karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Meode Kualitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum
lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di
artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode
penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya.\
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode
kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut
Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam
Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat
dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari
secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
teori dan data biasanya menyatu/melebur, secara situasional dibatasi dan tidak leluasa,
meneliti sedikit kasus, analisa tematik, dan penelitinya seringkali terlibat.
Dasar Teori
Metode kuantitatif menggunakan dasar teori, antara lain: fungsionalisme struktural, realisme,
positivisme, behaviourisme, dan empirisme; sedangkan metode kualitatif biasanya memakai
dasar teori yang berdasarkan pada interaksi simbolik dari gejala dengan gejala lain yang
ditafsirkan menurut budaya dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang
diteliti.
Tujuan
Metode kuantitatif bertujuan, antara lain untuk menguji teori, membangun fakta,
mendeskripsikan, menaksir dan meramalkan, menunjukkan hubungan antarvariabel, mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif, dan memberikan deskripsi statistik. Sementara
itu, metode kualitatif bertujuan untuk mengembangkan pengertian/konsep yang pada
akhirnya menjadi teori (grounded theory research), menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna
yang holistik.
Desain
Desain atau rancangan penelitian metode kuantitatif bersifat terstruktur, baku, formal,
spesifik, jelas dan detil/rinci. Desain penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya sudah
mantap (fixed) sejak awal dan dijadikan pegangan langkah demi langkah dalam proses
penelitian. Selain luas dan rinci, literatur yang digunakan harus berhubungan dengan masalah
dan variabel yang diteliti. Prosedurnya pun spesifik dengan rincian langkah-langkahnya,
termasuk permasalahan dirumuskan dengan spesifik dan jelas.
Dalam metode kualitatif, desainnya bersifat umum dan berubah-ubah atau berkembang sesuai
dengan situasi di lapangan, bahkan dapat muncul dalam proses penelitian. Oleh karena itu,
desain metode kualitatif harus bersifat fleksibel dan terbuka. Usulan desain hendaknya
singkat. Literatur yang digunakan bersifat sementara dan tidak menjadi pegangan utama.
Prosedur bersifat umum dan rumusan masalah bersifat sementara, yang ditemukan setelah
studi pendahuluan. Bahkan kerapkali tidak dirumuskan hipotesis karena justru akan
menemukan hipotesis. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.
Teknik
Metode kuantitatif menggunakan teknik penelitian berupa eksperimen, survey, quisioner,
observasi, dan wawancara terstruktur; sedangkan metode kualitatif lebih cenderung memakai
teknik participant observation, in-depth interview, pengumpulan dokumentasi, dan
triangulasi.
Instrumen
Dalam metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah tes, angket, dan wawancara.
Instrumen ini standar, memiliki alat ukur yang dapat diperiksa sehingga datanya dapat
digunakan untuk memberi penilaian. Sementara itu, metode kualitatif menggunakan
instrumen, seperti: catatan, rekaman, kamera, handycam, dll bahkan peneliti pun dianggap
sebagai instrumen.
Data
Data dalam metode kuantitatif adalah angka statistik ataupun coding (kuantitatif). Data itu
berupa statistik dalam skala nominal, ordinal, interval, dan ratio. Hasil pengukuran variabel
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen dan diungkapkan melalui data kuantitatif.
Sedangkan metode kualitatif menggunakan data deskriptif, yaitu data yang gejala, lalu
dikategorisasikan dalam bentuk foto, dokumen pribadi, ucapan, artefak, tindakan responden,
catatan lapangan, dll. Hasilnya diungkapkan melalui uraian yang rinci (kualitatif).
Sampel/Sumber Data
Sampel metode kuantitatif cenderung besar dan luas, representatif, sedapat mungkin random,
dan sudah ditentukan sejak awal karena dipakai untuk generalisasi. Berbeda dengan metode
kualitatif, sampelnya kecil dan terbatas, tidak representatif, purposive, dan dapat berkembang
selama penelitian. Penekanannya terdapat pada kualitasnya, bukan jumlah/kuantitasnya.
Maka sampel dalam metode kualitatif, kuncinya ialah ketepatan pada pemilihan sampel.
Hubungan Peneliti dan Yang Diteliti
Dalam metode kuantitatif, hubungan peneliti dan yang diteliti selalu ada jarak. Peneliti
mengambil jarak dengan yang diteliti dalam hubungan subyek dan obyek. Hal ini ditempuh
agar tingkat objektivitas tinggi dalam waktu yang relatif pendek. Selain berjarak, hubungan
peneliti dan yang diteliti itu bahkan sering tanpa kontak dan peneliti merasa lebih superior.
Sementara dalam metode kualitatif, peneliti berfungsi sebagai alat ukur, tidak mengambil
jarak dengan yang diteliti, dan menekankan kondisi saling percaya. Bila sampelnya manusia,
responden dianggap sebagai partner, bukan obyek penelitian, sehingga sering muncul empati,
keakraban, kedudukannya sama, bahkan responden berfungsi sebagai guru/konsultan, dan
relasinya berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.
Analisa Data
Metode kuantitatif memakai analisa data yang bersifat deduktif. Uji empiris teori dipakai dan
dilakukan setelah selesai pengumpulan data dengan sarana statistik yang memadai.
Sedangkan dalam metode kualitatif, analisa dapat bersifat induktif, menekankan pada
pengertian, konsep, dan pembangunan suatu teori baru. Proses analisa data ini terus menerus
dilakukan sejak awal sampai akhir penelitian dengan mencari pola, model, tema, dan teori.
Sifat Realitas
Metode kuantitatif melihat realitas sebagai yang tunggal, konkret, dan teramati; sedangkan
dalam metode kualitatif, realitas bersifat ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan
pemahaman.
Hubungan Variabel
Dalam metode kuantitatif, hubungan antar-variabel dilihat sebagai hubungan sebab-akibat
atau kausal. Sementara dalam metode kualitatif, hubungan antar-variabelnya bersifat
interaktif, atau bahkan timbal balik.
Kemungkinan Generalisasi
Metode kuantitatif cenderung membuat generalisasi. Berbeda dengan metode kualitatif yang
bersifat transferability atau hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu.
Peranan Nilai
Peranan nilai dalam metode kuantitatif dianggap cenderung bebas nilai, sedangkan dalam
metode kualitatif akan selalu terikat nilai.
Kelemahan
Metode kuantitatif memiliki kelemahan antara lain: mengontrol variabel-variabel lain yang
berpengaruh langsung ataupun tidak langsung. Biasanya untuk menciptakan validitas yang
tinggi, harus diperlukan kecermatan bahkan presisi dalam proses penentuan sampel,
pengambilan data, dan penentuan alat ukur.
Sementara kelemahan metode kualitatif adalah memakan waktu yang relatif lama,
reliabilitasnya kerapkali dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, dan desainnya tidak
terstruktur. Metode kualitatif tidak cocok untuk penelitian berskala besar. Hasil penelitian
dengan metode kualitatif juga dapat terkontaminasi dengan subjektivitas peneliti. Oleh karena
itu, kepercayaan kita terhadap hasil penelitian ditentukan oleh tingkat kepercayaan kita
kepada kemampuan peneliti.
pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.