Anda di halaman 1dari 69

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TNBS

DENGAN COMBUSTIO GRADE II AB 37% ET CAUSA LEDAKAN KOMPOR GAS


REGIO THORACOLUMBAL, EXKREMITAS INFERIOR DEXTRA ET SINISTRA,
EXKREMITAS SUPERIOR DEXTRA ET SINISTRA FACIALIS COLLI
DI RUANG BURN UNIT RSUP SANGLAH
TANGGAL 19 SEPTEMBER S/D 24 SEPTEMBER 2016

OLEH :

NI PUTU AMELIA ROSALITA DEWI


P07120214003

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


DIV KEPERAWATAN TK.III / SEMESTER V
JURUSAN KEPERAWATAN
2016

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

I.

Nama Mahasiswa

: NI PUTU AMELIA ROSALITA DEWI

Tempat Pratek

: RUANG BURN UNIT RSUP SANGLAH

Tanggal Pengkajian

: 19 s/d 24 September 2016

Identitas Diri Klien


Nama

: TN. BS

Tanggal Masuk RS

: 19 September 2016

Tempat/Tanggal Lahir

: Sragen, 02 November 1992

Sumber Informasi

: Pasien, Keluarga, Pengkajian fisik, Rekam Medis

Umur

: 23 tahun

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status Perkawinan

: Belum menikah

Pendidikan

: SMA

Suku

: Bali

Pekerjaan

: Wiraswasta

Lama Bekerja

:-

Alamat

: Griya Kusuma Indah, No.2 Canggu Permai

Diagnosa Medis

: Combustio Grade II AB 37% et causa ledakan kompor gas Regio

Thoracolumbal, exkremitas inferior dextra et sinistra, exkremitas superior dextra et sinistra


facialis colli.
KELUHAN UTAMA :
Keluhan utama saat masuk rumah sakit : pasien mengeluh nyeri akibat luka bakar di
punggung, kaki, dan tangan.
Keluhan saat pengkajian : Saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada daerah luka bakar

RIWAYAT PENYAKIT :
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUP Sanglah pada Hari Rabu, 14 September 2016 pukul 20.30
wita dengan kondisi sadar dan keluhan nyeri akibat luka bakar di punggung, kaki, dan
tangan akibat terkena ledakan kompor gas pada hari Rabu, 14 September 2016 pukul
18.30 wita. Insiden terjadi saat pasien hendak mengganti gas elpiji di sebuah warung sate
tempat ia bekerja, pada saat itu pasien tidak mengetahui gas dalam keadaan bocor dan
terdapat sumber api dari pembakaran sate sehingga menyebabkan gas elpiji meledak.
Pasien mengalami luka bakar hampir disebagian tubuhnya yaitu pada wajah bagian kiri,
kedua tangan, kedua kaki dan punggungnya. Pasien dirujuk menggunakan ambulan ke
RSUP Sanglah dan mendapatkan penanganan pertama di UGD yaitu pemberian O 2,
resusitasi cairan, pemasangan CVC, dan perawatan luka bakar. Hasil perhitungan
Resusitasi cairan pasien yaitu:
Rumus Baxtare = 4 x luas LB x kgBB = 4 x 47% x 80 = 15,040
8 Jam I = 7520 cc Ringer Laktat = 940 cc RL/jam
16 Jam II = 7520 cc Ringer Laktat = 470cc RL/jam
Target urine :
0,5cc/kgBB/jam = 0,5 x 80 = 40 cc/jam
Target CVC : 5 cmH2O
Pada tanggal 15 September 2016 pasien dipindahkan ke ruang burn unit untuk
mendapatkan perawatan yang lebih intensive dan pasien mendapatkan terapi:
1. IVDL RL 8 jam I (07.20 wita) : 7520 ml
2. IVDL RL 16 jam II (03.20 wita-19.30 wita) : 7520 ml
3. IVDL Dextrose 5% 500cc
4. IVDL NaCl 3% 500ml/24 jam
Post Resusitasi
5. Albumin 20% flash 100ml/24jam
6. Paracetamol 1 gram tiap 8 jam
7. Fentanyl 300mg dalam dextrose 5% 500ml habis dalam 24 jam
8. Ranitidine 50 mg tiap 12 jam
9. Vitamin C 200mg dalam tiap infuse RL
b. Riwayat Penyakit terdahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dll.
c. Riwayat Penyakit keluarga
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada riwayat
1.

penyakit keturunan.
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri ,anakdan lainlain)

2.

Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Griya Kusuma Indah, No.2 Canggu Permai
Pendidikan
: SMP
Alergi: Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman ataupun

3.

obat
Tipe
:Reaksi : Tindakan : Kebiasaan

: Merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain

Jika Ya, jelaskan : Pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien biasanya
merokok.
4.

5.
6.

Obat-obatan : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien tidak pernah
mengonsumsi obat-obatan lain.
Lamanya
:Sendiri
:Orang lain (resep): Pola Nafas
Pasien mengatakan
Pola Nutrisi
a.

Makan
Frekuensi/porsi makan

: Ibu pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit

pasien biasa makan 3 kali sehari. Setelah masuk rumah sakit pasien mendapat diet
makanan tinggi kalori tinggi protein (2400 kkal, protein 100 gam/hari). Pasien tidak
mengalami gangguan pada sistem percernaan atas, pasien tidak mengeluh mual muntah,
ADL makan dibantu penuh.
Berat Badan

: 80 kg Tinggi Badan

: 165 cm

IMT: 29,41

Jenis makanan

: saat dirawat di rumah sakit pasien mendapat diet bubur

Makanan yang disukai

: pasien mengatakan menyukai segala jenis makanan

Makanan tidak disukai

: Pasien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai

Makanan pantangan : Nafsu makan

[ ] baik

Perubahan BB 3 bulan terakhir

[V] sedang, alasan

: mual/muntah/sariawan/dll

[ ] kurang, alasan

: mual/muntah/sariawan/dll

:
[ ] bertambah ........................... kg

[V] tetap
[ ] berkurang ........................... kg
b.

Minum dan Cairan


Cairan Masuk : Ibu pasien mengatakan pasien minum sebanyak 3600ml/24 jam
IVDL RL = 1800 cc/24 jam
NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
Albumin 20% 100cc /24 jam
Cairan Keluar : Pasien BAK sebanyak 7.530 ml/24 jam
IWL= (25 + %LB) x BSA x 4ml
= (25+37) x 1,897 x 4
= 470cc
Ballance Cairan = CM-CK= 6000ml-8000ml= -2000ml

7.

Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Frekuensi

: 1 kali/hari

Warna: Coklat

Waktu
Konsistensi

: pagi/siang/sore/malam
: padat

Penggunaan Pencahar : b. Buang air kecil


Frekuensi

: (pasien menggunakan dower kateter)

Warna

kuning

jernih
Bau
8.

: khas urine

Pola Tidur dan Istirahat


Waktu tidur (jam)

: Pukul 21.00 WITA

Lama tidur/hari

: 9 Jam

Kebiasaan pengantar tidur

:-

Kebiasaan saat tidur

:-

Kesulitan dalam hal tidur

[ ] menjelang tidur
[V]

sering/mudah terbangun, pasien mengatakan

sering terbangun apabila nyeri pada luka bakarnya timbul.


[ ] merasa tidak puas setelah bangun tidur
9.

Pola Aktivitas dan Latihan

a. Kegiatan dalam pekerjaan

: Ibu pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah

sakit pasien sehari-hari bekerja sebagai kariawan di sebuah warung sate, setelah masuk
rumah sakit pasien tidak bisa bekerja seperti biasanya.
b.

Olah raga

: Ibu pasien mengatakan pasien dalam

kesehariannya jarang berolahraga


c. Kegiatan di waktu luang

: Keluarga pasien mengatakan apabila pasien

memiliki waktu luang pasien biasa menghabiskan waktu dengan keluarga


d.

Kesulitan/keluhan dalam hal ini :

[V] pergerakan tubuh

[V] bersolek

[V] mandi, berhajat

] mudah merasa kelelahan

[V ] mengenakan pakaian

sesak nafas setelah mengadakan

aktivitas
10.
a.
b.
c.
d.

Pola Kerja
Jenis pekerjaan
: Petani
Jumlah jam kerja
: Tidak menentu
Jadwal kerja
: Tidak menentu
Lain-lain (sebutkan) : -

II.

Riwayat Keluarga
Genogram :

lamanya : lamanya : -

Keterangan :
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= hubungan perkawinan
= pasien
= tinggal serumah
III.

Riwayat Lingkungan
Kebersihan lingkungan : Ibu pasien mengatakan lingkungan rumah pasien bersih
Budaya
: Budaya yang dianut pasien serta keluarga adalah budaya jawa
tengah
Polusi

: Keluarga pasien mengatakan lingkungan rumah pasien terbebas

dari polusi

IV.
1.

Aspek Psikososial
Pola Pikir dan Persepsi
a.Alat bantu yang digunakan :
[ - ] kaca mata
b.

[ - ] alat bantu pendengaran

Kesulitan yang dialami :


[ - ] sering pusing
[ - ] menurunnya sensitifitas terhadap panas dingin
[ - ] membaca/menulis

2.

Persepsi Diri
Hal yang dipikirkan saat ini

: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh

agar pasien bisa melanjutkan bekerja kembali


Harapan setelah menjalani perawatan

: Pasien berharap agar bisa sembuh sesegera

mungkin setelah mendapatkan perawatan luka bakar

Perubahan yang dirasakan setelah sakit

: Pasien mengatakan setelah

pasien sakit

dan dirawat di rumah sakit pasien mengalami hambatan mobilitas fisik, ADL dibantu
penuh dan tidak dapat melakukan aktifitas seperti sebelum pasien dirawat.
3.

Suasana hati

: pasien mengatakan gelisah dengan kondisinya saat

ini, dan cemas karena pasien akan mendapatkan tindakan operasi debridemen+eksisi
tangensial+SKM graf. Pasien meminta doa kepada ibunya agar operasinya berjalan lancar.
4.

Hubungan/komunikasi
a.

: Baik

Bicara
[V] jelas

bahasa utama : Indonesia

[V] relevan

bahasa daerah : Jawa

[V] mampu mengekspresikan


[V] mampu mengerti orang lain
b.

Tempat tinggal
[ ] sendiri
[V] bersama orang lain, yaitu keluarga

c.

Kehidupan keluarga
a) adat istiadat yang dianut

: Adat istiadat Jawa

b) pembuatan keputusan dalam keluarga:

Dalam membuat keputusan pasien

dibantu keluarga
c) pola komunikasi

: baik

d) keuangan

: [V] memadai
[ ] kurang

d.

Kesulitan dalam keluarga : [ - ] hubungan dengan orang tua


[ - ] hubungan dengan sanak keluarga
[ - ] hubungan dengan suami/istri

5.

Kebiasaan Seksual
a.Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut : [ - ] fertilitas

[ - ] menstruasi

[ - ] libido
[ - ] ereksi

[ - ] kehamilan
[ - ] alat kontrasepsi

b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : Pasien mengatakan paham dengan


gendernya sebagai laki-laki dan mengetahui fungsi organ seksualnya.
6.

Pertahanan Koping
a.Pengambilan keputusan
[ ] sendiri
[ V ] dibantu orang lain; keluarga pasien
b. Yang disukai tentang diri sendiri : Pasien mengatakan menyukai dirinya sendiri
karena pasien tidak suka mengeluh, rajin bekerja dan mampu membantu keuangan
keluarganya
c.Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan
dapat bekerja seperti sebelum dirawat di rumah sakit
d. Yang dilakukan jika sedang stress :
[ ] pemecahan masalah

[ ] cari pertolongan

[ ] makan

[ ] makan obat

[ ] tidur
[V] lain-lain (misalnya marah, diam dll) sebutkan : mengobrol dengan keluarganya
7.

Sistem Nilai Kepercayaan


a.Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan : Allah SWT
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
[V] ya
[ ] tidak
c.Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)
Sebutkan : pasien megatakan sebelum dirawat di rumah sakit ia sholat 5 kali sehari
d. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit
Sebutkan : pasien ingin melakukan sholat dengan keluarganya

V.

Pengkajian Fisik
A. Vital Sign
Tekanan darah

: 105/58 mmHg

Suhu

: 380 C

Nadi

: 118 x/menit

Pernafasan

: 30 x/menit

Saturasi

: 98%

B. Kesadaran

: Compos Mentis
GCS
: 15
Eye : 4 (Pasien dapat membuka mata dengan spontan)
Verbal : 5 (Pasien mampu berbicara dengan biasa)
Motorik:6 (Pasien dapat mengukuti gerakan yang
diperintahkan)

C. Keadaan umum :
1.
Sakit/ nyeri

: 1. ringan

2. sedang

3. berat

Skala nyeri

:3

Nyeri di daerah

: Luka bakar

P : Nyeri akibat trauma luka bakar


Q : Kualitas nyeri tajam dan terasa panas
R : di daerah Luka bakar (kedua tangan, kedua kaki, dan punggung)
S : 3 (1-10)
T : Hilang Timbul
2.

Status gizi

: 1. gemuk
BB

3.
4.

Sikap
Personal hygiene

2. normal

: 80 kg

: 1. tenang
: 1. bersih

3. kurus

TB : 165 cm IMT :29,41


2. gelisah
2. kotor

3. menahan nyeri
3.
lain-lain

cukup

(kebutuhan personal hygiene dibantu dengan bantuan perawat mengelap bagian


5.

tubuh pasien menggunakan gass.


Orientasi waktu/ tempat/ orang :

1. baik

D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


1. Kepala
a.
Bentuk
: 1. mesochepale
3. hidrochepale
b.

Lesi/ luka
1. hematom
2. perdarahan

2. terganggu

2. mikrochepale

4. lain- lain

3. luka sobek
4. lain-lain (di daerah wajah kiri pasien mengalami luka bakar 2% grade IIA)

2.

Rambut :
a.Warna : Hitam
b. Kelainan

:-

a.Penglihatan

Mata
: 1. normal

2. kaca mata/ lensa

b. Sklera

: 1. ikterik

2. tidak ikterik

c.Konjungtiva

: 1. anemis

2. tidak anemis

d. Pupil

: 1. isokor

2.anisokor

e.Kelainan

: kebutaan kanak/kiri : -

3.

3. lain-lain.

3. midriasis

4. katarak

f. Data tambahan : 4.

Hidung
a.Penghidu

: 1. normal

b. Sekret/ darah/ polip

:-

c.Tarikan caping hidung: 1. ya


5.

2. ada gangguan

2. tidak

Telinga
a. Pendengaran

: 1. normal
4. tinnitus

2. kerusakan 3. tuli kanan/kiri


5. alat bantu dengar

6. lainnya

b. Skret/ cairan/ darah : 1. ada/tidak 2. bau...... 3. warna


6.

Mulut Dan Gigi


a. Bibir

: 1. Lembab 2. Kering

3. cianosis

4.pecah-

pacah
b. Mulut dan tenggorokan : 1. Normal 2. lesi
c. Gigi
7.

3. stomatitis

: 1. penuh/normal 2. ompong
Leher

a. Pembesaran tyroid

: 1. ya

2. tidak

b. Lesi

: 1. tidak

2. ya, di sebelah.

c. Nadi karotis

: 1. teraba

2. tidak

d. Pembesaran limfoid

: 1. ya

2. Tidak

3. lain-lain..

8.

Thorax
a. Jantung

1. nadi 108x/ menit, 2. kekuatan: kuat/ lemah


3. irama : teratur/ tidak
4. lain-lain.
b. Paru

1) frekwensi nafas
2)
3)
4)
5)

: teratur/ tidak

kwalitas
: normal/ dalam/ dangkal
suara nafas
: vesikuler/ ronchi/ wheezing
batuk
: ya/ tidak
sumbatan jalan nafas: sputum/ lendir/ darah/ ludah

c. Retraksi dada : 1. ada

2. tidak ada

9.Abdomen
a. Peristaltik usus: 1. Ada; 8x/menit

2. tidak ada

3. hiperperistaltik

4. lain-lain

b. Kembung

: 1. ya

2. tidak

c. Nyeri tekan

: 1. tidak

2. ya di kuadran../bagian.

d. Ascites

: 1. ada

2. tidak ada

a. Pimosis

: 1. ya

2. tidak

b. Alat Bantu

: 1. ya (Dower Catheter)

c. Kelainan

: 1. tidak

11. Genetalia
2. tidak

2. ya, berupa

12. Kulit
a. Turgor : 1. normal
b. Laserasi

2. kering

: 1. luka

3. lain-lain

2. memar

3.lain-lain

Terdapat luka bakar grade II AB 37% di daerah wajah bagian kiri, kedua tangan,
kedua kaki, dan punggung
c. Warna kulit

: 1. normal (putih/sawo matang/ hitam)

2. pucat

3. cianosis

4. ikterik

5. lain-lain.

d. Tampilan kulit : merah dengan lepuh, dan mengelupas


e. Tekstur kulit pasien lembab
13. Ekstrimitas
a. Kekuatan otot

: 333 333
333

333

b. R O M

: 1. penuh

2. terbatas

c. Hemiplegi/parese

: 1. tidak

2. ya, kanan/kiri

d. Akral

: 1. hangat

2. dingin

e. Capillary refill time

: 1. < 3 detik 2. > 3 detik

f. Edema

: 1. tidak ada 2. ada di daerah.

g. Lain-lain

: ..

14. Data Status Gizi /Nutrisi pada Pasien (ABCD)


a.Antropometri
BB : 80 kg
TB : 165 cm
IMT : 29,4
b. Balance Cairan
Cairan Masuk : Ibu pasien mengatakan pasien minum sebanyak 3600ml/24 jam
(6 botol aqua tanggung 600ml/botol)
IVDL RL = 1800 cc/24 jam
NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
Albumin 20% 100cc /24 jam
Cairan Keluar : Pasien BAK sebanyak 7.530 ml/24 jam
IWL= (25 + %LB) x BSA x 4ml
= (25+37) x 1,897 x 4
= 470cc
Ballance Cairan = CM-CK= 6000ml-8000ml= -2000ml
c. Pengukuran CVP pada tanggal 21 September 2016
Hasil pengukuran CVP : 10 ( 5-15 cm H2O)
15. Data Pemeriksaan Fisik Neurologis : -

VI.

Data Penunjang
a. Pemeriksaan Penunjang; Laboratorium DLL
Hasil pemeriksaan Kimia Klinik pada tanggal 18 September 2016
Analisa Gas Darah

PARAMETER

HASIL

PH

7.47

PCO2

33.3

PO2

SATUAN

NILAI
RUJUKAN

REMARKS

7.35-7.45

Tinggi

mmHg

35.00-45.00

Rendah

183.50

mmHg

80.00-100.00

Tinggi

BEed

-0.1

mmol/L

-2-2

Rendah

HCO3

23.60

Mmol/L

22.00-26.00

SO2c

99.4

95%-100%

TCO2

24.60

mmol/L

24.00-30.00

Natrium (Na)

126

mmol/L

136-146

Rendah

Kalium (K)

3.13

mmol/L

3.50-5.10

Rendah

Klorida (Cl)

99

mmol/L

96-108

Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik pada tanggal 17 September 2016

PARAMETER

HASIL

SATUAN

NILAI
RUJUKAN

REMARKS

Albumin

2.80

g/dL

3.40-4.80

Rendah

BUN

8.70

mg/dL

8.00-23.00

Kreatinin

0.86

mg/dL

0.70-1.20

Natrium - Serum 131

mmol/L

136-145

Kalium Serum

4.01

mmol/L

3.50-5.10

GD (Sewaktu)

129.00

mg/dL

70.00-140.00

Rendah

Hasil Pemeriksaan Hematologi pada tanggal 17 September 2016


PARAMETER

HASIL

SATUAN

NILAI
RUJUKAN

WBC

10.43

103L

4.1-11.0

NE%

61.04

47-80

LY%

21.66

13-40

MO%

11.95

2.0-11.0

EO%

4.04

0.0-5.0

BA%

1.31

0.0-2.0

NE#

6.37

103L

2.50-7.50

REMARKS

Tinggi

LY#

2.26

103L

1.00-4.00

MO#

1.25

103L

0.10-1.20

EO#

0.42

103L

0.0-0.50

BA#

0.14

103L

0.0-0.1

RBC

5.53

103L

4.5-5.9

HGB

14.21

g/dL

13.5-17.5

HCT

44.76

41.0-53.0

MCV

80.87

fL

80.0-100.0

MCH

25.68

Pg

26.0-34.0

MCHC

31.76

g/dL

31-36

RDW

12.45

11.6-14.8

PLT

144.20

103L

150-440

Tinggi

Tinggi

Rendah

Rendah

Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik pada tanggal 1 September 2016


PARAMETER

HASIL

SATUAN

NILAI
RUJUKAN

REMARKS

SGOT

44.40

11.0-33.0

Tinggi

SGPT

38.30

11.00-50.00

Albumin

3.66

g/dL

3.40-4.80

BUN

10.00

mg/dL

8.00-23.00

Kreatinin

0.87

mg/dL

0.70-1.20

Natrium - Serum 135

mmol/L

136-145

Kalium Serum

4.22

mmol/L

3.50-5.10

GD (Sewaktu)

111.00

mg/dL

70.00-140.00

Rendah

Hasil Pemeriksaan Rontgen Thorax pada tanggal 15 September 2016


Cor : Besar dan betuk kesan normal
Pulmo : Tak tampak infiltrate/nodul. Corakan bronchovaskuler normal
Sinus Pleura kanan kiri tajam
Diaphragma kanan-kiri normal
Tulang-tulang tidak tampak kelainan
Kesan:
Cord dan Pulmo tak tampak kelainan
b. Program Terapi
Tanggal

Nama Obat

Dosis

Rute

Indikasi

Terapi
Obat saat
MRS: 15
Septembe
r 2016

Paracetamol

3 x 1 (1@8 jam)

Intra Vena

Mengurangi rasa nyeri Tidak boleh diberikan

flash 1 gram

ringan-sedang

Kontraindikasi
pada orang yang alergi
teradap obat antiinflamasi non-steroid

Fentanyl

Habis dalam 24

300 mg

jam

Intra Vena

dalam

Suplemen analgesik

(AINS)
Depresi pernapasan.

narkotik pada anestesi

Cedera kepala.

regional atau general.

Alkoholisme akut.

dextrose 5%

Serangan asma akut.

500mg

Intoleransi. Hamil,
laktasi.

Ranitidine
50mg

2 x 1 (1@24jam)

Intra Vena
Pengobatan jangka
pendek tukak usus
12 jari aktif, tukak
lambung aktif,
mengurangi gejala
refluks esofagitis.
Terapi pemeliharaan

Ranitidin
kontraindikasi bagi
pasien yang yang
hipersensitif atau
alergi terhadap
Ranitidin.

setelah
penyembuhan tukak
usus 12 jari, tukak
lambung.
Pengobatan keadaan
hipersekresi
patologis, misal
sindroma Zollinger
Ellison dan
mastositosis
sistemik.
Vitamin C

1 x 1 (1@24jam)

Intra Vena

200mg
dalam
infuse RL

Metformin
500mg

3x1 (1@8jam)

Intra Oral

Untuk mencegah dan


mengobati
kekurangan
vitamin C
Sariawan
Pengobatan penderita
diabetes yang baru
terdiagnosis setelah
dewasa, dengan atau
tanpa kelebihan
berat badan dan bila
diet tidak berhasil

Hipersensitivitas
terhadap komponen
dalam sediaan

Penderita
kardiovaskular, gagal
ginjal, gagal hati,
dehidrasi dan
peminum alkohol,
koma diabetik,
ketoasidosis, infark
miokardial, keadaan
penyakit kronik akut
yang berkaitan dengan
hipoksia jaringan,
keadaan yang
berhubungan dengan
asidosis laktat seprti
syok, insufisiensi
pulmonar, riwayat
asidosis laktat.

Propanolol

1x1 (1@24jam)

Intra Oral
Angina
Aritmia
Hipertensi
Pencegahan Migrain

10mg

- Penderita asma
bronkial dan
penyakit paru
obstruktif menahun
yang lain.
- Penderita asidosis
metabolik (diabetes
militus ).
- Penderita dengan
payah jantung
termasuk payah
jantung
terkompensasi dan
yang cadangan
kapasitas jantung
kecil.
- Kardiogenik syok.
Kontraindikasi

Tanggal

Nama Obat

Dosis

Rute

Indikasi

Terapi
Obat saat
MRS: 15
Septembe
r 2016

Paracetamol

3 x 1 (1@8 jam)

Intra Vena

Mengurangi rasa nyeri Tidak boleh diberikan

flash 1 gram

ringan-sedang

pada orang yang alergi


teradap obat antiinflamasi non-steroid

Fentanyl

Habis dalam 24

300 mg

jam

Intra Vena

dalam

Suplemen analgesik

(AINS)
Depresi pernapasan.

narkotik pada anestesi

Cedera kepala.

regional atau general.

Alkoholisme akut.

dextrose 5%

Serangan asma akut.

500mg

Intoleransi. Hamil,
laktasi.

Ranitidine
50mg

2 x 1 (1@24jam)

Intra Vena
Pengobatan jangka
pendek tukak usus
12 jari aktif, tukak
lambung aktif,
mengurangi gejala
refluks esofagitis.
Terapi pemeliharaan
setelah
penyembuhan tukak

Ranitidin
kontraindikasi bagi
pasien yang yang
hipersensitif atau
alergi terhadap
Ranitidin.

usus 12 jari, tukak


lambung.
Pengobatan keadaan
hipersekresi
patologis, misal
sindroma Zollinger
Ellison dan
mastositosis
sistemik.
Vitamin C

1 x 1 (1@24jam)

Intra Vena

200mg
dalam
infuse RL

Metformin

3x1 (1@8jam)

Intra Oral

500mg

Propanolol
10mg

1x1 (1@24jam)

Untuk mencegah dan


mengobati
kekurangan
vitamin C
Sariawan
Pengobatan penderita
diabetes yang baru
terdiagnosis setelah
dewasa, dengan atau
tanpa kelebihan
berat badan dan bila
diet tidak berhasil

Hipersensitivitas
terhadap komponen
dalam sediaan

Penderita
kardiovaskular, gagal
ginjal, gagal hati,
dehidrasi dan
peminum alkohol,
koma diabetik,
ketoasidosis, infark
miokardial, keadaan
penyakit kronik akut
yang berkaitan dengan
hipoksia jaringan,
keadaan yang
berhubungan dengan
asidosis laktat seprti
syok, insufisiensi
pulmonar, riwayat
asidosis laktat.
- Penderita asma

Intra Oral
Angina
Aritmia
-

bronkial dan
penyakit paru
obstruktif menahun
yang lain.

- Penderita asidosis
Hipertensi
Pencegahan Migrain

metabolik (diabetes
militus ).
- Penderita dengan
payah jantung
termasuk payah
jantung
terkompensasi dan
yang cadangan
kapasitas jantung
kecil.
- Kardiogenik syok.

B. ANALISIS DATA
Data focus

Analisis

DS : Pasien mengeluh sesak nafas


DO:
Fre

Masalah
Ketidakefektifan pola
napas

kuensi nafas pasien cepat


-

Sua
ra nafas vesikuler

Pasi
en mengalami dispnea

Tek

anan darah : 105/58 mmHg


Suh
u : 380 C

Nad
i : 118 x/menit

Per
nafasan

: 30

x/menit
DS : Pasien mengatakan sering
kehausan
DO :
- Mukosa bibir tampak kering
-

dan pecah-pecah
Pasien sering minta minum
Pasien banyak memproduksi

urine
Natrium (Na) : 126 (136-146)

Termis
Luka bakar Grade II AB 37%
Mengenai kulit
Kerusakan kulit
Penguapan
Ekstravasasi cairan

mmol/L
Tekanan onkotik menurun

Balance Cairan
-

Cai

Cairan intravaskuler menurun

Risiko Kekurangan
Volume Cairan

ran Masuk :
Ibu pasien mengatakan pasien

Hipovolemia dan

minum sebanyak 3600ml/24

hemokonsentrasi

jam (6 botol aqua tanggung

600ml/botol)
IVDL RL = 1800 cc/24 jam
NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
Albumin 20% 100cc /24 jam
Cai

Risiko Kekurangan volume


cairan

ran Keluar :
Pasien BAK sebanyak 7.530
ml/24 jam
IWL= (25 + %LB) x BSA x
4ml
= (25+37) x 1,897 x 4
= 470cc
-

Ball
ance Cairan = CM-CK=

6000ml-8000ml= -2000ml
DS :
Pasien mengatakan nyeri di

Termis
Luka bakar Grade II AB 37%

daerah luka bakarnya


Mengenai kulit

P : Nyeri akibat trauma luka


bakar

Kerusakan kulit

Q : Kualitas nyeri tajam dan

Kerusakan sel

terasa panas
R : di daerah Luka bakar (kedua
tangan, kedua kaki, dan
punggung)

Merangsang nosiseptor

S : 3 (1-10)

System aktivasiretikuler: system


limbic dan hipothalamus

T : Hilang Timbul

Persepsi nyeri

DO :
-

Kes
adaran compus mentis

Pelepasan mediator nyeri:


histamine, prostaglandin,
brandikinin, ion kalsium

Nyeri akut

Nyeri Akut

Ter
dapat luka bakar pada wajah
bagian kiri, kedua tangan,
kedua kaki dan punggung
pasien

Pasi
en tampak meringis saat luka
dibersihkan

Tek

anan darah : 105/58 mmHg


Suh
u : 380 C

Nad
i : 118 x/menit

Per
nafasan

: 30

x/menit
-

Sat

urasi : 98%
DS :

Termis

Pasien mengatakan perih dan

Luka bakar Grade II AB 37%

panas pada luka bakar yang ada di


Mengenai kulit

tubuhnya
DO :
-

Kerusakan kulit
Ko

Luka terbuka

ndisi umum pasien lemah


-

Pasi
en mengalami luka bakar
Grade II AB 37%

Pasi
en terpasang CVC

Pasi

en terpasang infuse pada CVC


Pasi
en terpasang dower catheter

Risiko Infeksi

Risiko Infeksi

Suh

u : 380 C
DS: Pasien mngatakan badannya

Hipertermia

terasa panas
DO:
-

Tek

anan darah : 105/58 mmHg


Suh
u : 380 C

Nad
i : 118 x/menit

Per
nafasan

: 30

x/menit
-

Sat
urasi : 98%

saat
palpasi badan pasien terasa
hangat

Kul

it pasien kemerahan
DS :
Pasien mengatakan mengatakan

Termis
Luka bakar grade II AB 37%

perih dan panas pada luka bakar


Mengenai kulit

yang ada di tubuhnya


DO :
-

Pada wajah dan daerah

Pasien mengalami luka bakar

ekstremitas

Grade II AB 37% pada wajah


bagian kiri, kedua tangan,
-

kedua kaki, dan punggung


Kulit pasien mengelupas
Kulit pasien merah dengan

lepuh
Tekstur kulit pasien lembab

Kerusakan integritas kulit

YTTano

Kerusakan Intergritas
Kulit

DS :

Termis

Pasien mengatakan tubuh

terasa lemas
Pasien mengatakan kesulitan
menggerakkan tubuh karena
tubuh pasien mengalami luka

Luka Bakar grade II AB 37%


Terputusnya kontinuitas pada
jaringan

bakar
DO :

Pembatasan Gerak pada Pasien

Pasien tampak kesulitan untuk

miring kanan miring kiri


Pasien tampak sulit

Keterbatasan Rentang Gerak

menggerakan anggota gerak


-

badan
Pasien dapat mengangkat
tangan dan kedua kaki
beberapa detik, kemudian

terjatuh
Pasien mengalami
Ketergantungan berat, total

skor ADL: 5 (5-8)


Kekuatan otot
333
333

333
333

Hambatan Mobilitas Fisik

Hambatan Mobilitas
Fisik

DS : -

Luka Bakar agen termis luka

DO :

bakar grade II AB 37%

Total Skor Skala Morse yaitu

9 pasien tinggi risiko jatuh


Terpasang label kuning pada

bed pasien
Terpasang pengaman di sisi
kanan dan kiri tempat tidur

Risiko Jatuh

Gangguan fungsi motorik


Pembatasan Gerak pada Pasien
Segala aktifitas dibantu

pasien
Risiko jatuh
DS: Pasien mengatakan tidak

Defisit Perawatan Diri

mampu makan, minum, memakai


pakaian dan ke toilet sendiri
DO :
-

Pasi
en mengalami
Ketergantungan berat, total
skor ADL: 5 (5-8)

Pasi
en makan dan minum dibantu
ibunya

Pasi
en tidak mampu berjalan ke
toilet

Pasi
en BAK menggunakan dower
catheter

Pasi
en menggunakan pampers

Pasi
en dilap oleh ibunya

DS:
-

Pasi

Gangguan Citra
Tubuh

en mengatakan sedikit malu


dengan kondisi tubuhnya saat
ini
-

Pasi
en berharap ingin luka
bakarnya cepat sembuh dan
kulitnya kembali seperti awal

DO:
-

Pasien mengalami luka bakar


Grade II AB 37% pada wajah
bagian kiri, kedua tangan,

kedua kaki, dan punggung


Luk
a bakar pasien dibalut elastic

bandage
Kulit pasien mengelupas
Kulit pasien merah dengan

lepuh
- Tekstur kulit pasien lembab
DS :
-

Pasi
en mengatakan gelisah
dengan kondisinya saat ini,
dan cemas karena pasien akan
mendapatkan tindakan operasi
debridemen+eksisi
tangensial+SKM graf.

DO:
-

Pasi
en terlihat cemas

Pasi

Ansietas

en tampak gelisah
-

Pasi
en meminta doa kepada
ibunya agar operasinya
berjalan lancar.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas ditandai
dengan pasien mengeluh sesak nafas, frekuensi nafas pasien cepat, suara nafas
vesikuler pasien mengalami dispnea, tekanan darah : 105/58 mmHg, suhu : 38 0 C,
nadi : 118 x/menit, pernafasan: 30 x/menit
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan Luka bakar Grade II AB
37% dibuktikan dengan pasien mengatakan sering kehausan, mukosa bibir tampak
kering dan pecah-pecah, pasien sering minta minum, pasien banyak memproduksi
urine, natrium (Na) : 126 (136-146) mmol/L, ballance cairan pasien = CM-CK=
6000ml-8000ml= -2000ml
3. Nyeri Akut berhubungan dengan Luka bakar Grade II AB 37% ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri di daerah luka bakarnya, kualitas nyeri tajam dan terasa
panas, skala nyeri 3 (1-10) nyeri hilang timbul, pasien tampak meringis saat luka
dibersihkan, tekanan darah pasien : 105/58 mmHg, suhu : 38 0 C, nadi : 118 x/menit,
pernafasan: 30 x/menit
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan luka terbuka akibat luka bakar dibuktikan dengan
pasien mengatakan merasa perih dan panas pada luka bakar yang ada di tubuhnya,
kondisi umum pasien lemah, pasien mengalami luka bakar Grade II AB 37% , pasien
terpasang CVC, pasien terpasang infuse pada CVC, pasien terpasang dower catheter,
suhu : 380 C.
5. Hipertermia berhubungan dengan luka bakar Grade II AB 37% ditandai dengan
pasien mngatakan badannya terasa panas, tekanan darah : 105/58 mmHg, suhu : 380
C, nadi : 118 x/menit, pernafasan : 30 x/menit, saturasi : 98%, saat palpasi badan
pasien terasa hangat, kulit pasien kemerahan
6. Kerusakan Intergritas Kulit berhubungan dengan Luka bakar ditandai dengan pasien
mengalami luka bakar grade II AB 37% pada wajah bagian kiri pasien, kedua tangan,

kedua kaki dan punggung pasien, kulit pasien mengelupas, kulit pasien merah dengan
lepuh, tekstur kulit pasien lembab
7. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan agen termis luka bakar grade II AB
37% ditandai dengan pasien mengatakan tubuh terasa dan kesulitan menggerakkan
tubuh karena tubuh pasien mengalami luka bakar, pasien tampak kesulitan untuk
miring kanan miring kiri, pasien tampak sulit menggerakan anggota gerak badan,
pasien dapat mengangkat tangan dan kedua kaki beberapa detik kemudian terjatuh,
pasien mengalami ketergantungan berat, total skor ADL: 5 (5-8), kekuatan otot:
333

333

333

333

8. Risiko Jatuh berhubungan dengan Luka Bakar agen termis luka bakar grade II AB
37% dibuktikan dengan Total Skor Skala Morse yaitu 9 pasien tinggi risiko jatuh,
terpasang label kuning pada bed pasien, terpasang pengaman di sisi kanan dan kiri
tempat tidur pasien
9. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan agen termis luka bakar grade II AB 37%
ditandai dengan Pasien mengatakan tidak mampu makan, minum, memakai pakaian
dan ke toilet sendiri, pasien mengalami ketergantungan berat, total skor ADL: 5 (5-8),
pasien makan dan minum dibantu ibunya, pasien tidak mampu berjalan ke toilet,
pasien BAK menggunakan dower catheter, pasien menggunakan pampers, pasien
dilap oleh ibunya
10. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan agen termis luka bakar ditandai dengan
pasien mengalami luka bakar Grade II AB 37% pada wajah bagian kiri, kedua tangan,
kedua kaki, dan punggung, pasien mengatakan sedikit malu dengan kondisi tubuhnya
saat ini, pasien berharap ingin luka bakarnya cepat sembuh dan kulitnya kembali
seperti awal, Luka bakar pasien dibalut elastic bandage, kulit pasien mengelupas,
kulit pasien merah dengan lepuh, tekstur kulit pasien lembab
11. Ansietas berhubungan dengan tindakan pre op. debridemen+eksisi tangensial+SKM
graf ditandai dengan pasien terlihat cemas, pasien tampak gelisah, pasien meminta
doa kepada ibunya agar operasinya berjalan lancar.
D. PERENCANAAN

No. Dx

Tujuan

Intervensi

Rasional

Pola Nafas

NOC :

1. agar pasien dapat

tidak efektif

Respiratory

respirasi dengan

status: Airway

maksimal

patency
- Rentang nafas

2. untuk memudahkan

Airway Management

pasien daam respirasi

dalam keadaan

1. Posisikan pasien untuk

3. untuk menyiapkan alat

normal (18-20

memaksimalkan ventilasi
2. Identifikasi pasien perlunya

oksigenasi bila

kali/menit)
Rithme
pernafasan
dalam keadaan
normal

NIC :

Vital Signs
- Suhu tubuh

pemasangan alat jalan nafas


buatan
Terapi Oksigen
3. Atur peralatan oksigenasi
4. Monitor aliran oksigen

dalam keadaan
normal (36-

370C
Frekuensi nadi
dalam rentang

5. Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR

normal 80- 100

6. Catat adanya fluktuasi

kali/menit
Ritme nadi kuat
TD sistol dalam

tekanan darah

rentang normal
-

Vital sign Monitoring

120 mmHg
TD diastole

diperlukan pasien
4. untuk memantau
oksigen yang masuk ke
pasien
5. untuk memantau TD,
nadi, suhu dan RR pasien
dalam rentang normal
6. untuk memantau
perubahan tekanan darah
pada pasien
7. mengetahui adanya
tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,

7. Monitor adanya cushing

peningkatan sistolik pada

triad (tekanan nadi yang

pasien

melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)

dalam rentang
normal 80
mmHg
1.

NOC

Risiko
Fluid balance
Kekuranga

NIC

1.

Fluid management

Unt

n Volume Hydration
Cairan
Nutritional Status :
Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :

Mempertahankan

sesuaidenganretensicair

an (BUN ,Hmt ,
osmolalitasurin )
4. Monitor vital sign
5. Monitor masukan
makanan / cairan dan

dengan usia dan

hitung intake kalori

normal, HT normal
Tekanan darah,
nadi, suhu tubuh

urine output sesuai


BB, BJ urine

3. Monitor hasil Lab yang

dalam batas normal


Tidak ada tanda
tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor
kulit baik, membran
mukosa lembab,
tidak ada rasa haus
yang berlebihan

harian
6. Dorong keluarga untuk

m
e
n
g
e
t

membantu pasien

makan/minum

h
u
i
h
a
s
i
l
l
a
b
d
a
n
m
e
n
e
n

t
u
k
a
n
i
n
t
e
r
v
e
n
s
i
b
e
r
i
k
u
t
n
y
a
2.
Unt
u
k

m
e
n
g
e
t
a
h
u
i
s
t
a
t
u
s
p
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
p

a
s
i
e
n
3.
Unt
u
k
m
e
n
g
e
t
a
h
u
i
C
M
d
a
n
C
K

p
a
s
i
e
n
u
n
t
u
k
m
e
n
g
h
i
t
u
n
g
b
a
l
a
n
c
e

c
a
i
r
a
n
4.
Unt
u
k
m
e
m
u
d
a
h
k
a
n
m
e
m
e
n
u
h
i

k
e
b
u
t
u
h
a
n
p
a
s
i
e
n
m
a
k
a
n
/
m
i
n
u
m
.

2.

NOC :

Nyeri Akut Pain Level,


Pain control,

NIC :

1. pengkajian berguna

Pain Management
1.

Lakukan

untuk
mengidentifikasi

Comfort level

pengkajian nyeri secara

nyeri yang dialami

Kriteria Hasil :

komprehensif termasuk

klien meliputi lokasi,

Mampu

lokasi, karakteristik,

karasteristik, durasi,

mengontrol nyeri

durasi, frekuensi,

frekuensi, kualitas,

(tahu penyebab

kualitas dan faktor

intensitas nyeri serta

presipitasi
Pilih dan

faktor-faktor yang

nyeri, mampu
menggunakan

2.

lakukan penanganan

tehnik

nyeri (farmakologi, non

nonfarmakologi

farmakologi dan inter

untuk mengurangi
nyeri, mencari

tentang teknik non


4.

farmakologi
Berikan
analgetik untuk

menggunakan

mengurangi nyeri
Tingkatkan

manajemen nyeri
Mampu mengenali
intensitas, frekuensi

5.

istirahat
Analgesic Administration
6.

dan tanda nyeri)


Menyatakan rasa
nyeri berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal

Monitor vital
sign sebelum dan
sesudah pemberian

nyaman setelah

Ajarkan

dengan

nyeri (skala,

3.

bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang

personal)

7.

analgesik pertama kali


Berikan
analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat

dapat memicu nyeri


klien sehinggga
dapat menentukan
intervensi yang tepat.
2. dengan mengetahui
rasa tidak nyaman
klien secara non
verbal maka dapat
membantu
mengetahui tingkat
dan perkembangan
nyeri klien.
3. Membantu klien
dalam
menginterpretasikan
nyerinya.
4. peningakatan tekanan
darah, respirasi rate,
dan denyut nadi
umumnya
menandakan adanya
peningkatan nyeri
yang dirasakan

5. membantu
memodifikasi dan
menghindari faktorfaktor yang dapat
meningkatkan
ketidaknyamanan
klien.
6. membantu
mengurangi nyeri
yang dirasakan klien,
serta membantu klien
untuk mengontrol
nyerinya.
7. membantu
mengurangi nyeri
yang dirasakan klien.
3.
Risiko
Infeksi

NOC :

NIC :

Immune Status

Infection Control (Kontrol

Knowledge : Infection

infeksi)

control
Risk control
Kriteria Hasil :

Klien bebas dari


tanda dan gejala

1. Bersihkan lingkungan

1. Agar bakteri dan


penyakit tidak
menyebar dari
lingkungan dan orang

setelah dipakai pasien lain


2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila

lain
2. Mengurangi paparan

perlu
4. Instruksikan pada

dari lingkungan
3. Mencegah terjadinya

infeksi
Mendeskripsikan

pengunjung untuk mencuci

infeksi dari

tangan saat berkunjung dan

mikroorganisme

proses penularan

setelah berkunjung

penyakit, factor
yang

meninggalkan pasien
5. Gunakan sabun

mempengaruhi

antimikrobia untuk cuci

penularan serta

tangan
6. Cuci tangan setiap sebelum

penatalaksanaannya

dan sesudah tindakan

yang ada di tangan


4. Mencuci tangan
menggunakan sabun
lebih efektif untuk
membunuh bakteri
5. Mencegah infeksi
nosokomial.

Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah

timbulnya infeksi
Jumlah leukosit

dalam batas normal


Menunjukkan

keperawatan
7. Gunakan baju, sarung

6. Mencegah infeksi

tangan sebagai alat

nosokomial
7. infeksi lebih lanjut

pelindung
8. Gunakan kateter intermiten

dapat memperburuk
resiko infeksi pada

untuk menurunkan infeksi

klien.
8. untuk mempercepat

kandung kencing

perilaku hidup sehat Infection Protection


(proteksi terhadap infeksi)

perbaikan kondisi
klien
9. agar memudahkan

9. Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
10. Monitor hitung granulosit,

pengambilan
intervensi
10. sebagai monitor

WBC

adanya reaksi infeksi


4.

NOC

Hipertermia Thermoregulation
kriteria hasil :
1. Suhu tubuh dalam
rentang normal
2. Nadi dan RR dalam
rentang normal
3. Tidak ada perubahan
warna kulit dan
tidak ada pusing

NIC
Fever treatment
1. Monitor suhu sesering

1.
Untuk mengetahui

perkembangan
mungkin
penyakit, demam
2. Monitor IWL
3. Monitor warna dan suhu 2.
kulit
4. Monitor TD, RR, dan

Untuk mengetahui jumlah


cairan keluar yang

Nadi
5. Monitor WBC, Hb, dan

tidak disadari

3.
Hct
Warna kuit pucat dapat
6. Monitor intake dan output
menunjukan adanya
cairan
sianosis, kemerahan
7. Berikan anti piretik
8. Selimuti pasien
menunjukan adanya
9. Kolaborasi pemberian
inflamasi, suhu yang
cairan intravena
tinggi dapat
menunjukan adanya
tanda infeksi
4.

Untuk mengetahui adanya


penurunan tanda vital
akibat demam
5.
Untuk mengetahui tanda
dan gejala infeksi dan
kekuragan Hb dalam
darah
6.
Untuk menjaga
keseimbangan cairan,
demam atau suhu yang
tinggi dapat membuat
kehilangan cairan
dalam tubuh.
7.
Sebagai obat penurun
panas
8.
Untuk mencegah
hilangnya kehangatan
tubuh
9.
Untuk menambak intake
cairan pasien
5.

NOC :

NIC :

Kerusakan

Tissue Integrity : Skin

Pressure Management

Intergritas

and Mucous

Kulit

Membranes
Kriteria Hasil :

Integritas kulit yang


baik bisa

1.

Anjurkan pasien untuk


menggunakan pakaian yang

longgar
2. Jaga kebersihan kulit agar
3.

tetap bersih dan kering


Mobilisasi pasien (ubah

1. Agar memudahkan
pasien dalam bergerak
2. Mengurangi kolonisasi
bakteri
3. Agar tidak terjadi
dekubitus pada kulit
pasien
4. Untuk mengetahui

dipertahankan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi,

pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi

pada kulit
Perfusi jaringan

baik
Menunjukkan

posisi pasien) setiap dua


jam sekali
4. Monitor kulit akan adanya
kemerahan
5. Oleskan lotion atau
minyak/baby oil pada derah

adanya tanda-tanda
infeksi
5. Untuk membuat kulit
tidak kering dan
terjaga dari kuman

yang tertekan

pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya sedera

berulang
Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan

6.
Hambatan
Mobilitas
Fisik

alami
NOC

NIC

Joint movement :

Exercise therapy :

perkembangan

Active

ambulation

kondisi pasien

Mobility Level

1. Monitoring vital sign

sebagai bentuk

Self care : ADLs

sebelum/sesudah latihan

perbandingan dan

Transfer performance

dan lihat respon pasien

kemajuan sebelum

saat latihan

dan sesudah latihan

Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan pasien dapat

2. Kaji kemampuan pasien


dalam mobilisasi
3. Dampingi dan bantu

meningkatkan ADL

pasien saat mobilisasi dan

dengan kriteria hasil :

bantu penuhi kebutuhan

1. Untuk mengetahui

ROM
2. Untuk mengetahui
tingkat perkembangan
kemampuan
mobilisasi pasien
3. Membantu pasien

Klien meningkat

pasien

dalam aktivitas fisik

dalam memenuhi
kebutuhannya

Mengerti tujuan dari


peningkatan mobilitas

Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan berpindah

7.
Risiko
Jatuh

NOC
1

Trauma risk for

Injury risk for

Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan risiko jatuh
dapat berkurang dengan
kriteria hasil :
1

Keseimbangan

Gerakan
terkoordinasi:
kemampuan otot
untuk bekerja sama
secara volunteer
untuk melakukan
gerakan yang
bertujuan

Perilaku pencegahan
jatuh

Tidak ada kejadian


jatuh

NIC
Fall Prevention

1. Kaji kemampuan mobilitas


pasien

2. Monitor tanda-tanda vital


3. Ciptakan lingkungan yang
aman bagi pasien

1. Untuk mengetahui
seberapa besar
kekuatan pasien dalam
mobilisasi
2. Untuk memantau
kondisi pasien
3. Untuk menghindari
pasien jatuh atau pun
cedera

8.
Defisit
Perawatan
Diri

NOC
a. Activity
intolerance
b. Mobility :
Physical
impaired
c. Fatique level
d. Anxiety self
control
e. Ambulation

NIC
1. Bantuan Perawatan Diri:
Mandi, higiene mulut,
penil/vulva, rambut, kulit
a. Bantu klien untuk
mandi (dilap)
2. Bantuan perawatan diri :
berpakaian
a. Ganti pakaian klien
setelah personal
hygiene, dan pakaikan

Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3 x24 jm
Klien mampu :
a. Melakukan ADL
mandiri : mandi,
hygiene
mulut,kuku,
penis/vulva,
rambut,
berpakaian,
toileting, makanminum, ambulasi
b. Mandi sendiri atau
dengan bantuan
tanpa kecemasan
c. Terbebas dari bau
badan dan
mempertahankan
kulit utuh
d. Mempertahankan
kebersihan area
perineal dan anus

pada ektremitas yang


sakit/ terbatas terlebih
dahulu, Gunakan
pakaian yang longgar
3. Bantuan perawatan diri :
Makan-minum
a. Dampingi dan dorong
keluarga untuk
membantu klien saat
makan
4. Bantuan Perawatan Diri:
Toileting
a. Sediakan alat bantu
(pispot, urinal, chateter)
di tempat yang mudah
dijangkau

1. Agar badan pasien


bersih dan terhidar
dari kuman
2. Untuk menjaga
kondisi baju pasien
tetap bersih,
mengurangi rasa nyeri
3. untuk memudahkan
pasien makan
4. untuk memudahkan
pasien toileting

e. Berpakaian dan
melepaskan
pakaian sendiri
f. Melakukan
keramas, bersisir,
bercukur,
membersihkan
kuku, berdandan
g. Makan dan minum
sendiri, meminta
bantuan bila perlu
h. Mengosongkan
kandung kemih
dan bowel
9.
NOC Label :
Gangguan
Citra Tubuh Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3 x24 jam
diharapkan
Klien mampu :
Body Image
-

Klien mengatakan
bisa menerima

kondisi fisiknya
Klien
mengungkapkan
kesesuaian antara
body reality, body
ideal, dan body

presentation
Puas dengan fungsi
tubuh

NIC Label :
Body Image Enhancement
1. Kaji harapan citra tubuh
klien yang berdasarkan
tahap perkembangan.
2. Bantu klien untuk
mendiskusikan penyebab
perubahan karena
penyakitnya.
3. Identifikasi support
groups/keluarga untuk
klien.

10.

NOC :

NIC :

1. Agar dapat membina

Ansietas

Setelah dilakukan

Anxiety Reduction

hubungan saling percaya

asuhan keperawatan

(penurunan kecemasan)

antara perawat dengan

selama 3 x24 jam

1. Gunakan pendekatan yang

pasien

diharakan

menenangkan
2. Dengarkan dengan penuh

2. untuk meningkatkan

Klien mampu :

perhatian dan temani

Anxiety level
-

gelisah
Klien distress
Klien panik
Klien

pasien untuk memberikan


keamanan dan mengurangi
takut
3. Berikan informasi faktual

mengungkapkan
ansietas

mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
4. Instruksikan pasien

rasa percaya pasien


dengan perawat
3. agar pasien memiliki
pengetahuan mengenai
diagnose dan tindakan
prognosis yang akan
dijalani sehingga
mencegah rasa cemas

menggunakan teknik

4. untuk mengurangi

relaksasi

kecemasan pasien

E. PELAKSANAAN
No.

Tgl/ jam

Implementasi

Respon

Dx
1,2,3,4

Senin ,5

Mengkaji KU pasien secara

DS :

,5,6

September

komprehensif, Mengkaji Nyeri,

Pasien mengatakan mengalami

2016 pukul

Mengkaji kemampuan mobilitas

kecelakaan terkena luka bakar

08.00 WITA

pasien, mengukur vital sign pasien

saat menghidupkan gas

,Memonitor hasil Lab WBC,

elpiji ,Pasien mengatakan

Memberikan terapi/Obat oral

merasa nyeri hilang timbul di

Captopril 25 mg

area luka bakar pada bagian


wajah, lengan kiri dan kanan
serta kaki kiri pasien. Pasien
mengatakan tubuh lemas

Paraf

DO :
TD : 150/80 mmHg
S : 360C
N : 80x/menit
R : 21x/menit
SpO2 : 98
- Luka bakar tampak di area
wajah, lengan kiri dan kanan,
serta kaki kiri.
- Luka sudah dirawat dan
dibalut
- Skala nyeri 3
- pasien tampak sulit
menggerakkan anggota gerak
badan,
- pasien dapat mengangkat
tangan dan kedua kaki
beberapa detik, kemudian
terjatuh,
- Skala tingkat ketergantungan
pasien yaitu (0-4) pasien
mengalami ketergantungan
total.
- Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan tingginya
jumlah leukosit pasien (WBC:
21,1 103/Ul)
1,2,5,6

Pukul 09.00

Menempatkan pasien di tempat

- Obat oral masuk


DS :

WITA

isolasi,Mengukur vital sign pasien,

Keluarga pasien mengatakan

Monitoring masukan CM/CK

akan mengikuti anjuran dari

1,2,4,6

Menganjurkan ke keluarga untuk

perawat.

membantu pasien makan/minum,

DO :

Menganjurkan ke keluarga pasien

TD : 160/80 mmHg

agar membatasi pengunjung,

S : 370C

Menganjurkan ke keluarga pasien

N : 80x/menit

agar sebelum dan sesudah

R : 21x/menit

mengunjungi pasien agar mencuci

SpO2 : 98

tangan.,

CM 3 jam : 360

Pukul 10.00

Menganjurkan pasien

CK 3 jam :300
DS :

WITA

menggunakan pakaian yang

Pasien dan keluarga

longgar, Mobilisasi

mengatakan mengerti dan

pasien,Mengukur vital sign pasien,

akan mengikuti instruksi dari

Mengajari pasien teknik non

perawat

farmakologi dalam penanganan

DO :

nyeri

TD :150/90 mmHg
S : 360C
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit
SpO2 : 98
Pasien tampak sudah

1,2,3,

Pukul 11.00

diposisikan di tempat nyaman


Membersihkan lingkungan setelah DS:

5,6

WITA

dipakai pasien, Mengukur vital

Pasien mengatakan bersedia

sign pasien , Menggunakan sabun

bed dibersihkan

antibiotic untuk cuci tangan,

DO :

Mencuci tangan setelah tindakan

TD :160/90 mmHg

keperawatan

S : 37,50C
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit

1,2,5,6

Pukul 12.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS :

WITA

Monitoring masukan CM/CK,

pasien mengatakan mengerti

Menganjurkan pasien untuk

dan akan mengikuti instruksi

istirahat

perawat
DO :
TD :160/80 mmHg
S : 36,50C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 570

1,2,5,6

Pukul 13.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam : 800
DS:DO :
TD :165/90 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 97

1,2,5,6

Pukul 13.30

Operan Pasien

WITA
Pukul 14.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

DS : -

Pera

DO :

wat

TD :170/100 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
1,2,5,6

Pukul 15.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 98
DS: -

WITA

Monitoring masukan CM/CK

DO :
TD :150/90 mmHg
S : 37,50C
N : 90 x/menit

Pera
wat

R : 22 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 780
1,2,5,6

Pukul 16.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam : 900
DS: -

Pera

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 17.00

Mengukur vital sign pasien

WITA

SpO2 : 99
DS : DO :
TD :170/90 mmHg

Pera

S : 36,20C

wat

N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 18.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 98
DS: -

WITA

Monitoring masukan CM/CK

DO :

Pera
wat

TD :160/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 99
CM 3 jam : 1040
1,2,5,6

Pukul 19.00

Mengukur vital sign pasien,

CK 3 jam :1090
DS : -

WITA

Memberikan terapi/Obat oral

DO :

Captopril 25 mg

TD :160/90 mmHg
S : 370C
N : 78 x/menit

Pera
wat

R : 20 x/menit
SpO2 : 98
Obat oral masuk

1,2,5,6

Pukul 19.30

Operan Pasien

WITA
Pukul 20.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

DS:-

Pera

DO :

wat

TD :150/60 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 21.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 97
DS : -

WITA

Monitoring masukan CM/CK

DO :

Pera
wat

TD :145/80 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 99
CM 3 jam : 1400
1,2,5,6

Pukul 22.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam : 1390
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :140/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 23.00
WITA

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 98
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :150/90 mmHg
S : 36,50C
N : 78 x/menit

R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 24.00

Mengukur vital sign pasien ,

SpO2 : 97
DS : -

Pera

WITA

Monitoring masukan CM/CK

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 36,70C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 1860
CK 3 jam :1540
IWL= (25 + %LB) x BSA x
4ml
= (25+17) x 1,5 x 4
= 252cc
CM= INFUS + MINUM
= 1400 + 480
= 1880
CK= URINE + IWL
= 1660 + 252
= 1912
BC pada tanggal 5 September
2016 = 1880-1912
1,2,5,6

= - 32
DS : -

Pera

September

DO :

wat

2016 pukul

TD :150/90 mmHg

01.00 WITA

S : 360C

Selasa ,6

Mengukur vital sign pasien,

N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 02.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

Pera

WITA

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 36,70C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
1,2,5,6

Pukul 03.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 98
DS : -

WITA

Monitoring masukan CM/CK

DO :

Pera
wat

TD :160/80 mmHg
S : 36,80C
N : 78 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 2020
1,2,5,6

Pukul 04.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam : 1645
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :170/90 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
1R : 18 x/menit
1,2,5,6

Pukul 05.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

SpO2 : 98
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :160/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 06.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 98
DS : -

Pera

WITA

Monitoring masukan CM/CK

DO :

wat

TD :160/90 mmHg

S : 36,40C
N : 82 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 2180
1,2,5,6

Pukul 07.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam :1790
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :160/80 mmHg
S : 36,50C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
Pukul 07.30

Operan Pasien

WITA
1,2,5,6

Pukul 08.00

Mengukur vital sign pasien,

DS : -

Pera

WITA

Memberikan terapi/Obat oral

DO :

wat

Captopril 25 mg

TD :150/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 97

1,2,5,6

Pukul 09.00

Mengukur vital sign pasien,

Obat oral masuk


DS : -

Pera

WITA

, Monitoring masukan CM/CK

DO :

wat

TD :150/70 mmHg
S : 36,50C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 260
CK 3 jam :250

1,2,5,6

Pukul 10.00

Mengukur vital sign pasien

WITA

DS : -

Pera

DO :

wat

TD :155/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 11.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

SpO2 : 98
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 36,2C
N : 78 x/menit
R : 18 x/menit
1,2,5,6

Pukul 12.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

WITA

Monitoring CM dan CK

DO :

Pera
wat

TD :160/80 mmHg
S : 36,50C
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 750
1,2,3

Pukul 13.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam :550
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 98

1,2,5,6

Pukul 13.30

Operan Pasien

WITA
Pukul 14.00

Mengukur vital sign

DS : -

WITA

1,2,5,6

pasien,Mobilisasi pasin,

DO :

Mendampingi pasien dalam

TD :155/80 mmHg

pemenuhan kebutuhan,

S : 36,80C

Memasang pengaman pada bed

N : 82 x/menit

pasien

R : 18 x/menit

Pukul 15.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

WITA

Monitoring CM/CK

DO :
TD :160/90 mmHg
S : 36,70C
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
SpO2 : 97
CM 3 jam : 910

1,2,5,6

Pukul 16.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam :850
DS: DO :
TD :160/80 mmHg
S : 36,60C
N : 76 x/menit
R : 21 x/menit

1,2,5,6

Pukul 17.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

SpO2 : 98
DS : DO :
TD :150/80 mmHg
S : 370C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit

1,2,5,6

Pukul 18.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

WITA

Monitoring CM/CK

DO :
TD :155/90 mmHg

S : 36,70C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 99
CM 3 jam : 1420
1,2,5,6

Pukul 19.00

Mengukur vital sign pasien,

CK 3 jam :1130
DS : -

WITA

Memberikan terapi/Obat oral

DO :

Captopril 25 mg

TD :160/80 mmHg
S : 360C
N : 76 x/menit
R : 22 x/menit
SpO2 : 98
Obat oral masuk

1,2,5,6

Pukul 19.30

Operan Pasien

WITA
Pukul 20.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

DS : -

Pera

DO :

wat

TD :140/70 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 21.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

WITA

monitoring CM dan CK Pasien

DO :

Pera
wat

TD :150/80 mmHg
S : 360C
N : 82 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 1680
1,2,5,6

Pukul 22.00

Mengukur vital sign pasien,

CK 3 jam :1330
DS : -

Pera

WITA

DO :

wat

TD :150/70 mmHg
S : 36,70C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
1,2,5,6

Pukul 23.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

SpO2 : 98
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 24.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

WITA

Monitoring CM dan CK,

Pasien mengerti dengan

Memberikan KIE pada pasien

instruksi perawat dan akan

untuk puasa karena akan dirawat

mengikutinya

luka

DO :
TD :160/70 mmHg
S : 36,20C
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 2090
CK 3 jam :1580
IWL= (25 + %LB) x BSA x
4ml
= (25+17) x 1,5 x 4
= 252cc
CM= INFUS + MINUM
= 1620 + 480
= 2100

Pera
wat

CK= URINE + IWL


= 1880 + 252
= 2132
BC pada tanggal 6 September
2016 = 2100-2132
= - 32
1,2,5,6

Rabu ,7

Mengukur vital sign pasien,

DS : -

Pera

September

DO :

wat

2016 pukul

TD :140/80 mmHg

01.00 WITA

S : 36,50C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit

1,2,5,6

Pukul 02.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

SpO2 : 98
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :140/70 mmHg
S : 370C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 03.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 97
DS : -

Pera

WITA

Monitoring CM dan CK

DO :

wat

TD :165/90 mmHg
S : 36,70C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 2300
1,2,5,6

Pukul 04.00
WITA

Mengukur vital sign pasien,

CK 3 jam :1780
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :170/80 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
1,2,5,6

Pukul 05.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

SpO2 : 99
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :160/80 mmHg
S : 370C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
1,2,5,6

Pukul 06.00

Mengukur vital sign pasien,

SpO2 : 99
DS : -

Pera

WITA

Monitoring CM dan CK

DO :

wat

TD :160/90 mmHg
S : 360C
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 2360
1,2,5,6

Pukul 07.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam :1880
DS : -

Pera

DO :

wat

TD :150/70 mmHg
S : 36,80C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 97
Pukul 07.30

Operan Pasien

1,2,4,

WITA
Pukul 08.00

Mengukur vital sign

DS : -

5,6

WITA

pasien,menjaga kebersihan kulit

DO :

pasien agar tetap

TD :140/70 mmHg

bersih,Mengoleskan minyak pada

S : 360C

daerah yang tertekan

N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
SpO2 : 98
Kulit pasien bersih

1,2,5,6

Pukul 09.00

Mengukur vital sign pasien,

Tidak ada tanda dekubitus


DS : -

WITA

Monitoring CM dan CK

DO :
TD :145/70 mmHg
S : 36,70C
N : 78 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 60

1,2,5,6

Pukul 10.00

Mengukur vital sign pasien,

WITA

CK 3 jam :140
DS : DO :
TD :150/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit

1,2,3,4

Pukul 11.00

Menggunakan sabun antibiotic

SpO2 : 99
DS :

5,6,

WITA

cuci tangan, Menggunakan APD

Pasien mengatakan bersedia

Baju, dan sarung tangan,

dirawat lukanya

Melakukan perawatan luka bakar

DO :

dengan HVS pada pasien,

TD :160/90 mmHg

Mencuci tangan setelah tindakan

S : 36,70C

keperawatan Mengukur vital sign

N : 78 x/menit

pasien, Monitor kulit akan adanya

R : 22 x/menit

kemerahan, Membersihkan

SpO2 : 99

lingkungan setelah dipakai pasien,

-Pasien tampak meringis saat

Memasang pengaman pada bed

dirawat luka

pasien

- Warna kulit pasien


kemerahan sudah dibersihkan
- Pengaman pada bed pasien

1,2,3,4

Pukul 12.00

Mengkaji KU pasien secara

sudah dipasang
DS :

,5,6

WITA

komprehensif, Mengkaji Nyeri,

Pasien mengatakan merasa

Mengkaji kemampuan mobilitas

perih dan panas pada luka usai

pasien, mengukur vital sign pasien

dirawat
DO :
TD :162/82 mmHg
S : 36,70C
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
SpO2 : 98
CM 3 jam : 320
CK 3 jam :440
-Tampak Luka bakar pasien
sudah selesai dirawat,
-Luka sudah terbalut,
- Pasien tampak meringis saat
luka dibersihkan
- Kondisi umum pasien lemah
- Kesadaran : CM
- P : trauma luka bakar
- Q : terasa panas
- R : di daerah Luka bakar
-S:3
- T : Hilang timbul
- Terpasang label kuning pada
bed pasien

- Tampak pengaman pada bed


pasien sudah dipasang
- Skala tingkat ketergantungan
pasien yaitu (0-4) pasien
mengalami ketergantungan
total.
- Total Skor Skala Morse yaitu
9 pasien tinggi risiko jatuh

No

Tgl / jam

Catatan Perkembangan

.
Dx

Rabu 7 September 2016,

S : Pasien mengatakan merasa perih dan panas pada

pukul

luka usai dirawat


O : Kesadaran pasien Compos Mentis , TD :162/82

Paraf

mmHg, S : 36,70C, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit, SpO2


: 98, CM 3 jam : 32,CK 3 jam :440
A : Risiko Kekurangan Volume Cairan
P : Lanjutkan Intervensi monitor hasil lab,monitor vital
sign, Monitoring CM/CK dan balance cairan

No

Tgl / jam

Catatan Perkembangan

Paraf

.
Dx

Rabu 7 September 2016,

S : Pasien mengatakan merasa perih dan panas pada

pukul

luka usai dirawat


O : Kesadaran pasien Compos Mentis , TD :162/82
mmHg, S : 36,70C, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit, SpO2
: 98, Tampak Luka bakar pasien sudah selesai dirawat,
Luka sudah terbalut, P : trauma luka bakar, Q : terasa
panas ,R :di daerah Luka bakar, S : 3, T : Hilang timbul
A : Nyeri Akut
P : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif,
gunakan teknik komunikasi terapeutik,ajarkan teknik
non farmakologi, Tingkatkan istirahat, monitoring
penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

No

Tgl / jam

Catatan Perkembangan

.
Dx

Rabu 7 September 2016,

S : Pasien mengatakan merasa perih dan panas pada

pukul

luka usai dirawat


O : Kesadaran pasien Compos Mentis , TD :162/82

Paraf

mmHg, S : 36,70C, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit, SpO2


: 98, Tampak Luka bakar pasien sudah selesai dirawat,
Luka sudah terbalut,: 440, Skala Nyeri 3
A : Risiko Infeksi
P : Pertahankan teknik isolasi, batasi pengunjung bila
perlu, intruksi pada pengunjung untuk mencuci tangan
saat berkunjung dan seteah mengunjungi pasien, cuci
tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan, berikan terapi antibiotic pada pasien,
Monitoring tanda dan gejala infeksi, Laporkan
kecurigaan infeksi
No

Tgl / jam

Catatan Perkembangan

Paraf

.
Dx

Rabu 7 September 2016,

S : Pasien mengatakan merasa perih dan panas pada

pukul

luka usai dirawat


O : Kesadaran pasien Compos Mentis , TD :162/82
mmHg, S : 36,70C, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit, SpO2
: 98, Tampak Luka bakar pasien sudah selesai dirawat,
Luka sudah terbalut,
A : Kerusakan Integritas Kulit
P : Hindari kerutan pada tempat tidur pasien, jaga
kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering, monitor

No

Tgl / jam

kulit akan adanya tanda kemerahan


Catatan Perkembangan

Rabu 7 September 2016,

S : Pasien mengatakan merasa perih dan panas pada

pukul

luka usai dirawat

.
Dx

Paraf

O : Kesadaran pasien Compos Mentis , TD :162/82


mmHg, S : 36,70C, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit,
SpO2 : 98, Tampak Luka bakar pasien sudah selesai
dirawat, Luka sudah terbalut, Skala Nyeri 3 , Skala
tingkat ketergantungan pasien yaitu (0-4) pasien
mengalami ketergantungan total
A : Hambatan Mobilitas Fisik
P : Lanjutkan intervensi monitoring vital sign, mengkaji
kemampuan dalam mobilisasi, Mendampingi Pasien
dalam Pemenuhan Kebutuhan
No

Tgl / jam

Catatan Perkembangan

.
Dx

Rabu 7 September 2016,

S : Pasien mengatakan merasa perih dan panas pada

pukul

luka usai dirawat


O : Kesadaran pasien Compos Mentis , TD :162/82
mmHg, S : 36,70C, N : 80 x/menit, R : 18 x/menit, SpO2
: 98, Tampak Luka bakar pasien sudah selesai dirawat,
Luka sudah terbalut, Skala Nyeri 3 , Terpasang label
kuning pada bed pasien, Terpasang pengaman di sebelah
kanan dan kiri bed pasien. Total Skor Skala Morse yaitu
9 pasien tinggi risiko jatuh
A : Risiko Jatuh
P : Lakukan pengkajian kemampuan mobilitas pasien,
Monitor vital sign,, ciptakan lingkungan yang aman bagi
pasien

Paraf

; .2016
Nama Pembimbing / CI:

Nama Mahasiswa

..

Dewa Gede Sastra Ananta Wijaya

NIP

NIM. P07120214005
Nama Pembimbing / CT

..................................................................
NIP.

Anda mungkin juga menyukai