R1A
Alldino Wibisono Putra – 202045500083
Dwi Farhan – 202045500092
Muhammad Rafly Ramadhan - 202045500108
Rifly Fawazi – 202045500125
Konsep Ekonomi Islam
Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan ekonomi yang terjadi melalui
interaksi antar manusia. Dalam Islam disebut mu`amalah.Dalam Al-Qur`an
berkaitan dengan kegiatan interaksi ekonomi terdapat dalam surah Al-
Baqarah ayat 188 yang artinya: Janganlah kamu memakan atau melakukan
interaksi keuangan dengan cara yang batil.
Dalam ekonomi Islam tidak hanya mementingkan keuntungan dunia semata.
Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pengelolaan
harta benda menurut perpektif Islam (AnNabhani,1990).Secara epistemology,
ekonomi Islam dibagi menjadi dua disiplin
Konsep Ekonomi Islam
B. Dalam ajaran Islam tidak ada pemisahan antara dunia dan akhirat, berarti dalam
mencari rezeki harus halal lagi baik.
1) Pola konsumsi; mengendalikan nafsu untuk tidak konsumtif, hidup sederhana
tidak boros Q.S Al-A`raaf(7):31.
2) Pola simpanan dan pinjaman tidak riba (QS.An-Nisa` ayat 161, Al-Baqarah
275-279).
3) Pola investasi dengan usaha yang di benarkan; usaha perniagaan, bagi hasil
usaha,dan pinjaman lunak.
QS Al-Maidah ayat 88 :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
reskikan
kepadamu,dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya.
C. Dalam Islam diakui hak kepemilikan pribadi pada batas-batas tertentu, jadi
Islam menolak terjadinya akumulasi harta dikuasai oleh segelintir orang.
D. Dalam kegiatan Ekonomi tidak boleh adanya spekulasi, Rasul melarang uang
diperjual belikan.
F. Harta adalah titipan Allah berarti manusia tidak boleh sombong dan angkuh
serta membanggakan diri, karena itu merupakan ujian keimanan terutama
menyangkut cara mendapatkannya dan membelanjakannya. Dan yang tidak
kalah penting adalah harta bekal ibadah.
QS At-Taubah ayat 41 :
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun merasa berat, dan
berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Semua harta akan diminta
pertanggung jawabannya di akhirat.
Tujuan ekonomi islam
Tujuan Ekonomi Syariah selaras dengan tujuan dari syariat Islam itu
sendiri (maqashid asy syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia
dan akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan
terhormat (hayyah thayyibah). Tujuan falah yang ingin dicapai oleh
Ekonomi Syariah meliputi aspek mikro ataupun makro, mencakup
horizon waktu dunia atau pun akhirat (P3EI, 2012:54).
Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof. Muhammad Abu Zahrah
mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam yang menunjukkan bahwa
Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu
(Rahman, 1995:84):
Tujuan ekonomi islam
-Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan
politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam
perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
Kesejahteraan ekonomi dan norma islam
“……. Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah
kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS 2:60)
“Wahai manusia, makanlah (dari makanan) yang halal lagi baik yang terdapat
di bumi. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,
setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS 2: 168)
Tujuan ekonomi islam
2. Adanya jaminan sosial dan hak untuk hidup bagi individu dalam sebuah negara
Setiap individu memiliki hak untuk dapat hidup dan mempertahankan hidupnya
dalam sebuah negara
Dalam sistem ekonomi Islam negara memiliki tanggung jawab untuk mengalokasikan
sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum