Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerak bumi (crust) terdiri dari dua jenis lempengan (plate) yaitu lempeng
samudera (oceanic plate) dan lempeng benua (continental plate). Lempeng benua
lebih tebal dibandingkan lempeng samudera. Namun densitas lempeng samudera
lebih besar dari pada lempeng benua. Kedua jenis lempeng tersebut berada dalam
posisi mengapung di atas mantel bumi yang berupa semi-cairan yang sangat panas
yang dikenal dengan magma.
Intrusi magma yang terakumulasi di perut gunung api masih memiliki
temperatur sekitar 700C hingga 1600C dan masih memiliki tekanan yang
sedemikian

kuat

sehingga

terus

mendorong

ke

atas

dan

menerobos

rekahan-rekahan yang akhirnya keluar ke permukaan menjadi lava. Tidak semua


magma keluar menjadi lava, bahkan sebagian besar magma tetap tersimpan di
perut gunung atau di lempeng benua. Magma tersebut memberikan panasnya
kepada batuan yang ditempatinya hingga mampu merubah struktur dan sifat-sifat
batuan disekitarnya dan akhirnya membentuk mineral-mineral yang beraneka
ragam. Batuan yang terpengaruh oleh temperatur tinggi tersebut secara umum
dinamakan batuan alterasi atau batuan yang mengalami alterasi. Disisi lain, air
bawah tanah yang berada disekitar batuan alterasi akan menjadi air panas atau uap
panas yang bertekanan tinggi.

Air atau uap panas (yang berada di perut gunung api) ternyata tidak diam
ditempatnya, justru karena menerima panas dari magma, terjadilah fenomena arus
konveksi. Seiring dengan meningkatnya temperatur, volumenya bertambah dan
efeknya tekanan fluida semakin naik. Akhirnya fluida mendesak dan mendorong
batuan sekitarnya atau berusaha menerobos celah-celah antar batuan (fracture)
untuk melepaskan tekanannya. Secara umum, tekanan di sekitar permukaan bumi
lebih rendah dari pada tekanan dibawah permukaan bumi. Berdasarkan hal ini, air
panas maupun uap panas yang terperangkap dibawah permukaan bumi akan
berupaya mencari jalan terobosan supaya bisa keluar ke permukaan bumi. kita
bisa melihatnya sebagai asap putih yang sesungguhnya adalah uap panas
(fumarole), atau bisa juga mereka keluar dalam wujud cairan membentuk telaga
air panas (hot spring), atau bisa juga berupa lumpur panas (mud pots). Semua
fenomena ini adalah jenis-jenis manifestasi dari keberadaan sistem panas bumi
(geothermal system). Itu merupakan tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa
di bawah lokasi manifestasi tersebut pasti ada intrusi magma yang memanaskan
batuan sekelilingnya. Berarti daerah tersebut menyimpan potensi panas bumi yang
suatu saat bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Untuk mengetahui indikator manifestasi panas bumi, olehnya itu penulis
merasa penting untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISA
MANIFESTASI PANAS BUMI DI PULAU MANGOE KECAMATAN
PULAU MANGOLE KABUPATEN KEPULAUAN SULA PROVINSI
MALUKU UTARA, dan juga sebagai acuan guna penyelidikan terpadu
nantinya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas menghasilkan rumusan masalah adalah data
manifestasi panas bumi belum diperoleh lebih akurat di lokasi Pulau Mangole
(Desa Auponia dan Desa Buruakol), sehingga perlu dilakukan penyelidikan
dilokasi tersebut berdasarkan manifestasinya.

1.3 Batasan Masalah


Permasalahan yang di teliti hanya pada kenampakan manifestasi panas
bumi berdasarkan suhu air yang di ukur pada daerah indikasi sumber energi panas
bumi di Pulau Mangole Kecamatan Pulau Mangole Kabupaten Kepulauan Sula.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Dapat dibuat peta manifestasi panas bumi di Pulau Mangole Kecamatan
Pulau Mangole Kabupaten Kepulauan Sula berdasarkan data manifestasi
panas bumi.
b. Data yang diperoleh lebih akurat untuk kegiatan penelitian lanjutan (terpadu)
dengan menggunakan beberapa metode diantaranya, metode geologi,
topografi, geomagnet dan metode geofisika.

1.5 Kegunaan Penelitian


Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dasar untuk penyelidikan
lanjut.
1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini disusun dengan didukung oleh data dan berbagai informasi
yang penulis peroleh berdasarkan:

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a. Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari
referensi buku, jurnal maupun laporan yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan. Beberapa penyelidik terdahulu yang melakukan penyelidikan
di daerah P.Sula, Taliabu dan Mangole.
No
1.

Penyelidik Terdahulu
Surono, D.Sukarna dkk

Tahun
1993

2.

J.B. Supandjono, E.haryono dkk

1993

Ket
Pemetaan Geologi lembar
sanana dan Maluku, skala 1 :
250.000
Geologi lembar Banggai,
Sulawesi dan Maluku. Skala
1 : 250.000

Tabel 1.1. Penyelidik Yang Melakukan Penyelidikan Di Daerah Pulau Sula,


Taliabu dan Mangole
b. Pengamatan lapangan yang meliputi pengambilan data secara langsung
dilapangan. Diantaranya data koordinat dan data suhu air panas manifestasi
panas bumi.

1.6.2 Observasi Lapangan


Observasi lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data dan pengukuran
langsung di lapangan terhadap gejala-gejala manifestasi panas bumi di
permukaan.
1.6.3 Peralatan penelitian

Untuk kelancaran kegiatan penelitian, maka dibutuhkan berbagai peralatan


penelitian sebagai berikut (Lampiran II. Gambar 2.6 Peralatan yang digunakan):
a. Peta dasar skala 1 : 250.000
b. Kompas geologi
c. GPS receiver / altimeter
d. Palu geologi
e. Loupe 20 X perbesaran
f. Pita ukur (meteran)
g. Termometer
h. Plastik sampel
i. Kamera
j. Alat tulis dan gambar
k. Perlengkapan pribadi

1.6.4

Analisis dan Pengolahan Data


Data yang diperlukan untuk pengolahan analisa manifestasi panas bumi

Pulau Mangole berupa data : struktur umum geologi, data koordinat lokasi
manifestasi panas bumi untuk pembuatan peta penyebaran manifestasi panas bumi
Pulau mangole, data temperatur air untuk manifestasi air panas, data sampel udara
tanah untuk manifestasi tanah panas, data sampel uap panas untuk manifestasi
fumarol dan lain-lain.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan hasil penilitian ini, maka


penulisan skripsi ini di bagi dalam 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai
berikut:
1

Bab I. Pendahuluan, yang memuat antara lain: Latar belakang penelitian,


rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
metode penelitian, teknik pengumpulan data, observasi lapangan, peralatan
penelitian, analisis dan pengolahan data, sistematika penulisan dan bagan alir

penelitian.
Bab II. Tinjauan Umum, yang memuat antara lain: Lokasi dan kesampaian
daerah, kondisi geologi dan stratigrafi

daerah penelitian, keadaan

geomorfologi, topografi, morfologi, vegetasi dan iklim dan curah hujan.


Bab III. Tinjauan Pustaka, yang memuat antara lain: Pengertian panas bumi,
sistem panas bumi, karakteristik panas bumi, manifestasi panas bumi dan

struktur geologi. Sebagai konsep teoritis.


Bab IV. Hasil dan Pembahasan, yang memuat antara lain: Metode
penyelidikan lapangan, struktur geologi, umur batuan, manifestasi panas
bumi daerah penelitian dan perbandingan manifestasi panas bumi Desa

Auponia dan Desa Buruakol.


Bab V. Penutup, yang memuat antara lain: Kesimpulan dan saran.

1.8 Bagan Alir Penelitian


ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA :
Analisis data dilakukan dengan analisa umum struktur
geologi berdasarkan interpretasi peta geologi Pulau
Mangole (YasinSTUDI
D. Sudana
dan Sutisna,
1994),
data
LITERATUR
: DATA
SEKUNDER
:
koordinat lokasi
manifestasi
panas
bumi buku,
untuk
Mengumpulkan
informasi,
data-data- Kondisi
dari
referensi
jurnal
geologi
regional
dan
DATA
PRIMER
:
pembuatan
peta berhubungan
penyebaran dengan
manifestasi
panas
bumi
maupun
laporan yang
penelitian.
stratigrafi
secara umum
- Data struktur geologi
Pulau mangole, HASIL
data temperatur
air
untuk
manifestasi
air
- Topografi
PENELITIAN
:
- Data koordinat panas,
lokasi manifestasi
datadata,
sampel
udara
tanah
manifestasi
tanah
-untuk
Morfologi
Berdasarkan hasil analisa
pada
daerah
Pulau
mangole
4 titik manifestasi
OBSERVASI
LAPANGAN
: terdapat
- Data temperaturpanas,
air panas,
temperatur
data
sampel
uap
panas
untuk
manifestasi
fumarol
-terhadap
Vegetasibentuk
panas
bumi berupa manifestasi
air dilapangan
panas. 3 diantaranya
beradamanifestasi
pada Desapanas
Auponia
Mengumpulkan
data langsung
uap panas, temperatur
tanah dan lain-lain
dan
lain-lain.
- Iklim
dan bumi
1 berada
di Desa
PENGAMBILAN
DATA
seperti
data Buruakol.
primer
dan
data1.1.
sekunder.
Gambar
Bagan
Alir dan curah hujan

Anda mungkin juga menyukai