Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.

KR DENGAN SDH KRONIS


FROTOTEMPOROPARIETO DEXTRA + SDH KRONIS FRONTAL SINISTRA DI
RUANG OK IGD RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 24 -25 OKTOBER 2016

OLEH :

NAMA

: IDA AYU ARI ADNYANI

NIM

: P07120213038

PRODI

: DIV KEPERAWATAN TINGKAT IV SMT. VII

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2016

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn. KR DENGAN SDH KRONIS


FROTOTEMPOROPARIETO DEXTRA + SDH KRONIS FRONTAL SINISTRA DI
RUANG OK IGD RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 24 OKTOBER 2016

A. IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. KR
Umur : 75 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Agama : Hindu
Tanggal Masuk RS : 23/10/2016
a. Tanggal Masuk Ruang OK IGD RSUP Sanglah : 24/10/2016
b. Pukul : 14.00 WITA
B. ALASAN MASUK :
Pasien masuk RSUP Sanglah karena penurunan kesadaran.
C. RIWAYAT KESEHATAN :
Pasien merupakan rujukan dari RSUD Karangasem dengan riwayat mengalami
penurunan kesadaran mendadak sejak 2 hari yang lalu, lamas separuh tubuh (-), kejang (-),
mual (-) riwayat trauma sebelumnya (+) 3 minggu yang lalu riwayat sakit kepala setelah trauma
(+). Pasien dengan diagnosa SDH kronis frototemporoparieto dextra + SDH kronis frontal
sinistra, rencana operasi : boorhole drainase dextra sinistra, jenis anastesi : general anastesi,
jenis operasi : emergency. Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil

Nilai normal

Na

144 mmol/L

136-145

3.39 mmol

3.50-5.10

WBC

9.07 103uL

4.1-11.0

Hb

14.84 g/dl

13.5-17.5

HCT

46.38 %

41.0-53.0

PLT

164.40 103uL

150-440

CT-Scan Kepala
Terdapat
perdarahan
pada
frototemporoparieto dextra +
frontal sinistra

SGOT

37.70 U/L

11.00-33.00

SGPT

55.60 U/L

11.0-50.00

BUN

13 mg/dL

8.00-23.00

PENGKAJIAN tanggal 24/10/2016


D. INITIAL SURVEY
A (alertness) : Pasien dengan GCS: E4V2M5 (Somnolen)
V (verbal) : Pasien merespon hanya dengan mengerang.
P (pain) : Pasien dengan penurunan kesadaran. Skala nyeri 0.
U (unserpons) : Pasien dengan penurunan kesadaran.

E. SURVEY PRIMER dan RESUSITASI


PRE OPERASI
1. AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL
Keadaan jalan nafas
Tingkat kesadaran : Pasien datang dengan GCS: E4V2M5 (Somnolen).
Pernafasan : Respirasi : Pernapasan adekuat
Upaya Pernafasan : maksimal
Benda asing di jalan nafas : Bunyi nafas : Bunyi napas pasien vesikular +/+.
Hembusan nafas : Hembusan napas pasien teraba
Masalah Keperawatan : Intervensi/ Implementasi : Evaluasi : -

2. BREATHING
Fungsi Pernafasan

Jenis Pernafasan : Pernapasan diafragma


Frekuensi Pernafasan : frekuensi pernapasan 18 x/menit.
Retraksi Otot bantu nafas : tidak ada
Kelainan dinding thoraks : dada simetris, tidak ada perlukaan, tidak ada jejas, tidak ada
trauma.
Bunyi nafas : Bunyi napas pasien vesikular +/+ tidak ada bunyi napas tambahan.
Hembusan nafas : teraba
Masalah keperawatan : Intervensi / Implementasi : Evaluasi : -

3. CIRCULATION
Keadaan sirkulasi : Pasien masuk dengan SDH kronis frototemporoparieto dextra + SDH
kronis frontal sinistra. CT Scan kepala menunjukkan adanya perdarahan di
frototemporoparieto dextra + kronis frontal sinistra. Skala nyeri pasien 0.
Tingkat kesadaran : Pasien datang dengan GCS: E4V2M5 (Somnolen).
Perdarahan (internal/eksternal) : Pasien dengan SDH kronis frototemporoparieto dextra +
SDH kronis frontal sinistra, terjadi perdarahan internal.
Kapilari Refill : <2 detik
Nadi radial/carotis : Nadi radial/carotis teraba. PR pre operasi : 72x/menit.
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Akral perifer : akral pasien teraba hangat
Masalah Keperawatan :
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak (Cerebral)
Intervensi / Implementasi
NOC :
Tissue Perfusion: Cerebral
1. NIC : Cerebral perfusion promotion

Memonitor SaO2 pasien


2. NIC : Intracranial Pressure (ICP) monitoring

Memonitor vital sign

3. NIC : Neurologic monitoring


Memonitor tingkat kesadaran pasien

Evaluasi
S:O : Pasien tampak somnolen, TD : 130/80 mmHg, Nadi : 72x/menit, S: 36,5 0C, RR :
18x/menit, SaO2 : 98%, hasil CT Scan kepala menunjukkan terdapat perdarahan pada
frototemporoparieto dextra + frontal sinistra
A : Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak (Cerebral) belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi : Lakukan tindakan rencana operasi : boorhole drainase dextra
sinistra

4. DISABILITY
Pemeriksaan Neurologis
GCS : Pasien datang dengan GCS: E4V2M5 (Somnolen).
Reflex Fisiologis : +
Reflex Patologis : Kekuatan otot :

555

555

555

555

Masalah Keperawatan : Intervensi/Implementasi : Evaluasi : -

5. EXPOSURE
Tidak terdapat luka atau jejas pada tubuh pasien.

INTRA OPERASI
Tanggal Operasi : 24/10/2016
1. Masuk ruang persiapan : 14.00 Wita

2. Masuk Kamar Operasi : 14.22 Wita


3. Anestesi mulai: 14.30 Wita
4. Anestesi selesai : 17.40 Wita
5. Operasi mulai : 15.22 Wita
6. Operasi selesai : 17.30 Wita
7. Keluar kamar operasi :17.45 Wita
8. Masuk RR : 17.46 Wita
Jalannya Operasi :
1. Setelah pasien masuk ke ruang operasi, tindakan anestesi dimulai.
2. Pasien dianestesi general dengan induksi OTT diikuti dengan persiapan alat-alat untuk
operasi.
3. Setelah anestesi, tim medis mengenakan pakaian khusu untuk operasi kemudian
dilanjutkan dengan memasang duk steril pada pasien.
4. Pasien diposisikan pada posisi supinasi
5. Jenis operasi : boorhole drainase dextra sinistra
6. Operasi dimulai dengan dilakukan draping dan sterilisasi menggunakan gaas yang
dicampurkan betadine
7. Dilakukan insisi pada temporal dextra et sinistra kemudian dievaluasi cranium.
8. Dilakukan boor pada cranium sampai ditemukan duramater kemudian dipasang EVD
kemudian dievaluasi produksi (+).
9. Dievaluasi produksi kanan : 100 cc, kiri :30 cc.
10. Jahit luka
11. Operasi selesai.

POST OPERASI
1. AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL
Keadaan jalan nafas
Tingkat kesadaran : Pasien datang dari ruang operasi dan diantar ke ruang RR dengan
GCS : E4V5M6 (Compos mentis).
Pernafasan : Pernapasan pasien tidak adekuat. RR : 14x/menit.

Upaya Pernafasan : Minimal. Setelah dilakukan operasi pasien mendapatkan oksigen


melalui masker kanul 6-8 lpm.
Benda asing di jalan nafas : Setelah dilakukan operasi pasien tampak mengalami
hambatan jalan napas oleh karena adanya akumulasi cairan (air ludah
dan sekret).
Bunyi nafas : Setelah dilakukan operasi bunyi napas pasien gurgling.
Hembusan nafas : Hembusan napas pasien teraba
Masalah Keperawatan
1. Ketidakefektifan kebersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas :
mukus berlebih ditandai dengan pasien tampak mengalami hambatan jalan napas oleh
karena adanya akumulasi cairan (air ludah dan sekret), RR : 14x/menit.
Intervensi/ Implementasi tanggal 24 Okober Pk. 17.50 - 25 Oktober 2016 Pk. 17.50Wita
NOC :
Respiratory status : Airway Patency
1. NIC : Airway Management

Pasien diposisikan head up 300

Memonitor RR dan status oksigenasi

Memberikan oksigen melalui masker kanul 6-8 lpm


Evaluasi tanggal 25 Oktober 2016 pukul 17.50 WITA
S : Pasien mengatakan tidak merasa sesak napas, air liur/sekret berkurang.
O : Pasien tampak tidak sesak, penggunaan masker kanul (-), RR : 18x/menit, bunyi
napas vesikular, SaO2 : 98%
A : Ketidakefektifan kebersihan jalan napas teratasi
P : pertahankan kondisi pasien
Lanjutkan intervensi : Observasi vital sign

2. BREATHING
Fungsi Pernafasan
Jenis Pernafasan : Pernapasan diafragma

Frekuensi Pernafasan : Setelah dilakukan operasi respirasi pasien 14 x/menit.


Retraksi Otot bantu nafas : Pasien tidak menggunakan otot bantu pernapasan.
Kelainan dinding thoraks : dada simetris, tidak ada perlukaan, tidak ada jejas, tidak ada
trauma)
Bunyi nafas : Setelah dilakukan operasi bunyi napas pasien gurgling.
Hembusan nafas : Hembusan napas pasien teraba
Masalah keperawatan : Intervensi / Implementasi : Evaluasi : -

3. CIRCULATION
Keadaan sirkulasi : Pasien masuk dengan SDH kronis frototemporoparieto dextra + SDH
kronis frontal sinistra. Pasien telah mendapatkan tindakan boorhole drainase daerah
temporal dextra sinistra untuk mengatasi perdarahan internal. Skala nyeri pasien 0.
Tingkat kesadaran : Setelah operasi GCS pasien : E4V5M6 (Compos mentis).
Perdarahan (internal/eksternal) : Pasien dengan SDH kronis frototemporoparieto dextra +
SDH kronis frontal sinistra. Terjadi perdarahan setelah dilakukan tindakan boorole
drainase dextra 100 cc, sinistra 30 cc.
Kapilari Refill : <2 detik
Nadi radial/carotis : Nadi radial/carotis teraba. PR post operasi : 68 x/menit.
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Akral perifer : akral pasien teraba hangat
Masalah Keperawatan :
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak (Cerebral)
Intervensi / Implementasi tanggal Pk. 17.55 - 25 Oktober 2016 Pk. 17.55Wita
NOC :
Tissue Perfusion: Cerebral
1. NIC : Cerebral perfusion promotion

Memposisikan pasien head up 300

Memonitor SaO2 PaCO2 dan Hb pasien

Memberikan citicolin 3x500mg

2. NIC : Intracranial Pressure (ICP) monitoring


Memonitor tanda-tanda peningkatan TIK
Mengobservasi produksi drainase
Memberikan ceftriaxone 2x1gr
Memonitor vital sign
Memberikan Manitol tapp off setiap 4-6-8-12-24 jam
Memberikan ranitidine 50 mg @12jam
3. NIC : Neurologic monitoring

Memonitor tingkat kesadaran pasien

Memberikan phenytoin 100 mg @8 jam

Evaluasi tanggal 25 Oktober 2016 pukul 18.05 WITA


S : Pasien mengatakan tidak merasa pusing, mual (-), muntah (1x)
O : Pasien tampak sadar (compos mentis), muntah 1x pukul 11.00 Wita, TD : 140/80
mmHg, Nadi : 68x/menit, S: 36,50C, RR : 16x/menit, SaO2 : 98%, PaCO2 : 38.6 mmHG,
Hb : 14.84 g/dL, perdarahan dari tanggal 24-25 Oktober 2015 pukul 17.10 WITA dextra :
1050 cc, sinistra : 60 cc.
A : Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak (Cerebral) belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Observasi vital sign


Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
Berikan Manitol tapp off setiap 4-6-8-12-24 jam
Berikan phenytoin 100 mg @8 jam
Berikan ceftriaxone 2x1gr
Berikan citicolin 3x500mg
Berikan ranitidine 50 mg @12jam
Observasi produksi drainase

4. DISABILITY
Pemeriksaan Neurologis
GCS : Setelah operasi GCS pasien : E4V5M6 (Compos mentis).

Reflex Fisiologis : Positif


Reflex Patologis : Negatif
Kekuatan otot :
555

555

555

555

Masalah Keperawatan : Intervensi/Implementasi : Evaluasi : -

5. EXPOSURE
Tidak terdapat luka atau jejas pada tubuh pasien.

Denpasar, 29 Oktober 2016


Nama Pembimbing / CI

Nama Mahasiswa

Ida Ayu Ari Adnyani


NIM P07120213038

Nama Pembimbing / CT

Anda mungkin juga menyukai