Anda di halaman 1dari 3

WASPADAI OBESITAS PADA ANAK

Siti Sholikha, S.Keb., Bd.


Bangga dan senang mungkin itu yang dirasakan sebagian orangtua ketika
sang buah hati menjadi fokus perhatian lingkungan sekitarnya dikarenakan
postur badan yang bulat mengemaskan lengkap dengan pipi chubi. Banyak yang
mencubit, mencium karena gemas melihatnya. Apalagi adanya anggapan
sebagian masyarakat tentang anak yang sehat adalah anak yang gemuk
semakin memacuh semua orang tua untuk membuat anak mereka menjadi
gemuk. Meskipun demikian anda jangan senang dulu, apabila anak terlalu
gemuk atau obesitas malah akan membuat kondisi anak mudah terserang
penyakit. Obesitas atau kegemukan bukan saja melanda orang dewasa.
Statistik menunjukkan bahwa di banyak negeri, obesitas juga melanda anakanak sampai taraf yang memprihatinkan. Kurangnya pengetahuan orangtua atau
pandangan yang mengatakan anak bertubuh gemuk atau gendut adalah anak
yang sehat dan menggemaskan dapat memperparah kondisi ini. Mengapa
obesitas atau kelebihan berat badan berbahaya? Lalu bagaimana mengatasinya?
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan obesitas pada anak, faktor
yang paling utama adalah genetik (keturunan). Penelitin terbaru menunjukkan
faktor genetik memberikan pengaruh 33% terhadap berat badan seseorang.
Resiko obesitas pada anak akan lebih tinggi dialami oleh anak dari orang tua
yang mengalami obesitas. Selain dari faktor genetikn, faktor yang akan berperan
terhadap kejadian obesitas pada anak adalah lingkungan. Lingkungan ini
termasuk perilaku/pola gaya hidup (apa yang dimakan dan berapa kali seseorang
makan serta bagaimana ativitasnya). Orangtua tentu tidak bisa mengubah gen
yang dimiliki anaknya tetapi dia dapat merubah pola makan dan aktifitasnya.
Perhatikan pola makan anak.
Faktor lain yang dapat menyebabkan obesitas adalah kurangnya aktivitas
fisik. Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak
umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat
atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik,
komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di
depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang
melakukan gerak badan sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.
Ada banyak akibat buruk yang ditibulkan oleh obesitas diantaranyanya
adalah resiko terserang beberapa penyakit berbahaya. Penyakit yang dapat
ditimbulkan akibat obesitas adalah diabetes, darah tinggi, atau penyakit jantung.
Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan dewasa,
kini dapat dialami pada anak akibat timbunan lemak, kolesterol dan gula yang

terdapat dalam tubuh. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar
dialami anak yang mengalami obesitas.
Selain itu, anak-anak dengan kelebihan berat badan atau kegemukan juga
dapat mengalami kesulitan bergerak dan terganggu pertumbuhannya karena
timbunan lemak yang berlebihan pada organ-organ tubuh yang seharusnya
berkembang. Belum lagi efek psikologis yang dialami anak, misalnya ejekan dari
teman-teman sekelas pada anak-anak yang telah bersekolah.
Untuk Anda yang memiliki anak dengan kelebihan berat badan atau
obesitas, hendaknya tidak memaksakan diet ketat untuk anak karena hal ini
dapat

mengganggu

pertumbuhan

dan

kesehatannya.

Sebaliknya

untuk

mengatasi obesitas anak atau mencegah anak Anda agar tidak mengalami
obesitas, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai berikut.
Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak
Kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food, makanan
ringan dalam kemasan, minuman ringan, cemilan manis atau makanan dengan
kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran segar.
Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan anak. Berikan
porsi yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan.
Berikan sarapan dan bekal untuk anak
Sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai harinya. Ini
diperlukan agar anak dapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan mencegah
makan berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan dari rumah, orangtua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari agar anak tidak perlu jajan di
luar.
Perbaiki teknik mengolah makanan
Jangan terlalu banyak menggoreng makanan agar tidak terlalu banyak
lemak yang dikonsumsi. Anda dapat mencoba untuk mengukus, merebus atau
memanggang makanan agar makanan lebih sehat.
Tetapkan aturan makan
Biasakan agar anak Anda makan di meja makan bukan di depan televisi
atau komputer. Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak makanan
yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati tayangan televisi
atau di depan komputer.
Batasi kegiatan menonton televisi, video game atau penggunaan komputer
Melakukan kegiatan tersebut akan membuat anak Anda malas bergerak,
maka diperlukan aturan tegas tentang berapa lama kegiatan ini boleh
dilakukan. Selanjutnya, Anda dapat membantu anak Anda agar menyenangi

hiburan lain seperti bersepeda, bermain bola atau sekedar lompat tali.
Lakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik
Anda dan anak-anak dapat merencanakan untuk melakukan kegiatan
olahraga bersama atau rencanakan liburan bersama di pantai, kebun binatang
atau taman sehingga Anda dan anak dapat lebih banyak berjalan kaki.
Untuk menghitung berat badan ideal buah hati, anda dapat menggunakan
rumus berikut:
Anak dibawah 12 Bulan

Anak 1-10 tahun

Berat Badan Ideal = (Umur dalam

Berat Badan Ideal = (2 x umurdalam

bulan : 2) + 4

tahun) + 8

Anak yang gemuk memang lucu dan menggemaskan. Namun jagalah


buah hati kesayangan kita agar mereka bertumbuh dengan sehat dan juga
memiliki pola hidup dan pola makan yang sehat. Orangtua bertanggung jawab
untuk

memberikan

yang

terbaik

untuk

anak-anak

mereka.

Ingatlah

bahwa obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang bagus bagi seorang anak.

Anda mungkin juga menyukai