Anda di halaman 1dari 167

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BENDAHARA MAHIR PAJAK


EDISI REVISI

BUKU INI TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN

BENDAHARA MAHIR PAJAK


(EDISI REVISI)
Buku II 2013

Diterbitkan oleh Tim Penyusun Direktorat Peraturan Perpajakan II


2013
Direktorat Jenderal Pajak
Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42
Jakarta Selatan 12190
Telp. (021) 5250208, Fax. (021) 5732064
E-mail: pengaduan@pajak.go.id

ii

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya Direktorat Jenderal Pajak, diberi
amanat negara sebagai institusi yang sangat besar oleh
Pemerintah dan DPR untuk menghimpun penerimaan
negara dari sektor pajak. Target penerimaan pajak akan
menembus angka lebih dari Rp1.000 triliun pada tahun
2014 yang akan datang, dan akan terus meningkat setiap
tahunnya. Porsi penerimaan tersebut bersumber dari
penerimaan PPh orang pribadi dan badan, penerimaan
dari pemotongan dan/atau pemungutan PPh, serta
penerimaan dari pemungutan PPN yang dilakukan oleh
Bendahara Pemerintah atas pembayaran yang bersumber
dari APBN/APBD. Seperti diketahui bahwa saat ini Ditjen
Anggaran mengelola dana APBN/APBD lebih kurang
Rp1.600 triliun.
Sebagai pihak yang diberikan amanat oleh UndangUndang
Perpajakan
untuk
memotong/memungut
dan menyetorkan PPh dan/atau PPN yang terutang,
Bendahara Pemerintah harus memahami dengan benar
ketentuan perpajakan yang berlaku. Untuk itu, Bendahara
Pemerintah perlu dibekali buku panduan yang singkat
tetapi komprehensif mengenai tata cara pemenuhan hak
dan kewajiban perpajakan.

iii

Kami
menyambut
baik
diterbitkannya
buku
Bendahara Mahir Pajak edisi revisi ini, yang merupakan
penyempurnaan buku edisi sebelumnya sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang terbaru. Diharapkan buku ini
dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak
dan tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada Bendahara Pemerintah
yang telah ikut membantu tugas Direktorat Jenderal Pajak
dalam mengamankan penerimaan negara.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi kekuatan
dan petunjuk kepada kita untuk dapat melaksanakan
tugas menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak
dengan penuh tanggung jawab.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta,
November 2013
Direktur Jenderal Pajak

Ahmad Fuad Rahmany

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Pada pertengahan tahun 2011, Direktorat Jenderal
Pajak telah menerbitkan buku panduan perpajakan bagi
Bendahara Pemerintah yaitu buku Bendahara Mahir
Pajak. Sambutan dari para pemangku kepentingan yang
sangat membutuhkan buku tersebut sangat positif. Hal
ini dapat tercermin dari tingginya permintaan akan buku
tersebut baik yang berbentuk buku maupun e-book yang
dapat diunduh secara gratis di situs Direktorat Jenderal
Pajak.
Seiring dengan berjalannya waktu, ada beberapa
ketentuan perpajakan yang mengalami perubahan dan
ada ketentuan perpajakan yang sifatnya baru. Ketentuan
yang mengalami perubahan antara lain ketentuan
mengenai besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
dan ketentuan mengenai PPh Pasal 22. Sedangkan
ketentuan yang sifatnya baru adalah pengenaan PPh
final sebesar 1% terhadap penghasilan Wajib Pajak yang
melakukan kegiatan usaha dengan peredaran bruto tidak
melebihi Rp4,8 miliar.
Dampak dari adanya perubahan peraturan maupun
peraturan baru tersebut adalah perlu dilakukan penyesuaian
terhadap simulasi penghitungan pemotongan atau
pemungutan PPh yang terdapat dalam buku Bendahara
Mahir Pajak. Hal yang cukup mendasar adalah ketentuan
mengenai Surat Keterangan Bebas bagi Wajib Pajak yang
melakukan kegiatan usaha dengan peredaran bruto
v

tidak melebihi Rp4,8 miliar yang diatur dalam Peraturan


Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
Bendahara Pemerintah dalam melaksanakan seluruh
kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga kepatuhan
Wajib Pajak diharapkan juga akan semakin meningkat.
Penghargaan saya sampaikan kepada segenap
pegawai Direktorat Peraturan Perpajakan II dan pegawai
di unit lainnya serta pihak-pihak lain yang telah ikut
berkontribusi dalam penyusunan buku ini, semoga usaha
yang telah dilakukan akan memberikan manfaat bagi
Direktorat Jenderal Pajak.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, November 2013
Direktur Peraturan Perpajakan II,

P.M. John L. Hutagaol

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK.......................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................. v
DAFTAR ISI...........................................................................................vii
CARA MUDAH MEMAHAMI BUKU INI............................................... ix
I. PENJELASAN UMUM ...................................................................... 1
A. Mendaftarkan Diri Menjadi Wajib Pajak................................ 1
B. Melakukan Pemotongan dan/atau pemungutan PPh, PPN
dan Bea Materai ....................................................................... 2
1. Pemotongan PPh Pasal 21.................................................... 2
2. Pemungutan PPh Pasal 22.................................................... 4
3. Pemotongan PPh Pasal 23.................................................... 5
4. Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2)............... 7
5. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai ........................... 11
6. Bea Materai ......................................................................... 13
C. Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan ............................... 17
II. SIMULASI PENGHITUNGAN, PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN
PAJAK OLEH BENDAHARA.......................................................... 21
A. Belanja Gaji, Tunjangan, dan Honorarium ..................... 21
1. Belanja Gaji dan Tunjangan ........................................ 21
2. Belanja Honorarium ....................................................... 26
B. Belanja Barang, Modal, Jasa dan Hibah......................... 28
1. Belanja Barang.................................................................28
2. Belanja Modal..................................................................34
3. BelanjaJasa......................................................................45
4. belanja Hibah...................................................................53

vii

III. PENGISIAN FORMULIR BUKTI PEMOTONGAN, SURAT SETORAN


PAJAK, FAKTUR PAJAK DAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA42
A. Belanja Gaji, Tunjangan, dan Honorarium...........................57
1. Pengisian formulir untuk T1, T2, T3 dan T4.........................57
B. Belanja Barang Modal, Jasa dan Hibah...............................90
1. Pengisian formulir untuk T5-2..............................................90
2. Pengisian formulir untuk T5-4..............................................93
3. Pengisian formulir untuk T6..................................................95
4. Pengisian formulir untuk T7..................................................98
5. Pengisian formulir untuk T8 ............................................... 105
6. Pengisian formulir untuk T9 .............................................. 116
7. Pengisian formulir untuk T11..............................................119
8. Pengisian formulir untuk T12..............................................123
9. Pengisian formulir untuk T13..............................................132
10. Pengisian formulir untuk T14............................................142
DAFTAR PERATURAN TERKAIT..........................................................147
TIM PENYUSUN .................................................................................154

viii

CARA MUDAH MEMAHAMI BUKU INI


mengidentifikasi
pengeluaran anggaran
sesuai dengan Kode Mata
Anggaran Kegiatan/Proyek

Belanja
Gaji/Honorarium

Belanja
Jasa
Belanja
Barang
/Modal

Hibah

Penjelasan umum pajak yang terkait dengan


pengeluaran tersebut: (BAB I)
a.
b.
c.
d.
e.
f.

PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
PPh Pasal 4 (2)
PPN
Bea Meterai

Bab I

Bagaimana cara menghitung pemotongan dan


pemungutan pajaknya? (BAB II)
T1* : Bendahara Kantor Imigrasi Medan ...

J1** : Atas pembayaran gaji ...

Bab II

Bagaimana cara pengisian formulirnya?


*

Bab III

T1: Pertanyaan nomor 1

**J1:

Jawaban atas pertanyaan nomor 1

ix

I. PENJELASAN UMUM

A.

B.

C.

esuai
dengan
ketentuan
yang
berlaku di bidang perpajakan, pihak
Pokok Pembahasan:
yang melakukan pemotongan dan
Mendaftarkan Diri Menjadi Wajib
pemungutan pajak atas pengeluaran yang
Pajak
berasal dari APBN/APBD adalah bendahara
pemerintah. Termasuk dalam pengertian
Melakukan Pemotongan dan/atau
bendahara pemerintah antara lain bendahara
Pemungutan PPh, PPN dan Bea
Materai
pengeluaran, pemegang kas dan pejabat lain
yang menjalankan fungsi yang sama.
Kewajiban Penyetoran dan
pelaporan


Sebagai pihak yang melakukan
pemotongan dan pemungutan pajak,
bendahara pemerintah harus mengerti aspek-aspek
perpajakan, terutama yang berkaitan dengan kewajiban
untuk melakukan pemotongan dan/atau pemungutan
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta
Bea Meterai. Secara umum, kewajiban perpajakan bagi
bendahara pemerintah adalah:
A. Mendaftarkan Diri Menjadi Wajib Pajak
Bendahara pemerintah yang mengelola dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai identitas bendahara
dalam menjalankan kewajiban perpajakannya yaitu
memotong/memungut, menyetor, dan melaporkan
PPh dan/atau PPN.
1. Tempat pendaftaran
Bendahara pemerintah wajib mendaftarkan diri ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang sesuai dengan
tempat kedudukan unit kerja.

2. Tata cara pendaftaran


a. mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak
untuk Wajib Pajak bendahara yang tersedia
di KPP dengan melampirkan fotokopi surat
penunjukan sebagai bendahara dan Kartu
Tanda
Penduduk
bendahara
tersebut;
b. KPP menerbitkan NPWP yang terdiri dari 15 digit
dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama 1
(satu) hari kerja sejak permohonan diterima secara
lengkap;
NPWP akan diterbitkan oleh KPP dengan nama
bendahara unit/satuan kerja, misal Bendahara SD
Negeri 1 Kalitinggar dengan NPWP 00.031.557.0529.000.
B. Melakukan Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh,
PPN dan Bea Materai
Kewajiban bendahara pemerintah sehubungan
dengan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai dan Bea Meterai adalah pemotongan dan/
atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak
Penghasilan Pasal 22, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak
Penghasilan Pasal 4 ayat (2), Pajak Pertambahan Nilai
dan Bea Meterai.
1. Pemotongan PPh Pasal 21
Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan
melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, dan kegiatan. Bendahara pemerintah yang
membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lainnya sehubungan dengan
pekerjaan/jasa/kegiatan
wajib
melakukan
pemotongan PPh Pasal 21.

Pembayaran Penghasilan yang wajib dipotong


PPh Pasal 21 oleh bendahara pemerintah antara
lain adalah pembayaran atas gaji, tunjangan,
honorarium, upah, uang makan dan pembayaran
lainnya (tidak termasuk pembayaran biaya
perjalanan dinas), baik kepada pegawai maupun
bukan pegawai.
Berikut skema pemotongan PPh Pasal 21 oleh
bendahara adalah sebagai berikut:
Sumber Dana: APBN/APBD
Penghasilan tetap dan teratur
setiap bulan

Penghasilan lainnya

Diterima oleh
Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI dan Pensiunannya
Terutang PPh Pasal 21
Ditanggung Pemerintah,
KECUALI atas PPh Pasal 21
atas tambahan tarif 20%
karena belum punya NPWP

Tidak Ditanggung
Pemerintah

Tidak Bersifat Final

Bersifat Final

Gambar 1. Skema Pemotongan PPh Pasal 21 oleh Bendahara


Catatan: apabila penerima penghasilan adalah
selain Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI dan
pensiunannya, pemotongan PPh Pasal 21 mengacu pada
ketentuan umum pemotongan PPh Pasal 21.

Peraturan terkait pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 adalah:


1. Pasal 21 Undang-undang PPh;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012;
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2012;
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2013.

2. Pemungutan PPh Pasal 22


Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
dilakukan sehubungan dengan pembayaran atas
pembelian barang seperti: komputer, meubeler, mobil dinas, ATK dan barang lainnya oleh Pemerintah
kepada Wajib Pajak penyedia barang. Pemungutan
PPh Pasal 22 dilakukan oleh:
a. bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak
pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Instansi
atau
lembaga
Pemerintah
dan
lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan
dengan pembayaran atas pembelian barang;
b. bendahara pengeluaran untuk pembayaran yang
dilakukan dengan mekanisme uang persediaan
(UP);
c. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat
penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi
delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada
pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme
pembayaran langsung (LS).

Besarnya PPh Pasal 22 yang wajib dipungut adalah:



1,5% x harga beli (tidak termasuk PPN)

Tidak dipungut PPh Pasal


22:
Pembelian barang s/d
Rp2.000.000,00
Pembelian BBM,
listrik, gas, pelumas,
air minum/PDAM dan
benda pos
Pembelian barang
dengan dana BOS

Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja


barang tidak dilakukan apabila:
a. pembelian barang dengan nilai maksimal
pembelian Rp2.000.000,00 dengan tidak
dipecah-pecah dalam beberapa faktur;
b. pembelian bahan bakar minyak,
listrik, gas, pelumas, air minum/
PDAM dan benda-benda pos; dan
c. pembayaran untuk pembelian barang
sehubungan dengan penggunaan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Peraturan terkait pelaksanaan pemungutan PPh Pasal 22 adalah:


1. Pasal 22 Undang-Undang PPh;
2. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
154/PMK.03/2010
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 224/PMK.11/2012;
3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2010
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-06/PJ/2013.

3. Pemotongan PPh Pasal 23


Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 atau
PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam
tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas
penghasilan yang dibayarkan oleh bendahara
kepada pihak lain. Penghasilan yang dibayarkan
tersebut antara lain:
a. sewa dan penghasilan (PPh) lain sehubungan
dengan penggunaan harta, royalti, hadiah/
penghargaan.
b. imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konsultan dan jasa lain.

Jasa lain yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23


antara lain:
1. Jasa penilai (appraisal);
2. Jasa aktuaris;
3. Jasa akuntansi, pembukuan,
dan atestasi laporan
keuangan;
4. Jasa perancang (design);
5. Jasa penunjang di bidang
penerbangan dan bandar
udara;
6. Jasa penebangan hutan;
7. Jasa pengolahan limbah;
8. Jasa penyedia tenaga kerja
(outsourcing services)
9. Jasa perantara dan/atau
keagenan;

13. Jasa
Perawatan/perbaikan/
pemeliharaan
mesin,
peralatan,
listrik,
telepon,
air, gas, AC, TV kabel, alat
transportasi/kendaraan
dan/
atau bangunan, selain yang
dilakukan oleh Wajib Pajak yang
ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempunyai izin
dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
14. Jasa maklon;
15. Jasa penyelenggara kegiatan
atau event organizer;
16. Jasa pengepakan;

17. Jasa penyediaan tempat dan/


atau waktu dalam media
10. Jasa kustodian/penyimpanan/
masa, media luar ruang atau
penitipan,
kecuali
yang
media lain untuk penyampaian
dilakukan oleh KSEI;
informasi;
11. Jasa sehubungan dengan
18. Jasa pembasmian hama;
software computer, termasuk
perawatan,
pemeliharaan 19. Jasa kebersihan atau cleaning
service;
dan perbaikan;
12. Jasa
instalasi/pemasangan 20. Jasa catering atau tata boga.
mesin,
peralatan,
listrik,
telepon, air, gas, AC, dan/atau
TV kabel, selain yang dilakukan
oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi
dan mempunyai izin dan/atau
sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi;

Peraturan-peraturan terkait pelaksanaan pemotongan PPh Pasal


23 adalah:
1. Pasal 23 Undang-Undang PPh
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008

4. Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2)


Pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 4 ayat (2) adalah cara pelunasan
pajak dalam tahun berjalan antara lain melalui
pemotongan atau pemungutan pajak yang bersifat
final atas penghasilan tertentu yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Penghasilan tertentu yang dikenai Pajak
Penghasilan bersifat final adalah:
a. Persewaan tanah dan/atau bangunan
1) objek PPh Final adalah sewa tanah dan/
atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah
susun, apartemen, kondominium, gedung
perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan
termasuk bagiannya, rumah kantor, toko,
rumah toko, gudang, bangunan industri.
2) besarnya PPh Final yang dipotong adalah
10% dari jumlah bruto nilai persewaan, baik
yang menyewakan Wajib Pajak Orang Pribadi
maupun Badan.
3) jumlah bruto nilai persewaan adalah jumlah
yang dibayarkan/terutang oleh penyewa
termasuk biaya perawatan, pemeliharaan,
keamanan, fasilitas lainnya, dan service charge
(baik perjanjiannya dibuat secara terpisah
maupun disatukan).
b. Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
1) objek PPh final adalah penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan meliputi penjualan, tukar-menukar,
perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak,
penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain
yang disepakati.
2) besarnya PPh Final yang dipungut adalah 5%
dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas
7

tanah dan/atau bangunan.


3) pembebasan PPh Final dapat diberikan
atas pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan kepada:
a) orang
pribadi
yang
mempunyai
penghasilan di bawah PTKP yang jumlah
bruto pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunannya kurang dari Rp60.000.000,00
(enam puluh juta rupiah) dan bukan
merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
Pembebasan diberikan melalui penerbitan
Surat Keterangan Bebas (SKB) oleh Kepala
KPP tempat Wajib Pajak terdaftar
b) pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan kepada pemerintah guna
pelaksanaan
pembangunan
untuk
kepentingan umum yang memerlukan
persyaratan khusus yaitu pembebasan
tanah oleh pemerintah untuk proyekproyek jalan umum, saluran pembuangan
air, waduk, bendungan dan bangunan
pengairan
lainnya,
saluran
irigasi,
pelabuhan laut, bandar udara, fasilitas
keselamatan umum seperti tanggul
penanggulangan bahaya banjir, lahar dan
bencana lainnya, dan fasilitas Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia.
c) pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan yang dilakukan oleh orang
pribadi atau badan yang tidak termasuk
subjek pajak (seperti: pemerintah dan
perwakilan negara asing).

Pembebasan sebagaimana dimaksud


dalam huruf b) dan c) diberikan tanpa
melalui penerbitan SKB
c. Jasa konstruksi
1) pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau
sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan
yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
masing-masing beserta kelengkapannya untuk
mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik
lain.
2) perencanaan konstruksi adalah pemberian
jasa oleh orang pribadi atau badan yang
dinyatakan ahli yang profesional di bidang
perencanaan jasa konstruksi yang mampu
mewujudkan
pekerjaan
dalam
bentuk
dokumen perencanaan bangunan fisik lain.
3) pelaksanaan konstruksi adalah pemberian
jasa oleh orang pribadi atau badan yang
dinyatakan ahli yang profesional di bidang
pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu
menyelenggarakan
kegiatannya untuk
mewujudkan
suatu
hasil
perencanaan
menjadi
bentuk bangunan atau bentuk
fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan
konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan
fungsi layanan dalam model penggabungan
perencanaan,
pengadaan,
dan
pembangunan (engineering, procurement
and construction) serta model penggabungan
perencanaan dan pembangunan (design and
build).
4) pengawasan konstruksi adalah pemberian
jasa oleh orang pribadi
atau badan yang
9

dinyatakan ahli yang profesional di bidang


pengawasan jasa konstruksi, yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak
awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai
selesai dan diserahterimakan.
5) Tarif dan Dasar Pengenaan PPh Final Jasa
Konstruksi:

JASA KONSTRUKSI
PPh bersifat final
Pelaksana
Konstruksi
mempunyai
kualifikasi
usaha
kecil

Perencana/Pengawas
Konstruksi
Tidak
mempunyai
kualifikasi
usaha

Dengan
kualifikasi
usaha

tanpa
kualifikasi
usaha

Selain kecil

TARIF
2%

3%

4%

4%

6%

Gambar 2. Tarif dan Dasar Pengenaan PPh Final atas Jasa


Konstruksi
Peraturan-peraturan terkait pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) adalah:
1. Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang PPh;
2. PP Nomor 48 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP
Nomor 71 Tahun 2008;
3. PP Nomor 29 Tahun 1996 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor
5 Tahun 2002;
4. PP Nomor 51 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor
40 Tahun 2009;
5. Keputusan Menteri Keuangan 635/KMK.04/1994 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 243/PMK.03/2008;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996 sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 120/
KMK.03/2002;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/PMK.03/2008 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.03/2009;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-227/PJ./2002.

10

5. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai


Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
atau PPN merupakan pelunasan pajak yang
pembayaran
Rp1.000.000,00
dikenakan atas setiap transaksi pembelian
pembayaran untuk
barang atau perolehan jasa dari pihak
pembebasan tanah
ketiga, misal pembelian alat tulis kantor,
pembayaran BKP/JKP yang
pembelian seragam untuk keperluan dinas,
PPN tidak dipungut
pembelian komputer, pembelian mesin
dan/atau dibebaskan
absensi pegawai, perolehan jasa konstruksi,
pembayaran BBM dan
perolehan jasa pemasangan mesin absensi,
bukan BBM oleh Pertamina
perolehan jasa perawatan AC kantor, dan
pembayaran rekening
perolehan jasa atas tenaga keamanan.
telepon
pembayaran jasa angkutan
Secara umum, atas setiap transaksi
udara
pembelian barang dan perolehan jasa dari
pembayaran barang yang
pihak ketiga/rekanan yang dibayar oleh
tidak dikenakan PPN
bendahara harus dipungut PPN. Namun
demikian, terdapat beberapa transaksi
pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak
ketiga yang tidak perlu dipungut PPN oleh bendahara
yaitu:
a. pembayaran yang jumlahnya paling banyak
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan tidak
merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;
b. pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali
pembayaran atas penyerahan tanah oleh real
estate atau industrial estate;
c. pembayaran atas penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai tidak
dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai;
d. pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar
Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh PT
Pertamina (Persero);

Tidak dipungut PPN:

11

e. pembayaran atas rekening telepon;


f. pembayaran atas jasa angkutan udara yang
diserahkan oleh perusahaan penerbangan;
g. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang
atau jasa yang menurut ketentuan perundangundangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak
Pertambahan Nilai.
Apabila terjadi kesalahan pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai berupa pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai yang lebih besar daripada
yang seharusnya atau kesalahan pemungutan
yang bukan merupakan objek Pajak Pertambahan
Nilai, maka atas kelebihan pembayaran PPN yang
seharusnya tidak terutang tersebut dapat dimintakan
pengembalian.
Pada prinsipnya, permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran PPN yang seharusnya tidak
terutang hanya dapat diajukan oleh pihak yang
benar-benar menanggung pajak yaitu pihak yang
harus menanggung pemungutan pajak tersebut.
Dalam hal PPN dan/atau PPnBM yang telah
dipungut oleh bendahara Pemerintah lebih besar
daripada pajak yang seharusnya dipungut, maka
atas kelebihan pemungutan PPN dan/atau PPnBM
tersebut hanya dapat diajukan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak
yang seharusnya tidak terutang oleh bendahara
Pemerintah selaku pihak yang dipungut ke KPP
tempat bendahara terdaftar.
Sebagai contoh, bendahara telah memungut PPN
sebesar Rp500.000.000 atas transaksi pembebasan
tanah senilai Rp5.000.000.000,00 dari Wajib Pajak
orang pribadi yang bukan pengusaha real estate.
Berdasarkan ketentuan, atas pembebasan tanah
tersebut seharusnya tidak dipungut PPN oleh
12

bendahara. Maka atas PPN yang telah dipungut


tersebut, dapat dimintakan pengembalian pajak
yang seharusnya tidak terutang oleh bendahara ke
KPP tempat bendahara terdaftar sesuai PMK Nomor
10/PMK.03/2013.
Peraturan-peraturan terkait pemungutan PPN adalah antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2001
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1995
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010;
6. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 563/
KMK.03/2003;
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-08/PJ/2013;
8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2010
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-11/PJ/2013;
9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-147/PJ./2006;
10. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-382/PJ./2002.

6. Bea Meterai
Bea meterai adalah pajak yang dikenakan atas
dokumen berupa kertas yang menurut UndangUndang Bea Meterai menjadi objek Bea Meterai.
Dokumen yang dikenai bea meterai antara lain
adalah dokumen yang berbentuk surat yang
memuat jumlah uang, seperti kuitansi, dan dokumen
yang bersifat perdata, seperti dokumen perjanjian
pembangunan gedung kantor dengan pengusaha
jasa konstruksi dan dokumen kontrak pengadaan
jasa tenaga kebersihan.
13

Objek dan Tarif Bea Meterai


No.
1.

Objek

Tarif

Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat Rp6.000,00


dengan tujuan untuk digunakan
sebagai
alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.

2.

akta-akta notaris termasuk salinannya.

3.

akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Rp6.000,00


Tanah termasuk rangkap-rangkapnya.

Rp6.000,00

4.

Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing


statement, dll:
a. 0 s.d. Rp250.000,00;

b. Di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;

Rp3.000,00

c. Di atas Rp1.000.000,00.

Rp6.000,00

5.

Surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep.

Rp6.000,00

6.

Cek dan bilyet giro.

Rp3.000,00

7.

Efek atau sekumpulan efek dengan nama dan dalam


bentuk apapun:
a. Harga nominal sampai dengan Rp1.000.000,00;

Rp3.000,00

b. Harga nominal di atas Rp1.000.000,00.


8.

Dokumen yang akan digunakan


pembuktian di muka Pengadilan.

sebagai

Rp6.000,00
alat

Rp6.000,00

Bea Meterai tidak dikenakan atas:


a. dokumen yang berupa :
1) surat penyimpanan barang;
2) konosemen;
3) surat angkutan penumpang dan barang;
4) keterangan pemindahan yang dituliskan di
atas dokumen sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c;
5) bukti untuk pengiriman dan penerimaan
barang;
6) surat pengiriman barang untuk dijual atas
tanggungan pengirim;

14

7) surat-surat lainnya yang dapat disamakan


dengan surat-surat sebagaimana dimaksud
dalam huruf a sampai huruf f.
b. segala bentuk Ijazah;
c. tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang
tunjangan, dan pembayaran lainnya yang ada
kaitannya dengan hubungan kerja serta suratsurat yang diserahkan untuk mendapatkan
pembayaran itu;
d. tanda bukti penerimaan uang Negara dari kas
Negara, Kas Pemerintah Daerah, dan bank;
e. kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk
penerimaan lainnya yang dapat disamakan
dengan itu dari Kas Negara, Kas Pemerintahan
Daerah dan bank;
f. tanda penerimaan uang yang dibuat untuk
keperluan intern organisasi;
g. dokumen
yang
menyebutkan
tabungan,
pembayaran uang tabungan kepada penabung
oleh bank, koperasi, dan badan-badan lainnya
yang bergerak di bidang tersebut;
h. surat gadai yang diberikan oleh Perusahaan
Jawatan Pegadaian;
i. tanda pembagian keuntungan atau bunga dari
efek, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

15

Gambar 3. Tata cara pelunasan Bea Materai

Dokumen yang merupakan objek Bea Meterai


yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi
sebagaimana
mestinya
dikenakan
denda
administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari Bea
Meterai yang tidak atau kurang dibayar. Pelunasan
atas Bea Meterai dan denda administrasi tersebut
dilakukan dengan cara Pemeteraian Kemudian di
Kantor Pos.
Peraturan-peraturan terkait Bea Meterai adalah:
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000;
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.02/2009;
4) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000;
5) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 476/KMK.03/2002;
6) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-66/PJ/2010;
7) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-122c/PJ./2000;
8) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-122d/PJ./2000;
9) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-02/PJ/2003.

16

Kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan Pajak


Penghasilan yang bersifat tidak final tidak dilakukan dalam
hal bendahara pemerintah melakukan transaksi dengan
Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2013 dan menyerahkan Surat Keterangan
Bebas PPh yang telah dilegalisasi.

C. Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan


Kewajiban bendahara pemerintah selanjutnya
adalah menyetorkan PPh dan/atau PPN ke Bank
Persepsi/Kantor Pos penerima pembayaran dan
melaporkan SPT Masa PPh dan/atau PPN ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak bendahara
terdaftar sesuai batas waktu yang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal
Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak,
Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara
Pembayaran, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak, serta
Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran
Pajak.
Batas
waktu
pembayaran/penyetoran
pajak
yang sudah dipotong dan/atau dipungut oleh
bendahara pemerintah serta tanggal pelaporan Surat
Pemberitahuan Masa adalah sebagai berikut:
Pasal

Tanggal Penyetoran

Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 21

Paling lama tanggal 10 Paling lama 20 hari


bulan berikutnya setelah setelah Masa Pajak
Masa Pajak berakhir
berakhir

PPh Pasal 22

Disetor pada hari


yang sama dengan
pelaksanaan
pembayaran

Paling lama 14 hari


setelah Masa Pajak
berakhir

17

PPh Pasal 23

Paling lama tanggal 10 Paling lama 20 hari


bulan berikutnya setelah setelah Masa Pajak beMasa Pajak berakhir
rakhir

PPh Pasal 4 ayat Paling lama tanggal 10 Paling lama 20 hari


bulan berikutnya setelah setelah Masa Pajak be(2)
Masa Pajak berakhir
rakhir
PPN

a. Bendahara pengelu- a. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah


aran sebagai PemuMasa Pajak berakhir;
ngut PPN paling lama
tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah
Masa Pajak berakhir;
b. Paling lama akhir bub. Pejabat Penandatanlan berikutnya setelah
gan Surat Perintah
Masa Pajak berakhir.
Membayar
sebagai
Pemungut PPN harus
disetor pada hari yang
sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena
Pajak Rekanan Pemerintah melalui Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.

Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan


kewajiban pemotongan/pemungutan, penyetoran
dan pelaporan pajak-pajak yang telah dipotong/
dipungut antara lain:
1. apabila batas akhir pembayaran atau penyetoran
pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari
Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau
penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya;
2. apabila batas akhir pelaporan bertepatan dengan
hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional,

18

pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja


berikutnya;
3. pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di
Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak atau sarana administrasi lain yang disamakan
dengan Surat Setoran Pajak;
4. dalam hal pencairan anggaran dengan mekanisme
pembayaran langsung (LS), maka pemindahbukuan
pajak yang dilakukan oleh KPPN merupakan
pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang,
namun Surat Setoran Pajak tetap dipersiapkan oleh
bendahara yang bersangkutan;
5. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain
dianggap sah apabila telah divalidasi dengan
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN);
6. bendahara sebagai Pemotong atau Pemungut PPh
memberikan tanda bukti pemotongan atau tanda
bukti pemungutan kepada orang pribadi atau
badan yang dipotong atau dipungut PPh setiap
melakukan pemotongan atau pemungutan;
7. bendahara sebagai Pemotong PPh Pasal 21 atas
penghasilan PNS di satuan kerjanya, memberikan
tanda bukti pemotongan paling lama 1 (satu) bulan
setelah tahun kalender berakhir;
8. bendahara sebagai Pemungut PPN melakukan
validasi Faktur Pajak yang diterbitkan oleh rekanan;
9. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21 wajib menggunakan
e-SPT apabila jumlah bukti pemotongan dan/atau
SSP dan/atau bukti Pbk lebih dari 20 dokumen dalam
satu masa pajak;
10. Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)/Kuasa Bendahara Umum Daerah
(Kuasa BUD) wajib membuat Daftar Transaksi Harian
Belanja Daerah (DTH) atas Belanja Daerah yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah per

19

Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan Dana


(SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
DTH yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran
SKPD disampaikan kepada Kuasa BUD paling lama
tanggal 10 setelah bulan yang bersangkutan berakhir
dengan dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3;
11. Kuasa BUD membuat Rekapitulasi Transaksi Harian
Belanja Daerah (RTH) yang memuat rekapitulasi dari
DTH dalam satu wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
berdasarkan DTH yang disampaikan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPD. RTH disampaikan kepada
Kepala KPP tempat Kuasa BUD terdaftar secara
bulanan paling lama tanggal 20 setelah bulan yang
bersangkutan berakhir dengan dilampiri DTH dan
SSP lembar ke-3. Dalam pembuatan laporan DTH/
RTH, bendahara SKPD maupun Kuasa BUD dapat
memanfaatkan sistem informasi yang digunakan
oleh Pemda (SIMDA,SIPKD, SIMAKDA dan lain-lain).
Untuk lebih memudahkan bendahara dalam
melakukan
kewajiban
pemotongan/pemungutan
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dan Bea Meterai,
pada Bab II akan diberikan simulasi contoh-contoh
penghitungan pemotongan/pemungutan pajak sesuai
jenis transaksi pengeluaran bendahara.

20

II. SIMULASI PENGHITUNGAN


PEMOTONGAN DAN
PEMUNGUTAN PAJAK OLEH
BENDAHARA
A. Belanja Gaji, Tunjangan dan Honorarium
1. Belanja Gaji dan Tunjangan
Bendahara Kantor Imigrasi Medan Rahmat Widodo
(NPWP 00.030.485.6-122.000) melakukan pembayaran
gaji kepada para pegawai dengan daftar penghasilan
sebagai berikut:
T1
No

NAMA NPWP

Rifki Zain
(07.777.440.5-122.000)
Rahmat Widodo
(07.777.444.5-122.000)
Dody
(07.777.454.5-122.000)
Heri
(07.777.441.5-122.000)
Nasrun
(belum ber-NPWP)

2
3
4
5

GAJI (*)
RP

TUNJANGAN
JABATAN
RP

2.870.000

540.000

2.240.000

440.000

2.570.700

2.750.500

520.000

2.235.500

STATUS
Kawin, 3
Anak
Kawin, 2
Anak
Tidak Kawin
Kawin
Kawin

*)angka ilustrasi

Tabel 1. Daftar Penghasilan Pegawai Kantor Imigrasi Medan

J1

Pengajuan daftar pembayaran gaji bulan Maret


ke KPPN dilakukan pada tanggal 10 Februari 2014.
Bagaimana perlakuan perpajakan berkenaan dengan
pembayaran gaji bulan Maret 2014?
Atas pembayaran gaji bulan Maret 2014 tersebut
terutang PPh Pasal 21 dengan penghitungan sebagai
berikut:

21

Penghitungan PPh Pasal 21 Untuk Masa Pajak Maret 2014


1 Gaji pokok
Tunjangan istri
Tunjangan anak
Tunjangan jabatan
Tunjangan beras
Pembulatan
Penghasilan bruto
2 Pengurang
Biaya jabatan
Iuran pensiun

5%
4,75%

3 Penghasilan neto
Penghasilan neto disetahunkan
4 PTKP
Untuk Wajib Pajak
Status WP Kawin
Tanggungan
5 PKP
Pembulatan
6 PPh Pasal 21 setahun
PPh Pasal 21 sebulan
Tambahan 20% lebih tinggi
Bagi yang belum ber-NPWP
Total PPh Pasal 21

5%

Rifki Zain
2.870.000
287.000
114.800
540.000
198.000

Rahmat W.
2.240.000
224.000
89.600
440.000
198.000

Dody
2.570.700
49.500

Heri
2.750.500
275.050
520.000
99.000

Nasrun
2.235.500
223.550
99.000

4.009.800

3.191.600

2.620.200

3.644.550

2.558.050

200.490
155.411
355.901
3.653.900
43.846.794

159.580
121.296
280.876
2.910.724
34.928.688

131.010
122.108
253.118
2.367.082
28.404.981

182.228
143.714
325.941
3.318.609
39.823.307

127.903
116.805
244.707
2.313.343
27.760.112

24.300.000
2.025.000
6.075.000
32.400.000
11.446.794
11.446.000
572.300
47.692
-

24.300.000
2.025.000
4.050.000
30.375.000
4.553.688
4.553.000
227.650
18.971
-

24.300.000

24.300.000
2.025.000

24.300.000
2.025.000

24.300.000
4.104.981
4.104.000
205.200
17.100
-

26.325.000
13.498.307
13.498.000
674.900
56.242
-

26.325.000
1.435.112
1.435.000
71.750
5.979
1.196

47.692

18.971

17.100

56.242

7.175

Tabel 2. Daftar Penghitungan PPh Pasal 21 Kantor Imigrasi Medan Masa Pajak Maret 2014

Kewajiban bendahara Kantor Imigrasi Medan atas


pembayaran gaji bulan Maret 2014 adalah:
a. memotong PPh Pasal 21 atas pembayaran gaji;
b. menyetorkan PPh Pasal 21 paling lama tanggal 10
April 2014;
c.
melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota paling lama
tanggal 20 April 2014. Dalam hal tanggal 20 April 2014
merupakan hari libur, pelaporan dapat dilakukan
pada hari kerja berikutnya (21 April 2014).
Pada bulan April 2014 Rifki Zain ditugaskan di Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara
sehingga Rifki mendapatkan tunjangan jabatan
dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Utara dan menerima tunjangan jabatan
sebesar Rp3.000.000,00 per bulan. Sedangkan dari

T2

22

Kantor Imigrasi Medan Rifki hanya mendapat gaji dan


tunjangan selain tunjangan jabatan.
Bagaimana penghitungan PPh Pasal 21 mulai Masa
Pajak April 2014 di Kantor Imigrasi Medan dan di Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara?
Penghitungan PPh Pasal 21 di Kantor Imigrasi Medan
dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
J2
Sumatera Utara adalah:
a. Penghitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak April sampai
dengan November 2014 di Kantor Imigrasi Medan
Penghitungan PPh Pasal 21 Rifki Zain Untuk Masa Pajak
April s.d. November 2014
2.870.000
287.000
114.800
198.000

1 gaji pokok
Tunjangan istri
Tunjangan anak
Tunjangan jabatan*
Tunjangan beras
Pembulatan
Penghasilan bruto
2 Pengurang
a. biaya jabatan
5% x 3.469.800
b. Iuran pensiun
4,75% x 3.271.800
3 Penghasilan neto
Penghasilan neto disetahunkan
4 PTKP (K/3)
Untuk Wajib Pajak
Status WP Kawin
Tanggungan

3.469.800

173.490
155.411
328.901
3.140.900
37.690.794
24.300.000
2.025.000
6.075.000

5 Penghasilan Kena Pajak (PKP)


Pembulatan
6 PPh Pasal 21 setahun
5% x 5.290.000
7 PPh Pasal 21 sebulan
264.500 : 12

32.400.000
5.290.794
5.290.000
264.500
22.042

*sejak bulan April tidak menerima tunjangan jabatan

Tabel 3. Penghitungan PPh Pasal 21 Rifki Zain Masa Pajak April s.d. November 2014

23

b. Perhitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 di


Kantor Imigrasi Medan
Penghitungan PPh Pasal 21 Rifki Zain Untuk Masa Pajak Desember 2014
1 Penghasilan Bruto Januari sampai Maret
Penghasilan Bruto April sampai Desember
Pembulatan
Total Penghasilan Bruto setahun
2 Pengurang
a. biaya jabatan
5% x 43.257.600
b. iuran pensiun
4,75% x 39.261.600
3 Penghasilan neto setahun
4 PTKP
untuk Wajib Pajak
status WP Kawin
tanggungan
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP)
pembulatan
6 PPh Pasal 21 setahun
5% x 6.829.000
PPh Pasal 21 terutang (Jan s.d Nov)
a. PPh Pasal 21 Januari sampai Maret
3 x 47.692
b. PPh Pasal 21 April sampai November
8 x 22.042
7 PPh Pasal 21 Bulan Desember

12.029.400
31.228.200
43.257.600

2.162.880
1.864.926
4.027.806
39.229.794
24.300.000
2.025.000
6.075.000
32.400.000
6.829.794
6.829.000
341.450

143.075
176.336

Tabel 4. Penghitungan PPh Pasal 21 Rifki Zain Masa Pajak Desember 2014

319.411
22.039

Perhitungan PPh Pasal 21 Masa April sampai November


di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Utara dilakukan dengan cara:
1) menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan yang
diterima dari Kantor Imigrasi Medan;
2) menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan yang
diterima dari Kantor Imigrasi Medan dan Kantor
24

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara;


3) PPh Pasal 21 yang terutang atas tunjangan jabatan
yang dibayarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara adalah PPh Pasal 21
pada angka 2) dikurangi dengan PPh Pasal 21 pada
angka 1).
Dengan memperhatikan cara penghitungan tersebut
maka penghitungan PPh Pasal 21 untuk angka 1), angka
2), dan angka 3) adalah sebagai berikut:
1) penghitungan PPh Pasal 21 untuk angka 1) adalah
sebagaimana dimaksud pada J2 huruf a;
2) penghitungan PPh Pasal 21 untuk angka 2) adalah:
1 Penghasilan dari Kantor Imigrasi Medan
Gaji pokok
Tunjangan istri
Tunjangan anak
Tunjangan jabatan
Tunjangan beras
Pembulatan
Jumlah
2 Penghasilan dari Kantor Wilayah Agama Medan
Tunjangan Jabatan
Jumlah Penghasilan Bruto
3 Pengurang
a.
Biaya jabatan
5% x 6.469.800
b. Iuran pensiun
4,75% x 3.271.800
4 Penghasilan neto
Penghasilan neto disetahunkan
5 PTKP
Untuk Wajib Pajak
Status WP Kawin
Tanggungan

2.870.000
287.000
114.800
198.000
3.469.800
3.000.000
6.469.800
323.490
155.411
478.901
5.990.900
71.890.794
24.300.000
2.025.000
6.075.000

32.400.000
6 Penghasilan Kena Pajak (PKP)
39.490.794
Pembulatan
39.490.000
7 PPh Pasal 21 setahun
1.974.500
5% x 39.490.000
1.974.500
8 PPh Pasal 21 sebulan
164.542
1.974.500 : 12
PPh Pasal 21 sebulan di Kantor Imigrasi Medan
22.042
9 PPh Pasal 21 sebulan di Kanwil Agama Medan
142.499
Tabel 5. PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima dari Kantor Imigrasi Medan
dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

25

3) PPh Pasal 21 sebulan yang harus dipotong


oleh bendahara Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar
Rp164.542,00 Rp22.042,00 = Rp142.499,00
Perhitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 di
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Utara:
Penghitungan PPh Pasal 21 Untuk Masa Pajak Desember 2014
1 Penghasilan Bruto April sampai Desember
Penghasilan di Kantor Imigrasi Medan (Jan-Des)
Pembulatan
Total Penghasilan Bruto setahun
2 Pengurang
a. biaya jabatan
5% x 70.257.600
3.512.880
b. iuran pensiun
1.864.926
4,75% x 39.261.600

27.000.000
43.257.600
70.257.600

3 Penghasilan neto setahun


4 PTKP
untuk Wajib Pajak
status WP Kawin
tanggungan

64.879.794
24.300.000
2.025.000
6.075.000

5 Penghasilan Kena Pajak (PKP)


pembulatan
6 PPh Pasal 21 setahun
5% x 32.479.000
PPh Pasal 21 terutang di kantor imigrasi Medan
a. PPh Pasal 21 Januari sampai Maret
143.075
3 x 47.692
b. PPh Pasal 21 April sampai November
176.336
8 x 22.042
c. PPh Pasal 21 Desember
22.039
PPh Pasal 21 April sampai November
8 x 142.499
1.140.000
7 PPh Pasal 21 Masa Desember

5.377.806

32.400.000
32.479.794
32.479.000
1.623.950

1.481.450
142.500

Tabel 6. Penghitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 di Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

2. Belanja Honorarium
Kantor Imigrasi Medan membentuk tim Peningkatan
Mutu Pelayanan yang anggotanya terdiri dari
T3
26

beberapa orang PNS. Bendahara Kantor Imigrasi


Medan membayar honorarium tim pada tanggal 25
Maret 2014, dengan perincian sebagai berikut:
Nama

Golongan

Jabatan

Honorarium*)

Rifki Zain

IV/a

Ketua

Rp1.200,000,00

Dody

III/c

Wakil Ketua

Rp1.000,000,00

Heri

III/d

Sekretaris

Rp 900,000,00

Nasrun

II/d

Anggota

Rp 900,000,00
*)angka ilustrasi

Tabel 7. Daftar Honorarium Tim pada Kantor Imigrasi Medan

J3

Bagaimanakah pemotongan pajak atas honorarium


yang diterima oleh anggota tim tersebut?
Penghitungan PPh Pasal 21 atas honor anggota tim
Peningkatan Mutu Pelayanan didasarkan pada
golongan dari penerima honor sebagai berikut :
Nama

Golongan

Honorarium*)

Tarif

PPh terutang

Rifki Zain

IV/a

Rp1.200,000,00

15%

Rp 180.000,00

Dody

III/c

Rp1.000,000,00

5%

Rp 50.000,00

Heri

III/d

Rp 900,000,00

5%

Rp 45.000,00

Nasrun

II/d

Rp 900,000,00

0%

Rp

Jumlah

Rp4.000.000,00

0,00

Rp 275.000,00

*) angka ilustrasi
Tabel 8. Daftar Penghitungan PPh Pasal 21 atas Honorarium Tim pada Kantor Imigrasi
Medan

Kewajiban bendahara Kantor Imigrasi Medan atas


pembayaran honor tersebut :
a. memotong PPh Pasal 21 Final atas pembayaran
honor;
b. membuat bukti potong PPh Pasal 21 Final atas pembayaran honor;
27

c. menyetorkan PPh Pasal 21 Final paling lama tanggal


10 April 2014;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota paling lama
tanggal 20 April 2014. Mengingat tanggal 20 April
2014 merupakan hari libur, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya (21 April 2014).

T4

Untuk melaksanakan kegiatan tim tersebut, Kantor


Imigrasi Medan mengadakan workshop tentang
Pelayanan Publik untuk anggota Tim pada tanggal
28 Maret 2014 dengan mengundang Jason Pasaribu
(Non PNS, NPWP: 06.575.248.8-122.000), seorang ahli
di bidang pelayanan publik dengan honor sebesar
Rp5.000.000,00.
Bagaimanakah pemotongan pajak atas honorarium
yang diterima oleh Jason Pasaribu tersebut?
Penghitungan PPh Pasal 21 atas honorarium yang
diterima oleh Jason Pasaribu sebagai berikut:

J4

Penghitungan PPh Pasal 21 atas honorarium tersebut


yaitu :
5% x 50 % x Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00
B. Belanja Barang, Modal, Jasa dan Hibah
1. Belanja Barang

T5

T5-1

28

Taufik Hidayat merupakan bendahara satker Madrasah


Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga yang beralamat di
Jl. Letnan Jenderal S. Parman Kabupaten Purbalingga
dengan
NPWP
00.321.675.3-529.000
melakukan
transaksi-transaksi sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Oktober 2013, membeli secara tunai
makanan siap saji dari sebuah restoran untuk keperluan
rapat dari sebuah restoran seharga Rp800.000,00.

T5-2

T5-3

T5-4

Pada tanggal 4 Oktober 2013, membeli secara tunai


alat-alat tulis kantor Rp1.100.000,00 dan buku pelajaran
umum Rp1.500.000,00 dari toko buku PERWIRA yang
beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 90
Purbalingga milik Tuan Joko dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak / Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak 06.325.456.3-529.000. Tuan Joko menerbitkan
Faktur Pajak dengan kode nomor seri 020.00013.00000101 pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan
nilai PPN Rp110.000,00.
Pada tanggal 16 Oktober 2013, membeli bensin dari
SPBU Pertamina untuk keperluan kendaraan dinas
seharga Rp500.000,00, membayar tagihan rekening
listrik sebesar Rp1.000.000,00 kepada PLN, serta
membeli benda-benda pos sebesar Rp500.000,00 di
sebuah kantor pos.
Pada tanggal 18 Oktober 2013, membeli secara
tunai buku pelajaran umum seharga Rp2.500.000,00,
pakaian seragam jadi seharga Rp3.000.000,00 serta
pengadaan formulir dan kertas untuk ujian sekolah
sebesar Rp2.000.000,00 dari sebuah toko pedagang
eceran atas nama tuan Bagus yang beralamat di Jalan
Jenderal Katamso Nomor 1 Purbalingga dengan Nomor
Pokok Wajib Pajak / Nomor Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak 06.456.321-2-529.000. Pembelian tersebut
dananya bersumber dari Bantuan Operasional
Sekolah. Tuan Bagus menerbitkan Faktur Pajak dengan
kode nomor seri 020.000-13.00000501 pada tanggal 18
Oktober 2013 dengan nilai PPN sebesar Rp500.000,00.
Atas pembelian-pembelian
kewajiban perpajakannya?

tersebut,

bagaimana

Pemungutan PPh
J5-1

Pembelian makanan siap saji di restoran pada dasarnya


harus dipungut PPh Pasal 22, akan tetapi karena nilai
29

pembeliannya di bawah Rp2.000.000,00 maka atas


pembelian tersebut tidak dipungut PPh Pasal 22.
Pemungutan PPN
Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya
merupakan jenis barang yang tidak dikenai Pajak
Pertambahan Nilai sehingga atas pembelian tersebut
tidak dipungut PPN.
Pemungutan PPh
J5-2

Pembelian alat-alat tulis kantor Rp1.100.000,00 dan


buku pelajaran umum Rp1.500.000,00 dari toko PERWIRA
dipungut PPh Pasal 22 karena total pembelian tersebut
telah melebihi nilai Rp2.000.000,00.
PPh Pasal 22 ( 1,5% x Rp2.600.000,00 ). Rp39.000,00
Dalam hal Tuan Joko merupakan Wajib Pajak dengan
peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1
tahun pajak yang dikenai PPh final dengan tarif sebesar
1% sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari pemungutan
PPh Pasal 22 sepanjang Tuan Joko dapat menyerahkan
fotokopi Surat Keterangan Bebas Pemotongan dan/
atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas nama Tuan Joko
yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Pelayanan
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
Buku pelajaran umum merupakan salah satu jenis
barang kena pajak yang dibebaskan dari pengenaan
PPN sehingga bendahara hanya memungut PPN atas
pembelian alat-alat tulis kantor sebesar:
PPN (10% x Rp1.100.000,00)............Rp110.000,00
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh Taufik

30

Hidayat sebagai bendahara MAN Purbalingga adalah:


a. melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi
dengan data Wajib Pajak Tuan Joko dengan
cara membubuhi cap disetor tanggal serta
membubuhi tanda tangan;
b. menyetorkan PPh Pasal 22 atas pembelian alatalat tulis kantor dan buku pelajaran umum sebesar
Rp39.000,00 ke kas negara melalui Bank Persepsi atau
Kantor Pos dan Giro pada tanggal 4 Oktober 2013
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)
atas nama Tuan Joko yang telah ditandatangani
oleh bendahara;
c. menyetorkan PPN atas pembelian alat-alat tulis
kantor sebesar Rp110.000,00 ke kas negara melalui
Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lama
tanggal 7 November 2013 dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) atas nama Tuan Joko yang
telah ditandatangani oleh bendahara;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga paling lama
tanggal 14 November 2013;
e. melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Purbalingga paling lama tanggal 30
November 2013. Mengingat tanggal 30 November
2013 merupakan hari libur, pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya (2 Desember
2013);
f. memberikan SSP PPh Pasal 22, SSP PPN lembar ke-1
dan faktur pajak lembar ke-2 kepada Tuan Joko
(Toko PERWIRA);
g. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Oktober 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah per

31

Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan Dana


(SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) dan menyampaikannya kepada Kuasa BUD
paling lama tanggal 10 November 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.
Pemungutan PPh
J5-3

Atas pembelian bahan bakar minyak, listrik, dan


benda-benda pos tidak dipungut PPh Pasal 22.
Pemungutan PPN
Terkait dengan PPN, dalam hal bahan bakar
minyak dibeli dari Pertamina maka tidak dilakukan
pemungutan PPN. Selain itu, listrik ditetapkan sebagai
barang kena pajak tertentu yang dibebaskan dari
pemungutan PPN sehingga atas pembayaran tagihan
listrik tidak perlu dipungut PPN. Sedangkan atas
pembelian benda-benda pos karena nilai pembelian
di bawah Rp1.000.000,00 maka tidak dipungut PPN
oleh Bendaharawan, tetapi dipungut dan disetor oleh
PKP yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku
umum.
Pemungutan PPh

J5-4

Atas pembelian barang sehubungan dengan


penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah tidak
dilakukan pemungutan PPh Pasal 22.
Pemungutan PPN
Buku pelajaran umum merupakan salah satu barang
kena pajak yang dibebaskan dari pengenaan PPN
sehingga atas pembelian barang tersebut tidak perlu
dipungut PPN. Sedangkan atas pembelian pakaian
seragam dan pengadaan kertas dipungut PPN sebagai
berikut:
- Pakaian seragam ( 10% x Rp3.000.000,00 ) ............. Rp300.000,00

32

- Formulir dan kertas ujian ( 10% x Rp2.000.000,00 )... Rp200.000,00


- Jumlah ........................................................................... Rp500.000,00
a. melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi
dengan data Wajib Pajak Tuan Bagus dengan
cara membubuhi cap disetor tanggal ..... serta
membubuhi tanda tangan.

b. menyetorkan PPN atas pembelian pakaian seragam

dan formulir kertas ujian sebesar Rp500.000,00 ke


kas negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos
dan Giro paling lama tanggal 7 November 2013
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)
atas nama Tuan Bagus yang telah ditandatangani
oleh bendahara;

c. melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Purbalingga paling lama tanggal 30


November 2013. Mengingat tanggal 30 November
2013 merupakan hari libur, pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya (2 Desember
2013);

d. memberikan faktur pajak lembar ke-2 dan SSP PPN


lembar ke-1 kepada Tuan Bagus.

Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi
terutang bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.

33

2. Belanja Modal
Pada tanggal 21 Oktober 2013 bendahara satker
Madrasah
Aliyah
Negeri
(MAN)
Purbalingga
melakukan pembelian 4 (empat) buah printer
seharga Rp20.000.000,00 dari CV Susanto (NPWP/
NPPKP 01.222.355.5-529.000) yang beralamat di Jl.
Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga. SP2D diterbitkan
KPPN pada tanggal 23 Oktober 2013. CV Susanto
menerbitkan Faktur Pajak dengan kode nomor
seri 020.000-13.00000700 tanggal 21 Oktober 2013
dengan nilai PPN sebesar Rp2.000.000,00. Bagaimana
pengenaan pajaknya?

T6

Pemungutan PPh
J6

Atas pembayaran printer kepada CV Susanto sebesar


Rp20.000.000,00 dipungut PPh Pasal 22 sebagai berikut:
Pembelian printer :
- Harga pembelian ...... Rp 20.000.000,00
- PPh Pasal 22 (1.5% x Rp 20.000.000,00). Rp 300.000,00
Dalam hal CV Susanto merupakan Wajib Pajak
dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar
dalam 1 tahun pajak yang dikenai PPh final dengan
tarif sebesar 1% sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari
pemungutan PPh Pasal 22 sepanjang CV Susanto
dapat menyerahkan fotokopi Surat Keterangan Bebas
Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas
nama CV Susanto yang telah dilegalisasi oleh Kepala
Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
Atas pembayaran printer kepada CV Susanto sebesar
Rp20.000.000,00 dipungut PPN sebagai berikut:
PPN ( 10% x Rp20.000.000,00) .Rp 2.000.000,00
34

Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh Taufik


Hidayat sebagai bendahara MAN Purbalingga adalah
sebagai berikut:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV
Susanto, dan membubuhi cap disetor tanggal
serta membubuhi tanda tangan;
b. menyetorkan PPh Pasal 22 dan PPN dengan cara:
1) membuat SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN atas
nama CV Susanto dan ditandatangani oleh
bendahara;
2) menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
3) setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
a) SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN lembar ke-1
yang telah divalidasi (dibubuhi cap telah
dibukukan) oleh KPPN; dan
b)
Faktur pajak lembar ke-2, kepada CV
Susanto.
c) melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga paling lama tanggal 14 November 2013;
d) melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga paling
lama tanggal 30 November 2013. mengingat
tanggal 30 November 2013 merupakan hari
libur, pelaporan dapat dilakukan pada hari
kerja berikutnya (2 Desember 2013).
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan dokumen kontrak dan bukti
pembayaran, bendahara sebagai pihak penerima
kuitansi terutang bea meterai sebesar:
35

a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai


transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 2013, Taufik
Hidayat yang merupakan bendahara satker Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga melakukan
pembelian komputer kepada CV Wijaya dengan
harga pembelian Rp11.000.000,00, (sudah termasuk
PPN). CV Wijaya (NPWP/NPPKP 01.562.358.3-529.000)
yang beralamatkan di Jl. Jenderal Sudirman No. 99
Purbalingga menerbitkan Faktur Pajak dengan kode
nomor seri 020.000-13.00000800 pada tanggal yang
sama, yaitu tanggal 21 Oktober 2013. Berdasarkan
tagihan tersebut diterbitkan SPM oleh satker MAN
yang diajukan kepada KPPN untuk membayar tagihan
tersebut. SP2D diterbitkan oleh KPPN pada tanggal
28 Oktober 2013. Bagaimana kewajiban perpajakan
yang harus dilakukan oleh Bendahara mulai dari
memungut pajak sampai dengan melaporkan pajak
yang dipungut tersebut?

T7

Pemungutan PPh
J7

Atas pembayaran komputer tersebut dipungut PPh


Pasal 22 dengan perincian sebagai berikut:
- Nilai pembelian sudah termasuk PPN..................Rp11.000.000,00
- PPh Pasal 22 [1,5% x (100/110 x Rp11.000.000,00)]......Rp150.000,00
Dalam hal CV Wijaya merupakan Wajib Pajak dengan
peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1
tahun pajak yang dikenai PPh final dengan tarif sebesar
1% sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari pemungutan

36

PPh Pasal 22 sepanjang CV Wijaya dapat menyerahkan


fotokopi Surat Keterangan Bebas Pemotongan dan/
atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas nama CV Wijaya
yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Pelayanan
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
- Nilai pembelian sudah termasuk PPN .... Rp11.000.000,00
- PPN ( 10/110 x Rp 11.000.000,00 ).............. Rp 1.000.000,00
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang
nilai transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d.
Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh
Taufik Hidayat sebagai bendahara MAN Purbalingga
adalah sebagai berikut:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV
Wijaya, dan membubuhi cap disetor tanggal
serta membubuhi tanda tangan;
b. membuat SSP PPN atas nama CV Wijaya dan
ditandatangani oleh Taufik Hidayat;
c. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
d. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Pasal 22 dan PPN lembar ke-1 yang telah
divalidasi (dibubuhi cap telah dibukukan)
37

oleh KPPN; dan


2) Faktur pajak lembar ke-2 kepada CV Wijaya;
e. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 paling lama
tanggal 14 November 2013 ke KPP Pratama
Purbalingga;
f. melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama
Purbalingga paling lama tanggal 30 November
2013. Mengingat tanggal 30 November 2013
merupakan hari libur, pelaporan dapat dilakukan
pada hari kerja berikutnya (2 Desember 2013).
membuat SSP atas nama CV
ditandatangani oleh Taufik Hidayat;

T8

Wijaya

dan

Inspektorat
Provinsi
Jambi
akan
melakukan
pembangunan gedung kantor Inspektorat Provinsi.
Adapun yg menjadi pemenang tender adalah PT
Jaya Karya sebagai pelaksana konstruksi dan Tuan
Zaky, seorang PKP, sebagai perencana konstruksi.
PT Jaya Karya adalah perusahaan konstruksi yang
memiliki kualifikasi usaha menengah (dibuktikan
dengan sertifikasi pelaksana konstruksi dari Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi), sedangkan Tuan
Zaky adalah konsultan sipil yang memiliki sertifikasi
untuk perencanaan konstruksi dengan kualifikasi
usaha kecil.
Nilai proyek berdasarkan Kontrak adalah sebesar
Rp5.000.000.000,00 (tidak termasuk PPN).
Pembayaran dilakukan sesuai dengan progress
pembangunan yang dilaporkan. Di tahun 2013,
dilakukan pembayaran atas pelaksanaan konstruksi
kepada PT Jaya Karya pada tanggal 22 Juli 2013
sebesar Rp1.500.000.000,00 atas tagihan tanggal 15
Juli 2013 dengan kode nomor Faktur Pajak 020.00013.00000650. Sedangkan pembayaran atas kontrak

38

perencanaan konstruksi kepada Tuan Zaky dilakukan


pada tanggal 5 Juli 2013 sebesar Rp50.000.000,00
atas tagihan tanggal 4 Juli 2013 dengan kode nomor
seri Faktur Pajak 020.000-13.00000950. Bagaimanakah
kewajiban perpajakan yang harus dilakukan?
Pemotongan/Pemungutan PPh
J8

Penghitungan pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)


atas jasa konstruksi tersebut, yaitu:
Bendahara Inspektorat Provinsi memotong PPh Final
atas jasa konstruksi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Konstruksi oleh PT Jaya Karya
dibayar pada tanggal 22 Juli 2013

Rp1.500.000.000,00 x 3% = Rp45.000.000,00

b. Perencanaan Konstruksi oleh Tuan Zaky dibayar


pada tanggal 5 Juli 2013

Rp50.000.000,00 x 4%

= Rp2.000.000,00

PPh Final tersebut dipotong dari pembayaran kepada


PT Jaya Karya dan Tuan Zaky.
Pemungutan PPN
Bendahara Inspektorat Provinsi memungut Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari transaksi
jasa konstruksi tersebut.
a. Pelaksanaan Konstruksi oleh PT Jaya Karya
dibayar pada tanggal 22 Juli 2013

Rp1.500.000.000,00 x 10% = Rp150.000.000,00

b. Perencanaan Konstruksi oleh Tuan Zaky dibayar


pada tanggal 5 Juli 2013

Rp50.000.000,00 x 10% = Rp5.000.000,00

39

Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang
nilai transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d.
Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Kewajiban bendahara Inspektorat Provinsi Jambi atas
pembayaran jasa konstruksi tersebut adalah:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak PT
Jaya Karya dan Tuan Zaky, dan membubuhi cap
disetor tanggal serta membubuhi tanda
tangan;
b. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas jasa konstruksi paling lama 31 Juli 2013:
1) untuk PT Jaya Karya sebesar Rp45.000.000,00;
dan
2) untuk Tuan Zaky sebesar Rp2.000.000,00.
c. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
d. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan SSP PPN
lembar ke-1 yang telah divalidasi (dibubuhi
cap telah dibukukan) oleh KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
3) bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada
PT Jaya Karya dan Tuan Zaky.

40

e. melakukan pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4


ayat (2) paling lama tanggal 20 Agustus 2013 ke
KPP Pratama Jambi;
f. melakukan pelaporan SPT Masa PPN ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jambi paling lama
tanggal 31 Agustus 2013. Mengingat tanggal 31
Agustus 2013 merupakan hari libur, pelaporan
dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya (2
September 2013);
g. Membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Juli 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa
BUD paling lama tanggal 10 Agustus 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.

T9

Bendahara
Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Hulu
Sungai
Tengah
(00.695.754.0-721.000
)
akan membangun gedung kantor yang baru.
Untuk keperluan gedung tersebut, kantor Dinas
Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah akan
melakukan pembebasan tanah seluas 2.000 m2 yang
dimiliki oleh Bapak Nasrun (14.495.723.0-721.000)
seluas 800 m2 (NOP 63.07.040.005.451.0010.0) dan
Ibu Mega (08.614.284.0-721.000) seluas 1200 m2 (NOP
63.07.040.005.451.0054.0).
NJOP Tahun 2013 atas tanah tersebut adalah
Rp400.000,00/m2 untuk tanah Bapak Nasrun dan
Ibu Mega. Atas pembebasan lahan tersebut Dinas
Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
menetapkan ganti rugi sebesar Rp400.000,00/m2.
Bendahara Pemda Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Wahyono, mengajukan SPM kepada KPPN untuk
41

membayar ganti rugi pembebasan lahan kepada


Bapak Nasrun dan Ibu Mega. SP2D diterbitkan
KPPN pada tanggal 25 Maret 2013. Bagaimanakah
kewajiban perpajakan yang harus dilakukan?
Pemotongan/Pemungutan PPh
J9

Atas pembayaran pembebasan tanah untuk


pembangunan
Kantor
Dinas
Perhubungan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut Bendahara
Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Wahyono, memungut PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/
atau bangunan dari jumlah bruto nilai pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan sebelum melakukan
pembayaran ganti rugi.
Bendahara tidak memungut PPh Pasal 22 atas
pembelian tanah dan/atau bangunan.
Penghitungan pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas penghasilan dari ganti rugi pembebasan tanah
yang dilakukan Wahyono tersebut, sebagai berikut:
Nilai sebagai dasar penghitungan pajak yang terutang
adalah sebesar nilai yang ditetapkan oleh Dinas
Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah yaitu
sebesar Rp400.000,00/m2 sehingga atas pembayaran
ganti rugi atas pembebasan tanah tersebut Wahyono
sebagai Bendahara Dinas Perhubungan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah harus melakukan pemungutan
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
sebagai berikut:
a. untuk Penghasilan yang diberikan kepada Bapak
Nasrun:

(800m x Rp400.000,00) x 5% = Rp16.000.000,00

42

b. untuk Penghasilan yang diberikan kepada Ibu


Mega:

(1.200m x Rp400.000,00) x 5% = Rp24.000.000,00
Kewajiban Wahyono, sebagai Bendahara Pemda
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, atas pembayaran
ganti rugi pembebasan tanah tersebut adalah:
a. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas nama
Bapak Nasrun dan Ibu Mega dan ditandatangani
oleh Wahyono;
b. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP ke KPPN;
c. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan SSP
PPh Final Pasal 4 ayat (2) yang telah divalidasi
(dibubuhi cap telah dibukukan) oleh KPPN;
d. melaporkan pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat
(2) tersebut ke KPP Pratama Barabai paling lama
tanggal 20 April 2013. Mengingat tanggal 20 April
2013 hari libur, pelaporan dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya (22 April 2013);
e. memberikan SSP lembar 1 kepada Bapak Nasrun
dan Ibu Mega;
f. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan April 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa
BUD paling lama tanggal 10 April 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.

43

Pemungutan PPN
PPN tidak dipungut oleh bendahara pemerintah
dalam hal pembayaran untuk pembebasan tanah,
kecuali atas pengadaan tanah dari real estate atau
industrial estate.
Dinas
Pekerjaan
Umum
akan
melakukan
pembayaran ganti rugi pembebasan tanah untuk
pembuatan saluran irigasi kepada Tuan Moelyana
T10 sebesar Rp75.000.000,00. Bagaimanakah perlakuan
pajaknya?
Pemotongan/Pemungutan PPh
J10

Pembayaran pembebasan tanah kepada orang


pribadi atau badan untuk kepentingan umum yang
memerlukan persyaratan khusus yaitu pembebasan
tanah oleh pemerintah untuk proyek-proyek jalan
umum, saluran pembuangan air, waduk, bendungan
dan bangunan pengairan lainnya, saluran irigasi,
pelabuhan laut, bandar udara, fasilitas keselamatan
umum seperti tanggul penanggulangan bahaya
banjir, lahar dan bencana lainnya, dan fasilitas
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dikecualikan
dari kewajiban pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/
atau bangunan.
Atas pembayaran ganti rugi pembebasan tanah
kepada Tuan Moelyana sebesar Rp75.000.000,00 tidak
dipungut PPh Final Pasal 4 ayat (2).
Pemungutan PPN
PPN tidak dipungut oleh bendahara pemerintah dalam
hal pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali

44

atas pengadaan tanah dari real estate atau industrial


estate.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi
terutang Bea Meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang
nilai transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d.
Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
3. Belanja Jasa
Untuk acara rapat koordinasi daerah, Bendahara
Pemda
Kota
Gorontalo
(00.875.469.0-822.000)
menunjuk
CV
Sedap
(02.425.743.2-822.000)
T11 beralamat di Jalan Inspeksi Kalimalang Nomor 4042 Gorontolo yang bergerak di bidang jasa katering
untuk menyediakan konsumsi rapat tersebut. Kontrak
yang disepakati untuk jasa katering tersebut adalah
Rp3.500.000,00. Bendahara Pemda Kota Gorontalo,
Bagus, membayar tagihan katering tersebut pada
tanggal 25 Februari 2013.
Bagaimanakah kewajiban perpajakan yang harus
dilakukan?
J11

Pemotongan/Pemungutan PPh
Terhadap jumlah bruto tagihan sebesar Rp3.500.000,00
atas jasa katering dikenakan pemotongan PPh Pasal
23 sebagai berikut:
2% x Rp3.500.000,00 = Rp70.000,00
Dalam hal CV Sedap merupakan Wajib Pajak dengan

45

peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun pajak yang dikenai PPh final dengan tarif sebesar
1% sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari pemungutan
PPh Pasal 22 sepanjang CV Sedap dapat menyerahkan fotokopi Surat Keterangan Bebas Pemotongan
dan/atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas nama CV
Sedap yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
Bendahara tidak memungut PPN atas jasa katering
karena penyerahan jasa boga atau katering tersebut
tidak dikenai PPN.
Kewajiban Bagus sebagai Bendahara Pemda
Kabupaten Gorontalo atas pembayaran jasa katering
tersebut adalah:
a. memotong PPh Pasal 23 atas jasa katering sebesar
Rp70.000,00;
b. membuat bukti potong PPh Pasal 23;
c. menyetorkan pemotongan PPh Pasal 23 paling
lama tanggal 10 Maret 2013 dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) ke kas negara melalui
Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro. Mengingat
tanggal 10 Maret 2013 hari libur, penyetoran dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya (11 Maret
2013);
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 paling lama
tanggal 20 Maret 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Gorontalo;
e. memberikan bukti pemotongan PPh pasal 23;
f. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Februari 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
46

Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan


Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa BUD
paling lama tanggal 10 Maret 2013 dengan dilampiri
fotokopi SSP lembar ke-3.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.

T12

Dalam rangka ikut melestarikan warisan budaya


negara, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali
membuat baju seragam dengan corak batik untuk
seluruh pegawainya dan untuk seluruh guru yang
berada di bawah wilayah kerjanya sejumlah 2.000
potong. Pada tanggal 4 September 2013 telah
disepakati kontrak pengerjaan tersebut dengan PT
Garmindo (02.425.347.2-527.000), sebuah perusahaan
garmen yang beralamat di Jalan Sakti Raya Nomor
101 Boyolali. Kontrak ditandatangani oleh direktur PT
Garmindo, Sdr. Budiman.
Spesifikasi, model ditentukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Boyolali serta bahan baku utama berupa
kain batik yang dibeli pada tahun sebelumnya dari PT
Batikindo.
PT Garmindo sebagai pihak yang mengerjakan
pembuatan baju seragam tersebut menyediakan
bahan tambahan yang diperlukan. Atas pekerjaan ini
disepakati biaya pengerjaan sebesar Rp60.000.000,00
(tidak termasuk PPN) selain biaya untuk bahan
tambahan sebesar Rp10.000.000,00 (tidak termasuk
47

PPN) yang dikeluarkan PT Garmindo.


Rincian tagihan PT Garmindo kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten Boyolali:
Biaya untuk bahan tambahan ..........Rp10.000.000,00
Biaya pembuatan baju seragam.......Rp60.000.000,00
Handayani, Bendahara Dinas Pendidikan Kabupaten
Boyolali (NPWP 00.875.964.0-527.000), menerima tagihan
dari PT Garmindo atas pengerjaan baju seragam
tersebut pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan Faktur
Pajak bernomor seri 020.000-13.00000875. Bendahara
melunasi pembayarannya pada tanggal 22 Oktober
2013.
J12

Pemotongan/pemungutan PPh
Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam
kepada PT Garmindo dipotong PPh Pasal 23 atas
jasa maklon sebesar:
2% x Rp60.000.000,00 = Rp1.200.000,00
Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT
Garmindo dipungut PPh Pasal 22 atas belanja barang
sebesar:
1,5% x Rp.10.000.000,00 = Rp150.000,00
Apabila tidak ada bukti pendukung atas rincian tagihan
di atas, maka jumlah bruto sebagai dasar pemotongan
PPh Pasal 23 adalah sebesar Rp70.000.000,00. Sehingga
PPh Pasal 23 yang harus dipotong atas pembayaran
kepada PT Garmindo adalah sebesar :
2% x Rp70.000.000,00 = Rp1.400.000,00
Dalam hal PT Garmindo merupakan Wajib Pajak
dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar
dalam 1 tahun pajak yang dikenai PPh final dengan
tarif sebesar 1% sebagaimana diatur dalam Peraturan

48

Pemerintah Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari


pemungutan PPh Pasal 22 sepanjang PT Garmindo
dapat menunjukkan menyerahkan Surat Keterangan
Bebas Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh Pasal
22 atas nama PT Garmindo yang diterbitkan oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Pemungutan PPN
Atas penyerahan jasa maklon dan bahan tambahan
tersebut, Handayani sebagai Bendahara Dinas
Pendidikan Kabupaten Boyolali, memungut PPN
sebesar:
10% x Rp70.000.000,00 = Rp7.000.000,00
Kewajiban Handayani sebagai Bendahara Dinas
Pendidikan Kabupaten Boyolali atas pembayaran jasa
maklon tersebut adalah:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak PT
Garmindo, dan membubuhi cap disetor tanggal
serta membubuhi tanda tangan;
b. membuat SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN atas nama
PT. Garmndo dan ditandatangani oleh Handayani;
c. membuat bukti potong PPh Pasal 23 atas PT.

49

Garmindo;
d. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan SSP
dan Faktur Pajak ke KPPN;
e. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Pasal 22 dan PPN lembar ke-1 yang telah
divalidasi (dibubuhi cap telah dibukukan) oleh
KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
3) Bukti pemotongan PPh Pasal 23, kepada PT
Garmindo.
f. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 yang telah
dilengkapi dengan SSP PPh Pasal 23 atas nama
bendahara ke KPP Pratama Boyolali paling lama
tanggal 20 November 2013;
g. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke KPP Pratama
Boyolali paling lama tanggal 14 November 2013;
h. melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama Boyolali
paling lama tanggal 30 November 2013. Dalam
hal tanggal 30 November 2013 merupakan hari
libur, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya (2 Desember 2013);
i. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Oktober 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah per
Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan Dana
(SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa BUD paling
lama tanggal 10 November 2013 dengan dilampiri
fotokopi SSP lembar ke-3.

50

T13

Pada tanggal 5 Juli 2013, Prabu Wijaya, Bendahara


Dinas Tata Ruang Pemerintah Kota Manado (NPWP
00.799.100.0-821.000) membayar sewa rukan semester
kedua tahun 2013 di Jalan Jaksa Nomor 1 kota Manado
(NOP 49.73.100.821.676.9002.0) sebesar Rp50.000.000,00
dan biaya service charge serta fasilitas lainnya sebesar
Rp12.000.000,00 tidak termasuk PPN kepada PT Maju
Hidayat (NPWP/NPPKP 02.003.457.0-821.000) yang
beralamat di Jalan Gunung Kerinci Nomor 46 Manado.
PT Maju Hidayat menerbitkan Faktur Pajak dengan kode
nomor seri 020.000-13.00001001 pada tanggal 5 Juli
2013 dengan nilai PPN Rp 6.200.000,00. Bagaimanakah
perlakuan pajaknya?
Pemotongan/pemungutan PPh

J13

Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari


persewaan tanah dan/atau bangunan berupa tanah,
rumah, rumah susun, apartemen, kondominium,
gedung perkantoran, rumah kantor, toko, rumah toko,
gudang dan industri, wajib dibayar PPh yang bersifat
final dengan tarif 10% dari jumlah bruto nilai persewaan.
Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah
yang dibayarkan oleh penyewa yang berkaitan
dengan tanah dan/atau bangunan yang disewa
termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan,
biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan service
charge baik yang perjanjiannya dibuat secara
terpisah maupun yang disatukan.
Atas pembayaran tersebut bendahara membuat
perhitungan sebagai berikut:
Besarnya PPh Final Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong
atas pembayaran sewa dan service charge rukan
10% x Rp62.000.000,00 = Rp6.200.000,00.

51

Pemungutan PPN
Atas pembayaran sewa dan service charge rukan
wajib dipungut PPN oleh bendahara dengan tarif 10% x
Rp62.000.000,00 = Rp6.200.000,00. PPN tersebut disetor
ke kas negara pada tanggal 5 Juli 2013.
Kewajiban bendahara Dinas Tata Ruang adalah:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak PT Maju
Hidayat, dan membubuhi cap disetor tanggal
serta membubuhi tanda tangan;
b. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas nama PT Maju Hidayat;
c. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan SSP PPN
atas nama PT Maju Hidayat dan ditandatangani
oleh Prabu Wijaya;
d. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
e. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN lembar
ke-1 yang telah divalidasi (dibubuhi cap telah
dibukukan) oleh KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
3) bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada
PT Maju Hidayat;
f. melaporkan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)
ke KPP Pratama Manado paling lama tanggal 20
Agustus 2013;
g. melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama Manado
paling lama tanggal 31 Agustus 2013. Mengingat
tanggal 31 Agustus 2013 merupakan hari libur,
pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya (2 September 2013);
52

h. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah


(DTH) atas Belanja Daerah bulan Juli 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa
BUD paling lama tanggal 10 Agustus 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00
4. Belanja Hibah
Kementerian Pekerjaan Umum (NPWP:00.849.100.0012.000) beralamat di Jalan Pattimura 20, Kebayoran
Baru Jakarta Selatan, melaksanakan proyek Pemerintah
T14 pembangunan jalan lintas Kalimantan dengan
menggunakan dana yang berasal dari Hibah Luar
Negeri dari Asia Foundation sebesar US$ 100.000.000,00
(Rp950.000.000.000,00 dengan kurs Menteri Keuangan
pada saat ditandatanganinya kontrak sebesar
Rp9.500,00/US$) yang telah tercantum dalam DIPA
Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek Pemerintah
tersebut dilaksanakan selama jangka waktu 3 tahun
yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Untuk tahun
2013 sisa anggaran yang belum dicairkan adalah
Rp350.000.000.000,00. Proyek Pemerintah tersebut
dilaksanakan oleh kontraktor utama PT Andang
Konstruksi (NPWP/NPPKP: 02.668.854.2-012.000) yang
53

beralamat di Jalan Melawai No. 399 Jakarta Selatan,


dan memiliki kualifikasi usaha besar yang dibuktikan
dengan sertifikasi pelaksana konstruksi dari Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi.
Bagaimanakah kewajiban perpajakan yang harus
dilakukan oleh Syarif selaku bendahara Kementerian
Pekerjaan Umum, apabila pada bulan Juli 2013 Syarif
mencairkan sisa anggaran untuk membayar jasa
pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh PT. Andang
Konstruksi? PT. Andang Konstruksi menerbitkan Faktur
Pajak dengan kode nomor seri 020.000-13.00001100
pada tanggal 5 Juli 2013.
J14

Proyek Pemerintah adalah proyek yang tercantum


dalam Daftar Isian Proyek (DIP) atau dokumen yang
dipersamakan dengan DIP, termasuk proyek yang
dibiayai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman (PPP)/
Subsidiary Loan Agreement (SLA).
Pemotongan/pemungutan PPh
Pajak Penghasilan yang terhutang atas penghasilan
yang diterima atau diperoleh kontraktor, konsultan
dan pemasok (supplier) utama dari pekerjaan yang
dilakukan dalam rangka pelaksanaan proyek-proyek
Pemerintah yang dibiayai dengan dana hibah dan/
atau dana pinjaman luar negeri, ditanggung oleh
Pemerintah.
PPh Final Pasal 4 ayat (2) yang ditanggung oleh
Pemerintah adalah sebesar:
3% x Rp350.000.000.000,00 = Rp10.500.000.000,00
Pemungutan PPN
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah yang terutang atas impor
serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka

54

pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan


hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak dipungut.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Kewajiban Syarif sebagai bendahara Kementerian
Pekerjaan Umum:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah dibubuhi cap PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH TIDAK DIPUNGUT yang telah dibuat oleh PT
Andang Konstruksi;
b. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas nama
PT Andang Konstruksi, yang dibubuhi cap PAJAK
PENGHASILAN DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH
serta menandatanganinya;
c. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi atas
nama PT Andang Konstruksi;
d. menyerahkan dokumen SPM yang dilengkapi
dengan SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
e. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) lembar ke-1
yang telah divalidasi (dibubuhi cap telah
dibukukan) oleh KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan

55

3) bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas


Penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi, kepada
PT Andang Konstruksi;
f. melaporkan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) ke
KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu paling
lama tanggal 20 Agustus 2013.

56

III. PENGISIAN FORMULIR BUKTI PEMOTONGAN,


SURAT SETORAN PAJAK, FAKTUR PAJAK DAN SURAT
PEMBERITAHUAN MASA

Setelah dalam Bab II dijelaskan mengenai simulasi


PE
penghitungan pemotongan dan pemungutan pajak oleh IIIIII.. P
P
E
M
O
P
E
M
O
bendahara, dalam Bab III ini akan dijelaskan mengenai
P
A
PAJ
pengisian formulir Bukti Pemotongan, Surat Setoran Pajak,
S
SU
UR
RA
A
Faktur Pajak, dan Surat Pemberitahuan Masa.
A. Belanja Gaji, Tunjangan dan Honorarium
1. Pengisian formulir untuk T1, T2, T3 dan T4
Pembuatan bukti pemotongan PPh
Pasal 21 bersifat final
area staples

Pengisian formulir

T3

Atas Pembayaran

gaji bulan Maret 2014 (T1

Atas pembayaran

honorarium tim (T3)

BUKTI PEMOTONGAN PAJAK


PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

1. 4 -

03 .

14

FORMULIR 1721 - VII

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

0000001

07.777.440.5

- 122 .

A.01

2. NAMA

A.03

RIFKI ZAIN

3. ALAMAT :

A.04

PONDOK JAYA NO. 12 MEDAN

Rifki Z Rp1.200.000

Doddy Rp1.000.000

Heri Rp900.000

Nasrun Rp900.000

Atas pembayaran

A. B

honorarium kepada Jason

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


1. NPWP

pe
ini
Sur

Pasaribu Rp5.000.000(T4)

2. NIK / NO. PASPOR :

A.02

Pemotongan PPh Pasal 21

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 21

B. PPh PASAL 21 YANG DIPOTONG

final / non final

JUMLAH
PENGHASILAN BRUTO
(Rp)

KODE OBJEK PAJAK


(1)

21 -

402

TARIF
(%)

PPh DIPOTONG
(RP)

(3)

(4)

(2)

01

1.200.000

15%

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

180.000

Melaporkan dalam SPT

C. IDENTITAS PEMOTONG
1. NPWP :

C.01

2. NAMA :

C.02

Masa PPh Pasal 21/26

00.030.485.6.

- 122 . 000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

3. TANGGAL & TANDA TANGAN


C.03

25 -

Melengkapi lampiran SPT

03 - 2014

Masa PPh Pasal 21/26

[dd - mm - yyyy]

dengan lampiran:

KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ( FINAL)


1. 21-401-01
2. 21-401-02
3. 21-402-01
4. 21-499-99

Uang Pesangon yang Dibayarkan Sekaligus


Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus
Honor dan Imbalan Lain yang Dibebankan kepada APBN atau APBD yang Diterima oleh PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat
Negara dan Pensiunannya
Objek PPh Pasal 21 Final Lainnya

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

57

42

Bendahara Ma

Pengisian formulir

area staples
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)

T3

FORMULIR 1721 - VII

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

Atas Pembayaran gaji


bulan Maret 2014 (T1

Atas pembayaran
honorarium tim (T3)

Rifki Z Rp1.200.000
Doddy Rp1.000.000
Heri

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

H.01

1 . 4 -

03

14

0000002

07.777.454.5

122

1. NPWP

A.01

2. NAMA

A.03

DODY

3. ALAMAT :

A.04

SARMILI PERMAI BLOK G3 MEDAN

2. NIK / NO. PASPOR :

A.02

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

B. PPh PASAL 21 YANG DIPOTONG

Atas pembayaran
Jason Pasaaribu

(1)

21

Rp5.000.000(T4)

402

PPh DIPOTONG
(RP)

(3)

(4)

(2)

01

1.000.000

5%

50.000

1. NPWP :

C.01

2. NAMA :

C.02

00.030.485.6.

- 122 . 000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

3. TANGGAL & TANDA TANGAN


C.03

25

03

[dd - mm - yyyy]

final / non final

1. 21-401-01
2. 21-401-02
3. 21-402-01
4. 21-499-99

Uang Pesangon yang Dibayarkan Sekaligus


Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus
Honor dan Imbalan Lain yang Dibebankan kepada APBN atau APBD yang Diterima oleh PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat
Negara dan Pensiunannya
Objek PPh Pasal 21 Final Lainnya

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan
SSP

43

2014

KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ( FINAL)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 21

58

TARIF
(%)

C. IDENTITAS PEMOTONG

Pemotongan PPh Pasal 21

ahir Pajak 2014

JUMLAH
PENGHASILAN BRUTO
(Rp)

KODE OBJEK PAJAK

honorarium kepada

NOMOR :

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG

area staples

Pengisian formulir

BUKTI PEMOTONGAN PAJAK


PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

1 . 4 -

03

14

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

07.777.441.5

122

A.01

2. NAMA

A.03

HERI

3. ALAMAT :

A.04

PONDOK SAFARI NO13 MEDAN

2. NIK / NO. PASPOR :

Atas Pembayaran gaji


bulan Maret 2014 (T1

0000003

Atas pembayaran

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


1. NPWP

T3

FORMULIR 1721 - VII

honorarium tim (T3)

A.02

Rifki Z Rp1.200.000
Doddy Rp1.000.000
Heri

21

KODE OBJEK PAJAK

JUMLAH
PENGHASILAN BRUTO
(Rp)

TARIF
(%)

PPh DIPOTONG
(RP)

(1)

(2)

(3)

(4)

402

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

B. PPh PASAL 21 YANG DIPOTONG

01

900.000

5%

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu

45.000

Rp5.000.000(T4)

C. IDENTITAS PEMOTONG
1. NPWP :

C.01

2. NAMA :

C.02

00.030.485.6.

- 122 . 000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

3. TANGGAL & TANDA TANGAN


C.03

25

03

[dd - mm - yyyy]

Pemotongan PPh Pasal 21

2014

KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ( FINAL)


1. 21-401-01
2. 21-401-02
3. 21-402-01
4. 21-499-99

Membuat bukti

Uang Pesangon yang Dibayarkan Sekaligus


Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus
Honor dan Imbalan Lain yang Dibebankan kepada APBN atau APBD yang Diterima oleh PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat
Negara dan Pensiunannya
Objek PPh Pasal 21 Final Lainnya

pemotongan PPh Pasal 21


final / non final

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

44
59

Bendahara M

Pengisian formulir

area staples
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)

T3

FORMULIR 1721 - VII

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

Atas Pembayaran gaji


bulan Maret 2014 (T1

Atas pembayaran
honorarium tim (T3)

Rifki Z Rp1.200.000
Doddy Rp1.000.000
Heri

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

H.01

1 . 4 -

03

14

0000005

00.000.000.0

000

1. NPWP

A.01

2. NAMA

A.03

NASRUN

3. ALAMAT :

A.04

ALAM SUTRA BLOK-G8 MEDAN

000

2. NIK / NO. PASPOR :

A.02

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

Atas pembayaran

B. PPh PASAL 21 YANG DIPOTONG

Jason Pasaaribu
Rp5.000.000(T4)

(1)

21

402

TARIF
(%)

PPh DIPOTONG
(RP)

(3)

(4)

(2)

01

900.000

0%

C. IDENTITAS PEMOTONG

Pemotongan PPh Pasal 21

1. NPWP :

C.01

2. NAMA :

C.02

00.030.485.6.

- 122 . 000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

3. TANGGAL & TANDA TANGAN


C.03

25

03

[dd - mm - yyyy]

final / non final

1. 21-401-01
2. 21-401-02
3. 21-402-01

Uang Pesangon yang Dibayarkan Sekaligus


Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus
Honor dan Imbalan Lain yang Dibebankan kepada APBN atau APBD yang Diterima oleh PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat
Negara dan Pensiunannya
Objek PPh Pasal 21 Final Lainnya

4. 21-499-99

Menyetorkan PPh Pasal


21 yang dipotong dengan
SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa


PPh Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan
SSP

45
60

2014

KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ( FINAL)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 21

hir Pajak 2014

JUMLAH
PENGHASILAN BRUTO
(Rp)

KODE OBJEK PAJAK

honorarium kepada

NOMOR :

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG

area staples

Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

1 . 4 -

03

14

Atas Pembayaran gaji


bulan Maret 2041 (T1

0000004

Atas pembayaran

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG

122

1. NPWP

A.01

06-575-248-8

2. NAMA

A.03

JASON PASARIBU

3. ALAMAT :

A.04

JL. DIPONEGORO NO.2 MEDAN

000

T4

FORMULIR 1721 - VII

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

2. NIK / NO. PASPOR :

honorarium tim (T3)

A.02

Rifki Z Rp1.200.000
Doddy Rp1.000.000
Heri

21

KODE OBJEK PAJAK

JUMLAH
PENGHASILAN BRUTO
(Rp)

TARIF
(%)

PPh DIPOTONG
(RP)

(1)

(2)

(3)

(4)

402

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

B. PPh PASAL 21 YANG DIPOTONG

01

900.000

0%

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu

Rp5.000.000(T4)

C. IDENTITAS PEMOTONG
1. NPWP :

C.01

2. NAMA :

C.02

00.030.485.6.

- 122 . 000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

3. TANGGAL & TANDA TANGAN


C.03

25

03

[dd - mm - yyyy]

Pemotongan PPh Pasal 21

2014

KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ( FINAL)


1. 21-401-01
2. 21-401-02
3. 21-402-01
4. 21-499-99

Membuat bukti

Uang Pesangon yang Dibayarkan Sekaligus


Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus
Honor dan Imbalan Lain yang Dibebankan kepada APBN atau APBD yang Diterima oleh PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat
Negara dan Pensiunannya
Objek PPh Pasal 21 Final Lainnya

pemotongan PPh Pasal 21


final / non final

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

46
61

Bendahara M

Pengisian SPT 1721 Masa Pajak Maret 2014


area staples

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA


PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

Pengisian formulir

T1, T3, dan T4


Atas Pembayaran gaji
bulan Maret 2014 (T1

Atas pembayaran
honorarium tim (T3)

Formulir ini digunakan untuk melaporkan


Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
Pasal 26

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

H.01

03

H.02

2014

SPT
NORMAL

SPT
PEMBETULAN KE-

H.03

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

H.04

(DIISI OLEH PETUGAS)

H.05

H.06

A. IDENTITAS PEMOTONG

00.030.485.6

Rifki Z Rp1.200.000

1. NPWP

A.01

Doddy Rp1.000.000

2. NAMA

A.02

Heri

3. ALAMAT

: A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

4. NO. TELEPON

Rp900.000

area barcode

Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini

MASA PAJAK :
[mm - yyyy]

FORMULIR 1721

122

000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

Nasrun Rp900.000

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

A.04

061-452100

5. EMAIL :

B. OBJEK PAJAK
PENERIMA PENGHASILAN

No
(1)

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)
(6)

(3)

(4)

(5)

PEGAWAI TETAP

21-100-01

16.024.200

145.983

2.

PENERIMA PENSIUN BERKALA

21-100-02

3.

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

Membuat bukti

4.

BUKAN PEGAWAI

5.000.000

125.000

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

(2)

KODE OBJEK
PAJAK

1.

Pemotongan PPh Pasal 21

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

21-100-04

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

21-100-05

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

21-100-06

4d. TENAGA AHLI

21-100-07

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

Menyetorkan PPh Pasal 21

21-100-08

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-09

5.

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG


TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

21-100-10

6.

MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,


BONUS ATAU IMBALAN LAIN

21-100-11

7.

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

21-100-12

8.

PESERTA KEGIATAN

21-100-13

9.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


FINAL LAINNYA

21-100-99

10.

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA


PENSIUN BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

27-100-99

11.

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

Melengkapi SPT Masa PPh

12.

yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

21.024.200

270.983
JUMLAH (Rp)

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

Pasal 21/26 dengan

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

13.

B.02

MASA PAJAK:

01

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

B.01

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :

lampiran:

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

14.

JUMLAH

15.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

12

B.03

TAHUN KALENDER (yyyy)

B.04

(ANGKA 12 + ANGKA 13)


(ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

270.983

B.05

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

Pemotongan
-

A.05

16.

SSP

17.
18.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

B.06

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN

B.07

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

B.08

(ANGKA 15 - ANGKA 16)

HALAMAN 1

47

ahir Pajak 2014

62

area staples

Pengisian SPT Masa Maret 2014

area staples
NPWP PEMOTONG : B.09

NO

PAJAK

FORMULIR 1721

000

BRUTO (Rp)
Formulir ini digunakan untuk melaporkan
(3)
(4)
(5)
Pemotongan
Pajak Penghasilan
Pasal 21 dan/atau
Pasal 26
21-401-01
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
(2)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PENERIMA UANG PESANGON YANG DIBAYARKAN


SEKALIGUS

1.

122 .

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA


PAJAK PENGHASILAN
JUMLAH
KODE
OBJEK
JUMLAH26
PENGHASILAN
PASAL
21 DAN/ATAU
PASAL
PENERIMA

PENERIMA PENGHASILAN

(1)

00.030.485.6

C. OBJEK PAJAK FINAL

MASA PAJAK :

PENGHASILAN

2.

PENERIMA UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU


H.01
H.02
JAMINAN HARI[mm
TUA -DAN
PEMBAYARAN
YANG
yyyy]
03SEJENIS
2014
DIBAYARKAN SEKALIGUS

3.

PEJABAT NEGARA,
PEGAWAI NEGERI
SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI
A. IDENTITAS
PEMOTONG
DAN PENSIUNAN YANG MENERIMA HONORARIUM DAN IMBALAN
LAIN YANG DIBEBANKAN KEPADA KEUANGAN NEGARA/DAERAH
1. NPWP
: A.01

4.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21


21-499-99
FINAL LAINNYA
2. NAMA
: A.02 Bendahara Kantor Imigrasi Medan

5.

JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 5)


3. ALAMAT
: A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

SPT
X 21-401-02
NORMAL

SPT
PEMBETULAN KE-

H.03

FORMULIR 1721
JUMLAH PAJAK DIPOTONG
(Rp)

area barcode

1.

FORMULIR
1721
-I
4. NO.
TELEPON

(Untuk Satu Masa Pajak)

2.

X
X

D.02

A.04

1
LEMBAR
061-452100

bulan Maret 2014 (T1

H.04

(DIISI OLEH PETUGAS)

H.05

FORMULIR
1721 -PAJAK
I
B. OBJEK

122

000

Doddy Rp1.000.000
Heri

(Untuk Satu Tahun Pajak)

D.04

3.

No 1721 - II
FORMULIR

PENERIMA PENGHASILAN

D.06

D.05

(1)

4.

PENERIMA PENSIUN BERKALA

D.08

Atas pembayaran

D.10

LEMBAR

honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

JUMLAH

KODE OBJEK

D.12

JUMLAH PENGHASILAN

PENERIMA
SURAT
PAJAKSETORAN PAJAK (SSP) DAN/ATAU
BRUTO (Rp)
PENGHASILAN
BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)

(3)
(4)
SURAT KUASA KHUSUS

8.

LEMBAR

PEGAWAI TETAP

2.

A.05

Formulir 1721 - V

7.

LEMBAR

1.

5. EMAIL :

D.11

(2)

FORMULIR 1721 - III

D.07

6.

D.14

21-100-01

D.13

JUMLAH PAJAK
4
DIPOTONG
(Rp)
LEMBAR

Pemotongan PPh Pasal 21

(6)

(5)

16.024.200

145.983

21-100-02

E. PERNYATAAN3.DAN
TANDA TANGAN PEMOTONG
PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

Membuat bukti

Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, saya menyatakan
4.
BUKAN PEGAWAI
bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
1.

E.01

3. NAMA :

21-100-04

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

21-100-05

E.02

00.030.485.6

E.05
E.06

6.

pemotongan PPh Pasal 21

TANDA TANGAN :

final dan non final

122 21-100-06
. 000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

5.

KUASA

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

E.04

4. TANGGAL :
TEMPAT

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

PEMOTONG

2. NPWP : E.03

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

D.09

LEMBAR

D.03

honorarium tim (T3)

H.06

Rifki Z Rp1.200.000

Formulir 1721 - IV

5.

Atas Pembayaran gaji


Atas pembayaran

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

D. LAMPIRAN
D.01

T1, T3, dan T4

(6)

21-402-01

00.030.485.6

Pengisian formulir

4d. TENAGA AHLI

21-100-07

11
2014
4
4e.
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-08

(dd - mm - yyyy)
BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4f.

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA


MEDANIMBALAN YANG
TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-09

5.000.000

125.000

Menyetorkan PPh Pasal 21

5.

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG


TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

21-100-10

6.

MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,


BONUS ATAU IMBALAN LAIN

21-100-11

7.

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

21-100-12

8.

PESERTA KEGIATAN

21-100-13

9.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


FINAL LAINNYA

21-100-99

Melaporkan dalam SPT

10.

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN


BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

27-100-99

11.

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

12.

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

yang dipotong dengan SSP

Masa PPh Pasal 21/26


21.024.200

270.983

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

Melengkapi SPT Masa PPh

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :


13.

B.02

MASA PAJAK:

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

B.03

Pasal 21/26 dengan

TAHUN KALENDER (yyyy)

14.

JUMLAH

15.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

lampiran:

B.04
B.05

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16.
17.
18.

JUMLAH (Rp)
B.01

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
(ANGKA 15 - ANGKA 16)

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

B.06

Pemotongan

B.07

B.08

SSP

HALAMAN 1

Bendahara Mahir Pajak 2014

63

47

H.01

03

2014

X
SATU TAHUN PAJAK

SATU MASA PAJAK

NPWP PEMOTONG : H.02

00.030.485.6

122 . 000

DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
INDONESIA, ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA
MASA PAJAK
[mm - yyyy]

FORMULIR 1721-I

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

KODE OBJEK
PAJAK

4.009.800

(7)

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

47.692

(8)

PPh DIPOTONG (Rp)

(9)

MASA
PEROLEHAN
PENGHASILAN

(10)

KODE
NEGARA
DOMISILI

BUKTI PEMOTONGAN

(6)

17.100

18.971

NAMA

21-100-01

2.620.200

3.191.600

NPWP

21-100-01

Membuat bukti

NO

Rifki Zain

21-100-01

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
A.

(2)

Rahmat Widodo

21-100-01

TANGGAL (dd - mm - yyyy)

07.777.440.5-122.000
Dody

21-100-01

NOMOR

07.777.444.5-122.000
Heri

(5)

1.

(1)

07.777.454.5-122.000
Nasrun

(4)

2.

07.777.441.5-122.000

(3)

3.

00.000.000.0-000.000

honorarium tim (T3)

Doddy Rp1.000.000

Nasrun Rp900.000

Atas pembayaran

honorarium kepada

Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

2.558.050

7.175

56.242

4.

Rifki Z Rp1.200.000

3.644.550

5.
6.
7.
8.

a
r
e
a

s
t
a
p
l
e
s

64

9.

bulan Maret 2014 (T1

47

ahir Pajak 2014

10.

Pemotongan

12.

Daftar Bukti

11.

13.

lampiran:

14.

Bukti Pemotongan

15.

16.

yang dipotong dengan SSP

17.

19.

147.180

16.024.200

Pasal 21/26 dengan

Melengkapi SPT Masa PPh

147.180

Masa PPh Pasal 21/26

16.024.200

Melaporkan dalam SPT

ORANG

SSP

Rp900.000

Heri

Menyetorkan PPh Pasal 21

18.

Atas Pembayaran gaji

B.01

final dan non final

JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20)

pemotongan PPh Pasal 21

20.

Atas pembayaran

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA
B.
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PTKP

T1, T3, dan T4

C. TOTAL (JUMLAH A + B)

Pengisian formulir

area staples

Pengisian SPT Masa DAFTAR


Maret
2014
SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
area staples

DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)


UNTUK PEMOTONGAN PAJAK
SURAT
PEMBERITAHUAN
(SPT) MASA
PENGHASILAN
PASAL 21
PAJAK PENGHASILAN
DAN/ATAU
PASAL 26

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

FORMULIR 1721

PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

Formulir ini digunakan untuk melaporkan


KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
MASA PAJAK :
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
NPWP PEMOTONG : H.02 Pasal 26 00.030.485.6
H.01
03
2014

[mm - yyyy]

No
(1)

1.
2.

KODE JENIS
03 SETORAN
(KJS)

H.02
TGL SSP/BUKTI
Pbk
2014
NORMAL

PEMBETULAN
NTPN/NOMOR
BUKTIKEPbk

(3)

(4)

(5)

411121

100

08-04-2014

411121

402

KODE
[mm - AKUN
yyyy] H.01
PAJAK (KAP)
(2)

A. IDENTITAS PEMOTONG
1. NPWP

A.01

A.02

SPT

00.030.485.6

08-04-2014

3.

2. NAMA

100

4.

3.411121
ALAMAT

08-04-2014
100
Subroto No. 268 Medan
: A.03 Jalan Gatot

411121

5.

SPT

H.03

[dd - mm - yyyy)

122

H.04

122

bulan Maret 2014 (T1

000

Atas pembayaran

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

(DIISI OLEH PETUGAS)


JUMLAH
PPh DISETOR

KET.

(6)

(7)

126.196

H.05

000

Bendahara
Kantor Imigrasi Medan
08-04-2014

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

honorarium tim (T3)

H.06

Rifki Z Rp1.200.000
Doddy Rp1.000.000

275.000

144.787

Heri

1.196

Nasrun Rp900.000

Rp900.000

Atas pembayaran

6.
7.

T1, T3, dan T4


Atas Pembayaran gaji

area barcode
-

Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini

MASA PAJAK :

Pengisian formulir

FORMULIR 1721 - IV
Lembar ke-1 : untuk KPP
Lembar ke-2 : untuk Pemotong

4. NO. TELEPON

A.04

061-452100

5. EMAIL :

A.05

honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

B. OBJEK PAJAK
No

PENERIMA PENGHASILAN

KODE OBJEK
PAJAK

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

16.024.200

1.

PEGAWAI TETAP

21-100-01

2.

PENERIMA PENSIUN BERKALA

21-100-02

3.

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

4.

BUKAN PEGAWAI

17.
18.
19.
20.

Pemotongan PPh Pasal 21


145.983

Membuat bukti

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

21-100-04

pemotongan PPh Pasal 21

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

21-100-05

final dan non final

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

21-100-06

4d. TENAGA AHLI

21-100-07

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN


JUMLAH
4f.

21-100-08

(PENJUMLAHAN BAGIAN ANGKA 1 S.D ANGKA 13)


BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG
21-100-09
TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

KETERANGAN :
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
5.
TIDAK MERANGKAP
KOLOM (7) DIISI DENGAN
ANGKA : SEBAGAI PEGAWAI TETAP
MANTAN
UNTUK
SSP PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
0 : 6.
BONUS ATAU IMBALAN LAIN
1 : UNTUK SSP PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH
PEGAWAI
UNTUK
BUKTIYANG
Pbk MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN
2 : 7.

5.000.000

547.179

125.000

21-100-10

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

21-100-11

8.

PESERTA KEGIATAN

21-100-13

9.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


FINAL LAINNYA

21-100-99

Melaporkan dalam SPT

10.

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN


BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

27-100-99

11.

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

12.

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

21-100-12

Masa PPh Pasal 21/26


21.024.200

270.983

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

Melengkapi SPT Masa PPh

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :


13.

B.02

MASA PAJAK:

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

B.03

Pasal 21/26 dengan

TAHUN KALENDER (yyyy)

14.

JUMLAH

15.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

lampiran:

B.04
B.05

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16.
17.
18.

JUMLAH (Rp)
B.01

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
(ANGKA 15 - ANGKA 16)

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

B.06

Pemotongan

B.07

B.08

SSP

HALAMAN 1

Bendahara Mahir Pajak 2014

65

47

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Maret 2014


SURAT SETORAN PAJAK

T1, T3, dan T4

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Atas Pembayaran gaji

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak

bulan Maret 2014 (T1

Atas pembayaran
honorarium tim (T3)

Rifki Z Rp1.200.000

NPWP

0 0

Rp900.000

1 2 2

0 0 0

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

NOP

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Atas pembayaran

ALAMAT OP

......

......

honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 1

1 0 0

Uraian Pembayaran : ....


PPh Pasal 21
.....
.....

Pemotongan PPh Pasal 21

ALAMAT WP

Nasrun Rp900.000

4 8 5

NAMA WP

Doddy Rp1.000.000
Heri

0 3 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 4

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 21
final dan non final

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp1.196
Terbilang : seribu seratus sembilan puluh enam rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 8 April 2014

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Nama Jelas :

Pasal 21/26 dengan


lampiran:
Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

F.2.0.32.01

Pemotongan
-

SSP

hir Pajak 2014

49
66

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melengkapi SPT Masa PPh

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang tidak bersifat final untuk


Masa Pajak Maret 2014
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang tidak bersifat Final untuk
Masa Pajak Maret 2014SURAT SETORAN PAJAK
1
LEMBAR
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

0 0

NPWP

(SSP)

0 3 0

4 8 5

Untuk Arsip Wajib Pajak


1 2 2

T1, T3, dan T4


Atas Pembayaran gaji
bulan Maret 2014 (T1

0 0 0

Atas pembayaran

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

ALAMAT WP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan

NOP

honorarium tim (T3)

Rifki Z Rp1.200.000

...... Doddy Rp1.000.000

Heri

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

......

Atas pembayaran

......
Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 1

1 0 0

honorarium kepada

Uraian Pembayaran :
....
Jason Pasaaribu (T4)
PPh Pasal 21
.....
.....Pemotongan PPh Pasal 21

Masa Pajak
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 4

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

Membuat bukti

Diisi Tahun terutangnya Pajak

pemotongan PPh Pasal 21

final dan non final

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran
: Rp126.196
Terbilang : seratus dua puluh enam ribu seratus sembilan puluh enam rupiah

.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Diisi dengan rupiah penuh

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 8 April 2014

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Nama Jelas :

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:

F.2.0.32.01

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

Bendahara Mahir Pajak 2014

67

49

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang bersifat final untuk Masa


Pajak Maret 2014
Pengisian formulir

T1, T3, dan T4

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang bersifat Final untuk Masa Pajak
SURAT SETORAN PAJAK
Maret 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Atas Pembayaran gaji


bulan Maret 2014 (T1

Atas pembayaran

NPWP

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak


1

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

ALAMAT WP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

Doddy Rp1.000.000

NOP

Heri

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

honorarium tim (T3)

Rifki Z Rp1.200.000
Rp900.000

Nasrun Rp900.000

ALAMAT OP

......

Atas pembayaran
honorarium kepada

......

Kode Akun Pajak

Uraian Pembayaran :
Atas honorarium imbalan lain yang
diterima Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLri & Para
Pensiunannya
.....

Kode Jenis Setoran

Jason Pasaaribu (T4)

Jan

Feb

Pemotongan PPh Pasal 21

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 21
final dan non final

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp275.000
Terbilang : dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 8 April 2014

Cap dan tanda tangan

Menyetorkan PPh Pasal 21

Cap dan tanda tangan

yang dipotong dengan SSP

Nama Jelas :

Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa PPh

F.2.0.32.01

Pasal 21/26 dengan


lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

50

Bendahara Mahir Pajak 2014

68

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan dalam SPT

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP untuk Masa Pajak Maret 2014
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP untuk Masa Pajak Maret 2014
SURAT SETORAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

(SSP)
0

LEMBAR

Untuk Arsip Wajib Pajak


1

bulan Maret 2014 (T1

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

ALAMAT WP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

......

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
....
PPh Pasal 21
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Heri

Rp900.000

Nasrun Rp900.000

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

Tahun Pajak

Nomor Ketetapan

honorarium tim (T3)

Rifki Z Rp1.200.000
Doddy Rp1.000.000

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Atas Pembayaran gaji


Atas pembayaran

NAMA WP

ALAMAT OP

T1, T3, dan T4

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NOP

Pengisian formulir

Pemotongan PPh Pasal 21

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Membuat bukti
Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp144.787
Terbilang : seratus empat puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 8 April 2014

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Nama Jelas :

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

F.2.0.32.01

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

Bendahara Mahir Pajak 2014

69

51

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

8.

7.

6.

5.

4.

3.

2.

1.

(1)

FORMULIR 1721-II

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

20.

. 0 0 0

19.

25/03/2014

(5)

05/TIM PMP/III/2014

TANGGAL (dd - mm - yyyy)

(4)

(6)

KODE OBJEK
PAJAK

00.030.485.6

NOMOR

BUKTI PEMOTONGAN

NPWP PEMOTONG : H.02

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20)

122

18.

Jason Pasaribu

(3)

NAMA

- 2 0 1 4

00.030.485.6

17.

16.

06.575.248.8-122.000

(2)

NPWP

03

NO

NPWP PEMOTONG : H.02

H.01

MASA PAJAK

. 0 0 0

(7)

5.000.000

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

122

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (TIDAK FINAL)


DAN/ATAU PASAL 26

[mm - yyyy]

- 2

PPh DIPOTONG (Rp)

KODE
NEGARA
DOMISILI

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

(9)

KODE OBJEK
PAJAK

5.000.000

Formulir ini digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh dengan bukti pemotongan menggunakan formulir 1721-VI

03

BUKTI PEMOTONGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

H.01

(9)

PPh DIPOTONG (Rp)


(8)

125.000

KODE
NEGARA
DOMISILI

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

s
t
a
p
l
e
s

a
r
e
a

125.000

NAMA

TANGGAL (dd - mm - yyyy)

NPWP

NOMOR

NO

125.000

(8)

5.000.000
(7)

a
r
e
a

s
t
a
p
l
e
s

70
(6)

Bendahara Mahir Pajak 2014


(5)

52
25/03/2014

SSP

125.000

Pemotongan
(4)

Daftar Bukti

05/TIM PMP/III/2014

(3)

lampiran:

Jason Pasaribu

Bukti Pemotongan
(2)

06.575.248.8-122.000

Pasal 21/26 dengan


1.

(1)

Melengkapi SPT Masa PPh


MASA PAJAK

Masa PPh Pasal 21/26


[mm - yyyy]

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Melaporkan dalam SPT


2.

yang dipotong dengan SSP


3.

5.

Menyetorkan PPh Pasal 21


4.

final dan non final


6.

pemotongan PPh Pasal 21


7.

8.

Membuat bukti
9.

11.

Pemotongan PPh Pasal 21


10.

Jason Pasaaribu (T4)


12.

honorarium kepada

5.000.000

Rp900.000
13.

Atas pembayaran

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20)

Nasrun Rp900.000
14.

Heri
15.

Doddy Rp1.000.000
16.

honorarium tim (T3)


17.

Rifki Z Rp1.200.000
18.

bulan Maret 2014 (T1


19.

Atas pembayaran

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26


20.

Atas Pembayaran gaji

FORMULIR 1721-II

T1, T3, dan T4

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (TIDAK FINAL)


DAN/ATAU PASAL 26

Pengisian formulir

Formulir ini digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh dengan bukti pemotongan menggunakan formulir 1721-VI

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (tidak final) dan/atau


Pasal 26

20.

19.

18.

17.

16.

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

8.

7.

6.

5.

07.777.441.5-122.000

3.

Rifki Zain

03

4.

20.

19.

18.

17.

16.

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

8.

7.

6.

Nasrun

Heri

00.030.485.6
-

122
. 0 0 0

03

- 2

(4)

(6)

00.030.485.6

(4)

25/03/2014

25/03/2014
25/03/2014

03/TIM PMP/III/2014
04/TIM PMP/III/2014

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20)

25/03/2014

02/TIM PMP/III/2014

25/03/2014

(5)

NOMOR
25/03/2014 TANGGAL (dd - mm - yyyy)

25/03/2014
BUKTI PEMOTONGAN

01/TIM PMP/III/2014

(3)
04/TIM
PMP/III/2014

03/TIM PMP/III/2014

NAMA

02/TIM PMP/III/2014

25/03/2014

NPWP PEMOTONG : H.02

(5)

122

(6)

KODE OBJEK
PAJAK

(7)

(7)
900.000

900.000

1.000.000

1.200.000

a
r
e
a

900.000

900.000

1.000.000

1.200.000

45.000

50.000

180.000

275.000

(8)

45.000

50.000

PPh DIPOTONG (Rp)

s
t
a
PPh DIPOTONG (Rp)
p
FORMULIR 1721-III
l
Lembar ke-1:untuk KPP
(8)
Lembar ke-2:untuk Pemotong
e
180.000 s

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

FORMULIR 1721-III

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

. 0 0 0

TANGGAL
(dd - mm -PPh
yyyy)
NOMOR
Formulir
ini digunakan untuk melaporkan
pemotongan
dengan bukti pemotongan menggunakan formulir 1721-VII

BUKTI PEMOTONGAN
DAFTAR
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK KODE
PENGHASILAN
PASAL
21 PENGHASILAN
OBJEK
JUMLAH
(FINAL)
PAJAK
BRUTO (Rp)

NPWP PEMOTONG : H.02

01/TIM PMP/III/2014

Rifki Zain
Dody

H.01

MASA PAJAK

[mm - yyyy]

- 2

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20)

07.777.441.5-122.000

3.

5.

07.777.454.5-122.000

2.

(2)

NPWP

02.777.440.5-122.000

Nasrun

Heri

Dody

(3)

NAMA

H.01

1.

(1)

NO

07.777.454.5-122.000

2.

4.

MASA PAJAK

[mm - yyyy]

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

02.777.440.5-122.000

(2)

(1)

1.

NPWP

NO

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21


(FINAL)

Formulir ini digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh dengan bukti pemotongan menggunakan formulir 1721-VII

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (final)


Pengisian formulir

Atas Pembayaran gaji

T1, T3, dan T4

Atas pembayaran

bulan Maret 2014 (T1

Rifki Z Rp1.200.000

honorarium tim (T3)

Doddy Rp1.000.000

Heri

Nasrun Rp900.000

Rp900.000

Atas pembayaran
honorarium kepada

Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

Membuat bukti

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

Menyetorkan PPh Pasal 21

yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT

Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa PPh

Pasal 21/26 dengan

Bukti Pemotongan

lampiran:

Daftar Bukti

Pemotongan

SSP

Bendahara Mahir Pajak 2014

71

53

Pengisian SPT 1721 Masa Pajak April 2014


Pengisian formulir

T2

area staples
Pengisian
SPT Masa Pajak April 2014

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA


PAJAK PENGHASILAN

area staples

Rifki Zain ditugaskan


di Kanwil Kemenag
Sumut dan
mendapatkan
tunjangan Rp3.000.000
sedangkan di Kantor
Imigrasi Medan tidak
lagi mendapatkan
tunjangan jabatan

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

[mm - yyyy]
MASA PAJAK :

SPT
NORMAL

00.030.485.6

: : A.01
A.02 Bendahara
00.030.485.6
Kantor Imigrasi Medan

2.
3. NAMA
ALAMAT

Kantor
Imigrasi
Medan
: : A.02
A.03 Bendahara
Jalan Gatot
Subroto
No. 268
Medan

3. ALAMAT

A.03

:
:

A.04
A.04

122
122

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

H.04

(DIISI OLEH PETUGAS)

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

H.04

H.05

H.06

(DIISI OLEH PETUGAS)

H.05

H.06

000
000

Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

061-452100

5. EMAIL :

061-452100

5. EMAIL :

A.05

A.05

B. OBJEK PAJAK
B. OBJEK PAJAK
No

No
(1)

(3)
21-100-01

(4) 5

1.

PEGAWAI TETAP

1.

PEGAWAI TETAP

Menyetorkan PPh

3.

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

Pasal 21 yang dipotong

4.

BUKAN PEGAWAI
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

21-100-04

2.

3.
4.

dengan SSP

(2)

21-100-01

PENERIMA PENSIUN BERKALA

BUKAN PEGAWAI

21-100-05
21-100-06

21-100-06

4d. TENAGA
TENAGAAHLI
AHLI
4d.

21-100-07

21-100-07

4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN


4e.
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-08
21-100-08

BUKANPEGAWAI
PEGAWAIYANG
YANGMENERIMA
MENERIMAIMBALAN
IMBALAN
YANG
BUKAN
YANG

4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN


4f.
TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-09
21-100-09

5.

ANGGOTADEWAN
DEWANKOMISARIS
KOMISARIS
ATAU
DEWAN
PENGAWAS
YANG
ANGGOTA
ATAU
DEWAN
PENGAWAS
YANG
TIDAK
PEGAWAI
TETAP
TIDAKMERANGKAP
MERANGKAPSEBAGAI
SEBAGAI
PEGAWAI
TETAP

21-100-10
21-100-10

6.
6.

MANTAN
MENERIMA
JASA
PRODUKSI,
TANTIEM,
MANTANPEGAWAI
PEGAWAIYANG
YANG
MENERIMA
JASA
PRODUKSI,
TANTIEM,
BONUS
BONUSATAU
ATAUIMBALAN
IMBALANLAIN
LAIN

21-100-11
21-100-11

7.
7.

PEGAWAI
PENARIKAN
DANA
PENSIUN
PEGAWAIYANG
YANGMELAKUKAN
MELAKUKAN
PENARIKAN
DANA
PENSIUN

21-100-12
21-100-12

8.
8.

PESERTA
PESERTAKEGIATAN
KEGIATAN

21-100-13
21-100-13

9.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK 21-100-99
FINAL LAINNYA
21-100-99

FINAL LAINNYA

10.

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN


PEGAWAI/PEMBERI
JASA/PESERTA
BERKALA
SEBAGAI WAJIB
PAJAK LUARKEGIATAN/PENERIMA
NEGERI

11.

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

11.

12.

12.

13.

13.
14.

14.

27-100-99

27-100-99

PENSIUN BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

15.484.200

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

B.01

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :

B.02

MASA PAJAK:

MASA PAJAK:

JUMLAH

JUMLAH

01

02

01

03

02

04

03

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

04

05

05

06

07

06

08

07

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

09

08

10

09

11

10

B.03

B.02 KALENDER (yyyy)


TAHUN

12

11

12

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

17.

JUMLAH (Rp)

B.01

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16.

120.333
JUMLAH (Rp)

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

15.

17.

120.333

15.484.200
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

15.

16.

120.333
120.333

21-100-04

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

BUKANPEGAWAI
PEGAWAIYANG
YANGMENERIMA
MENERIMAIMBALAN
IMBALAN
YANG
BUKAN
YANG

10.

(6)

(5)
15.484.200
15.484.200

21-100-05

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

9.

JUMLAH PAJAK

DIPOTONG
JUMLAH
PAJAK (Rp)
DIPOTONG (Rp)
(6)

21-100-02
PENERIMA PENSIUN BERKALA
PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS
21-100-03

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

Melaporkan dalam SPT

BRUTO (Rp)
JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)
(5)

21-100-02

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

JUMLAH PENGHASILAN

(3)

JUMLAH
PENGHASILAN
PENERIMA
PENGHASILAN
(4)

KODE OBJEK
PAJAK

(1)

2.

JUMLAH
PENERIMA

KODE OBJEK
PAJAK

PENERIMA PENGHASILAN

PENERIMA PENGHASILAN
(2)

Masa PPh Pasal 21/26

SPT
PEMBETULAN KE-

H.03

1.
2. NPWP
NAMA

4. NO. TELEPON

21

H.03

PEMBETULAN
KEBacalahNORMAL
petunjuk pengisian sebelum mengisi
formulir
ini

H.02

A.
PEMOTONG
NPWP
1. IDENTITAS
: A.01

4. NO. TELEPON

Pemotongan PPh Pasal

2014

H.01

area barcode

Bacalah petunjuk
sebelum
mengisi
formulir ini
Pemotongan
Pajakpengisian
Penghasilan
Pasal
21 dan/atau
Pasal 26
SPT
SPT

H.02

- yyyy]
4
2014
A.[mm
IDENTITAS
PEMOTONG

FORMULIR 1721
area barcode

Pasal
26 melaporkan
Formulir ini digunakan
untuk

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
MASA PAJAK : JENDERAL PAJAK
DIREKTORAT
H.01

FORMULIR 1721

PASAL
21 DAN/ATAU(SPT)
PASAL
26
SURAT
PEMBERITAHUAN
MASA
PAJAK
PENGHASILAN
Formulir
ini digunakan
untuk melaporkan
PASAL 21
DAN/ATAU
PASAL
26dan/atau
Pemotongan
Pajak
Penghasilan
Pasal 21

(ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

B.03

TAHUN KALENDER (yyyy)

B.04
B.05

LANJUTKAN
PADA ANGKA
16 &
APABILA
SPT PEMBETULAN
ANGKA
APABILA
PPh LEBIH DISETOR
PPh
PASALPENGISIAN
21 DAN/ATAU
PASAL
2617YANG
KURANG
(LEBIH) DAN/ATAU
DISETORPADA
PADA
SPT18YANG
DIBETULKAN

(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
PPh
PASAL
21 BAGIAN
DAN/ATAU
PASAL
26 YANG
KURANG
(LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
(PINDAHAN
DARI
B ANGKA
15 DARI
SPT YANG
DIBETULKAN)
(ANGKA 15 - ANGKA 16)

(ANGKA 15 - ANGKA
KELEBIHAN
SETOR16)
PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

18.

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

120.333

B.06
B.07

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN

18.

B.04
B.05

(ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

B.08

B.06
B.07

B.08

HALAMAN
1
-

HALAMAN 1

54

Bendahara Mahir Pajak 2014

72

area staples

Pengisian formulir

NPWP PEMOTONG :

B.09

T2

FORMULIR 1721

C. OBJEK PAJAK FINAL

Rifki Zain ditugaskan

NO

PENERIMA PENGHASILAN

KODE OBJEK
PAJAK

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

JUMLAH PAJAK DIPOTONG


(Rp)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

di Kanwil Kemenag
Sumut dan

1.

PENERIMA UANG PESANGON YANG DIBAYARKAN


SEKALIGUS

21-401-01

mendapatkan

2.

PENERIMA UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU


JAMINAN HARI TUA DAN PEMBAYARAN SEJENIS YANG
DIBAYARKAN SEKALIGUS

21-401-02

tunjangan Rp3.000.000

3.

PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI


DAN PENSIUNAN YANG MENERIMA HONORARIUM DAN IMBALAN
LAIN YANG DIBEBANKAN KEPADA KEUANGAN NEGARA/DAERAH

21-402-01

4.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21


FINAL LAINNYA

21-499-99

5.

JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 5)

sedangkan di Kantor

1.
D.01

FORMULIR 1721 - I

2.

FORMULIR 1721 - I

D.03

(Untuk Satu Tahun Pajak)

3.

FORMULIR 1721 - II

D.02

(Untuk Satu Masa Pajak)

lagi mendapatkan
tunjangan jabatan

LEMBAR

D.06

D.05

4.

FORMULIR 1721 - III

5.

Formulir 1721 - IV

D.09

6.

D.10

LEMBAR

Pemotongan PPh Pasal

Formulir 1721 - V

D.11

7.
D.12

8.

LEMBAR

D.08

D.07

LEMBAR

LEMBAR

D.04

SURAT SETORAN PAJAK (SSP) DAN/ATAU


BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)

D.13

SURAT KUASA KHUSUS

D.14

Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, saya menyatakan
bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
1.

E.01

3. NAMA :

E.04

4. TANGGAL :

E.05

5.

E.06

TEMPAT

E.02

PEMOTONG
E.03

0.030.485.6

KUASA

122 .

6.

000

TANDA TANGAN :

Menyetorkan PPh
Pasal 21 yang dipotong
dengan SSP

Bendahara Kantor Imigrasi Medan


11

2014
MEDAN

21
LEMBAR

E. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN PEMOTONG

2. NPWP :

Imigrasi Medan tidak

D. LAMPIRAN

Pen

(dd - mm - yyyy)

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

54
73

Bendahara M

(5)

15.484.200

21-100-01

2.

PENERIMA PENSIUN BERKALA

21-100-02

Menyetorkan PPh

3.

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

Pasal 21 yang dipotong

4.

BUKAN PEGAWAI
21-100-04

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

21-100-05

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

21-100-06

4d. TENAGA AHLI

21-100-07

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

15.484.200

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

05

06

07

08

09

10

11

14.

JUMLAH

15.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

12

TAHUN KALENDER (yyyy)

B.04

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

B.05

(ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

B.07

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

B.08

(ANGKA 15 - ANGKA 16)

(10)

HALAMAN 1

Bendahara Mahir Pajak 2014

74

a
r
e
a

s
t
a
p
l
e
s

54

FORMULIR 1721-I

B.06

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

KODE
NEGARA
DOMISILI

18.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN

(9)

17.

MASA
PEROLEHAN
PENGHASILAN

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16.

B.03

122 . 000

04

(8)

03

22.042

02

18.971

01

17.100

7.175

56.242

B.02

MASA PAJAK:

120.333

JUMLAH (Rp)

B.01

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :

121.530

121.530

13.

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

PPh DIPOTONG (Rp)

12.

120.333

00.030.485.6

27-100-99

11.

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN


BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

KODE OBJEK
PAJAK

21-100-99

10.

(7)

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


FINAL LAINNYA

(6)

21-100-13

9.

3.469.800

PESERTA KEGIATAN

21-100-01

21-100-12

8.

3.191.600

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

2.620.200

21-100-11

7.

3.644.550
2.558.050

MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,


BONUS ATAU IMBALAN LAIN

15.484.200

21-100-10

6.

15.484.200

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG


TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

21-100-01

21-100-09

5.

21-100-01

21-100-08

21-100-01

4f.
ORANG

Masa PPh Pasal 21/26

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG


TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-01

Melaporkan dalam SPT

(5)

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)


B.01

dengan SSP

(6)

NPWP PEMOTONG : H.02

PEGAWAI TETAP

TANGGAL (dd - mm - yyyy)

1.

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)

DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
INDONESIA, ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA

(4)

SATU MASA PAJAK

(3)

SATU TAHUN PAJAK

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

(2)

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

2014

KODE OBJEK
PAJAK

PENERIMA PENGHASILAN

BUKTI PEMOTONGAN

(1)

NOMOR

No

(4)

21

04

A.05

5. EMAIL :

H.01

061-452100

B. OBJEK PAJAK

H.06

MASA PAJAK

Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

H.05

[mm - yyyy]

000

NAMA

A.04

NPWP

122

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

4. NO. TELEPON

A.03

(3)

00.030.485.6
Bendahara Kantor Imigrasi Medan

(DIISI OLEH PETUGAS)

Rifki Zain

A.02

Rahmat Widodo

A.01

area barcode

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

H.04

Dody

NO

SPT
PEMBETULAN KE-

H.03

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

A.

07.777.440.5-122.000

SPT
NORMAL

FORMULIR 1721
(2)

1.

07.777.444.5-122.000

Heri

3. ALAMAT

07.777.454.5-122.000

H.02

2014

Nasrun

1. NPWP
2. NAMA

07.777.441.5-122.000

00.000.000.0-000.000

(1)

2.

3.

4.

H.01

A. IDENTITAS PEMOTONG

Pemotongan PPh Pasal

5.

6.

7.

9.

8.

10.

tunjangan jabatan

Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini

MASA PAJAK :

JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20)

lagi mendapatkan

11.

Imigrasi Medan tidak

12.

sedangkan di Kantor

Formulir ini digunakan untuk melaporkan


Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
Pasal 26

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

[mm - yyyy]

13.

tunjangan Rp3.000.000

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA


PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

mendapatkan

14.

Sumut dan

15.

di Kanwil Kemenag

16.

Rifki Zain ditugaskan

17.

area staples

18.

19.

20.

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA
B.
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PTKP

T2

Pengisian SPT Masa Pajak April 2014


C. TOTAL (JUMLAH A + B)

Pengisian formulir

area staples

Pengisian formulir

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
MASA PAJAK :
[mm - yyyy]

H.01

03

DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK (SSP)


DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)
UNTUK PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21
DAN/ATAU PASAL 26

T2

FORMULIR 1721 - IV
Lembar ke-1 : untuk KPP
Lembar ke-2 : untuk Pemotong

Pen

Rifki Zain ditugaskan


di Kanwil Kemenag
Sumut dan

2014

NPWP PEMOTONG :

00.030.485.6

H.02

122

000

mendapatkan

No

KODE AKUN
PAJAK (KAP)

KODE JENIS
SETORAN
(KJS)

TGL SSP/BUKTI Pbk


[dd - mm - yyyy)

NTPN/NOMOR BUKTI Pbk

JUMLAH PPh DISETOR

KET.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1.

411121

100

09-05-2014

119.137

2.

411121

100

09-05-2014

1.196

3.

tunjangan Rp3.000.000
sedangkan di Kantor

Imigrasi Medan tidak


lagi mendapatkan

4.

tunjangan jabatan

5.
6.

7.
8.
9.

Pemotongan PPh Pasal

10.

21

11.
12.
13.

14.
15.
16.

Menyetorkan PPh

17.

Pasal 21 yang dipotong

18.

dengan SSP

19.
20.
JUMLAH (PENJUMLAHAN BAGIAN ANGKA 1 S.D ANGKA 13)
KETERANGAN :
KOLOM (7) DIISI DENGAN ANGKA :
0 : UNTUK SSP
1 : UNTUK SSP PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH
2 : UNTUK BUKTI Pbk

120.333

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

54
75

Bendahara M

Pengisian SSP PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak April 2014


Pengisian formulir

Pembuatan SSP Masa Pajak April 2014

SURAT SETORAN PAJAK

T2

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Untuk Arsip Wajib Pajak

Rifki Zain ditugaskan di


Kanwil Kemenag Sumut
dan mendapatkan
tunjangan Rp3.000.000
sedangkan di Kantor
Imigrasi Medan tidak

NPWP

0 0

0 3 0

4 8 5

1 2 2

0 0 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

ALAMAT WP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

NOP

lagi mendapatkan

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

tunjangan jabatan

ALAMAT OP

......

......

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

Pemotongan PPh Pasal

4 1 1 1 2 1

1 0 0

Uraian Pembayaran :
....
PPh Pasal 21
.....
.....

21

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 4

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Menyetorkan PPh Pasal

Nomor Ketetapan

21 yang dipotong dengan

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp119.137
Terbilang : seratus sembilan belas ribu seratus tiga puluh tujuh rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 9 Mei 2014

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

56

LEMBAR

(SSP)

Bendahara Mahir Pajak 2014

76

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LEMBAR

(SSP)

Pengisian formulir

T2

Untuk Arsip Wajib Pajak

Rifki Zain ditugaskan di

NPWP

0 0

0 3 0

4 8 5

1 2 2

0 0 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP
ALAMAT WP

NOP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

tunjangan Rp3.000.000
sedangkan di Kantor
Imigrasi Medan tidak lagi
mendapatkan tunjangan

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

Kanwil Kemenag Sumut


dan mendapatkan

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

......

jabatan

......
Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 1

1 0 0

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Uraian Pembayaran :
....
Pemotongan PPh Pasal 21
PPh Pasal 21
.....
.....

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

2 0 1 4

Menyetorkan PPh Pasal 21

Diisi Tahun terutangnya Pajak

yang dipotong dengan SSP

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp1.196
Terbilang : seribu seratus sembilan puluh enam rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Medan , Tanggal 9 Mei 2014

Cap dan tanda tangan

Masa PPh Pasal 21/26

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Nama Jelas :

Melaporkan dalam SPT

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

Bendahara Mahir Pajak 2014

77

57

Pengisian SPT 1721 Masa Pajak Desember 2014


Pengisian formulir

T1, T2, T3,


dan T4
Atas Pembayaran gaji
bulan Maret s.d.
Desember 2014 (T1, T2)

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

a r e a s t a p lSPT
e s Masa Pajak Desember 2014
Pengisian

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
MASA PAJAK : JENDERAL PAJAK
DIREKTORAT
[mm - yyyy] H.01
MASA PAJAK :

final dan non final

Bacalah
petunjuk Pajak
pengisian
sebelum mengisi
formulir
Pemotongan
Penghasilan
Pasal
21 ini
dan/atau

H.02

2014

Pasal SPT
26
SPT
H.03
H.04
NORMALpetunjuk pengisian sebelum
PEMBETULAN
KE- formulir ini
Bacalah
mengisi

H.02

2014

SPT
NORMAL

1.
2. NPWP
NAMA

A.01Bendahara Kantor
00.030.485.6
Imigrasi Medan
: :A.02

2.
3. NAMA
ALAMAT

A.02Jalan
Bendahara
KantorNo.
Imigrasi
Medan
Gatot Subroto
268 Medan
: :A.03

3. ALAMAT

B. OBJEK PAJAK
No

PENERIMA PENGHASILAN
PENERIMA PENGHASILAN
(2)

KODE OBJEK
PAJAK

KODE OBJEK
(3)PAJAK

21-100-01
21-100-02

2.

PENERIMA
PENSIUN
PEGAWAI
TIDAK
TETAP BERKALA
ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

Menyetorkan PPh Pasal 21

3.

yang dipotong dengan SSP

4.

4f. TIDAK
BUKAN
PEGAWAI
YANG MENERIMA IMBALAN YANG
BERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN

21-100-09

21-100-09

6.

6.
7.

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

21-100-12

8.

PESERTA KEGIATAN

21-100-13

lampiran:

9.
9.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK 21-100-99
21-100-99
FINAL LAINNYA

Bukti Pemotongan

10.
10.

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA


PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN27-100-99
27-100-99
PENSIUN
WAJIBLUAR
PAJAKNEGERI
LUAR NEGERI
BERKALABERKALA
SEBAGAISEBAGAI
WAJIB PAJAK

11.
11.

ANGKA
1 S.D.10)
JUMLAH
JUMLAH(PENJUMLAHAN
(PENJUMLAHAN
ANGKA
1 S.D.10)

Daftar Bukti

121.526
(6)

187.430.000

5.000.000

125.000

21-100-10

21-100-10

21-100-12
21-100-13

FINAL LAINNYA

15.484.200
192.430.000

PENGHITUNGAN
PPh
PASAL
21 21
DAN/ATAU
PASAL
26 YANG
KURANG
(LEBIH)
DISETOR
PENGHITUNGAN
PPh
PASAL
DAN/ATAU
PASAL
26 YANG
KURANG
(LEBIH)
DISETOR

Pemotongan

12.
12.

SSP

1.535.300

21-100-08

MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,


21-100-11
MANTAN
PEGAWAI
YANG
BONUS
ATAU
IMBALAN
LAINMENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
21-100-11

PESERTA KEGIATAN

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)
(6)

15.484.200 (5)

(4)

21-100-07

5.

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)

21-100-06

TIDAK
BERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN
ANGGOTA
DEWAN
KOMISARIS
ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
ANGGOTA
DEWAN SEBAGAI
KOMISARIS
ATAU DEWAN
TIDAK
MERANGKAP
PEGAWAI
TETAP PENGAWAS YANG

8.

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)
(5)

21-100-05

21-100-08

BONUS ATAU IMBALAN LAIN

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

(4)
PENGHASILAN

21-100-04

21-100-07

TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

PENERIMA

A.05

21-100-05

4e. BERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN
BUKAN PEGAWAI
YANG MENERIMA IMBALAN YANG
4f.

A.05

21-100-03

4d. TENAGA AHLI

4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN


BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

7.

000

21-100-04

21-100-06

4d. BUKAN
TENAGA
AHLI
PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

5.

H.06

21-100-02

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

Pasal 21/26 dengan

BUKAN PEGAWAI

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)


4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

Melengkapi SPT Masa PPh

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

BUKAN PEGAWAI

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

21-100-01
(3)

(2)

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

Masa PPh Pasal 21/26

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN
JUMLAH

PEGAWAI TETAP
PENERIMA
PENSIUN BERKALA

Melaporkan dalam SPT

122

5. EMAIL :

1.
2.

H.06

(DIISI OLEH PETUGAS)

H.05

5. EMAIL :

PEGAWAI TETAP

4.

H.05
JUMLAH LEMBAR SPT
TERMASUK LAMPIRAN:

H.04

000

061-452100

A.04

1.
(1)

3.

061-452100

B. OBJEK PAJAK
No
(1)

122

area barcode
JUMLAH LEMBAR SPT
TERMASUK LAMPIRAN:

Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

A.03

A.04

FORMULIR 1721
area barcode

(DIISI OLEH PETUGAS)

SPT
PEMBETULAN KE-

H.03

00.030.485.6

NPWP
A.1. IDENTITAS
PEMOTONG
: A.01

4. NO. TELEPON

pemotongan PPh Pasal 21

12

- yyyy] H.01
4
A.[mm
IDENTITAS
PEMOTONG

FORMULIR 1721

PENGHASILAN
Formulir PAJAK
ini digunakan
untuk melaporkan
PASAL
21Penghasilan
DAN/ATAU
26
Pemotongan
Pajak
PasalPASAL
21 dan/atau
Pasal 26 untuk melaporkan
Formulir ini digunakan

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

4. NO. TELEPON

Membuat bukti

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA


PAJAK PENGHASILAN
PASALPEMBERITAHUAN
21 DAN/ATAU PASAL
26 MASA
SURAT
(SPT)

area staples

STP
PASAL
26 26
(HANYA
POKOK
PAJAK)
STP PPh
PPhPASAL
PASAL2121DAN/ATAU
DAN/ATAU
PASAL
(HANYA
POKOK
PAJAK)

121.5261.660.300

JUMLAHJUMLAH
(Rp)
(Rp)
B.01

B.01

B.03

B.03

KELEBIHANPENYETORAN
PENYETORAN
PPh
PASAL
DAN/ATAU
PASAL
26 DARI
:
KELEBIHAN
PPh
PASAL
21 21
DAN/ATAU
PASAL
26 DARI
:
13.
13.

B.02 B.02

MASA PAJAK:
PAJAK:
MASA

0101

0202

0303

04 04 05 05 06 06 07 07 08 08 09 09 10

1011

1112

12

TAHUN KALENDER
TAHUN KALENDER
(yyyy) (yyyy)

14.
14.

JUMLAH (ANGKA
(ANGKA1212+ +ANGKA
ANGKA
13)
13)
JUMLAH

B.04

B.04

15.
15.

PPh PASAL
PASAL21
21DAN/ATAU
DAN/ATAU
PASAL
YANG
KURANG
(LEBIH)
DISETOR
(ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)
(ANGKA
11 KOLOM 6 - ANGKA 14)
PPh
PASAL
2626
YANG
KURANG
(LEBIH)
DISETOR

B.05

B.05

121.526 121.526

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN

16.

PPh
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

17.

PPh
PASAL
21 DAN/ATAU
PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
(ANGKA
15 - ANGKA
16)

17.

18.

18.

(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

B.06

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN

(ANGKA 15 - ANGKA 16)

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

B.07

B.08

B.06
B.07

B.08

HALAMAN 1

HALAMAN 1

58

Bendahara Mahir Pajak 2014

78

area staples

Pengisian formulir
NPWP PEMOTONG :

B.09

T1, T2, T3,


dan T4

FORMULIR 1721

C. OBJEK PAJAK FINAL


NO

PENERIMA PENGHASILAN

KODE OBJEK
PAJAK

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

JUMLAH PAJAK DIPOTONG


(Rp)

Atas Pembayaran gaji

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

bulan Maret s.d.

1.

PENERIMA UANG PESANGON YANG DIBAYARKAN


SEKALIGUS

21-401-01

2.

PENERIMA UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU


JAMINAN HARI TUA DAN PEMBAYARAN SEJENIS YANG
DIBAYARKAN SEKALIGUS

21-401-02

3.

PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI


DAN PENSIUNAN YANG MENERIMA HONORARIUM DAN IMBALAN
LAIN YANG DIBEBANKAN KEPADA KEUANGAN NEGARA/DAERAH

21-402-01

4.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21


FINAL LAINNYA

21-499-99

5.

JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 5)

1.
D.01

FORMULIR 1721 - I

2.

D.02

(Untuk Satu Masa Pajak)

FORMULIR 1721 - I

D.03

(Untuk Satu Tahun Pajak)

3.

FORMULIR 1721 - II

D.04

Desember 2014 (T1, T2)

honorarium kepada

4.

LEMBAR

LEMBAR

LEMBAR

FORMULIR 1721 - III

5.

Formulir 1721 - IV

D.09

6.

D.10

pemotongan PPh Pasal 21

7.
D.12

8.

SURAT SETORAN PAJAK (SSP) DAN/ATAU


BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)

D.13

E.01

E.02

PEMOTONG
E.03

3. NAMA :

E.04

4. TANGGAL :

E.05

5. TEMPAT

E.06

0.030.485.6

SURAT KUASA KHUSUS

Menyetorkan PPh Pasal 21

KUASA

122 .

6.

yang dipotong dengan SSP

TANDA TANGAN :

000

Melaporkan dalam SPT

Bendahara Kantor Imigrasi Medan


11

2015

final dan non final

LEMBAR

D.14

Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, saya menyatakan
bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

2. NPWP :

Membuat bukti

Formulir 1721 - V

E. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN PEMOTONG

1.

LEMBAR

D.11

LEMBAR

D.08

D.07

Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

D.06

D.05

Atas pembayaran

D. LAMPIRAN

Pen

Masa PPh Pasal 21/26

(dd - mm - yyyy)

MEDAN

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

58
79

Bendahara M

Lampiran SPT Masa Pajak Desember 2014


Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap

A.05

(5)

PEGAWAI TETAP

21-100-01

187.430.000

PENERIMA PENSIUN BERKALA

21-100-02

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

(5)

B.01

Melaporkan dalam SPT

Daftar Bukti

11.

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

B.02

MASA PAJAK:

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

B.03
TAHUN KALENDER (yyyy)

B.04

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

(9)

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
(ANGKA 15 - ANGKA 16)

B.07

121.526

a
r
e
a

B.08

s
t
a
p
l
e
s

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

(10)

18.

B.06

(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

KODE
NEGARA
DOMISILI

17.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN

B.05

HALAMAN 1

58

Bendahara Mahir Pajak 2014

80

FORMULIR 1721-I

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

JUMLAH

15.

MASA
PEROLEHAN
PENGHASILAN

14.

16.

B.01

1.660.300

JUMLAH (Rp)

122 . 000

22.039

17.100

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :

18.971

7.175

13.

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

56.242

12.

SSP

121.527

121.527

192.430.000

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

Pemotongan

125.000

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN


BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

1.535.300

00.030.485.6

10.

PPh DIPOTONG (Rp)

27-100-99

Bukti Pemotongan

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

21-100-99

KODE OBJEK
PAJAK

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


FINAL LAINNYA

(8)

21-100-13

9.

(7)

PESERTA KEGIATAN

3.469.800

21-100-12

8.

5.000.000

2.620.200

21-100-11

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

21-100-01

MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,


BONUS ATAU IMBALAN LAIN

7.

3.644.550

6.

2.558.050

21-100-10

15.484.200

lampiran:

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG


TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

15.484.200

Pasal 21/26 dengan

21-100-09

5.

21-100-01

Melengkapi SPT Masa PPh

ORANG

21-100-08

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

(6)

21-100-07

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG

4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

21-100-01

Masa PPh Pasal 21/26

21-100-01

21-100-06

4d. TENAGA AHLI

3.191.600

21-100-05

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN

21-100-01

21-100-04

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

(6)

NPWP PEMOTONG : H.02

BUKAN PEGAWAI

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)

SATU MASA PAJAK

4.

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

(4)

SATU TAHUN PAJAK

3.

yang dipotong dengan SSP

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

(3)

Menyetorkan PPh Pasal 21

2.

KODE OBJEK
PAJAK

(2)

TANGGAL (dd - mm - yyyy)

1.

PENERIMA PENGHASILAN

BUKTI PEMOTONGAN

(1)

NOMOR

No

(4)

B. OBJEK PAJAK

DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
INDONESIA, ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA

5. EMAIL :

2014

061-452100

A.04

12

4. NO. TELEPON

H.06

H.01

Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

H.05

MASA PAJAK

A.03

[mm - yyyy]

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

3. ALAMAT

NAMA

000

NPWP

NO

122

(DIISI OLEH PETUGAS)

(3)

area barcode

Rifki Zain

00.030.485.6
Bendahara Kantor Imigrasi Medan

(2)

A.02

Rahmat Widodo

A.01

FORMULIR 1721

JUMLAH LEMBAR SPT


TERMASUK LAMPIRAN:

H.04

Dody

SPT
PEMBETULAN KE-

H.03

Heri

SPT
NORMAL

Nasrun

A. IDENTITAS PEMOTONG
:

07.777.440.5-122.000

H.02

2014

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

A.

1.

07.777.444.5-122.000

07.777.454.5-122.000

07.777.441.5-122.000

00.000.000.0-000.000

H.01

(1)

2.

3.

4.

Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini

MASA PAJAK :
[mm - yyyy]

1. NPWP

5.

6.

7.

9.

8.

10.

11.

12.

13.

final dan non final

14.

pemotongan PPh Pasal 21

15.

Membuat bukti

Formulir ini digunakan untuk melaporkan


Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
Pasal 26

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

2. NAMA

Pemotongan PPh Pasal 21

16.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA


PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20)

Jason Pasaaribu (T4)

area staples

17.

honorarium kepada

18.

Atas pembayaran

19.

Desember 2014 (T1, T2)

20.

bulan Maret s.d.

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PTKP

Atas Pembayaran gaji

B.

T1, T2, T3,


dan T4

Pengisian SPT Masa Pajak Desember 2014


C. TOTAL (JUMLAH A + B)

Pengisian formulir

MASA PAJAK

[mm - yyyy]

H.01

12
-

2014

SATU MASA PAJAK


SATU TAHUN PAJAK

NPWP PEMOTONG : H.02

00.030.485.6
-

122 . 000

07.777.444.5-122.000

07.777.454.5-122.000

07.777.441.5-122.000

1.

2.

3.

4.

5.

(3)

Nasrun

Heri

Dody
1-2-12-13-0000005

1-2-12-13-0000004

1-2-12-13-0000003

1-2-12-13-0000002

B.01

09-01-2015

09-01-2015

09-01-2015

09-01-2015

09-01-2015

(5)

TANGGAL (dd - mm - yyyy)

BUKTI PEMOTONGAN

1-2-12-13-0000001

(4)

NOMOR

JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20)

Rahmat Widodo

Rifki Zain

NAMA

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PTKP

20.

19.

18.

17.

16.

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

8.

7.

6.

(2)

02.777.440.5-122.000

(1)

NPWP

NO

ORANG

21-100-01

21-100-01

21-100-01

21-100-01

21-100-01

(6)

KODE OBJEK
PAJAK

187.430.400

30.696.600

43.734.600

31.442.400

38.299.200

43.257.600

(7)

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

0112
0112
0112
0112
0112

227.650
205.200
674.900
86.100

(9)

MASA
PEROLEHAN
PENGHASILAN

341.450

1.535.300

(8)

PPh DIPOTONG (Rp)

(10)

KODE
NEGARA
DOMISILI

Lembar ke-1:untuk KPP


Lembar ke-2:untuk Pemotong

FORMULIR 1721-I

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

C. TOTAL (JUMLAH A + B)

B.

A.

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
INDONESIA, ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA

s
t
a
p
l
e
s

a
r
e
a

Lampiran SPT Masa Pajak Desember 2014


Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap
selama 1 Tahun Pajak
Pengisian formulir

T1, T2, T3,


dan T4

Atas Pembayaran gaji


bulan Maret s.d.

Atas pembayaran

Desember 2014 (T1, T2)

honorarium kepada

Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

Membuat bukti

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

Menyetorkan PPh Pasal 21

yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT

Masa PPh Pasal 21/26

Melengkapi SPT Masa PPh

Pasal 21/26 dengan

Bukti Pemotongan
lampiran:

Daftar Bukti

Pemotongan

SSP

60

81

Bendahara M

Pengisian formulir

T1, T2, T3,


dan T4
Atas Pembayaran gaji
bulan Maret s.d.
Desember 2014 (T1, T2)

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

area staples
Pengisian
SPT Masa Pajak Desember 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

(1)

KODE JENIS
SETORAN
(KJS)

(2)

2014

2.

411121

3.

A.01

5.

3. ALAMAT
6.

A.02

TGL SSP/BUKTI Pbk


SPT
- mm
- yyyy)

H.02[dd

(3)

H.03

NORMAL

NTPN/NOMOR
BUKTI Pbk
SPT
PEMBETULAN KE-

(4)

122

H.04

09-01-2015

00.030.485.6

122

KET.

(DIISI OLEH PETUGAS)

(5)

(6)

09-01-2015

100

000

JUMLAH LEMBAR SPT


JUMLAH
PPh DISETOR
TERMASUK
LAMPIRAN:

H.06(7)

H.05

120.330

1.196

000

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

A.03

Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan

A.04

061-452100

7.

8.

4. NO. TELEPON

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 21
final dan non final

9.

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

5. EMAIL :

A.05

10.

B. OBJEK PAJAK
11.

PENERIMA PENGHASILAN

KODE OBJEK
PAJAK

JUMLAH
PENERIMA
PENGHASILAN

JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO (Rp)

JUMLAH PAJAK
DIPOTONG (Rp)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

PEGAWAI TETAP

21-100-01

187.430.000

PENERIMA PENSIUN BERKALA

21-100-02

PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS

21-100-03

No
12.
13.

(1)

14.
1.
15.
2.
16.
3.
17.

4.
18.

BUKAN PEGAWAI

19.

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM)

21-100-04

20.

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

21-100-05

(PENJUMLAHAN BAGIAN ANGKA


1 S.D ANGKA 13)
JUMLAH
21-100-06
4c. PENJAJA BARANG
DAGANGAN

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

21-100-07
4d. TENAGA
AHLI
KETERANGAN
:
KOLOM (7) DIISI
DENGAN
ANGKA
: MENERIMA IMBALAN YANG
BUKAN
PEGAWAI
YANG
21-100-08
4e.
UNTUK SSP
0 : BERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN
UNTUKPEGAWAI
SSP PPhYANG
PASAL
21 DITANGGUNG
PEMERINTAH
1 : BUKAN
MENERIMA
IMBALAN YANG
21-100-09
4f. TIDAK
BUKTI Pbk
BERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN
2 : UNTUK

5.

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG


TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

21-100-10

6.

MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,


BONUS ATAU IMBALAN LAIN

21-100-11

7.

PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN

21-100-12

8.

PESERTA KEGIATAN

21-100-13

lampiran:

9.

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK


FINAL LAINNYA

21-100-99

Bukti Pemotongan

10.

PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN


BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

27-100-99

Daftar Bukti

11.

JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10)

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan

1.535.300

121.526

5.000.000

125.000

192.430.000

1.660.300

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR

Pemotongan
-

area barcode
-

Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini

411121
A. 1.
IDENTITAS
PEMOTONG100
1. NPWP

FORMULIR 1721

Formulir ini digunakan untuk melaporkan


Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
NPWP PEMOTONG : H.02
00.030.485.6
Pasal 26

KEMENTERIAN
KEUANGAN RI
MASA
PAJAK :

MASA PAJAK
KODE: AKUN
No
PAJAK
H.01(KAP)
[mm - yyyy]
4 -

FORMULIR 1721 - IV
Lembar ke-1 : untuk KPP
Lembar ke-2 : untuk Pemotong

PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

- PAJAK
DIREKTORAT
[mm - yyyy] H.01JENDERAL
12
2014

2. 4.NAMA

Pemotongan PPh Pasal 21

DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK (SSP)


DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)
UNTUK PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL
21 MASA
SURAT PEMBERITAHUAN
(SPT)
DAN/ATAU
PASAL 26
PAJAK
PENGHASILAN

area staples

12.

SSP

STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

JUMLAH (Rp)
B.01

KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :


13.

B.02

MASA PAJAK:

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

B.03
TAHUN KALENDER (yyyy)

14.

JUMLAH

15.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14)

(ANGKA 12 + ANGKA 13)

B.04

121.526

B.05

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16.
17.
18.

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)

B.06

PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN

B.07

KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy)

B.08

(ANGKA 15 - ANGKA 16)

HALAMAN 1

58

Bendahara Mahir Pajak 2014

82

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014


Pembuatan SSP PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014
SURAT SETORAN PAJAK
yang
disetor
sendiri
LEMBAR
1
KEMENTERIAN
KEUANGAN
R.I. oleh Bendahara

(SSP)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

Pengisian formulir

T1, T2, T3,


dan T4

Untuk Arsip Wajib Pajak


1

Atas Pembayaran gaji

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

bulan Maret s.d.

NAMA WP

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

ALAMAT WP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

NOP

Desember 2014 (T1,


T2)

Atas pembayaran

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

honorarium kepada

......

Jason Pasaaribu (T4)

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
....
PPh Pasal 21
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Tahun Pajak

Des
X

Nomor Ketetapan

Pemotongan PPh Pasal 21

Membuat bukti

Diisi Tahun terutangnya Pajak

pemotongan PPh Pasal 21

final dan non final

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp1.196
Terbilang : seribu seratus sembilan puluh enam rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 9 Januari 2015

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Nama Jelas :

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melengkapi SPT Masa


PPh Pasal 21/26 dengan
lampiran:
F.2.0.32.01

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

Bendahara Mahir Pajak 2014

83

61

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak Desember 2014


Pengisian formulir

Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak Desember 2014

T1, T2, T3,


dan T4
Atas Pembayaran gaji

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak


1

bulan Maret s.d.

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Desember 2014 (T1,

NAMA WP

Bendahara Kantor Imigrasi Medan

ALAMAT WP

Jalan Gatot Subroto No 268 Medan


......

NOP

T2)

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

Pemotongan PPh Pasal 21

Membuat bukti

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
....
PPh Pasal 21
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

......

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp120.330
Terbilang : seratus duapuluh ribu tiga ratus tiga puluh rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Medan , Tanggal 9 Januari 2015

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

Nama Jelas :

Melengkapi SPT Masa


PPh Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

F.2.0.32.01

Pemotongan
-

SSP

62

Nama Jelas :

Rahmat Widodo

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Bendahara Mahir Pajak 2014

84

Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Tahun Pajak


2014 Oleh Kanwil Kemenag Sumut Untuk Rifki Zain
Pembuatan Bukti Pemotongan

area staples

BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN

Bukti Potong PPh Pasal 21Rifki


Zain
Oleh
Kantor
Imigrasi
Medan
PASAL 21
BAGI
PEGAWAI
NEGERI
SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA

Pengisian formulir

T1, T2, T3,


dan T4

MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

2 -

12

NAMA INSTANSI/
BADAN LAIN
:

H.03

BENDAHARA KANWIL KEMENAG SUMUT

NAMA
BENDAHARA

H.04

SURYA WIJOYO

FORMULIR 1721 - A2

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

13

0000010

NPWP
BENDAHARA :

H.02

04

12

122

000

Atas Pembayaran gaji

H.05

00.035.596.7

bulan Maret s.d.


Desember 2014 (T1, T2)

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


1. NPWP

A.01

07.777.440.5-122.000

2. NIP/
NRP

: A.02

197005091995011001

3. NAMA

5. ALAMAT

7. NIK

PEMBINA

A.04

A.05

LAKI-LAKI

A.09

PEREMPUAN

Atas pembayaran
honorarium kepada

A.09

K/

IV.A

TK /

A.10

9. NAMA JABATAN

PONDOK JAYA NO. 12 MEDAN

: A.06

A.07

8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP

RIFKI ZAIN

A.03

4. PANGKAT/
GOLONGAN :

6. JENIS KELAMIN :

HB /

A.11

Jason Pasaaribu (T4)

A.12

: A.13

Pemotongan PPh Pasal 21

MEDAN

B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21


URAIAN
KODE OBJEK PAJAK

21-100-01

JUMLAH (Rp)

Membuat bukti

21-100-02

pemotongan PPh Pasal 21

PENGHASILAN BRUTO :

34.440.000

1.

GAJI POKOK/PENSIUN

2.

TUNJANGAN ISTERI

3.444.000

3.

TUNJANGAN ANAK

1.377.600

final dan non final

39.261.600

4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3)


5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN
6. TUNJANGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL

1.620.000

7. TUNJANGAN BERAS

2.376.000

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

8. TUNJANGAN KHUSUS

10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

27.000.000

11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10)

70.257.600

Melaporkan dalam SPT

9.

TUNJANGAN LAIN-LAIN

PENGURANGAN :
12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN

3.512.880

13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT

1.864.926

Masa PPh Pasal 21/26

5.377.806

14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14)


PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

64.879.794

15. JUMLAH PENGHASILAN NETO (11 - 14)

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan

16. JUMLAH PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA


17. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN)

lampiran:

18. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

32.400.000

19. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (17 - 18)

32.479.794

20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN

1.623.950

21. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA

1.459.411

22. PPh PASAL 21 TERUTANG

164.539

23. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI

164.539

23B

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

142.500

ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
C.01

Bukti Pemotongan

22.039

23A. ATAS GAJI DAN TUNJANGAN

C. PEGAWAI TERSEBUT :

DIPINDAHKAN

C.02

PINDAHAN

BARU

C.03

C.04

PENSIUN

D. TANDA TANGAN BENDAHARA


1. NPWP

: D.01

2. NAMA

: D.02

00.030.485.6

RAHMAT WIDODO

122

. 000

4. TANGGAL & TANDA TANGAN


D.04

09

01

[dd - mm - yyyy]

2015

Bukti Potong PPh Pasal


21Rifki Zain Oleh Kanwil Kemenag Sumatera Utara
197308061998011001

3. NIP/NRP : D.03

Untuk dilaporkan oleh Rifki Zain pada SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Bendahara Mahir Pajak 2014

85

63

Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Tahun Pajak


2014 Oleh Kantor Imigrasi Medan
Pengisian formulir

area staples
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA

T1, T2, T3,


dan T4
Atas Pembayaran gaji

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

12

2 -

bulan Maret s.d.

NAMA INSTANSI/
BADAN LAIN
:

H.03

BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN

Desember 2014 (T1, T2)

NAMA
BENDAHARA

H.04

RAHMAT WIDODO

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

1. NPWP

A.01

07.777.444.5-122.000

2. NIP/
NRP

: A.02

197308061998011001

3. NAMA

13

MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]

0000002

NPWP
BENDAHARA :

H.02

01

12

122

000

H.05

00.030.485.6

6. JENIS KELAMIN :
7. NIK

PENATA MUDA

A.04

K/

III.A

A.05

A.07

LAKI-LAKI

A.09

PEREMPUAN

A.09

TK /

A.10

9. NAMA JABATAN

JL. PEMUDA NO.45

: A.06

8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP

RAHMAT WIDODO

A.03

4. PANGKAT/
GOLONGAN :

A.11

: A.13

HB /

A.12

BENDAHARA

MEDAN
B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
URAIAN

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

KODE OBJEK PAJAK

21-100-01

JUMLAH (Rp)

21-100-02

PENGHASILAN BRUTO :
1.

GAJI POKOK/PENSIUN

2.

TUNJANGAN ISTERI

3.

TUNJANGAN ANAK

26.880.000
2.688.000
1.075.200
30.643.200

4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3)


5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN
6. TUNJANGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL

5.280.000

7. TUNJANGAN BERAS

2.376.000

8. TUNJANGAN KHUSUS

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

9.

TUNJANGAN LAIN-LAIN

10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10)

38.299.200

PENGURANGAN :

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan

12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN

1.914.960

13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT

1.455.552
3.370.512

14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14)


PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

34.928.688

15. JUMLAH PENGHASILAN NETO (11 - 14)

lampiran:

16. JUMLAH PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

17. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN)

30.375.000

18. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

4.553.688

19. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (17 - 18)

Pemotongan
SSP

hir Pajak 2014

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG

5. ALAMAT

Membuat bukti

FORMULIR 1721 - A2

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN

227.650

21. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA

208.679

22. PPh PASAL 21 TERUTANG

18.971

23. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI

18.971

23A. ATAS GAJI DAN TUNJANGAN


23B

ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

C. PEGAWAI TERSEBUT :

C.01

DIPINDAHKAN

PINDAHAN

C.02

BARU

C.03

C.04

D. TANDA TANGAN BENDAHARA


1. NPWP

: D.01

2. NAMA

: D.02

00.030.485.6

86

122

197308061998011001

3. NIP/NRP : D.03

65

RAHMAT WIDODO

4. TANGGAL & TANDA TANGAN

000
D.04

09

01

[dd - mm - yyyy]

2015

PENSIUN

area staples

Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

12

2 -

NAMA INSTANSI/
BADAN LAIN
:

H.03

BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN

NAMA
BENDAHARA

H.04

RAHMAT WIDODO

13

MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]

0000003

H.02

01

122

Atas Pembayaran

12

gaji bulan Maret s.d.

NPWP
BENDAHARA :

H.05

00.030.485.6

Desember 2014 (T1,

000

T2)

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


1. NPWP

A.01

07.777.454.5-122.000

2. NIP/
NRP

: A.02

197301161993121001

3. NAMA

4. PANGKAT/
GOLONGAN :
5. ALAMAT

6. JENIS KELAMIN :
7. NIK

PENATA

A.04

K/

III.C

A.05

A.07

LAKI-LAKI

A.09

PEREMPUAN

honorarium kepada

A.09

TK /

A.10

9. NAMA JABATAN

SARMILI PERMAI BLOK G3

: A.06

Atas pembayaran
Jason Pasaaribu (T4)

8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP

DODY

A.03

T1, T2, T3,


dan T4

FORMULIR 1721 - A2

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

A.11

HB /

A.12

Pemotongan PPh Pasal

: A.13

21

MEDAN

B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21


URAIAN
KODE OBJEK PAJAK

JUMLAH (Rp)

21-100-02

21-100-01

Membuat bukti

PENGHASILAN BRUTO :
1.

GAJI POKOK/PENSIUN

2.

TUNJANGAN ISTERI

3.

TUNJANGAN ANAK

pemotongan PPh Pasal

30.848.400

21 final dan non final

30.848.400

4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3)


5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN

6. TUNJANGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL

594.000

7. TUNJANGAN BERAS

8. TUNJANGAN KHUSUS
9.

Menyetorkan PPh Pasal


21 yang dipotong dengan
SSP

TUNJANGAN LAIN-LAIN

10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10)

31.442.400

PENGURANGAN :
12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN

1.572.120

13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT

1.465.299

14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14)

3.037.419

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

28.404.981

15. JUMLAH PENGHASILAN NETO (11 - 14)


16. JUMLAH PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA

Melengkapi SPT Masa

17. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN)

PPh Pasal 21/26 dengan

24.300.000

18. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

4.104.981

19. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (17 - 18)

lampiran:

20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN

205.200

21. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA

188.100

Bukti Pemotongan

22. PPh PASAL 21 TERUTANG

17.100

Daftar Bukti

23. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI

17.100

Pemotongan

23A. ATAS GAJI DAN TUNJANGAN


23B

ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

C. PEGAWAI TERSEBUT :

C.01

DIPINDAHKAN

PINDAHAN

C.02

BARU

C.03

C.04

SSP

PENSIUN

D. TANDA TANGAN BENDAHARA


1. NPWP

: D.01

2. NAMA

: D.02

3. NIP/NRP : D.03

00.030.485.6

122

RAHMAT WIDODO

4. TANGGAL & TANDA TANGAN

000
D.04

09

01

[dd - mm - yyyy]

2015

197308061998011001

66
87

Bendahara Ma

Pengisian formulir

area staples
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA

T1, T2, T3,


dan T4
Atas Pembayaran gaji
bulan Maret s.d.
Desember 2014 (T1, T2)

Atas pembayaran
honorarium kepada
Jason Pasaaribu (T4)

Pemotongan PPh Pasal 21

Membuat bukti

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

12

2 -

NAMA INSTANSI/
BADAN LAIN
:

H.03

BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN

NAMA
BENDAHARA

H.04

RAHMAT WIDODO

13

MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]

0000004

NPWP
BENDAHARA :

H.02

01

12

122

000

H.05

00.030.485.6

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


1. NPWP

A.01

07.777.441.5-122.000

2. NIP/
NRP

: A.02

197001161990121001

3. NAMA

5. ALAMAT

6. JENIS KELAMIN :
7. NIK

PENATA TK. I

A.04

K/

III.D

A.05

A.07

LAKI-LAKI

A.09

PEREMPUAN

A.09

TK /

A.10

9. NAMA JABATAN

PONDOK SAFARI NO. 13

: A.06

8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP

HERI

A.03

4. PANGKAT/
GOLONGAN :

A.11

: A.13

HB /

A.12

KASI PENGAWASAN

MEDAN
B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21

pemotongan PPh Pasal 21


final dan non final

FORMULIR 1721 - A2

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

URAIAN
KODE OBJEK PAJAK

21-100-01

JUMLAH (Rp)

21-100-02

PENGHASILAN BRUTO :

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

Melaporkan dalam SPT


Masa PPh Pasal 21/26

1.

GAJI POKOK/PENSIUN

2.

TUNJANGAN ISTERI

3.

TUNJANGAN ANAK

33.006.000
3.300.600
36.306.600

4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3)


5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN
6. TUNJANGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL

6.240.000

7. TUNJANGAN BERAS

1.188.000

8. TUNJANGAN KHUSUS
9.

TUNJANGAN LAIN-LAIN

10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10)

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan
lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti
Pemotongan

SSP

r Pajak 2014

43.734.600

PENGURANGAN :
12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN

2.186.730

13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT

1.724.564
3.911.294

14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14)


PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

39.823.306

15. JUMLAH PENGHASILAN NETO (11 - 14)


16. JUMLAH PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA
17. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN)
18. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

26.325.000

19. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (17 - 18)

13.498.306

20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN

674.900

21. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA

618.658

22. PPh PASAL 21 TERUTANG

56.242

23. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI

56.242

23A. ATAS GAJI DAN TUNJANGAN


23B

ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

C. PEGAWAI TERSEBUT :

C.01

DIPINDAHKAN

PINDAHAN

C.02

BARU

C.03

C.04

D. TANDA TANGAN BENDAHARA


1. NPWP

: D.01

2. NAMA

: D.02

3. NIP/NRP : D.03

67
88

00.030.485.6

122

RAHMAT WIDODO
197308061998011001

4. TANGGAL & TANDA TANGAN

000
D.04

09

01

[dd - mm - yyyy]

2015

PENSIUN

area staples

Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NOMOR :

H.01

12

2 -

NAMA INSTANSI/
BADAN LAIN
:

H.03

BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN

NAMA
BENDAHARA

H.04

RAHMAT WIDODO

13

MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]

0000005

H.02

01

122

Atas Pembayaran gaji

12

bulan Maret s.d.

NPWP
BENDAHARA :

H.05

00.030.485.6

Desember 2014 (T1, T2)

000

Atas pembayaran

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


1. NPWP

2. NIP/
NRP

: A.02

3. NAMA

5. ALAMAT

7. NIK

198001162003121001

PENGATUR TK.I

A.04

K/

II.D

A.05

LAKI-LAKI

A.09

honorarium kepada

PEREMPUAN

Jason Pasaaribu (T4)

A.09

TK /

A.10

9. NAMA JABATAN

ALAM SUTRA BLOK G-8

: A.06

A.07

8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP

NASRUN

A.03

4. PANGKAT/
GOLONGAN :

6. JENIS KELAMIN :

A.01

T1, T2, T3,


dan T4

FORMULIR 1721 - A2

Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan


Lembar ke-2 : untuk Pemotong

A.11

HB /

Pemotongan PPh Pasal 21


A.12

: A.13

MEDAN

Membuat bukti

B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21


URAIAN
KODE OBJEK PAJAK

pemotongan PPh Pasal 21

JUMLAH (Rp)

21-100-02

21-100-01

final dan non final

PENGHASILAN BRUTO :
1.

GAJI POKOK/PENSIUN

2.

TUNJANGAN ISTERI

3.

TUNJANGAN ANAK

26.826.000
2.682.600
29.508.600

4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3)

Menyetorkan PPh Pasal 21


yang dipotong dengan SSP

5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN

6. TUNJANGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL

1.188.000

7. TUNJANGAN BERAS

8. TUNJANGAN KHUSUS
9.

Melaporkan dalam SPT

TUNJANGAN LAIN-LAIN

10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

Masa PPh Pasal 21/26

11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10)

30.696.600

PENGURANGAN :
12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN

1.534.830

13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT

1.401.659
2.936.489

14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14)

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 21/26 dengan

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :

27.760.111

15. JUMLAH PENGHASILAN NETO (11 - 14)


16. JUMLAH PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA
17. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN)

26.325.000

18. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

lampiran:
-

Bukti Pemotongan

Daftar Bukti

1.435.111

19. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (17 - 18)


20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN

86.100

21. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA

78.925

22. PPh PASAL 21 TERUTANG

7.175

23. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI

7.175

Pemotongan
-

SSP

23A. ATAS GAJI DAN TUNJANGAN


23B

ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI

C. PEGAWAI TERSEBUT :

C.01

DIPINDAHKAN

PINDAHAN

C.02

BARU

C.03

C.04

PENSIUN

D. TANDA TANGAN BENDAHARA


1. NPWP

: D.01

2. NAMA

: D.02

3. NIP/NRP : D.03

00.030.485.6

122

RAHMAT WIDODO

4. TANGGAL & TANDA TANGAN

000
D.04

09

01

[dd - mm - yyyy]

2015

197308061998011001

Bendahara Mahir Pajak 2014

89

67

B. Belanja Barang Modal dan Jasa


1. Pengisian formulir untuk T5 - 2
Pembuatan SSP PPh Pasal 22

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pengisian formulir

T5-2
Pembelian ATK dan
buku pelajaran
Rp2.600.000 kepada
tuan Joko

NPWP

LEMBAR

(SSP)
5

Untuk Arsip Wajib Pajak


5

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Joko

ALAMAT WP

Jl. Jenderal Sudirman No.90 Purbalingga

NOP

......

Pemungutan PPh Pasal

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

22 (1.5% x Rp2.600.000)

ALAMAT OP

......
......

Pemungutan PPN

Kode Akun Pajak

Membuat bukti

pemungutan PPh Pasal


22 berupa SSP

Uraian Pembayaran : Pemungut PPh Pasal 22


......
.....
.....

Kode Jenis Setoran


0

Masa Pajak
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

dan pengisian SSP

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Validasi faktur pajak

Nomor Ketetapan

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Menyetorkan PPh Pasal


22 / PPN yang dipotong
dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal

Jumlah Pembayaran
: Rp39.000
Terbilang : tiga puluh sembilan ribu rupiah

Diisi dengan rupiah penuh

.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal

22 yang dipungut dalam

Cap dan tanda tangan

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal 04 Oktober 2013
Cap dan tanda tangan

SPT Masa PPh Pasal 22

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT

Nama Jelas :

F.2.0.32.01

69
90

Bendahara MAN Purbalingga


Nama Jelas :
Taufik Hidayat

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Masa PPN

r Pajak 2014

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Pembuatan SSP PPN

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

LEMBAR

(SSP)
5

Pengisian formulir

Untuk Arsip Wajib Pajak


5

T5-2
Pembelian ATK

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Rp1.100.000 dan buku

NAMA WP

Joko

ALAMAT WP

Jl. Jenderal Sudirman No.90 Purbalingga

pelajaran Rp1.500.000
kepada tuan Joko

......
NOP

Pemungutan PPh Pasal 22

......

......

Pemungutan PPN

Kode Akun Pajak


4

Uraian Pembayaran : Pemungut PPN Dalam Negeri


......
.....
.....

Kode Jenis Setoran


1

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Membuat bukti

Tahun Pajak

Des

Nomor Ketetapan

(10%xRp1.100.000)

pemungutan PPh Pasal 22

Masa Pajak
Jan

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

Pem

berupa SSP

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Validasi faktur pajak dan

pengisian SSP

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran
: Rp110.000
Terbilang : seratus sepuluh ribu rupiah

Diisi dengan rupiah penuh

Menyetorkan PPh Pasal 22


/ PPN yang dipotong

.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

dengan SSP

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal 07 November 2013
Cap dan tanda tangan

Melaporkan PPh Pasal 22


yang dipungut dalam SPT
Masa PPh Pasal 22

Nama Jelas :

Bendahara MAN Purbalingga


Nama Jelas :
Taufik Hidayat

Melaporkan PPN yang

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

dipungut dalam SPT Masa


PPN

Melengkapi SPT Masa PPh

F.2.0.32.01

Pasal 22 dengan lampiran:


Daftar Bukti

Pemungutan
-

70

91

SSP

Bendahara M

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

Pengisian formulir

T5-2
Pembelian ATK

FAKTUR PAJAK
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

020.000-13.00000101

Pengusaha Kena Pajak

Rp1.100.000 dan buku

Nama

Joko

pelajaran Rp1.500.000

Alamat

Jl. Jenderal Sudirman No.90 Purbalingga

NPWP

06.325.456.3-529.000

kepada tuan Joko

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak

Pemungutan PPh Pasal 22

Pemungutan PPN
(10%xRp1.100.000)

Nama

Bendahara MAN Purbalingga

Alamat

Jl. Let. Jen S. Parman Purbalingga

NPWP

00.321.675.3-529.000

No.
Urut

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Alat tulis kantor

Membuat bukti

1.100.000

pemungutan PPh Pasal 22


berupa SSP

Validasi faktur pajak dan


pengisian SSP

Menyetorkan PPh Pasal 22


/ PPN yang dipotong
dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 22

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

yang dipungut dalam SPT

Dikurangi Potongan Harga

Masa PPh Pasal 22

1.100.000
-

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

1.100.000

Dasar Pengenaan Pajak

110.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:
-

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah


Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Jumlah

Rp.
Nama

Daftar Bukti
Pemungutan
-

r Pajak 2014

SSP

71
92

Purbalingga

*) Coret yang tidak perlu

Joko

, 04 Oktober 2013

2. Pengisian formulir untuk T5 - 4


Pembuatan SSP PPN
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

LEMBAR

(SSP)

Pengisian formulir

2. P

T5-4

Pe

Untuk Arsip Wajib Pajak


5

Pembelian buku

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bagus

pelajaran umum

ALAMAT WP

Jl. Jenderal Katamso No.1 Purbalingga


......

Rp2.500.000,00,

NOP

pakaian seragam

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Rp3.000.000,00,

ALAMAT OP

formulir dan kertas

......

......
Kode Akun Pajak
4

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
Pemungut PPN Dalam Negeri
......
.....
.....

Kode Jenis Setoran


1

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp500.000
Terbilang : lima ratus ribu rupiah
.......
.......

Tanggal
Cap dan tanda tangan

sumber dana dari BOS

Pemungutan PPN
(10%x(Rp3.000.000 +
Rp2.000.000)

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

kepada tuan Bagus,

Tahun Pajak

Des

Nomor Ketetapan

Rp2.000.000,00

Wajib Pajak/Penyetor

Validasi faktur pajak dan


pengisian SSP

Purbalingga , Tanggal 07 November 2013

Cap dan tanda tangan

Melaporkan PPN yang

Nama Jelas :

Bendahara MAN Purbalingga


Nama Jelas :
Taufik Hidayat

dipungut dalam SPT Masa


PPN

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

72

93

Bendahara M

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

FAKTUR PAJAK

Pengisian formulir

T5-4

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

Pembelian buku

020.000-13.00000501

Pengusaha Kena Pajak


Nama

Bagus

Alamat

Jl. Jenderal Katamso No.1 Purbalingga

Rp2.500.000,00,

NPWP

06.456.321.2-529.000

pakaian seragam

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak

Rp3.000.000,00,

Nama

Bendahara MAN Purbalingga

formulir dan kertas

Alamat

Jl. Letjen S. Parman Purbalingga

NPWP

00.321.675.3-529.000

pelajaran umum

Rp2.000.000,00
kepada tuan Bagus,
sumber dana dari BOS

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

No.
Urut

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Pemungutan PPN

Pakaian seragam

3.000.000

Formulir dan kertas ujian

2.000.000

(10%x(Rp3.000.000 +
Rp2.000.000)

Validasi faktur pajak dan


pengisian SSP

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

hir Pajak 2014

5.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

Dikurangi Potongan Harga

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

5.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

500.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak


Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Jumlah

Purbalingga

Rp.
Nama

*) Coret yang tidak perlu

73
94

, 18 Oktober 2013

Bagus

3. Pengisian formulir untuk T6


Pembuatan SSP PPh Pasal 22
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

LEMBAR

(SSP)

Pengisian formulir

Untuk Arsip Wajib Pajak


5

T6

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Pembelian 4 printer

NAMA WP

CV Susanto

ALAMAT WP

Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga


......

NOP

Rp20.000.000

Pemungutan PPh Pasal 22

......

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
Pemungut PPh Pasal 22
.....
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Pemungutan PPN
(10%xRp20.000.000)

Membuat bukti

Tahun Pajak

Des

pemungutan PPh Pasal 22

Diisi Tahun terutangnya Pajak

berupa SSP

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp300.000
Terbilang : tiga ratus ribu rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal 23 Oktober 2013

kepada CV Susanto

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

3. P

Menyetorkan PPh Pasal 22

Cap dan tanda tangan

/ PPN yang dipotong


dengan SSP

Nama Jelas :

Bendahara MAN Purbalingga


Nama Jelas :
Taufik Hidayat

Melaporkan PPh Pasal 22

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

yang dipungut dalam SPT


Masa PPh Pasal 22

Melaporkan PPN yang


F.2.0.32.01

dipungut dalam SPT Masa


PPN

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:
-

Daftar Bukti
Pemungutan

74

SSP

Bendahara Mahir

95

Pembuatan SSP PPN


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Pengisian formulir

T6
Pembelian 4 printer

NPWP

CV Susanto

Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga


......

NOP

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

......

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
Pemungut PPN Dalam Negeri
.....
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Membuat bukti

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

pemungutan PPh Pasal 22

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

(10%xRp20.000.000)

berupa SSP

ALAMAT WP

NAMA WP

Pemungutan PPh Pasal 22

Pemungutan PPN

Untuk Arsip Wajib Pajak

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

kepada CV Susanto
Rp20.000.000

LEMBAR

(SSP)

Nomor Ketetapan

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp2.000.000
Terbilang : dua juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

dengan SSP

Nama Jelas :

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal 07 November 2013
Cap dan tanda tangan

yang dipungut dalam SPT


Masa PPh Pasal 22

F.2.0.32.01

dipungut dalam SPT Masa


PPN

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:
Daftar Bukti
Pemungutan
-

Pajak 2014

SSP

75
96

Bendahara MAN Purbalingga


Nama Jelas :
Taufik Hidayat

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan PPh Pasal 22

/ PPN yang dipotong

Melaporkan PPN yang

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Menyetorkan PPh Pasal 22

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

Pengisian formulir

020.000-13.00000700

T6

Pengusaha Kena Pajak


Nama

CV Susanto

Alamat

Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga

NPWP

01.222.355.5-529.000

Pembelian 4 printer
kepada CV Susanto
Rp20.000.000

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak


Nama

Bendahara MAN Purbalingga

Alamat

Jl. Letjen S. Parman Purbalingga

NPWP

02.321.675.3-529.000

No.
Urut

Pemungutan PPh Pasal 22

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Fak

Printer

Pemungutan PPN
(10%xRp20.000.000)

20.000.000

Membuat bukti
pemungutan PPh Pasal 22
berupa SSP

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal 22


/ PPN yang dipotong

20.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)


Dikurangi Potongan Harga

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

dengan SSP

20.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

Melaporkan PPh Pasal 22

2.000.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak

yang dipungut dalam SPT

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah


Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Jumlah

Masa PPh Pasal 22

Purbalingga

, 21 Oktober 2013

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

Rp.

Susanto

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:

*) Coret yang tidak perlu


-

Daftar Bukti
Pemungutan

SSP

76

Bendahara Mah

97

4. Pengisian formulir untuk T7


Pembuatan SSP PPh Pasal 22
Pengisian formulir

SURAT SETORAN PAJAK

T7

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Untuk Arsip Wajib Pajak

Pembelian komputer
0 1

5 6 2

kepada CV Wijaya

NPWP

Rp11.000.000,00

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

(sudah termasuk
PPN)

Pemungutan PPh Pasal 22


(1.5%x100/110x Rp

3 5 8

CV Wijaya

Jl. Jenderal Sudirman No. 99 Purbalingga


......

NOP

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

......

......
Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

Pemungutan PPN

4 1 1 1 2 2

9 0 0

Uraian Pembayaran : Pemungut PPh Pasal 22


.....
.....
.....

(10/110xRp11.000.000)

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 3

pemungutan PPh Pasal 22


berupa SSP

0 0 0

ALAMAT WP

5 2 9

NAMA WP

11.000.000)

Membuat bukti

LEMBAR

(SSP)

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp150.000
Terbilang : seratus lima puluh ribu rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

22 / PPN yang dipotong

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal 28 Oktober 2013
Cap dan tanda tangan

dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 22

Nama Jelas :

yang dipungut dalam SPT

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

F.2.0.32.01

Melengkapi SPT Masa


PPh Pasal 22 dengan
lampiran:
-

Daftar Bukti
Pemungutan

SSP

r Pajak 2014

77
98

Bendahara MAN Purbalingga


Nama Jelas :
Taufik Hidayat

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Masa PPh Pasal 22

Pembuatan SSP PPN


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

0 1

(SSP)

5 6 2

3 5 8

Untuk Arsip Wajib Pajak


5 2 9

Pengisian formulir

LEMBAR

T7

Pembelian komputer

0 0 0

kepada CV Wijaya

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Rp11.000.000,00

NAMA WP

CV Wijaya

ALAMAT WP

Jl. Jenderal Sudirman No. 99 Purbalingga


......

NOP

(sudah termasuk PPN)

Pemungutan PPh Pasal 22


(1.5%x100/110x Rp

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

......

11.000.000)

......
Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 2 1 1

9 0 0

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Uraian Pembayaran :
Pemungut PPN Dalam Negeri
Pemungutan PPN (10/110 x
.....
.....
Rp11.000.000)
.....

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Membuat bukti

2 0 1 3

pemungutan PPh Pasal 22

Diisi Tahun terutangnya Pajak

berupa SSP

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Pengecekan keabsahan

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp1.000.000
Terbilang : satu juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal

Wajib Pajak/Penyetor

faktur pajak dan pengisian


SSP

Menyetorkan PPh Pasal 22


/ PPN yang dipotong

Purbalingga , Tanggal 28 Oktober 2013

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

dengan SSP

Nama Jelas :

Nama Jelas :

Melaporkan PPh Pasal 22

Bendahara MAN Purbalingga


Taufik Hidayat

yang dipungut dalam SPT


Masa PPh Pasal 22

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

F.2.0.32.01

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:
-

Daftar Bukti
Pemungutan

SSP

78

99

Bendahara M

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

Pengisian formulir

T7
Pembelian komputer

Pembuatan SSP PPN


Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

FAKTUR PAJAK

020.000-13.00000800

kepada CV Wijaya

Pengusaha Kena Pajak

Rp11.000.000,00

Nama

CV Wijaya

Alamat

Jl. Jenderal Sudirman No. 99 Purbalingga

NPWP

01.562.358.3-529.000

Pemungutan PPh Pasal 22

(sudah termasuk PPN)

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak


Nama

Bendahara MAN Purbalingga

(1.5%x100/110x Rp

Alamat

Jl. Letjen S. Parman Purbalingga

11.000.000)

NPWP

02.321.675.3-529.000

Pemungutan PPN (10/110 x


Rp11.000.000)

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

No.
Urut

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Komputer (100/110 x Rp 11.000.000)

10.000.000

Membuat bukti
pemungutan PPh Pasal 22
berupa SSP

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal 22


/ PPN yang dipotong
dengan SSP

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

yang dipungut dalam SPT

Dasar Pengenaan Pajak

Melaporkan PPN yang

Dikurangi Potongan Harga

Melaporkan PPh Pasal 22

Masa PPh Pasal 22

10.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

10.000.000
1.000.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak


Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Tarif

DPP

PPn BM

dipungut dalam SPT Masa

.. %

Rp.

Rp.

PPN

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Melengkapi SPT Masa PPh

Jumlah

Pasal 22 dengan lampiran:


-

SSP

78

*) Coret yang tidak perlu

Bendahara Mahir Pajak 2014

100

Rp.
Budi Dermawan

Daftar Bukti
Pemungutan

Purbalingga

, 21 Oktober 2013

Pengisian SPT Masa PPh Pasal 22 untuk T5, T6, dan T7


KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemungutan

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

SPT Normal

gisian formulir

SPT Pembetulan Ke-

Pajak Penghasilan Pasal 22

Masa Pajak
/ 2 0 1
0

T5, T6 dan T7

Pembelian ATK, buku

BAGIAN A. IDENTITAS PEMUNGUT PAJAK/WAJIB PAJAK


1. NPWP

: 0

2. Nama

: B

3. Alamat

: J

0
A

- 5
N
P

pelajaran, printer,

komputer

BAGIAN B. OBJEK PAJAK


Uraian

KAP/KJS

Nilai Objek Pajak


(Rp)

PPh yang Dipungut


(Rp)

(2)

(3)

(4)

(1)
1. Badan Usaha Industri/Eksportir

411122/100

2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah

411122/403

Pemungutan PPh Pasal 22

3. Pembelian Barang Oleh Bendaharawan/Badan


32.600.000

411122/100

Tertentu Yang Ditunjuk

Pemungutan PPN

489.000

4. Nilai Impor Bank Devisa/Ditjen Bea dan Cukai*)


a. API

411122/100

b. Non API

411122/100

5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai)

Membuat bukti

411122/100

6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha

pemungutan PPh Pasal 22

Selain Pertamina
a. SPBU/Agen/Penyalur (Final)

berupa SSP

411122/401

b. Pihak lain (Tidak Final)


411122/100
7.

Validasi faktur pajak dan

JUMLAH
Terbilang

32.600.000

489.000

pengisian SSP

empat ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah

*) Coret yang tidak perlu

BAGIAN C. LAMPIRAN
1. X

Menyetorkan PPh Pasal 22

4.

Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
2
Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak:
lembar
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak:
lembar
(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).
Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

5.

Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

6.

Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).

7.

Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).

8.

Surat Kuasa Khusus.

2. X
3.

/ PPN yang dipotong


dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 22


yang dipungut dalam SPT
Masa PPh Pasal 22

Melaporkan PPN yang

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN


Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya
beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN
B

NPWP

Tanda Tangan & Cap

D
3

M
2

Diisi Oleh Petugas

KUASA WAJIB PAJAK


N
6

P
7

Tanggal

R
3

PPN

Melalui Pos

- 5

1 4 1 1
tanggal bulan

dipungut dalam SPT Masa

SPT Masa Diterima:


Langsung dari WP

0 1
tahun

Tanggal

Nama

2
tanggal bulan

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:

tahun

Tanda Tangan

Daftar Bukti
Pemungutan

F.1.1.32.02

Pe

SSP

Lampiran III.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

80

101

Bendahara M

Lampiran SPT Masa PPh Pasal 22 Masa Pajak Oktober 2013


KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK


PPh PASAL 22

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Pengisian formulir

T5, T6 dan T7

No.

NPWP

Surat Setoran Pajak

Nama

Masa Pajak
/ 2 0 1

Nilai Obyek Pajak


(Rp)

Tanggal

PPh yang
Dipungut (Rp)

06.325.456.3-529.000

Joko

04 Oktober 2013

2.600.000

39.000

Pembelian ATK, buku

01.222.355.5-529.000

CV. Susanto

23 Oktober 2013

20.000.000

300.000

01.562.358.3-529.000

CV. Wijaya

28 Oktober 2013

10.000.000

150.000

pelajaran, printer,

32.600.000

489.000

komputer

Pemungutan PPh Pasal 22

Pemungutan PPN

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Membuat bukti

18

pemungutan PPh Pasal 22

19

berupa SSP

Validasi faktur pajak dan


pengisian SSP

Menyetorkan PPh Pasal 22

20
21
22
23
24
25
26
27
28

/ PPN yang dipotong

29

dengan SSP

30

Melaporkan PPh Pasal 22


yang dipungut dalam SPT
Masa PPh Pasal 22

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
dst.

Melengkapi SPT Masa PPh


Pasal 22 dengan lampiran:
-

Daftar Bukti

JUMLAH

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN

Nama B

NPWP 0

D
3

M A

KUASA WAJIB PAJAK


P
7

R
3

- 5

Tanggal
N

tanggal bulan

tahun

Tanda Tangan & Cap

Pemungutan
-

SSP
D.1.1.32.04

Pajak 2014

81
102

Lampiran III.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

Pengisian SPT Masa PPN Bagi Pemungut PPN


SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
BAGI PEMUNGUT PPN
Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN
yang sesuai
Beri tanda X dalam

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

FORMULIR

1107 PUT
Pengisian formulir

NPWP

0 0 - 3 2 1 - 6 7 5 - 3 - 5 2 9 - 0 0 0

: Jl. Letjen S. Parman Purbalingga

Masa

1 0

No. Telp

: 0281-658900

Pembetulan Ke :

Usaha

: Sekolah Instansi Pemerintah

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
keterangan dan/atau dokumen
dokumen yang
yang ditetapkan,
ditetapkan, maka
makaSPT
SPTSaudara
Saudaradianggap
dianggaptidak
tidakdisampaikan.
disampaikan.

: Bendahara MAN Purbalingga

Alamat

Perhatian

Nama Pemungut

s.d.

T5, T6 dan T7

1 0 - 2 0 1 3

Pembelian ATK, buku

.. ()

pelajaran, printer,
komputer

A. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH


1 PPN yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp3.000.000

PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp0

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM


melalui KPPN

Rp3.000.000

Pemungutan PPh Pasal 22

Pemungutan PPN

2 PPN yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp610.000

PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Bendahara


Pengeluaran

Rp610.000

Membuat bukti
pemungutan PPh Pasal 22
berupa SSP

B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH


PPN yang dipungut

Rp

PPn BM yang dipungut

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut

Rp

Lampiran :
X

Validasi faktur pajak dan


pengisian SSP

Surat Kuasa Khusus

Menyetorkan PPh Pasal 22

SSP
1 PPN sebanyak

/ PPN yang dipotong

4 Lembar

dengan SSP

Rp3.610.000

2 PPn BM sebanyak . Lembar

Rp

Melaporkan PPh Pasal 22

..

Pernyataan
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya, saya menyatakan bahwa

yang dipungut dalam SPT


Masa PPh Pasal 22

Purbalingga, 2 Desember 2013

Kuasa

apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah


benar, lengkap, jelas dan tidak bersyarat

Pe

Melaporkan PPN yang

Bendaharawan/Pengurus

dipungut dalam SPT Masa

Tanda tangan

Nama Jelas

Taufik Hidayat

Pemungut

Jabatan

Bendahara

Kuasa

Cap Perusahaan

PPN

Melengkapi SPT Masa PPh

F.1.2.32.02

Pasal 22 dengan lampiran:


-

Daftar Bukti
Pemungutan

SSP

82

103

Bendahara Ma

00.321.675.3-529.000

Bendahara MAN Purbalingga

LAMPIRAN 1
1 0

s.d.
1 0

Pembetulan Ke- : (.)

Masa Pajak :

2 0 1 3

DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH

NAMA PEMUNGUT
:

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

FORMULIR

1107
PUT 1

2.000.000

28/10/2013

28/10/2013

Tanggal Bayar
Tagihan

28/10/2013

28/10/2013

PPN

A. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH PENERBIT SPM MELALUI KPPN

020.000-13.00000101

18/10/2013

04/10/2013

5.000.000

1.100.000

500.000

110.000

18/10/2013

04/10/2013

18/10/2013

04/10/2013

PPn BM

Tanggal Setor

1.000.000

PPn BM (Rupiah)

20.000.000

PPN (Rupiah)

10.000.000

DPP (Rupiah)

21/10/2013

Kode dan Nomor


Seri FP Yang
Diganti

21/10/2013

020.000-13.00000501

Tanggal

020.000-13.00000700

FAKTUR PAJAK

020.000-13.00000800

Kode dan Nomor Seri

01.222.355.5-529.000

NPWP Rekanan

01.562.358.3-529.000

Nama Rekanan

CV. Wijaya

CV. Susanto

No.

06.325.456.3-529.000

3.000.000

06.456.321.2-529.000

2
3
4
5
dst

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

Joko

B. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

Bagus

610.000

2
3
4
5
dst

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT


C. JUMLAH (A+B)
D.1.2.32.03

104

5. Pengisian formulir untuk T8


Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak

Pengisian formulir

T8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA JAMBI (1)

Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya
Karya, perencana
konstruksi Tuan Zaky,
nilai kontrak
Rp5.000.000.000

BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI

Pembayaran 22/7 2013

Nomor : 123/potput-final/2013
NPWP

Nama

P T

Alamat

No.
(1)
1.

1 -

L .

2 3
J

4 -

A Y A

7 -

8 -

1 -

P E M U D A

N O .

(3)

A M

Uraian

PPh yang Dipotong/


Dipungut (Rp)

(2)

(3)

(4)

(5)

Pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2) pelaksana
konstruksi
(3%xRp1.500.000.000)

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa

2%

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa

Pemungutan PPN

4%

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


15.000.000.000

3%

45.000.000

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi


4%

Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi


oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi
usaha

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

6%
45.000.000

JUMLAH
Terbilang : empat puluh lima juta rupiah

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP

Jambi, 22 Juli 20 13 (4)


Pemotong/Pemungut Pajak
NPWP

Nama

: B E N D .

W I
Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa
Konstruksi yang dipotong/dipungut di
atas bukan merupakan kredit pajak
dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
dianggap sah apabila diisi dengan
lengkap dan benar.
F.1.1.33.16

Pembayaran 5/7 2011

Tarif
(%)

oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha


5.

Jumlah Nilai Bruto


(Rp)

selain angka 1 dan angka 2 di atas


4.

perencana konstruksi
Rp50.000.000

yang tidak memiliki kualifikasi usaha


3.

K A R Y A

dengan kualifikasi usaha kecil


2.

Pelaksana konstruksi
Rp1.500.000.000

(2)

0 -

7 I

5 4

3 -

(5)

1 -

N S P E K T O R A T

A Y A H

P R O P .

A M B I

Tanda Tangan, Nama dan Cap

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

Syam Nugroho (6)


Lampiran I.8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

105

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak

Pengisian formulir

T8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA JAMBI (1)

Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya
Karya, perencana
konstruksi Tuan Zaky,
nilai kontrak
Rp5.000.000.000

BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI

Pembayaran 22/7 2013

Nomor : 122/potput-final/2013

Pelaksana konstruksi
Rp1.500.000.000

Pembayaran 5/7 2013


perencana konstruksi
Rp50.000.000

NPWP

Nama

9 -

Alamat

G R

5 7

3 -

2 -

No.
(1)
1.
2.

Pemungutan PPN

3.

4.

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4 (2)

5.

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

E L

A N A I

106

(3)

B L

M /

A M B I

Jumlah Nilai Bruto


(Rp)

Tarif
(%)

PPh yang Dipotong/


Dipungut (Rp)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


2%

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


yang tidak memiliki kualifikasi usaha

4%

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


selain angka 1 dan angka 2 di atas

3%

Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi


oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha

50.000.000

4%

2.000.000

Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi


oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi
usaha

6%
2.000.000

JUMLAH
Terbilang : dua juta rupiah

Jambi, 5 Juli 20 13 (4)


Pemotong/Pemungut Pajak
NPWP

Nama

: B E N D .
W I

Uraian

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

1 -

P U R A

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

dengan kualifikasi usaha kecil

A K Y

Pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2) pelaksana
konstruksi
(4%xRp.50.000.000)

9 -

(2)

Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa
Konstruksi yang dipotong/dipungut di
atas bukan merupakan kredit pajak
dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
dianggap sah apabila diisi dengan
lengkap dan benar.
F.1.1.33.16

0 -

7 I

5 4

3 -

N S P E K T

A Y A H

(5)

1 -

O R A T

P R O P .

A M B I

Tanda Tangan, Nama dan Cap

Syam Nugroho (6)


Lampiran I.8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

Pembuatan SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Juli 2013
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak


Pengisian formulir

NPWP

0 0

9 8 7

6 5 4

3 3 1

0 0 0

T8

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bendahara Inspektorat Wilayah Propinsi Jambi

ALAMAT WP

Jl. Veteran No. 2-4 Jambi


......

NOP

Pe

Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya
Karya, perencana

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

konstruksi Tuan Zaky,

ALAMAT OP

......

nilai kontrak

......

Rp5.000.000.000

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 8

4 0 9

Uraian Pembayaran :
PPh Final Jasa Konstruksi
.....
..... Pemotongan PPh Pasal 4
.....
ayat (2)

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

2 0 1 3

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp47.000.000
Terbilang : empat puluh tujuh juta rupiah
.......
.......

Tanggal

Pemungutan PPN

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Tahun Pajak

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal 31 Juli 2013

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP (Rp45.000.000

Nama Jelas :

Nama Jelas :

Syam Nugroho

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

+ Rp2.000.000)

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipungut dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

F.2.0.32.01

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

86

107

Bendahara Ma

Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Juli 2013

2011
Pengisian formulir

T8
Pembangunan

PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan


Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)

1. NPWP

: 0

2. Nama

: B

3. Alamat

: J

kontrak
Rp5.000.000.000

Pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2)

Pemungutan PPN

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan
pengisian SSP

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP

SPT Pembetulan KeMasa Pajak

/ 2

- 3

3
I

0
A

W I

M B

M B

Tarif
(%)

Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)

(4)

(5)

411128/409
411128/409

50.000.000

4%

2.000.000

411128/409
411128/409

1.500.000.000

3%

45.000.000

KAP/KJS

(1)

(2)

1. Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro


a. Bunga Deposito/Tabungan
1) Yang ditempatkan di Dalam Negeri
2) Yang ditempatkan di Luar Negeri
b. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia
c. Jasa Giro
2. Transaksi Penjualan Saham
a. Saham Pendiri
b. Bukan Saham Pendiri
3. Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara
4. Hadiah Undian
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
a. Penyewa sebagai Pemotong Pajak
b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh
6. Jasa Konstruksi
a. Perencana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
b. Pelaksana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
c. Pengawas Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Tanah/Bangunan
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri
11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. .....
b. ......
c. ......
JUMLAH

PPh yang Dipotong/

Nilai Obyek PajaK


(Rp)

Uraian

(3)

411128/404
411128/404
411128/404
411128/404
411128/407
411128/407
411128/401
411128/405
411128/403
411128/403

411128/409
411128/409
411128/402
411128/417
411128/418
411128/419

1.550.000.000

47.000.000

Terbilang : empat puluh tujuh juta rupiah

4(2)
yang dipotong dalam
SPT Masa PPh Pasal 4(2)

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT
Masa PPN

BAGIAN C. LAMPIRAN
1. X

Surat Setoran Pajak :

2. X

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).

3. X

Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) :

4.

Surat Kuasa Khusus.

lembar.

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
X

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama

NPWP

F.1.1.32.04

108

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

Tanda Tangan & Cap

87

lembar.

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

KUASA WAJIB PAJAK


R

I
4

W I

- 3

Tanggal

R
0

2 0 0 8
tanggal bulan

Melalui Pos
J

M B

0 1 3
tahun

Tanggal

Melaporkan PPh Pasal

r Pajak 2014

SPT Normal

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

Jaya Karya,

Tuan Zaky, nilai

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

gedung pelaksana PT

perencana konstruksi

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

Daftar Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)


KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

Masa Pajak

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN


PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Bukti Pemotongan/Pemungutan

/ 2

Daf

No.

NPWP

Nama

Nomor

Tanggal

Nilai Obyek
Pajak (Rp)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

09.573.882.9-331.000

Zaky

122/potput-final/2013

5 Juli 2013

50.000.000

2.000.000

01.234.567.8-331.000

PT. Jaya Karya

123/potput-final/2013

22 Juli 2013

1.500.000.000

45.000.000

PPh yang Dipotong


/Dipungut (Rp)

Pengisian formulir

T8
Pembangunan
gedung pelaksana PT

Jaya Karya,

perencana konstruksi

6
7

Tuan Zaky, nilai

8
9

kontrak

10

Rp5.000.000.000

12

13

Pemotongan PPh Pasal 4

14

ayat (2)

11

16

17

Pemungutan PPN

15

18
19
20

Membuat bukti

21

pemotongan PPh Pasal 4

22

(2)

23
24
25

Pengecekan keabsahan

26
27

faktur pajak dan

28

pengisian SSP

30

31

Menyetorkan PPh Pasal 4

29

32

(2)2 / PPN yang dipotong

33

dengan SSP

34

35
36

Melaporkan PPh Pasal

37

4(2)

38
39

yang dipotong dalam

40

SPT Masa PPh Pasal 4(2)

dst.
JUMLAH

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama B

NPWP 0

D.1.1.32.06

D
9

I
8

1.550.000.000

KUASA WAJIB PAJAK

W I

R
3

- 3

J
3

Tanggal
A

M B

47.000.000

tanggal bulan

tahun

Tanda Tangan & Cap

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT
Masa PPN

Lampiran I.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

88

109

Bendahara M

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK
Pengisian formulir

T8

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

020.000-13.00000650

Pengusaha Kena Pajak


Nama

PT. Jaya Karya

Alamat

Jl. Pemuda No. 35 Jambi

pelaksana PT Jaya

NPWP

01.234.567.8-331.000

Karya, perencana

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak

Pembangunan gedung

konstruksi Tuan
Zaky, nilai kontrak
Rp5.000.000.000

Nama

Bendahara Itwilprop Jambi

Alamat

Jl. Veteran No. 2-4 Jambi

NPWP

00.987.654.3-331.000

No.
Urut

Pemotongan PPh Pasal 4

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)
1.500.000.000

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak


Jasa Pelaksanaan Kontruksi Termin I

ayat (2)

Pemungutan PPN

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT

1.500.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

Dikurangi Potongan Harga

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

1.500.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

150.000.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak


Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Melaporkan PPN yang

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Masa PPh Pasal 4(2)

dipungut dalam SPT Masa

jak 2014

PPN

Jumlah

Jambi

Rp.
Nama

*) Coret yang tidak perlu

89

110

, 15 Juli 2013

Ray Mulyana

Lembar ke-1 :

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

Pengisian formulir

020.000-13.00000950

T8

Pengusaha Kena Pajak


Nama

Zaky

Alamat

Graha Telanai Pura Blok M No. 7 Jambi

NPWP

09.573.882.9-331.000

Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya
Karya, perencana

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak


Nama

Bendahara Itwilprop Jambi

Alamat

Jl. Veteran No. 2-4 Jambi

NPWP

00.987.654.3-331.000

No.
Urut
1

konstruksi Tuan Zaky,


nilai kontrak
Rp5.000.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Jasa Perencanaan Kontruksi

Pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2)

50.000.000

Kod

Pen

Nam

Ala

NP

Pem

Nam

Ala

NP

No
Ur

Pemungutan PPN

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal 4

50.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)


Dikurangi Potongan Harga

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

50.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

5.000.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak

Har

dengan SSP

Dik

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah


Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Jumlah

(2)2 / PPN yang dipotong

Dik

Das

PPN

Paj

Jambi

, 04 Juli 2013

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

Ju

Rp.
Nama

Zaky

*) C

*) Coret yang tidak perlu

90

Bendahara Mahi

111

Pembuatan SSP PPN


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pengisian formulir

T8
Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya

NPWP

0 1

2 3 4

5 6 7

Untuk Arsip Wajib Pajak


3 3 1

0 0 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

PT. Jaya Karya

ALAMAT WP

Jl. Pemuda No. 35 Jambi


......

nilai kontrak

NOP

Rp5.000.000.000

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Karya, perencana
konstruksi Tuan Zaky,

ALAMAT OP

......

......

Pemotongan PPh Pasal 4

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 2 1 1

9 0 0

ayat (2)

Pemungutan PPN

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal 4

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 3

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Uraian Pembayaran :
PPN Jasa Konstruksi oleh Pemungut PPN Dalam Negeri
.....
.....

Masa Pajak
Jun
Jul

Membuat bukti

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp150.000.000
Terbilang : seratus lima puluh juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

(2)2 / PPN yang dipotong

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Jambi , Tanggal 22 Juli 2013

Cap dan tanda tangan

dengan SSP

Cap dan tanda tangan

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT

Nama Jelas :

Masa PPh Pasal 4(2)

dipungut dalam SPT Masa


PPN

F.2.0.32.01

Bendahara Mahir Pajak 2014

112

Nama Jelas :

Syam Nugroho

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan PPN yang

92

LEMBAR

(SSP)

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

0 9

5 7 3

8 8 2

LEMBAR

(SSP)

Pengisian formulir

T8

Untuk Arsip Wajib Pajak


3 3 1

0 0 0

Pembangunan gedung

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

pelaksana PT Jaya

NAMA WP

Zaky

ALAMAT WP

Graha Telanai Pura Blok M No.7 Jambi


......

NOP

Karya, perencana
konstruksi Tuan Zaky,
nilai kontrak

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

Rp5.000.000.000

......

......
Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 2 1 1

9 0 0

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Uraian Pembayaran :
PPN Jasa Konstruksi oleh Pemungut PPN Dalam Negeri
.....
.....

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Pemungutan PPN

Tahun Pajak

Membuat bukti

Diisi Tahun terutangnya Pajak

pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Pengecekan keabsahan

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp5.000.000
Terbilang : lima juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

ayat (2)

2 0 1 3

Des

Nomor Ketetapan

Pemotongan PPh Pasal 4

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Jambi , Tanggal 5 Juli 2013

Cap dan tanda tangan

Cap dan tanda tangan

faktur pajak dan pengisian


SSP

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4(2)

Nama Jelas :

Nama Jelas :

Syam Nugroho

yang dipotong dalam SPT


Masa PPh Pasal 4(2)

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan PPN yang


dipungut dalam SPT Masa
PPN

F.2.0.32.01

92

Bendahara Mahi

113

Pengisian formulir

T8

SURAT PEMBERITAHUAN MASA


PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
BAGI PEMUNGUT PPN
Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN
yang sesuai
Beri tanda X dalam

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pembangunan gedung

FORMULIR

1107 PUT

: Bendahara Itwilprop Jambi

NPWP

0 0 - 9 8 7 - 6 5 4 - 3 - 3 3 1 - 0 0 0

Alamat

: Jl. Veteran No. 2-4 Jambi

Masa

0 7 s.d. 0 7 - 2 0 1 3

Karya, perencana

No. Telp

Pembetulan Ke :

Usaha

konstruksi Tuan Zaky,


nilai kontrak
Rp5.000.000.000

Pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2)

Pemungutan PPN

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
SSP

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 / PPN yang dipotong
dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

Melaporkan PPN yang

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
keterangan dan/atau dokumen
dokumen yang
yang ditetapkan,
ditetapkan, maka
maka SPT
SPTSaudara
Saudaradianggap
dianggaptidak
tidakdisampaikan.
disampaikan.

Nama Pemungut

pelaksana PT Jaya

Perhatian

13

Pengisian SPT Masa PPN Bagi Pemungut PPN Masa Pajak Juli 2013

.. ()

A. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH


1 PPN yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp155.000.000

PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp0

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM


melalui KPPN

Rp155.000.000

2 PPN yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Bendahara


Pengeluaran

Rp

B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH


PPN yang dipungut

Rp

PPn BM yang dipungut

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut

Rp

Lampiran :

Surat Kuasa Khusus


X

SSP
1 PPN sebanyak

2 Lembar

Rp155.000.000

2 PPn BM sebanyak . Lembar

Rp

..

dipungut dalam SPT Masa

r Pajak 2014

PPN

Pernyataan
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya, saya menyatakan bahwa

Jambi, 20 Agustus 2013

Kuasa

apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah


benar, lengkap, jelas dan tidak bersyarat

114

Nama Jelas

Syam Nugroho

Pemungut

Jabatan

Bendahara Itwilprop Jambi

Kuasa

Cap Perusahaan :

F.1.2.32.02

93

Tanda tangan

Bendaharawan/Pengurus

115

NPWP Rekanan

00.987.654.3-331.000

Bendahara Itwilprop Jambi

01.234.567.8-331.000

09.573.882.9-331.000
020.000-13.00000650

020.000-13.00000950

D.1.2.32.03

C. JUMLAH (A+B)

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

dst

B. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

dst

Zaky

PT. Jaya Karya

15/07/2013

05/07/2013

Tanggal

FAKTUR PAJAK
Kode dan Nomor Seri

0 7

s.d.
0 7

Kode dan Nomor


Seri FP Yang
Diganti

50.000.000

1.500.000.000

155.000.000

150.000.000

5.000.000

PPN (Rupiah)

2 0 1 3

DPP (Rupiah)

Pembetulan Ke- : (.)

Masa Pajak :

A. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH PENERBIT SPM MELALUI KPPN

Nama Rekanan

NPWP

No.

NAMA PEMUNGUT

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN 1

PPn BM (Rupiah)

22/07/2013

05/07/2013

Tanggal Bayar
Tagihan

DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH

22/07/2013

PPn BM

Tanggal Setor

05/07/2013

PPN

1107
PUT 1

FORMULIR

6. Pengisian formulir untuk T9


Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pengisian formulir

T9
Pembebasan tanah

NPWP

1 4

4 9 5

7 2 3

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak


7 2 1

0 0 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

atas nama Nasrun

NAMA WP

Nasrun

800m x Rp400.000 dan

ALAMAT WP

Hulu Sungai Tengah, Barabai


......

NOP

ibu Mega 1.200m x


Rp400.000

6 3

0 7

0 4 0

ALAMAT OP

4 5 1

0 0 1 0

ayat (2)

Hulu Sungai Tengah, Barabai

......

Pemotongan PPh Pasal 4

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 8

4 0 2

Uraian Pembayaran :
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
.....
.....

Nasrun (800m x Rp400.000


x 5%)

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

Pajak 2014

0 0 5

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 3

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp16.000.000
Terbilang : enam belas juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

Wajib Pajak/Penyetor
Purbalingga , Tanggal Maret 2013
Cap dan tanda tangan

Bendahara Dinas Perhubungan Kab. Hulu Sungai Tengah


Nama Jelas :
Wahyono

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

95
116

SURAT SETORAN PAJAK


KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

6. Pengisian formulir untuk T9


NPWP

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak

0 2 SSP6 PPh
1 4 Final
2 Pasal
8 4
7 2(2)1
:
Pembuatan
40 ayat

Pengisian formulir

T9

0 0 0

Pembebasan tanah

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Mega

atas nama Nasrun

ALAMAT WP

Hulu Sungai Tengah, Barabai


......

800m x Rp400.000 dan

NOP

6 3

0 7

0 4 0

0 0 5

4 5 1

0 0 5 4

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

ibu Mega 1.200m x


Rp400.000

Hulu Sungai Tengah, Barabai

......
Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 8

4 0 2

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Pemotongan PPh Pasal 4


Uraian Pembayaran :
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
ayat (2)
.....
..... Nasrun (800m x Rp400.000

Masa Pajak
Jun
Jul

x 5%)

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp24.000.000
Terbilang : dua puluh empat juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

2 0 1 3

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Wajib Pajak/Penyetor

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4(2)


yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

Purbalingga , Tanggal Maret 2013


Cap dan tanda tangan

Bendahara Dinas Perhubungan Kab. Hulu Sungai Tengah


Nama Jelas :
Wahyono

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01

Bendahara Mahir Pajak 2014

117

95

Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)

Pengisian formulir

T9
Pembebasan tanah
atas nama Nasrun

PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan


Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)

x Rp400.000

Pemotongan PPh Pasal 4


ayat (2)

Menyetorkan PPh Pasal 4


(2)2 dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal


4(2)
yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)

ajak 2014

SPT Normal

/ 2

SPT Pembetulan KeMasa Pajak

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK


1. NPWP

: 0

2. Nama

: B

3. Alamat

: H

- 7

0
G

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

800m x Rp400.000
dan ibu Mega 1.200m

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

Uraian

KAP/KJS

(1)

(2)

1. Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro


a. Bunga Deposito/Tabungan
1) Yang ditempatkan di Dalam Negeri
2) Yang ditempatkan di Luar Negeri
b. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia
c. Jasa Giro
2. Transaksi Penjualan Saham
a. Saham Pendiri
b. Bukan Saham Pendiri
3. Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara
4. Hadiah Undian
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
a. Penyewa sebagai Pemotong Pajak
b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh
6. Jasa Konstruksi
a. Perencana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
b. Pelaksana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
c. Pengawas Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Tanah/Bangunan
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri
11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. .....
b. ......
c. ......
JUMLAH

PPh yang Dipotong/

Nilai Obyek PajaK


(Rp)

Tarif
(%)

Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)

(4)

(5)

800.000.000

5%

40.000.000

(3)

411128/404
411128/404
411128/404
411128/404
411128/407
411128/407
411128/401
411128/405
411128/403
411128/403

411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/402
411128/417
411128/418
411128/419

800.000.000

40.000.000

Terbilang : empat puluh juta rupiah


BAGIAN C. LAMPIRAN
1.

2.

Surat Setoran Pajak :

lembar.

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).

3.

Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) :

4.

Surat Kuasa Khusus.

lembar.

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN


Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama

NPWP

Tanda Tangan & Cap

F.1.1.32.04

97
118

D
6

D
9

KUASA WAJIB PAJAK


N

- 7

Tanggal

B
0

1 9 0 4
tanggal bulan

Melalui Pos
K

0 1 3
tahun

Tanggal

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

7. Pengisian formulir untuk T11


Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA GORONTALO

Pengisian formulir

Nomor :
NPWP

Nama

Alamat

No.

4 2

Pembayaran jasa

0002/23XYZ02/2013
3

(2)

Jenis Penghasilan

Jumlah Penghasilan
Bruto (Rp)

Tarif Lebih Tinggi


100% (Tdk berNPWP)

(2)

(3)

(4)

(1)

T7.

T11

BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23

katering Rp3.500.000

(3)

PPh yang Dipotong


(Rp)

(5)

(6)

1.

Dividen *)

15%

2.

Bunga **)

15%

3.

Royalti

15%

4.

Hadiah dan penghargaan

15%

5.

Sewa dan Penghasilan lain

Tarif
(%)

kepada CV Sedap

Pemotongan PPh Pasal 23


(2% x Rp3.500.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 23

sehubungan dengan
penggunaan harta ***)
6.

2%

Jasa Teknik, Jasa Manajemen,


Jasa Konsultansi dan Jasa Lain

Menyetorkan PPh Pasal 23

sesuai PMK-244/PMK.03/2008:
a. Jasa Teknik

2%

b. Jasa Manajemen

2%

c. Jasa Konsultan

2%

dengan SSP

d. Jasa lain :
3.500.000

1) Jasa Katering

2%

2)

2%

3)

2%

4)

2%

5)

2%

Melaporkan PPh Pasal 23

70.000

yang dipotong dalam SPT


Masa PPh Pasal 23/26

2%

6)
****)
JUMLAH
Terbilang : tujuh puluh ribu rupiah

70.000

3.500.000

Perhatian :
1.

Gorontalo, 25 Februari 2013 (4)

Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23


yang dipotong di atas merupakan

Pemotong Pajak

angsuran atas Pajak Penghasilan yang

(5)

terutang untuk tahun pajak yang


bersangkutan. Simpanlah bukti

NPWP

Nama

: B

0 -

5 -

6 9

0 -

2 -

pemotongan ini baik-baik untuk


diperhitungkan sebagai kredit pajak
2.

M D

G O R

O N

Bukti Pemotongan ini dianggap sah


apabila diisi dengan lengkap dan
benar.

Tanda Tangan, Nama dan Cap

*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi dalam negeri.


**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota WP Orang Pribadi.
***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

Bagus

(6)

****) Apabila kurang harap diisi sendiri.

F.1.1.33.06

Lampiran IV.3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

98

119

Bendahara

Pembuatan SSP PPh Pasal 23


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pengisian formulir

T11
Pembayaran jasa
katering

NPWP

0 0

8 7 5

4 6 9

0 0 0

Bendahara Pemda Gorontalo

ALAMAT WP

Banyudono Gorontalo
......

NOP

CV Sedap

ALAMAT OP

......

......

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

Pemotongan PPh Pasal

4 1 1 1 2 4

1 0 0

Uraian Pembayaran :
Setoran Masa PPh Pasal 23
.....
.....
.....

23 (2% x Rp3.500.000)

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

2 0 1 3

Membuat bukti

23

8 2 2

NAMA WP

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

pemotongan PPh Pasal

Untuk Arsip Wajib Pajak

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Rp3.500.000 kepada

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Menyetorkan PPh Pasal


23 dengan SSP

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp70.000
Terbilang : tujuh puluh ribu rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Tanggal
Cap dan tanda tangan

Wajib Pajak/Penyetor
Gorontalo , Tanggal 7 Maret 2013
Cap dan tanda tangan

Melaporkan PPh Pasal


23
yang dipotong dalam

Nama Jelas :

SPT Masa PPh Pasal

r Pajak 2014

LEMBAR

(SSP)

F.2.0.32.01

120

Bendahara Pemda Gorontalo


Nama Jelas :
Bagus

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

23/26

99

Pengisian SPT Masa PPh Pasal 23


SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

SPT Normal
SPT Pembetulan Ke-

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan


Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26

Masa Pajak
/ 2

Pe

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK


0

1. NPWP

2. Nama

: B

3. Alamat

: B

2
T

0
O

Pengisian formulir

T11

BAGIAN B. OBJEK PAJAK


1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong
Uraian

KAP/KJS

Jumlah Penghasilan Bruto (Rp)

PPh yang Dipotong (Rp)

(1)

(3)

(4)

1. Dividen *)

(2)
411124/101

2. Bunga **)

411124/102

3. Royalti

411124/103

4. Hadiah dan penghargaan

411124/100

5. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***)

411124/100

katering Rp3.500.000
kepada CV Sedap

6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai
dengan PMK-244/PMK.03/2008 :

Pemotongan PPh Pasal 23

a. Jasa Teknik
b. Jasa Manajemen

411124/104

c. Jasa Konsultan
d. Jasa lain :****)

411124/104

(2% x Rp3.500.000)

411124/104

1) Jasa Catering

3.500.000

70.000

2) ...

Membuat bukti

3) ...
7. .......
JUMLAH
Terbilang

Pembayaran jasa

3.500.000

70.000

pemotongan PPh Pasal 23

tujuh puluh ribu rupiah

2. PPh Pasal 26 yang telah Dipotong


Uraian

(1)

KAP/KJS

Jumlah Penghasilan
Bruto
(Rp)

Perkiraan
Penghasilan
Neto (%)

PPh yang Dipotong (Rp)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Dividen

411127/101

2. Bunga

411127/102

3. Royalti
4. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan penggunaan harta

411127/103

5. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan


6. Hadiah dan penghargaan

411127/104

7. Pensiun dan pembayaran berkala


8. Premi swap dan transaksi lindung nilai

411127/100

9. Keuntungan karena pembebasan utang


10. Penjualan harta di Indonesia

411127/100

11. Premi asuransi/reasuransi


12. Penghasilan dari pengalihan saham

411127/100

13. Penghasilan Kena Pajak BUT setelah pajak


JUMLAH

411127/105

Terbilang

Menyetorkan PPh Pasal 23


dengan SSP

411127/100

Melaporkan PPh Pasal 23

411127/100

yang dipotong dalam SPT

411127/102

Masa PPh Pasal 23/26

411127/100
411127/100

.....

*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri.

***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP.

****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.

BAGIAN C. LAMPIRAN
1. X

Surat Setoran Pajak :

lembar.

4.

2. X

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26.

3. X

Bukti Pemotongan PPh Pasal 23


dan/atau Pasal 26 :

Surat Kuasa Khusus.

5.

Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih


berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif

lembar.

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN


Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN
B

NPWP

Tanda Tangan & Cap

F.1.1.32.03

KUASA WAJIB PAJAK


A

P
9

E
0

- 8

Tanggal

G
2

Melalui Pos

1 5 0 3
tanggal bulan

0 1 3
tahun

Tanggal

Nama

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

Lampiran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

100

121

Bendahara Ma

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

Pengisian formulir

Pembayaran jasa

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN


PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

T11
No.

NPWP

Nama

katering Rp3.500.000

(1)

(2)

(3)

kepada CV Sedap

A. PPH PASAL 23

02.425.743.2.-822.000

Bukti Pemotongan

CV Sedap

Masa Pajak
/ 2 0 1

Nomor

Tanggal

Nilai Obyek Pajak


(Rp)

PPh yang
Dipotong (Rp)

(4)

(5)

(6)

(7)

0001/23XYZ02/2013

25/02/2013

3.500.000

70.000

3.500.000

70.000

2
3

Pemotongan PPh Pasal 23


(2% x Rp3.500.000)

4
5
6
7

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 23

9
10
11
12

13
14

Menyetorkan PPh Pasal 23


dengan SSP

15
16
17
18

19

Melaporkan PPh Pasal 23

20
dst.
JUMLAH

yang dipotong dalam SPT


Masa PPh Pasal 23/26

ir Pajak 2014

B. PPH PASAL 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst.
JUMLAH

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama B

E N D

NPWP 0

D.1.1.32.05

101
122

KUASA WAJIB PAJAK

Tanggal

P E M D A

G O R O N T A L

6 9

- 8

O
0

tanggal bulan

tahun

Tanda Tangan & Cap

Lampiran IV.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

8. Pengisian formulir untuk T12


Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LEMBAR

(SSP)

Untuk Arsip Wajib Pajak

Pengisian formulir

T12
Dinas Pendidikan

NPWP

0 2

4 2 5

3 4 7

5 2 7

0 0 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

PT. Garmindo

ALAMAT WP

Jl. Sakti Raya No. 101 Boyolali


......

NOP

......
Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 2

1 0 0

Mar

Apr

Mei

Uraian Pembayaran :
Pemungut PPh Pasal 22
.....
.....
.....

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

PT Garmindo,

Cap dan tanda tangan

Rp10.000.000

2 0 1 3

atas jasa maklon (2% x


Rp60.000.000)

Pemungutan PPh Pasal 22

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp150.000
Terbilang : seratus lima puluh ribu rupiah
.......
.......

Tanggal

bahan tambahan

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Rp60.000.000, biaya

Pemotongan PPh Pasal 23

Biaya pengerjaan

Tahun Pajak

Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

baju seragam dengan

dinas pendidikan.

......

Kode Akun Pajak

Feb

Boyolali membuat

spesifikasi ditentukan

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Jan

Pe

kontrak pembuatan

NAMA WP

ALAMAT OP

8. P

Wajib Pajak/Penyetor
Boyolali , Tanggal 22 Oktober 2013

atas biaya bahan tambahan


(1.5% x Rp10.000.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 23

Cap dan tanda tangan

Pengecekan keabsahan

Nama Jelas :

Bendahara Dinas Pendidikan Kab Boyolali


Nama Jelas :
Handayani

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal


22/23/PPN

F.2.0.32.01

yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh Pasal
22/23/PPN

102

123

Bendahara M

Pengisian SPT Masa PPh Pasal 22


Pengisian formulir

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

T12

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemungutan

Boyolali membuat
kontrak pembuatan
baju seragam dengan
PT Garmindo,

Pajak Penghasilan Pasal 22

1. NPWP

: 0

2. Nama

: B

8
D

3. Alamat

: M

7
S

Biaya pengerjaan
Rp60.000.000, biaya

Rp60.000.000)

Pemungutan PPh Pasal


22 atas biaya bahan

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal

(2)

(3)

(4)

10.000.000

150.000

10.000.000

150.000

411122/403
411122/100

Tertentu Yang Ditunjuk


4. Nilai Impor Bank Devisa/Ditjen Bea dan Cukai*)
a. API

411122/100

b. Non API

411122/100

5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai)

411122/100

6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha


Selain Pertamina
a. SPBU/Agen/Penyalur (Final)

411122/401

b. Pihak lain (Tidak Final)


411122/100
7.
JUMLAH
Terbilang

seratus lima puluh ribu rupiah

*) Coret yang tidak perlu

BAGIAN C. LAMPIRAN
1. X

23

3. Pembelian Barang Oleh Bendaharawan/Badan

2. X

pemotongan PPh Pasal

PPh yang Dipungut


(Rp)

2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah

Rp10.000.000)

Nilai Objek Pajak


(Rp)

411122/100

tambahan (1.5% x

Membuat bukti

Masa Pajak
/ 2 0 1

KAP/KJS

(1)

Pemotongan PPh Pasal


23 atas jasa maklon (2% x

- 5

1. Badan Usaha Industri/Eksportir

bahan tambahan
Rp10.000.000

BAGIAN B. OBJEK PAJAK


Uraian

pendidikan.

BAGIAN A. IDENTITAS PEMUNGUT PAJAK/WAJIB PAJAK

spesifikasi
ditentukan dinas

SPT Normal
SPT Pembetulan Ke-

4.

Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
1
Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak:
lembar
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak:
lembar
(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).
Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

5.

Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

6.

Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).

7.

Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).

8.

Surat Kuasa Khusus.

3.

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN


Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya
beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
X

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN

Nama

NPWP

Tanda Tangan & Cap

22/23/PPN

D
8

D
7

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

KUASA WAJIB PAJAK


N

Tanggal

- 5

1 4 1 1
tanggal bulan

Melalui Pos
B
7
2

0 1
tahun

Tanggal

Dinas Pendidikan

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

yang dipotong/dipungut

ak 2014

dalam SPT Masa PPh


Pasal 22/23/PPN
F.1.1.32.02

103

124

Lampiran III.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK


PPh PASAL 22

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

No.

NPWP

02.425.347.2-527.000

Surat Setoran Pajak

Nama

Masa Pajak
/ 2 0 1

Nilai Obyek Pajak


(Rp)

Tanggal

PT. Garmindo

22 Oktober 2013

PPh yang
Dipungut (Rp)

10.000.000

150.000

Pengisian formulir

T12
Dinas Pendidikan
Boyolali membuat

kontrak pembuatan

baju seragam dengan

PT Garmindo,

spesifikasi

6
7

ditentukan dinas

8
9

pendidikan.

10

Biaya pengerjaan

11

Rp60.000.000, biaya

12
13

bahan tambahan

14

Rp10.000.000

16

17

Pemotongan PPh Pasal

15

18

23 atas jasa maklon (2% x

19

Rp60.000.000)

20

21
22

Pemungutan PPh Pasal

23
24

22 atas biaya bahan

25

tambahan (1.5% x

26

Rp10.000.000)

27

28
29

Membuat bukti

30

pemotongan PPh Pasal

31
32

23

34

35

Pengecekan keabsahan

33

36

faktur pajak

38

39

Menyetorkan PPh Pasal

37

40

22/23/PPN dengan SSP

dst.
JUMLAH

10.000.000

150.000

Melaporkan PPh Pasal


X

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN

Nama B

NPWP 0

D
8

D
7

KUASA WAJIB PAJAK

A S

- 5

Tanggal
B

tanggal bulan
0

tahun

Tanda Tangan & Cap

22/23/PPN
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 22/23/PPN

D.1.1.32.04

Lampiran III.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

104

125

Bendahara

Pembuatan bukti pemotongan PPh Pasal 23


Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak

Pengisian formulir

T12

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BOYOLALI

Dinas Pendidikan
Boyolali membuat

BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23

kontrak pembuatan

Nomor :

0001/23XYZ10/2013

(2)

baju seragam dengan


PT Garmindo,
spesifikasi ditentukan

NPWP

Nama

0
T

4 2
A

Alamat

dinas pendidikan.

Biaya pengerjaan
Rp60.000.000, biaya
bahan tambahan
Rp10.000.000

Pemotongan PPh Pasal 23

4
N

No.

Jenis Penghasilan

Jumlah Penghasilan
Bruto (Rp)

Tarif Lebih Tinggi


100% (Tdk berNPWP)

(1)

(2)

(3)

(4)

(3)

Tarif
(%)

PPh yang Dipotong


(Rp)

(5)

(6)

1.

Dividen *)

15%

2.

Bunga **)

15%

3.

Royalti

15%

4.

Hadiah dan penghargaan

15%

5.

Sewa dan Penghasilan lain

sehubungan dengan

atas jasa maklon (2% x

penggunaan harta ***)


6.

Rp60.000.000)

2%

Jasa Teknik, Jasa Manajemen,


Jasa Konsultansi dan Jasa Lain
sesuai PMK-244/PMK.03/2008:

Pemungutan PPh Pasal 22


atas biaya bahan

a. Jasa Teknik

2%

b. Jasa Manajemen

2%

c. Jasa Konsultan

2%

d. Jasa lain :

tambahan

60.000.000

1) Jasa Maklon

2%

2)

2%

Membuat bukti

3)

2%

pemotongan PPh Pasal 23

4)

2%

5)

2%

faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

1.200.000

2%

6)

Pengecekan keabsahan

****)
JUMLAH
Terbilang : satu juta dua ratus ribu rupiah

1.200.000

60.000.000

Perhatian :
1.

Boyolali, 22 Oktober 2013

Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23

(4)

yang dipotong di atas merupakan

Pemotong Pajak

angsuran atas Pajak Penghasilan yang

(5)

terutang untuk tahun pajak yang

Melaporkan PPh Pasal

bersangkutan. Simpanlah bukti

yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh

NPWP :

0 -

5 -

6 4

0 -

7 -

diperhitungkan sebagai kredit pajak


2.

Nama

: B

Bukti Pemotongan ini dianggap sah


apabila diisi dengan lengkap dan

Tanda Tangan, Nama dan Cap

benar.

Pasal 22/23/PPN
*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi dalam negeri.
**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota WP Orang Pribadi.
***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

Handayani

(6)

****) Apabila kurang harap diisi sendiri.

Lampiran IV.3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

F.1.1.33.06

105
126

pemotongan ini baik-baik untuk

22/23/PPN

ir Pajak 2014

Pembuatan SSP PPh Pasal 23


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

0 0

(SSP)

8 7 5

9 6 4

LEMBAR

Untuk Arsip Wajib Pajak


5 2 7

0 0 0

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

Bendahara Dinas Pendidikan Kab. Boyolali

ALAMAT WP

Mojosongo, Boyolali
......

NOP

......
Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 4

1 0 0

Mar

Apr

Mei

Uraian Pembayaran :
Setoran Masa PPh Pasal 23
.....
.....
.....

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Dinas Pendidikan
Boyolali membuat

baju seragam dengan


PT Garmindo,

dinas pendidikan.

......

Kode Akun Pajak

Feb

Pem

spesifikasi ditentukan

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Jan

T12

kontrak pembuatan

NAMA WP

ALAMAT OP

Pengisian formulir

Cap dan tanda tangan

bahan tambahan
Rp10.000.000

Pemotongan PPh Pasal 23

2 0 1 3

atas jasa maklon (2% x

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Rp60.000.000)

Pemungutan PPh Pasal 22

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp1.200.000
Terbilang : satu juta dua ratus ribu rupiah
.......
.......

Tanggal

Rp60.000.000, biaya

Tahun Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Biaya pengerjaan

Wajib Pajak/Penyetor
Boyolali , Tanggal 22 Oktober 2013
Cap dan tanda tangan

atas biaya bahan tambahan

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 23

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Nama Jelas :

Bendahara Dinas Pendidikan Kab. Boyolali


Nama Jelas :
Handayani

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal


22/23/PPN
yang dipotong/dipungut

F.2.0.32.01

dalam SPT Masa PPh Pasal


22/23/PPN

106

127

Bendahara M

Pengisian SPT Masa PPh Pasal 23


Pengisian formulir

Dinas Pendidikan
Boyolali membuat
kontrak pembuatan
baju seragam
dengan PT

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

T12
1. NPWP

2. Nama

: B

3. Alamat

: M

0
J

7
S

S
B

7
A

0
K

Masa Pajak
/ 2

Uraian

KAP/KJS

Jumlah Penghasilan Bruto (Rp)

PPh yang Dipotong (Rp)

(1)

(3)

(4)

60.000.000

1.200.000

60.000.000

1.200.000

1. Dividen *)
2. Bunga **)

411124/102

ditentukan dinas

3. Royalti

411124/103

4. Hadiah dan penghargaan

411124/100

5. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***)

411124/100

6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai
dengan PMK-244/PMK.03/2008 :

Rp60.000.000, biaya
bahan tambahan
Rp10.000.000

a. Jasa Teknik
b. Jasa Manajemen

411124/104

c. Jasa Konsultan
d. Jasa lain :****)

411124/104

411124/104

1) Jasa Catering
2) ...

23 atas jasa maklon (2%


x Rp60.000.000)

3) ...
7. .......
JUMLAH
Terbilang

satu juta dua ratus ribu rupiah

2. PPh Pasal 26 yang telah Dipotong

Pemungutan PPh Pasal


22 atas biaya bahan
tambahan

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal
23

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Uraian

KAP/KJS

Jumlah Penghasilan
Bruto
(Rp)

Perkiraan
Penghasilan
Neto (%)

PPh yang Dipotong (Rp)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Dividen

411127/101

2. Bunga

411127/102

3. Royalti
4. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan penggunaan harta

411127/103

5. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan


6. Hadiah dan penghargaan

411127/104

7. Pensiun dan pembayaran berkala


8. Premi swap dan transaksi lindung nilai

411127/100

9. Keuntungan karena pembebasan utang


10. Penjualan harta di Indonesia

411127/100

11. Premi asuransi/reasuransi


12. Penghasilan dari pengalihan saham

411127/100

13. Penghasilan Kena Pajak BUT setelah pajak


JUMLAH

411127/105

Terbilang

411127/100
411127/100
411127/102
411127/100
411127/100

.....

*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri.

***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP.

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal


22/23/PPN
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 22/23/PPN

1. X

Surat Setoran Pajak :

4.

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26.


Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
dan/atau Pasal 26 :

Surat Kuasa Khusus.

5.

Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih


berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif

lembar.

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN


Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
X

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama

NPWP

F.1.1.32.03

128

lembar.

2. X
3. X

Tanda Tangan & Cap

107

****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.

BAGIAN C. LAMPIRAN

D
8

D
7

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

KUASA WAJIB PAJAK


I

- 5

Tanggal

K
7

1 5 1 1
tanggal bulan

Melalui Pos
B

0
0 1 3
tahun

Tanggal

Pemotongan PPh Pasal

Pajak 2014

BAGIAN B. OBJEK PAJAK


1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong

spesifikasi

SPT Pembetulan Ke-

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan


Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26

(2)
411124/101

Biaya pengerjaan

SPT Normal

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

Garmindo,

pendidikan.

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

Lampiran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

Pengisian formulir

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN


PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

No.

NPWP

Nama

(1)

(2)

(3)

Bukti Pemotongan

Masa Pajak
/ 2 0 1

Nomor

Tanggal

Nilai Obyek Pajak


(Rp)

PPh yang
Dipotong (Rp)

(4)

(5)

(6)

(7)

02.425.347.2.-527.000

PT Garmindo

0001/23XYZ10/2013

22/10/2013

60.000.000

1.200.000

Dinas Pendidikan
Boyolali membuat
kontrak pembuatan

A. PPH PASAL 23
1

T12

baju seragam

dengan PT

Garmindo,

spesifikasi

ditentukan dinas

6
7

pendidikan.

Biaya pengerjaan

9
10

Rp60.000.000, biaya

11

bahan tambahan

12

Rp10.000.000

13

14
15

Pemotongan PPh Pasal

16
17

23 atas jasa maklon (2%

18

x Rp60.000.000)

20

dst.

Pemungutan PPh Pasal

19

JUMLAH

60.000.000

1.200.000

B. PPH PASAL 26

22 atas biaya bahan


tambahan

2
3

Membuat bukti

pemotongan PPh Pasal

5
6

23

Pengecekan keabsahan

10

faktur pajak

12

13

Menyetorkan PPh Pasal

11

14

22/23/PPN dengan SSP

15
dst.
JUMLAH

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama B

E N D

NPWP 0

Melaporkan PPh Pasal

KUASA WAJIB PAJAK

D I

N A S

P E N D

6 4

- 5

Tanggal
B

K A B
7

tanggal bulan

tahun

Tanda Tangan & Cap

22/23/PPN
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 22/23/PPN

D.1.1.32.05

Lampiran IV.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

108

129

Bendahara

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

Pengisian formulir

T12

FAKTUR PAJAK

Dinas Pendidikan
Boyolali membuat
kontrak pembuatan

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

020.000-13.00000875

Pengusaha Kena Pajak


Nama

PT. Garmindo

Alamat

Jl. Sakti Raya No. 101 Boyolali

dengan PT

NPWP

02.425.347.2-527.000

Garmindo,

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak

spesifikasi

Nama

Bendahara Dinas Pendidikan Boyolali

ditentukan dinas

Alamat

Mojosongo Boyolali

NPWP

00.875.964.0-527.000

baju seragam

pendidikan.

Biaya pengerjaan
Rp60.000.000, biaya
bahan tambahan

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

No.
Urut
1

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)
70.000.000

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak


Jasa Maklon

Rp10.000.000

Pemotongan PPh Pasal


23 atas jasa maklon (2%
x Rp60.000.000)

Pemungutan PPh Pasal


22 atas biaya bahan
tambahan

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal
23

70.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

Dikurangi Potongan Harga

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

70.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

7.000.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak


Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Menyetorkan PPh Pasal

Tarif

DPP

PPn BM

22/23/PPN dengan SSP

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Melaporkan PPh Pasal


22/23/PPN

Jumlah

Nama

dalam SPT Masa PPh

Pajak 2014

109

130

, 18 Oktober 2013

Rp.

yang dipotong/dipungut

Pasal 22/23/PPN

Boyolali

*) Coret yang tidak perlu

Budiman

Pengisian SSP PPN


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

LEMBAR

(SSP)
5

Dinas Pendidikan

Boyolali membuat

NAMA WP

PT. Garmindo

ALAMAT WP

Jl. Sakti Raya No. 101 Boyolali


......

NOP

kontrak pembuatan

Garmindo,

......

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
PPN yang Dipungut oleh Pemungut PPN Dalam Negeri
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

baju seragam
dengan PT

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

T12

Untuk Arsip Wajib Pajak

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

ALAMAT OP

Pengisian formulir

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Cap dan tanda tangan

pendidikan.

Biaya pengerjaan
Rp60.000.000, biaya
bahan tambahan
Rp10.000.000

Pemotongan PPh Pasal

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp7.000.000
Terbilang : tujuh juta rupiah
.......
.......

Tanggal

ditentukan dinas

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

spesifikasi

Wajib Pajak/Penyetor
Boyolali , Tanggal 22 Oktober 2013
Cap dan tanda tangan

23 atas jasa maklon (2%


x Rp60.000.000)

Pemungutan PPh Pasal


22 atas biaya bahan
tambahan

Nama Jelas :

Bendahara Dinas Pendidikan Kab. Boyolali


Nama Jelas :
Handayani

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal
23

Pengecekan keabsahan
F.2.0.32.01

faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal


22/23/PPN
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 22/23/PPN

110

131

Bendahara Ma

Pengisian SPT Masa PPN


SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
BAGI PEMUNGUT PPN

Pengisian formulir

T12
Dinas Pendidikan

Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN


yang sesuai
Beri tanda X dalam

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

FORMULIR

1107 PUT

Boyolali membuat

Nama Pemungut

: Bendahara Dinas Pendidikan Boyolali

NPWP

0 0 - 8 7 3 - 9 6 4 - 3 - 5 2 7 - 0 0 0

baju seragam

Alamat

: Mojosongo, Boyolali

Masa

1 0

dengan PT

No. Telp

: 0276-3294809

Pembetulan Ke :

Garmindo,

Usaha

kontrak pembuatan

s.d.

1 0 - 2 0 1 3

.. ()

ditentukan dinas
pendidikan.

Biaya pengerjaan
Rp60.000.000, biaya
bahan tambahan
Rp10.000.000

Pemotongan PPh Pasal


23 atas jasa maklon (2%
x Rp60.000.000)

Pemungutan PPh Pasal


22 atas biaya bahan
tambahan

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal
23

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


22/23/PPN dengan SSP

Perhatian

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
keterangan dan/atau dokumen
dokumen yang
yang ditetapkan,
ditetapkan, maka
makaSPT
SPTSaudara
Saudaradianggap
dianggaptidak
tidakdisampaikan.
disampaikan.

spesifikasi

132

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM


melalui KPPN

Rp7.000.000

Rp

PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Bendahara


Pengeluaran

Rp

B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH


PPN yang dipungut

Rp

PPn BM yang dipungut

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut

Rp

Lampiran :

Surat Kuasa Khusus


X

SSP
1 PPN sebanyak

1 Lembar

Rp7.000.000

2 PPn BM sebanyak . Lembar

Rp

..

Boyolali, 2 Desember 2013

Kuasa

Bendaharawan/Pengurus

benar, lengkap, jelas dan tidak bersyarat

Tanda tangan

Nama Jelas

Handayani

Pemungut

Jabatan

Bendahara Dinas Pendidikan Kab Boyolali

Kuasa

Cap Perusahaan

F.1.2.32.02

Pasal 22/23/PPN

111

Rp0

2 PPN yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

dalam SPT Masa PPh

ir Pajak 2014

Rp7.000.000

PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah

yang dipotong/dipungut

1 PPN yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Pernyataan
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya, saya menyatakan bahwa

Melaporkan PPh Pasal


22/23/PPN

A. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH

133

NPWP Rekanan

00.875.964.0-527.000

PT. Garmindo

02.425.347.2-527.000

020.000-13.00000875

D.1.2.32.03

C. JUMLAH (A+B)

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

dst

B. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

dst

18/10/2013

Tanggal

FAKTUR PAJAK
Kode dan Nomor Seri

Bendahara Dinas Pendidikan Boyolali

1 0

s.d.
1 0

Kode dan Nomor


Seri FP Yang
Diganti

7.000.000

7.000.000

PPN (Rupiah)

2 0 1 3

70.000.000

DPP (Rupiah)

Pembetulan Ke- : (.)

Masa Pajak :

A. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH PENERBIT SPM MELALUI KPPN

Nama Rekanan

NPWP

No.

NAMA PEMUNGUT

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN 1

PPn BM (Rupiah)

22/10/2013

Tanggal Bayar
Tagihan

DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH

PPn BM

Tanggal Setor

22/10/2013

PPN

1107
PUT 1

FORMULIR

9. Pengisian formulir untuk T13


Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Pengisian formulir

Lembar ke-1 untuk : yang menyewakan


Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : penyewa

T13
Bendaharan dinas

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA MANADO

tata ruang Manado


menyewa rukan

BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN

Rp50.000.000 dan
service charge
Rp12.000.000

Nomor : 023/07/2013

kepada PT Maju
Hidayat.

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (10% x
Rp62.000.000)

NPWP

0 2

Nama

P T

M A J U

0 0 3

4 5 7

Alamat

J L

G N

Lokasi Tanah dan

J L

J A K S A

K E R

8 2 1

0 0 0

D A Y A T

N C

N O .

N O .

M A N A D O

4 6

'(3)

M A N A D O
(4)

atau Bangunan

Membuat bukti

Jumlah Bruto Nilai Sewa


(Rp)

pemotongan PPh Pasal 4

(1)
62.000.000

(2)

(2)

Tarif
(%)

PPh yang Dipotong


(Rp)

(2)

(3)

10%

6.200.000

Terbilang : Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah

Pengecekan keabsahan

Manado, 5 Juli 2013 (5)

faktur pajak

Pemotong Pajak

(6)

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 4 (2) / PPN

hir Pajak 2014

Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan atas

134

0 0

B E N D A H A R A

7 9 9

1 0 0

N A S

8 2 1

0 0 0

T A T A

Tanda Tangan, Nama dan Cap

Persewaan Tanah dan/atau Bangunan


yang dipotong di atas bukan merupakan
kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah
apabila diisi dengan lengkap dan benar.

PRABU WIJAYA (7)


Lampiran I.7 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

F.1.1.33.12

113

:
:

R U A N G

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)

NPWP
Nama

Pengisian SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2)


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

(SSP)
9

Pengisian formulir

LEMBAR

T13

Untuk Arsip Wajib Pajak


8

Bendaharan dinas

tata ruang Manado

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bendahara Dinas Tata Ruang

ALAMAT WP

JL. Jaksa No. 1 Manado

NOP

menyewa rukan
Rp50.000.000 dan
service charge

Rp12.000.000

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

kepada PT Maju

ALAMAT OP

Hidayat.

JL. Jaksa No. 1

Manado
Kode Akun Pajak
4

Uraian Pembayaran :
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Pemotongan PPh Pasal
Persewaan tanah dan/atau bangunan
.....
4 ayat (2) (10% x
.....

Kode Jenis Setoran


8

Rp62.000.000)

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Tahun Pajak
0

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp6.200.000
Terbilang : Enam juta dua ratus ribu rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Tanggal
Cap dan tanda tangan

Wajib Pajak/Penyetor
Manado , Tanggal 5 Juli 2013

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

Cap dan tanda tangan

Melaporkan PPh Pasal 4

Nama Jelas :

Bendahara Dinas Tata Ruang Manado


Nama Jelas :
Prabu Wijaya

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

(2)
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 4 (2) / PPN

F.2.0.32.01

114

135

Bendahara

Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)


Pengisian formulir

T13
Bendaharan dinas
tata ruang Manado
menyewa rukan
Rp50.000.000 dan
service charge

PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan


Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)

Hidayat.

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (10% x
Rp62.000.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh
Pasal 4 (2) / PPN

ir Pajak 2014

SPT Pembetulan KeMasa Pajak

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK


1. NPWP

2. Nama

3. Alamat

0
D
N

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

Rp12.000.000
kepada PT Maju

X SPT Normal

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

Uraian

KAP/KJS

(1)

(2)

1. Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro


a. Bunga Deposito/Tabungan
1) Yang ditempatkan di Dalam Negeri
2) Yang ditempatkan di Luar Negeri
b. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia
c. Jasa Giro
2. Transaksi Penjualan Saham
a. Saham Pendiri
b. Bukan Saham Pendiri
3. Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara
4. Hadiah Undian
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
a. Penyewa sebagai Pemotong Pajak
b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh
6. Jasa Konstruksi
a. Perencana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
b. Pelaksana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
c. Pengawas Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Tanah/Bangunan
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri
11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. .....
b. ......
c. ......
JUMLAH
Terbilang : Enam juta dua ratus ribu rupiah

Nilai Obyek PajaK


(Rp)

Tarif
(%)

(3)

PPh yang Dipotong/


Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)

(4)

(5)

411128/404
411128/404
411128/404
411128/404
411128/407
411128/407
411128/401
411128/405
411128/403
411128/403

62.000.000

10

6.200.000

411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/402
411128/417
411128/418
411128/419

62.000.000

6.200.000

BAGIAN C. LAMPIRAN
1.

Surat Setoran Pajak :

2.

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).

lembar.

3.

Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) :

4.

Surat Kuasa Khusus.

lembar.

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN


Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN
B

NPWP

Tanda Tangan & Cap

F.1.1.32.04

115

136

KUASA WAJIB PAJAK


A

D
0

Tanggal

Melalui Pos

0 5 0 2
tanggal bulan

0 1
tahun

R
3

Tanggal

Nama

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

Pengisian formulir

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

No.

Masa Pajak

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN


PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

NPWP

Bukti Pemotongan/Pemungutan

Nama

Nomor

Tanggal

Nilai Obyek
Pajak (Rp)

PPh yang Dipotong


/Dipungut (Rp)

(6)

(7)

62.000.000

6.200.000

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

02.003.457.0-821.000

PT Maju Hidayat

023/07/2013

5 Januari 2013

T13

Bendaharan dinas
tata ruang Manado
menyewa rukan

Rp50.000.000 dan

service charge

Rp12.000.000

kepada PT Maju

6
7

Hidayat.

10

Pemotongan PPh Pasal

11

4 ayat (2) (10% x

12

Rp62.000.000)

13

14
15
16

Membuat bukti

17

pemotongan PPh Pasal 4

18

(2)

19
20
21

Pengecekan keabsahan

22

faktur pajak

23
24
25

Menyetorkan PPh Pasal

26

4 (2) / PPN dengan SSP

27

28
29

Melaporkan PPh Pasal 4

30
31

(2)

32

yang dipotong/dipungut

33

dalam SPT Masa PPh

34
35

Pasal 4 (2) / PPN

36
37
38
39
40
dst.
JUMLAH

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama

NPWP

D.1.1.32.06

D
7

D
9

62.000.000

KUASA WAJIB PAJAK


N

Tanggal
R

tanggal bulan

6.200.000

tahun

Tanda Tangan & Cap

Lampiran I.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

116

137

Bendahara

Pengisian formulir

Faktur Pajak

Lembar ke-1 :

T13

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK

Bendaharan dinas
tata ruang Manado
menyewa rukan
Rp50.000.000 dan
service charge
Rp12.000.000
kepada PT Maju
Hidayat.

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

020.000-13.00001001

Pengusaha Kena Pajak


Nama

PT. Maju Hidayat

Alamat

Jl. Gunung Kerinci Nomor 46 Manado

NPWP

02.003.457.0-821.000

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak


Nama

Bendahara Dinas Tata Ruang Manado

Alamat

Jl. Jaksa Nomor 1 Manado

NPWP

00.799.100.0-821.000

No.
Urut

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)
50.000.000

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Sewa Rukan di Jl. Jaksa No. 1 Manado


Service charge Juli - Desember 2013

12.000.000

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (10% x
Rp62.000.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Dikurangi Potongan Harga

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

62.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

6.200.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak


Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong/dipungut
dalam SPT Masa PPh

Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Jumlah

Nama

*) Coret yang tidak perlu

138

117

Manado , 5 Juli 2013

Rp.

Pasal 4 (2) / PPN

ir Pajak 2014

62.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

Budi Sudarsono

Pembuatan SSP PPN


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

(SSP)
3

Pengisian formulir

LEMBAR

T13

Untuk Arsip Wajib Pajak


8

Bendaharan dinas

tata ruang Manado

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

menyewa rukan

NAMA WP

PT Maju Hidayat

ALAMAT WP

Jalan Gunung Kerinci Nomor 46


Manado

NOP

Rp50.000.000 dan

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

Jl. Jaksa No. 1 Manado

Jan

Feb

Mar

Uraian Pembayaran :
PPN Sewa Rukan dan Service Charge Oleh Pemungut PPN Dalam Negeri
.....
.....

Kode Jenis Setoran


1

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Tahun Pajak

Des

X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Nomor Ketetapan

Diisi dengan rupiah penuh


Jumlah Pembayaran
: Rp6.200.000
Terbilang : Enam juta dua ratus ribu rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

Hidayat.

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (10% x
Rp62.000.000)

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Tanggal

Rp12.000.000
kepada PT Maju

Manado
Kode Akun Pajak

service charge

Wajib Pajak/Penyetor
Manado , Tanggal 05 Juli 2013
Cap dan tanda tangan

Bendahara Dinas Tata Ruang Pemkot Manado


Nama Jelas :
Prabu Wijaya

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong/dipungut
F.2.0.32.01

dalam SPT Masa PPh


Pasal 4 (2) / PPN

118

139

Bendahara M

Pengisian SPT Masa PPN


SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
BAGI PEMUNGUT PPN

Pengisian formulir

T13
Bendaharan dinas

Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN


yang sesuai
Beri tanda X dalam

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

FORMULIR

1107 PUT

tata ruang Manado


menyewa rukan

Nama Pemungut

: Bendahara Dinas Tata Ruang

NPWP

0 0 - 7 9 9 - 1 0 0 - 0 - 8 2 1 - 0 0 0

Rp50.000.000 dan

Alamat

: Jalan Jaksa Nomor 1 Manado

Masa

0 7

service charge

No. Telp

Pembetulan Ke :

Rp12.000.000

Usaha

s.d.

0 7 - 2 0 1 3

.. ()

Hidayat.

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (10% x
Rp62.000.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Pengecekan keabsahan
faktur pajak

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong/dipungut

Pasal 4 (2) / PPN

r Pajak 2014

Perhatian

dalam SPT Masa PPh

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
keterangan dan/atau dokumen
dokumen yang
yang ditetapkan,
ditetapkan, maka
makaSPT
SPTSaudara
Saudaradianggap
dianggaptidak
tidakdisampaikan.
disampaikan.

kepada PT Maju

A. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH


1 PPN yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp6.200.000

PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp6.200.000

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM


melalui KPPN

Rp

2 PPN yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Bendahara


Pengeluaran

Rp

B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH


PPN yang dipungut

Rp

PPn BM yang dipungut

Rp

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut

Rp

Lampiran :

Surat Kuasa Khusus


X

SSP
1 PPN sebanyak

1 Lembar

Rp6.200.000

2 PPn BM sebanyak . Lembar

Rp

..

Pernyataan
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya, saya menyatakan bahwa

Manado, 30 Agustus 2013

Kuasa

apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah


benar, lengkap, jelas dan tidak bersyarat

140

Tanda tangan

Nama Jelas

PRABU WIJAYA

Pemungut

Jabatan

Bendahara Pengeluaran

Kuasa

Cap Perusahaan

F.1.2.32.02

119

Bendaharawan/Pengurus

141

NPWP Rekanan

00.799.100.0-821.000

Kode dan Nomor Seri

PT Maju Hidayat

02.003.457.0-821.000

020.000-13.00001001

D.1.2.32.03

C. JUMLAH (A+B)

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

dst

B. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT

dst

05/07/2013

Tanggal

FAKTUR PAJAK

Bendahara Dinas Tata Ruang Pemkot Manado

0 7

s.d.
0 7

Kode dan Nomor


Seri FP Yang
Diganti

6.200.000

6.200.000

PPN (Rupiah)

2 0 1 3

62.000.000

DPP (Rupiah)

Pembetulan Ke- : (.)

Masa Pajak :

A. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH PENERBIT SPM MELALUI KPPN

Nama Rekanan

NPWP

No.

NAMA PEMUNGUT

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN 1

PPn BM (Rupiah)

05/07/2013

Tanggal Bayar
Tagihan

DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH

PPn BM

Tanggal Setor

05/07/2013

PPN

1107
PUT 1

FORMULIR

C. Hibah
1. Pengisian formulir untuk T14
Pembuatan bukti pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak

Pengisian formulir

T14

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU SATU

Kementerian
Pekerjaan
Umum
melaksanakan proyek
pembangunan
jalan
lintas
Kalimantan
dengan dana hibah
Rp950.000.000.000.

Sisa

anggaran tahun
2013
Rp350.000.000.000.

BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)


ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
Nomor : 003/HB/VII/2013
NPWP

Nama

0
T

2 -

A N D A N G

6 6

8 -

Alamat

M E

4 -

2 -

K O N S

A W A I

(2)

1
T

N O

2 -

R U K S
3

(3)

A K A R T

Kontraktor

utama Pt
Andang Konstruksi

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (3% x
Rp350.000.000.000)

No.

Uraian

Jumlah Nilai Bruto


(Rp)

Tarif
(%)

PPh yang Dipotong/


Dipungut (Rp)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1.

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


dengan kualifikasi usaha kecil

2.

2%

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


yang tidak memiliki kualifikasi usaha

3.

4%

Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa


selain angka 1 dan angka 2 di atas

4.

350.000.000.000

3%

oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

5.

10.500.000.000

Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi


4%

Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi


oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi
usaha

6%
350.000.000.000

JUMLAH

10.500.000.000

Terbilang : sepuluh milyar lima ratus juta rupiah

Jakarta, 5 Juli 20 13

(4)

Pemotong/Pemungut Pajak

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) / PPN dengan SSP

NPWP

Nama

: B

0 E

N D

9 K

1
M E

0 0
N

0 P

(5)

0
K

1
E

2 R

JA

0
A

U M U M

Melaporkan PPh Pasal 4


(2) yang dipotong dalam
SPT Masa PPh Pasal 4
(2)

ir Pajak 2014

Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa
Konstruksi yang dipotong/dipungut di
atas bukan merupakan kredit pajak
dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
dianggap sah apabila diisi dengan
lengkap dan benar.

F.1.1.33.16

121
142

Tanda Tangan, Nama dan Cap

Syarif

Lampiran I.8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

0
N

Pengisian SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2)


SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP

(SSP)
9

Untuk Arsip Wajib Pajak


0

Pengisian formulir

LEMBAR

T14
Kementerian
Pekerjaan Umum
melaksanakan
proyek
pembangunan jalan
lintas Kalimantan
dengan dana hibah
Rp950.000.000.000.

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP

Bendahara Kementerian Pekerjaan Umum

ALAMAT WP

Jl. Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta


......

NOP

Sisa anggaran tahun

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP

......
Kode Akun Pajak

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Masa Pajak
Jun
Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

2
/

Pt Andang
Konstruksi

Tahun Pajak

Des

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

Kontraktor utama

Uraian Pembayaran :
PPh Final 4 (2) Jasa Konstruksi
.....
.....
.....

Kode Jenis Setoran

Nomor Ketetapan

2013
Rp350.000.000.000.

......

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (3% x
Rp350.000.000.000)

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT


Diisi dengan rupiah penuh
Jumlah Pembayaran
: Rp10.500.000.000
Terbilang : sepuluh miliar lima ratus juta rupiah
.......
.......

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran

Wajib Pajak/Penyetor

Tanggal

Jakarta , Tanggal

Cap dan tanda tangan

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Juli 2013

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :

Bendahara Kementerian Pekerjaan Umum


Nama Jelas :
Syarif

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

PAJAK PENGHASILAN
OLEH PEMERINTAH
F.2.0.32.01

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) dengan SSP

DITANGGUNG

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong dalam
SPT Masa PPh Pasal 4
(2)

122
143

Bendahara M

Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)


Pengisian formulir

T14
Kementerian
Pekerjaan Umum
melaksanakan
proyek
pembangunan jalan
lintas Kalimantan
dengan dana hibah
Rp950.000.000.000.

Sisa anggaran tahun


2013
Rp350.000.000.000.

Kontraktor utama
Pt Andang
Konstruksi

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (3% x
Rp350.000.000.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) dengan SSP

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan


Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)

SPT Normal

SPT Pembetulan KeMasa Pajak

/ 2

M U

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK


1. NPWP

: 0

2. Nama

: B

8
D

3. Alamat

: J

4
A

M E

M U

- 0

U
A

BAGIAN B. OBJEK PAJAK


Uraian

KAP/KJS

(1)

(2)

1. Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro


a. Bunga Deposito/Tabungan
1) Yang ditempatkan di Dalam Negeri
2) Yang ditempatkan di Luar Negeri
b. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia
c. Jasa Giro
2. Transaksi Penjualan Saham
a. Saham Pendiri
b. Bukan Saham Pendiri
3. Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara
4. Hadiah Undian
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
a. Penyewa sebagai Pemotong Pajak
b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh
6. Jasa Konstruksi
a. Perencana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
b. Pelaksana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
c. Pengawas Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh
7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Tanah/Bangunan
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri
11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. .....
b. ......
c. ......
JUMLAH

PPh yang Dipotong/

Nilai Obyek PajaK


(Rp)

Tarif
(%)

Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)

(4)

(5)

350.000.000.000

3%

10.500.000.000

(3)

411128/404
411128/404
411128/404
411128/404
411128/407
411128/407
411128/401
411128/405
411128/403
411128/403

411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/409
411128/402
411128/417
411128/418
411128/419

350.000.000.000

10.500.000.000

Terbilang : sepuluh miliar lima ratus juta rupiah


BAGIAN C. LAMPIRAN

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong dalam
SPT Masa PPh Pasal 4
(2)

r Pajak 2014

1. X

Surat Setoran Pajak :

2. X

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).

3. X

Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) :

4.

Surat Kuasa Khusus.

lembar.

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama

NPWP

D
8

Tanda Tangan & Cap

K
4

Diisi Oleh Petugas


SPT Masa Diterima:
Langsung dari WP

KUASA WAJIB PAJAK


E

M E

P
0

- 0

Tanggal

F.1.1.32.04

144

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

123

lembar.

Melalui Pos

2 0 0 8
tanggal bulan

0 1 3
tahun

Tanggal

2
tanggal bulan

0
tahun

Tanda Tangan

Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

Pengisian formulir

KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I.

Masa Pajak

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN


PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)

DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK

Bukti Pemotongan/Pemungutan

/ 2

T14

Nomor

Tanggal

Nilai Obyek
Pajak (Rp)

PPh yang Dipotong


/Dipungut (Rp)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

PT. Andang Konstruksi

003/HB/VII/2013

5 Juli 2013

350.000.000.000

10.500.000.000

No.

NPWP

Nama

(1)

(2)

02.668.854.2-012.000

Kementerian
Pekerjaan Umum
melaksanakan
proyek
pembangunan jalan
lintas Kalimantan
dengan dana hibah
Rp950.000.000.000.

2
3
4
5

Sisa anggaran tahun

2013
Rp350.000.000.000.

7
8

Kontraktor utama

Pt Andang
Konstruksi

10
11
12
13

14
15

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (3% x
Rp350.000.000.000)

16
17
18
19
20

21
22
23

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

24
25
26
27

28
29
30
31
32
33

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) dengan SSP

34
35
36

37
38
39

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)

40
dst.
JUMLAH

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN

Nama B

NPWP 0

D.1.1.32.06

D
8

K
4

350.000.000.000

KUASA WAJIB PAJAK

M E N

- 0

Tanggal
J

10.500.000.000

tanggal bulan

yang dipotong dalam


SPT Masa PPh Pasal 4
(2)

tahun

Tanda Tangan & Cap

Lampiran I.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

124

Bendahara Mah

145

Faktur Pajak
Lembar ke-1 :

Pengisian formulir

T14

Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP


sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK

Kementerian
Pekerjaan Umum
melaksanakan
proyek
pembangunan jalan
lintas Kalimantan
dengan dana hibah
Rp950.000.000.000.

Sisa anggaran tahun


2013
Rp350.000.000.000.

Kontraktor utama
Pt Andang
Konstruksi

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :

070.000-13.00001100

Pengusaha Kena Pajak


Nama

PT. Andang Konstruksi

Alamat

Jl. Melawai No. 399 Jakarta

NPWP

02.668.854.2-012.000

Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak


Nama

Bendahara Kementerian Pekerjaan Umum

Alamat

Jl. Pattimura Jakarta Selatan

NPWP

00.849.100.0-012.000

No.
Urut
1

Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
(Rp)
350.000.000.000

Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak


Pekerjaan Jalan Lintas Kalimantan Tahap III

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


DAN PAJAK PENJUALAN
ATAS BARANG MEWAH TIDAK
DIPUNGUT

Pemotongan PPh Pasal


4 ayat (2) (3% x
Rp350.000.000.000)

Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)

350.000.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *)

Dikurangi Potongan Harga

Dikurangi Uang Muka yang telah diterima

Validasi faktur pajak


(PPN tidak Dipungut)

350.000.000.000

Dasar Pengenaan Pajak

35.000.000.000

PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak


Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Menyetorkan PPh Pasal


4 (2) dengan SSP

Tarif

DPP

PPn BM

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

.. %

Rp.

Rp.

Jumlah

Jakarta

Rp.
Nama

Melaporkan PPh Pasal 4


(2)
yang dipotong dalam
SPT Masa PPh Pasal 4
(2)

r Pajak 2014

125
146

, 05 Juli 2013

*) Coret yang tidak perlu

Djono

DAFTAR PERATURAN TERKAIT


1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009.
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea
Meterai.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang
Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2008.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995
tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai
dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun
2001.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 tentang
Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2002.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang
Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas

147

Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea


Meterai.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang
Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak
Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa
Konstruksi.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010
tentang Tarif Pemotongan dan Pengenaan Pajak
Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang Menjadi
Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir
Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki
Peredaran Bruto Tertentu.
13. Keputusan Menteri Keuangan 635/KMK.04/1994
tentang
Pelaksanaan
Pembayaran
dan
148

Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan


dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/
PMK.03/2008.
14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/
KMK.04/1996 tentang Pelaksanaan Pembayaran dan
Pemotongan Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 120/KMK.03/2002.
15. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/
KMK.04/2000 tentang Pelunasan Bea Meterai
dengan Menggunakan Cara Lain.
16. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 476/
KMK.03/2002 tentang Pelunasan Bea Meterai
Dengan Cara Lain Pemeteraian Kemudian.
17. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/
KMK.03/2003 tentang Penunjukan Bendaharawan
Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan dan
Kas Negara untuk Memungut, Menyetor, dan
Melaporkan PPN Pajak Pertambahan Nilai dan
PPnBM Pajak Penjualan atas Barang Mewah
beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran dan
Pelaporannya.
18. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
187/
PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran, Pelaporan dan Penatausahaan
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha
Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/
PMK.03/2009.
19. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
244/
PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana
149

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008.
20. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
250/
PMK.03/2008 tentang Besarnya Biaya Jabatan
atau Biaya Pensiun yang Dapat Dikurangkan dari
Penghasilan Bruto Pegawai Tetap atau Pensiunan.
21. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
252/
PMK.03/2008
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan
dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi.
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.02/2009
tentang Bentuk, Ukuran, dan Warna Benda Meterai.
23. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
68/
PMK.03/2010 tentang Batasan Pengusaha Kecil
Pajak Pertambahan Nilai.
24. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
262/
PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS,
Anggota TNI, Anggota Polri, dan Pensiunannya
atas Penghasilan yang Menjadi Beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
25. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
154/
PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan
Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran atas
Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor
atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 224/PMK.011/2012.

150

26. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
162/
PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak.
27. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
107/
PMK.011/2013 tentang Tata Cara Penghitungan,
Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.
28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.03/2013
tentang Tata Cara Pengembalian atas Kelebihan
Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang.
29. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-122c/
PJ./2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
Dengan Teknologi Percetakan.
30. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-122d/
PJ./2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
Dengan Sistem Komputerisasi.
31. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP227/PJ./2002 tentang Tata Cara Pemotongan dan
Pembayaran, serta Pelaporan Pajak Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
32. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP382/PJ./2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
dan Pengusaha Kena Pajak Rekanan.
33. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-02/
PJ/2003 tentang Tata Cara Pemeteraian Kemudian.
34. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER151

147/PJ./2006 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara


Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) bagi Pemungut
PPN.
35. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/
PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal
26 dan Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26.
36. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/
PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran
Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 24/
PJ/2013.
37. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/
PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2), Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 15,
Pasal 22, Pasal 23 dan/atau Pasal 26 serta Bukti
Pemotongan/Pemungutannya.
38. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER57/PJ/2010 tentang Tata Cara dan Prosedur
Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan
dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan
Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di
Bidang Lain sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-15/
PJ/2011.
39. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-66/
PJ/2010 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
Dengan Mesin Teraan Meterai Digital.
40. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 44/PJ/2010
tentang Bentuk, Isi dan Tata Cara Pengisian Serta
152

Penyampaian SPT Masa Pajak Penghasilan PPN.


41. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara
Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan
dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan
atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan
Faktur Pajak sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/
PJ/2013.
42. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan
Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan Orang Pribadi.
43. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER32/PJ/2013 tentang Tata Cara Pembebasan
dari Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak
Penghasilan bagi Wajib Pajak yang Dikenai Pajak
Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.
44. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/
PJ/2013 tentang Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian dan
Penyampaian SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21
dan/atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti Pemotongan
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26.

153

TIM PENYUSUN
Pengarah

: Poltak Maruli John Liberty Hutagaol

Penanggungjawab

: Goro Ekanto

Redaktur

: Sudiro

Editor

: Haris Faisal

Koordinator

: 1. Nurbaeti Munawaroh

2. Putut Suyoso Tricahyono

3. Bambang Eko Nugroho

4. Arief Prasetyo

5. Mashar Resmawan

Aulia Rais

Anggota:

Yayuk Nurazizah
Arif Mulyono
Samuel Nugroho Tri U
Dewi Maslikah
Marhentin Ika Kurniawati
Raisita Agus Wahyono
Edward Parulian Donald Tua
Immanuel S
Raisita Agus Wahyono
Muhammad Shodiq
Masrul

154

Masykur
Dani Ramdani
Stefanus Hajar Banu Sujita
Ikha Yuni Hapsari
Irine Diani Tyasnita
Rizki Nugroho
Budiyanto
Irine Diani Tyasnita
Rizki Nugroho
Ari Eko Hartoyo
Eko Haryono Aritonang

155

Anda mungkin juga menyukai