Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Instrumentasi dan Ergotronika

DENSIFIKASI

Nama :
NIM
:
Kelas
:
Asisten :

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ERGOTRONIKA


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2016

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum....................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................5
3.1. Tempat dan Waktu.................................................................5
3.2. Alat dan Bahan.......................................................................5
3.3. Diagram Alir...........................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................6
4.2. Analisa Data............................................................................6
4.3. Pembahasan............................................................................8
V. PENUTUP.........................................................................................10
5.1. Kesimpulan..............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................11

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kayu bakar, ranting, dan limbah pertanian atau perkebunan, bahkan
limbah rumah tangga, kota dan industri merupakan potensi yang sangat besar
sebagai sumber energi biomassa di Indonesia. Sumber energi tersebut sangat
berpotensi untuk pembangkit tenaga listrik, baik melalui proses konversi energi
secara langsung maupun konversi energi antara. Biomassa adalah bahan organik
yang dihasilkan melalui proses fotosintesis sehingga biomassa juga memiliki
sebutan yang diberikan untuk material yang tersisa dari tanama atau hewan seperti
kayu dari hutan, material sisa pertanian serta limbah organik manusia dan hewan.
Energi yang terkandung dalam biomassa berasal dari matahari. Melalui
fotosintesis, karbondioksida di udara di transformasi menjadi molekul karbon lain
(misalnya gula dan selulosa) dalam tumbuhan. Energy kima yang tersimpan dalam
tanaman dan hewan (akibat memakan tumbuhan dan hewan lagi) atau dalam
kotorannya dikenal dengan nama bio-energi. Sehingga energi yang terdapat dalam
biomassa termasuk kelas energi terbarukan.
Adapun jenis sumber energi biomassa yaitu kayu yang berasal dari hutan,
limbah hutan berupa bagian pohon/tumbuhan sisa hasil pemanenan hutan, limbah
perkebunan seperti pelepah, limbah pertanian seperti kulit padi, limbah peternakan
seperti kotoran sapi, limbah pabrik kertas yang dimana bahan baku pembuatan
kertas itu sendiri adalah kayu, limbah saluran pembuangan, limbah dapur seperti
sisa bahan masakan, gula dan biji-bijian yang ditanam untuk membuat alcohol
yang direncanakan untuk digunakan sebagai bahan bakar seperti

pembuatan etanol dari biji durian, gula dan biji-bijian yang ditanam untuk
produksi biodiesel seperti biji jarak atau alpukat.
Densifikasi adalah teknik konversi biomassa menjadi pellet atau briket.
Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan biomassa. Tujuannya agar
meningkatkan densitas

(kerapatan) dan memudahkan penyimpanan dan

pengangkutan. Proses ini dapat menaikkan nilai kalori per unit volume, mudah
disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran, dan kualitas yang seragam.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
teknik pembuatan briket, mengetahui manfaat briket, dan untuk mengetahui cara
pengukuran nilai kalor briket berdasarkan pengurangan massa dengan
pembakaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Kualitas briket sangat menentukan kualitas pembakaran. Kualitas briket
yang prima akan menghasilkan pembakaran yang baik, bersih dari emisi, dan
tidak mudah hancur. Beberapa factor yang berpengaruh besar pada kualitas briket
antara lain, ukuran butir briket, kuat tekan dan perekatan, bahan pencampur atau
imbuhan, kadar air, zat terbang, karbon tertambat, dan belerang (Mulyantono,
2008).
Sekam padi yang merupakan salah satu produk sampingan dari proses
penggilingan padi, selam ini hanya menjadi limbah yang belum dimanfaatkan
secara optimal. Sekam padi lebih sering hanya digunakan sebagai bahan pembakar
bata merah atau dibuang begitu saja sehingga energinya tidak termanfaatkan
secara optimal. Oleh karena itu pemanfaatan sekam padi pada pembuatan briket
dapat meningkatkan nilai ekonomisnya (Hartanto, 2010).
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui fotosintetis, baik
berupa produk maupun buangan. Sebagai cantoh antara lain adalah tanaman,
pepohonan, limbah pertanian, limbah hutan, kotoran manusia dan ternak. Selain
digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati,
bahan bangunan dan lain sebagainya, biomassa juga dapat digunakan sebagai
sumber energi (bahan bakar) (Abdullah, 2009).
Densifikasi biomassa mempunyai beberapa keuntungan, yaitu mudah
disimpan, mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam, dan menaikkan nilai
kalor per unit volume. Biomassa mempunyai energi kira-kira 1/3 energi batubara
per unit massa dan 1/4 energi batubara per unit volume. Konversi teknologi

dengan densifikasi dapat merubahnya menjadi masing-masing 2/3 dan


(Bungay, 1981).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan diLaboratorium Instrumentasi dan Ergotronika
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam
Banda Aceh pada hari Rabu tanggal 27 April 2016 pukul 08.00 WIB.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan,
panci, heater, spatula, baskom dan kaleng susu bekas. Bahan yang digunakan
adalah sekam padi, air dan tepung kanji.
3.3. Diagram Alir

Mulai
Isilah air kedalam panci sebanyak
100 mL
Campurkan tepung kanji sebanyak
100 gram kedalam panci
Air dan kanji di masak hingga
merata
Air dan kanji yang telah bercampur rata dicampurkan
dengan segam padi hingga merata
Hasil pencampuran di cetak hingga
padat
Di Keringkan selama 5 sampai 7 Hari
Dibakar dan
ditimbang sample
Selesai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Analisa Data
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan
Tanggal Percobaan

22 April 2016
Sampel I

a.

Sampel II

Sampel II

Bahan baku :
Jenis limbah Biomassa
Berat awal (g)

Sekam
padi
700

Kadar air (%bb)

Sekam
padi
700

Sekam padi
700

Nilai Kalor panas (kj/kg)


b.

Jenis bahan perekat

Kadar perekat (pati : air


panas)
Berat awal (g)

1:1

1:1

1:1

100

100

100

Berat larutan (g)


c.

Air

Volume yang
dipergunakan (cc)
Berat air yang digunakan
(cc)
d.

Briket

Mbriket (g) sebelum


dikeringkan :

200

- Padat
- Kurang padat
Mbriket (g) setelah
dikeringkan :
- Padat
- Kurang padat
KAbriket (g) sebelum
dikeringkan :
- Padat
- Kurang padat
KAbriket (g) setelah
dikeringkan :
- Padat
- Kurang padat
Volumebriket (cm3) briket
sebelum dikeringkan :

210

240

- Padat
- Kurang padat
Volumebriket (cm3) briket
setelah dikeringkan :
- Padat
- Kurang padat
e.

Jenis Pengempa Briket

Manual

Manual

Manual

96

96

96

Tekanan Kempa (Pa)


f. Waktu Pengeringan
(jam)

Tabel 2. Pengujian mutu briket selama penggunaan


Jenis
Briket

Berat
Briket

Kadar Air
(%bb)

Nilai
Kalor
(J/Kg)

Kemudahan
Terbakar

Jumlah
Asap

warna
Asap

Laju
Pembakaran
(g/menit)

4.2. Pembahasan
Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan.
Briket merupakan salah satu bahan bakar alternative yang sangat bagus untuk
dikembangkan. Briket adalah teknologi yang menggunakan proses basah atau
kering untuk mengkompresi sekam padi ke dalam beberapa bentuk. Proses briket
kering memerlukan tekanan tinggi dan tidak memerlukan pengikat. Proses
tersebut mahal dan direkomendasikan hanya untuk produksi level tinggi.
Sedangkan proses basah hanya memerlukan tekanan rendah tetapi memrlukan
binder. Briket sekam padi terbuat dari sekam padi giling yang dicampur dengan
bahan pengikat berupa gel amilum dan kemudian dipadatkan pada tekanan rendah.
Amilum dikenal dengan sebutan tepung kanji digunakan sebagai bahan pengikat
karena murah dan mudah didapat. Karena selain dari proses pembuatannya yang
mudah, ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Untuk mengetahui
kualitas yang baik pada briket yang dihasilkan dapat dilihat dari hasil pengujian
kimia meliputi kadar air, kadar abu, dan kadar zat menguap sedangkan pengujian
fisik dengan pengujian indrawi terhadapa tekstur, warna, dan lama pembakaran.
Briket digunakan untuk menggantikan minyak tanah karena briket sifatnya bisa
dibakar. Briket ini sangat cocok untuk dikembangkan karena limbah di Indonesia
yang begitu banyak.
Kualitas briket dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti bahan
baku, bahan tambahan dan pengaruh kerapatan. Bahan baku yang digunakan
untuk membuat briket adalah sekam padi dengan tepung kanji. Perbandingan yang
digunakan antara sekam padi dengan tepung kanji adalah 1:7, yaitu 1 pada tepung

dan 7 pada briket. Apabila perbandingan tepungnya lebih besar dari 1 maka kadar
air pada briket akan tinggi dan briket susah untuk dibakar, jika tepungnya kurang
maka briket tidak akan menempel dengan baik.
Pengaplikasian briket ialah untuk digunakan untuk bahan bakar rumah
tangga seperti pada penggunaan untuk mengganti minyak lampu dan gas elpiji
karena briket merupakan bahan bakar alternative.

V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Briket merupakan sebuah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang
digunakan sebagai bahan bakar alternative.
2. Briket digunakan untuk menggantikan minyak tanah karena memiliki sifat
mampu bakar.
3. Kualitas briket dipengaruhi oleh bahan baku utama, bahan tambahan dan
pengaruk kerapatan.
4. perbandingan yang digunakan untuk pembuatan briket adalah 1:7.
5. Pengaplikasian briket ialah untuk kebutuhan bahan bakar di rumah tangga

10

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, K. 2009. A Biomass Energy Potentials and Utilization in Indonesia
www.bioenergylists .org/stovesdoc/Fuels. [02 April 2016]
Bungay, H.R. 1981. Energy: The Biomass Options.John Wiley&Sons, New York.
Hartanto, F. 2010. Optimasi Kondisi Operasi Pirolisis Sekam Padi Untuk
Menghasilkan Bahan Bakar Briket Bioarang Sebagai Bahan Bakar
Alternatif. Jurnal Teknik Kimia. 26: 2-3.
Muyantono, B. 2008. Bertahan Ditengah Krisis. Agro Media Pustaka. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai