Tujuan dan
Komponennya| Banyak para ahli
yang mendefinisikan pengertian
kurikulum. Ada juga fungsi dan
komponennya yang mungkin
teman-teman belum
mengetahuinya.
Dalam pengertian
kurikulum. Secara umum,
Pengertian kurikulumadalah
seperangkat atau sistem rencana
dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pembelajaran yang
dipedomani dalam aktivitas belajar
mengajar. Secara etimologis,
kurikulum berasal dari
istilah curriculumdimana dalam
bahasa inggris, kurikulum adalah
rencana
pelajaran.Curriculum berasal dari
bahasa latin
yaitu currere, kata currerememiliki
banyak arti yaitu berlari cepat,
maju dengan cepat, menjalani dan
berusaha untuk.
Fungsi
Kurikulum - Kurikulum
sebagai alat dalam pendidikan
memiliki berbagai macam fungsi
dalam pendidikan yang sangat
berperan
dalam
kegunannya. Fungsi
Kurikulum adalah
sebagai
berikut...
Fungsi
Persiapan
(the
propaeduetic
function)
: Kurikulum
berfungsi sebagai persiapan
yang mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan
mampu
mempersiapkan
siswa
kejenjang selanjutnya dan
juga dapat mempersiapkan
diri
dapat
hidup
dalam
masyarakat,
jika
tidak
melanjukan pendidikan.
Fungsi
Pemilihan
(the
selective
function)
: Kurikulum
berfungsi sebagai pemilihan
adalah
memberikan
kesempatan bagi siswa untuk
menentukan pilihan program
belajar yang sesuai dengan
minat dan bakatnya.
Komponen
Kurikulum - Kurikulum
mempunyai 4 unsur komponen
yang
membentuk/penyusun
kurikulum. 4 Unsur komponen
kurikulum adalah sebagai berikut...
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem
pembelajaran
yang
digunakan
untuk mencapai tujuan karna
berhasil atau tidaknya sistem
pembelajaran
diukur
dari
banyaknya
tujuan-tujuan
yang
tercapai.
Tujuan
pendidikan
menurut permendiknas No. 22
Tahun 2007 pada tingkat satuan
pendidikan dasar dan menengah
adalah sebagai berikut..
Tujuan
pendidikan
dasar
adalah meletakkan dasar
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia,
dan
keterampilan
hidup
mandiri
serta
mengikuti
pendidikan selanjutnya.
Tujuan
pendidikan
institusional adalah tujuan
pendidikan
yang
dikembangkan di kurikuler
dalam setiap mata pelajaran
disekolah.
b.
Komponen
Isi
(Bahan
pengajaran)
Kurikulum dalam komponen isi
adalah
suatu
yang
diberikan
Mencerminkan
sosial
Mengandung
pengetahuan
ilmiah yang tahan uji
Menunjang
tercapainya
tujuan pendidikan
kenyataan
c.
Komponen
Strategi
Kurikulum
sebagai
komponen
strategi
yang
merujuk
pada
pendekatan dan metode serta
peralatan dalam proses belajar
mengajar.
Strategi
dalam
pembelajaran tergambar dari cara
yang
ditempuh
dalam
pembelajaran,
mengadakan
penilaian, pelaksanaan bimbingan
dan mengatur kegiatan baik umum
maupun yang sifatnya khusus.
Strategi
Pelaksanaan
adalah
pengajaran, penilaian, bimbingan,
dan penyeluhan kegiatan sekolah.
Tercapainya tujuan, ini diperlukan
pelaksanaan yang baik dalam
menghantarkan peserta didik ke
tujuan tersebut yang merupakan
tolak
ukur
dari
program
pembelajaran (kurikulum).
d.
Komponen
Evaluasi
Komponen
evaluasi
dalam
kurikulum
adalah
memeriksa
tingkat ketercapaian tujuan suatu
kurikulum dalam proses dan hasil
belajar peserta didik yang memiliki
peranan
penting
dalam
memberikan keputusan dari hasil
evaluasi
guna
dalam
pengembangan model kurikulum
sehingga
mampu
mengetahui
tingkat keberhasilan suatu siswa
dalam mencapai tujuannya.
SILABUS
1.Pengertian Silabus
Silabus
adalah
rencana
pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi ,
kompetensi
dasar,
materi
pokok/pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi
waktu,
dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar
ke
dalam
materi
pokok/pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
dan
indikator
pencapaian
kompetensi
untuk
penilaian.
Silabus
merupakan
seperangkat
rencana
dan
pengaturan
tentang
kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas,
dan penilaian hasil belajar.
Silabus berisikan komponen pokok
yang dapat menjawab pertanyaan
berikut.:
1.
Kompetensi
yang
akan
ditanamkan kepada peserta didik
melalui
suatu
kegiatan
pembelajaran
2.
kegiatan yang harus dilakukan
untuk menanamkan / membentuk
kompetensi tersebut
3.
upaya yang harus dilakukan
untuk
mengetahui
bahwa
kompetensi tersebut sudah dimiliki
peserta didik
Silabus
bermanfaat
sebagai
pedoman sumber pokok dalam
pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, mulai dari pembuatan
rencana
pembelajaran,
pengelolaan
kegiatan
pembelajaran, dan pengembangan
sistem penilaian.
2.
Prinsip
Pengembangan
Silabus
v Ilmiah . Keseluruhan materi dan
kegiatan yang menjadi muatan
dalam silabus harus benar dan
dapat
dipertanggungjawabkan
secara keilmuan.
v Relevan. Cakupan,
kedalaman,
tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual
peserta didik.
v Sistematis. Komponen-komponen
silabus saling berhubungan secara
fungsional
dalam
mencapai
kompetensi.
v Konsisten. Adanya hubungan yang
konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi
pokok,
pengalaman
belajar,
sumber
belajar,
dan
sistem
penilaian.
v Memadai. Cakupan
indikator,
materi pokok, pengalaman belajar,
sumber
belajar,
dan
sistem
penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
v Aktual
dan
Kontekstual. Cakupan indikator,
materi pokok, pengalaman belajar,
sumber
belajar,
dan
sistem
penilaian
memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan
seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan peristiwa yang terjadi.
v Fleksibel. Keseluruhan komponen
silabus
dapat
mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
v Menyeluruh. Komponen
silabus
mencakup
keseluruhan
ranah
kompetensi
(kognitif,
afektif,
psikomotor).
3. Unit Waktu Silabus
1.
Silabus mata pelajaran disusun
berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan
untuk
mata
pelajaran selama penyelenggaraan
pendidikan
d tingkat
satuan
pendidikan.
2.
Penyusunan
silabus
memperhatikan alokasi waktu yang
disediakan per semester, per
tahun, dan alokasi waktu mata
pelajaran lain yang sekelompok.
3.
Implementasi pembelajaran per
semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata
pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum. Khusus untuk
SMK/MAK menggunakan penggalan
silabus
berdasarkan
satuan
kompetensi.
4. Pengembang Silabus
Pengembangan
silabus
dapat dilakukan oleh para guru
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
untuk
suatu
mat
pelajaran,
kompetensi dalam mata pelajaran
tertentu yang harus dimiliki siswa,
kemampuan yang harus dimiliki
oleh lulusan dalam dalam suatu
mata pelajaran tertentu. Standar
Kompetensi
terdapat
dalam
Permen Diknas Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi.
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah
kemampuan minimal pada tiap
mata pelajaran yang harus dicapai
siswa. Kompetensi dasar dalam
silabus
berfungsi
untuk
mengarahkan
guru
mengenai
target yang harus dicapai dalam
pembelajaran.Misalnya,
mampu
menyelesaikan
diri
dengan
lingkungan
dan
sebagainya.Kompetensi
Dasar
terdapat dalam Permen Diknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi.
Hasil Belajar
Hasil
belajar
adalah
kemampuan
siswa
dalam
memenuhi
suatu
tahapan
pencapaian pengalaman belajar
dalam
suatu
kompetensi
dasar.Hasil belajar dalam silabus
berfungsi sebagai petunjuk tentang
perubahan perilaku yang akan
dicapai oleh siswa sehubungan
dengan kegiatan belajar yang
dilakukan,
sesuai
dengan
kompetensi dasar dan materi
standar yang dikaji.Hasil belajar
bisa
berbentuk
pengetahuan,
keterampilan,maupun sikap.
Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah
ciri
penanda
ketercapain
kompetensi dasar.Indikator dalam
silabus berfungsi sebagai tandatanda
yang
menunjukkan
terjadinya perubahan perilaku pda
diri siswa.Tanda-tanda ini lebih
spesifik dan lebih dapat diamati
dalam diri siswa, target kompetensi
dasar tersebut sudah terpenuhi
atau tercapai.
Materi Pokok
Materi pokok adalah pokokpokok materi yang harus dipelajari
siswa sebagai sarana pencapaian
kompetensi dasar dan yang akan
dinilai
dengan
menggunakan
6.
7.
8.
9.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
a.
pada
Standar
Isi,
dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki
konsep disiplin ilmu dan/atau
tingkat kesulitan
materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan
yang ada di Standar Isi;
b. keterkaitan antara standar
kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan antara standar
kompetensi dan kompetensi dasar
antar mata pelajaran.
Mengidentifikasi
Materi
Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi
materi
pokok/pembelajaran
yang
menunjang pencapaian kompetensi
dasar dengan mempertimbangkan:
potensi peserta didik;
relevansi dengan karakteristik
daerah,
tingkat
perkembangan
fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
kebermanfaatan bagi peserta
didik;
struktur keilmuan;
aktualitas,
kedalaman,
dan
keluasan materi pembelajaran;
relevansi dengan kebutuhan
peserta
didik
dan
tuntutan
lingkungan; dan
alokasi waktu.
Mengembangkan Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
dirancang
untuk
memberikan
pengalaman
belajar
yang
melibatkan proses mental dan fisik
melalui
interaksi
antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar.
Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat
terwujud
melalui
penggunaan
pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan
kegiatan
pembelajaran
adalah
sebagai
berikut.
Kegiatan pembelajaran disusun
untuk memberikan bantuan kepada
a.
Penilaian
diarahkan
untuk
mengukur pencapaian kompetensi.
b.
Penilaian menggunakan acuan
kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik
setelah
mengikuti
proses
pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan
posisi
seseorang
terhadap kelompoknya.
c.
Sistem
yang
direncanakan
adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam
arti
semua
indikator
ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan
kompetensi
dasar
yang telah dimiliki dan yang belum,
serta untuk mengetahui kesulitan
siswa.
d.
Hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang
pencapaian
kompetensinya
di
bawah kriteria ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta
didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e.
Sistem
penilaian
harus
disesuaikan dengan pengalaman
belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran
menggunakan
pendekatan
tugas
observasi
lapangan maka evaluasi harus
diberikan
baik
pada
proses
(keterampilan proses) misalnya
teknik
wawancara,
maupun
produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi
yang dibutuhkan.
Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan
alokasi
waktu
pada setiap kompetensi dasar
didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata
pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan
jumlah
kompetensi
dasar,
keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan kompetensi
dasar.
Alokasi
waktu
yang
dicantumkan
dalam
silabus
merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai kompetensi dasar
yang dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam.
3.
Unsur-unsur
yang
Perlu
Diperhatikan
dalam
Penyusunan RPP
Unsur-unsur
yang
perlu
diperhatikan dalam penyususnan
rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah :
Mengacu
pada
kompetensi dan kemampuan dasar
yang harus dikuasai siswa, serta
materi
dan
submateri
pembelajaran, pengalaman belajar
yang telah dikembangkan didalam
silabus;
Menggunakan
berbagai pendekatan yang sesuai
dengan materi yang memberikan
kecakapan hidup ( life skill ) sesuai
dengan
permasalahan
dan
lingkungan sehari-hari;
Menggunakan
metode dan media yang sesuai,
yang mendekatkan siswa dengan
pengalaman langsung;
Penilaian
dengan
system pengujian menyeluruh dan
berkelanjutan
didasarkan
pada
system
pengujian
yang
dikembangkan
selaras
dengan
pengembangan silabus.
4.
Komponenkomponen RPP
Komponen-komponen
rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
menurut
permendiknas
Nomor 41 tahun 2007 tentang
standar proses terdiri dari :
Identitas
mata
pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi :
satuan
pendidikan,
kelas,
semester,
program/program
keahlian, mata pelajaran atau tema
pelajaran, jumlah pertemuan.
Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan
kualifikasi kemampuan minimal
peserta
didik
yang
menggambarkan
penguasaan
pengetahuan,
sikap,
dan
keterampilan
yang
diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/ atau
semester
pada
suatu
mata
pelajaran.
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian
kompetensi
Indikator
kompetensi
adalah
perilaku yang dapat diukur dan/
atau diobservasi untuk menunjukan
ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian
kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat
diamati
dan
diukur,
yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
Tujuan pembelajaran
Tujuan
pembelajaran
menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indicator
pencapaian kompetensi.
Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai
dengan
keperluan
untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
Metode pembelajaran
Metode pembelajaran
digunakan
oleh
guru
untuk
mewujudkan suasana belajar dan
proses
pembelajaran
agar
pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indicator yang telah
ditetapkan.
Pemilihan
metode
pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik,
serta karakteristik dari setiap
indicator dan kompetensi yang
hendak
dicapai
pada
setiap
indicator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan
untuk peserta didik kelas 1 sampai
kelas 3 SD/MI.
Kegiatan
pembelajaran
a.
Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan
kegiatan
awal
dalam
suatu
pertemuan
pembelajaran
yang
ditujukan untuk membangkitkan
motivasi
dan
memfokuskan
perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
Dalam
kegiatan
pendahuluan,
guru
:
(1)
menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses
pembelajaran;
(2)
mengajukan
pertanyaanpertanyaan
yang
mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari; (3)
menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan (4) menyampaikan
cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.
b.
Inti
Kegiatan
inti
merupakan
proses
pembelajaran
untuk
mencapai
KD.
Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi
aktif,
serta
memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreatifitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui
proses eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
c.
Penutup
Penutup
merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktifitas pembelajaran
yang
dapat
dilakukan
dalam
bentuk
rangkuman
atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi,
umpan balik, dan tindak lanjut.
v Penilaian hasil belajar
Prosedur
dan
instrument
penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan
dengan
indicator
pencapaian
kompetensi
dan
mengacu kepada standar penilaian.
v Sumber belajar
Penentuan sumber belajar
didasarkan
pada
standar
kompetensi dan kompetensi dasar,
serta
materi
ajar,
pembelajaran,
dan
pencapaian kompetensi.
kegiatan
indikator
5.
Prinsip-prinsip
Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip
rencana
pembelajaran
menurut
Permendinas no 41 tahun 2007
tentang standar proses terdiri dari :
a.
Memperhatikan
perbedaan individu peserta didi.
RPP disusun dengan memerhatikan
perbedaan
jenis
kelamin,
kemampuan
awal,
tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar,
bakat,
potensi,
kemampuan
sosial,emosi,
gaya
belajar,
kebutuhan
khusus,
kecepatan
belajar, latar belakang budaya,
norma,
nilai,
dan
lingkungan
peserta didik.
b.
Mendorong Partisipasi
aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang
dengan berpusat pada peserta
didik untuk mendorong motivasi,
minat, kreatifitas, inisiatif inspirasi,
kemandirian,
dan
semangat
belajar.
c.
Mengembangkan
Budaya Membaca dan menulis.
Proses pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam
bentuk tulisan.
d.
Memberikan
Umpan
Balik dan Tindak Lanjut.
RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, remedi.
e.
Keterkaitan
dan
Keterpaduan.
RPP disusun dengan memerhatikan
keterkaitan
dan
keterpaduan
antara SK,KD, Materi Pembelajaran,
Kegiatn Pembelajaran, Indikator
Pencapaian Kompetensi Penilaian,
dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun
dengan
mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.
f.
Menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi.
RPP
disusun
dengan
mempertimbangkan
peneraan
teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
6.
Langkah-langkah
Penyusunan RPP
Langkah-langkah menyusun
suatu
rencana
pelaksanaan
pembelajaran meliputi beberapa
hal berikut.
a.
Identitas
mata
pelajaran
Tuliskan nama mata pelajaran,
kelas, semester, dan alokasi waktu
( jam pertemuan ).
b.
Standar
Kompetensi
dan Kompetensi Dasar
Tuliskan standar kompetensi dan
kompetensi dasar sesuai dengan
Standar Isi.
c.
Indikator
Pengembangan indikator dilakukan
dengan beberapa pertimbangan
berikut.
Setiap KD dikembangkan menjadi
beberapa indicator (lebih dari dua).
Indicator menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur dan
diobservasi.
Tingkat kata kerja dalam indikator
lebih rendah atau setara dengan
kata kerja KD atau SK.
Prinsip pengembangan indicator
adalah
urgensi,
Kontinuitas,
Relevansi dan Kontekstual.
Keseluruhan indicator dalam satu
KD
merupakan
tanda-tanda,
perilaku,
dan
lain-lain
untuk
pencapaian
kompetensi
yang
merupakan kemampuan bersikap,
berfikir dan bertindak secara
konsisten.
d.
Materi pembelajaran
Cantumkan
materi
pembelajaran dan lengkapi dengan
uraiannya
yang
telah
dikembangkan dalam silabus.
Dalam
menetapkan
dan
mengembangkan
materi
perlu
diperhatikan
hasil
dari
pengembangan
silabus,
pengalaman
belajar
yang
bagaimana yang ingin diciptakan
dalam proses pembelajaran yang
2.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Meningkatkan kemampuan
pembelajaran (instruktur, guru,
widyaiswara, dosen, dll)
Menghasilkan sumber belajar.
Mengembangkan sistem
belajar mengajar.
Mengembangkan organisasi
menjadi organisasi belajar.
Sebagai petunjuk arah
kegiatan dalam mencapai tujuan.
Sebagai pola dasar dalam
mengatur tugas dan wewenang
bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan
Sebagai pedoman kerja bagi
setiap unsur, baik unsur guru
maupun murid.
8.
Pengertian Media
Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi
dalam proses belajar mengajar.
Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-
3.
a.
2.
b.
c.
d.
PRINSIP-PRINSIP EVALUASI
DALAM PEMBELAJARAN
Dalam mendesain dan melakukan
proses atau kegiatan evaluasi
seorang
guru
hendaknya
mempertimbangkan prinsip-prinsip
berikut:[5]
Prinsip
berkesinambungan
(continuity)
Maksud Prinsip ini adalah kegiatan
evaluasi dilaksanakan secara terusmenerus.
Evaluasi
tidak hanya dilakukan sekali seta
hun atau persemester,
tetapi
dilakukan
secara
berkelanjutan
mulai dari proses pembelajaran
dengan memperhatikan peserta
didik hingga ia tamat dari institusi
tersebut.
prinsip
menyeluruh
(comprehensive)
Prinsip ini maksudnya adalah
dalam melakukan evaluasi haruslah
melihat
keseluruhan dari aspek berfikir
(domain kognitif),aspek nilai atau
sikap
(domain
afektif),
maupun aspek keterampilan
( domain psikomotor) yang ada
pada masing-masing peserta didik.
Prinsip objektivitas (objektivity)
Maksud dari prinsip ini adalah
bahwa
Objektivitas
artinya
mengevaluasi
berdasarkan keadaan yang sesun
gguhnya, tidak dipengaruhi oleh
hal-hal lain yang bersifat emosional
dan irasional.
Prinsip valididitas (validity)
Validitas artinya keshahihan yaitu
bahwa evaluasi yang digunakan
benar-benar
mampu mengukur apa yang hen
dak diukur atau yang diinginkan.
Validitas juga selalu disamakan
dengan ketepatan, misalnya untuk
mengukur partisipasi peserta didik
dalam proses pembelajaran bukan
dievaluasi dengan melihat nilai
ketika ulangan tetapi dilihat juga
mulai dari kehadiran, keaktifan dan
sebagainya.
Sedangkan
evaluasi
pembelajaran
adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh
dalam rangka pengendalian, penjaminandan
penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai
komponen
pembelajaran
berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai
bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
a.
2.
b.
c.
d.