Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Neuron merupakan suatu sel yang berfungsi mengirimkan sinyal-sinyal pada sel lain
ataupun pada sel neuron lainnya. Neuron membentuk sistem saraf yang berguna untuk
komunikasi utama dalam tubuh manusia. Sistem saraf pada manusia sebagian besar
mengontrol aktivitas otot dan kelenjar tubuh untuk mempertahankan homeostasis.
Dalam sistem sensorik, korelasi antara impuls-impuls saraf yang timbul diakibatkan
oleh rangsangan pada permukaan atau bagian dalam tubuh. Sedangkan sistem motorik
meliputi koordinasi impuls-impuls motorik sehingga kegiatan otot dan kelenjar dapat
diatur secara harmonis dan efisien.
Kulit merupakan salah satu bagian yang memiliki sistem saraf sensorik maupun
motorik. Saraf-saraf sensorik pada kulit memiliki fungsi mekanoreseptor, thermoreseptor,
reseptor nyeri, dan kemoreseptor. Reseptor-reseptor yang terdapat pada kulit ini berfungsi
untuk menjaga jaringan maupun organ disekitarnya agar tetap dalam keadaan statis.
Contohnya ketika kulit mengenai benda panas, maka saraf di kulit akan dihantarkan
langsung ke tulang belakang, yang menyebabkan timbulnya gerak reflex menjauhi benda
panas tersebut agar jaringan disekitarnya tidak mengalami kerusakan.
Dari sistem-sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa
sensasi dan gerakan. Kemampuan untuk memahami, belajar dan memberi respon terhadap
suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam
bentuk kepribadian dan tingkah laku individu. Dalam praktikum ini, beberapa mekanisme
sensorik terhadap panas, dingin, nyeri, rabaan maupun tekanan akan dilakukan oleh dua
orang manusia dengan jenis kelamin yang berbeda.
1.2 Tujuan
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:
1. Membedakan perasaan subjektif panas dan dingin.
2. Menetapkan adanya titik-titik panas, dingin, tekan dan nyeri di kulit.
3. Memeriksa daya (kemampuan) menemukan rangsangan taktil (lokalisasi taktil).
4. Memeriksa daya membedakan dua titik tekan (diskriminasi taktil) pada
perangsangan serentak (simultan) dan perangsangan berurutan (suksesif).
5. Menentukan adanya perasaan iringan (after image) dan menerangkan mekanisme
terjadinya after image.
6. Memeriksa daya membedakan berbagai sifat benda:
a. Kekasaran permukaan
b. Bentuk
c. Bahan pakaian

7. Memeriksa daya menentukan sikap anggota tubuh.

Anda mungkin juga menyukai