Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN

UMUM

LOKASI

PEKERJAAN

Gambaran umum mengenai lokasi pekerjaan Review Design D.I. Sukaraya


didapatkan dari hasil orientasi dan peninjauan lapangan serta hasil kajian dari studistudi terdahulu yang pernah dilakukan dan peta-peta yang ada. Kondisi fisik yang
ditinjau dalam hal ini mencakup kondisi topografi, geologi, dan hidro-klimatologi.

1
1

GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI KABUPATEN MUSI RAWAS


Letak Geografis dan Luas Wilayah
Secara geografis, letak Kabupaten Musi Rawas yang merupakan salah satu
kabupaten paling barat di Provinsi Sumatrera Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Musi Rawas Utara di bagian utara, Kabupaten Empat Lawang di
bagian selatan, Provinsi Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau di bagian barat dan
Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Muara Enim di bagian timur.
Kabupaten Musi Rawas terletak pada posisi: 10207'00" BT - 10340'10" BT
dan 2020'00" LS - 3038'00" LS. Kabupaten Musi Rawas memiliki luas wilayah
6.357,172 km2 dengan ibukota kabupaten berkedudukan di Muara Beliti.
Kabupaten Musi Rawas dibagi menjadi 14 kecamatan (pasca pemekaran
Kabupaten Musi Rawas Utara) dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan
Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka, 2015

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

2-1

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

2.1.1.
Secara

Data Administrasi
administrasi,

setelah

disahkannya

pemekaran

wilayah

tingkat

desa/kelurahan di beberapa kecamatan tersebut di bulan Juni tahun 2013,


Kabupaten Musi Rawas terbagi menjadi 14 kecamatan, 108 desa, dan 16
kelurahan.
Jumlah penduduk pada tahun 2015 adalah 378.987,00 jiwa. Luasnya adalah
6.357,172 km dan kepadatan penduduknya adalah 59,616 jiwa/km.
2.1.2.

Kondisi Topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki topografi yang


beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketinggian wilayah
kabupaten ini berkisar antara 25-1000 m di atas permukaan laut.
2.1.3.

Pemanfaatan Lahan

Lahan di Kabupaten Musi Rawas paling banyak dimanfaatkan sebagai lahan


perkebunan,

yakni seluas 214.482,00 Ha atau 33,74 persen dari total luas

lahan kabupaten ini. Sementara itu, 182.697,15 Ha atau 28,74 persen


dimanfaatkan sebagai lahan bukan pertanian, dan 30.366 Ha atau 4,78 persen
merupakan lahan sawah.
2.1.4.

Hidrologi

Wilayah Kabupaten Musi Rawas diairi oleh lima sungai utama yang umumnya
dapat dilayari, yakni Sungai Musi, Sungai Rawas, Sungai Lakitan, Sungai
Kelingi, dan Sungai Semangus. Selain itu, masih ada sungai-sungai lainnya
yang merupakan anak sungai-sungai utama tersebut, seperti Sungai Keruh,
Sungai Lintang, dan Sungai Kungku yang merupakan anak sungai dari Sungai
Musi.
Selain memiliki sungai-sungai besar, di Kabupaten ini juga terdapat beberapa
danau, di antaranya Danau Raya di Kecamatan Rupit dan Danau Aur di
Kecamatan Sumber Harta. Selain fungsinya sebagai penampung air, danaudanau ini juga merupakan potensi wisata bagi Kabupaten Musi Rawas.
2.1.5.

Kondisi Iklim

Kabupaten Musi Rawas memiliki iklim tropis dan basah dengan curah hujan
rata-rata per bulan pada tahun 2014 sebesar 225 mm dengan rata-rata hari
hujan 12 hari per bulannya. Curah hujan rata-rata tertinggi dan hari hujan
terbanyak terjadi pada bulan Desember yakni 434 mm dengan 18 hari hujan
pada bulan tersebut.
2

POTENSI SUMBER AIR

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

2-2

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

D.I. Sukaraya memanfaatkan sumber air dari Air Dulu untuk mengairi areal
persawahan seluas 50,30 Ha, dengan dua kali musim tanam setahun. Hal ini
diketahui berdasarkan :
Hasil survey pendahuluan,
Informasi dari penduduk setempat, dan
Ditunjang dengan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun dengan tidak
ada bulan kering.
Kualitas Air :
Berdasarkan peninjauan di lokasi, yaitu dengan adanya usaha budidaya
pertanian/sawah dengan hasil yang cukup, maka secara visual kualitas air Air
Dulu, adalah cukup baik untuk keperluan tanaman.
3

DATA D.I. DI KABUPATEN MUSI RAWAS


Ada 31 (tiga puluh satu) daerah irigasi yang tersebar di wilayah Kabupaten
Musi Rawas, salah satunya adalah D.I. Sukaraya. Daerah irigasi tersebut
memiliki masa tanam dua kali dalam setahun, namun indeks masa tanamnya
rata-rata tidak mencapai 100% pada sekali masa tanam. Hal ini disebabkan
lahan sawah banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan karet, karna
sebagian besar sumber air untuk irigasi tidak sampai ke sawah selain itu
minat masyarakat untuk bersawah di wilayah tersebut masih rendah. Selain
itu kondisi jaringan irigasinya sudah banyak yang mengalami kerusakan dan
perlu dilakukan rehabilitasi/pembangunan ulang. Berikut adalah nama daerah
irigasi yang tersebar di Kabupaten Musi Rawas yang disajikan pada tabel 2.2
berikut.

Tabel 2.2 Daerah Irigasi Yang ada di Wilayah Kabupaten Musi Rawas

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

Sumber : Laporan Inventarisasi Tahap II, Tahun 2014

LOKASI PEKERJAAN DAN PENCAPAIANNYA

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

Lokasi pekerjaan tepatnya berada di Desa Sukaraya Baru Kecamatan STL. Ulu
Terawas Kabupaten Musi Rawas. Lokasi pekerjaan dapat dicapai melalui dua
alternatif rute perjalanan, dan rute perjalanan tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1. Dari ibukota Kabupaten yaitu Muara Beliti kearah selatan melalui Jln.
Pangeran Muhamad Amin menuju F Trikoyo kemudian melewati Danau Aur
(Sumber Harta) dilanjutkan menuju Pasar Simpang Empat yang berada di
Simpang Terawas tepatnya di ibukota Kecamatan S.T.L. Ulu Terawas yaitu
Terawas kemudian menuju lokasi yang berada di Desa Sukaraya. Rute
perjanan ini melewati jalur Jalan Trans Sumatera dan dari Muara Beliti dapat
ditempuh dengan jarak perjalanan 56,41 Km dalam waktu 70 menit
( 1,16 jam) dengan kondisi jalan hot mix.
2. Dari ibukota Kabupaten yaitu Muara Beliti kea rah barat melalui Jln. Sekayu
Lubuk Linggau/Jln. Trans Sumatera Lahat Lubuk Linggau, dilanjutkan
melalui Jl. Yos Sudarso menuju Kota Libuk Linggau, kemudian dilanjutkan
kearah selatan melalui Jl. Trans Sumatera Lubuk Linggau Sorolangun
menuju Pasar Simpang Empat yang tepatnya berada di Simpang Terawas
kemudian kearah barat menuju lokasi yang berada di Desa Suka Raya. Rute
perjalanan tersebut dapat ditempuh dengan jarak perjalanan 62,051 Km
dalam waktu 90 menit ( 1,5 jam) dengan kondisi jalan hotmix.
Bendung Sukaraya terletak pada posisi x = 246.649 y = 9.667.083 serta
elevasi z = + 76,31 dengan luas layanan daerah irigasi 50,30 Ha. Untuk
lebih jelasnya, lokasi pekerjaan Review Design D.I. Sukaraya dapat dilihat
pada gambar 2.1 berikut.
LOKASI D.I. SUKARAYA
DESA SUKARAYA BARU
KEC. S.T.L. ULU TERAWAS

Ftrikoyo

Simpang Muara Beliti

II

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

Gambar 2.1 Peta Lokasi D.I. Sukaraya


2.1KONDISI D.I. SUKARAYA
Kondisi D.I. Sukaraya dapat diuraikan sebagai berikut :
-Tahun 1995

Awal

pembangunan

Bendung

Sukaraya

dengan panjang mercu bendung 12 m, namun dengan lebar


mercu

tersebut

setiap

tahun

menimbulkan

dampak

genangan di hulu bendung 65 cm. Genangan tersebut


sampai ke lahan sawah dan merendam hampir seluruh
service area D.I. Sukaraya 50,30 Ha dan areal disekitar
bantaran sungai (daerah hulu dan hilir sungai).
-Tahun 2009

Dilakukan perehaban bendung dengan

penambahan panjang mercu 8 m

sehingga total panjang

mercu menjadi 20 m. Perehaban yang dilakukan tersebut


tetap saja belum dapat mengatasi genangan air ke lahan
sawah, hanya mengurangi ketinggian air banjir menjadi 50
cm.
-Tahun 2010

Bendung mengalami kerusakan berupa

kebocoran pada lantai olak (gambar 2.2).


-Tahun 2016

Direncanakan

penambahan

mercu

bendung sehingga panjang efektif bendung menjadi 30 m.


Resume mengenai kondisi D.I. Sukaraya eksisting pada saat ini selengkapnya
dapat dilihat pada gambar 2.3 dan gambar 2.4 serta tabel 2.1 berikut.

Kebocoran pada lantai olak

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

Gambar 2.2 Kerusakan Lantai Olak Pada Tahun 2010

S.2 Ki.Te.
5.8 Ha

S.1 Ki
14.6 Ha 21.9 l/dt

BS-0

Saluran Primer Sukaraya


RS.1

BS.1

RS.2

BS.2

A = 34.2 Ha
Q = 0.074 m/dt
L = 135 m

A = 50.3 Ha
Q = 0.109 m/dt
L = 73 m

S.1 Ka
1.4 Ha

2.1 l/dt

S.2 Ki.Ka.
9 Ha

A = 16.6 Ha
Q = 0.032 m/dt
L = 444 m

2.85 Ha

Sal.Muka S.2 Ki

BS.2 Ki.

S.2 Ki.Ki.
1.9 l/dt

8.7 l/dt

13.5 l/dt

S.3 Ki
0.7 Ha

1.05 l/dt

S.2 Ki
5.5 Ha

Saluran Primer Sukaraya

8.25 l/dt

RS.3

BS.3

RS.4

A = 12.1 Ha
Q = 0.031 m/dt
L = 322 m

S.3 Ka
1.5 Ha

2.25 l/dt

Gambar 2.3 Skema Jaringan D.I. Sukaraya Eksisting

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

BS.4

A = 9.9 Ha
Q = 0.021 m/dt
L = 473 m

RS.5

A = 9.9 Ha
Q = 0.021 m/
L = 235 m

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

Sal.Muka S.2 Ki

BS.2 Ki.

T.1b

T.1a

BS-0

Saluran Primer Sukaraya


BS.1

Saluran P
BS.3b

BS.3a

BS.2c

BS.2a

BS.2b

BS.2

Saluran Primer Sukaraya

Gambar 2.4 Skema Bangunan D.I. Sukaraya Eksisting

Tabel 2.1

Resume Kondisi D.I. Sukaraya Eksisting

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

BS.6
BS.6a

BS.5b

BS.5
BS.5a

BS.4
BS.4a

BS.3

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Review Design D.I. Sukaraya

Sumber : Laporan Inventarisasi Tahap II,Tahun 2014

CV. TRIMITRA KONSULTAN JAYA

Anda mungkin juga menyukai