TINJAUAN PUSTAKA
System mengobatan medis yang didasari pada teori bahwa penyakit tertentu dapat
diobati dengan memberikan dosis kecil substansi yang ada pada individu sehat akan
menghasilkan gejala seperti penyakit.
c. Pengobatan Naturopatik
System pengobatan didasari pada makanan alami, cahaya, kehangatan, pijatan air
segar, olah raga teratur dan menghindari pengobatan, mengenali kemampuan
mnyembuhkan tubuh alami.
d. Pengobatan Tradisional Cina
Kumpulan tehnik dan metode sistematik termasuk akupuntur, pengobatan herbal,
pijatan, akupreser, moxibustion (menggunakan panas dari herbal yang dibakar),
qigong (menyeimbangkan aliran energi melalui gerakan tubuh).
2. Mind-Body Interventions
Menggunakan berbagai tehnik yng dibuat untuk meningkatkan kapasitas pikiran guna
mempengaruhi fungsi dan gejala tubuh.
a. Terapi Dansa
Sarana memperdalam dan memperkuat terapi karena merupakan ekspresi langsung
dari pikiran dan tubuh.
b. Terapi Pernafasan
Menggunakan segala jenis pola pernafasan untuk merelaxasi, memperkuat atau
membuka jalur emosional.
c. Imajinasi Terbimbing
Tehnik terapiutik untuk mengobati kondisi patologis dengan berkonsentrasi pada
imajinasi atau serangkaian gambar.
d. Meditasi
Praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaxasi tubuh dan menenangkan pikiran
menggunakan ritme pernafasan yang berfokus.
e. Terapi Musik
Menggunakan music untuk menunjukkan kebutuhan fisik, psikologis, kogniti dan
sosial individu yang menderita cacat dan peny.
f. Usaha Pemulihan (doa)
Berbagai tehnik yang menggunakan dalam banyak budaya yang menggabungkan
pelayanan, kesabaran, cinta atau empati dengan target doa.
g. Psikoterapi
Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan tehnik psikologi
h. Yoga
Teknik yang befokus pada susunan otot, postur, mekanisme pernafasan dan kesadaran
tubuh.
3. Biologacally Based Therapies
Merupakan terapi yang menggunakan substansi alami seperti bahan herbal, makanan, dan
vitamin tertentu untuk terapi nyeri, penyakit, atau keadaan ketidakseimbangan lainnya.
a. Zona
Progam diet yang memerlukan makanan berprotein, karbohidrat dan lemak dengan
perbandingan 30:40:30. Digunakan untuk menyeimbangkan insulin dan hormone lain
untuk kesehatan yang optimal.
b. Diet Mikrobiotik
Diutamakan diet vegetarian.
c. Pengobatan Ortomolekuler
Meningkatkan nutrisi seperti vitamin c dan bertakoren
4. Manipulative and Body-Based Methods
Metode ini menggunakan manipulasi dan/atau gerakan tubuh atau anggota tubuh.
Contohnya:
a. Akupresur
Tehnik terapetik mempergunakan tekanan digital dalam cara tertentu pada titik yang
dibuat pada tubuh untuk mengurangi rasa nyeri menghasilkan analgesic atau
mengatur fungsi tubuh.
b. Pengobatan Kiropratik
System terapi yang melibatkan manipulasi kolumna spinalis dan memasukan
fisiotherapy dan terapi cliet.
c. Metode Feldenkrais
Terapi alternatif yang didasarkan pada citra tubuh yang baik melalui perbaikan
pergerakan tubuh.
d. Tai chi
Terapi alternatif yang menghubungkan pernafasan, pergerakan dan meditasi untuk
membersihkan, memperkuat dan sirkulasi energi dan darah kehidupan yang penting.
e. Terapi Pijat
Manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau meremas untuk
meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan relaxsi.
5. Energy Therapies
Terapi menggunakan medan energi baik itu energi dari alam atau energi elektromagentik,
contohnya:
a. Qi gong: berasal dari Tiongkok, berupa kombinasi gerakan, meditasi, dan pola nafas
untuk mengalirkan qi (suatu energi vital), sehingga melancarkan peredaran darah dan
meningkatkan imunitas.
b. Rei-ki: berasal dari Jepang, merupakan suatu kepercayaan mengenai adanya energi
spiritual yang dapat menyembuhkan tubuh.
c. Terapi
sentuh:
teknik
kuno
dengan
menempelkan
telapak
tangan
dapat
Ketika pemijatan menimbulkan sinyal nyeri, maka tubuh akan mengeluarkan morfin
yang disekresikan oleh sistem serebral sehingga menghilangkan nyeri dan
menimbulkan perasaan yang nyaman (euphoria). Reaksi pijat refleksi terhadap tubuh
tersebut akan mengeluarkan neurotransmitter yang terlibat dalam sistem analgesia
khususnya enkafalin dan endorphin yang berperan menghambat impuls nyeri dengan
memblok transmisi impuls ini di dalam system serebral dan medulla spinalis (Guyton
& Hall, 2007; Potter & Perry, 1997).
Rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh di atur oleh dua sistem serabut saraf yaitu
serabut A-Delta bermielin dan cepat dan serabut C tidak bermeilin berukuran sangat
kecil dan lambat mengolah sinyal sebelum dikirim ke sistem saraf pusat atau sistem
serebral. Rangsangan yang masuk ke sistem saraf serabut A-Delta mempunyai efek
menghambat rasa sakit yang menuju ke serabut saraf C, serabut saraf C bekerja untuk
melawan hambatan. Sementara itu, signal dari otak juga mempengaruhi intensitas
rasa sakit yang dihasilkan. Seseorang yang merasa sakit bila rangsangannya yang
datang melebihi ambang rasa sakitnya, secara reflek orang akan mengusap bagian
yang cedera atau organ tubuh manusia yang berkaitan dengan daerah titik tekan
tersebut. Usaha tubuh untuk merangsang serabut saraf A-Delta menghambat jalannya
sinyal rasa sakit yang menuju ke serabut C menuju ke otak, dampaknya rasa sakit
yang diterima otak bisa berkurang bahkan tidak terasa sama sekali (Guyton & Hall,
2007)
2.3.2 Akupuntur
Perangsangan pada titik-titik akupuntur akan dapat menghasilkan senyawasenyawa peptide epioid endogen dan kelenjar pituitary yang mempunyai efek analgesi
sebanding dengan pemberian morfin. Menurut ilmu Kedokteran Cina, nyeri
ditimbulkan oleh adanya energy (Chi) yang terhambat dan tidak dapat mengalir
dengan bebas sepanjang meridian. Ketukan,rangsangan atau tusukan pada meridian di
kulit akan dapat mengembalikan kelancaran aliran energy. Pendekatan ini kemudian
yang ditiru oleh Negara Barat untuk menginduksi efek analgetesi yaitu dengan cara
merangsang efek spinal dan otak tengah terhadap nyeri (Sudirman,2005)
yang sesegmen. Pemahaman di TCM adalah bila dapat terjadi reflek visero-kutan atau
proyeksi ekterna, seharusnya dapat juga terjadi proyeksi interna atau reflek somatokutano-viseral (Sudirman,2011).
Selain itu mekanisme akupuntur analgesia yang bersifat local berhubungan
dengan perangsangan serabut sensorik tipe AB besar yang berasal dari reseptor taktil
di perifer, yang dapat menekan penjalaran signal nyeri dari daerah tubuh yang
sama,hal ini terutama terjadi pada perangsangan titik local. Mekanisme ini di duga
merupakan akibat dari jenis inhibisi setempat di dalam medulla spenalis. Contoh lain
dari mekanisme ini adalah hilangnya rasa gatal ketika digaruk daerah sekitarnya.
(Guyton,2007). Selain itu pelepasan opioid endogen di perifer juga akan menambah
efek anti inflamatori. Diperkirakan tusukan jarum akupuntur menyebabkan jejas kecil
tetapi
cukup
untuk
menginisiasi
mekanisme
pelepasan
opioid
tersebut
(Wignyomartono,2011).
Salah satu keunggulan akupuntur adalah untuk terapi miofasial. Nyeri miofasial
mempunyai gejala-gejala khas,nyeri yang terbatas tegas (trigger point) yang biasa
disebut ah-si poin serta otot yang mengeras . setelah penjaruman akan dirasakan
kontraksi karena rangsangan pada motor and plate,pengurangan perfusi sementara
yang akan diikutii dengan kenaikan perfusi di lokasi sekitar penjaruman karena
pengaruh substansi P dan calcitonin gene-related peptides. Nampaknya mekanisme
yang mendasarinya adalahrespon reflek area segmental,mempengaruhi pengaturan
perfusi regional dan peran modulor terutama CGRP. Sehingga bisa disimpulkan
mekanisme analgsi oleh akupuntur yang bersumber dari berbagai penelitian adalah
melalui efek local,segmental dan sistemik,sehingga dalam praktek keseharian
menggunakan kombinasi local (dekat) dan titik distal (jauh) (Wignyomartono,2011).
Disamping itu penurunan rasa nyeri dengan akupuntur bisa juga karena eksitasi
psikogenik,karena secara psikologis, pengalaman dari sensasi penjaruman sangat
berhubungan dengan perbaikan nyeri yang dialami pasien.
2.3.3 Meditasi
transport
antibiotic
aminoglycoside
(gentamycin,
tobramycin,
Selain itu,sudah sejak lama hiperbarik diketahui dapat meningkatkan deposisi kolagen
di jaringan hipoksia sebaik meningkatkan angiogenesis (Falabella,2005).
Oksigen dan Sel Radang
Perlekatan leukosit pada endotel pembuluh darah merupakan langkah awal yang
penting dalam proses inflamasi,akan tetapi hal ini dapat membawa konsekuensi yang
destruktif. Adherence molecule yang tampak,akan memperantarai interaksi antara selsel
endothelium
dan
inflamasi.
Sepasang
receptor-counterreceptor
ligond
adalah sinyal utama untuk growth factors (factor pertumbuhan) yang mengatur proses
penyembuhan luka (Falabella,2005).
DAFTAR PUSTAKA
Fallabela,
Anna,
Kirsner,
Robert
et
al.2005.Wound
Healing
(Basic
and
Clinical