Anda di halaman 1dari 2

Menurut Utaminingsih (2014) budaya dalam suatu organisasi dapt dikatakan

sebagai penggerak dan pengubah karena budaya terbentuk melalui proses belajarmengajar sehingga budaya memiliki sifat dinamis dan tidak kaku, serta sebagai
subtitusi formalisasi sebagaimana yang dimaksud dengan strong culture
increase behavioral concistency, sehingga tanpa diperintah orang melakukan
tugasnya.

Budaya organisasi memiliki hubungn yg erat dengan knerja pegawai, karena bisa
menciptakan dukungan yang besar bagi pegawai untuk melaksanakan tanggung
jawab dengan memberikan kemampuan terbaiknya. Pegawai dituntut untuk selalu
kreatif dan menjaga komunikasi antar pegawai lain. Semakin kuat budaya
organisasi, semakin besar pula dorongan pegawai untuk maju dan berkembang
bersama organisasi.

Robbins (dalam Utaminingsih) menjelaskan bahwa budaya yang kuat ditandai


dengan kesamaan nilai-nilai yang dimiliki pegawai dan komitmen mereka
terhadap nilai-nilai tersebut. Semakin banyak anggota yang memiliki nilai-nilai
tersebut dan semakin besar komitmen terhadap nilai-nilai tersebut, maka semakin
kuat budayanya. Pegawai yang sudah memahami nilai-nilai organisasi akan
menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Nilai-nilai
tersebut akan diwujudkan dalam perilaku keseharian mereka dalam bekerja
sehingga akn menjadi kinerja individual.

Anda mungkin juga menyukai