancing.
Kecuali bila hal itu semua dijelaskan secara rinci di muka.

RIBA
Riba: Pertukaran sesama barang ribawi dengan
kadar yang berbeda. Perbedaan itulah yang
disebut riba.
Akad pinjam meminjam dimana si pemilik dana
memberi syarat kepada si peminjam untuk
membayar lebih dari jumlah uang yang
dipinjamkan, sehingga dengan cara ini si pemilik
dana dapat menangguk tambahan uang atas
dana yang dipinjamkan tanpa harus bersusah
payah berniaga untuk mendapat keuntungan
atau bekerja untuk mendapatkan upah.
Unsur pemerasan dan ketidak adilan sangat jelas
dapat dilihat dan dirasakan dalam akad pinjam
meminjam ribawi ini.

BATHIL

Akad jual beli ataupun kemitraan untuk


mendapatkan keuntungan ataupun penghasilan,
namun barang yang diperdagangkan ataupun
projek yang dikerjakan adalah jenis barang atau
kegiatan yang bertentangan dengan prinsipprinsip Syariah seperti kemitraan untuk
memproduksi narkotika yang dipasarkan untuk
umum ataupun mendirikan usaha casino atau
cabaret tempat dansa-dansi.
Meski transaksinya melengkapi semua rukun dan
syarat, namun tetap dinyatakan tidak sah secara
hukum dan agama (diyanatan wa Qadaan).

GHABN

Ghabn: adalah dimana si penjual memberikan


tawaran harga diatas rata-rata harga pasar
(market price) tanpa disadari olehpihak
pembeli. Ghabn ada dua jenis yakni: Ghabn
Qalil (Negligible) dan Ghabn Fahish
(Excessive). Ghabn Qalil: adalah jenis
perbedaan harga barang yang tidak terlalu
jauh antara harga pasar dan harga
penawaran dan masih dalam kategori yang
dapat dimaklumi oleh pihak pembeli. Ghabn
Fahish adalah perbedaan harga penawaran
dan harga pasar yang cukup jauh bedanya.
Dr. Anas az Zarqa mengatakan: 5% untuk
barang keperluan harian, 10% untuk harga
hewan ternak dan 20% untuk harga property
(rumah dan bangunan).

NAJASH

Dimana sekelompok orang bersepakat dan


bertindak secara berpura-pura menawar
barang dipasar dengan tujuan untuk menjebak
orang lain agar ikut dalam proses tawar
menawar tersebut sehingga orang ketiga ini
akhirnya membeli barang dengan harga yang
jauh lebih mahal dari harga sebenarnya.
Larangan
Rasul
saw:
..Janganlah
kamu
meminang seorang gadis yang telah dipinang
saudaramu, dan jangan menawar barang yang
sedang dalam penawaran saudaramu; dan
janganlah
kamu
bertindak
berpura-pura
menawar untuk menaikkan harga..

IKRAH

Segala bentuk tekanan dan pemaksaan dari salah satu


pihak untuk melakukan suatu akad tertentu sehingga
menghapus komponen mutual free consent. Jenis
pemaksaan
dapat
berupa
acaman
fisik
atau
memanfaatkan keadaan seseorang yang sedang butuh
atau the state of emergency.
Imam Ibnu Taimiyah ra mengatakan bahwa dalam
keadaan darurat (state of emergency) seseorang yang
memilik stock barang yang dibutuhkan orang banyak
harus diperintahkan untuk menjualnya dengan harga
pasar, jika dia enggan melakukannya pihak berkuasa
dapat memaksanya untuk melakukan hal tersebut demi
menyelamatkan nyawa orang banyak. (Majmu al
Fatawa, vol. 29 hal.300).

IHTIKAR

Adalah menumpuk-numpuk barang ataupun


jasa yang diperlukan masyarakat dan
kemudian si pelaku mengeluarkannya sedikitsedikit dengan harga jual yang lebih mahal
dari harga biasanya dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan lebih cepat dan
banyak. Para ulama tidak membatasi jenis
barang dan jasa yang ditumpuk tersebut
asalkan itu termasuk dalam kebutuhan
essential, maka Ihtikar adalah dilarang.
Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang
menimbun (barang & jasa kebutuhan pokok)
maka telah melakukan suatu kesalahan.

GHISH

Withholding Relevant Information. Menyembunyikan


fakta-fakta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang
terkait dalam akad sehingga mereka dapat melakukan
kehati-hatian
(prudent)
dalam
melindungi
kepentingannya sebelum terjadi transaksi yang
mengikat.
Dalam Common Law akad seperti ini dikenal dengan
sebutan Akad Uberrime Fidae Contract dimana semua
jenis informasi yang seharusnya diketahui oleh
pelanggan sama sekali tidak boleh disembunyikan. Jika
ada salah satu informasi berkenaan dengan subject
matter akad tidak disampaikan, maka pihak pembeli
dapat memilih opsi membatalkan transaksi tersebut.

BAY AL MUDTARR

Adalah jual beli dan pertukaran dimana salah satu


pihak dalam keadaan sangat memerlukan (in the
state of emergency) sehingga sangat mungkin
terjadi eksploitasi oleh pihak yang kuat sehingga
terjadi transaksi yang hanya menguntungkan
sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya.
Jual butuh: adalah merupakan contoh klasik yang
sering terjadi di tengah-tengah masyarakat
sehingga pihak penjual karena sangat memerlukan
uang cash terpaksa harus menjual asetnya dengan
harga yang jauh dari harga pasar. Sangat
dikuatirkan bahwa unsur kerelaan dalam transaksi
seperti ini tidak wujud pada pihak penjual sehingga
tidak mencerminkan transaksi An Taradin Minkum
yang sesuai dengan prinsip Syariah.

TADLIS

Tadlis: adalah tindakan seorang peniaga yang


sengaja mencampur barang yang berkualitas
baik dengan barang yang sama berkualitas
buruk demi untuk memberatkan timbangan dan
mendapat keuntungan lebih banyak
Tindakan oplos yang hari ini banyak dilakukan
termasuk kedalam kategori tindakan tadlis ini.
Rasullah saw sering melakukan inspeksi
mendadak ke pasar-pasar untuk memastikan
kejujuran para pelaku pasar dan menghindari
konsumen dari kerugian.

JUAL BELI YANG DILARANG DALAM ISLAM


(FIQH ISLAMI WA ADILLATUH, VOL.4, P.500)
1. Sebab Legal Capacity: (Baligh, Aqil, Free Consent, Legally
Permitted)
(a). Bay al Majnun (Jual Beli Orang Gila, Pingsan, Mabuk dan
Sedang Fly karena obat narkotika)
(b). Bay al Shabiy (Jual Beli Anak Kecil yang belum
Mumayyiz/Minor. Tidak Sah menurut Syafii dan Maliki dan Mauquf
menurut Hanafi. Sesuai keterangan Surah an-Nisa 4:6)
(c). Bay al Ama (Jual Beli Orang Buta. Hukumnya Sah menurut
Jumhur jika objek disebut dengan sempurna karena dianggap
dinaggap sudah ada ridho; tidak Sah menurut Syafii karena tidak
dapat membedakan antara yang baik dengan yang buruk, maka
seolah objek transaksi majhul).
(d). Bay al Mukrah (Jual Beli Orang Terpaksa atau dipaksa. Menurut
Hanafi Mauquf; dan tidak mengikat menurut Maliki sehingga dia
(penjual/pembeli) memiliki hak Khiyar untuk membatalkan ataupun
meneruskan transaksi).
(e). Bay al Fuduli (Jual Beli Wakil Secara Lebih; Hukumnya Sahih
Mauquf atas izin pemilik sebenarnya menurut pendapat Maliki dan
Hanafi; Sayafii dan Hanbali mengatakan tidak sah, karena dia bukan
sebagai pemilik sebenarnya dan tidak sah seseorang menjual sesuatu
yang bukan miliknya).
(f). Bay al Mahjur Alayh (Jual Beli Orang Sakit, Muflis, Safih)
(g). Bay al Mulja (Jual Beli Orang yang takut hartanya dirampas
orang).

Macam-Macam Bay al Gharar al Fahish


1. Sukar diserahterimakan. Onta yang melarikan diri; jual janin tanpa
menjual induknya; jual beli habl al hablah janin yang belum dilahirkan
dan madhamin yaitu jual beli anak yang masih dalam benih induk
pejantannya.
2. Tidak diketahui harga atau barangnya. Saya jual kepada anda
barang yang ada dalam karung ini.
3. Tidak diketahui sifat barangnya. Saya jual salah satu baju yang ada
di rumah saya.
4. Kualitas barang dan kuantitas harga tidak jelas. Saya membeli
barang ini dengan harga sekarang.
5. Tidak diketahui tempo pelaksanaannya. Saya jual kepada anda
barang ini jika Zayid telah datang.
6. Dua penjualan dalam satu penjualan. Menjual satu barang dengan
salah satu dari dua harga. Saya jual baju ini Rp100,- kontan atau Rp200,tangguh, kemudian serta merta transaksi itu mengikat tanpa pilihan
salah satu dari keduanya.
7. Jual beli dari seseorang yang tidak dapat dijamin
keselamatannya, seperti dari orang sakit yang dalam pertandingan.
8. Bay al Hasha yakni jual beli tongkat yang ditangan, jika jatuh
maka jual beli mengikat.
9. Bay al Munabazah. Saling melempar pakaian antara A dan B, ketika
barang dilempar maka jual beli mengikat.
10. Bay al Mulamasah. Mana barang yang disentuh, maka terjadi jual beli

2. Sebab SHIGHAT
a. Bay al Muathot=Ambil Bayar (Cash and Carry)
b. Bay Bil Murasalah atau Rasul=Melalui Surat atau Agent
c. Jual Beli Orang Bisu melalui isyarat yang dimengerti
d. Jual Beli dengan orang yang absen dari majlis aqad
e. Jual Beli yang tidak sesuai dengan ijab-qabul
3. Sebab MAQUD ALAYH
a. Bay al Madum: Madhamin, Malaqih, Habl Hablah
b. Bay Majuz al Taslim (Sukar diserah terimakan): burung di udara; ikan
dlm air
c. Bay al Kali bil Kali (Bay al Dayn Nasiatan)
d. Bay al Gharar Ghayr al Yasir (al Fahish)
e. Jual beli Najis atau Mutanajjis
f. Jual beli air. Sah yang dimiliki dan berada dalam tempat terpelihara.
Zahiriah: jual beli air sama sekali tidak dibolehkan
g. Bay al Majhul. Jahalah Fahishah dalam objek, harta waktu penyerahan

h. Jual beli objek yang tidak ada di majlis akad atau tidak dapat
dilihat. Pembeli memiliki hak khiyar al ruyah. Jual beli dengan
menyebut sifat ada lima syarat:
(1). Objek berada terlalu jauh seperti Andalusia atau Afrika
(2). Objek berada terlalu dekat dengan pihak bertransaksi
(3). Penyebut sifat barang harus orang lain bukan penjual
(4). Semua sifat yang berhubungan dengan barang harus disebut
(5). Penjual tidak boleh meminta pembayaran kontan kecuali jika
objeknya pasti tidak ada berubah seperti tanah dan bangunan. Jika
sifat-sifat ternyata sesuai dengan objeknya, maka transaksi mengikat
dan jika tidak pembeli memiliki hak khiyar.
i. Jual sesuatu yang belum diterima (di pegang tangan). Sesuatu
yang dapat dipindahkan tidak sah dijual sebelum diterima tangan.
j. Jual Buah atau Tanaman yang belum tampak atau tumbuh
karena masuk dalam kategori madum. Apabila sudah tampak
atau tumbuh namun dengan syarat dibiarkan sampai masak atau
besar, maka tidak sah dan fasid menurut Hanafi, batil menurut jumhur.
Apabila langsung dipetik atau dituai, maka sah menurut ijma ulama.
Bila buah sudah masak, maka boleh jual belinya meski tidak langsung
dipetik.

4. Jual Beli Dilarang: Karena Sifat, Syarat atau Larangan


Syariat.
(1). Jual Beli Urbun (Dengan Uang Muka). Jika tidak terjadi
transaksi, maka uang muka tidak akan dikembalikan kepada calon
pembeli. Fasid menurut Hanafi; Batil menurut Syafii dan Maliki. Jika
uang muka dikembalikan, maka boleh menurut jumhur.
(2). Jual Beli Aynah. Yaitu dua pihak yang seolah melakukan jual beli,
namun sebenarnya hanya untuk mendapatkan uang cash bagi
pihak pertama, dan tambahan pengembalian bagi pihak kedua,
bukan tujuan untuk mendapatkan barang (objek transaksi).
(3). Jual Beli Ribawi, Baik Riba Nasiah ataupun Riba Fadl
(4). Jual Beli Barnag Haram seperti Khamar, Khinzir, Bangkai,
Patung dan seumpamanya karena larangan Rasulullah saw dalam
hadis riwayat Imam Bukhari.
(5) Jual Beli Orang Kota dengan Orang Pedalaman yang belum
mengetahui keadaan harga barang di kota. Larangan Nabi saw:
Biarkanlah orang melakukan transaksi jual beli dengan bebas,
sehingga memberikan rizki kepada sebagian mereka melalui
sebagian yang lain. (Naylul Awtar, 5/164).

(6). Talaqqi al-Rukban.


Menjumpai rombongan atau kafilah pembawa barang perniagaan dan membelinya di tengah jalan
sebelum sampai di pasar. Hak ini dilarang Rasulullah saw, sesuai sabdanya: Janganlah kalian
menjumpai rombongan di tengah jalan dan membeli barang mereka, dan janganlah pula orang kota
memborong barang dari orang pedalaman (sebelum sampai di pasar). (Naylul Awtar, 5/164).
Larangan ini tidaklah menjadikan transaksi yang terjadi hukumnya fasad, karena bisa menjadi sah jika
sudah dilakukan khiyar al-ghabn, seperti dilanjutkan Rasul saw dalam hadisnya: ..Maka pemilik
barang dalam transaksi tersebut berhak mendapatkan khiyar (opsi) jika mereka telah sampai di
pasar.
(7). Jual beli Haadirun Libadin : Jual beli dimana datang membawa barang yang ingin dijual dengan
harga cash, kemudian datang orang untuk membeli dengan harga yang lebih tinggi tetapi dengan
harga kredit.
(8) Jual beli Muzabanah : Jual beli barang yang masih basah ditukar dengan yang kering dengan
timbangan dan takaran yang sama. Contoh : jual kurma basah dengan kurma kering dengan
timbangan yang sama.
(9) Jual Beli An-Najash.
Dengan kesepakan penjual, seseorang menawar harga barang yang didisplay dengan harga lebih
tinggi untuk menjebak pihak ketiga yang berada di sekitar tempat tersebut sehingga penjual akan
mendapat margin yang lebih tinggi. Hukumnya, menurut jumhur ulama, adalah sah namun
penjualnya berdosa dan pihak pembeli berhak mendapatkan hak khiyar al-ghabn.
Adapun jual beli MUzayadah (Lelang) secara terus terang adalah dibolehkan, karena tidak ada pihak
yang dijebak dan dirugikan.
(10). Jual Beli Waktu Azan Jumat Dikumandangkan.
Hukumnya Makruh Tahrim menurut Hanafi dan Sahih namun Haram menurut Syafii. Batal (Fasakh)
menurut Maliki; Tidak Sah menurut Hanbali.
(11). Jual Anggur Untuk Diproduksi Jadi Minuman Keras.
Hukumnya sahih makruh sepanjang memenuhi rukun dan syaratnya, namun pelakunya berdosa
karena nawaitu yang salah. Contoh lain: menjual senjata yang akan digunakan untuk mencelakakan
orang lain; menjual jaring untuk menangkap hewan di tanah haram waktu haji; menjual kayu untuk
dijadikan sebagai patung atau benda permainan lainnya yang tidak bermanfaat.

(12). Jual Beli Ibu (Induk) dipisahkan dari anaknya yang masih kecil.
Larangan Rasulullah saw untuk menjual ibu (hamba sahaya) secara dipisahkan
dari putra atau putrinya yang masih kecil. Rasul saw bersabda: Barangsiapa
yang memisahkan antara ibu dengan anaknya, maka Allah akan pisahkan dia
dari kekasihnya pada hari kiamat. (HR Ahmad dan Tirmizi dari Abu Ayyub
ra/Naylul Awtar, 5/161).
(13). Jual Beli atas belian orang lain.

Misalnya sudah terjadi transaksi jual beli yang mengandung hak khiyar untuk
pembeli, kemudian dalam masa khiyar tersebut datang orang ketiga dan
berkata kepada pembeli: batalkan transaksi anda, dan saya akan menjual
barang serupa dengan harga yang lebih murah; atau dengan barang yang
lebih baik Atau Pembelian atas Pembelian. Orang ketiga datang kepada
penjual dan berkata: Batalkan transaksi anda dengan orang kedua, dan saya
akan membeli dengan harga yang lebih tinggi. Atau Penawaran atas
Penawaran, meskipun kedua belah pihak belum melakukan akan.
Hukumnya adalah haram dan yang melakukannya menanggung dosa karena
larangan Nabi saw: Janganlah kamu membeli atas belian saudaramu. (HR
Ahmad dari Ibnu Umar ra/Naylul Awtar, 5/167).
(14). Jual Beli Bersyarat.
Jual beli fasid hukumnya jika disertai dengan syarat fasid pula dan syarat
tersebut tidak sejalan dengan tuntutan akad dan tidak dianjurkan syariat,
juga tidak biasa dilakukan orang, namun syarat tersebut hanya memberi
manfaat untuk salah satu pihak saja. Contoh seseorang membeli bahan kain
dengan syarat dijahitkan oleh penjual menjadi baju.
(15). Mengumpulkan Akad Jual Beli dengan salah satu dari enam akad berikut:
Jualah, Sharf, Musaqat, Syarikat, Nikah dan Qiradh (Mudharabah).

Sabda Rasulullah saw: Pendapatan


sesuai dengan tanggungan resiko.
(Imam Ibnu Majah, 3/753)

MATERI KE-5

Definisi

Riba

Riba dari segi istilah bahasa sama dengan Ziyadah artinya


tambahan. Sedangkan menurut
istilah teknis, riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok (modal) secara bathil.
Pertukaran sesama barang ribawi dengan kadar yang berbeda
melahirkan riba.
Terdapat perbedaan pendapat dalam menjelaskan riba. Secara
umum Riba adalah penambahan terhadap hutang. Maknanya:
Setiap penambahan pada hutang baik kwalitas ataupun
kwantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba yang
diharamkan.
Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29 yang berarti :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil.
Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu
pengambilan tambahan dari modal pokok tanpa ada imbalan
pengganti (kompensasi) yang dapat dibenarkan oleh Syarie.

Gambaran Terjadinya
Riba Jenis Transaksi
Jual Beli

Pinjaman

Beli

Jual

Kelebiha
n

Ket.

Pinjam

Kembali Kelebiha
n

Ket.

100.000

120.00
0

20.000

Laba

100.00
0

120.00
0

Riba

20.000

Jenis-jenis
1.

Riba

Secara garis besar Riba terbagi kepada


dua bagian, yaitu: Riba Hutang Piutang
dan Riba Jual Beli.

Riba Hutang Piutang

1.
1.
2.

3.
4.

Riba Qord
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (Muqtaridh)
Riba Jahiliyyah
Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si
peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada
waktu yang ditetapkan

Jenis-jenis

Riba Jual Beli


Riba

Pertukaran antar barang-barang sejenis dengan


kadar/takaran yang berbeda dan barang yang
dipertukarkan termsuk dalam jenis barang
ribawi.

Riba

Fadhl

Riba

Nasiah

Penangguhan penyerahan atau penerimaan


jenis barang ribawi dengan jenis barang ribawi
lainnya.

ILLAT(( )Alasan) Pelarangan Riba


Menurut Berbagai Madzhab
Para Fuqoha sepakat bahwa riba diharamkan pada 7 barang yaitu emas, perak, burr,
syair, korma, anggur kering, dan garam. Namun mereka berselisih di luar dari tujuh
barang tersebut.
Persoala
Hanafi
Maliki
Syafii
Hambali

n
Riba
Fadhl

Kadar (ditimbang
atau ditakar) dan
kesatuan jenis

Sebagai bahan
makanan. Untuk
emas dan perak
karena
tsumuniyyah
sebagai pematok
harga barangbarang.

Untuk emas dan


perak karena
tsumuniyyah. Untuk
lainnya karena
berfungsi sebagai
bahan makanan,
buah-buahan dan
untuk obat-obatan.

Sebagian
pengikutnya
berpendapat
seperti Hanafi.
sebagian lagi
seperti pendapat
Syafiiyah. dan
sebagian lagi
berkata selain dari
emas dan perak,
illatnya karena
dapat dimakan.

Riba
Nasiah

Salah satu dari


dua illat riba fadhl

Dapat dimakan

Tsumuniyah

Sama

Barang
Ribawi

Lebih dari tujuh,


asal dapat
ditimbang, ditakar
atau kesatuan

Lebih dari tujuh


asal dapat
disimpan dan
dimakan.

Lebih dari tujuh


asal sebagai
makanan dan
berfungsi sebagai

Lebih dari tujuh

Perbedaan

Bunga
dan Bagi Hasil
Antara

Penentuan tingkat suku bunga


dibuat pada waktu akad dengan
pedoman harus selalu untung
Besarnya prosentase berdasarkan
pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan.

Bunga
Bunga

Pembayaran bunga tetap seperti


yang dijanjikan tanpa
pertimbangan apakah proyek
yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah
keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang
booming.

Penentuan besarnya rasio bagi


hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh
Bagi hasil tergantung pada
keuntungan proyek yang
dijalankan sekiranya itu tidak
mendapatkan keuntungan maka
kerugian akan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak.

Bagi
Bagi Hasil
Hasil

Jumlah pembagian laba meningkat


sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan.

Alasan

Yang Mengatakan Interest


Bukan Riba
Dalam keadaan-keadaan
darurat sesuatu yang
dilarang dibolehkan guna menyelamatkan nyawa
Hanya bunga yang berlipatganda saja yang
dilarang, adapun suku bunga yang wajar dan tidak
menzalimi diperkenankan
Bunga diberikan sebagai ganti rugi (opportunity
cost)
atas
hilangnya
kesempatan
untuk
memperoleh keuntungan dari pengolahan dana
tersebut
Hanya kredit yang bersifat konsumtif saja yang
pengambilan bunganya dilarang adapun yang
produktif tidak demikian

Alasan

Yang Mengatakan Interest


Bukan Riba
Bunga diberikan untuk mengimbangi laju
inflasi yang mengakibatkan menyusutnya
nilai uang
Bunga diberikan atas dasar abstinence
Sejumlah uang pada masa kini mempunyai
nilai yang lebih tinggi dari jumlah yang sama
pada suatu masa nanti. Oleh karena itu
bunga diberikan untuk mengimbangi
penurunan nilai ini
Bank, demikian juga Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB) sebagai lembaga hukum

Diskusi
Alasan
( 1 ) Darurat

Pembahasan yang jelas akan pengertian


darurat yang dinyatakan oleh syara dan
bukan pengertian sehari-hari akan istilah
ini
Pembatasan yang pasti akan pengambilan
dispensasi darurat ini, sesuai dengan
metodologi usul fiqh. Terutama penerapan
Al Qawaid Al Fiqhiah seputar kadar
darurat.

Diskusi

Alasan

( 2 ) Berlipat Ganda
Pemahaman kembali surat Ali Imran
130 secara cermat, mengkaitkannya
dengan spirit ayat-ayat riba lainnya
secara komprehensif, demikian juga
fase-fase pelarangan riba secara
menyeluruh
Memahami secara mendalam makna
mafhum mukhalafah dalam
pemahaman teks-teks Quran &
Sunnah, jenis-jenisnya, serta syaratsyarat pengambilan hukum
daripadanya.

Diskusi
Alasan

( 3 ) Opportunity Cost

Menghilangkan asumsi sepihak dalam


urusan Ganti Rugi dimana deposan secara
dimuka mengharuskan keuntungan minimal
dalam proyek debitur (paling minimal sama
dengan suku bunga) Dimana hal ini tidak
demikian manakala si deposan yaitu
menangani sendiri proyeknya yaitu
kemungkinan untung rugi dalam usaha
Tidak menghilangkan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan dari proyek

Diskusi
Alasan

( 4 ) Konsumtif - Produktif

Dapat dipastikan bahwa imbalan produksi


marginal dari dana senantiasa lebih besar
dari suku bunga
Dapatkah dipertahankan bahwa bentukbentuk kredit di jaman pra Islam adalah
seluruhnya konsumtif mengingat luasnya
jaringan perdagangan Arab dengan India
dan Cina, yang memerlukan suplai
produksi yang memadai dimana kredit
untuk tujuan tersebut adalah suatu

Diskusi

Alasan

( 5 ) Uang sebagai komoditi


Memahami sifat-sifat khusus yang dimiliki uang dan
kemungkinan penyamaannya dengan komoditi lain
terutama kepercayaan masyarakat kepadanya dan
daya tukar yang dimilikinya serta sanksi hukum atas
penolakannya
Mendefinisikan kembali pengertian sewa terutama
perbedaannya dari pinjam-meminjam
Kalau dalam keadaan normal (tidak ada inflasi),
apakah uang seperti komoditi lainnya katakanlah
rumah mengalami penyusutan nilai karena
dipergunakan sehingga berhak atas sewa untuk
mengimbangi penyusutan nilai tersebut
Sejauh mana bisa keluar dari Riba Al Fadl

Diskusi
( 6 ) Inflasi

Alasan

Memantau roda ekonomi dari atas dan bawah,


dalam artian tidak hanya inflasi tetapi juga
deflasi dimana perekonomian mengalami masa
lesu yang memaksa produsen untuk menjual
produksinya mendekati biaya produksi yang
pada gilirannya akan menurunkan daya beli
uang
Tidak menghilangkan kemungkinankemungkinan untuk mendapatkan keuntungan
dari prinsip bagi hasil, yang tidak jarang
melebihi tingkat inflasi
Mengukur sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki
inflasi dapat dijadikan sebagai illah dalam
Hukum dengan menggunakan standar syararsyarat Illah yang telah menjadi konsesus dalam

Diskusi

9 Alasan

( 7 ) Abstinence

Standar apa yang digunakan untuk


mengukur unsur Pengobatan (dengan
penundaan konsumsi) dari teori bunga
Abstinence
Seandainya standar telah didapatkan
bagaimana menentukan suku yang adil
bagi kedua belah pihak
Dapatkah hal ini menjadi illah dalam Hukum
sesuai dengan Rules of Games Ushul Fiqh ?
Tidak menghilangkan kemungkinan laba

Diskusi

Alasan

( 8 ) Time Preference Theory


Menganalisa Filsafat Time Preference Theory
yang menyatakan bahwa saat ini lebih
berharga dari masa yang akan datang,
bukankah setiap orang menabung dan
belajar beranggapan bahwa hari depan
harus lebih baik dari hari ini?
Menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
misalnya praktek asuransi dimana
pemegang polis mengorbankan masa kini
untuk kenyamanan masa depan.

Diskusi
( 9 )
Taklif

Alasan

Badan Hukum dan Hukum

Apakah yang dimaksud dengan Dela


Personnalite Juridique ?
Dari catatan sejarah apakah tidak pernah terjadi
adanya suatu perkumpulan individu yang
mendapatkan perizinan dari pihak yang
berwenang untuk memberikan jasa-jasa
tertentu, sebelum masa Rasulullah. Sehingga
ketika ayat-ayat Riba turun ia berada di luar
jangkauannya ?
Apakah konsekuensi dari tidak termasuknya

Tahapan

Pelarangan Riba
Dalam Al Quran
Larangan yang terdapat
dalam Al Quran tidak

Tahapan
Tahapan

Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Tahap Pertama, menolak anggapan bahwa
pinjaman riba pada zahirnya menolong mereka
yang memerlukan sebagai suatu perbuatan
mendekati atau taqarrub kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia. Maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya) (QS. Ar Rum:39).

Tahapan
Tahapan

Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu
yang buruk dan balasan yang keras kepada
orang Yahudi yang memakan riba.
Firman Allah SWT:
Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami
haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik
(yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan
mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang
dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orangorang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih (QS.

Tahapan
Tahapan

Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Tahap ketiga, riba itu diharamkan dengan
dikaitkan kepada suatu tambahan yang
berlipat ganda.
Allah SWT. Berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan (QS. Ali
Imran:130).

Tahapan
Tahapan

Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Tahap akhir sekali, ayat riba diturunkan
oleh Allah SWT. Yang dengan jelas sekali
mengharamkan sebarang jenis tambahan
yang diambil daripada pinjaman.
Firman Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu
orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula

Larangan Riba
Dalam Hadits
Hadits juga merupakan sumber rujukan, selain Al
Quran, bagi umat Islam untuk mengesahkan
atau mendapatkan keterangan lebih lanjut dari
nash / teks peraturan yang telah digariskan Al
Quran

Larangan Riba
Dalam Hadits
Sekiranya mereka menerima, hal itu baik dan bagus. Penolakan
berarti (tantangan untuk) perang.
Hadits ini merupakan isi dari surat Rasulullah
SAW kepada Itab bin Usaid, gubernur Mekkah,
agar kaum Thaif tidak menuntut hutangnya (riba
yang telah terjadi sebelum kedatangan Islam)
dari Bani Mughirah.
Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu, dan Dia pasti
akan menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu
mengambil riba, oleh karena itu, hutang akibat riba harus
dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak kamu. Kamu
tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan.
Hadits ini merupakan amanat terakhir Rasulullah
SAW pada 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriah.

Larangan Riba
Dalam Hadits
Diriwayatkan oleh Samura bin Jundab bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Malam tadi aku bermimpi, telah datang dua orang dan
membawaku ke tanah suci. Dalam perjalanan, sampailah kami ke suatu
sungai darah, di mana di dalamnya berdiri seorang laki-laki. Di pinggir
sungai tersebut berdiri seorang laki-laki lain dengan batu di tangannya.
Laki-laki yang di tengah sungai itu berusaha untuk keluar, tetapi lakilaki yang di pinggir sungai tadi melempari mulutnya dengan batu dan
memaksanya kembali ke tempat asal. Aku bertanya, Siapakah itu ?,
Aku diberitahu, bahwa laki-laki yang ditengah sungai itu ialah orang
yang memakan riba. (HR.Bukhari)
Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima
riba, orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua
orang saksinya, kemudian Beliau bersabda, Mereka itu semuanya
sama. (HR.Muslim).

FATWA ULAMA KONTEMPORER


TENTANG RIBA

Muktamar II Lembaga Riset Islam Al-Azhar Kairo, bulan Mei 1965 yg


dihadiri oleh 35 negara Islam menyepakati beberapa hal diantaranya
Bunga dari semua jenis pinjaman hukumnya riba dan diharamkan

Rabithah Al-alam Al-islami: Bunga bank yang berlaku dalam


perbankan konvensional adalah riba yang diharamkan (Keputusan
No.6 Sidang ke-9, Mekkah 12 19 Rajab 1406 H)

Majma Fiqh Islamy, OKI: Setiap tambahan (bunga) atas hutang yang
telah jatuh tempo dan orang yang berutang tidak mampu
membayarnya, dan sebagai imbalan atas penundaan itu, demikian
pula bunga (interest) atas pinjaman yang ditetapkan diawal
perjanjian, maka kedua bentuk ini adalah Riba yang diharamkan
dalam syariat. (Keputusan No. 10 Majlis Majma Fiqh Islamy,
Konferensi OKI II, 22-28 Desember 1985)

PENDAPAT CENDIKIAWAN
(FAILASUF) TENTANG RIBA
Plato (427-347 SM): Bunga merupakan
alat eksploitasi kaum kaya terhadap
kaum miskin, bahkan sistem bunga
menyebabkan
sistem
perpecahan
dalam masyarakat
Aristoteles (384 322 SM): Fungsi uang
adalah sebagai alat tukar menukar dan
bukan alat menghasilkan tambahan
melalui bunga
Cicerco (234-149 SM) meminta anaknya
untuk menjauhi dua jenis pekerjaan
yaitu memungut cukai (pajak) dan
memberi pinjaman dengan bunga
Cato (106-43 SM) memberikan ilustrasi
tentang yang terjadi dalam tradisinya,
yaitu: pencuri didenda dua kali lipat
sedangkan pemakan bunga dari hasil
transaksi didenda empat kali lipat

ECONOMISTS POINT OF VIEWS


Lord Kent (ahli sosial ekonomi dari Inggris):
Sistem tata sosial kemasyarakatan akan
berjalan pada porosnya (harmonis) kalau
praktek sistem bunga (praktek riba)
dapat diturunkan sampai ke derajat
nol
Minsky (1985), Bernante and Gertler
(1989), Greenwald and Stiglizt (1990) argue
that interest rate system is a major part in
the explanation of cyclical fluctuation.
Therefore in Western economics literature
there is almost a tradition even though
not mainstream which indicate that
economic evils of our time is as a
result of interest rate and associated
with bank credit expansion and contractions
Maurice Allaice (1993) the main objective of
fiscal and monetary policy in modern
(conventional) economic are fail to be
achieved due to cyclical fluctuation as a
result of interest rate system.

MATERI KE-6

PRINSIP-PRINSIP AKAD
PADA PRODUK PERBANKAN
SYARIAH

JUAL BELI :
* Pengertian
* Dasar Hukum
* Rukun dan
Syarat
* Unsur Kelalaian
* Bentuk-bentuk Jual
Beli

Pengertian & Dasar


Hukum

Pengertian

:
Saling menukar harta dengan
harta/yang sepadan melalui cara
tertentu yang bermanfaat
Dasar

Hukum : QS. Al-Baqarah/2: 275.


QS. An-Nisa/4: 29.

* Rukun dan Syarat


- Pihak yang berakad (penjual dan pembeli)
- Ijab Qabul (pernyataan kesepakatan)
- Barang/Objek
- Nilai Tukar/Pengganti barang
Syarat Sah Jual Beli:
1. Objek terhindar dari cacat
2. Kriteria objek jelas ( jenis, kualitas,
kuantitas
nilai./harga)
3. Tidak mengandung unsur paksaan, tipuan
mudharat.

* Unsur Kelalaian
1. Objek jual beli bukan milik penjual
2. Objek hasil curian
3. Menyalahi kesepakatan
4. Objek rusak dalam perjalanan
5. Objek berbeda dari contoh yg disepakati.
Resiko: Ganti rugi/adh-Dhaman dari pihak yg
lalai.

* Bentuk-bentuk Jual Beli


1. Jual beli yang sahih : memenuhi syaratdan
rukun yang ditentukan
2. Jual beli yang batal
3. Jual beli Fasid

MURABAHAH
Pengertian:
Jual Beli barang pada harga pokok dengan tambahan
keuntungan yang disepakati.
Ketentuan:
- Barang telah dimiliki oleh penjual
- Keuntungan dan resiko di tangan penjual
- Harus ada informasi harga dan biaya yang wajar
- Informasi keuntungan yang jelas.

Mekanisme Murabahah
Berlaku waad atau janji
Waad atau janji dari pembeli kepada penjual akan
membeli barang yang dipesan/bukti pemesanan.
Setelah pihak penjual memiliki barang, baru akad
berlangsung.
Pembayaran dapat dilakukan secara tangguh
(Muajjal) atau angsuran (Taqsith), penjual dapat
meminta tambahan harga.

ASPEK PENENTUAN HARGA


MURABAHAH
Berdasarkan kebiasaan bisnis yang berlaku
(Urf/konvensi/peraturan dagang internasional)
Kaidah : almuslimuna ala syurutihim
Tambahan harga ditetapkan saat akad.
Komponen biaya harus jelas.
Keuntungan penjual tidak atas dasar bunga cicilan, tetapi
selisih harga pokok dan harga jual yang ditentukan saat
akad.
Uang muka (Urbun) boleh untuk melindungi hak bagi
para pihak jika terjadi penarikan diri dari transaksi
(fasakh).

Bai salam
* Salam adalah Jual Beli barang tertentu yang
pembayarannya
dilakukan di muka dan
pengirimannya menyusul kemudian (tangguh)
*Salam dapat pula dilakukan bertingkat ( Salam
al Muwazi)
Nasabah melakukan salam kepada Bank, dan
Bank melakukan salam kepada pihak lain dalam
rangka memenuhi kewajibannya.

ISTISHNA

Istishna ialah kontrak penjualan antara pembeli dan


pembuat barang (shani), shani menerima pesanan dari
pembeli (mustashni) untuk membuat barang dengan
spesifikasi yang telah disepakati.
Kedua belah pihak bersepakat atas harga serat sistem
pembayaran (di muka, cicilan, tangguh dengan waktu
ditentukan

Istishna al Muwazi (Paralel)


Pembuat barang (shani) menggunakan subkontraktor untuk

melaksanakan kontrak tersebut, pembuat barang (shani)


membuat kontrak Istishna kedua untuk memenuhi kewajibannya
pada kontrak pertama
Akibat Hukum :
Bank sebagai pembuat kontrak pertama adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajiban, kesalahan,
kelalaian, pelanggaran (resiko). Tanggung jawab atas resiko ini
membuat bank berhak atas keuntungan.
Penerima subkontrak pembuatan Istishna bertingkat
bertanggung jawab terhadp bank sebagai pemesan. Ia tidak
mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah
pada kontrak pertama

IJARAH

Transaksi terhadap suatu manfaat


tertentu, bersifat mubah dan dapat
dimanfaatkan dengan imbalan tertentu
Ijarah ditunjukkan untuk manfaat atau
jasa bukan materi/benda
Ijarah dapat berupa manfaat/nilai

Ketentuan Ijarah
1.
2.

3.
4.

5.
6.

Kedua belah pihak memenuhi syarat hukum


Kedua belah pihak menyatakan kerelaannya untuk melakukan
ijarah dan tidak terpaksa
Manfaat objek diketahui secara jelas
Penyewa berhak atas manfat baik untuk dirinya sendiri atau untuk
orang lain baik dengan cara menyewakannya atau meminjamkan
Objek Ijarah dapat diserahkan dan dipergunakan secara langsung
Objek Ijarah adalah halal

Ijarah Jasa (Ijarah ala al amal) bukan merupakan


kewajiban (fardhu ain) seperti shalat, puasa. Tetapi
bersifat fardu kifayah
Objek Ijarah merupakan sesuatu yang biasa
disewakan (urf)
Upah/sewa tidak sejenis dengan manfaat yang
disewakan

Ijarah Muntahiyah bi alTamlik


Kontrak atas manfaat suatu barang dengan nilai
tukar tententu. Penyewa diberikan pilihan (options)
untuk memiliki barang yang disewakan. Pemberi
sewa (bank) berjanji (waad) kepada penyewa untuk
memindahkan kepemilikan objek setelah masa sewa
berakhir

Akad Ijarah Berakhir

Objek hilang/lenyap : terbakar, faktor


alam
Habis masa waktunya
Salah satu pihak yang wafat dapat
dialihkan pada ahli warisnya
Objek disita, pailit

SYIRKAH

Pengertian:
Kerjasama antara dua pihak atau lebih
dalam hal modal dan keuntungan
Dasar Hukum :
Q.S an Nisa/4 : 12 ; Q.S Shad/38 : 24

Bentuk-bentuk Syirkah

Syirkah al Amlak
Syirkah Uqud. Syirkah ini terdiri dari:
1. SyirkahInan
2.Syirkah Abdan
3.Syirkah Wujuh

Syirkah Inan

Perserikatan dalam modal pada suatu


kontrak bisnis yang dilakukan dua orang
atau lebih dan keuntungan dibagi
bersama
Modal, kerja dan tanggung jawab yang
digabungkan tidak harus sama
kuantitasnya
Keuntungan dibagi sesuai porsi yang
ditentukan atas kesepakatan bersama

Syirkah Mufawadhah

Kontrak kerjasama antara dua orang


atau lebih. Setiap pihak memberikan
suatu porsi dari keseluruhan dana dan
partisipasi kerja.
Setiap pihak membagi keuntungan dan
kerugian secara bersama.
Para pihak dapat bertindak sebagai wakil
dan penjamin/kafil atas kemitraan
tersebut

Syirkah al Wujuh

Kerjasama antara dua orang atau lebih


tanpa modal tetapi atas dasar
kepercayaan.
Dalam syirkah ini biasanya para pihak
membeli barang dengan cara tangguh
atas dasr kepercayaan dan menjualnya
dengan cara tunai

Syirkah Abdan/Amal

Kerjasama dua orang atau lebih untuk


menerima suatu pekerjaan/order kerja.
Hasil/keuntungan dibagi bersama sesuai
kesepakatan

Mudharabah

Pengertian: Kerjasama antara pemilik


modal dengan seorang pekerja/pebisnis
dan keuntungan dibagi sesuai dengan
kesepakatan
Dasar Hukum: Q.S al Muzammil/73:20;
Q.S al Baqarah/2: 198. ; Hadist
Bentuk : Muqayyadah dan Muthlaqah

Wadiah

1.
2.
3.

Pengertian : Melibatkan pihak lain dalam


memelihara harta/aset tertentu dengan cara
tertentu (titipan)
Dasar Hukum : Q.S an Nisa/4:58; Q.S Al
Baqarah/2: 283; Hadist
Status Wadiah adalah amanah
Dapat dibebankan ganti rugi (dhaman) jika:
Tidak dipelihara sebagaimana mestinya
Objek dititipkan kepada pihak ketiga
Objek dimanfaatkan oleh pihak kedua

3. Pihak kedua mengingkari wadiah


4. Pihak kedua mencampurkan objek titipan

dengan

barang miliknya dan sulit dipisahkan


5. Pihak kedua melanggar syarat yang ditentukan
6

Objek wadiah dibawa pergi/hilang di tangan pihak


kedua

* Di Perbankan Syariah : aplikasi wadiah yad adh dhamah


kurang tepat, secara substansi adalah akad qardh.

Ketentuan-ketentuan
Mudharabah

Modal di tangan pengusaha berstatus


amanah seperti wakil dalam jual beli
Pengusaha berhak atas keuntungan
sesuai kesepakatan
Komponen biaya/cost disepakati sejak
awal akad
Pemilik modal (shahibul mal) berhak atas
keuntungan dan menanggung resiko

Rahn

Pengertian: Menjadikan barang yang mempunyai nilai harta


sebagai jaminan hutang sehingga penerima dapat
emngambil kembali hutangnya semua atau sebagian.

Dalam Perbankan akad ini dapat digunakan sebagai


tambahan pembiayaan yeng beresiko dan memerlukan
jaminan (accessoir)

Akad ini dapat juga menjadi produk tersendiri untuk


melayani kebutuhan nasabah yang bersifat jasa maupun
konsumtif.

Bank tidak dapat meminta biaya kecuali biaya


pemeliharaan dan keamanan atas barang yang digadaikan
tersebut.

wakalah

Pemberian kewenangan/kuasa kepada pihak lain


tentang hal yang harus dilakukannya dan
penerima kuasa menjadi pengganti pemberi
kuasa selama batas waktu yang ditentukan
Wakalah dapat dilakukan dengan menerima
bayaran/ fee/umalah atau tanpa bayaran
Bentuk Wakalah : Muqayyadah dan Muthlaqah

Kafalah

Pengertian: Kafalah berarti juga al dhaman,


Kafalah berarti pula: Menggabungkan satu tanggung jawab
kepada tanggung jawab yang lain dalam penagihan hutang
baik jiwa maupun harta.
Dasar Hukum: Q.S Yusuf :66; Yusuf: 72; Hadist
Kafalah terdiri dari : kafalah bi al Mal (harta) dan kafalah bi
al Wajhi (jiwa).
Kafalah Harta (kafalah bi al Mal) teridri dari: a) kafalah bi al
Dayn (kewajiban hutang); b) kafalah bi at Taslim
(penyerahan benda); c) kafalah bi al Aibi (jika barang yang
dijual mengandung cacat)
Pada Perbankan Syariah kafalah seprti halnya : penerbitan
garansi bank/bank (guarantee). Kafalah adalah warkat
yang diterbitkan oleh bank yang berakibat kewajiban
membayar terhadap pihak yang menerima garansi jika
pihak yang dijamin cedera janji (wanprestasi)

HAWALAH

Hawalah adalah akad pemindahan utang piutang


satu pihak kepada pihak lain. Adapun akad
hawalah yang dipraktekkan umumnya
berbentuk subrogasi.
Di pasar konvensional praktek hawalah dapat
dilihat pada transaksi anjak piutang (factoring).
Hawalah juga dapat dilihat dalam bentuk
transaksi pembiayaan dan jual beli surat-surat
berharga.

MATERI KE-8

KONSEP KEPEMILIKAN
DALAM ISLAM

Konsep Kepemilikan dalam


Islam

Pengertian

Hubungan antara manusia dengan harta


yang ditentukan oleh syara dalam bentuk
perlakuan secara khusus thdp. harta tersebut
yang memungkinkan untuk
mempergunakannya secara umum sampai
ada larangan untuk menggunakannya.

Bahasa: Penguasaan manusia atas harta dan


penggunaannya secara pribadi
Definisi Istilah: Pengkhususan hak atas sesuatu
tanpa orang lain, dan dia berhak untuk
menggunakannya sejak awal kecuali ada
larangan syariy.

Larangan syariy seperti: Keadaan gila,


keterbelakangan akal (idiot), belum cukup umur
ataupun cacat mental, dll.

Keadaan/Pembagian Harta,
dapat dimiliki ataupun
tidaknya:

Harta yang tidak dapat


dimiliki dan dihakmilikkan
orang lain

Setiap harta milik umum seperti jalanan,


jembatan, sungai dll. dimana harta/barang
tersebut untuk keperluan umum.

Harta yang tidak bisa dimiliki


kecuali dengan ketentuan
syariah

Seperti harta wakaf, harta baitul mal dll.


Maka harta wakaf tidak bisa dijual atau
dihibahkan kecuali dalam kondisi tertentu
seperti mudah rusak ataupun biaya
pengurusannya lebih besar nilai hartanya.

Harta yang bisa dimiliki dan


dihakmilikkan kpd. lainnya

Selain dari dua jenis harta dalam kategori


tsb. diatas.

Karakteristik Hak manfaat


atau pemanfaatan atas
sesuatu harta

Habisnya Hak Manfaat

Macam-macam Pemilikan
yang tidak sempurna

Pemilikan atas barang saja

Hak kepemilikan milik sendiri, namun hak pakai


milik yang lain

Hak Pakai tidak bisa diwariskan menurut Hanafiyah

Pemilikan manfaat
perorangan atau hak pakai
saja

Lima hal yang menyebabkan hak pakai/pemilikan manfaat:

1. Peminjaman, menurut jumhur hanafiyah dan malikiyah,barang


yang dipinjam dapat dipinjamkan kepada yang lainnya. Adapun
menurut syafiiyah dan Hanbali, barang tersebut tidak dapat di
pinjamkan kepada orang lain (selain peminjam)

Pemindahan hak pakai tanpa membayar ganti

2. Sewa (Ijarah), yaitu pemindahan hak pakai dengan membayar


ganti
3. Wakaf, yaitu penahanan kepemilikan atas barang pada seseorang
dan memindahkan hak manfaatnya kepada yang diberikan wakaf
4. Wasiyat
5. Ibahah, izin untuk menggunakan sesuatu atau memakainya

Perbedaan antara ibahah dan pemilikan

Jenis-jenis pemilikan

Taam: Sempurna

Jenis Kepemilikian atas sesuatu yang


sekaligus dapat memanfaatkannya, atau si
pemilik berhak atas seluruh hak-hak syariy

Tidak terbatas pada waktu


Tidak dapat di batalkan pemilikannya

Naqis: Tidak Sempurna

Bisa hanya memiliki ataupun punya hak pakai

Hak Pakai pada barang tidak bergerak seperti rumah


atau tanah

MATERI KE-9

HARTA DALAM ISLAM

Harta dalam Islam

Difinisi

Menurut Bahasa

Dalam Quran/Sunnah

" Dan, kamu mencintai harta benda dengan kecintaan


yang berlebihan. " (Al-Fajr 20)
Al Kahfi: 34
Al baqarah 177
ali Imran ayat 14
Hadits:" Sebaik-baik maal ialah yang berada pada orang
yang saleh." (Bukhari dan Muslim)
Hadits:" Celakalah budak-budak dinar, dirham, dan
kemewahan, yaitu jika diberi, mereka segan, dan jika
tidak diberi, mereka benci." (Muslim)

Dalam Kamus: Segala sesuatu yang dimiliki (Lisanul


Arab)

Menurut Istilah

Madzhab Hanafiyah: Semua yang mungkin dimiliki, disimpan dan


dimanfaatkan

Dua unsur menurut madzhab: 1. Dimiliki dan disimpan 2. Biasa


dimanfaatkan

Jumhur Fuqaha; Setiap yang berharga yang harus diganti apabila


rusak

Hambali: apa-apa yang memiliki manfaat yang mubah untuk suatu


keperluan dan atau untuk kondisi darurat.
Imam Syafii: barang-barang yang mempunyai nilai untuk dijual dan
nilai harta itu akan terus ada kecuali kalau semua orang telah
meninggalkannya (tidak berguna lagi bagi manusia).
Ibnu Abidin: segala yang disukai nafsu atau jiwa dan bisa disimpan
sampai waktu ia dibutuhkan.
As Suyuti dinukil dari Imam Syafii: tidak ada yang bisa disebut mal
(harta) kecuali apa-apa yang memiliki nilai penjualan dan diberi sanksi
bagi orang yang merusaknya. Harta(nilai harta).

Pembagian

Dari segi tujuannya

Untuk muamalah: Uang berfungsi sebagai


harga dan nilai; yang digunakan untuk
pertukaran antara barang dan jasa pelayanan,

mata uang murni (emas dan Perak)


Mata uang muqayyad (uang fiat, kertas, kartal,
logam dan sejenisnya)

Untuk diambil Manfaatnya: barang-barang

Barang-barang milik: diambil manfaatnya, untuk


tujuan konsumsi: hewan (hasil susu - kembang biak),
bangunan - (disewakan)
barang-barang dagangan: untuk jual beli, tukar
menukar, dibeli atau diproduksi untuk perdagangan

Dari aspek halal dan haram

Bernilai (mutaqawwim): uang, barang


dagangan, tanah, binatang ternak, makan dll. dan orang yang merusakknya harus
memberikan jaminan (pengganti)

Syarat-syaratnya: 1. boleh dimanfaatkan secara


syari'y, 2. boleh dimiliki dengan jelas.

Tidak Bernilai (Ghoir Mutaqawwim): Harta yang


tidak dikhususkan dan tidak boleh
dimanfaatkan kecuali dalam keadaan darurat.
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:

Status transaksinya
hak ganti/jaminan apabila rusak

Dari aspek dapat pindah atau


tidak

Dapat dipindahkan (Manqul)


Tidak dapat dipindahkan (Aqqar)
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:

SYuf'ah
Waqf
Ba'i al Washiy ala al qashir
Jual beli piutang
Jual beli properti sebelum pindak kepemilikannya
Hak-hak sesama tetangga dan hubungannya dengan
harta

Aspek penilaian unit satuan


atau bagian-bagiannya

Dihitung sesuai nilai kesamaan (Mithliy)


Dihitung sesuai dengan nilai satuannya
(Qiyamiy)
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:

Penetapan dalam tanggungan


hak ganti/jaminan apabila rusak
Pembagian barang pengganti dan caranya
masalah Riba

Dari aspek dapat berubah atau


tidak

Dapat habis (istihlakiy)


Dapat digunakan (Isti'maliy)

Hal-hal lain yang berhubungan


dengan harta

Tentang hak dan Manfaat

Menurut hanafiyah: Hak dan manfaat tidak


termasuk harta, akan tetapi kepemilikan.
Menurut Jumhur ulama : masuk dalam kategori
harta karena aspek kemanfaatannya dan bukan
dzatnya.
Hak
Manfaat

yang dimaksud dengan manfaat ialah; faedah yang


dihasilkan dari sesuatu seperti rumah ditempati,
mobil dikendarai dll.

harta-harta yang bernilai

Mata uang

mata uang murni spt: emas, perak


mata uang muqayyad, spt: uang kertas,
logam, cek, deposti di bank dll.

barang

Barang milik, spt: bangunan, perangkat


rumah, mobil kendaraan, binatang ternak.
harta maknawi seperti hak paten dll.
Barang dagang seperti komoditi, piutang,
surat-surat tanda terima, titipan/pesanan
pada orang lain, surat-surat obligasi,
pendapatan-pendapatan yang masih berada
pada orang lain. dll.

Pengertian Modal pokok dalam


Islam

Pengertian

Bagian dari maal yang mempunyai nilai,


terakumulasi, dan dapat berkembang selama
mengoperasikannya di bdg-bdg. yang
bermanfaat
Semua harta yang bernilai dalam pandangan
syar'i, yang aktivitas manusia ikut berperan
serta dalam usaha produksinya dengan tujuan
pengembangan (lihat Sya'ban Fahmi Abdul Aziz,
Dauru Rasil maal fi al-Fikr al-Islami, tesis master
tahun 1979.
Dalam Al-Quran: Al Baqarah: 274

Terdiri atas:

uang
seluruh kekayaan yang digunakan untuk
memproduksi kekayaaan yang baru
barang dagangan, dgn syarat: dimiliki secara
penuh dan diniatkan untuk diperdagangkan.
Semua harta yang bernilai dalam pandangan
syar'i, yang aktivitas manusia ikut berperan
serta dalam usaha produksinya dengan tujuan
pengembangan (lihat Sya'ban Fahmi Abdul Aziz,
Dauru Rasil maal fi al-Fikr al-Islami, tesis
master tahun 1979.

Syarat-syarat

Harta dimiliki scr. penuh


mempunyai nilai tukar
dapat dimanfaatkan secara syari
ada niat yang dpt. membedakan jenis
aktivitas, spt: perdagangan, industri dan
pertanian

Landasan dasar dalam


pengertian mal

Harta dalam Islam

Definisi Uang
Secara Bahasa

Nuqud; ada beberapa pendapat tentang defenisi nuqud, diantaranya:


Semua hal yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi,
baik dari emas (emas), perak (dirham), maupun tembaga (fulus).
Segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai media pertukaran dan
pengukurnilai.
Atsman; dari sudut bahasa memiliki pengertian antara lain; qimah yakni nilai
sesuatu, dan harga pembayaran barang yang dijual, yakni sesuatu dalambentuk
apapun yang diterima oleh pihak penjual sebagai imbalan dari barang yang
dijualnya. Dalam tataran fiqh istilah itu digunakan untuk menunjukkan uang
emas dan perak.
Fulus; digunakan untuk pengertian logam bukan emas dan perak yang dibuat
dan berlaku ditengah-tengah masyarakat sebagai uang dan pembayaran.
Sikkah; (jamak; sukak) dipakai untuk dua pengertian, yakni pertma, istilah
untuk stempel besi yang dipakai untuk mencap (mentera) mata uang, dan
kedua, mata uang dinar dan dirham yang telah dicetak dan distempel. (uang
logam)
Umlah; memiliki dua pengertian, yakni, pertama, satuan mata uang yang
berlaku di negara atau wilayah tertentu, misalnya 'umlah yang berlaku di
Yordania adalah Dinar dan di Indonesia adalah Rupiah; kedua, mata uang dalam
arti umum sama dengan nuqud.
Tamyiz untuk membedakan antara dinar yang kualitas bagus dan yang jelek
dan membedakan dinar dan dirham.

Definisi Uang
Secara Istilah
Menurut Imam Al-Gazali : "Uang (dinar dan
dirham) adalah khadimani wa laa khadimun lahuma
wa muradani wa laa yuraadhani, uang adalah alatalat yang dipakai untuk mencapi sesuatu maksud,
sebagai alat perantara saja dan tidak untuk yang lain.
Menurut Adnan Khaliq At-Thur, uang adalah tidak
berkaitan dengan logam mulia tetapi berstandar pada
logam mulia.
Menurut Dr. Rifat As-Sayyid al-Audhy uang
adalah sesuatu yang diakui dan diterima secara
umum sebagai alat penukar (medium of exchange),
alat pengukur nilai dalam bentuk dan keadaan
apapun.

Fungsi Uang

Alat Transaksi (alat tukar) - Transaction

Pengukur Satuan Nilai Unit Cost

Menghilangkan kesamaan keinginan antara pembeli dan penjual


sebelum terjadinya pertukaran, yaitu tukar menukar barang
dengan barang (barter). Dengan adanya uang maka berubah dari
barang ditukar dengan uang atau uang dapat membeli barang

Satuan uang nilai barang dapat dinilai. Dengan adanya yang nilai
suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan. Uang dapat
mengukur nilai mobil atau rumah.

Penyimpan Kekayaan Hoarding Money

Sebagai simpanan sementara (berjaga-jaga), dalam bentuk uang


atau surat-surat berharga

Sifat Uang

Flow Concept

Uang harus berputar yang menghasilkan sesuatu


bersifat produksi. Jika uang berputar dapat
menimbulkan kemakmuran dan kesehatan ekonomi
masyarakat.

Public Goods

Uang bukan barang monopoli seseorang melainkan


milik masyarakat luas. Jadi, uang bukanlah modal,
karena modal adalah barang pribadi atau orang per
orang. Sifat dari modal adalah stock concept.
Dilarang
menumpukkan
uang,
karena
uang
diibaratkan darah yang mengalir.

Teori inflasi perspektif ekonomi


islam
MATERI KE-10

Sejarah Inflasi

1. Kerajaan Byzantium berusaha keras untuk


mengumpulkan emas dengan melakukan
ekspor komoditasnya sebanyak mungkin ke
negara-negara lain dan mencegah impor agar
dapat mengumpulkan emas sebanyakbanyaknya. Kemudian yang terjadi adalah
kenaikaan tingkat harga komoditasnya sendiri.
2. Awal inflasi mata uang Dinar dimulai
bahkan ketika Irak sedang berada dalam
puncak kejayaannya

Lanjutan......(sejarah inflasi)

3. Revolusi Harga di Eropa terjadi sepanjang abad, pola


kenaikan tingkat harga pertama kali tampak di Italia dan
Jerman sekitar tahun 1470. Inflasi kemudian menyerang
ke negara-negara Eropa lainnya dalam beberapa
tahapan
4. Pada tahun 1870, Perancis juga mengalami inflasi.
Diduga ada hubungan besar antara kenaikan tingkat
inflasi dengan kenaikan produksi emas. Menurut Michael
Chevalier (seorang ekonom Perancis pada abad ke-19),
pada tahun 1859 mengatakan bahwa pertambahan
penawaran emas akibat ditemukannya tambangtambang emas baru sehingga mengakibatkan turunnya
harga emas relatif yang akan membawa pada turunnya
nilai riil emas (inflasi) atau naiknya tingkat harga
seluruh barang kecuali emas.

Definisi Inflansi menurut ahli


Ekonomi
Raharja dan Manurung (2004:155) :
Inflasi adalah gejala kenaikkan
harga barang-barang yang bersifat
umum dan terus menerus.
2. Sukirno(2004:333) : Inflasi adalah
kenaikkan dalam harga barang dan
jasa yang terjadi karena permintaan
bertambah lebih besar dibandingkan
dengan penawaran barang di pasar
1.

Teori inflasi menurut para


ekonom

a. Teori kuantitas atau persamaan pertukaran


dari Irving Fisher MV=PQ. Teori ini sejatinya
merupakan pandangan dari teori klasik. Menurut
persamaan ini sebab naiknya harga barang
secara umum yang cenderung akan mengarah
pada inflasi ada tiga: sirkulasi uang atau
kecepatan perpindahan uang dari satu tangan ke
tangan yang lain begitu cepat (masyarakat
terlalu konsumtif), terlalu banyaknya uang yang
dicetak-edarkan ke masyarakat, dan turunnya
jumlah produksi secara nasional.

Lanjutan.....

b. Teori Keynes yang menyatakan bahwa


inflasi terjadi disebabkan masyarakat hidup
di luar batas kemampuan ekonominya.
Dengan kata lain, inflasi terjadi karena
pengeluaran agregat terlalu besar. Oleh
karena itu, solusi yang harus diambil adalah
dengan jalan mengurangi jumlah
pengeluaran agregat itu sendiri (mengurangi
pengeluaran pemerintah atau dengan
meningkatkan pajak, dan kebijakan uang
ketat).

Lanjutan....

c. Teori strukturalis atau teori inflasi jangka panjang.


Teori ini menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal
dari kekakuan struktur ekonomi, khususnya kekuatan
suplai bahan makanan dan barang-barang ekspor.
Karena sebab-sebab struktural pertambahan barangbarang produksi ini terlalu lambat dibanding dengan
pertumbuhan ekonominya, sehingga menaikkan
harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat
selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang lain,
sehingga terjadi inflasi yang relatif berkepanjangan
bila pembangunan sektor penghasil bahan pangan
dan industri barang ekspor tidak dibenahi atau
ditambah.

Jenis Inflasi
1)

2)

3)

4)

Policy induced, disebakan oleh kebijakan


ekspansi moneter yang juga merefleksikan defisit
anggaran yang berlebihan dan cara pembiayaannya.
Cost push inflation, disebabkan oleh kenaikan
biaya-biaya yang bisa terjadi walaupun pada saat
tingkat pengangguran tinggi dan tingkat
penggunaan kapasitas produksi rendah.
Demand pull inflation, disebabkan oleh
permintaan agregat yang berlebihan yang
mendorong kenaikkan tingkat harga umum.
Inertial Inflation, cenderung untuk berlanjut
pada tingkat yang sama sampai kejadian ekonomi
yang menyebabkan berubah. Jika inflasi terus
bertahan dan tingkat ini diantisipasi dalam
bentuk kontrak finansial dan upah, kenaikkan
inflasi akan terus berlanjut.

Penyebab Inflasi
Menurut sukirno(2004:333) penyebab inflasi
dapat dibedakan menjad tiga bentuk, yaitu :
1.Inflasi tarikan permintaan, inflasi ini
biasanya terjadi ketika perekonomian sedang
berkembang pesat.
2.Inflasi desakan biaya, inflasi ini juga
terjadi ketika perekonomian sedang berkenbang
pesat dan tingkat pengangguran sangat rendah
3.Inflasi diimpor, inflasi ini terjadi apabila
barang-barang yang diimpor mengalami kenaikkan
harga yang mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan pengeluaran di perusahaan-perusahaan.

Kebijakan Fiskal
1.

2.

3.

Surplus Budget : pemerintah menjalankan


kebijaksanaan agar penerimaan (T) melebihi
pengeluaran (G), sehinggapemerintah yang
bersangkutan dapat melakukan saving.
Balance Budget : kebijakasaan dalam
menjalankan anggaran penerimaan dan
pengeluaran, senantiasa diupayakan
seimbang.
Defisit Budget : pemerintah negara yang
bersangkutan dapat menajalankan Anggaran
Pendaptan dan Belanja yang memperlihatkan
dimana pengeluaran melampaui apa yang
seharusnya diterima (T)

Kebijakan Moneter
Langkah-langkah kebijakan
Moneter :
1. Open Market Operation
2. Discount Rate Policy
3. Flexible Reserve Requirement
4. Selective Credit
5. Maximum and Minimum Interest Rate
6. Moral Suasion

Inflation : in islamic
perspective

Dalam Islam tidak dikenal inflasi karena


mata uang yang dipakai adalah dinar dan
dirham yang mempunyai nilai stabil dan
dibenarkan dalam Islam. Penurunan nilai
masih mungkin terjadi, yaitu ketika nilai
emas yang menopang nilai nominal dinar
itu mengalami penurunan, diantaranya
akibat ditemukannya emas dalam jumlah
yang besar, tapi keadaan ini kecil sekali
kemungkinannya.

Lanjut...
Adiwarman Karim mengatakan bahwa Syekh An Nabhani 2001 : 47
memberikan beberapa alasan mengapa dinar dan dirham
merupakan mata uang yang sesuai. Beberapa diantaranya adalah

Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum yang baku
dan tidak berubah-ubah

Rasulullah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang, dan


beliau menjadikan hanya emas dan perak sebagai standar mata
uang.

Ketika Allah SWT mewajiibkan zakat uang, Allah telah mewajibkan


zakat tersebut dengan emas dan perak

Hukum-hukum tentang pertukaran mata uang yang terjadi dalam


transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak begitupun
dengan transaksi lainnya hanya dinyatakan dengan emas dan perak

Inflasi Menurut Taqiuddin Ahmad ibn


al-Maqrizi (1364-1441M)

NATURAL INFLATION
Sesuai dengan namanya natural
inflation, Inflasi ini disebabkan oleh
sebab alamiah yang diakibatkan
oleh turunnya Penawaran agregat
(AS) atau naiknya Permintaan
agregat (AD), orang tidak
mempunyai kendali atasnya
(dalam hal mencegahnya).

Keseimbangan permintaan dan penawaran juga pernah


terjadi dizaman Rasulullah SAW. Dalam hal ini
Rasulullah SAW tidak mau menghentikan atau
mempengaruhi pergerakan harga ini sesuai Hadist:
Anas meriwayatkan, ia berkata: Orang-orang berkata
kepada Rasulullah SAW, Wahai Rasululluah, hargaharga barang naik (mahal), tetapkanlah harga untuk
kami. Rasulullah SAW lalu menjawab,Allah-lah
Penentu harga, Penahan, Pembentang, dan Pemberi
riszki. Aku berharap tatkala bertemu Allah, tidak ada
seorangpun yang meminta padaku tentang adanya
kedhaliman dalam urusan darah dan harta.

Human error inflation adalah inflasi yang terjadi


karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh manusia sendiri (QS Ar-Rum ayat 41).

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan


tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

penyebab di antaranya :

Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad


administration)
Pajak yang berlebihan (excessive tax)
Pencetakan uang yang berlebihan (Escessive
Seignorage)

KEBIJAKAN FISKAL

Dalam pemikiran Islam menurut An-Nabahan,


pemerintah adalh lembaga formal yang
sangat berperan dalam mewujudkan
kesejahteraan rakyatnya,salah satunya
adalah tanggung jawab terhadap
perekonomian diantaranya mengawasi faktor
utama penggerak perekonomian, misalnya
mengawasi praktek produksi dan jual beli,
melarang praktek yang tidak benar
(diharamkan), & mematok harga kalau
memang dibutuhkan.

Lanjut...

Penggunaan kebijakan fiskal dalam menekan laju


inflasi, islam melarang sifat berlebih2an serta
pemborosan dalam konsumsi,melarang segala bentuk
penimbunan untuk mencari keuntungan, serta tidak
dibolehkannya transaksi yang bersifat penindasan
terhadap salah satu pihak. Dalam hal ini langkah
yang dapat diambil adalah memaksimalkan fungsi
penerimaan zakat yang dapat digunakan dalam
rangka menjamin stabilitas ekonomi. Dalam sekala
makro penerimaan zakat yang optimal dapat
menciptakan built in stability,yang akan menstabilkan
harga dan menekan inflasi ketika permintaan agregat
>penawaran agregat

KEBIJAKAN MONETER

Dalam mendorong pertumbuhan


ekonomi sekaligus kestabilan, islam tidak
menggunakan instrumen bunga atau
ekspansi moneter melalui pencetakan
uang baru atau defisit anggaran. Yang
dilakukan adalah mempercepat
perputaran uang dan pembangunan
infrastuktur sektor riil. Kebijakan moneter
rasulullah selalu terkait dengan sektor
riil.

Beberapa hal yang dilarang :


Permintaan yang tidak
riil
b. Penimbunan mata uang
c. Transaksi Talaqqi Rukban
d. Transaksi Kali bi Kali
e. Segala bentuk Riba
a.

MATERI KE-11

MONEY IN ISLAM

Functions of Money

As a medium of Exchange
As a Measure of Value in Serving as a
Unit
A Standard for Deferred Payments
As a Store of Value

Islamic Approach to Money

Classical Approach: Gold has no price, it


is the price
Imam Ghazali: Money as mirror, it is not
a commodity whose price fluctuates
because its function is to establish the
relative value of goods
Aristotle: One piece of money cannot
bring forth another

A. UANG DALAM SEJARAH ISLAM


Istilah Uang dalam khazanah hukum Islam :
a.
Nuqud (bentuk jamak dari naqd)
b.
Atsman (bentuk jamak dari tsaman)
c.
Fulus (bentuk jamak dari fals)
d.
Sikkah
e.
Umlah
Ulama fiqih pada umumnya menggunakan istilah nuqud dan tsaman
Dalam tulisan ini digunakan istilah nuqud

Jenis Uang
MONEY

Commodity
Money

Full -bodied
(Maria Theras
Dollar), Dinar,
Dirham

Fiduciary
(Credit) Money

Representative
(gold/silver
certificate)

Partial
Reserve

100%
Reserve

Token
(dime),
Fulus

Fiat
(con tinental)

Central Bank
(Federal Reserve Notes)

Notes

Bank

Private
Bank

Checking
Deposits

Forbidden Practices

Money Hoarding (iktinaz)


Debasement of Money
Money Trading

Historical Background
Pre-Islamic Period
Gold Dinar Coins Byzantine Empires
Silver Dirham Coins Sassanian Empires
Chopper Fulus Coins
Prophet Period
Gold Dinar Coins weighing 4.25 gr
Silver Dirham Coins weighing 2.975 gr

Sejarah Uang
Nilainya meningkat

Bahan logam

Mudah dibawa
Mudah dibagi-bagi
Uang
Logam
Bentuk : batangan,
butiran, cincin, dsb

Sejarah Uang
Uang Logam
Batang
Cincin
Butir

Koin
Lydia (wilayah di turki),
abad ke-7 SM

Sejarah Uang
Koin Lydia=staters ; 1 staters emas=40 staters
perak
Athena & Corinth mencetak koin perak abad
ke-6 SM meniru Lydia ; koin emas=philippi,
terbatas.
Athena : logo OWL : to bring to athens
Corinth : logo PEGASUS
Walau terdapat sekitar 400 jenis koin, namun
koin athens adalah yg paling populer dgn
penyebaran mencapai Syria dan Spanyol.

Sejarah Uang
Koin pertama Romawi : AS dari perunggu
Setelah penaklukan wilayah Italia Selatan
(kota Campania) diubah menjadi koin perak
disebut Romano Campanian : th. 269 SM
Koin Romawi terus mengalami perkembangan
utk menandai beberapa peristiwa penting
Koin denarius adalah koin yg menjadi pilar
dasar sistem moneter Romawi ; telah diberi
tanda EX-SC : Senatus Consulto (disetujui oleh
senat)

Sejarah Uang
Tahun 60 SM, jazirah arab jatuh kepada
imperium Romawi (tentara Pompei)
Koin terakhir imperium Romawi
(runtuh sekitar abad 5 masehi) adalah :
solidus
Koin solidus ditiru oleh Byzantium
dgn nama nomisma atau bezants
Koin bezants bertahan hingga abad ke11 M

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM


Waktu

Keterangan

Masa

Uang dinar emas dan dirham perak telah digunakan pada


perdagangan bangsa Arab dengan negara-negara tetangga
di kawasan utara dan selatan. Firman Allah SWT, Karena
kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas (QS. Quraisy
[106]: 1-2).

Jahiliah

Uang yang digunakan masih dalam bentuk tibr (butiran).


Masa
Kenabian

Dinar Heraclius (Kaisar Byzantin) dan Dirham Baghli dari


Persia.beredar diakui oleh Nabi SAW sebagai uang yg sah
Uang
sistem pertukaran barter dan pertukaran dengan barang
komoditas tertentu yang diperlakukan sebagai uang
(nuqud siliyah) seperti gandum, kacang syair dan kurma
dibiarkannya sebagaimana sudah berjalan

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM


Waktu

Keterangan

Khalifah Abu
Bakar

uang yang berlaku pada masa Nabi tetap


diberlakukan sebagaimana adanya, tanpa
mengalami pengubahan
pada masa-masa awal pemerintahannya
tetap memberlakukan sistem yang telah
berjalan

Khalifah Umar

tahun 18 Hijriah atau tahun keenam dari


pemerintahannya, beberapa kata Arab mulai
dimasukkan pada uang Persia dan Romawi
yang
beredar,
seperti
Bismillah,
Alhamdulillah,
Bismi
Rabbi,

Muhammad Rasulullah
pernah merencanakan untuk membuat
dirham dari kulit unta namun rencana

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM


Waktu

Keterangan

Khalifah Utsman
dan Khalifah Ali

kebijakan pembuatan uang masih sama

Pemerintahan Bani
Umayyah

Utsman membubuhkan kata Allahu Akbar


pembuatan uang masih tetap mengikuti jejak
para penduhulunya, yaitu memberlakukan
mata uang Sasani dan Byzantin dengan
membubuhi beberapa simbol Islam
Pembuatan uang bukan merupakan otoritas
pihak tertentu dalam pemerintahan
Gubernur dan pimpinan daerah membuat uang
khusus di wilayahnya masing-masing
Abdul Malik bin Marwan pada tahun 74 dan 75
H. membuat dinar emas dalam jumlah terbatas;
dan ia dipandang sebagai khalifah pertama
yang membuat dinar emas

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM

Waktu

Keterangan

Bani
Umayyah

Al-Hajjaj pada akhir tahun


membuat dirham baghli

75

Abdullah bin Zubair membuat dirham


sendiri dan membubuhkan namanya
(Abdullah Amir al-Muminin)
Mushab bin Zubair ketika menjadi
gubernur Irak membuat dirham khusus
Tahun 76 H Abdul Malik bin Marwan
melakukan upaya unifikasi mata uang di
seluruh wilayah

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM

Waktu

Keterangan

Bani
Umayyah

Abdul Malik bin Marwan membuat


kebijakan untuk tidak menggunakan mata
uang non Islami dan memerintahkan
pembuatan uang Islami oleh institusi
pemerintah pada tahun 76 H
Kebijakan pembuatan uang Islami seperti
itu dilanjutkan oleh pemerintah-pemerintah
Islam sesudahnya

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM

Waktu
Bani
Abasiyah

Keterangan

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM

Waktu

Keterangan

Daulah
Utsmaniah

Tahun 781 H. Sultan al-Dzahir Burquq telah


membatalkan penggunaan uang perak
campuran yang dibuat oleh Sultan al-Dzahir
Baibras dan menggantinya dengan fulus
tembaga
Tahun 1254 H. menerbitkan mata uang
kertas yang disebut al-Qaimah dan
berlaku selama 23 tahun
Tahun 1278 H. uang kertas tersebut
dibekukan karena penerbitan uang tersebut
terlampau banyak yang berakibat kehilangan

PENGGUNAAN UANG DALAM SEJARAH ISLAM

Waktu

Keterangan

Daulah
Utsmaniah

Tahun 1293 H. penggunaan uang


kertas diberlakukan kembali
Tahun

1332

pemerintah

memberlakukannya secara paksa,


dan berlanjut hingga Utsmani
jatuh dan negera-negara Islam
menjadi wilayah jajahan

Sejarah Uang Dunia


7 6
Cina
Yunani
Romawi
Bizant
M & KR
Abas
Umay
Otsmani

Sejarah Uang Dunia


5 6
Cina
Yunani
Romawi
Bizant
M & KR
Umay
Abas
Otsmani

9 10 11 12 13 14 15 16

Fiqh atas uang


Minoritas

Abu Hanifah, Abu


Yusuf, sebagian ulama
mazhab Hanaf

Pendapat
Ulama

Mayoritas

M bin al-Hassan,
mazhab Hanaf,
Maliki, Syafi,
Hambali serta ibnu
Taimiah

Fiqh atas uang


Uang adalah masalah syariah yang
pengaturannya tidak diserahkan oleh Allah
kepada kehendak manusia. Allah telah
memberikan batasan dan ketentuan serta
menetapkan emas dan perak sebagai astman
(harga, nilai) dan nuqud (uang) yang wajib
digunakan, serta tidak memberlakukan hukum
nuqud pada selain emas dan perak.
Semua ketentuan hukum Islam mengenai emas
dan perak dikaitkan dengan fungsinya sebagai
mata uang dan nilai barang (komoditi).

Fiqh atas uang


Hukum asal tentang sesuatu adalah boleh.
Masalah uang merupakan kelompok muamalah dan
sesuai kaidah fqh : Al-Adah muhakkamah (Adat dan
kebiasaan menjadi acuan hukum).
Masalah uang merupakan mashalih mursalah, yakni
suatu kemaslahatan yang tidak ada dalil khusus yang
melarang atau memerintahkan untuk mewujudkannya.
Pendapat bahwa mata uang hanya terbatas pada emas
dan perak dapat menimbulkan kesempitan dan
kesulitan, terutama pada masa sekarang, saat di mana
mata uang emas dan perak tidak beredar lagi.

Istilah Uang dalam khazanah hukum Islam :


a.Nuqud (bentuk jamak dari naqd)
b.Atsman (bentuk jamak dari tsaman)
c.Fulus (bentuk jamak dari fals)
d.Sikkah
e.Umlah
Ulama fiqih pada umumnya menggunakan
istilah nuqud dan tsaman
Dalam tulisan ini digunakan istilah nuqud

PENGERTIAN NUQUD

semua hal yang digunakan oleh masyarakat dalam


melakukan transaksi, baik Dinar emas, Dirham perak
maupun fulus tembaga (Muhammad al-SayyidAli, al-Nuqud wa alSikkah, (t.t:Mansyurat al-Maktabah al-Haidariyah, 1967), h.44)

segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai


media pertukaran dan pengukur nilai (Auf Mahmud alKafrawi, al-nuqud wa al-Masharif fi al-Nidzam al-Islami, (t.t: Dar al-Jamiat
al-Mishriyah, 1407 H), h. 14; defnisi serupa dikemukakan oleh Ibnu Mani
yang menegaskan bahwa uang boleh terbuat dari bahan jenis apa pun, lihat
Ibnu Mani, al-Waraq al-Naqdi, (Riyad: Mathabi al-Riyadh, 1971), h. 13-14.

nuqud adalah sesuatu yang dijadikan harga (tsaman)


oleh masyarakat, baik terdiri dari logam atau kertas yang
dicetak maupun dari bahan lainnya, dan diterbitkan oleh
lembaga keuangan pemegang otoritas. (Muhammad Rawas
Qalah Ji, al-Muamalat al-Maliyah al-Muashirah fi Dhau al-Fiqh wa alSyariah, (Beirut: Dar al-Nafais, 1999), h. 23.)

Syarat minimal sesuatu dipandang


sebagai uang :
(Muhammad Rawas Qalah Ji)

Substansi benda tersebut


tidak bisa dimanfaatkan
secara
langsung
melainkan hanya sebagai
media
untuk
memperoleh manfaat

Dikeluarkan
oleh
lembaga
yang
memiliki otoritas
untuk
menerbitkan
uang seperti bank
sentral

Istilah dalam Al-Quran untuk


menunjukkan uang atau fungsinya :
DIRHAM ; QS. Yusuf
(12) ayat 20

EMAS ; disebutkan

sebanyak 8 kali dalam AlQuran, antara lain : QS.


at-Taubah (9) ayat 34, QS.
Ali Imran (3) ayat 91

DINAR ; QS. Ali


Imran (3) ayat 75

PERAK ; disebutkan

sebanyak 6 kali dalam AlQuran, antara lain : QS.


Ali Imran (3) ayat 14, QS.
al-Kahf (18) ayat 19

Istilah dalam Al-Quran untuk


menunjukkan uang atau fungsinya :
DIRHAM ; QS. Yusuf (12) ayat 20 : Dan mereka menjual Yusuf
dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja.

DINAR ; QS. Ali Imran (3) ayat 75 : Di antara Ahli Kitab ada

orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak,


dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika
kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya
padamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya

Istilah dalam Al-Quran untuk


menunjukkan uang atau fungsinya :
EMAS

QS. at-Taubah (9) ayat 34 : Dan orang-orang yang


menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih.
;

QS. Ali Imran (3) ayat 91 : Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan
mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan
diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun
dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu....

PERAK

; QS. Ali Imran (3) ayat 14 : Dijadikan indah pada


(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak;
QS. al-Kahf (18) ayat 19 : Maka suruhlah salah seorang di antara
kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini.

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH


Ulama

Pendapat

Allah menciptakan Dinar dan Dirham sebagai hakim


(pemutus) dan mutawassith (penengah, mediator)
terhadap harta-harta yang lain untuk mengukur nilai
atau harganya.
Ibn Khaldun Allah menciptakan dua logam emas dan perak
Imam
Ghazali

Sarkhasi
Al-Maqrizi

sebagai nilai (qimah) bagi semua harta


Emas dan perak --seperti apapun bentuknya-diciptakan Allah sebagai substansi harga
menegaskan bahwa tidak pernah diperoleh suatu
berita dari umat mana pun yang menyatakan bahwa
mereka telah membuat mata uang dari selain emas
dan perak, baik pada masa terdahulu maupun pada
masa sekarang

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

PENDAPAT ULAMA FIQIH

MENOLAK

PENGGUNAAN UANG
SELAIN DARI BAHAN
EMAS DAN PERAK

MEMBOLEHKAN
PENGGUNAAN UANG SELAIN
DARI BAHAN EMAS DAN PERAK

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

MENOLAK

Uang
adalah
masalah
syariah yang pengaturannya
tidak diserahkan oleh Allah
kepada kehendak manusia.
Allah
telah
memberikan
batasan dan ketentuan serta
menetapkan emas dan perak
sebagai astman (harga, nilai)
dan nuqud (uang) yang wajib
digunakan,
serta
tidak
memberlakukan
hukum
nuqud pada selain emas dan
perak.

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

MENOLAK

1. Islam melarang melakukan penyimpanan


(penimbunan, kanz) emas dan perak,
berdasarkan frman Allah:
Dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih (QS. al-Taubah [9]: 34)
2. Firman Allah SWT.: Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,
harta yang banyak dari jenis emas, perak,
(QS. Ali Imran [3]: 14).
Dalam ayat ini, emas dan perak dinyatakan
sebagai
al-qanathir
al-muqantharah
menunjukkan bahwa keduanya adalah sarana
untuk mengukur nilai

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

MENOLAK

3. Semua ketentuan hukum Islam mengenai


emas dan perak dikaitkan dengan
fungsinya sebagai mata uang dan nilai
barang (komoditi). Ini merupakan
pengakuan bahwa emas dan perak adalah
unit pengukur yang berupa uang dan
menunjukkan pula bahwa uang dalam
Islam adalah emas dan perak
4. Rasulullah mengakui penggunaan emas
dan perak dalam melakukan transaksi
ekonomi. Sabdanya: Timbangan adalah
timbangan penduduk Mekah. Dengan
demikian,
pengakuan
Rasulullah
tersebut menunjukkan bahwa emas dan
perak adalah uang negara Islam

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

MENOLAK

5. Nuqud (mata uang) adalah alat ukur


dalam melakukan pertukaran; dan
Syari (Allah) tidak menyerahkan alat
ukur tersebut pada pendapat manusia
tetapi Ia telah menentukannya dengan
uang tertentu, yaitu emas dan perak.
Ketentuan ini ditetapkan oleh alQuran, sunnah dan ijma; artinya,
dalam Islam terdapat nashsh (teks)
tentang alat ukur.
6.

Argumen lain dikemukakan oleh


sebagian ulama. Mereka menyatakan
bahwa keharaman memakai emas dan
perak (sebagai perhiasan untuk lakilaki) bukan karena illat hukum
tertentu,
melainkan
semata-mata
karena ia adalah uang.

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

BOLEH

bahwa nuqud dan


atsman
adalah
persoalan tradisi dan
praktik
(urf
ishthilahi)
yang
digunakan
oleh
masyarakat dan tidak
terbatas hanya pada
materi atau bahan
tertentu

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

BOLEH

1. Kaidah fqh, Hukum asal tentang


sesuatu adalah boleh Dalam
konteks mata uang, tidak satu pun
dalil yang melarangnya; hukumnya
adalah boleh dengan status halal
asli (al-hill al-ashli)
2. Kaidah fqh menyatakan, Al-Adah
muhakkamah (Adat dan kebiasaan
menjadi acuan hukum) ketika
Islam
memberlakukan
dan
mengatur mata uang emas dan
perak, hal itu disebabkan keduanya
adalah mata uang yang berlaku dan
menjadi alat ukur nilai (harga) di
tengah-tengah masyarakat.

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH


3.

BOLEH

Masalah uang merupakan mashalih


mursalah, yakni suatu kemaslahatan yang
tidak ada dalil khusus yang melarang atau
memerintahkan untuk mewujudkannya.

4. kaidah yang menegaskan, Al-Ashl fi


al-ibadat al-taabbud min ghairi al-iltifat
ila al-maani; amma al-adat fa-al-ashl fiha
al-iltifat ila al-maani (Hukum asal
dalam persoalan ibadah adalah taabbud,
yakni terikat dan harus mengikuti aturan
yang telah ditetapkan, tanpa perlu
memperhatikan pada makna, semangat
dan tujuannya; sedangkan hukum asal
dalam adat [kebiasaan, non ibadah]
adalah memperhatikan pada makna,
semangat dan tujuan)

DASAR PENGGUNAAN DINAR MENURUT FIQIH

BOLEH

5. Pendapat bahwa mata uang hanya


terbatas pada emas dan perak
dapat menimbulkan kesempitan
dan kesulitan, terutama pada masa
sekarang, saat di mana mata uang
emas dan perak tidak beredar lagi.
6. Khalifah Umar bin Khaththab r.a.
pernah berniat untuk membuat
mata uang dari kulit unta.
Seandainya
uang
merupakan
persoalan syariah, tentu Umar
tidak
akan
berfkir
untuk
melakukan hal itu

Dinar
FBM

Fungsi

Standar
Emas

Stabil

Dinar
Sebagai Alat Tukar :
Mempunyai sejarah panjang, semenjak
logam dijadikan uang.
Al-Maqrizi : tidak pernah diperoleh
suatu berita dari umat manapun yang
menyatakan bahwa mereka telah
membuat mata uang dari selain emas
dan perak, baik pada masa terdahulu
maupun pada masa sekarang

Dinar
Sebagai Satuan Hitung :
Mempunyai nilai yg relatif stabil.
Sabda Rasulullah : Timbangan adalah
timbangan penduduk Mekah. Saat itu
umat Islam dalam kegiatan
muamalahnya seperti jual beli, sewa
menyewa, zakat dan lain sebagainya,
menggunakan emas dan perak.

Dinar
Sebagai penyimpan nilai :

Dan orang-orang yang menyimpan


emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah,
maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih
(QS. al-Taubah [9]: 34)

Dinar
Mikro

Nilai
Intrinsik

Dinar

Makro

Standar
Emas

Riba

RR 100% Unifkasi

Dinar
Nilai
Intrinsik

Bahwa kestabilan dinar tergantung


pada kestabilan nilai emas.

Dinar
Standar
Emas

Bahwa bentuk paling akomodatif


dari full bodied money (FBM) dinar
adalah standar emas 100%.
Prinsip FBM dan standar 100%
memiliki prinsip yang sama yaitu
membatasi jumlah penciptaan uang.
Adanya pembatasan jumlah uang
akan mempengaruhi upaya
stabilisasi nilai uang

Dinar
RR 100%

Bahwa dgn standar 100% emas,


maka memiliki efek yang sama dgn
RR 100% : yaitu tidak ada money
creation dari sistem perbankan,
sehingga jumlah uang dapat
dikendalikan stabil.
Pemikiran yang sama mengenai RR
100% juga pernah dikemukakan
oleh Irving Fisher, Choudry
maupun El-Diwany.

Dinar
Riba

Unifkasi

Bahwa keberadaan riba diyakini


akan menambah jumlah uang
secara sistemik

Bahwa unifkasi akan


meminimalisasi potensi timbulnya
aktivitas spekulatif

Dinar
Nilai
Intrinsik
Dinar

Standar
Emas

Kestabilan
Nilai Emas

Riba

Pengendalian
penciptaan uang

RR 100%

Unifkasi

Minimalisasi
Potensi spekulatif

Dinar
Pengendalian
penciptaan uang

Kestabilan
Nilai Emas
Dinar
Stabil

Minimalisasi
Potensi spekulatif

Dinar
Tahapan menurut El-Diwany :
Merubah besaran moneter ke M0
melalui instrumen RR 100%.
Merubah token M0 ke intrinsik M0.
Menghubungkan sektor riil dengan
sektor moneter
Tahapan paling kritis adalah tahapan ke-2
karena membutuhkan cad emas yg luar biasa.

Dinar
Pengalaman Eropa menuju EURO :
Butuh waktu sekitar 20 tahun melalui 3
tahap : Penyamaan standar, pembentukan
lembaga moneter bersama dan peluncuran
EURO.
Tahapan I adalah yang tersulit dan
terlama.
Memiliki beberapa keunggulan seperti
kedekatan geografs, ekonomi, dsb

Dinar
FBM

Standar
Emas

Butuh cadangan
emas yang banyak

RR 100%

Butuh kajian yang


mendalam & hati2

Riba

Butuh kajian yang


komprehensif

Unifkasi

Butuh proses yg
panjang (euro exp)

Dinar
Sebagai alat pembayaran ubudiyah :
zakat, mas kawin, naik haji
Sebagai alat investasi
Sebagai valuta perbankan syariah di sisi
liabilities (deposito dinar)
Sebagai unit of account perdagangan
internasional

MATERI KE-12

TIME VALUE OF MONEY = NILAI WAKTU DARI


Konsep
: Nilai uang pada waktu sekarang, lebih
UANG

tinggi daripada nilai uang pada waktu yang


akan datang. Dengan logika, uang yang
diterima sekarang, dapat digunakan untuk
kegiatan investasi yang memungkinkan
mendapat keuntungan atau untuk kepentingan
konsumsi yang harus dipenuhi. Tertundanya
penerimaan uang diartikan sebagai kehilangan
peluang untuk mendapatkan keuntungan,
sehingga penundaan penerimaan uang
menjadi dasar bagi pengenaan sejumlah uang
tertentu untuk menutup kerugian karena
kehilangan kesempatan untuk berinvestasi jika
uang diterima pada waktu sekarang.

Konsep time value of money merupakan logika yang diterapkan pada ilmu
biologi yang menunjukkan fenomena pertumbuhan sel hidup berdasarkan
formulasi :
Pb = Po (1 + g) t
di mana : Pb = Pertumbuhan sel
Po = Jumlah sel pada awl waktu
g
= Tingkat pertumbuhan
t
= Waktu
Dari formulasi dalam ilmu biologi kemudian diterapkan pada ilmu ekonomi
dan keuangan terutama untuk menjelaskan nilai uang pada masa yang
akan datang (future value) atau nilai uang sekarang (present value), yaitu :
FV = PV (1 + r)t
di mana : FV = Nilai uang di masa yang akan datang (future value)
PV = Nilai uang di masa sekarang (present value)
r = Tingkat suku bunga
t = Waktu
Sehingga terdapat kesalahan logika yang mendasar karena menyamakan
antara fenomena dalam ilmu biologi dengan ilmu ekonomi yang masingmasing berbicara pada domain yang berbeda dengan karakteristik yang
tidak sama.

Sehingga tidak bisa diterima akal sehat bahwa uang


akan mengalami pertumbuhan sama dengan
pertumbuhan sel karena berjalannya waktu.
Paradigma time value of money inilah yang kemudian
melahirkan konsep tingkat bunga yang berpengaruh
terhadap pandangan masyarakat tentang fungsi dan
peranan uang dalam perekonomian.
Logika time value of money mengandung kelemahan
secara fundamental. Jika dari hasil investasi diperoleh
keuntungan maka wajar jika mendapatkan bagian hasil
keuntungan usaha. Namun bagaimana jika dari
investasi mengalami kerugian ? Jadi, konsep time value
of money yang memberikan justifikasi bagi pengenaan
penerimaan yang bersifat tetap berupa tingkat bunga
merupakan kesalahan logika yang cukup mendasar.
Jadi konsep time value of money tidak secara
proporsional mempertimbangkan probabilitas
terjadinya kerugian dari hasil usaha (return negatif) di
samping keuntungan usaha (return positif).

Economic value of time

Dalam Islam, uang dikembangkan


berdasarkan konsepsi Economic value of time
di mana nilai uang tergantung pada
sejauhmana nilai produktivitas yang dihasilkan
dalam suatu aktivitas ekonomi secara riil. Jadi,
dalam pandangan Islam, nilai waktu tergantung
sejauhmana seseorang mampu memanfaatkan
waktu bagi kegiatan-kegiatan yang positif. Jadi,
unsur ketidakpastian (uncertainty) merupakan
realitas yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan nilai uang. Implikasi dari kegiatan
usaha yaitu dihadapkan pada dua
kemungkinan, yaitu untung atau rugi sebagai
konsekuensi dari adanya unsur ketidakpastian
dalam aktivitas ekonomi.

Konsep Aliran (Flow Concept)

Salah satunya adalah equation identity yang dicetuskan Irving Fisher yang menjelaskan
pengaruh kecepatan peredaran uang (velocity of money) terhadap kegiatan sektor riil.
Identitas tentang pengaruh kecepatan peredaran uang tsb ditunjukkan dengan simbol v
pada formula
MV = PT di mana semakin cepat peredaran uang (V) semakin tinggi pertumbuhan
sektor riil. Rumusan persamaan kuantitas sbb :
M xV=PxT
M xV=PxO
M xV=Y
M=

PxO

M =1

P x O, jika 1

= k

M = kP x O
M = kY
Identitas atau persamaan di atas menunjukkan konsep stok (stock concept) tapi juga
sekaligus konsep aliran (flow concept) tentang uang yang menunjukkan besarnya
permintaan uang yang disimpan dalam bentuk kekayaan sebesar k dari besarnya
pendapatan nasional Y.
Konsepsi moneter Islam memandang bahwa uang sebagai flow concept, yaitu berperan
strategis dalam menggerakan aktivitas ekonomi melalui fungsinya sebagai alat tukar.
Islam mendorong pemilik kekayaan berupa uang untuk berinvestasi pada sektor
produktif agar dapat memberikan keuntungan baik secara individual maupun sosial.
Dalam Islam, uang tidak boleh ditahan tetapi harus diinvestasikan agar memberikan
manfaat berupa peningkatan produksi barang dan jasa serta memberikan keuntungan
bagi pemilik modal. Jadi, flow concept uang menunjukkan tanggungjawab sosial pemilik
uang tanpa mengurangi hak menggunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Uang Merupakan Barang Publik (Public


Goods)
Uang, dalam perspektif Ekonomi Islam adalah barang publik

(public goods) di mana kebijakan dan kemanfaatannya harus


kembali kepada masyarakat luas. Paradigma uang sebagai
barang publik memberikan penekanan pentingnya peranan
uang bagi kesejahteraan masyarakat luas dan tidak boleh ada
monopoli pemilikan uang oleh individu. Pemilikan dan
pemanfaatan uang harus dapat diakses oleh setiap individu
agar terwujud keadilan sosial bagi setiap individu.
Ada perbedaan pengertian antara modal dengan kapital di
mana modal (uang) merupakan barang publik sedangkan
kapital merupakan barang privat. Jadi, selama kekayaan
masih berupa uang berarti merupakan barang publik dan
mempunyai tanggungjawab sosial tetapi jika telah dibelikan
dalam bentuk barang (kapital) maka menjadi barang milik
individu (private goods).
Ini berarti, pemilik uang memiliki kewajiban sosial yang
disyariatkan dalam bentuk kewajiban zakat, infak dan
sedekah sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh
masyarakat luas. Implikasinya adalah uang tidak hanya
beredar pada orang kaya saja, selain itu, mendorong
semangat orang untuk berinvestasi pada sektor-sektor
produktif . Dalam jangka panjang, akan tercapai
keseimbangan ekonomi antara aspek pemerataan ekonomi
dengan pertumbuhan ekonomi.

Fungsi Uang dalam Islam

Secara umum, fungsi uang dalam Islam adalah


sama dengan pandangan awal yang dikemukakan
oleh kaum klasik, yaitu : (1) alat untuk
bertransaksi, (2) satuan hitung, (3) penyimpan
nilai, dan (4) standar pembayaran yang tertunda.
Filosofi fungsi uang dalam ekonomi Islam
adalah : bagaimana uang dapat berfungsi secara
optimal untuk menggerakkan sektor riil dan
mengabaikan kemungkinan untuk menjadi
komoditas yang diperdagangkan melalui perilaku
spekulasi. Spekulasi mata uang = perilaku judi
dalam Islam yang diharamkan.
Secara macro ekonomi, spekulasi mata uang
akan menimbulkan fluktuasi nilai mata uang baik
internal maupun eksternal yang mengakibatkan
terjadinya inflasi dan pengangguran.

Pada masa Nabi Muhammad saw., sistem


moneter yang berlaku adalah commodity
money, yaitu standar bimetalism secara
simultan, ialah : dinar (emas) dan dirham
(perak). Rasio keduanya = 1 : 10 (berlaku hingga masa kalifah
4).
Dengan berjalannya waktu, yang menuntut
sistem moneter yang dapat mengakomodir
kebutuhan masyarakat, serta perubahan
konstelasi politik menyebabkan nilai dan
rasio kedua mata uang itu terdepresiasi
cukup besar hingga diputuskan
meninggalkan sistem bimetalism.

Dampak Kebijakan Moneter Ekspansif

Pertambahan jumlah uang beredar ditandai dengan pergesaran kurva LM


sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu pergeseran Y ke Y1. Ini selaras
pandangan kaum klasik yang menyatakan permintaan uang didorong kebutuhan
atau motivasi untuk transaksi dan berjaga-jaga dengan mengabaikan permintaan
untuk spekulasi,
sehingga uang beredar di masyarakat dapat diserap secara
i
penuh oleh sektor riil dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

LM

LM
1

---------------------------------

i1 ---------------------------------------------

IS
O

Y1

Motif Permintaan Uang

Uang dalam pandangan Islam memiliki peran dan fungsi sebagai alat untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan terwujudnya kondisi sosial ekonomi masyarakat Islam.
Dari pribadi dan masyarakat Muslim, akan lahir perilaku ekonomi yang didasarkan syariat
Islam, yaitu salah satunya termasuk motivasi permintaan uang, adalah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi sektor riil bukan untuk spekulasi.
Motif permintaan uang menurut konsep Islam sama dengan menurut konsep aliran klasik,
yaitu : untuk mendorong kegiatan transaksi.
Kaitan antara sektor moneter dengan sektor riil, pandangan Islam berbeda dengan
pandangan aliran klasik. Di mana pandangan klasik menyatakan sektor moneter tidak
berkaitan dengan sektor riil (classical dichotomy). Kaum klasik menekankan pada analisis
jangka panjang di mana persoalan ekonomi lebih menyangkut pada persoalan sisi
penawaran (supply side economy) sehingga solusi atas berbagai masalah ekonomi
terletak pada peningkatan efisiensi alokasi sumber daya ekonomi dan produktivitas
sektor-sektor ekonomi.
Asumsi aliran klasik : pelaku ekonomi individu bersikap rasional dan informasi pasar
sempurna (market clear) sehingga sumber daya ekonomi dapat dialokasikan pada sektor
ekonomi secara efisien dan produktif untuk mencapai tenaga kerja penuh (full
employment). Tapi keadaan ini, hanya ada dalam dunia utopis dan sulit mencari bukti
empiris dalam kenyataan karena adanya anomali-anomali yang menimbulkan distorsi
ekonomi.
Dalam pandangan Islam, peran uang tetap relevan baik jangka panjang maupun jangka
pendek, karena uang tidak saja dimensi ekonomi tapi juga dimensi syariah. Islam
mendorong setiap individu untuk berinvestasi pada kegiatan ekonomi produktif dan
melarang praktek riba.
Kegiatan ekonomi produktif yang diajurkan dalam Islam, yaitu investasi bagi hasil yang
mempertemukan antara pemilik modal dengan pengusaha. Melalui kerjasama ini, akan
terwujud masyarakat yang berkeadilan sebagai cermin masyarakat maju dan beradab
sehingga tercipta pemerataan ekonomi dan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang
seimbang.

Kritik
atas Sistem Bunga

Selama berabad-abad, para ahli sepakat bahwa uang hanyalah sekadar alat
untuk mendorong aktivitas ekonomi sehingga perekonomian berjalan dengan
baik. Dengan fungsi uang yang baik, dapat mengoptimalkan potensi dan alokasi
sumber daya ekonomi secara efisien sehingga dapat meningkatkan output
nasional dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Kaum Klasik dan Keynes terlibat perdebatan panjang tentang kaitan antara
sektor moneter, yaitu peranan uang dengan aktivitas ekonomi sektor riil.. Klasik
berpendapat, perubahan jumlah uang beredar (Ms) tidak berpengaruh terhadap
sektor riil, tetapi hanya berpengaruh terhadap tingkat harga umum (P). Keynes
mengoreksi pandangan Klasik dengan berpendapat, perubahan pada sektor
moneter (Ms) dapat mempengaruhi sektor riil melalui mekanisme keseimbangan
pasar uang (Ms = Md) yang menentukan tingkat bunga dan melalui angka
pengganda (multiplier) akan mendorong aktivitas sektor riil.

Belakangan diketahui, instrumen tingkat bunga menyisakan persoalan yang


serius dalam perekonomian baik secara makro ekonomi maupun mikro ekonomi.
Instrumen tingkat bunga mendorong perilaku masyarakat berspekulasi dan
menempatkan uang sebagai komoditas untuk diperjualbelikan sehingga
meninggalkan fungsi aslinya sebagai alat bertransaksi. Dampak ekonomi yang
terjadi, inefisiensi dalam alokasi sumber daya ekonomi. Secara makro ekonomi,
bunga menyebabkan kendala bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Bunga yang merupakan biaya atas modal (cost of capital) yang harus dibayar
secara tetap kepada pemilik modal yang besarnya ditetapkan di muka. Sehingga
semakin tinggi tingkat bunga, semakin mahal biaya atas modal dan berakibat
semakin kecil akselerasi pertumbuhan ekonomi secara makro.

Sistem bunga juga menimbulkan ketidakserasian dalam kehidupan


ekonomi masyarakat, yaitu antara kelompok pengusaha/pemilik modal
dengan kaum buruh. Sistem bunga menyebabkan sekat-sekat sosial di
masyarakat antara masyarakat pekerja (kaum buruh) dengan pemilik
modal (kapitalis) di mana posisi pemilik modal lebih diuntungkan dibanding
kaum buruh/pekerja karena memperoleh pendapatan yang sifatnya tetap
setiap periodenya. Kondisi ini dalam jangka panjang menimbulkan
ketidakseimbangan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat dan
berpotensi menimbulkan konflik antar golongan di masyarakat.

Karl Marx dalam Das Kapital menjelaskan fenomena ekonomi pada


masyarakat industri yang dibangun di atas dominasi pemilik modal
(kapitalis) akan menimbulkan konflik antara kelompok borjuis (kapitalis)
dengan kelompok proletar (kaum buruh). Penghisapan ekonomi yang
dilakukan kelompok borjuis atas kaum proletar menimbulkan semangat
perlawanan kolektif dari kaum proletar sehingga mendorong terjadinya
revolusi sosial di mana kaum proletar akan mengambil alih alat-alat
produksi yang sebelumnya dimiliki kaum borjuis sehingga melahirkan
masyarakat baru tanpa kelas (komunis). Terwujudnya masyarakat komunis
menghempaskan harkat dan martabat kemanusiaan ke lembah kehinaan
karena manusia kehilangan jati diri kemanusiaan.

Secara mikro ekonomi, sistem bunga juga menyebabkan inefisiensi


ekonomi karena menyebabkan biaya produksi meningkat. Keadaan ini
mengakibatkan harga jual output melonjak dan mengurangi daya saing
produk di pasar.

Sistem Moneter Islami


Prinsip kesederhanaan dalam pengeluaran. Akan memberi
kemampuan untuk tabungan dan investasi. Perilaku
berlebihan (boros) adalah perilaku yang bertentangan
dengan moral Ekonomi Islam, karena menimbulkan
ketimpangan ekonomi, pengurasan sumber daya ekonomi
dan menjerumuskan perekonomian ke jurang stagflasi.
Eliminasi penimbunan. Hakekat ekonomi Islam, semua
sumber daya ekonomi harus dapat memberikan
kemanfaatan bagi semua pihak untuk terwujudnya
kehidupan ekonomi yang sejahtera. Praktek penimbunan,
hanya membawa kesengsaraan dan berhentinya roda
perekonomian sehingga menimbulkan rusaknya pilar-pilar
ekonomi masyarakat.
Efisiensi pemanfaatan tabungan, diarahkan pada alokasi
sumber daya ekonomi secara efisien dan mendorong
peningkatan produktivitas ekonomi.
Mekanisme pengeluaran pemerintah untuk sektor-sektor
yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengurangi kebijakan defisit anggaran yang berdampak
pada ketergantungan pada sektor-sektor keuangan.
Pengeluaran pemerintah harus dicegah dari pemborosan
dan kebocoran (KKN).

Alternatif Sistem Bunga

Profit and lost sharing (mudharabah=bagi


hasil)
Equity participation = penyertaan modal
(musharakah= ekspektasi atas besarnya
tingkat keuntungan). Dasarnya adalah rate
of return (n). Jika r > i (tingkat bunga)
investasi dianggap layak secara ekonomi.
Jika sebaliknya r < i investasi dianggap
tidak layak secara ekonomi.

Kontribusi Bank Syariah dalam


Ekonomi Islam
MATERI KE-13
Syariah Islam
Aturan atau ketetapan yang Alloh perintahkan kepada
hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan
seluruh kebajikan lainnya.
Dibangun dengan tiga pilar, pertama: aqidah secara akal
(aqidah aqliyyah), kedua: spirit ibadah (ibadah ruhiyah) dan
ketiga: peraturan, hukum dan UU (nizhom qonuni qodhoi).
Memiliki enam karakteristik utama: robbaniyah (theistic),
insaniyah (humanistic), syumul (comprehensive), akhlaqiyah
(ethics), waqiiyah (realistic), tanasuq (regularity).

Syariah Islam - karakteristik :


Robbaniyah (Theistic), bersifat religius, diyakini sebagai hukum yang
paling adil dan sempurna serta selaras dengan kebaikan serta dapat
mencegah segala kerusakan.
Insaniyah (Humanistic), diciptakan agar manusia derajatnya terangkat,
jasmani dan rohani terjaga dan terpelihara.
Syumul (Comprehensive), mengatur seluruh aspek dan bidang kehidupan.
Baik aspek ibadah, aspek keluarga, perdagangan dan ekonomi, hukum dan
peradilan, politik dan hubungan antar negara.
Akhlaqiyah (Ethics), menegakkan tatanan sosial dan mewujudkan
keteladanan dalam kehidupan manusia, memelihara nilai-nilai rohani dan
etika.
Waqiiyah (Realistic), perhatian terhadap moral tidak menghalangi untuk
memperhatikan realitas yang terjadi dan menetapkan syariat yang
menyelesaikan masalah, sesuai dengan perubahan zaman, tempat,
kebiasaan dan kondisi.
Tanasuq (Regularity), bekerjanya semua individu dengan teratur dan
saling bersinergi untuk mencapai tujuan bersama dalam keseimbangan

Motif Ekonomi Syariah :


Mashlahah (Public Interest), merupakan motif
yang dominan diantara ketiga motif yang ada,
mashlahah adalah parameter perilaku yang
bernuansa altruisme (kepentingan bersama).
Kebutuhan (Needs), merupakan sebuah motif
dasar (fitrah), dimana manusia memang memiliki
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Kewajiban (Obligation), merupakan representasi
entitas utama motif ekonomi yaitu ibadah. Ketiga
motif ini saling menguatkan dan memantapkan
peran motif ibadah dalam perekonomian.

Ekonomi Syariah prinsip utama :


Menjalankan

usaha-usaha

yang

halal.

Mulai dari
produksi, manajemen, hingga proses sirkulasi atau distribusi
haruslah dalam kerangka halal, tidak bersentuhan dengan judi
dan spekulasi atau tindakan-tindakan lainnya yang dilarang
secara syariah.

Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah. Tindakantindakan ekonomi hanyalah sekedar untuk memenuhi kebutuhan
(needs) bukan memuaskan keinginan (wants).

Pelaksanaan Zakat. Mekanisme zakat yang diharapkan


adalah obligatory system bukan voluntary system. Disamping
itu ada juga instrumen sejenis yang bersifat sukarela yaitu
infak, shadaqah, dan wakaf.

Larangan bagi Riba, Maisir dan Gharar. Untuk itu perlu


menjadikan sistem bagi hasil (profit-loss sharing) dengan
instrumen mudharabah dan musyarakah sebagai pengganti
sistem kredit berikut instrumen bunganya.

Riba, Maisir, Gharar

definisi umum :

Riba, berarti tambahan, ada dua macam, pertama: riba


nasiah adalah tambahan yang sudah ditentukan di awal
transaksi, yang diambil oleh si pemberi pinjaman dari
orang yang menerima pinjaman sebagai imbalan dari
pelunasan bertempo dan kedua: riba fadhl adalah tukar
menukar barang yang sejenis dengan ada tambahan.

Maisir, pengertian sempitnya adalah judi, usaha


spekulatif atau perjanjian yang memberi kemungkinan
menang atau kalah, mungkin untung dan mungkin rugi.

Gharar,

merupakan
kondisi
ketidakpastian
(uncertainty) dan ketidakjelasan; segala keadaan yang
akibat akhirnya tidak diketahui dan tidak terukur.

Perbankan Syariah

definisi hukum :

Prinsip perbankan syariah (pasal 1 butir 13 UU No.


10 tahun 1998) adalah suatu aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha,
atau keinginan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan
syariah, antara lain berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah),
pembiayaan
berdasarkan
prinsip
penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank bank atau pihak lain (ijarah wa iqtina).

Perbankan Syariah

konsep transaksi :

Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku penjual,
dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dilakukan dengan cara diangsur.

Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan
nasabah pembiayaan dimana pemilik modal (bank) menyediakan sebagian besar
modal pada suatu usaha yang disepakati.

Nisbah. Dalam hal produk penghimpunan dana/tabungan, maka pihak penabung


bertindak sebagai investor (shahibul maal) sedangkan bank bertindak sebagai
pengelola keuangan (mudharib) yang akan menginvestasikan dana ke sektor
-sektor riil yang sesuai syariah. Antara investor dan pihak bank sebelumnya
dilakukan akad terhadap nisbah keuntungan yang akan dibagi. Jadi penabung
tidak mendapatkan bunga namun akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati.

Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara


bank dengan nasabah di mana modal usaha berasal dari kedua belah pihak. Dalam
pembiayaan musyarakah ini, keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan porsi sharing modal masing-masing.

Ijarah adalah akad sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barang/jasa
yang disewakan. Pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli,
namun objek transaksinya berbeda, jika jual beli objek transaksinya adalah
barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

Perbankan Syariah

bagi hasil :

Berdasarkan konsep berbagi risiko sebagai metode


utama, dan meniadakan keuntungan yang ditentukan
sebelumnya.
Tidak memberikan bunga (dikategorisasikan sebagai riba
dan diharamkan), namun dalam bentuk pembagian
keuantungan atau bagi hasil.
Nasabah akan mendapatkan bagi hasil yang besar
(persentase/rasio)-nya berdasarkan nisbah yang telah
sepakati di awal pembukaan rekening. Jumlah bagi hasil
yang diterima tergantung dengan besar pendapatan
bank.

Bank Syariah
Segi

vs Bank Konvensional :

Bank Syariah

Bank Konvensional

Sistem

Sistem Bagi Hasil:


Penentuan dibuat dengan
kemungkinan untung dan rugi
Rasio atas jumlah untung yang
diperoleh
Tergantung pada kinerja
usaha
Tidak airagukan oleh agama

Pendanaan/
Tabungan

1. Bagi hasil atau bonus


2. Dana dianggap sebagai titipan
nasabah
3. Tidak mengenal negative
spread
1. Berdasarkan jual beli yang
mengambil keuntungan,
penyertaan modal dengan
prinsip bagi hasil, pola
hubungan kemitraan
2. Pembiayaan bagi usaha yang
halal

Sistem Bunga:
Penentuan bunga dibuat dengan
asumsi selalu untung
Besarnya persentase bunga
berdasarkan modal yang
dipinjamkan
Tidak tergantung pada kinerja
usaha
Eksistensi bunga diragukan
semua agama
1. Bunga
2. Dana dianggap sebagai
kewajiban bank pada nasabah
3. Mengenal negative spread

Pembiayaan/
Kredit

1.

Pinjaman berdasarkan imbalan


bunga, pola hubungan debitur kreditur

2. Pinjaman bebas nilai

Bank Syariah

vs Bank Konvensional :

Akad dan legalitas, merupakan kunci utama yang


membedakan, pada Bank Syariah ini hanya akad
yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa
menyewa. Tidak ada unsur bunga dan riba namun
dalam bentuk bagi hasil.
Pada Bank Syariah ada keharusan untuk memiliki
Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur
organisasinya, ditempatkan pada posisi setingkat
dengan dewan komisaris. DPS ini bertugas untuk
mengawasi operasional bank dan produk-produknya
agar sesuai dengan garis-garis syariah.

Bank Syariah

kekuatan dan tantangan ke depan :

Sistem bagi hasil terbukti lebih menguntungkan dibandingkan


dengan sistem bunga yang dianut bank konvensional (review pada
waktu krisis ekonomi-moneter),

Return yang diberikan kepada nasabah pemilik dana bank syariah


lebih besar daripada bunga deposito bank konvesional,

Bank syariah tidak memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai,


tetapi bekerja sama atas dasar kemitraan,

Prinsip laba bagi Bank Syariah bukan satu-satunya tujuan karena


Bank Syariah lebih mengupayakan bagaimana memanfaatkan
sumber dana yang ada untuk membangun kesejahteraan
masyarakat,

Luasnya pasar yang dianggap belum digarap secara maksimal,

Sosialisasi prinsip dan konsep yang masih kurang,

Profesionalisme layanan yang masih belum memadai.

299

INVESTASI DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
MATERI KE-14

Saturday, Nov
ember 5, 2016

KONSEP PENGETAHUAN
300

Islam
sangat
menjunjung
tinggi
ilmu
pengetahuan yang memiliki gradasi (tadrij),
dari tahapan diskursus (ilmu al yaqin),
implementasi (ain al yaqin), serta hakikat
akan sebuah ilmu (haqq al yaqin).
Scheller
dalam
trichotomy
pengetahuan
menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) jenis
pengetahuan, yaitu pengetahuan instrumental
(herrschafswissen), pengetahuan intelektual
(beldungswissen), dan pengetahuan spiritual
(erlosungswissen) sebagaimana dituangkan
oleh Rich dalam bukunya the knowledge cycle
Saturday, November 5, 201
6

KONSEP INVESTASI
301

Investasi merupakan salah satu ajaran


dan konsep Islam yang memenuhi proses
tadrij
dan
trichotomy
pengetahuan
tersebut. Hal tersebut dapat dibuktikan
bahwa konsep investasi selain sebagai
pengetahuan juga bernuansa spiritual
karena menggunakan norma syariah,
sekaligus merupakan hakekat dari sebuah
ilmu dan amal, oleh karenanya investasi
sangat dianjurkan bagi setiap muslim
Saturday, November 5, 201
6

302

DASAR HUKUM
INVESTASI1

Quran Surat Al Hasyr : 18

Saturday, November 5, 201


6

303

DASAR HUKUM
INVESTASI2

Lafadz ditafsirkan
dengan: hitung dan instropeksilah diri
kalian
sebelum
diinstropeksi,
dan
lihatlah apa yang telah kalian simpan
(invest) untuk diri kalian dari amal shalih
(after here investment) sebagai bekal
kalian menuju hari perhitungan amal
pada hari kiamat untuk keselamatan diri
di depan Allah SWT (Katsir (2000)
Saturday, November 5, 201
6

304

DASAR HUKUM
INVESTASI3

QS : LUQMAN : 34

Saturday, November 5, 201


6

305

DASAR HUKUM
INVESTASI4

Dalam Quran Surat Lukman ayat 34


secara tegas Allah SWT menyatakan
bahwa tiada seorang pun di alam
semesta ini yang dapat mengetahui apa
yang akan diperbuat, diusahakan, serta
kejadian apa yang akan terjadi pada hari
esok. Sehingga dengan ajaran tersebut
seluruh manusia diperintahkan untuk
melakukan investasi sebagai bekal dunia
dan akhirat:
Saturday, November 5, 201
6

306

DASAR HUKUM
INVESTASI5

Dalam kitab Zubdatu Tafsir karya


Al Asyqar lafadz
ditafsirkan dengan
, yang dalam Bahasa
Indonesia diterjemahkan Dari
usaha
untuk
bekal
akhirat
ataupun usaha untuk bekal
dunia (Al Asyqar, (2000)
Saturday, November 5, 201
6

RAMBU POKOK INVESTASI

Terbebas dari unsur riba


Terhindar dari unsur gharar
Terhindar dari unsur judi
(maisir)
Terhindar dari unsur haram
Terhindar
dari
unsur
syubhat
307

Saturday, November 5, 201


6

308

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM1

Fungsi investasi dengan pendekatan


ekonomi islam tentu berbeda dengan
fungsi investasi dengan pendekatan
ekonomi konvensional. Perbedaannya
karena fungsi investasi dalam ekonomi
konvesional dipengarhi tingkat suku
bunga, hal ini tentunya tidak berlaku
dalam pendekatan ekonomi Islam.

Saturday, November 5, 201


6

309

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM2

Menurut Metwally (1995), Investasi di


negara penganut ekonomi Islam memiliki
kriteria :
1. Hoarding Idle Assets, adanya sanksi
untuk pemegang asset kurang/tidak
produktif
2. Dilarang melakukan berbagai macam
bentuk spekulasi dan segala macam judi
3. Tingkat bunga untuk berbagai macam
pinjaman adalah nol dan sebagai
gantinya dipakai sistem bagi hasil
Saturday, November 5, 201
6

310

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM3

Dari kriteria tersebut jelas bahwa


investasi dalam ekonomi Islam
adalah
fungsi
dari
tingkat
keuntungan
yang
diharapkan.
Tingkat keuntungan yang diharapkan
tergantung pada pangsa keuntungan
relatif antara investor dan penyedia
dana sebagai mitra usaha.

Saturday, November 5, 201


6

311

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM4

Menurut Metwally fungsi investasi dalam


ekonomi Islam
I
r

Dimana :

= f ( r,Za,Zp, m )
= SI/SF

I
= Permintaan akan investasi
r = Tingkat keuntungan yang diharapkan
SI
= Bagian/pangsa keuntungan/kerugian investor
SF = Bagian/pangsa keuntungan/kerugian peminjam
dana
Za = Tingkat zakat atas aset yang tidak/kurang
produktif
Zp = Tingkat zakat atas keuntungan dari Investasi
m
= pengeluaran lain selain zakat atas aset yang
tidak/kurang produktif
Saturday, November 5, 201
6

312

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM5

Akan tetapi karena tingkat zakat adalah


tetap maka dianggap given sehingga
I = f ( r,m)
Sehingga permintaan investasi akan
meningkat dalam ekonomi Islam jika :

Meningkatnya tingkat keuntungan yang


diharapkan
Meningkatnya tingkat iuran terhadap aset
yang tidak atau kurang produktif

Saturday, November 5, 201


6

313

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM6

Khan
dalam
sebuah
makalahnya
yang
berjudul A simple model
of
income
determination, growth
and
economic
development
in
the
perspective
of
an
interest free economy
(2004)
menyatakan
bahwa
permintaan
investasi
(investment
demand)
ditentukan
oleh tingkat keuntungan
yang
diharapkan
(expected profits)

tingkat keuntungan
yang diharapkan
tergantung pada :

Total profit yang


diharapkan dari
kegiatan firm
(entrepreneurial)
Share in profit yang
diklaim oleh pemilik
dana

Saturday, November 5, 201


6

314

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM7
Tingkat Keuntungan Yang
Diharapkan (r)
r2
r1

I1

I2

I=
Investasi
Saturday, November 5, 201
6

315

FUNGSI INVESTASI DALAM


ISLAM8

Berdasarkan gambar tersebut terlihat


terdapat hubungan positif antara tingkat
investasi dengan tingkat keuntungan
yang diharapkan maksudnya jikatingkat
keuntungan yang diharapkan mengalami
kenaikan maka akan meningkatkan
tingkat investasi sebaliknya jika tingkat
keuntungan yang diharapkan mengalami
penurunan maka akan menyebabkan
penurunan tingkat investasi.
Saturday, November 5, 201
6

Anda mungkin juga menyukai