HIDROPONIK
Ria Yuliana
1405106010028
TEKNIK PERTANIAN
2017
BAB I. PENDAHULUAN
Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan
tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin
sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada
pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau
tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk
bercocok tanam.
hydro yang berarti air dan kata phonos yang berarti kerja sehingga hidroponik
dimaksud sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang
hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai
media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam
dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang
dilarutkan dalam air. Hidroponik adalah teknik penanaman dengan media tanam
non tanah, bisa berupa kerikil, pasir kasar atau sabut kelapa ( ).
Laju asimilasi bersih bernilai tinggi ketika media tanam arang serbuk
sabut kelapadicampur dengan arang sekam yaitu pada persentase 67%. Menurut
Martaguri (2009) arang sekam mampu mempengaruhi ketersediaan
mempengaruhi bobot kering total tanaman. Pemberian kadar nutrisi yang tidak
menguning dan gugur sehingga tanaman tidak saling menaungi satu sama lain dan
luas daun tanaman rendah. Saat tanaman tidak ternaungi maka laju fotosintesis
bahwa sabut kelapa mempunyai daya simpan air yang sangat baik (Muhit dan
Qodriyah, 2006). Menurut Wuryaningsih (2003) media serbuk sabut kelapa dapat
menghasilkan tunas dan bunga mawar nyata lebih banyak dibandingkan dengan
media serbuk gergaji, karena unsur hara yang terserap terutama N pada media
dibutuhkan tanaman hidroponik sederhana ini bukanlah tanah melainkan air yang
sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam
2.1 Hidroponik
hanya dengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata
hidro yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain
tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu
bata, potongan kayu, dan busa. Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan
percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah
melainkan di air.
unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk
kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Tanaman hidroponik bisa
sayuran seperti pak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang
hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan
yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan
untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa
berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Beberapa teknik hidroponik yang sering
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh
bangsa Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa
ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkan secara
pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian
larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan,
dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapat lubang
tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertas
akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau
apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air
mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar
tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.
Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah
teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik
ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga
cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,
batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum
dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan
1. Unsur Hara
karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan
larutan atau air yang berlebihan. Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 7.5
tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan
dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg,
dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang
meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan tanaman akan unsur
1991). Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air.
Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara
harus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat
hidroponik antara lain pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan
berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan
yang digunakan sebagai media. Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang
berwarna hitam yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah
banyak digunakan sabagai media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52%
dan C sebanyak 31%.Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO,
dan Cu dalam jumlah relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah
sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena banyak pori, kapasitas
menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat mengabsorbsi sinar matahari
secara efektif, pH tinggi (8.5 9.0), serta dapat menghilangkan pengaruh penyakit
3.Oksigen
dinding sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air.
Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang
tergenang.
rambut akar. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose
dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman
mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai
EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat
2. Jika ada tanaman yang terserang hama atau penyakit maka dalam waktu yang
3.1 Kesimpulan
istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tananm tanpa
tanaman dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian
pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru
tanaman lebih tinggi, lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit,
tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman
yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah, tanaman akan
Jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik antara lain bunga-
bungaan, semak hiasan, perdu dan pohon hiasan, sayur dan buah- buahan.
Susunan nutrisi untuk tanaman hidroponik disesuaikan dengan jenis tanaman serta
dikreasikan sendiri oleh tiap orang atau pengembang untuk memperoleh hasil
yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Tesis.