MATERI
: PERPINDAHAN PANAS
KELOMPOK : 1/RABU
ANGGOTA
: 1. Bilal Teguh P.
(21030113130158)
(21030113130199)
4. Katerina Nila O.
(21030113120055)
PERPINDAHAN PANAS
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
LABORATORIUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS
DIPONEGORO
Materi
: Perpindahan Panas
Kelompok
: 1/Rabu
Anggota
: 1. Bilal Teguh P
21030113130158
21030113130199
ii
PERPINDAHAN PANAS
INTISARI
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari tentang perpindahan panas antara
sumber panas dan penerima panas. Tujuan dari percobaan ini adalah mampu merangkai aliran
searah maupun lawan arah, mengukur dan mengkalibrasi alat, menghitung harga Ui, Uo, Uc,
Ud dan Rd dari alat serta memberikan rekomendasi terhadap Heat exchanger berdasarkan
nilai Rd yang di dapat. Prinsip percobaan ini adalah mencari overall heat transfer coefficient
(U) pada alat HE dengan variabel skala flowrate. Besarnya panas yang ditransfer dapat
dihitung dengan mengetahui suhu fluida masuk yang dirancang secara single pass dan
dioperasikan secara co-current dan counter current.
Perpindahan panas adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kecepatan perpindahan
panas diantara sumber panas (hot body) dan penerima panas (cold body). Besarnya panas
yang ditransfer dapat dihitung dengan mengetahui perubahan suhu dari fluida masuk dan
keluar pada kecepatan tertentu. Sedangkan pada suhu rata-rata logaritma dapat dihitung dari
perubahan suhu masuk dan keluar, baik dari fluida panas maupun dingin. Menurut cara
penghantar dayanya, perpindahan panas dibedakan menjadi konveksi, konduksi dan radiasi.
Jenis aliran perpindahan panas contohnya aliran co-current dan counter current.
Percobaan dimulai dengan merangkai alat dengan aliran co-current dan counter
current. Heater dinyalakan lalu dioperasikan kemudian mengatur skala pada rotameter hot
fluid. Setiap skala rotameter dicatat flowrate, pengamatan tiap variabel skala rotameter
dilakukan dalam selang waktu 1 menit selama 10 menit dimulai dari menit ke-0. Data-data
yang diperlukan antara lain Thi, Tho, Tci, Tco dan flowrate hot fluid. Jika ingin mengubah
arah aliran fluida, pompa dan heater dimatikan terlebih dahulu. Setelah operasi selesai, pompa
dimatikan dan rangkaian dikembalikan seperti semula.
Berdasarkan hasil percobaan, untuk aliran co-current dengan flowrate 1,5.10-4 m3/s;
2,167.10-4 m3/s; 2,83.10-4 m3/s, nilai TLMTD semakin menurun, Nilai Ui, Ud, Uo, dan Uc
cenderung bertambah. Nilai Rd dari flowrate terkecil ke terbesar semakin menurun. Untuk
aliran counter current dengan flowrate yang sama didapatkan, nilai TLMTD semakin
menurun, Nilai Ui, Ud, Uo, dan Uc cenderung bertambah. Nilai Rd dari flowrate terkecil ke
terbesar juga semakin menurun seiring kenaikan flowrate. Pada flowrate yang sama, nilai Ui
akan selalu lebih besar dari Ud karena adanya perbedaan luas perpindahan panas. Semakin
besar laju alir maka nilai Uc dan Ud juga makin besar dikarenakan nilai U yang berbanding
lurus dengan nilai laju alir. Pada percobaan diperoleh data = 1,03, p = 0,36, dan q = 0,34.
Nilai Rd yang didapat dari percobaan sudah melebihi nilai Rd toleransi yang berarti bahwa
sudah waktunya untuk membersihkan alat.
Saran yang diberikan untuk praktikum selanjutnya pemasangan selang harus
benarbenar rapat dan kuat agar tidak terjadi kebocoran, pembacaan suhu harus cermat dan
teliti, pembacaan skala flowrate harus cermat dan teliti, usahakan alat dalam keadaan kering
agar tidak terjadi kontak dengan arus listrik.
iii
PERPINDAHAN PANAS
SUMMARY
Heat transfer is the study of heat transfer between source of heat and heat recipient. The
experiments are capable of stringing unidirectional flow and opponent directions, measure and
calibrate tools, calculate Ui , Uo , Uc , Ud and Rd of tools and provide recommendations based
on the value of the Heat exchanger Rd. The principle of this experiments are to find the overall
heat transfer coefficient (U) on the tool HE with variable flowrate scale. The amount of heat
transferred can be calculated by knowing the temperature of the fluid entrance single pass and
operated in co-current and counter-current.
Heat transfer is a study of the rate of heat transfer between the heat source ( hot body) and
receiver hot (cold body). The amount of heat transferred can be calculated by knowing the
change in temperature of the fluid in and out at certain speeds. While the average temperature
of the logarithm can be calculated from temperature changes in and out , both hot and cold
fluids. By way of its conductor , heat transfer can be divided into convection, conduction and
radiation. Type heat transfer flow such as co current flow amd counter-current.
The experiments are starts with assembling tools with co-current flow and countercurrent. Heater turned on and operated and then set the scale of the rotameter hot fluid. Each
scale rotameter flowrates noted, observations of each variable scale rotameter done within an
interval of 1 minute for 10 minutes started at minute 0 . The data required included Thi Tho ,
Tci , Tco and hot fluid flowrate . If you want to changed the direction of fluid flow, pump and
heater turned off. After the operation is completed, the pump was turned off and the circuit is
restored.
Based on the experimental results , for the co-current flow with flowrate 1,5.10-4 m3/s;
2,167.10-4 m3/s; 2,83.10-4 m3/s, TLMTD value decrease, value Ui , Ud , Uo , and Uc tend to
increase. Value Rd from the largest to the smallest flowrate decreases. For counter-current
flow with the same flowrate obtained, TLMTD value decrease, value Ui , Ud , Uo , and Uc
tend to increase. Rd value of the smallest to the largest flowrate is also declined with the
increase flowrate. At the same flowrate , the value Ui will always be greater than Ud because
of the wide variation in heat transfer . The greater the flow rate, the Uc and Ud value will be
higher due to the value of U is directly proportional to the flow rate value. In the experimental
data obtained = 1.03 , p = 0.36 and q=0.34. Values Rd obtained from experiments already
exceeds the value Rd tolerance which means that it is time to clean the appliance.
Advice given to the next lab hose fitting must be truly dense and strong to prevent leakage,
temperature readings should be carefully and thoroughly, flowrate scale reading should be
carefully and thoroughly , try the tool in a dry state to avoid contact with electric current .
iv
PERPINDAHAN PANAS
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia yang
berjudul Perpindahan Panas dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, maka
laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Hadiyanto, S.T. M.Sc.selaku dosen pembimbing materi Perpindahan
Panas
2. Mahadhika W. Thorifa selaku asisten pengampu materi Perpindahan Panas
3. Segenap teman-teman yang telah memberikan dukungan baik materil
maupun spiritual.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi segenap
pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk menuju kesempurnaan
laporan ini.
PERPINDAHAN PANAS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
INTISARI ............................................................................................................. iii
SUMMARY........................................................................................................... iv
PRAKATA ............................................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktikum .......................................................................................... 1
1.4 Manfaat Praktikum ........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Perpindahan panas .............................................................................. 3
2.2 Jenis-jenis perpindahan panas ...................................................................... 4
2.3 Asaz Black .................................................................................................... 5
2.4 Overall coeficient heat exchanger ................................................................ 6
2.5 Pengertian Uo,Ui, Ud, Uc ........................................................................... 6
2.6 Pemilihan fluida shell and tube .................................................................... 8
2.7 Penjabaran rumus TLMTD ........................................................................ 8
2.8 Kelebihan dan kekurangan aliran co-current dan counter-current ............... 11
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Rancangan Praktikum................................................................................... 10
3.2 Bahan dan alat yang digunakan .................................................................... 11
3.3 Gambar rangakaian alat ................................................................................ 11
3.4 Prosedur praktikum ...................................................................................... 11
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hubungan Flowrate terhadap Uo dan Ui ...................................................... 15
4.2 Hubungan Flowarate terhadap Uc dan Ud ................................................... 16
LABORATORIUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA 2016
vi
PERPINDAHAN PANAS
vii
PERPINDAHAN PANAS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram alir rancangan praktikum perpindahan panas ................... 11
Gambar 3.2 Rangkaian alat utama praktikum ..................................................... 12
Gambar 4.1 Hubungan flowrate terhadap Uo, Ui ............................................... 14
Gambar 4.2 Hubungan flowrate terhadap Uc dan Ud ......................................... 15
Gambar 4.3 Hubungan flowrate terhadap faktor pengotor ................................. 17
viii
PERPINDAHAN PANAS
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nilai Ui, Uo, Ud pada Aliran Counter Current dan Co-Current ......... 14
Tabel 4.2 Nilai Uc, Ud pada Aliran Counter Current dan Co-Current .............. 15
Tabel 4.3 Nilai Rd pada Aliran Counter Current dan Co-Current....................... 16
Tabel 4.4 Nilai % error antara Nu percobaan dengan Nu model ......................... 20
ix
PERPINDAHAN PANAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Heat Transfer adalah ilmu yang mempelajari tentang kecepatan perpindahan
panas dari sumber panas (heat body) ke penerima panas (cold body). Manfaat ilmu
ini adalah untuk membantu merancang alat yang berhubungan dengan panas atau
preheater, misalnya cooler, condenser, reboiler, dan evaporator.
Pada industri setelah alat preheater dirancang kemudian dibutuhkan
parameter-parameter seperti faktor kekotoran yang mengindikasikan layak atau
tidak suatu alat penukar panas ( Heat exchanger) digunakan dan kapan alat tersebut
perlu dibersihkan (cleaning).
Dengan diketahuinya masih layak atau tidak suatu alat perpindahan panas
yang dapat diketahui dari perhitungan suhu fluida panas masuk (Thi), suhu fluida
panas keluar (Tho), suhu fluida dingin masuk (thi), dan suhu fluida dingin keluar
(tho) berdasarkan pengamatan maka dengan perhitungan neraca panas dapat
mendesain alat penukar panas (Heat exchanger).
PERPINDAHAN PANAS
hD
k
= [
Dv
Cp
]
k
][
1.4
Manfaat Percobaan
Manfaat percobaan ini adalah untuk membantu
memahami dasar
PERPINDAHAN PANAS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Perpindahan Panas
Perpindahan panas adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kecepatan
perpindahan panas diantara sumber panas (hot body) dan penerima panas (cold
body). Salah satu hubungan ini adalah untuk membantu kita dalam perancangan alat
yang berhubungan dengan panas, misalnya cooler, heater, condenser, reboiler, dan
evaporator. Percobaan yang dilaksanakan dengan alat Heat Transfer Bench T.D. 36
yang merupakan alat penukar panas Shell and Tubes dimana alat tersebut terdiri
dari 1 shell dan 5 tubes yang dirancang dengan sistem single pass dapat
dioperasikan secara searah maupun lawan arah baik fluida panas dan fluida dingin
dilewatkan shell maupun tube. Sebagai fluida panas, sebelumnya dioperasikan
maka dibuat dahulu melalui hot tank dengan pemanas listrik. Sebagai fluida dingin
sebelum dioperasikan dibuat dahulu melalui tangki yang merupakan refrigerator.
Prinsip percobaan tersebut adalah akan mencari besarnya overall heat
transfer coefficient (U) pada alat tersebut dengan berbagai variasi kecepatan fluida
panas maupun fluida dingin yang dialirkan pada heat exchanger tersebut. Besarnya
panas yang ditransfer dapat dihitung dengan mengetahui perubaahan suhu dari
fluida masuk dan keluar pada kecepatan tertentu. Sedangkan pada suhu rata-rata
logaritma dapat dihitung dari perubahan suhu masuk dan keluar, baik dari fluida
panas maupun dingin. Dengan persamaan: q=U.A.TLMTD dapat dihitung harga
U dimana besarnya A dihitung dari ukuran alat penukar panas tersebut. Dari
berbagai variasi perubahan kecepatan aliran dapatlah dibuat/dibaca adanya
perubahan harga U terhadap perubahan kecepatan aliran. Untuk mengetahui jumlah
panas yang dipindahkan dipakai heat exchanger (HE).
Ada beberapa jenis heat exchanger, yaitu :
1. Shell and tube heat exchanger
2. Double pipe heat exchanger
3. Extended surface heat exchanger
4. Air cool heat exchanger.
PERPINDAHAN PANAS
Yang umum dipakai adalah shell and tube heat exchanger karena :
1. Memiliki luas permukaan perpindahan panas per satuan volume yang besar
2. Ukuran relatif kecil terhadap hot dry yang besar
3. Untuk area yang kecil cukup dengan double pipe
4. Aliran fluida dapat diatur dengan co-current maupun counter current
5. Terjadi perpindahan panas secara konveksi (antara shell dan fluida) dan
konduksi (antara dinding-dinding shell).
Perpindahan panas yang terjadi di heat exchanger akan didahului dengan
panas yang terjadi di masing-masing pipa dan tergantung pada sifat bahan dan
diameter pipa. Makin besar diameter pipa makin besar perpindahan panasnya.
Biasanya panas yang melewati dinding secara keseluruhan ditentukan oleh
koefisien luas maupun dalam. Untuk konduksi ditentukan oleh tebal pipa dan bahan
pipa. Hantaran panas heat exchanger ditentukan oleh koefisien perpindahan panas
secara menyeluruh (U).
= .. x
PERPINDAHAN PANAS
T2
Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang
panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang
dilepas benda panas
Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila dipanaskan Bunyi Azas Black adalah sebagai berikut : Pada
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih
tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih
rendah. Dirumuskan : Qh = Wh.Cph.(Th1-Th2)
Qc = Wc.Cpc.(Tc1-Tc2)
PERPINDAHAN PANAS
1
1
1
( )( )
1
1
(
1
)+( )( )+( )( )
0
1
1
( )+( )( )+( )( )
PERPINDAHAN PANAS
suatu alat Heat exchanger terdapat zat pengotor yang dapat mengganggu kinerja
heat exchanger. Zat pengotor ini dapat mempengaruhi jumlah panas yang ditransfer
pada alat heat exchanger, sehingga perlu dilakukan pembersihan secara berkala.
Jenis Resistance of Dirt yang paling sering terjadi adalah Fouling.
Fouling
adalah
peristiwa
terakumulasinya
padatan
yang
tidak
Adanya pengotor berat yaitu kerak yang berasal dari hasil korosi atau coke.
Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi
kerak keras.
Akibat fouling :
Rd = Uc.Ud
hio.ho
Ud= A.T
PERPINDAHAN PANAS
Fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube karena tube standar cukup
kuat menahan tekanan yang tinggi.
Fluida dengan viskositas yang lebih rendah dialirkan di dalam tube karena
pengaliran fluida dengan viskositas tinggi di dalam penampang alir yang
kecil membutuhkan energi yang lebih besar.
Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di dalam tube. Diameter tube yang
kecil menyebabkan kecepatan linier fluida (velocity) masih cukup tinggi,
sehingga menghambat fouling dan mempercepat perpindahan panas.
PERPINDAHAN PANAS
Q = mh.Cph.(Thi-Tho)
Panas tersebut secara keseluruhan diterima oleh fluida dingin yang dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Q = mc.Cpc.(Tco-Tci)
Panas yang dilepas oleh fluida panas dan diterima oleh fluida dingin dapat
terjadi karena adanya beda suhu T = Th - Tc yang disebut beda suhu lokal antara
fluida panas dan fluida dingin pada suatu titik atau lokal tertentu, dimana dari ujung
pemasukan sampai ujung pengeluaran harga T selalu berubah. Dengan
menggunakan neraca energi, dapat dirumuskan sebagai berikut.
dq = -mh.Cph.Th = -Ch. Th dimana mh.Cph = Ch
dq = mc.Cpc.Tc = Cc. Tc
dimana mc.Cpc = Cc
dq = -Ch.dTh
dTh =
dq = -Cc.dTc
dTc =
Ch
dq
Cc
Ch
Cc
= (Ch + Cc)
d(T) = U (
1
(T2)
ln
T1
1
1
+ ) + dA
Ch
Cc
1
= (Ch + Cc)
(T2)
T1
= (
ThiTho
q
TcoTci
q
PERPINDAHAN PANAS
(c)
ln T1 =
UA
q
[ ( ) ( ) ]
q = UA
T2T1
T2
)
T1
ln (
Tm = TLMTD =
T2T1
T2
)
T1
ln (
T1T2
T1
)
T2
ln (
Perpindahan panas dari fluida panas ke fluida dingin tergantung pada beda
suhu rata-rata logaritma (LMTD), luas permukaan perpindahan panas (A), dan
overall heat transfer coefficient (U).
Persamaan ini hanya berlaku untuk keadaan :
1. Cairan dalam keadaan steady state dan kecepatan aliran konstan
2. U dan A konstan
3. Cp konstan walau suhu berubah
4. Panas yang hilang di sekeliling di abaikan
5. Berlaku untuk co-current dan counter current
6. Tidak berlaku untuk aliran silang
7. Dalam sistem tidak ada perbedaan fase
Kekurangan
tidak mungkin didapat salah satu fluida yang keluar mendekati suhu masuk
fluida lain
2. Counter-Current
Kelebihan
panas yang dihasilkan cukup besar dibandingkan co-current
10
PERPINDAHAN PANAS
suhu keluar dari salah satu fluida dapat mendekati suhu masuk fluida lain
bahan konstruksi lebih awet karena thermal stress-nya kecil
Kekurangan
Tidak dapat dipakai untuk mengubah suhu fluida dengan cepat
Kurang efisien jika dipakai untuk menaikkan suhu fluida dingin untuk batas
tertentu.
11
PERPINDAHAN PANAS
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Rancangan Praktikum
3.1.1 Rancangan Praktikum
Dalam kegiatan praktikum perpindahan panas ini, akan mendapatkan data
suhu dari 0 sampai 10 menit tiap 1 menit. Dari data ini kemudian dibuat tabel dan
digunakan untuk mengitung Ui,Uo,Uc,Ud,Rd selanjutnya dibuat grafik hubungan
variabel vs Uc,Ud,Ui,Uo,Rd. Setelah itu, mencari nilai ,p, q dan memberikan
rekomendasi pada heat exchanger. Variabel berubah yaitu flowrate hot fluid, jenis
aliran.
Persiapan alat
12
PERPINDAHAN PANAS
13
PERPINDAHAN PANAS
14
PERPINDAHAN PANAS
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hubungan Flowrate Terhadap Uo Ui praktis pada suhu awal fluida panas
470C
Tabel 4.1 Hubungan Flowrate Terhadap Uo Ui praktis pada suhu awal fluida panas 470C
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10
2,83.10
Counter Current
Co-current
Uo
(J/s.m2.C)
Ui
(J/s.m2.C)
Uo
(J/s.m2.C)
Ui
(J/s.m2.C)
2169,35
1988,72
917,486
841,092
3060,55
2805,71
1424,18
1305,59
3425,02
3139,83
2220,30
2035,43
-4
-4
4000
3500
U (J/m2sC)
3000
Co-Current
Ui
2500
Co-Current
Uo
2000
1500
Counter
Current Ui
1000
500
Counter
Current Uo
0
0.00015
0.0002167
Flowrate
0.000283
(m3/s)
Gambar 4.1 Grafik flowrate terhadap nilai Ui dan Uo praktis pada suhu awal fluida
panas 470C
Dari grafik dijelaskan bahwa semakin besar nilai flowrate, maka nilai Ui
maupun Uo cenderung meningkat. Hal ini sesuai dengan persamaan :
Qh
Qh
(Kern, 1980)
15
PERPINDAHAN PANAS
pencampuran antara fluida panas dan fluida dingin juga makin cepat sehingga akan
meningkatkan nilai koefisien perpindahan panasnya (Basri, 2011).
4.2 Hubungan Flowrate Terhadap Uc dan Ud pada suhu awal fluida panas
470C
Tabel 4.2 Hubungan Flowrate Terhadap Uc dan Ud pada suhu awal fluida panas
470C
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10
2,83.10
-4
-4
Counter Current
Co-current
Uc
Ud
Uc
Ud
907,472
2079,043
880,740
879,2895
1002,029
2933,132
979,729
1364,892
1118,757
3282,429
1080,816
2127,872
5000
4500
4000
Uc CoCurrent
Ud CoCurrent
Uc Counter
current
Ud Counter
current
U (J/m2sC)
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0.00015
0.0002167
0.000283
Flowrate (m3/s)
Gambar 4.2 Grafik flowrate terhadap nilai Uc dan Ud Ud pada suhu awal
fluida panas 470C
Pada grafik diketahui bahwa nilai Uc dan Ud cenderung meningkat seiring
dengan peningkatan laju alir fluida panas. Hal ini disebabkan karena dengan
meningkatnya laju alir, maka transfer panas dari fluida panas ke fluida dingin
menjadi lebih cepat. Sesuai dengan persamaan : U . A . TLMTD= vh. h . Cph.
Dimana, U = koefisien perpindahan panas
vh = laju alir fluida panas
T = perubahan suhu
TLMTD= beda suhu rata-rata logaritma (oC)
16
PERPINDAHAN PANAS
= densitas
Cph = kalor jenis
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin nilai koefisien
perpindahan panas (U) berbanding lurus dengan laju alir fluida (vh), sehingga
semakin besar laju alir maka nilai U akan semakin besar. Selain itu, dari grafik juga
diketahui bahwa nilai Uc selalu lebih besar daripada nilai Ud. Hal ini disebabkan
karena adanya proses fouling. Fouling adalah peristiwa dimana kerak ataupun
impuritas lain yang terakumulasi dalam heat exchanger selama pemakaian,
sehingga nilai Ud selalu lebih rendah dari nilai Uc (Basri,2011).
4.3 Hubungan Suhu Terhadap Ud Praktis
Tabel 4.3 Hubungan Suhu Terhadap Ud
Flowrate
Ud Co-current
Ud Counter current
(m3/s)
(J/s.m2.C)
(J/s.m2.C)
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
47 oC
55 oC
47 oC
55 oC
879,2895
1023,511
2079,043
3210,738
1364,892
1645,122
2933,132
3855,947
2127,872
2186,306
3282,429
3988,778
4500
4000
Ud Co Current 1,5.10-4m3/s
3500
Ud Counter Current 1,5.10-4
m3/s
Ud
3000
2500
Ud Co Current 2,167.104m3/s
2000
Ud Counter Current
2,167.10-4 m3/s
1500
1000
Ud Co Current 2,83.10-4m3/s
500
0
52
57
Suhu (C)
17
PERPINDAHAN PANAS
lebih tinggi dibandingkan perubahan suhu pada aliran co-current. Hal ini dapat
dibuktikan dengan persamaan berikut.
Q
U= A.TLMTD
Q= vh. h . Cph. Th
Sehingga . A. TLMTD = vh. h . Cph. Th
Berdasarkan persamaan tersebut, U berbanding lurus dengan perubahan suhu.
Oleh karena itu, semakin tinggi suhu, nilai U (dalam hal ini Ud) akan semakin
tinggi.
4.4 Membandingkan nilai Ud teoritis dan Praktis pada suhu 470C
Tabel 4.4 Nilai Rd pada Aliran Counter Current dan Co-Current
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
Counter Current
Ud Teoritis
Ud Praktis
Co-current
Ud Teoritis
Ud Praktis
947,3415
2079,043
919,4524
879,2895
1045,978
2933,132
1022,717
1364,892
1167,724
3282,429
1128,154
2127,872
3500
3000
U (J/m2sC)
2500
Ud Teoritis Co-Current
47C
2000
1500
Ud Praktis Co-Current
47C
1000
Ud Teoritis Counter
Current 55C
500
Ud Praktis Counter
Current 55C
0
0.00015
0.0002167
Flowrate
0.000283
(m3/s)
18
PERPINDAHAN PANAS
alir. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan untuk nilai Ud teoritis dengan
rumus sebagai berikut :
U=
1
1
1
( )( )
1
U= A.TLMTD
Sehingga . A. TLMTD = vh. h . Cph. Th
Berdasarkan persamaan tersebut, U berbanding lurus dengan perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu, nilai U (dalam hal ini Ud praktis) akan semakin tinggi. Oleh
karena itu, semakin tebal dinding harga Ud teoritis semakin kecil, maka harga Ud
praktis cenderung naik signifikan dari Ud teoritis.
4.5 Hubungan Flowrate terhadap Rd pada Suhu 47 0C dan 55oC
Tabel 4.4 Nilai Rd pada Aliran Counter Current dan Co-Current
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
Rd Counter Current
47oC
0,00062
0,00066
0,00059
55oC
0,00107
0,00107
0,00078
Rd Co-Current
47oC
0,00001
0,00029
0,00046
55oC
0,00135
0,00107
0,00130
19
PERPINDAHAN PANAS
0.0016
0.0014
0.0012
Rd
0.001
Rd Co-Current 47C
0.0008
Rd Co-Current 55C
0.0006
0.0004
0.0002
0
0.00015
0.0002167
0.000283
Rd Toleran =
0,00052
Rd =Ud - Uc
Dari data Rd yang didapat, baik itu aliran co-current maupun counter-current,
dapat disimpulkan bahwa heat exchanger ini sudah saatnya harus dibersihkan
karena nilai Rd yang diperoleh sudah melampaui batas nilai Rd toleransi yang
diperbolehkan, yaitu Rd = 0,003 (hr)(ft2)(F)/Btu = 0,00052 (s)(m2)(C)/J (Kern,
Process Heat Transfer Hal. 108).
4.6 Koefisien , p, dan q
Peristiwa perpindahan panas disini terjadi dengan cara gabungan konduksi
dan konveksi, tidak ada perubahan fase dan tidak ada radiasi yag signifikan.
Persamaan:
hD
k
=[
DeGs p Cp
] [ k ]
Merupakan rumus utama dari Bilangan Nusselt (Nu) yaitu rasio perpindahan
panas konveksi dan konduksi normal terhadap batas dalam kasus perpindahan
20
PERPINDAHAN PANAS
panas konveksi dan konduksi normal terhadap batas dalam kasus perpindahan
panas pada permukaan fluida. Nilai , p dan q dapat dihitung dengan cara numerik.
Unuk mendapatkan nilai-nilai konstanta , p dan q maka diperlukan 3 persamaan.
Oleh karena itu, diambil nilai-nilai Bilangan Nusselt, Prandtl dan Reynold dari 3
skala rotameter pada jenis aliran counter current.
Skala 3,5 :
hDi
k
=[
DeGs p Cp
] [ k ]
38,03 =[5120,76]p[4,89]q
Log 38,03= log + p log 5120,76+ q log 4,89
1,58 = log + p 3,70 + q 0,689....1)
Skala 13 :
hDi
k
=[
DeGs p Cp
] [ k ]
=[
DeGs p Cp
] [ k ]
21
PERPINDAHAN PANAS
x 0,288
x 0,24
= 0,36 [
Nu Model
hoDo
k
= 0,36 [
Nu percobaan
DeGs 0,55 Cp 0,33
] [ k ]
hoDo
k
= 0,36 [
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10
2,83.10
Nu
Nu
Model
Percobaan
% error
Nu
55oC
Nu
Model
Percobaan
% error
9,15516
0,000954766
99,98957 10,08791
18,7168
85,53439
10,70184
0,001106693
99,98966 10,81714
20,469
89,23612
12,28743
0,001096251
99,99108 11,81962
21,752
84,0385
-4
-4
22
PERPINDAHAN PANAS
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Semakin besar nilai flowrate, maka nilai Ui dan Uo juga semakin besar. Hal ini
disebabkan karena semakin besar laju alir massa, maka kontak antara fluida
panas dan fluida dingin akan semakin cepat pula, sehingga koefisien
perpindahan panas akan semakin besar pula.
2. Semakin tinggi flowrate, maka nilai Uc dan Ud juga meningkat. Hal ini
dikarenakan nilai U berbanding lurus dengan nilai laju alir.
3. Semakin tinggi suhu, nilai U (dalam hal ini Ud Teoritis) akan semakin tinggi.
4. Semakin tinggi suhu, nilai U (dalam hal ini Ud) akan semakin tinggi.
5. Rd deposited lebih besar daripada Rd allowed yaitu 0,00052 (s)(m2)(C)/J yang
berarti bahwa alat sudah saatnya dibersihkan.
6. Nilai , p, dan q yang diperoleh yaitu = 1,03; p = 0,36; dan q = 0,34
5.2 Saran
1. Pemasangan selang harus benar-benar rapat dan kuat agar tidak terjadi
kebocoran.
2. Pembacaan suhu harus cermat dan teliti.
3. Pembacaan skala flowrate harus cermat dan teliti.
4. Usahakan alat dalam keadaan kering agar tidak terjadi kontak dengan arus listrik.
23
PERPINDAHAN PANAS
DAFTAR PUSTAKA
Basri,
2011.
Perpindahan
Panas.
Dikutip
dari
24
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
MATERI
: PERPINDAHAN PANAS
KELOMPOK : 1/RABU
ANGGOTA
: 1. Bilal Teguh P.
(21030113130158)
2. Firman Agum G.
(21030113140152)
3. Irma Sari
(21030113130199)
4. Katerina Nila O.
(21030113120055)
I. HASIL PERCOBAAN
Co-current
55 C 9
13
17
47oC 9
13
17
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tco
Tci
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tci
Tco
0
55
50
32
34
50
46
34
32
48
44
31
33
47
43
33
1
55
50
32
34
50
46
34
32
48
44
31
33
47
43
33
2
54
49
32
34
50
46
34
32
48
43
31
33
46
42
33
3
54
49
32
34
50
45
34
32
48
43
31
33
46
42
33
Waktu
4 5 6
53 53 52
48 48 47
32 32 32
34 34 34
49 49 49
45 45 45
34 34 34
32 32 32
48 47 47
43 43 42
31 31 31
33 33 33
46 45 45
42 42 42
33 33 33
33
33
33
33
33
33
33
T
LMTD
16,37
33
Ratarata
52,73
47,91
32
34
49,09
44,91
33,91
31,82
47,09
42,55
31
32,91
45,64
42
32
33
42,23
39,64
32
33
40,55
38,09
32
33
10
51
46
34
33
47
43
34
33
45
42
Ratarata
53,09
48,18
34,73
33,64
48,64
44,56
34
33
45,82
42,72
T
LMTD
17,09
7
52
47
32
34
49
44
34
32
47
42
31
33
45
41
33
8
51
47
32
34
48
44
34
32
46
42
31
33
45
41
33
9
51
46
32
34
48
44
34
31
46
41
31
33
44
41
33
10
50
46
32
34
48
44
33
31
45
41
31
32
44
41
32
33
33
33
33
44 44 43 43 43 43 42 42 42 42 42
40 40 40 40 40 40 39 39 39 39 39
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
42 41 41 41 41 40 40 40 40 40 40
39 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
33
33
33
33
33
33
33
3
54
49
35
34
49
45
34
33
46
43
Waktu
4 5 6
53 53 53
49 48 48
35 35 34
34 34 34
49 49 48
45 45 44
34 34 34
33 33 33
46 46 46
43 43 43
33
33
33
13,03
11,16
11,41
9,22
7,38
Counter Current
Suhu Flowrate Suhu
(L/menit)
0
o
55 C 9
Thi
55
Tho 50
Tco 36
Tci
35
13
Thi
51
Tho 46
Tco 34
Tci
33
17
Thi
47
Tho 43
1
55
50
36
34
50
46
34
33
46
43
2
54
49
35
34
50
46
34
33
46
43
7
53
47
34
33
48
44
34
33
46
43
8
52
47
34
33
47
43
34
33
45
42
9
51
47
34
33
47
43
34
33
45
42
13,90
12,59
47oC 9
13
17
Tco
Tci
Thi
Tho
Tco
Tci
Thi
Tho
Tco
Tci
Thi
Tho
Tco
Tci
34
33
47
43
33
32
44
41
32
32
42
39
32
32
33
33
47
43
33
32
44
41
32
32
41
39
32
32
33
33
46
42
33
32
44
40
32
32
41
39
32
32
33
33
46
42
33
32
43
40
32
32
41
38
32
32
33
33
46
42
33
32
43
40
32
32
41
38
32
32
33
33
45
42
33
32
43
39
32
32
41
38
32
32
33
33
45
42
33
32
43
39
32
32
40
38
32
32
33
33
45
41
33
32
42
39
32
32
40
38
32
32
33
33
45
41
33
32
42
39
32
32
40
38
32
32
33
33
44
41
33
32
42
39
32
32
40
38
32
32
33
33
44
41
32
32
42
39
32
32
40
38
32
32
33,09
33
45,45 11,16
41,81
32,9
32
42,91 8,52
39,72
32
32
40,63 6,67
38,27
32
32
Asisten
(Noviar Triastuti)
NIM. 21030112130089)
LEMBAR PERHITUNGAN
A. Data Heat exchanger
1. Flowrate cold fluid : 25 = 41,417 L/menit = 0,00069 m3/s
2. Skala rotameter hot fluid : 9 (20l/m); 13 (23 l/m) ; 17 (24 l/m)
3. Suhu awal hot fluid : 47 oC dan 50oC
4. Panjang Heat exchanger : 23,6 in = 0,59994 m = 1,9683 ft
5. Jumlah tube Heat exchanger = 5
6. Diameter dalam (Di) : 0,795 in = 0,020193 m = 0,06625 ft
7. Diameter luar (Do) : 0,866 in = 0,0219964 m = 0,07217 ft
8. Luas dalam pipa (Ai) : 5.Di.l = 0,19003 m2 = 2,048316 ft2
9. Luas luar pipa (Ao) : 5 .Do.l= 0,20729 m2 = 2,23135 ft2
B. Perhitungan T LMTD
1
55
50
36
34
50
46
34
33
46
43
33
33
47
43
33
32
44
41
32
32
41
2
54
49
35
34
50
46
34
33
46
43
33
33
46
42
33
32
44
40
32
32
41
3
54
49
35
34
49
45
34
33
46
43
33
33
46
42
33
32
43
40
32
32
41
Waktu
4 5 6
53 53 53
49 48 48
35 35 34
34 34 34
49 49 48
45 45 44
34 34 34
33 33 33
46 46 46
43 43 43
33 33 33
33 33 33
46 45 45
42 42 42
33 33 33
32 32 32
43 43 43
40 39 39
32 32 32
32 32 32
41 41 40
7
53
47
34
33
48
44
34
33
46
43
33
33
45
41
33
32
42
39
32
32
40
8
52
47
34
33
47
43
34
33
45
42
33
33
45
41
33
32
42
39
32
32
40
9
51
47
34
33
47
43
34
33
45
42
33
33
44
41
33
32
42
39
32
32
40
10
51
46
34
33
47
43
34
33
45
42
33
33
44
41
32
32
42
39
32
32
40
Ratarata
53,09
48,18
34,73
33,64
48,64
44,56
34
33
45,82
42,72
33,09
33
45,45
41,81
32,9
32
42,91
39,72
32
32
40,63
T
LMTD
17,09
13,90
12,59
11,16
8,52
6,67
Tho
Tco
Tci
39 39 39 38 38 38 38 38 38 38 38 38,27
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Aliran Co-Current
Suhu Flowrate Suhu
55oC 9
13
17
47oC 9
13
17
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tco
Tci
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tci
Tco
Thi
Tho
Tci
Tco
0
55
50
32
34
50
46
34
32
48
44
31
33
47
43
33
1
55
50
32
34
50
46
34
32
48
44
31
33
47
43
33
2
54
49
32
34
50
46
34
32
48
43
31
33
46
42
33
3
54
49
32
34
50
45
34
32
48
43
31
33
46
42
33
Waktu
4 5 6
53 53 52
48 48 47
32 32 32
34 34 34
49 49 49
45 45 45
34 34 34
32 32 32
48 47 47
43 43 42
31 31 31
33 33 33
46 45 45
42 42 42
33 33 33
33
33
33
33
33
33
33
7
52
47
32
34
49
44
34
32
47
42
31
33
45
41
33
8
51
47
32
34
48
44
34
32
46
42
31
33
45
41
33
9
51
46
32
34
48
44
34
31
46
41
31
33
44
41
33
10
50
46
32
34
48
44
33
31
45
41
31
32
44
41
32
33
33
33
33
44 44 43 43 43 43 42 42 42 42 42
40 40 40 40 40 40 39 39 39 39 39
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
42 41 41 41 41 40 40 40 40 40 40
39 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
Ratarata
52,73
47,91
32
34
49,09
44,91
33,91
31,82
47,09
42,55
31
32,91
45,64
42
32
33
42,23
39,64
32
33
40,55
38,09
32
33
T
LMTD
16,37
13,03
11,16
11,41
9,22
7,38
Co Current
o
Suhu ( C)
47
55
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
Hot Fluid
Th (C)
Qh (J/s)
4,82
4,18
4,54
3,64
3,09
2,46
2980,313
3761,894
5312,397
2264,826
2779,919
2892,011
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
1,5.10-4
2,167.10-4
2,83.10-4
Cold Fluid
Tc (C)
2
2,09
1,91
1
1
1
Qc (J/s)
6275,471
6558,012
5994,095
3134,996
3134,996
3134,996
Counter Current
Suhu (oC)
Hot Fluid
Flowrate
Th (C)
Cold Fluid
Qh (J/s)
(m3/s)
47
1,5.10
4,91
-4
2,83.10-4
55
6750,818
1,5.10-4
Qc (J/s)
1,09
3415,168
3133,920
0,09
282,097
0,9
2821,545
7051,876
-4
4,08
7583,685
2,167.10
3,1
7261,877
2,83.10-4
-4
2,167.10
Tc (C)
(m3/s)
1,5.10-4
2,167.10
Flowrate
3,64
-4
3,19
7081,881
7051,876
-4
1,5.10
2,167.10
-4
2,83.10-4
2,83.10-4
5842,711
2,36
Jenis Aliran
Suhu (oC)
Flowrate
(m3/s)
T LMTD
1,5.10-4
47
2,167.10
2,83.10
Co Current
Ui
UO
17,09
917,486
841,092
879,2895
13,90
1424,18
1305,59
1364,892
12,59
2220,30
2035,43
2127,872
-4
-4
Ud
Jenis Aliran
Suhu (oC)
Flowrate
(m3/s)
T LMTD
1,5.10-4
47
2,167.10
2,83.10
Counter Current
Ui
UO
Ud
16,37
2169,35
1988,72
2079,043
12,93
3060,55
2805,71
2933,132
11,16
3425,02
3139,83
3282,429
-4
-4
Suhu (oC)
47
Flowrate
(m3/s)
1,5.10-4
1
1
1
+ ln ( ) + ( )
1
1
1
+ ln ( ) + ( )
Jenis Aliran
Co Current
T LMTD
Ui teoritis
17,09 958,754
UO teoritis
880,150
Ud teoritis
919,4524
5842,711
2,167.10-4
2,83.10
13,90 1066,43
979,001
1022,717
12,59 1176,37
1079,93
1128,154
-4
Jenis Aliran
Flowrate
Suhu (oC)
Counter Current
(m3/s)
T LMTD
Ui teoritis
UO teoritis Ud teoritis
870,640
16,37
987,836
906,847
947,3415
204,372
12,93
1090,68
1001,26
1045,978
849,978
11,16
1217,64
1117,81
1167,724
Qh
1,5.10-4
47
2,167.10
2,83.10
-4
-4
0,656168
= 0,06625 0,031167
= 0,0129 ft2 =8,458.10-4 m2
0,1046
(Kern eq 7.1 , Process Heat transfer, page 138)
Mass velocity
w
Gs = as
(Kern eq 7.2)
Res= DeGs
jH
Pr = [Cpk ]1/3
k Cp 1/3
ho = jHDe
[ k ] s
0,14
s =[w ] = 1
= 50,496
= 0,0172 ft2 =1,598.10-3
144 x 1
Mass Velocity
W
v
Gt = at
= at
Ret = DeGt (Kern eq 7.2)
jH
Pr = [Cpk ]1/3
k Cp 1/3
hi = jHDe
[ k ] s
0,14
t =[w ] = 1
hio = hi
Uc =
Ai
= hi
A
hohio
hio +ho
Di
Do
(Kern, eq 6.5)
(Kern, eq 6.7)
1. Co-Current
Shell side
Suhu
Skala
flowrate
(m3/detik)
47
3,5
1,5.10-4
55
k (W/m,
C)
0,6127
2,167.10-4
32,865
995,6
7,5396
0,6130
2,83.10-4
31,955
995,6
7,6954
0,6144
3,5
1,5.10-4
33
994,6
7,5336
0,6240
6,2
2,167.10-4
33
994,6
7,5336
0,6240
2,83.10-4
33
994,6
7,5336
0,6240
Pr
Gs
Re (shell)
jH
Ho
4174
1,7236
124,614
5878,835
65
1935,882
4174
1,7251
180,021
8466,709
72
2147,068
4174
1,7355
235,065
10831,744
79
2375,729
4174
1,7145
124,490
5859,665
90
10892,524
4174
1,7145
179,847
8465,263
98
11860,748
4174
1,7145
234,871
11055,235
100
12102,804
Tube Side
Suhu
Skala
55
(kg/m
s) x10^4
7,5165
6,2
Cp (J/kg) C)
47
33
(kg/m3)
995,6
Tc avg
3,5
flowrate
(m3/detik)
1,5.10-4
(kg/m s)
x10^4
5,4937
k (W/m, C)
50,32
(kg/m3)
986,9
Th avg
0,6212
6,2
2,167.10-4
47
994,2
5,7869
0,6114
2,83.10-4
44,82
989,4
6,0153
0,6141
3,5
1,5.10-4
42
994,4
7,1604
0,6227
6,2
2,167.10-4
39,64
995,1
7,3896
0,6198
2,83.10-4
Cp (J/kg
C)
4174
Pr
38,09
995,6
jH
7,5401
hi
0,6178
Gt
Re
(tube)
hio
Rd
1,7119
124,614
5878,83
65
1760,18
1615,90
0,00001
4174
1,7130
180,021
8466,71
72
1962,89
1802,0
0,00029
4174
1,7246
235,065
10831,7
79
2159,98
1982,93
0,00046
4174
1,6868
124,490
5859,66
90
8318,61
7636,73
0,00135
4174
1,7073
179,847
8465,26
98
9217,65
8462,08
0,00107
4174
1,7206
234,871
11055,2
100
11425,1
10488,5
0,00130
2. Counter-current
Shell side
Suhu Skala
47
55
(kg/m3)
(kg/m
s) x10^4
k (W/m,
C)
34,185
994,4
7,3567
0,6255
2,167.10-4
33,5
995,1
7,4589
0,6246
2,83.10-4
33,045
994,3
7,5268
0,6240
3,5
1,5.10-4
35,59
993,7
7,1469
0,6272
6,2
2,167.10-4
34,18
994,2
7,3574
0,6255
2,83.10-4
35,23
993,9
7,2007
0,6268
Tc avg
3,5
flowrate
(m3/detik)
1,5.10-4
6,2
Cp (J/kg) C)
Pr
Gs
Re (shell)
jH
Ho
4178,3579
1,7002
276,571
13232,556
65
1328,475
4176,02375
1,7085
373,644
17132,273
71
1774,43
4175,3276
1,7141
470,156
22744,525
79
2061,353
4174
1,6817
389,722
19336,324
95
2360,974
4174
1,6996
442,452
21324,533
98
2645,081
4174
1,6863
494,814
24367,341
100
2932,821
Tube Side
(kg/m3)
(kg/m
s) x10^4
k (W/m,
C)
50,635
986,1
5,4659
0,6456
2,167.10-4
46,6
987,5
5,8222
0,6419
2,83.10-4
44,27
988,0
5,9687
0,6382
3,5
1,5.10-4
43,5
993,9
7,0147
0,6246
6,2
2,167.10-4
48,68
992,2
6,5116
0,6311
2,83.10-4
50,64
987,8
5,4655
0,6456
Suhu
Skala
55
3,5
1,5.10-4
6,2
47
flowrate
(m3/detik)
Th avg
Cp
(J/kgC)
4178,357
Pr
Gt
1,5237
205,694
Re
(shell)
13005,6
4176,023
1,5588
278,095
4175,327
1,5747
4174
jH
hi
hio
Rd
65
1850,090
1698,439
0,00062
16507,4
71
2055,713
1887,207
0,00066
350,346
20285,7
79
2297,245
2108,941
0,00059
1,6736
292,318
14401,9
54
6386,272
5862,793
0,00107
4174
1,6269
331,149
17575,5
77
8944,951
8211,739
0,00107
4174
1,5232
368,837
23322,6
99
11013,23
10110,48
0,00078
PROSEDUR ANALISA
NO
1.
2.
DIPERIKSA
TANGGAL
18 Mei 2016
22 Mei 2016
KETERANGAN
Format Laporan
ACC
TANDA
TANGAN