Anda di halaman 1dari 3

ANTAM Menunjuk PT PGN LNG Indonesia untuk Penyediaan Gas Bumi

Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Pabrik Feronikel dalam Upaya


Untuk Menurunkan Biaya Produksi
Jakarta, 27 Oktober 2015 - PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM; ASX -ATM; IDX-ANTM) mengumumkan
bahwa Perseroan telah menunjuk PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk, untuk menyediakan gas bumi hasil regasifikasi sebagai bahan bakar pembangkit listrik
guna keperluan pengolahan feronikel di pabrik feronikel Pomalaa. Penggunaan bahan bakar gas ini akan
semakin menurunkan biaya produksi feronikel ANTAM yang saat ini sudah berada dalam posisi kuartil
pertama produsen feronikel berbiaya rendah secara global. Penunjukan PT PGN LNG Indonesia telah
melalui proses lelang berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman mengatakan:
"Melalui penggunaan gas, kami akan dapat lebih menurunkan biaya produksi feronikel sehingga
menjadikan ANTAM menjadi lebih kompetitif serta menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dari
lini usaha nikel."
Saat ini ANTAM mengoperasikan 8x17MW Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berteknologi
dual fired yang menggunakan BBM sebagai sumber energi listrik. PLTD ANTAM bersifat dual fired dan
dapat menggunakan BBM atau gas sebagai sumber energi. ANTAM saat ini tengah melakukan retrofit
peralatan yang diperlukan untuk menggunakan gas. Perubahan bahan bakar PLTD dari BBM ke gas akan
mengurangi biaya produksi feronikel sekitar US$1 per pon Ni.
ANTAM juga tengah menyelesaikan pembangunan PLTU batubara berkapasitas 2x30MW guna menyuplai
fasilitas pendukung pabrik feronikel di Pomalaa. Pembangunan PLTU batubara tersebut merupakan
bagian dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) yang akan meningkatkan kapasitas
produksi feronikel ANTAM dari 18.000-20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27.000-30.000 TNi
per tahun. Penyelesaian pembangunan PLTU Batubara tersebut ditargetkan di akhir tahun 2015.

http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&lang=id&id=838

ANTAM Menandatangani Kontrak EPC Pembangunan PLTU Batubara


Berkapasitas 2 X 30 MW Untuk Proyek Modernisasi Dan Optimasi Pabrik
Feronikel Pomalaa
Jakarta, 17 Desember 2012 PT ANTAM (Persero) Tbk (ASX - ATM; IDX ANTM; ANTAM)
mengumumkan bahwa perusahaan telah melakukan penandatanganan kontrak EPC (Engineering,
Procurement, and Construction) pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebagai
bagian dari proyek Modernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel Pomalaa. PLTU batubara dengan tipe
Circulating Fluidised Bed (CFB) ini memiliki kapasitas 2 X 30 MW dengan nilai EPC US$145 juta dan akan
dibangun oleh Sumitomo Corporation sebagai kontraktor utama. Setelah PLTU batubara ini beroperasi,
biaya energi feronikel ANTAM diharapkan dapat turun sekitar 15%-20%.
Pembangunan PLTU batubara Pomalaa ditujukan untuk meme-nuhi kebutuhan listrik fasilitas pendukung
pabrik FeNi I, II dan III. ANTAM saat ini tengah melakukan modernisasi dan optimasi pabrik FeNi I di
Pomalaa yang sudah beroperasi sejak tahun 1976. Proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel juga
mencakup pembangunan fasilitas pelabuhan yang lebih besar dan fasilitas belt conveyor untuk
transportasi umpan bijih nikel ke pabrik. Pembangunan PLTU batubara Pomalaa akan memerlukan waktu

25 bulan untuk Unit-1 dan 28 bulan untuk Unit-2. PLTU batubara Pomalaa membutuhkan sekitar 300.000
ton batubara kalori rendah setiap tahun dengan nilai kalori 4.200 kcal/kg (GAR).
Proyek-proyek pertumbuhan ANTAM yang berorientasi hilir juga masih berjalan on track. Sebagai contoh,
sampai dengan akhir Oktober 2012, konstruksi proyek CGA Tayan telah mencapai 81,5% dan diharapkan
sudah memasuki commissioning pada akhir tahun 2013.

http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&lang=id&id=509

ANTAM Menandatangani Nota Kesepahaman Pembelian Listrik Dengan


PLN Untuk Proyek Feni Halmahera Dan Dengan Hutama Karya Untuk
Pembangunan Township Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara
Jakarta, 23 Maret 2011 PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM; ASX ATM; IDX ANTM), mengumumkan
bahwa tahap awal proyek feronikel (FeNi) Halmahera telah dimulai dengan adanya penandatanganan
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) antara ANTAM dengan PT PLN (Persero)
(PLN) untuk kerjasama jual beli tenaga listrik. Pada kesempatan yang sama, ANTAM juga
menandatangani MoU dengan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) untuk pengembangan
kawasan hunian dan fasilitas pendukung (townsite) untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Maluku
Utara yang berlokasi di wilayah Buli, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.
Kerjasama ANTAM dengan PLN meliputi pembelian tenaga listrik dari PLN selama 30 tahun untuk operasi
dan infrastruktur proyek FeNi Halmahera milik ANTAM. PLN berencana membiayai, membangun dan
mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas total 260MW untuk kebutuhan pabrik feronikel ANTAM
yang baru di Halmahera. Kerjasama ini merupakan model bisnis baru bagi PLN, dimana kali ini PLN
membangun pembangkit baru yang khusus dioperasikan untuk menyuplai tenaga listrik ke ANTAM.
Sedangkan kerjasama antara ANTAM dengan Hutama Karya meliputi pembangunan kawasan hunian
beserta fasilitas pendukung (townsite) untuk UBPN Maluku Utara. Kerjasama ini meliputi konsep
perencanaan, strategi investasi, bentuk kolaborasi dengan mitra strategis, rencana kerja pembangunan
hingga pengelolaan (estate management).
Direktur Utama ANTAM, Alwin Syah Lubis, mengatakan:
"Kerjasama ini adalah langkah yang strategis dalam upaya ANTAM untuk terus bertumbuh melalui
eksekusi sinergi antara BUMN dalam mencapai tujuan korporasi, sekaligus dapat memberikan nilai
tambah bagi masing-masing BUMN dan kepada masyarakat di sekitar wilayah pertambangan.
Proyek FeNi Halmahera merupakan proyek nikel utama ANTAM yang berlokasi di Buli, Kabupaten
Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Proyek ini meliputi operasi penambangan bijih nikel dan
pembangunan pabrik feronikel dengan kapasitas 27.000 ton nikel dalam feronikel. Dengan estimasi nilai
proyek sekitar US$1,6 miliar, proyek ini akan semakin meningkatkan nilai perusahaan, dan diharapkan
telah dapat beroperasi pada tahun 2014.

http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&lang=id&id=442

ANTAM Menetapkan Konsorsium PT Nava Bharat Indonesia Dan PT

Indika Energy Tbk. Sebagai Calon Mitra Dalam Pembangunan PLTU


Pomalaa
Jakarta, 11 Maret 2009 - PT ANTAM Tbk (IDX-ANTM; ASX-ATM) mengumumkan bahwa perusahaan
telah menetapkan konsorsium PT Nava Bharat Indonesia dan PT Indika Energy Tbk. sebagai calon mitra
kerjasama dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pomalaa. Pembangunan PLTU
Pomalaa merupakan bagian dari rencana ANTAM untuk menurunkan biaya produksi feronikel yang saat
ini menggunakan energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) III berkapasitas 102MW yang
dimiliki ANTAM.
ANTAM bersama dengan konsorsium terpilih akan membentuk perusahaan patungan yang akan
membangun PLTU berkapasitas 2x75 MW di Pomalaa yang akan menggantikan PLTD III untuk memasok
listrik bagi kebutuhan pabrik feronikel ANTAM. Rencananya, komposisi kepemilikan saham di perusahaan
patungan adalah konsorsium terpilih 80% dan ANTAM 20% dengan estimasi awal biaya proyek PLTU
adalah US$300 juta.
Menyusul penetapan tersebut, ANTAM dan konsorsium terpilih akan menyepakati beberapa perjanjian
terkait pendirian perusahaan patungan serta melakukan beberapa studi terkait proyek seperti aspek teknis
dan lingkungan. Setelah itu, perusahaan patungan tersebut akan melakukan pencarian pendanaan. Awal
konstruksi PLTU diperkirakan dapat dimulai di akhir tahun 2010 dengan operasi komersial tahun 2013.
ANTAM akan menggunakan PLTD yang ada saat ini sebagai back up pasokan listrik ke pabrik feronikel.
Guna mendukung rencana pembangunan PLTU dalam hal pasokan batubara, ANTAM saat ini juga tengah
menjajaki rencana akuisisi wilayah pertambangan batubara.

http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&lang=id&id=342

Anda mungkin juga menyukai