Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Recently, energy especially from petroleum fuel become a serious problem for the
whole countries in the world, including Indonesia. Decreasing worlds petroleum stock
make its price is very high. So, it is urgent to search other alternative energy sources,
such as bioethanol. Oil Palm Empty Bunches (OPEB) are found abundantly as waste of CPO
production.
Untuk memproduksi bioetanol diperlukan sumber karbon dari bahan karbohidrat.
Sumber karbon dapat berupa monosakarida

(glukosa), disakarida

(gula) , oligo atau

polisakarida (selulosa). Terdapat tiga tahapan utama proses pengolahan lignoselulosa menjadi
etanol, yaitu hidrolisis hemiselulosa dan selulosa menjadi gula terlarut, fermentasi gula menjadi
etanol, dan pemurnian etanol sampai kadar absolut (Hagerdal dkk., 2006).
Fermentasi sumber glukosa yang paling murah adalah melalui hidrolisis selulosa.
Proses hidrolisis selulosa menjadi glukosa merupakan proses pemecahan polisakarida, yaitu
selulosa di dalam biomassa lignoselulosa menjadi monomer gula penyusunnya yaitu glukosa.
Proses hidrolisis yang umum digunakan adalah hidrolisis dengan menggunakan enzim
(enzymatic hydrolysis), yaitu dengan menggunakan enzim selulase murni atau menggunakan
mikroorganisme yang menghasilkan enzim selulase seperti jamur, (Shuler and Kargi, 2002).
Kinetika hidrolisis ditentukan berdasarkan persamaan Michaelis-menten dengan parameter
Vmaks dan Km.
Selulosa yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) dan tongkol jagung. TKKS mengandung lignoselulosa dengan komponen utama
selulosa (45,95%), lignin (16,46%) dan hemiselulosa (22,84%), (Loebis, 2008). Sedangkan
tongkol jagung mengandung lignin (5,2%), selulosa (30%), (Kontraternak, 2015).

Enzim memiliki keunggulan sifat, antara lain mempunyai aktivitas yang tinggi,
efektif, spesifik dan ramah lingkungan (Lidya dan Djenar, 2000), sedangkan
menurut (Saktiwansyah, 2001), enzim memiliki sifat yang khas, yaitu sangat aktif
walaupun konsentrasinya amat rendah, sangat selektif dan bekerja pada kondisi
yang ramah (mild), yaitu tanpa temperatur atau tekanan tinggi dan tanpa logam
yang umumnya beracun. Hal inilah yang menyebabkan reaksi yang dikatalisis
secara enzimatik menjadi lebih efisien dibandingkan dengan reaksi yang dikatalisis
oleh katalis kimia (August, 2000). Enzim mempunyai kekhususan aktivitas, yaitu
peranannya sebagai katalis hanya terhadap satu reaksi atau beberapa reaksi yang
sejenis saja. Jadi dapat melibatkan beberapa jenis substrat (Winarno, 1986). Sifat
spesifik (spesifisitas enzim) didefinisikan sebagai kemampuan suatu enzim untuk
mendiskriminasikan substratnya berdasarkan perbedaan afinitas substrat-substrat
untuk mencapai sisi aktif enzim (August, 2000).

HahnHagerdal,B.,Galbe,M.F.M.,GorwaGrauslund,Liden,G.,andZacchi,G.,(2006),Bio
ethanoltheFuelofTomorrowfromtheResiduesofToday,ScienceDirect,Elseveir.

Shuler Michael L, Fikret Kargi. 1992. Bioproses Engineering Basic Concept, Prentice-Hall
International, Inc., New Jersey
Ashar, T., Lubis, Z., & A, E. (2008). Analisis Pola Asuh Makan dan Status Gizi pada
Bayi di Kelurahan PB
Selayang Medan. 2 Desember 2008, from Jurnal ASI.Pdf-Adobe Reader.
Winarno, F. G. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Lidya, B. dan N. S Djenar. 2000. Dasar Bioproses. Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi DEPDIKNAS,
Jakarta.

Saktiwansyah, E., 2001, Karakterisasi Enzim Lipase Intraseluler dengan


Aktivitas Esterifikasi dari
Kapang Rhizopus oryzae TR 32, Tesis, Program Pascasarjana, IPB,
Bogor.
August,E.G.2000.KajianlipaseamobildariAspergillusnigerpadapembuatanMAGyang
bersifatantibakteridatiminyakkelapa.Tesis.ProgramPascaSarjana.InstitutPertanian
Bogor
Harwati,Usa.,S.,Widodo.H.NSofian.,M.Barwami.1997.BiologiUntukSMU.FajarAgung.
Jakarta.
Rindit,Pambaylun,dkk.1998.LaporanPenelitian:MempelajariHidrolisisPatiGadung
(DioscoreahispidaDernst)denganEnzimamilasedanGlukoamilaseuntukPembuatan
SirupGlukosa.FakultasPertanianUNSRI.Palembang.
Saraswati.1982.TheProblemstobeSolvedinStarchProcessingTechnologiesinIndonesia.
BPPT.Jakarta
Azmi,2006,PenentuanKondisiOptimumFermentasiAspergillusoryzaeUntukIsolasiEnzim
AmilasePadaMediumPatiBijiNangka(ArthocarphusheterophilusLmk),Jurnal
BiogenesisVol.2(2),Pekanbaru
AssegafF.,2009,ProspekProduksiBioetanolBonggolPisang(MusaparadisiacaL.)
MenggunakanMetodeHidrolisisAsamDanEnzimatis,IlmuPengetahuanTeknologi
danSeni,Purwokerto
Lehninger, A.L. 1990. Dasar-Dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.
Jakarta : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai