Anda di halaman 1dari 7

Defenisi Tambang Bawah Tanah adalah Suatu pekerjaan persiapan untuk

penambangan dan pengangkutan yang antara lain meliputi pembuatan lobang


bukaan (openning) ke arah dan di dalam endapan bijih yang sudah pasti ada.

Pekerjaan Development antara lain : 1. Pembuatan Shaft

2. Pembuatan Tunnel / Adit / Drift

3. Pembuatan Cross Cut / level

4. Pembuatan Raise dan Winze

Pembuatan development itu mempertimbangkan:

A. bentuk ore body

B. letak ore body

C. Jumlah ore body

D. Grade ore body

E. sifat fisik & mekanis ore body dan country rock

1. MODE OF ENTRY

a. Jenis jalan masuk tambang (entry to the mine) :

- Tunnel / adit : suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar


menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya
menembus di sebelah kaki bukit saja.

Faktor pertimbangan pembukaan tunnel atau adit pada kondisi topografi


bukit dengan vein dip relatif landai
- Shaft (vertical atau inclined shaft) : suatu lubang bukaan vertikal atau
miring yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi
dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan
tambang, ventilasi, penirisan dan lain-lain. Pembuatan shaft dilakukan untuk
wilayah dengan topografi datar.

- Kombinasi shaft dan tunnel

b. Lokasi jalan masuk tambanng

Hangging wall biasa memiliki struktur batuan yang lebih kuat daripada footwall.

Pada hangging wall memiliki keuntungan :

- Penempatan “BIN” bisa langsung diatas shaft

- Timbering kurang diperlukan

- Mengurangi pemakaian shaft pillar

Pada foot wall memiliki keuntungan:

- Ongkos pembuatan mahal

- banyak memerlukan “cross cut”

- sukar mengetahui indikasi-indikasi deposite

c. Ukuran dan bentuk jalan masuk tambang :

- Berbentuk lingkaran

Keuntungannya :

- tahan terhadap lateral pressure (homogen)

- instalasi pipa ventilasi & kabel lebih mudah


- bila dilakukan penyemenan pada dinding maka akan bersifat kedap air

- biaya perawatan lebih murah

- Berbentuk bujur sangkar

Keuntungannya :

- mudah dibagi dalam kompartemen sesuai kebutuhan

- umumnya pada “inclined shaft”

- Berbentuk empat persegi panjang

- Berbentuk trapesium

- Berbentuk lonjong

IMPLEMENTASI LATERAL DEVELOPMENT

Impelementasi Lateral development merupakan bagaimana penghubungan


antara “opening” didalam ore body (mis. Hub. antara level, drift dgn raise.)

Faktor Konsiderasi:

1. Biaya/Ongkos : Ongkos pembuatan drift lebih besar dari ongkos pembautan


stope, karena :

- butuh penyangga

- pembuatan rel
- infrastruktur & pendukungnya hrs dirawat

2. Type Ore body : Fungsi grade ?

3. Cara penyanggaan Hangging wall : Fungsi sifat mekanis formasi ?

4. Kecepatan penambangan & Sifat mekanis batuan

Bagaimana entry to mine?

 Untuk menentukan bagaimana “entry to the mine”, secara teknis ada 3


faktor yg diperhatikan, a.l.:

1. Metoda penggalian “entry”: konvensional/modern

2. Lokasi daripada “entry” :berair dan jangan tempat yang labil

3. Bentuk & ukuran daripada “entry” :trapesium/lingkarang/dll

 Ketiga faktor diatas dipengaruhi, antara lain :

a. dip daripada deposite (shaft atau tunnel) : harus shaft/tunnel ?

b. output / produksi (ukuran openning) :makin besar produksi makin besar lubang
bukaan

c. kedalaman deposite : makin dalam harus makin besar dimensi lubang bukaan

d. batas-batas (boundary) deposite : jangan sampai menggali bukan bijih/waste


(dilusi)

e. keadaan topografi (jenis openning)

f. biaya yang tersedia

g. effisiensi operasional : didukung buruh yang punya skill dan pengalaman

h. kemungkinan prospecting deposite baru: perluasan pencarian cadangan endapan


yang baru
 Untuk endapan yang termasuk “moderate depth” (2000-3000 ft) maka
kemungkinan “entry” penambangannya adalah :

a. untuk deposite horizontal / miring, dimana topografi mengizinkan dapat dibuat


shaft atau tunnel

b. untuk deposite vertikal / horizontal hanya dapat dengan vertikal shaft

c. untuk deposite miring & dekat permukaan, dapat dengan vertikal shaft atau
inclined shaft

d. untuk deposite miring & lebih dalam dari point ©, maka dapat dengan
kombinasi vertikal & inclined shaft atau vertikal shaft saja

 Untuk endapan yang termasuk “deep depth” ( > 3000 ft) maka
kemungkinan “entry” penambangannya adalah :

a. utk deposite vertikal / horizontal, dapat vertikal shaft saja

b. utk deposite miring, dapat vertikal atau kombinasi shaft

 Untuk deposite miring & dekat permukaan, HOOVER berpen-dapat &


berkesimpulan bahwa :

a. Bila tambang mulai dikerjakan dekat dengan permukaan, dimana bila


digunakan vertikal shaft akan memerlukan juga cross cut yang banyak (interval
pendek), maka lebih baik dibuat “inclined shaft” karena keamanannya terjamin
untuk 30o < dip < 75o

b. untuk 15o < dip < 30o dapat dibentuk “inclined shaft” bisa dipakai juga dgnl
ubang tambahan yaitu “vertical shaft” yang berfungsi untuk mengurangi panjang
shaft & juga untuk pengangkutan

c. untuk 15o > dip > 75o akan menguntungkan dengan “vertical shaft”, karna
menjamin keamanan pembukaan tambang
 Faktor Konsiderasi Pada Pemilihan Lokasi “Entry”, a.l.: Soal ujian
tahun lalu

1. Surface Conditions (kondisi permukaan)

a. Topografi : - berbukit atau dataran

- aman & mudah dijangkau

b. Lokasi permanent / semi : - terhindar bahaya longsor atau banjir / kebakaran

c. Keadaan perhubungan/pengangkutan yg tersedia (kereta api, mobil, dsb)

d. Batas-batas KP (Kuasa Penambangan) (IUP)

e. Surface plant dan struktur tambang : misal

- “Head frame” dari “hoisting plant” & “head house” dari shaft

- Delivery of mineral & waste from underground working

Menurunkan timber & supply

- railway track, receiving ore bin, sorting plants, waste piles, …dll

2. Subsurface conditions (kondisi bawah permukaan)

a. Geologi / hydrologi / petrologi lokal :  biaya ?

- water bearing strata

- fault, dan quick sand (pasir lepas)

- sifat fisik & mekanis lapisan

b. Lokasi dan Geometri “ore body”

- dip & strike of ore body

- posisi “ore body” dan lokasi “ore shoot”

c. Kedalaman endapan bijih (depth of deposite)

d. Batas-batas endapan (boundary of property)


e. Ore Handling didalam tanah (sistim pengangkutan bijih)

f. Drainage Planning

g. Ventilation system : udara segar untuk pegawai dan alat2 mekanis

Ukuran Shaft

 Faktor menentukan ukuran shaft, yaitu : Soal ujian tahun lalu

a. Fungsi atau tujuan shaft : untuk eksplorasi atau produksi

b. Jumlah / kapasitas produksi

c. Supply udara untuk ventilasi :kompartemen tersendiri

d. Hoisting yang digunakan : cage atau skip

e. Jumlah buruh yg diturunkan : kompartemen tersendiri

f. Jumlah air yg dipompakan

g. Sifat tanah & batuan sekitarnya (grounds condition) : Lining Shaft problem

h. Kedalaman shaft : makin dalam makin besar  rounded

i. Biaya tersedia dan “winding engine” (mesin pengangkat) yang dipakai

j. Kondisi setempat

Anda mungkin juga menyukai